1. Laporan kegiatan praktik kerja lapang ini adalah benar- benar hasil karya
saya sendiri dibawah bimbingan dosen pembimbing sebagaimana termuat
dalam halaman pengesahan.
2. Laporan kegiatan praktik kerja lapang (PKL) ini belum pernah diajukan
dan atau dipublikasikan untuk mendapatkan gelar akademik apapun, oleh
siapapun, dan dimanapun.
3. Seluruh referensi yang digunakan dalam laporan praktik kerja lapang
(PKL) ini, telah diacu sesuasi dengan aturan yang berlaku
4. Apabila ada kemudian hari terdapat bukti ketidakbenaran pernyataan saya
ini, maka saya bersedia menerima sanksi, baik secara akademis maupun
dimuka hukum sesuai aturan yang berlaku.
Kupang
Yang membuat pernyataan
MOTTO
“ Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran”.
PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas akhir.
2. Bapak Kosmas Lasa Tedang dan Mama Philomena Nduang yang
selalu mendukung saya.
3. Tanta Romana Zaghang yang selalu mendukung saya dalam segala
perkuliahan.
4. Om Tonda Edelbertus yang selalu suport penulis dalam hal apapun.
5. Kakak Fransiskus, adik Agustinus dan Richaldus tersayang yang
menjadi pendorong dalam segala hal.
6. Sahabat terbaik ( Maria Elisabeth Bupu dan Maria Priska Bate Bhae)
yang selalu bersama saya dari awal masuk kuliah hingga dalam
penyelesaian tugas akhir.
7. Teman–teman seangkatan 2019 mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri
Kupang.
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
INTISARI
Puji dan Syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan bimbingan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktik kerja lapang (PKL) dengan judul dan penyayang karena berkat dan
rahamatnya, penulis dapat menyelesaikan praktik kerja lapang ( PKL) dengan
judul “ Manajemen Perkandangan Pada Unit Usaha Lopa Tong di Kelurahan
Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang “ disusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Manajemen Pertanian
Lahan Kering, Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, Politeknik
Pertanian Negeri Kupang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 3
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1. Ayam broiler ............................................................................................. 5
2.2. Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pemeliharaan ayam broiler ....................................................................... 5
2.2.1. Bibit ayam broiler .................................................................................. 5
2.2.2. Manajemen pemberian pakan .................................................... 7
2.2.3. Peran dan fungsi kandang dalam pemeliharaan ayam broiler .... 8
2.2.4. Penyakit ...................................................................................... 9
2.3. Desain kandang ......................................................................................... 10
2.4. Manajemen sanitasi kandang .................................................................... 14
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................ 17
3.1. Waktu dan tempat pelaksanaan ................................................................ 17
3.2. Alat dan bahan........................................................................................... 17
3.3. Metode pelaksanaan .................................................................................. 19
3
4.4.2.Persiapan kandang................................................................................... 29
4.4.3. Pengaturan kandang dalam proses pemeliharaan ayam broiler . 34
4.4.4. Pemberian pakan dan air minum ............................................... 37
4.4.5. Pelaksanaan panen ..................................................................... 39
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 41
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 41
5.2. Saran.......................................................................................................... 41
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR GAMBAR
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ayam ras pedaging merupakan salah satu unggas yang mudah diternakan
dengan masa panen relatif singkat sehingga berpotensi sebagai usaha ekonomi
produktif. (Yemima 2014) melaporkan bahwa keunggulan ayam ras pedaging
adalah siklus produksi yang singkat, yaitu dalam waktu 4-6 minggu sudah dapat
dipanen dengan bobot badan 1,5-1,56 kg/ekor. (Fitrah 2013) menyatakan ayam
ras pedaging (broiler) merupakan ternak penghasil daging yang relatif lebih
cepat dibandingkan dengan ternak potong lainnya. Semakin efektif pemeliharaan
ayam ras pedaging berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan dari usaha
tersebut (Ratnasari et al., 2015). Dengan demikian potensi ayam ras pedaging
dalam usaha peternakan sangat efektif. Habaora et al.(2014) menyatakan bahwa
ayam ras pedaging memang ayam yang cepat tumbuh dan dipelihara dalam
waktu yang cepat karena setelah itu tidak efisien lagi sebagai penghasil daging,
dan jika diteruskan maka peternak dapat mengalami kerugian akibat konsumsi
pakan yang semakin bertambah. (Ratnasari et al., 2015).
