Anda di halaman 1dari 9

Apa Sih Sebenarnya Manfaat Bikin

Nirmana? Anak Desain Wajib Tahu Nih!

Membuat nirmana sering dijadikan pelajaran dasar mendesain. Tapi, sebenarnya apa itu nirmana
dan apa sih esensinya buat desainer? Yuk simak selengkapnya! Anak desain mana yang tidak
tahu nirmana? Ini merupakan salah satu mata kuliah anak seni dan desain di semester awal.
Saking fenomenalnya, banyak mahasiswa baru yang ketakutan dengan mata kuliah yang satu ini.
Apalagi setelah mendengar cerita kakak tingkat yang terdengar miris ketika menyelesaikan tugas
dari dosen.  Udah kayak lihat hantu ya!

Contoh karya dwimatra (sumber: carajuki.com)


Ketika sudah selesai mengerjakan tugas, maka kamu akan bertanya-tanya sebenarnya apa sih
esensi membuat garis-garis aneh seperti itu? Eits, jangan salah. Di balik semua tugas yang sudah
kamu kerjakan, ada segudang manfaat yang bakal kamu dapatkan, bahkan akan berguna sampai
kamu masuk ke dalam dunia kerja.
Apa Itu Nirmana?
“Hah nirwana? Eh apa tadi namanya?” Orang awam kerap kali salah dengar ketika kamu
mengucapkan kata nirmana. Ini lumrah kok. Kalau kamu sendiri sudah tahu apa artinya?
Seperti yang ditulis dalam artikel Serupa.id, Nirmana – Pengertian, Unsur, Asas, Fungsi & Studi
Kasus (25/9/2019), istilah nirmana sebenarnya adalah kata ganti yang berasal dari hasil
terjemahan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. 
Jika diartikan secara kontekstual, artinya adalah asas atau prinsip yang jadi pegangan seniman
saat merancang. Berasal dari dua kata, yaitu “nir” yang artinya tidak atau tanpa dan kata “mana”
yang artinya bentuk atau makna.

Karya desain dwimatra (sumber: kelasdesain.com)


Nirmana memuat kaidah unsur-unsur rupa, contohnya seperti titik, garis, bentuk, warna, dan
tekstur. Semua ini merupakan elemen dasar desain grafis. Semua elemen tersebut kemudian
menjadi satu kesatuan yang memiliki proporsi yang sedap dipandang mata.
Elemen yang awalnya tidak memiliki bentuk, setelah diolah berdasarkan asas dan prinsipnya
berubah menjadi karya rupa yang memiliki bentuk atau makna. Ini berkat hasil imajinasi, baik
dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang estetis.
Jenis-Jenis Nirmana
Gak cuma film, ternyata nirmana juga ada yang 2D dan 3D loh. Dwimatra merupakan sebutan
untuk bentuk 2D dan trimatra sebutan untuk bentuk 3D. Semua disusun dan dikemas secara
teratur dan mendetail. Yuk kita bahas satu per satu!
1. Nirmana Dwimatra
Nirmana dwimatra adalah unsur rupa dan asas desain yang ditujukan untuk karya yang memiliki
ruang 2D (dua dimensi). Bukan sekadar membuat gambar dari elemen-elemen desain, jenis yang
satu ini juga menonjolkan soal penataan posisi bentuk. Sehingga hasil akhirnya dapat
mengungkapkan pesan yang ingin kamu sampaikan.
Ini benar-benar dasar. Jangan berpikir terlalu kompleks. Bisa-bisa kamu malah jadi kena creative
block. Ada beberapa jenis karya yang menggunakan metode dwimatra, yaitu:
 Nirmana Garis

Contoh nirmana garis (sumber: deviantart.com/kurorisa)


