1. Pembukaan ……………………………………………………………………………………………… 1
2. BAB I Nama, Tempat, Kedudukan dan Waktu ……………………………………. 2
3. BAB II Azas, Landasan, dan Sifat …………………………………………………………… 2
4. BAB III Maksud, Tujuan, dan Peran …………………………………………………………… 2
5. BAB IV Lambang dan Mars ………………………………………………………………………. 3
6. BAB V Organisasi …………………………………………………………………………………… 3
7. BAB VI Musyawarah …………………………………………………………………………………... 4
8. BAB VII Keanggotaan …………………………………………………………………………………… 5
9. BAB VIII Keuangan …………………………………………………………………………………… 5
10. BAB IX Perubahan …………………………………………………………………………………… 5
11. BAB X Penutup …………………………………………………………………………………… 6
30. Lampiran 7 UUD 45 Pasal 30 ayat 1, dan Tap MPR No.II/MPR/1998 ……. 22
31. Lampiran 8 Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Polri ……………….. 23
32. Lampiran 9 SEKEP KAPOLRI NO : SKEP/831/XI/2005 ……………………………. 24
33. Lampiran 10 BA Pembentukan POKDARKAMTIBMAS Nasional ………………... 25
34. Lampiran 11 Sekep Ketua Umum No : SK 002/KU-NAS/VII/2019 ………………… 26
35. Lampiran 12 Surat Telegram Kapolri No : ST/2492/IX/HUK.6.5/2019 …….. 27
36. Lampiran 13 BA Pelantikan POKDARKAMTIBMAS tingkat Nasional …….. 28
ANGGARAN DASAR
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA
PEMBUKAAN
Bahwa sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia BAB I Pasal 3 ayat 1c, pengembangan sistem keamanan dan
ketertiban masyarakat tetap bertumpu pada sistem Pengamanan Swakarsa, dan Kiat
Pembinaan Kesadaran Masyarakat terhadap Kamtibmas sudah dilaksanakan sejak tahun
1984 oleh Kelompok Masyarakat Peduli Keamanan Lingkungan.
Hal ini haru ditingkatkan secara terus menerus oleh pihak Kepolisian Negara Republik
Indonesia bersama dengan Pokdarkamtibmas Bhayangkara.
Bahwa pada hakekatnya Pokdarkamtibmas Bhayangkara yang sadar akan keamanan dan
Ketertiban Masyarakat adalah mitra POLRI dan atau Pemerintah yang dalam usahanya
selalu menjadi pelopor dengan segala daya upaya dan kegiatan yang terencana serta
sistematis didalam menyiapkan, membentuk, serta membina masyarakat yang peduli
keamanan lingkungan.
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 30 ayat 1 Tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara
mengenai Pertahanan dan Keamanan Negara.
Bahwa berdasarkan ketetapan MPR RI No. II tahun 1998 tentang GBHN bidang
Pertahanan Keamanan, antara lain mengamanatkan agar kesadaran masyarakat
terhadap Kamtibmas harus ditingkatkan.
Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Surat Keputusan Kapolri Nomor Polisi : SKEP/831/XI/2005, tanggal 25 November 2005,
tentang Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas.
Berita Acara Pembentukan POKDARKAMTIBMAS, tingkat Nasional, tanggal 17 Juli
2019.
Surat Keputusan Ketua Umum POKDARKAMTIBMAS tingkat Nasional Nomor : SK
002/KU-NAS/VII/2019, tanggal 19 Juli 2019 tentang Pengurus Pokdarkamtibmas tingkat
Nasional.
Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/2492/IX/HUK.6.5/2019 tanggal 18 September 2019,
tentang Mendorong Pembentukan Pokdarkamtibmas tingkat Daerah/Resort/Ranting
dan Pendayagunaan serta Pembinaan.
Maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dibentuklah wadah Organisasi untuk
menghimpun Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (POKDARKAMTIBMAS)
dimaksud, dalam sekala Nasional dengan berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, sebagai berikut :
Hal 1 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
NAMA
Pasal 2
TEMPAT KEDUDUKAN
BAB II
AZAS , LANDASAN dan SIFAT
Pasal 4
AZAS, LANDASAN
Pasal 5
SIFAT
BAB III
MAKSUD, TUJUAN DAN PERAN
Pasal 6
MAKSUD
1. Menghimpun warga masyarakat dari berbagai profesi dan strata sosial yang mempunyai
kesadaran dan atau kepedulian Kamtibmas yang tinggi.
