Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

ANGGARAN DASAR ………………………………………………………………………............. 1

1. Pembukaan ……………………………………………………………………………………………… 1
2. BAB I Nama, Tempat, Kedudukan dan Waktu ……………………………………. 2
3. BAB II Azas, Landasan, dan Sifat …………………………………………………………… 2
4. BAB III Maksud, Tujuan, dan Peran …………………………………………………………… 2
5. BAB IV Lambang dan Mars ………………………………………………………………………. 3
6. BAB V Organisasi …………………………………………………………………………………… 3
7. BAB VI Musyawarah …………………………………………………………………………………... 4
8. BAB VII Keanggotaan …………………………………………………………………………………… 5
9. BAB VIII Keuangan …………………………………………………………………………………… 5
10. BAB IX Perubahan …………………………………………………………………………………… 5
11. BAB X Penutup …………………………………………………………………………………… 6

ANGGARAN RUMAH TANGGA ………………………………………………………………………… 7

12. BAB I Dasar ……………………………………………………………………………………………….. 7


13. BAB II Lambang, Seragam, dan Atribut …………………………………………………. 7
14. BAB III Keanggotaan ……………………………………………………………………………………. 8
15. BAB IV Hak dan Kewajiban Anggota …………………………………………………………….. 9
16. BAB V Musyawarah ……………………………………………………………………………………. 9
17. BAB VI Kepengurusan ……………………………………………………………………………………. 10
18. BAB VII Dewan Pembina ………………………………………………………………………… 11
19. BAB VIII Dewan Penasehat ………………………………………………………………………… 12
20. BAB IX Dewan Kehormatan ………………………………………………………………………… 12
21. BAB X Keuangan ……………………………………………………………………………………. 13
22. BAB XI Aturan Peralihan ………………………………………………………………………… 13
23. BAB XII Penutup ……………………………………………………………………………………. 14

24. Lampiran 1 Lambang ………………………………………………………………………… 15


25. Lampiran 2 Mars Pokdarkamtibmas …………………………………………………. 17
26. Lampiran 3 Seragam ………………………………………………………………………… 18
27. Lampiran 4 Seragan Rompi …………………………………………………………….. 19
28. Lampiran 5 Bendera Pataka ……………………………………………………………... 20
29. Lampiran 6 Topi ……………………………………………………………………………………... 21

30. Lampiran 7 UUD 45 Pasal 30 ayat 1, dan Tap MPR No.II/MPR/1998 ……. 22
31. Lampiran 8 Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Polri ……………….. 23
32. Lampiran 9 SEKEP KAPOLRI NO : SKEP/831/XI/2005 ……………………………. 24
33. Lampiran 10 BA Pembentukan POKDARKAMTIBMAS Nasional ………………... 25
34. Lampiran 11 Sekep Ketua Umum No : SK 002/KU-NAS/VII/2019 ………………… 26
35. Lampiran 12 Surat Telegram Kapolri No : ST/2492/IX/HUK.6.5/2019 …….. 27
36. Lampiran 13 BA Pelantikan POKDARKAMTIBMAS tingkat Nasional …….. 28
ANGGARAN DASAR
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA

PEMBUKAAN

Bahwa kebutuhan dasar manusia dalam mempertahankan keberadaannya antara lain,


adalah kebutuhan akan rasa aman, yang dalam hal ini diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat secara menyeluruh dari berbagai sektor kehidupan secara serasi, selaras dan
seimbang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Bahwa sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia BAB I Pasal 3 ayat 1c, pengembangan sistem keamanan dan
ketertiban masyarakat tetap bertumpu pada sistem Pengamanan Swakarsa, dan Kiat
Pembinaan Kesadaran Masyarakat terhadap Kamtibmas sudah dilaksanakan sejak tahun
1984 oleh Kelompok Masyarakat Peduli Keamanan Lingkungan.
Hal ini haru ditingkatkan secara terus menerus oleh pihak Kepolisian Negara Republik
Indonesia bersama dengan Pokdarkamtibmas Bhayangkara.

Bahwa pada hakekatnya Pokdarkamtibmas Bhayangkara yang sadar akan keamanan dan
Ketertiban Masyarakat adalah mitra POLRI dan atau Pemerintah yang dalam usahanya
selalu menjadi pelopor dengan segala daya upaya dan kegiatan yang terencana serta
sistematis didalam menyiapkan, membentuk, serta membina masyarakat yang peduli
keamanan lingkungan.