7
Meningkatnya kebutuhan produksi daging mendorong usaha peternakan
akan semakin meningkat dalam usaha perternakan baik yang mandiri maupun
kemitraan. Usaha peternakan mandiri merupakan sistem usaha beternak dengan
modal sepenuhnya ditanggung peternak. Peternak menyediakan kandang,
peralatan, tenaga kerja dan sarana peroduksi ternak DOC, pakan serta
memasarkan sendiri ternaknya. Sedangkan sistem kemitraan adalah kerja sama
antar usaha peternakan atasdasar prinsip saling memerlukan, memperkuat,
menguntungkan,menghargai,bertanggungjawab,danketergantungan.kelebihanya
sarana dibantu, pemasaranya dibantu, petani tidak mengeluarkan banyak modal,
kepastian panen.
8
Aspek manajemen kandang merupakan tata kelola dalam pemeliharaan
ayam broiler yang terus menentukan keberhasilan pemeliharaan kandang.
Produk daging yang tinggi tdak terlepas dari sistem kandang yang baik, dengan
demikian perlu diketahui bahwa aspek perkendangan dalam pemeliharaan ayam
broiler. Hal ini yang melatarbelakangi dilaksanakannya praktek kerja lapang
mengenai aspek perkembagan pada pemeliharaan ayam broiler di Kelurahan
Tuatuka.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan praktik kerja
lapang (PKL) dilokasi tersebut adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi
proses pemeliharaan ternak ayam ras pedaging di Unit Usaha Lopa Tong.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat kegiatan PKL, ini antaralain :
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ayam Broiler
Ayam pedaging (Boiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat
sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5 sampai 7
minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein
hewani asal ternak. Pengertian Ayam Broiler adalah istilah yang biasa dipakai
untuk menyebut ayam hasil budidaya teknologi peternakan yang memiliki
karakteristik ekonomi dengan ciri khas pertumbuhan yang cepat, sebagai
penghasil daging dengan konversi pakan rendah dan siap dipotong pada usia
yang relatif muda. Pada umumnya broiler ini siap panen pada usia 28 sampai 45
hari dengan berat badan 1,2 sampai 1,9 kg/ekor (Azis dkk, 2010).
Ayam broiler yang baik adalah ayam yang cepat tumbuh dengan warna
bulu putih, tidak terdapat warna-warna gelap pada karkasnya, memiliki
konfirmasi dan ukuran tubuh yang seragam. Ayam broiler yang baik adalah
ayam yang cepat tumbuh dengan warna bulu putih, tidak terdapat warna-warna
gelap pada karkasnya, memiliki konfirmasi dan ukuran tubuh yang seragam
(Mountney 1983).
10
2.2. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemeliharaan
Ayam Broiler.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pengembangan
peternakan khususnya ayam broiler adalah bibit yang baik, tata laksana dan
ransum yang diberikan. Biaya ransum merupakan biaya terbesar yaitu sekitar 70
% dari total produksi dan merupakan kendala yang paling sering mengganggu
dalam pertumbuhan ayam broiler (Johari, 2005).
11
3. Tubuh Tahan Panas
Perlu diketahui juga bahwa nanti bibit ayam yang baik memiliki ketahanan
pada suhu panas. Hal ini dikarenakan produktivitas ayam dalam menghasilkan
daging akan menurun pada suhu yang panas. Jika ayam Anda tidak tahan panas,
maka akan banyak energi yang terbuang dan sebagai akibatnya pertumbuhan
daging tidak optimal.
4. Bersuara Nyaring
5. Lincah
Ayam sehat memiliki postur tubuh kokoh dan lincah ketika berjalan. Ini
artinya semua organ tubuhnya berfungsi secara optimal dan tidak ada potensi
infeksi dari cacing di dalamnya.
Bibit ayam atau disebut juga Day Old Chicken (“DOC”) merupakan ayam
yang baru saja menetas, dan berusia satu hari. Untuk dapat menghasilkan bibit
yang berkualitas, diperlukan keahlian, ketelitian dan pengalaman. Bahkan, Anda
juga perlu memikirkan genetik dari induk supaya DOC yang dihasilkan
berkualitas tinggi.