2. Membina, menjalin persahabatan, dan persaudaraan antar sesama warga masyarakat,
dan organisasi sejenis, dalam rangka mewujudkan Kamtibmas.
3. Membangun, membina, mengembangkan dan meningkatan kualitas anggota untuk
berperan aktif dalam mewujudkan Kamtibmas.
Hal 2 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Pasal 7
TUJUAN
1. Sebagai organisasi pengemban fungsi Kepolisian terbatas dan berperan aktif dalam tugas
Kepolisian untuk menciptakan Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Meningkatkan kesadaran, kepatuhan hukum masyarakat, dan berperan aktif dalam
menciptakan serta mewujudkan Kamtibmas dilingkungan masing-masing.
3. Membangun dan menumbuhkan daya cegah tangkal, terhadap segala bentuk gangguan
Kamtibmas.
Pasal 8
PERAN
1. Sebagai mitra POLRI dan atau Pemerintah, berkewajiban menciptakan situasi yang
kondusif.
2. Mengembangkan tatanan sosial ekonomi yang mandiri sebagai usaha bersama, dan
mendorong kemitraan usaha yang sepenuhnya untuk kesejahteraan anggota.
3. Meningkatkan kwalitas anggota untuk menjadi kader-kader yang berwawasan
Kebangsaan.
4. Menjalin kerjasama dan menciptakan suasana kekeluargaan dengan sesama Organisasi
Masyarakat dan atau Organisasi Pemuda lainnya.
BAB IV
LAMBANG DAN MARS
Pasal 9
BAB V
ORGANISASI
Pasal 10
ORGANISASI
Hal 3 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Pasal 11
STRUKTUR ORGANISASI
1. Dewan Pembina terdiri dari Pejabat Utama di lingkungan Polri, TNI, dan Pemerintah,
pada tingkat pusat atau daerah.
2. Dewan Penasehat.
3. Dewan Kehormatan.
4. Pengurus POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA sekurang kurangnya terdiri dari Ketua,
Sekretaris, Bendahara.
a) Pimpinan untuk tingkat Nasional disebut KETUA UMUM.
b) Pimpinan untuk tingkat Daerah disebut KETUA DAERAH.
c) Pimpinan untuk tingkat Resor disebut KETUA RESOR.
d) Pimpinan untuk tingkat Sektor disebut KETUA SEKTOR.
e) Pimpinan untuk tingkat Sub Sektor disebut KETUA SUB SEKTOR.
5. Dewan Penasehat dan Dewan Kehormatan ditetapkan oleh Ketua dan atau Pengurus
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA sesuai pada tingkat kepengurusannya.
6. Masa Bakti Pengurus POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA :
a) Masa Bakti Kepengurusan tingkat Nasional selama 5 (lima) tahun,
b) Masa Bakti Kepengurusan tingkat Daerah selama 4 (empat) tahun,
c) Masa bakti Kepengurusan tingkat Resor selama 3 (tiga) tahun.
d) Masa Bakti Kepengurusan tingkat Sektor dan Sub-Sektor selama 2 (dua) tahun.
BAB VI
MUSYAWARAH
Pasal 12
MUSYAWARAH
Pasal 13
TUJUAN MUSYAWARAH
Hal 4 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 14
KEANGGOTAAN
Pasal 15
SANKSI
Bagi anggota dan atau pengurus yang melanggar akan mendapat Sanksi, seperti yang diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Organisasi yang dibuat khusus untuk itu.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 16
KEUANGAN
BAB IX
PERUBAHAN
Pasal 17
Perubahan terhadap Anggran Dasar ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah
Nasional, atau Musyawarah Luar Biasa yang dihadiri oleh sekurang - kurangnya 50% + 1
dari Pengurus Daerah yang sudah dibentuk dan disahkan oleh Pengurus Nasional.
Hal 5 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB X
PENUTUP
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga atau Peraturan Organisasi dan peraturan lainnya.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 12 November 2019
PENGURUS NASIONAL
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA
DEWAN PEMBINA
KASUBDIT BINPOLMAS
DITBINTIBMAS KORBINMAS
BAHARKAM POLRI
Hal 6 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
ANGGARAN RUMAH TANGGA
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA
BAB I
DASAR
Pasal 1
PEMBUATAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA yang sekaligus merupakan penjabarannya.