Menyadari tugas dan fungsi tersebut, berdasarkan :

 Undang-Undang Dasar 1945 pasal 30 ayat 1 Tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara
mengenai Pertahanan dan Keamanan Negara.
 Bahwa berdasarkan ketetapan MPR RI No. II tahun 1998 tentang GBHN bidang
Pertahanan Keamanan, antara lain mengamanatkan agar kesadaran masyarakat
terhadap Kamtibmas harus ditingkatkan.
 Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
 Surat Keputusan Kapolri Nomor Polisi : SKEP/831/XI/2005, tanggal 25 November 2005,
tentang Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas.
 Berita Acara Pembentukan POKDARKAMTIBMAS, tingkat Nasional, tanggal 17 Juli
2019.
 Surat Keputusan Ketua Umum POKDARKAMTIBMAS tingkat Nasional Nomor : SK
002/KU-NAS/VII/2019, tanggal 19 Juli 2019 tentang Pengurus Pokdarkamtibmas tingkat
Nasional.
 Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/2492/IX/HUK.6.5/2019 tanggal 18 September 2019,
tentang Mendorong Pembentukan Pokdarkamtibmas tingkat Daerah/Resort/Ranting
dan Pendayagunaan serta Pembinaan.

Maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dibentuklah wadah Organisasi untuk
menghimpun Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (POKDARKAMTIBMAS)
dimaksud, dalam sekala Nasional dengan berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, sebagai berikut :

Hal 1 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

Pasal 1
NAMA

OrganisasI ini dinamakan POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA.

Pasal 2
TEMPAT KEDUDUKAN

POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA berkedudukan di wilayah hukum Negara Kesatuan


Republik Indonesia.
Pasal 3
WAKTU

POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA untuk tingkat Nasional, didirikan pada tanggal, 17 Juli


2019 untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

BAB II
AZAS , LANDASAN dan SIFAT

Pasal 4
AZAS, LANDASAN

POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA berazaskan PANCASILA dan Undang-Undang Dasar


1945.

Pasal 5
SIFAT

1. POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA bersifat Independen, Kekeluargaan, dan sosial


Masyarakat.
2. POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA adalah mitra POLRI dan atau Pemerintah yang
beranggotakan Masyarakat Umum yang cinta dan perduli tehadap KAMTIBMAS.

BAB III
MAKSUD, TUJUAN DAN PERAN

Pasal 6
MAKSUD

1. Menghimpun warga masyarakat dari berbagai profesi dan strata sosial yang mempunyai
kesadaran dan atau kepedulian Kamtibmas yang tinggi.
2. Membina, menjalin persahabatan, dan persaudaraan antar sesama warga masyarakat,
dan organisasi sejenis, dalam rangka mewujudkan Kamtibmas.
3. Membangun, membina, mengembangkan dan meningkatan kualitas anggota untuk
berperan aktif dalam mewujudkan Kamtibmas.
Hal 2 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Pasal 7
TUJUAN

1. Sebagai organisasi pengemban fungsi Kepolisian terbatas dan berperan aktif dalam tugas
Kepolisian untuk menciptakan Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Meningkatkan kesadaran, kepatuhan hukum masyarakat, dan berperan aktif dalam
menciptakan serta mewujudkan Kamtibmas dilingkungan masing-masing.
3. Membangun dan menumbuhkan daya cegah tangkal, terhadap segala bentuk gangguan
Kamtibmas.
Pasal 8
PERAN

1. Sebagai mitra POLRI dan atau Pemerintah, berkewajiban menciptakan situasi yang
kondusif.
2. Mengembangkan tatanan sosial ekonomi yang mandiri sebagai usaha bersama, dan
mendorong kemitraan usaha yang sepenuhnya untuk kesejahteraan anggota.
3. Meningkatkan kwalitas anggota untuk menjadi kader-kader yang berwawasan
Kebangsaan.
4. Menjalin kerjasama dan menciptakan suasana kekeluargaan dengan sesama Organisasi
Masyarakat dan atau Organisasi Pemuda lainnya.

BAB IV
LAMBANG DAN MARS

Pasal 9

1. Lambang, POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA (terlampir).


2. Mars, POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA (terlampir).

BAB V
ORGANISASI

Pasal 10
ORGANISASI

1. POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA adalah Organisasi sosial yang bersifat


Independen dan atau Mandiri.
2. Badan Pengurus POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA :
a) Pengurus tingkat NASIONAL.
b) Pengurus tingkat DAERAH.
c) Pengurus tingkat RESOR.
d) Pengurus tingkat SEKTOR.
e) Pengurus tingkat SUB SEKTOR.

Hal 3 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Pasal 11
STRUKTUR ORGANISASI

1. Dewan Pembina terdiri dari Pejabat Utama di lingkungan Polri, TNI, dan Pemerintah,
pada tingkat pusat atau daerah.
2. Dewan Penasehat.
3. Dewan Kehormatan.
4. Pengurus POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA sekurang kurangnya terdiri dari Ketua,
Sekretaris, Bendahara.
a) Pimpinan untuk tingkat Nasional disebut KETUA UMUM.
b) Pimpinan untuk tingkat Daerah disebut KETUA DAERAH.
c) Pimpinan untuk tingkat Resor disebut KETUA RESOR.
d) Pimpinan untuk tingkat Sektor disebut KETUA SEKTOR.
e) Pimpinan untuk tingkat Sub Sektor disebut KETUA SUB SEKTOR.
5. Dewan Penasehat dan Dewan Kehormatan ditetapkan oleh Ketua dan atau Pengurus
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA sesuai pada tingkat kepengurusannya.
6. Masa Bakti Pengurus POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA :
a) Masa Bakti Kepengurusan tingkat Nasional selama 5 (lima) tahun,
b) Masa Bakti Kepengurusan tingkat Daerah selama 4 (empat) tahun,
c) Masa bakti Kepengurusan tingkat Resor selama 3 (tiga) tahun.
d) Masa Bakti Kepengurusan tingkat Sektor dan Sub-Sektor selama 2 (dua) tahun.