Pemilihan bibit ayam broiler merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan ayam pedaging. Kualitas genetik yang baik memungkinkan bibit
ayam tumbuh dengan baik dan menghasilkan produk yang optimal. Kualitas
genetik benih ini memainkan peran penting dalam kesuburan dan kekuatan anak
ayam (Purba Kusuma 2015 ).
12
2.2.2.Manajemen Pemberian Pakan
Pakan merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha
pemeliharaan ternak ayam broiler. Tujuan utama adalah untuk memacu
pertumbuhan dan meningkatkan berat badan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka pemberian pakan kepada ayam broiler harus sesuai dengan kebutuhannya,
baik dari segi kualitas maupun segi kuantita. Rekomendasi kualitas dan kuantita
pakan untuk ayam broiler pada berbagai umur seperti tabel.
13
Kebutuhan pakan dicerminkan oleh kebutuhan terhadap nutrisi. Jumlah
kebutuhan nutrisi ayam setiap hari sangat tergantung pada jenis, umur, fase,
kondisi tubuh, lingkungan tempat hidup, serta bobot badannya. Manajemen
pemberian pakan yang salah satu menyebabkan ayam stres atau terkena
penyakit. Hal ini tentunya dapat menurunkan produktivitas ayam sehingga
kerugian pun tidak dapat terletakkan. Oleh karena irtu, penysunan dan
penyediaan makanan yang baik sama pentingnya dengan penyediaan bibit ayam
yang baik dalam manajemen pemeliharaan ( Edy Ustomo 2016).
14
dengan area yang tidak terbatas. Pemilihan Lokasi, Kandang dan
Peralatannya.
4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi Dengan
kandang akan memberi kemudahan bagi peternak untuk memberi pakan,
minum, membersihkan kotoran sehingga proses peternak dalam
memelihara ternak akan lebih mudah dan efisien.
5. Melindungi ternak dari penyakit Kandang memberikan batasan antara
ternak yang dikandangkan dengan ternak yang ada di luar. Ternak yang
diluar secara umum tidak terlalu diberikan perlakuan khusus sehingga
mudah sekali terkena virus dan penyakit.
2.2.4.Penyakit
Penyakit merupakan masalah penting untuk bidang peternakan. Oleh karena
itu, untuk menghindari masalah tersebut, penting bagi peternak mengetahui
cara-cara mengendalikannya. Hal ini karena apabila peternak sedikit lalai dalam
hal mengendalikan masalah penyakit, ternak yang di pelihara akan tumbuh tidak
optimal dan tentunya akan mendatangkan kerugian bagi peternak (Murtidjo
1987). Cara pengendalian penyakit yang dapat dilakukan peternak antara lain
sebagai berikut :
15
peternakan Unit Usaha Lopa Tong yaitu : pemberian pakan secara teratur dan
pemberian vitamin dan antibiotik.
Kelebihan :
1. Lebih mudah dalam memantau gerakan ayam sehingga kita bisa mengetahui
kondisi ayam.
2. Sirkulasi udara lebih full dalam arti udara masuk tanpa ada penghalang
3. Nafsu makan ayam semakin besar, dengan oksigen selalu bergantian.
4. Pekerja lebih mudah dalam merawat skam / liter tanpa menghirup bau kotoran
yang banyak sebab sirkulasi bebas hambatan.
5. Pemberian pakan serta mudah tanpa kita harus menyalakan lampu penerangan.
6. Biaya lisrik lebih ringan, mengapa lebih ringan karena pemakain listrik hanya
waktu gelap aja.
7. Pertumbuhan ayam lebih cepat sesuai kondisi kesehatan ayam.
16
Kekurangan :
1. Saat cuaca panas ayam lebih besar terjadi headtress /kepanasan hal ini
diakibatkan karena uap udara panas masuk ke kandang tanpa penghalang
2. Skam liter lebih cepat lebab saat musim hujan.
3. Pemakai kipas yang tidak bisa searah akibat kena angin dari luar sehingga udara
yang disemburkan jangkauan lebih pendek.