BAB II
LAMBANG, SERAGAM DAN ATRIBUT
Pasal 2
LAMBANG
Pasal 3
SERAGAM
1. Pakaian Seragam Harian 1 (PSH 1), Baju warna putih, Celana warna hitam dan sepatu
warna hitam.
2. Pakaian Seragan Harian 2 (PSH 2), Baju warna Abu-abu, Celana warna hitam dan sepatu
warna hitam.
3. Pakaian Seragam Lapangan (PSL), Rompi warna hitam dengan dalaman Baju warna
putih, celana dan sepatu warna hitam.
Hal 7 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
4. Topi warna hitam, dengan logo POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA.
5. Ketentuan lainnya mengenai Seragam diatur dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 4
ATRIBUT
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 5
PERSYARATAN ANGGOTA
1. Warga Negara Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bertempat tinggal / berdomisili di RT / RW / Desa / Kelurahan setempat.
3. Berkelakuan baik dan tidak sedang dalam proses Hukum.
4. Sehat jasmani dan Rohani.
5. Berusia minimal 17 tahun dan sudah memiliki KTP, dan atau telah menikah.
6. Ketentuan selanjutnya mengenai persyaratan keanggotaan diatur dalam Peraturan
Organisasi tingkat Nasional.
Pasal 6
PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA
1. Penerimaan Anggota.
a) Setiap calon Anggota dengan sukarela menjadi Anggota POKDARKAMTIBMAS
BHAYANGKARA
b) Setiap calon Anggota wajib mendapatkan persetujuan dari Ketua dan atau Pengurus,
dan Bhabinkamtibmas setempat.
c) Mengisi formulir pendaftaran yang dikeluarkan oleh Pengurus POKDARKAMTIBMAS
BHAYANGKARA setempat.
2. Pemberhentian anggota.
Anggota POKDARKAMTIBMAS berhenti dikarenakan :
a) Meninggal dunia.
b) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
c) Diberhentikan dan atau Dicabut keanggotaanya karena berbuat kesalahan yang
merugikan organisasi, dengan sengaja melanggar ketentuan organisasi dan
mencemarkan nama baik organisasi dan atau institusi POLRI.
Hal 8 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
3. Tata cara penerimaan dan pemberhentian Anggota akan diatur dalam Peraturan
Organisasi yang dibuat khusus untuk itu.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
.
Pasal 7
HAK
Pasal 8
KEWAJIBAN
Setiap anggota bekewajiban :
1. Menjunjung tinggi Nama baik Organisasi, institusi POLRI dan Pemerintah.
2. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta seluruh
Keputusan Organisasi.
Pasal 9
KARTU TANDA ANGGOTA
1. Setiap Anggota berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sesuai dengan status
keanggotaannya.
2. Penerbitan KTA diatur dalam peraturan Organisasi.
3. Bentuk Kartu Anggota, dan tata cara penerbitan serta penggunaannya diatur dalam
Peraturan Organisasi.
BAB V
MUSYAWARAH
Pasal 10
PERANGKAT
Hal 9 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 11
PERSYARATAN PENGURUS
Pasal 12
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 13
HAK DAN KEWAJIBAN KETUA
1. Masa bakti Pengurus Nasional adalah 5 (lima) tahun sejak tanggal Berita Acara
pengesahan.
2. Masa bakti Pengurus Daerah adalah 4 (empat) tahun sejak tanggal Berita Acara
pengesahan.
3. Masa bakti Pengurus Resor adalah 3 (tiga) Tahun sejak tanggal Berita Acara pengesahan.
4. Masa bakti pengurus Sektor dan Pengurus Sub. Sektor adalah 2 (dua) tahun sejak
tanggal Berita Acara Pengesahan.
5. Penggantian Pengurus dapat dilaksanakan sebelum habis masa baktinya, yang
disebabkan dikarenakan :
a) Yang bersangkutan mengundurkan diri.
b) Melakukan kesalahan dan atau tindakan yang dapat merugikan organisasi.
c) Melakukan tindak pidana.
d) Dipandang dan atau dianggap tidak cakap dalam melaksanakan tugasnya.
e) Meninggal dunia.
6. Tata cara penggantian Pengurus diatur dan berdasarkan Peraturan Organisasi yang
dibuat khusus untuk itu.