BAB VI
MUSYAWARAH

Pasal 12
MUSYAWARAH

1. Musyawarah Nasional (MUNAS) dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.


2. Musyawarah Daerah (MUSDA) dilaksanakan 4 (empat) tahun sekali.
3. Musyawarah Resor (MUSRES) dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali.
4. Musyawarah Sektor (MUSEK) dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali
5. Musyawarah Sub. Sektor dilaksanakan 2 (dua) Tahun sekali.
6. Musyawarah Luar Biasa dapat diselenggarakan dapat diusulkan oleh Para Ketua di
satu tingkat dibawahnya yang mempunyai Hak Suara 50% + 1.

Pasal 13
TUJUAN MUSYAWARAH

Musyawarah adalah Kekuasaan tertinggi dalam Organisasi, yang bertujuan :


1. Musyawarah yang dilaksanakan tersebut adalah untuk melaksanakan pemilihan Ketua
sebagai formatur tunggal dalam Kepengurusan yang baru.
2. Untuk melengkapi susunan kepengurusan dimaksud, disusun oleh Ketua terpilih.
3. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus selama masa baktinya.
4. Merevisi AD & ART apabila dianggap perlu.

Hal 4 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB VII
KEANGGOTAAN

Pasal 14
KEANGGOTAAN

1. Anggota POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA adalah Warga Negara Indonesia yang


yang dengan sukarela mengajukan permohonan untuk menjadi anggota, yang terdiri
dari :
a) Anggota Biasa.
b) Anggota Kehormatan.
2. Setiap anggota mempunyai Hak dan Kewajiban yang diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 15
SANKSI

Bagi anggota dan atau pengurus yang melanggar akan mendapat Sanksi, seperti yang diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Organisasi yang dibuat khusus untuk itu.

BAB VIII
KEUANGAN

Pasal 16
KEUANGAN

1. Sumber dana keuangan POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA diperoleh dari :


a) Iuran anggota.
b) Bantuan Institusi Polri sebagai Mitra Utama.
c) Bantuan Pemerintah.
d) Sumbangan yang tidak mengikat.
e) Usaha-usaha lain yang sah dan tidak melanggar Hukum.
f) Pengaturan, pertimbangan, perolehan, pendapatan dan penggunaan keuangan,
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Organisasi yang dibuat
khusus untuk itu.

BAB IX
PERUBAHAN

Pasal 17

Perubahan terhadap Anggran Dasar ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah
Nasional, atau Musyawarah Luar Biasa yang dihadiri oleh sekurang - kurangnya 50% + 1
dari Pengurus Daerah yang sudah dibentuk dan disahkan oleh Pengurus Nasional.

Hal 5 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB X
PENUTUP

Pasal 18

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga atau Peraturan Organisasi dan peraturan lainnya.

Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 12 November 2019

PENGURUS NASIONAL
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA

KETUA UMUM SEKRETARIS JENDRAL

HERU RIYADI, SH. MH. Ir. A. WIBAWA MUFTI

DEWAN PEMBINA
KASUBDIT BINPOLMAS
DITBINTIBMAS KORBINMAS
BAHARKAM POLRI

Dr. R.S TERR PRATIKNYO, M.Si


KOMISARIS BESAR POLISI

Hal 6 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
ANGGARAN RUMAH TANGGA
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA

BAB I
DASAR

Pasal 1
PEMBUATAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA yang sekaligus merupakan penjabarannya.

BAB II
LAMBANG, SERAGAM DAN ATRIBUT

Pasal 2
LAMBANG

1. POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA berlambang sebuah Obor, yang diapit dua burung


merpati bertumpu pada pita yang bertuliskan Sadar Kamtibmas, dengan Perisai Bunga
Padma. Warna dasar hitam, merah, kuning, coklat muda, dan emas.
2. Unsur dan arti lambang
a) Pita yang berwarna merah putih melambangkan Bendera Republik Indonesia,
dengan tulisan SADAR KAMTIBMAS.
b) Tugu dengan tiga tingkat pada ujungnya, sebagai Penegak Keadilan dan Pelindung
Masyarakat.
c) Obor diatas tugu adalah lambang Pendidikan, Penyuluh dan Pembimbing
masyarakat.
d) Dua ekor Merpati putih siap terbang, dengan sayap terbentang adalah lambang
Ketentraman dan Kedamaian yang dapat membangkitkan kegairahannya untuk
berkarya dan membangun.
e) Perisai Bunga Padma bergaris pinggir Emas, dengan dasar berwarna Coklat Muda
yang melambangkan penyatuan kelompok-kelompok Sadar Kamtibmas yang
kebaradaannya tersebar dimana-mana.
3. Arti keseluruhan :
Sekelompok warga masyarakat yang dengan suka rela dan atas kesadarannya turut serta
menciptakan Kamtibmas di seluruh wilayah Indonesia.