4. Kerja lebih maksimal harus tutup buka tirai.
5. Bekerja lebih extra menjaga saat musim panas khususnya siang hari.
6. Tidak bisa mengontrol suhu saat musim hujan kecuali penerapan tirai.
7. Sulit mengendalikan penyebaran nyamuk yang masuk ke kandang yang biasanya
penyakit malaria.
b) Kandang Close House
Kelebihan:
1. Lebih mudah untuk memantau kondisi hewan ternak dalam kandang
2. Sirkulasi udara lebih terkendali dengan bantuan kipas blower untuk udara
masuk dan keluar.
3. Kontrol suhu lebih terjaga dan bisa datur sesuai keinginan dengan mensetting
jumlah / kecepatan putar kipas blower sehingga temperatur ideal untuk hewan
ternaj lebih mudah dijaga.
4. Kondisi hewan ternak relatif lebih sehat tidak mudah stress karena tidak
kontak langsung dengan udara luar yang bisa berubah-ubah setiap saat.
5. Tumbuh kembang hewan ternak relatif lebih cepat karena selera makan cukup
baik dan tidak terpengaruh kondisi cuaca di sekitar kandang.
6. Tingkat kepadatan kandang bisa lebih tinggi sehingga meningkatkan hasil
produksi dari hewan ternak yang dipelihara.
7. Aman dari predator liar karena pemangsa tidak mudah masuk kedalam
kandang.
Kekurangan :
2
Home Peternakan Konstruksi Kandang yang Baik Untuk Budidaya
Ayam Broiler Konstruksi Kandang yang Baik Untuk Budidaya Ayam Broiler
Konstruksi Kandang yang Baik Untuk Budidaya Ayam BroilerSugeng dan (
Sugeng dan Sudarmono, 2008).
1. Atap
2. Dinding
3. Lantai
Dalam membuat lantai kandang, ada dua macam lantai yang biasa
dipakai oleh peternak ayam broiler yakni lantai rapat (litter) dan lantai
berlubang. Keuntungan dari lantai litter antara lain keadaan kandang lebih
hangat dan pengelolaannya lebih mudah. Kerugiannya yaitu terjadinya
fermentasi litter yang menghasilkan gas metan dan amonia yang dapat
3
meningkatkan suhu udara dalam kandang sehingga dapat menyebabkan
perubahan tingkah laku yaitu timbulnya sifat agresif. Kandang dengan tipe litter
pengelolaannya lebih mudah dan praktis, hemat tenaga dan waktu, lantai
kandang relatif tahan lama, lantai tidak mengakibatkan telapak kaki ayam
terluka dan mengeras.
4
kandang. Bahan-bahan yang digunakan adalah air ditambah dengan bahan
sanitasi yang disebut dengan desinfektan, misal : lisol, karbol, formalin, detergen
dan lainnya ( Tamaliuddin 2014).
5
kandang, lantai kandang, kerangka kandang dan lantai di sekitar kandang.
Menyemprot dengan desinfektan kembali Pengulangan sanitasi dengan
penyemprotan desinfektan ini diharapkan agar brooding ataupun kandang benar-
benar higienis.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
b. Lokasi
7
6 Karung 200 Sebagai tempat penyimpanan Menyimp
sekam padi an sekam
padi
7 Kompor 5 Sebagai pemanas dan Pemanas
memberi rasa hangat untuk
DOC
8 Kompresor 1 unit Untuk membersikan kandang Bersih
air kandang
9 Timbangan 1 unit Untuk menimbang bobot atau Penimban
berat ayam gan
10 Minyak 7 Sebagai minyak untuk untuk Pemanas
tanah jerigen menyalakan pemanas.
b. Bahan
Tabel3. Bahan Pemeliharaan Ayam Broiler
8
1. Observasi
Observasi secara umum adalah kegiatan pengamatan pada sebuah objek
secara langsung dan detail untuk mendapatkan informasi yang benar terkait
objek tersebut. Pengujian yang diteliti dan diamati bertujuan untuk
mengumpulkan data atau penilaian.
2. Wawancara dan Diskusi
Wawancara adalah proses tanya jawab dengan pembimbing lapang, pekerja
atau karyawan yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan ditempat
praktik kerja lapang ( PKL) selama kegiatan berlansung.
3. Studi Pustaka
Dalam proses pengumpulan data banyak refrensi yang ambil seperti buku,
dan internet artikel. Hasil ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data
sekunder sebagai penunjang serta pendukung dalam penulisan laporan praktik
kerja lapang (PKL).