Pertama yang akan kami bahas adalah elemen garis. Jika kamu perhatikan, garis akan selalu ada
di setiap desain, baik berupa titik-titik yang kemudian membentuk pola garis, dan lain
sebagainya. Ada yang ukuran 1px sampai 5px atau lebih.
Garis dapat dibedakan menjadi model lurus, vertikal, horizontal, diagonal, lengkung, panjang,
pendek, putus-putus, dan masih banyak lagi. Setiap model akan memberikan kesan yang
berbeda-beda. 
Kami ambil contoh, garis lurus dengan ketebalan 5px akan memberikan kesan keras dan kokoh.
Sedangkan garis lengkung akan memberikan kesan yang lentur dan dinamis.
 Nirmana Bidang
Contoh nirmana bidang (sumber: deviantart.com/blazzer22)
Berikutnya adalah bidang. Sebuah bidang tercipta dari garis-garis yang saling berhubungan satu
sama lain sehingga membentuk permukaan. Di sini kamu dapat membuat berbagai bentuk, lho.
Contohnya bentuk persegi, lingkaran, segitiga, dan lain-lain. Kemudian dari bentuk datar
tersebut juga bisa disusun menjadi bangun ruang. Contohnya seperti kubus, balok, dan tabung.
 Nirmana Gradasi Warna
Contoh nirmana gradasi warna (sumber: deviantart.com/leiilucene)
Terbagi menjadi dua jenis, yaitu hitam putih dan full color. Keduanya sama-sama menggunakan
teknik gelap terang warna. Di mana warna akan dibuat gradasi untuk menciptakan karya yang
estetis. 
Misalnya pencampuran warna hitam dan putih, maka di tengah-tengahnya akan menghasilkan
warna abu-abu. Begitu pula dengan pencampuran warna yang lain. Dari dua warna yang
dicampurkan akan menghasilkan warna lainnya. Peralihan dari warna gelap ke terang akan
mempertegas volume bentuk. Ada beberapa jenis cat yang bisa kamu gunakan, contohnya seperti
cat poster dan tinta cina.
Cek harga cat lukis di Blibli
2. Nirmana Trimatra
Sekarang saatnya lanjut ke jenis yang berikutnya. Nirmana trimatra adalah sebuah unsur rupa
dan asas desain yang ditujukan untuk karya yang membentuk ruang 3D (tiga dimensi). 
Sebenarnya unsur dan prinsip yang digunakan hampir sama dengan karya 2D. Namun yang
membedakannya adalah jenis ini memiliki dimensi yang lebih nyata dan dapat kamu pegang
bentuknya.
Jika dwimatra berhubungan dengan segala sesuatu yang digambar, lain halnya dengan trimatra.
Ada banyak material yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi bentuk karya yang satu ini.
Berikut kami sebutkan beberapa materialnya.
 Nirmana Sedotan

Bentuk nirmana sedotan (sumber: deviantart.com/noelscenter)


Selain dijadikan sebagai kerajinan tangan dari sedotan, ternyata benda dari plastik ini juga bisa
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan karya trimatra, loh. Dengan sedotan, kamu bisa
membangun kerangka bentuk vertikal maupun horizontal.
Rahasia di balik berhasil atau tidaknya kamu saat membangun kerangka dari sedotan adalah
ketepatan kuncian. Kuncian terbuat dari sedotan yang dipotong kecil-kecil. Kemudian di bagian
tengah digunting sedikit agar bisa ditekuk. Semakin kuat kuncian, maka kerangkanya akan
semakin kokoh.
 Nirmana Kardus
Gambar nirmana kardus (sumber: deviantart.com/hali14)
Ini merupakan salah satu kerajinan dari kardus bekas. Di dalam permukaan kardus terdapat
beberapa lapisan. Jika kamu sobek bagian terluar permukaan, maka di dalamnya akan terlihat
lapisan yang bergerigi. Dengan memainkan posisi lapisan inilah kamu dapat membuat karya
nirmana kardus. 
Ada berbagai macam bentuk yang dapat kamu buat. Sama halnya dengan sedotan, kardus juga
bisa dibuat menjadi kerangka dalam bentuk vertikal maupun horizontal. Semuanya bisa kamu
bangun tanpa menggunakan lem loh. Pokoknya jangan takut untuk mengkreasikan bentuk unik
dari imajinasimu!
Nirmana dan Mahasiswa Industri Kreatif
Apa jurusan kuliahmu? Jika kamu kuliah di bidang industri kreatif, pasti akan mempelajari teori
nirmana. Misalnya jurusan Seni Rupa, Desain Komunikasi Visual (DKV), Desain Produk,
Desain Interior, Kriya, dan lain-lain yang masih berhubungan.
Biasanya teori ini dihadirkan dalam pembelajaran dengan metode praktikum dibanding
penjabaran teoritis. Karena seniman ataupun desainer merupakan seorang praktisi yang lebih
berfokus pada hasil akhir. 
Dalam dunia desain, praktik adalah cara kamu untuk menghasilkan karya rupa. Sedangkan
teorinya digunakan sebagai pedoman buat kamu yang sedang tidak fokus atau kebingungan saat
berkarya.
Dengan mempelajari teori ini, kamu dapat melatih kemampuan untuk menyusun berbagai unsur
seni sehingga membentuk satu kesatuan yang estetis. Selain itu, hasil karya yang baik adalah
karya yang mampu menyampaikan maksud dan tujuanmu sebagai pencipta karya. Kalau mau
melakukan analisis? Bisa juga dong. Teori ini sangat fleksibel. Bahkan untuk keperluan
penelitian ilmiah dan kritik seni sekalipun.
Beli cat lukis di Bukalapak
Balada Bikin Gambar Nirmana