Pasal 3
SERAGAM

1. Pakaian Seragam Harian 1 (PSH 1), Baju warna putih, Celana warna hitam dan sepatu
warna hitam.
2. Pakaian Seragan Harian 2 (PSH 2), Baju warna Abu-abu, Celana warna hitam dan sepatu
warna hitam.
3. Pakaian Seragam Lapangan (PSL), Rompi warna hitam dengan dalaman Baju warna
putih, celana dan sepatu warna hitam.
Hal 7 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
4. Topi warna hitam, dengan logo POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA.
5. Ketentuan lainnya mengenai Seragam diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 4
ATRIBUT

Atribut POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA terdiri dari :


1. Logo / lambang POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA pada Baju, di dada kiri.
2. Logo / lambang Polda pada Baju, di lengan kanan, dan untuk Rompi di dada kanan.
3. Papan Nama dan atau sandi panggil pada Baju dan Rompi di dada kanan, di bawah logo
Polda.
4. Tulisan POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA untuk Baju dan Rompi di sebelah kiri,
dibawah logo POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA.
5. Pataka Organisasi (terlampir).
6. Ketentuan lainnya mengenai Atribut diatur dalam Peraturan Organisasi tingkat Nasional.

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 5
PERSYARATAN ANGGOTA

1. Warga Negara Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bertempat tinggal / berdomisili di RT / RW / Desa / Kelurahan setempat.
3. Berkelakuan baik dan tidak sedang dalam proses Hukum.
4. Sehat jasmani dan Rohani.
5. Berusia minimal 17 tahun dan sudah memiliki KTP, dan atau telah menikah.
6. Ketentuan selanjutnya mengenai persyaratan keanggotaan diatur dalam Peraturan
Organisasi tingkat Nasional.

Pasal 6
PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA

1. Penerimaan Anggota.
a) Setiap calon Anggota dengan sukarela menjadi Anggota POKDARKAMTIBMAS
BHAYANGKARA
b) Setiap calon Anggota wajib mendapatkan persetujuan dari Ketua dan atau Pengurus,
dan Bhabinkamtibmas setempat.
c) Mengisi formulir pendaftaran yang dikeluarkan oleh Pengurus POKDARKAMTIBMAS
BHAYANGKARA setempat.
2. Pemberhentian anggota.
Anggota POKDARKAMTIBMAS berhenti dikarenakan :
a) Meninggal dunia.
b) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
c) Diberhentikan dan atau Dicabut keanggotaanya karena berbuat kesalahan yang
merugikan organisasi, dengan sengaja melanggar ketentuan organisasi dan
mencemarkan nama baik organisasi dan atau institusi POLRI.

Hal 8 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
3. Tata cara penerimaan dan pemberhentian Anggota akan diatur dalam Peraturan
Organisasi yang dibuat khusus untuk itu.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
.
Pasal 7
HAK

1. Setiap anggota berhak :


a) Memperoleh perlakuan yang sama dari dan untuk Organisasi.
b) Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan atau saran untuk organisasi.
c) Memperoleh kesempatan untuk mengikuti kegiatan dan Pendidikan Kader, dari
Mitra dan Organisasi.
d) Memperoleh Perlindungan, Pembelaan, Pembinaan sesuai ketentuan dalam
Anggaran Dasar ini.
2. Setiap Anggota Biasa mempunyai Hak Memilih dan Dipilih.
3. Anggota Dewan Pembina, Penasehat dan Kehormatan mempunyai hak yang sama,
kecuali Hak suara dalam Musyawarah.

Pasal 8
KEWAJIBAN
Setiap anggota bekewajiban :
1. Menjunjung tinggi Nama baik Organisasi, institusi POLRI dan Pemerintah.
2. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta seluruh
Keputusan Organisasi.

Pasal 9
KARTU TANDA ANGGOTA

1. Setiap Anggota berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sesuai dengan status
keanggotaannya.
2. Penerbitan KTA diatur dalam peraturan Organisasi.
3. Bentuk Kartu Anggota, dan tata cara penerbitan serta penggunaannya diatur dalam
Peraturan Organisasi.

BAB V
MUSYAWARAH

Pasal 10
PERANGKAT

Perangkat terdiri dari :


1. Susunan Panitia pelaksana, disusun dalam petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk tertulis
tersendiri.
2. Perangkat persidangan disusun dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tertulis
tersendiri.