Pasal 15
JABATAN
1. Jabatan Pengurus pada suatu tingkat Kepengurusan tidak dapat dirangkap dengan
Jabatan pada tingkat Kepengurusan yang lainnya, kecuali dibutuhkan oleh organisasi dan
mendapatkan persetujuan dari Ketua.
2. Jabatan Ketua dapat dipilih untuk masa 2 (dua) periode berturut-turut, atas dasar
Musyawarah.
BAB VII
DEWAN PEMBINA
Pasal 16
KETUA DEWAN PEMBINA
Pasal 17
WEWENANG DEWAN PEMBINA
Hal 11 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
1. Memberikan petunjuk, saran serta bantuan secara moril dan materiil kepada Ketua dan
atau Pengurus dalam menjalankan seluruh kegiatan, tugas dan peran organisasi, sesuai
tingkatannya.
2. Mengarahkan kebijakan Ketua dan atau Pengurus bila dinilai menyimpang dari
ketentuan-ketentuan organisasi.
BAB VIII
DEWAN PENASEHAT
Pasal 18
DEWAN PENASEHAT
1. Dewan Penasehat terdiri dari mantan Ketua dan atau Pengurus inti POKDARKAMTIBMAS
BHAYANGKARA, dan atau mantan Pejabat Utama dilingkungan Polri, TNI dan
Pemerintah, yang memiliki Kompetensi dengan kegiatan organisasi pada masing-masing
tingkatan.
2. Dewan Penasehat dipilih dan disahkan oleh Ketua dan atau Pengurus pada masing-
masing tingkat di atasnya, sesuai kebutuhan.
Pasal 19
WEWENANG DEWAN PENASEHAT
1. Memberikan nasehat, petunjuk, saran, serta bantuan secara moril dan materiil kepada
Ketua dan atau Pengurus dalam menjalankan seluruh kegiatan, tugas dan peran
organisasi, sesuai tingkatannya.
2. Memberikan pendapat dan saran kepada Dewan Pembina bila diperlukan, sesuai dengan
tingkatannya.
BAB IX
DEWAN KEHORMATAN
Pasal 20
DEWAN KEHORMATAN
1. Dewan Kehormatan terdiri dari perorangan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh
Pemuda, dan tokoh-tokoh lainnya, yang memiliki kompetensi dalam kegiatan organisasi,
pada masing-masing tingkatan.
2. Dewan Kehormatan dipilih dan disahkan oleh Ketua dan atau Pengurus pada masing-
masing tingkat di atasnya, sesuai kebutuhan organisasi
Pasal 21
WEWENANG DEWAN KEHORMATAN
Memberikan bantuan secara moril dan atau materiil kepada Ketua dan Pengurus dalam
menjalankan seluruh kegiatan, tugas dan peran organisasi, sesuai tingkatannya.
Hal 12 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB X
KEUANGAN
Pasal 22
PEROLEHAN DAN PENGGUNAAN KEUANGAN
1. Hal-hal yang menyangkut Pemasukan dan Pengeluaran Keuangan dari dan untuk
Organisasi wajib dipertanggung jawabkan dalam forum rapat pengurus yang akan
ditentukan dalam Peraturan Organisasi.
2. Tata cara memperoleh bantuan-bantuan dan usaha-usaha yang sah serta
penggunaannya diatur dalam Peraturan Organisasi.
3. Iuran Anggota ditentukan dalam peraturan Organisasi yang dibuat untuk itu.
4. Semua keuangan dan kekayaan yang dihasilkan melalui usaha-usaha, hasil bantuan dan
Program Kegiatan adalah milik Organisasi.
BAB XI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 23
1. Hal-hal yang tidak dan atau belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur dan ditetapkan kemudian oleh Pengurus POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA
tingkat Nasional, sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
Hal 13 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB XII
PENUTUP
Pasal 24
Anggaran Rumah Tangga ini disusun dalam rapat Pengurus Nasional di Jakarta pada tanggal
12 November 2019.
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan dituangkan dalam
Peraturan Organisasi atau Keputusan lainnya.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 12 November 2019
PENGURUS NASIONAL
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA
DEWAN PEMBINA
KASUBDIT BINPOLMAS
DITBINTIBMAS KORBINMAS
BAHARKAM POLRI
Hal 14 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 1.
AD – Pasal 9.
ART – Pasal 2.