4. Praktik Langsung.
Seperti pengumpulan data dengan cara mengikuti kegiatan- kegiatan yang
berlangsung di kandang melalui bekerja dan berdiskusi dengan pemilik kandang
atau yang bekerja di tersebut.
9
BAB IV
10
10 17/03/2022 Pemberian pakan minum secara Kandang
rutin, Ganti sekam, Pelebaran dan
Penambahan tempat pakan dan
minum.
11 18-22/3/2022 Pemberian pakan minum secara Kandang
rutin, Ganti sekam dan Penambahan
tempat pakan dan peelebaran.
11
4.2. Profil Lokasi dan Perusahaan
4.2.2.Kondisi Agroklimat
Persyaratan lokasi yang harus petimbangkan ketika membuka suatu usaha
ternak ayam broiler yaitu lokasi kandang yang jauh dari keramaian atau
pemukiman. Selain itu kandang di bangun pada lahan yang kering, cukup
mendapatkan sinar matahari pagi, srkulasi udara cukup baik dan dekat dengan
sumber air. Untuk memudahkan mobilitas sarana produksi dan pemasaran, dan
dekat dengan sarana transportasi.
4.2.3. Profil Lembaga atau Perusahaan
1. Sejarah Singkat
Usaha pemeliharaan ternak ayam broiler yang dilakukan oleh Unit usaha
Lopa Tong, dirintis, sejak Bulan Agustus Tahun 2019. Perintisan usaha ini,
dipicu oleh tiga peluang utama yaitu:
Bentuk usaha yang dijalankan oleh Unit Usaha Lopa Tong adalah berbentuk
kemitraan tiga pihak yakni: pihak I, Unit Usaha Lopa Tong sendiri, Pihak II,
adalah pemiliki kandang, dan Pihak III, adalah PT.MSJ Kupang. Bentuk
kemitraan ketiga pihak ini digambarkan seperti diagram berikut:
Penjelasan dari bagan:
Pt. Mitra Sinar Jaya : PT MSJ merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang agrebisnis peternakan
khususnya ayam ras pedaging atau ayam broiler.
Perusahaan PT MSJ Kupang menyediakan sarana
produksi seperti : bibit (DOC/ Day old chicken),
pakan , obat , vaksin, dan pemesaran.
Unit Usaha Lopa Tong : menyediakan tenaga kerja dan baiya operasional dan
proses pemeliharaan.
2
4.3.1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan kegiatan apa,dimana,dan siapa yang turut serta
dalam suatu proses produksi,dengan demikian perencanaan adalah persoalan
memeutuskan sesuatu dari berbagai pilihan setelah mempertimbangkan untung
rugi yang diperoleh dengan melihat berbagai peluang yang ada. Kegiatan
perencanaan yang dilakukan dalam kegiatan praktek kerja lapang (PKL)
mencakup:
a) Waktu
Kegiatan praktik kerja lapang (PKL) dilaksanakan mulai dari bulan
Februari sampai Mei 2022.
b) Tempat
Kegiatan pemeliharaan ayam broiler ini dilaksanakan di Kelurahan Tua
tuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.
c) Modal
Biaya yang digunakan dalam kegiatan PKL ditanggung oleh Perusahaan.
d) Teknis dan Manajemen Pemeliharaan
Perencanaan tentang teknis dan manajemen yang dimaksudkan adalah
berkaitan dengan tatalaksana rutin dan pemeliharaan, sesuai dengan
kondisi dan situasi yang ada. Dalam hal ini, mencakup beberapa aktivitas
seperti persiapan kandang, penanganan DOC, penanganan fase finisher,
dan panen.
3
Pengorganisasian diperlukan dalam menjalankan perencanaan dalam
mencapai tujuan dari suatu pelaksanaan kegiatan. Pengorganisasian
dimaksudkan untuk mempermudah proses dalam perencanaan yang telah dibuat
sehingga pemilik usaha dapat dengan mudah membagi tugas karyawan sesuai
dengan keterampilan yang dimiliki karyawan (Siagian,2014). Peternakan unit
usaha LopaTong memiliki struktur organisasi sederhana dengan memiliki 2
orang karyawan, sehingga pemeliharaan ayam broiler ini hanya dikelola oleh 2
orang karyawan.