Hal 9 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB VI
KEPENGURUSAN

Pasal 11
PERSYARATAN PENGURUS

Pengurus POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA Terpilih harus dapat memenuhi


persyaratan dan ketentuan, sebagai berikut :
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Anggota Aktif.
3. Mempunyai pengalaman memimpin Organisasi dan berwawasan Kebangsaan Nasional.
4. Merakyat dan dikenal dikalangan masyarakat luas.
5. Menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk menjadi Pengurus.
6. Mendapat persetujuan prerogative dari Ketua.

Pasal 12
SUSUNAN PENGURUS

Susunan Pengurus POKDARKAMTIBMAS tingkat Nasional, Daerah, Resor, Sektor, Sub


Sektor, sekurang-kurangnya terdiri dari :
1. Ketua.
2. Wakil Ketua.
3. Sekretaris.
4. Bendahara .
5. Bidang-bidang :
a) OKK (Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan).
b) Monitoring dan Operasional.
c) Infokom (Informasi dan Komunikasi).
d) Ekonomi dan Pengembangan Usaha.
e) Pembinaan dan Pengembangan.
f) Pengawasan dan Hukum.
g) Disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pada tingkatannya.

Pasal 13
HAK DAN KEWAJIBAN KETUA

1. Setiap ketua berhak untuk :


a) Bertindak untuk atas nama Organisasi baik keluar maupun kedalam, mengurus,
membina dan mengembangkan Organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, serta Peraturan Organisasi.
b) Menyampaikan saran mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tugas-tugas
pembinaan Wilayah.
2. Setiap Ketua berkewajiban untuk :
a) Memberikan solusi kepada pengurus dan sesama anggota.
b) Membuat laporan secara periodik.
c) Mengembangkan dan memelihara rasa solidaritas pengurus dan anggota.
d) Menghadiri undangan / rapat-rapat.
e) Memberikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas selama masa
baktinya.
Hal 10 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Pasal 14
PENGGANTIAN PENGURUS

1. Masa bakti Pengurus Nasional adalah 5 (lima) tahun sejak tanggal Berita Acara
pengesahan.
2. Masa bakti Pengurus Daerah adalah 4 (empat) tahun sejak tanggal Berita Acara
pengesahan.
3. Masa bakti Pengurus Resor adalah 3 (tiga) Tahun sejak tanggal Berita Acara pengesahan.

4. Masa bakti pengurus Sektor dan Pengurus Sub. Sektor adalah 2 (dua) tahun sejak
tanggal Berita Acara Pengesahan.
5. Penggantian Pengurus dapat dilaksanakan sebelum habis masa baktinya, yang
disebabkan dikarenakan :
a) Yang bersangkutan mengundurkan diri.
b) Melakukan kesalahan dan atau tindakan yang dapat merugikan organisasi.
c) Melakukan tindak pidana.
d) Dipandang dan atau dianggap tidak cakap dalam melaksanakan tugasnya.
e) Meninggal dunia.
6. Tata cara penggantian Pengurus diatur dan berdasarkan Peraturan Organisasi yang
dibuat khusus untuk itu.

Pasal 15
JABATAN

1. Jabatan Pengurus pada suatu tingkat Kepengurusan tidak dapat dirangkap dengan
Jabatan pada tingkat Kepengurusan yang lainnya, kecuali dibutuhkan oleh organisasi dan
mendapatkan persetujuan dari Ketua.
2. Jabatan Ketua dapat dipilih untuk masa 2 (dua) periode berturut-turut, atas dasar
Musyawarah.

BAB VII
DEWAN PEMBINA

Pasal 16
KETUA DEWAN PEMBINA

1. Ketua Dewan Pembina di tingkat Nasional adalah Kapolri.


2. Ketua Dewan Pembina di tingkat Daerah adalah Kapolda.
3. Ketua Dewan Pembina di tingkat Resor adalah Kapoltabes / Kapolres.
4. Ketua Dewan Pembina di tingkat Sektor adalah Kapolsek .
5. Ketua Dewan Pembina ditingkat Sub Sektor adalah Bhabinkamtibmas.

Pasal 17
WEWENANG DEWAN PEMBINA

Wewenang Dewan Pembina pada semua tingkatan adalah :

Hal 11 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
1. Memberikan petunjuk, saran serta bantuan secara moril dan materiil kepada Ketua dan
atau Pengurus dalam menjalankan seluruh kegiatan, tugas dan peran organisasi, sesuai
tingkatannya.
2. Mengarahkan kebijakan Ketua dan atau Pengurus bila dinilai menyimpang dari
ketentuan-ketentuan organisasi.

BAB VIII
DEWAN PENASEHAT

Pasal 18
DEWAN PENASEHAT

1. Dewan Penasehat terdiri dari mantan Ketua dan atau Pengurus inti POKDARKAMTIBMAS
BHAYANGKARA, dan atau mantan Pejabat Utama dilingkungan Polri, TNI dan
Pemerintah, yang memiliki Kompetensi dengan kegiatan organisasi pada masing-masing
tingkatan.
2. Dewan Penasehat dipilih dan disahkan oleh Ketua dan atau Pengurus pada masing-
masing tingkat di atasnya, sesuai kebutuhan.