Ilustrasi desainer yang sedang membuat karya (sumber: mediabistro.com)


Bikin karya yang satu ini memang butuh perhatian ekstra. Udah kayak pacaran aja, ya.  Banyak
pula cerita-cerita lucu dari para desainer yang sebelumnya pernah membuat karya nirmana. Ada
suka duka yang gak akan terlupakan deh. Yuk kita intip kisahnya!
 Ada noda? Ulang lagi!
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Sama seperti peribahasa di atas, kalau lembar karyamu terciprat noda sedikit saja maka harus
diulang. Hanya dari kesalahan kecil, maka semuanya jadi kacau dan berantakan. Duh, pusing
banget deh kalau harus mengulang lagi dari awal.
 Ribetnya mencampur cat
Saat membuat nirmana gradasi, tentu membutuhkan banyak palet warna. Kalau sudah racikan cat
sudah habis, maka kamu harus membuat racikan yang baru. Namun sialnya, belum tentu racikan
kedua hasilnya akan sama dengan racikan pertama. 
Kemudian kamu berinisiatif untuk membuat banyak campuran cat. Alhasil racikannya terlalu
banyak. Ujung-ujungnya dibuang deh. Kalau bikin sedikit, malah hasilnya kurang banyak. Bikin
emosi saja.
Kami punya tips buat kamu yang terlalu banyak membuat campuran cat. Masukkan racikan cat
ke dalam botol kecil seperti pot urine. Karena bisa ditutup supaya cat tidak cepat kering dan
dapat digunakan lagi jika diperlukan.
 Rajin membersihkan palet warna
Kalau yang ini sih wajib banget. Kamu mesti rajin membersihkan palet warna. Tujuannya supaya
palet tidak kotor. Jika kotor risikonya adalah warna yang tersisa di palet akan ikut tercampur
dengan warna baru.
Misalnya kamu ingin membuat gradasi warna hitam putih dari cat poster. Kamu mencampurkan
kedua warna tersebut di atas palet yang masih tersisa warna merah di sana. Warna yang
dihasilkan pun tidak akan sesuai rencana. 
Apa jadinya kalau warna merah yang tergolong warna panas ini tercampur dengan warna putih
dan hitam. Makna yang tersampaikan juga akan berbeda.
 Begadang sudah menjadi hal biasa
Begadang semalaman buat bikin nirmana sudah menjadi hal biasa. Apalagi kalau sedang dikejar
deadline dari dosen. Apapun tantangannya pasti akan kamu lakukan. Disuruh revisi? Tetap gas
terus. 
Tips untuk melewati masa-masa seperti ini adalah dengan menerapkan eustress, yaitu stres baik.
Di mana kamu merubah persepsi negatif menjadi positif. Dengan eustress maka kamu akan jadi
lebih bersemangat dan termotivasi. Apapun rintangannya pasti sanggup kamu tempuh. 
Beli cat lukis di Shopee
 Antara trauma atau rindu
Setelah melewati berbagai suka duka saat membuat nirmana, kemudian muncul rasa dilema.
Antara trauma atau rindu. Sebagian orang merasa trauma dan tidak mau jika disuruh mengulang
kembali kenangan saat harus membuat dwimatra dan trimatra. Karena mereka menganggap
bahwa keduanya merupakan hal yang sulit. Selesai mengerjakan saja sudah bersyukur.
Namun sebagian orang malah merasa kangen masa-masa mengerjakan dwimatra dan trimatra.
Nostalgia revisi dengan dosen, bolak-balik ke kosan teman, dan semua suka duka yang telah
mereka alami.
Manfaat Nirmana
Di balik kisah ironi tersebut, ternyata belajar membuat nirmana punya segudang manfaat loh.
Mungkin saat awal mengerjakan, kamu akan bertanya-tanya sebenarnya apa esensi membuat
garis dan warna seperti ini. Namun dampaknya akan sangat terasa saat kamu masuk ke dunia
kerja.

Ilustrasi berpikir (sumber: udemy.com)


Kita mulai dari yang paling basic. Dengan belajar membuat nirmana maka kamu akan lebih
paham soal tata letak elemen desain. Semua elemen memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk
menghasilkan kesan yang berbeda pula.
Menjadi peka bukan cuma buat pacar, loh, tapi juga buat desain. Dengan mempelajari elemen
tersebut, kamu akan peka dan lebih sensitif soal desain. Kemudian kamu jadi paham soal asas
seni. Mulai dari penggunaan bentuk, gelap terang cahaya (gradasi warna), dan membuat karya
dalam bentuk 3D di trimatra. 

Anda mungkin juga menyukai