4
4.3.5. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi dilakukan setelah ternak yang dipelihara dalam suatu periode
habis terjual. Yang dievalusi yaitu tingkat kematian, jumlah konsumsi,
pertambahan bobot badan. Evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kegiatan
atau hasil kerja tertentu. Selain itu evaluasi dapat dipandang sebegai proses
penyediaan informasi untuk membuat alternatif-alternatif keputusan, dengan
demikian evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan terstruktur untuk
menentukan tujuan dari suatu usaha.
4.4. Pembahasan
5
Semua jenis kandang yang diuraikan di atas dapat disesuaikan dengan
keadaan alam pada lokasi usaha dan biaya berdasarkan orentasi utama yaitu
memaksimalkan produksi untuk memperoleh keuntungan yang maksimal pula.
Apapun bentuk kandang yang dibangun, unsur yang paling penting adalah
diperhatikan setelah itu adalah kecukupan luas untuk setiap individu ayamnya.
Untuk itu, informasi Tabel 2dapat dijadikan sebagai pedoman.
1 2 3 4
1.Kandang Terbuka 2.Kandang Tertutup 3. Kandang Semi Terbuka 4. Kandang dengan Koredor ditengah
1)
6
a.Berdasarkan model dinding, dapat dibedakan atas:
Luas Kandang
Alas Kandang
Tirai Kandang
Tirai kandang dibuat dengan tujuan untuk menahan udara atau angin
kencang agar tidak masuk dalam kandang, karena dapat menyebabkan cekaman
(stress) pada ternak ayam. Kejadian stress pada ternak disebabkan oleh
perubahan suhu yang ekstrim sebagai dampak daru arus perpindahan/kecepatan
angin. Jadi tirai berfungsi untuk menstabilkan suhu udara dalam kandang.
Pengaturan tirai kandang ditentukan oleh umur ternak ayam. Bahan utama yang
biasa digunakan untuk tirai adalah bahan yang berasal dari plastik. Dengan
demikian pengaturannya disesuaikan dengan keadaan suhu dalam kandang.
2
Kelebihan Kandang Panggung.
Menghemat Lahan
a. Waring
Alas kandang sering disebut dengan litter. Litter berfungsi untuk
menjaga kondisi panas dalam kandang. Alas kandang harus menggunakan
bahan-bahan yang dapat menyerap air sehingga kandnag tidak becek
seperti sekam, serbuk kayu, potongan jerami padi, potongan rumput kering
dan bahan-bahan serupa lainya.
b. Sekam
Sekam yang digunakan pada peternakan Unit Usaha Lopa Tong yaitu
sekam padi dalam keadaan kering.Sebelum pemasangan sekam pada
kandang terlebih dahulu lantai dialasi dengan waring yang sudah
bersih,karena lantai kandang mempunyai celah atau slat agar serbuk tidak
jatuh ketanah. Ketebalan sekam yang dipakai 3-5 cm.Hal ini disebabkan
karena sekam hanya sekali pakai yaitu mulai umur ayam 1-7 hari. Setelah
7 hari kandang tidak memakai sekam, karena kandang yang digunakan
kandang panggung.
d. Pembuatan Boording
Pembuatan sekat atau pagar pembatas atau disebut dengan chick guard
atau kandang indukan merupakan areal yang dibatasi oleh pagar dengan tujuan
untuk membatasi ruang gerak ternak ayam sehingga memudahkan
pengaturannya dalam melakukan penanganan selama pemeliharaan. Chick
guard biasanya terbuat dari seg licin atau bahan atau pagar dari anyaman bambu,
karton, papan, bilik.
2
Gambar 2: Pembuatan Sekat
3
Gambar 3:Pemasangan Koran
Tempat pakan yang umum digunakan pada proses pemeliharaan ayam broiler
pada saat umur satu hari sampai dua minggu adalah baby chick feeder dengan
jumlah 12 beby chick feeder / brooding dengan 6 buah tempat minum otomatis
setiap brooding. Ayam broiler harus memiliki tempat pakan dan minumyang
sesuai umurnya, semakin bertambah umur ayam maka perlu ditambah juga
tempat pakan dan minum. Pada saat ayam memasuki umur 3 minggu maka
tempat pakan harus diganti dengan menggunkan tempat pakan yang lebih besar
sesuai dengan umur ayam dan ditambah jumlahnya setiap minggu sesuai dengan
kebutahan ayam begitupun dengan tempat minum ditambah.