Pasal 19
WEWENANG DEWAN PENASEHAT

1. Memberikan nasehat, petunjuk, saran, serta bantuan secara moril dan materiil kepada
Ketua dan atau Pengurus dalam menjalankan seluruh kegiatan, tugas dan peran
organisasi, sesuai tingkatannya.
2. Memberikan pendapat dan saran kepada Dewan Pembina bila diperlukan, sesuai dengan
tingkatannya.

BAB IX
DEWAN KEHORMATAN

Pasal 20
DEWAN KEHORMATAN

1. Dewan Kehormatan terdiri dari perorangan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh
Pemuda, dan tokoh-tokoh lainnya, yang memiliki kompetensi dalam kegiatan organisasi,
pada masing-masing tingkatan.
2. Dewan Kehormatan dipilih dan disahkan oleh Ketua dan atau Pengurus pada masing-
masing tingkat di atasnya, sesuai kebutuhan organisasi

Pasal 21
WEWENANG DEWAN KEHORMATAN

Memberikan bantuan secara moril dan atau materiil kepada Ketua dan Pengurus dalam
menjalankan seluruh kegiatan, tugas dan peran organisasi, sesuai tingkatannya.

Hal 12 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB X
KEUANGAN

Pasal 22
PEROLEHAN DAN PENGGUNAAN KEUANGAN

1. Hal-hal yang menyangkut Pemasukan dan Pengeluaran Keuangan dari dan untuk
Organisasi wajib dipertanggung jawabkan dalam forum rapat pengurus yang akan
ditentukan dalam Peraturan Organisasi.
2. Tata cara memperoleh bantuan-bantuan dan usaha-usaha yang sah serta
penggunaannya diatur dalam Peraturan Organisasi.
3. Iuran Anggota ditentukan dalam peraturan Organisasi yang dibuat untuk itu.
4. Semua keuangan dan kekayaan yang dihasilkan melalui usaha-usaha, hasil bantuan dan
Program Kegiatan adalah milik Organisasi.

BAB XI
ATURAN PERALIHAN

Pasal 23

1. Hal-hal yang tidak dan atau belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur dan ditetapkan kemudian oleh Pengurus POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA
tingkat Nasional, sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

Hal 13 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
BAB XII
PENUTUP

Pasal 24

Anggaran Rumah Tangga ini disusun dalam rapat Pengurus Nasional di Jakarta pada tanggal
12 November 2019.

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan dituangkan dalam
Peraturan Organisasi atau Keputusan lainnya.

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 12 November 2019

PENGURUS NASIONAL
POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA

KETUA UMUM SEKRETARIS JENDRAL

HERU RIYADI, SH. MH. Ir. A. WIBAWA MUFTI

DEWAN PEMBINA
KASUBDIT BINPOLMAS
DITBINTIBMAS KORBINMAS
BAHARKAM POLRI

Dr. R.S TERR PRATIKNYO, M.Si


KOMISARIS BESAR POLISI

Hal 14 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 1.

AD – Pasal 9.
ART – Pasal 2.
Lambang, POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA

Tulisan BHAYANGKARA warna hitam

Pita yang berwarna merah putih melambangkan Bendera


Republik Indonesia, dengan tulisan SADAR KAMTIBMAS.

Dua ekor Merpati putih siap terbang, dengan sayap


terbentang.

Tugu dengan tiga tingkat pada ujungnya.

Obor diatas tugu.

Perisai Bunga Padma bergaris pinggir Emas, dengan dasar


berwarna Coklat Muda.
Hal 15 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 1

Lambang, POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA


PANDUAN KODE WARNA

R : 237
R : 255 G : 50 R : 133
G : 204 B : 55 G : 56
B : 41 Hex : ED3237 B : 2
Hex : FFCC29 Hex : 853802

R : 185
R : 255 G : 122
G : 255 B : 87
B : 255 Hex : B97A57
Hex : FFFFFF

R : 255
G : 99
B : 71
Hex : FF6347

R : 255 R : 0 R : 255
G : 255 G : 0 G : 219
B : 255 B : 0 B : 94
Hex : FFFFFF Hex : 000000 Hex : FFDB5E

Hal 16 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 2.

AD – Pasal 9.
Mars, POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA

Hal 17 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 3.

ART – Pasal 3.

Seragam, POKDARKAMTIBMAS BHAYANGKARA

Pakaian Seragam Harian (PSH)

KAMTIBMAS

POKDARKAMTIBMAS

Resor

Logo Pokdarkamtibmas Bhayangkara,


Dengan tulisan POKDARKAMTIBMAS
di bawahnya

Papan Nama

Logo Polda

Hal 18 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Hal 19 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 5.

ART – Pasal 4.