Lambang, POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA
R : 237
R : 255 G : 50 R : 133
G : 204 B : 55 G : 56
B : 41 Hex : ED3237 B : 2
Hex : FFCC29 Hex : 853802
R : 185
R : 255 G : 122
G : 255 B : 87
B : 255 Hex : B97A57
Hex : FFFFFF
R : 255
G : 99
B : 71
Hex : FF6347
R : 255 R : 0 R : 255
G : 255 G : 0 G : 219
B : 255 B : 0 B : 94
Hex : FFFFFF Hex : 000000 Hex : FFDB5E
Hal 16 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 2.
AD – Pasal 9.
Mars, POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA
Hal 17 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 3.
ART – Pasal 3.
KAMTIBMAS
POKDARKAMTIBMAS
Resor
Papan Nama
Logo Polda
Hal 18 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Hal 19 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 5.
ART – Pasal 4.
140
100
POKDARKAMTIBMAS
RESOR METRO JAKARTA SELATAN
SEKTOR CILANDAK
Lambang, POKDARKAMTIBMAS
Hal 20 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 6.
ART – Pasal 3.
Hal 21 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 7
AD – Pembukaan
UUD 45 Pasal 30 Ayat 1,
dan Tap MPR No.II/MPR/1998
AYAT 1 :
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.
Maksud :
bahwa setiap warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama yaitu hak untuk ikut serta
dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara. Yang Berarti warga negara diharuskan
supaya bisa turut serta dalam usaha mempertahanan negara dari gangguan ancaman baik
itu dari luar maupun dari dalam negeri.
KETETAPAN
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : II/MPR/1998
TENTANG
GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA
PERTAHANAN KEAMANAN
Polri sebagai alat negara penegak hukum dan sebagai unsur terdepan dalam menanggulangi
setiap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat mengutamakan tindakan
pencegahan dan penangkalan dengan meningkatkan kualitas pelayanan, perlindungan,
danpengayoman masyarakat, mengembangkan kualitas dan kuantitas personel dengan
dukungan sarana dan prasarana yang optimal serta meningkatkan pembinaan keamanan
dan ketertiban masyarakat secara swakarsa dan terpadu melalui pola kemitraan dengan
instansi pemerintah dan masyarakat. Kesadaran masyarakat tentang keamanan dan
ketertiban masyarakat terus dibina dan ditingkatkan secara terpadu untuk menumbuhkan
dan mengembangkan sikap mental dan meningkatkan daya tanggap, kepekaan,
kewaspadaan, dan ketahanan masyarakat terhadap masalah keamanan dan ketertiban
lingkungan masing-masing dalam suatu sistem keamanan swakarsa.
Hal 22 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 8
AD – Pembukaan
Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
TENTANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ayat 5
Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai
salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka
tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan
tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman, yang mengandung kemampuan membina
serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan
menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya
yang dapat meresahkan masyarakat.
Pasal 3
1. Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu
oleh :
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil; dan/atau;
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
2. Pengemban fungsi kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, b, dan c,
melaksanakan fungsi kepolisian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
menjadi dasar hukumnya masing-masing.
Penjelasan :
Yang dimaksud dengan "bentuk-bentuk pengamanan swakarsa" adalah suatu bentuk
pengamanan yang diadakan atas kemauan, kesadaran, dan kepentingan masyarakat sendiri
yang kemudian memperoleh pengukuhan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, seperti
satuan pengamanan lingkungan dan badan usaha di bidang jasa pengamanan.
Hal 23 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 9
AD – Pembukaan
Sekep KAPOLRI No :
SKEP/831/XI/2005
SURAT – KEPUTUSAN
NO. POL : SKEP / 831 / XI / 2005
Tentang
PEDOMAN
PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN
KELOMPOK SADAR KAMTIBMAS
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka memantabkan penugasan Bhabinkamtibmas dan Polmas dalam membangun
kemitraan dengan Kelompok Sadar Kamtibmas di wilayah kerjanya maka dipandang perlu dibuat
suatu pedoman tentang pembentukan dan pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas.
2. Bahwa untuk dapat diberlakukan dan dilaksanakan maka Pedoman pembentukan dan pembinaan
Kelompok Sadar Kamtibmas perlu disyahkan dengan surat Keputusan .
Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
2. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 661 / XI / 1992 tanggal 26 Nopember 1992 tentang
Pengesahan Petunjuk Lapangan Pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas.
3. Petunjuk Lapangan Kapolri No.Pol : Juklap / 42 / XI / 1992 Tanggal 20 Nopember 1992 Tentang
Pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas.
4. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 1673 / XI / 1994 tentang Pokok-Pokok Kemitraan antara
Polri dengan Instansi dan Masyarakat.
5. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 77 / X / 2005 tanggal 3 Oktober 2005 tentang Kebijakan
dan Strategi Penerapan model Perpolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas Polri.
M E M U TU S K A N
Menetapkan :
1. Mengesahkan Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas sebagaimana
tercantum pada lampiran Surat Keputusan ini.
2. Menyatakan tidak berlaku lagi Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 661 / XI / 1992 tanggal 26
Nopember 1992 tentang Pengesahan Petunjuk Lapangan Pembinaan Kelompk Sadar Kamtibmas.
3. Menyatakan tidak berlaku lagi Buku Petunjuk Lapangan tentang Pola Pembentukan dan
Pembinaan Kelompok Sadar kamtibmas No.Pol : Bujuklap / 42 / XI / 1992 tanggal 20 Nopember
1992.
4. Menyatakan bahwa semua organisasi Kelompok-kelompok Sadar Kamtibmas yang selama ini
dibentuk dalam berbagai nama organisasi yang berbeda pada dasarnya merupakan bagian dari
organisasi Kelompok Sadar Kamtibmas yang sejak saat ini disingkat Pokdar Kamtibmas.
5. Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Pokdar Kamtibmas ini berlaku bagi seluruh jajaran Polri
untuk dilaksanakan.
6. Hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan keadaan yang memerlukan pengaturan lebih
lanjut akan diatur dengan Surat Keputusan tersendiri atau perubahan Surat Keputusan Naskah
Sementara ini setelah masa uji coba selama-lamanya 2 (dua) tahun.
7. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 Nopember 2005
Hal 24 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 10
AD – Pembukaan
Berita Acara Pembentukan POKDARKAMTIBMAS, tingkat Nasional
Hal 25 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 11
AD – Pembukaan
Skep Ketua Umum POKDARKAMTIBMAS Nasional No : SK 002/KU-NAS/VII/2019
Menimbang :
1. Bahwa berdasarkan ketetapan MPR RI No. II tahun 1999 tentang GBHN bidang Hankam antara lain mengamanatkan agar
kesadaran masyarakat terhadap Kamtibmas harus ditingkatkan;
2. Bahwa dalam rangka meningkatkan dan menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam menanggulangi Kamtibmas
melalui kemitraan dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya maka dipandang perlu mengeluarkan Surat Keputusan.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : Skep/737/X/2005/Sdeops tanggal 13 Oktober 2005 perihal Strategi Penerapan Model
Perpolisia Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri;
3. Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008 tanggal 26 September 2008 tentang Pedoman Strategi dan Implementasi Perpolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri;
4. Surat Keputusan Kapolri Nomor: Skep/831/XI/2005 tentang Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Sadar
Kamtibmas;
5. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok Sadar Kamtibmas Daerah Metro Jaya.
Memperhatikan :
1. Hasil Musyawarah dan kesepakatan para Ketua dan atau perwakilan Pengurus Daerah POKDARKAMTIBMAS yang telah
terbentuk kepengurusan daerahnya.
2. Berita Acara Pembentukan POKDARKAMTIBMAS tingkat NASIONAL tanggal 17 Juli 2019.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Pengurus Pokdarkamtibmas tingkat Nasiona masa bakti tahun 2019 s/d 2021, dan atau sampai terselenggaranya
Musyawarah Nasional Pokdarkamtibmas, dengan pengurus inti sbb:
2. Adapun untuk Kepengurusan secara lengkap akan diatur kemudian sesuai kebutuhan organisasi.
3. Pengurus dalam kegiatannya diharapkan dapat mengembangkan Pokdarkamtibmas diwilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan dapat bertindak sebagai mitra Pemerintah serta instansi terkait lainnya;
4. Hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur kemudian;
5. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan berakhir sampai dengan diselenggarakannya Musyawarah
Nasioanal Pokdarkamtibmas.
PETIKAN Surat Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui.
Ditetapkan, di Jakarta
Tanggal,19 Juli 2019
POKDARKAMTIBMAS
Pengurus Nasional
KETUA UMUM
Ttd
Hal 26 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 12
AD – Pembukaan
Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/2492/IX/HUK.6.5/2019
Hal 27 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 13
Berita Acara Pelantikan POKDARKAMTIBMAS TINGKAT NASIONAL
Hal 28 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019