Bendera Pataka, KAMTIBMAS BHAYANGKARA

UKURAN : 140 x 100 cm

140

100

POKDARKAMTIBMAS
RESOR METRO JAKARTA SELATAN
SEKTOR CILANDAK

 Tulisan kewilayahan, warna emas


 Untuk Daerah tidak perlu ditulis (sudah ada Logo Polda)
 Resort
 Sektor (ditulis di bawah Resor)

 Tulisan, POKDARKAMTIBMAS, warna emas

 Dasar Bludru warna hitam

 Lambang, POKDARKAMTIBMAS

 Lambang / Logo, POLDA (sesuai Kewilayahan).

 List / Rombe-rombe, warna emas.

Hal 20 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran : 6.

ART – Pasal 3.

Topi, KAMTIBMAS BHAYANGKARA

Hal 21 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 7

AD – Pembukaan
UUD 45 Pasal 30 Ayat 1,
dan Tap MPR No.II/MPR/1998

UNDANG-UNDANG DASAR 1945


PASAL 30

AYAT 1 :
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.

Maksud :
bahwa setiap warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama yaitu hak untuk ikut serta
dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara. Yang Berarti warga negara diharuskan
supaya bisa turut serta dalam usaha mempertahanan negara dari gangguan ancaman baik
itu dari luar maupun dari dalam negeri.

KETETAPAN
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : II/MPR/1998
TENTANG
GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA

PERTAHANAN KEAMANAN

Polri sebagai alat negara penegak hukum dan sebagai unsur terdepan dalam menanggulangi
setiap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat mengutamakan tindakan
pencegahan dan penangkalan dengan meningkatkan kualitas pelayanan, perlindungan,
danpengayoman masyarakat, mengembangkan kualitas dan kuantitas personel dengan
dukungan sarana dan prasarana yang optimal serta meningkatkan pembinaan keamanan
dan ketertiban masyarakat secara swakarsa dan terpadu melalui pola kemitraan dengan
instansi pemerintah dan masyarakat. Kesadaran masyarakat tentang keamanan dan
ketertiban masyarakat terus dibina dan ditingkatkan secara terpadu untuk menumbuhkan
dan mengembangkan sikap mental dan meningkatkan daya tanggap, kepekaan,
kewaspadaan, dan ketahanan masyarakat terhadap masalah keamanan dan ketertiban
lingkungan masing-masing dalam suatu sistem keamanan swakarsa.

Hal 22 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 8
AD – Pembukaan
Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 2 TAHUN 2002

TENTANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Ayat 5
Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai
salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka
tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan
tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman, yang mengandung kemampuan membina
serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan
menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya
yang dapat meresahkan masyarakat.

Pasal 3

1. Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu
oleh :
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil; dan/atau;
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

2. Pengemban fungsi kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, b, dan c,
melaksanakan fungsi kepolisian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
menjadi dasar hukumnya masing-masing.

Penjelasan :
Yang dimaksud dengan "bentuk-bentuk pengamanan swakarsa" adalah suatu bentuk
pengamanan yang diadakan atas kemauan, kesadaran, dan kepentingan masyarakat sendiri
yang kemudian memperoleh pengukuhan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, seperti
satuan pengamanan lingkungan dan badan usaha di bidang jasa pengamanan.

Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa memiliki kewenangan kepolisian terbatas dalam


"lingkungan kuasa tempat" (teritoir gebied/ruimte gebied) meliputi lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja, lingkungan pendidikan. Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia

Hal 23 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 9
AD – Pembukaan
Sekep KAPOLRI No :
SKEP/831/XI/2005
SURAT – KEPUTUSAN
NO. POL : SKEP / 831 / XI / 2005
Tentang
PEDOMAN
PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN
KELOMPOK SADAR KAMTIBMAS

KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka memantabkan penugasan Bhabinkamtibmas dan Polmas dalam membangun
kemitraan dengan Kelompok Sadar Kamtibmas di wilayah kerjanya maka dipandang perlu dibuat
suatu pedoman tentang pembentukan dan pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas.
2. Bahwa untuk dapat diberlakukan dan dilaksanakan maka Pedoman pembentukan dan pembinaan
Kelompok Sadar Kamtibmas perlu disyahkan dengan surat Keputusan .

Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
2. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 661 / XI / 1992 tanggal 26 Nopember 1992 tentang
Pengesahan Petunjuk Lapangan Pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas.
3. Petunjuk Lapangan Kapolri No.Pol : Juklap / 42 / XI / 1992 Tanggal 20 Nopember 1992 Tentang
Pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas.
4. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 1673 / XI / 1994 tentang Pokok-Pokok Kemitraan antara
Polri dengan Instansi dan Masyarakat.
5. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 77 / X / 2005 tanggal 3 Oktober 2005 tentang Kebijakan
dan Strategi Penerapan model Perpolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas Polri.

M E M U TU S K A N
Menetapkan :
1. Mengesahkan Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Sadar Kamtibmas sebagaimana
tercantum pada lampiran Surat Keputusan ini.
2. Menyatakan tidak berlaku lagi Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 661 / XI / 1992 tanggal 26
Nopember 1992 tentang Pengesahan Petunjuk Lapangan Pembinaan Kelompk Sadar Kamtibmas.
3. Menyatakan tidak berlaku lagi Buku Petunjuk Lapangan tentang Pola Pembentukan dan
Pembinaan Kelompok Sadar kamtibmas No.Pol : Bujuklap / 42 / XI / 1992 tanggal 20 Nopember
1992.
4. Menyatakan bahwa semua organisasi Kelompok-kelompok Sadar Kamtibmas yang selama ini
dibentuk dalam berbagai nama organisasi yang berbeda pada dasarnya merupakan bagian dari
organisasi Kelompok Sadar Kamtibmas yang sejak saat ini disingkat Pokdar Kamtibmas.
5. Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Pokdar Kamtibmas ini berlaku bagi seluruh jajaran Polri
untuk dilaksanakan.
6. Hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan keadaan yang memerlukan pengaturan lebih
lanjut akan diatur dengan Surat Keputusan tersendiri atau perubahan Surat Keputusan Naskah
Sementara ini setelah masa uji coba selama-lamanya 2 (dua) tahun.
7. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 Nopember 2005

A.n. KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DEOPS
ttd
Drs. DIDI WIDAYADI, MBA.
INSPEKTUR JENDRAL POLISI

Hal 24 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 10

AD – Pembukaan
Berita Acara Pembentukan POKDARKAMTIBMAS, tingkat Nasional

Hal 25 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 11

AD – Pembukaan
Skep Ketua Umum POKDARKAMTIBMAS Nasional No : SK 002/KU-NAS/VII/2019

KEPUTUSAN KETUA UMUM POKDARKAMTIBMAS TINGKAT NASIONAL


SKEP Nomor : SK.002/KU-NAS/VII/2019
tentang
PENGURUS POKDARKAMTIBMAS TINGKAT NASIONAL
MASA BAKTI 2019 - 2021

KETUA UMUM POKDARKAMTIBMAS TINGKAT NASIONAL

Menimbang :
1. Bahwa berdasarkan ketetapan MPR RI No. II tahun 1999 tentang GBHN bidang Hankam antara lain mengamanatkan agar
kesadaran masyarakat terhadap Kamtibmas harus ditingkatkan;
2. Bahwa dalam rangka meningkatkan dan menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam menanggulangi Kamtibmas
melalui kemitraan dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya maka dipandang perlu mengeluarkan Surat Keputusan.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : Skep/737/X/2005/Sdeops tanggal 13 Oktober 2005 perihal Strategi Penerapan Model
Perpolisia Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri;
3. Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008 tanggal 26 September 2008 tentang Pedoman Strategi dan Implementasi Perpolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri;
4. Surat Keputusan Kapolri Nomor: Skep/831/XI/2005 tentang Pedoman Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Sadar
Kamtibmas;
5. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok Sadar Kamtibmas Daerah Metro Jaya.
Memperhatikan :
1. Hasil Musyawarah dan kesepakatan para Ketua dan atau perwakilan Pengurus Daerah POKDARKAMTIBMAS yang telah
terbentuk kepengurusan daerahnya.
2. Berita Acara Pembentukan POKDARKAMTIBMAS tingkat NASIONAL tanggal 17 Juli 2019.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Pengurus Pokdarkamtibmas tingkat Nasiona masa bakti tahun 2019 s/d 2021, dan atau sampai terselenggaranya
Musyawarah Nasional Pokdarkamtibmas, dengan pengurus inti sbb:

 Sekretaris Jendral : A. WIBAWA MUFTI


 Bendahara Umum : ALEX. AJ SAERANG

2. Adapun untuk Kepengurusan secara lengkap akan diatur kemudian sesuai kebutuhan organisasi.
3. Pengurus dalam kegiatannya diharapkan dapat mengembangkan Pokdarkamtibmas diwilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan dapat bertindak sebagai mitra Pemerintah serta instansi terkait lainnya;
4. Hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur kemudian;
5. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan berakhir sampai dengan diselenggarakannya Musyawarah
Nasioanal Pokdarkamtibmas.

SALINAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada :


1. KAPOLRI
2. KABAHARKAM POLRI
3. DIRBIN POTMAS KORBINMAS, BAHARKAM POLRI
4. KORBINMAS BAHARKAM POLRI
5. KASUBDIT POLMAS DITBINTIMAS KORBINMAS BAHARKAM POLRI
6. Para KAPOLDA se-Indonesia.
7. Pengurus Daerah POKDARKAMTIBMAS se-Indonesia.

PETIKAN Surat Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui.

Ditetapkan, di Jakarta
Tanggal,19 Juli 2019

POKDARKAMTIBMAS
Pengurus Nasional
KETUA UMUM
Ttd

HERU RIYADI, S.H.,M.H.

Hal 26 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 12

AD – Pembukaan
Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/2492/IX/HUK.6.5/2019

Hal 27 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019
Lampiran 13
Berita Acara Pelantikan POKDARKAMTIBMAS TINGKAT NASIONAL

Hal 28 AD-ART/Nas-SJ/12.11.2019

Anda mungkin juga menyukai