4
suhu badannya. Namun hal tersebut tidak dapat dipakai standart, karena
penggunaan pemanas dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca.
1. Pelebaran
2. Penggantian Sekam
5
bahan yang bisa di gunakan, contohnya seperti: sekam padi, serbuk kayu,kulit
kacang-kacangan dan jerami.yang digunakan pada Unit Usaha Lopa Tong
menggunakan sekam padi.
3. Tirai Kandang
Tirai kandang dibuat dengan tujuan untuk menahan udara atau angin
kencang agar tidak masuk dalam kandang, karena dapat menyebabkan cekaman
(stress) pada ternak ayam. Kejadian stress pada ternak disebabkan oleh
perubahan suhu yang ekstrim sebagai dampak daru arus perpindahan/kecepatan
angin. Jadi tirai berfungsi untuk menstabilkan suhu udara dalam kandang.
Pengaturan tirai kandang ditentukan oleh umur ternak ayam. Bahan utama yang
biasa digunakan untuk tirai adalah bahan yang berasal dari plastik. Pengaturan
suhu kandang di lakukan dengan pengaturan terpal yang di buka pada pagi hari
dan sore hari. Tujuan di buka pagi hari agak mendapatkan sinar matahari dan
terhirup dari udara /angin, sedangkan sore hari terpal di tutup agar terhindar dari
kedinginan di saat malam hari.
1. Pelebaran Sekat
3. Pengaturan Tirai.
Tirai kandang dibuat dengan tujuan untuk menahan udara atau angin
kencang agar tidak masuk dalam kandang, karena dapat menyebabkan cekaman
(stress) pada ternak ayam. Kejadian stress pada ternak disebabkan oleh
6
perubahan suhu yang ekstrim sebagai dampak daru arus perpindahan/kecepatan
angin. Jadi tirai berfungsi untuk menstabilkan suhu udara dalam kandang.
Pengaturan tirai kandang ditentukan oleh umur ternak ayam. Bahan utama yang
biasa digunakan untuk tirai adalah bahan yang berasal dari plastik. Pengaturan
tirai kandang siang hari di turun setengah malam hari di tutup semua ( di tutup
disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat).
7
Tabel 6. Kandungan Nutrisi Pakan di Peternakan Unit Usaha Lopa Tong
2 40 IV 1.139 1.070
3 40 V 1.608 1.602
4 40 VI 2.042 2.183
c. Persiapan Panen
Waktu pemanenan sebenarnya fleksibel atau bisa dilakukan kapan saja.
Namun, akan lebih baik bila ayam ditangkap ketika pagi, sore, atau malam hari
agar ayam tidak begitu stres. Untuk penangkapan saat malam hari, usahakan
agar penerangan memakai lampu redup. Tata cara pelaksanaannya panen ayam
broiler yaitu:
2. Cara menangkap ayam ketika panen: pegang kaki ayam secara perlahan-
lahan, kemudian pegang bagian dadanya, dan tarik ayam ke atas. Hindari
menangkap ayam dengan kasar dan memegang salah satu sayapnya
terlebih dahulu, karena ayam akan berontak dan akibatnya sayap akan
memar dan ayam menjadi stres.
3. Saat panen, umumnya setiap pekerja kandang bisa memegang 3-5 ekor
ayam sekaligus. Setelah ditangkap, kedua kaki ayam diikat dengan tali
agar bisa ditimbang secara berkelompok (sekitar 3-5 ekor bersamaan)
dan segera catat bobot hidupnya, karena harga jual ayam broiler akan
dihitung per kg bobo t badan waktu hidup. Habiskan ayam dalam satu
sekatan, jangan gunakan sistem tangkap pilih untuk menangkap ayam
saat memanen.
2
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
5.2. SARAN
Untuk meningkatkan pendapatan maka kapasistas produksi harus
ditingkatkan dan untuk mencapai keberhasilan pemeliharaan dengan kapasitas
produksi yang lebih besar maka perlu meningkatkan sumber daya manusia.
3
DAFTAR PUSATAKA
4
Ritongga H.2008. Biosecurity.Dikutip dari htt://technical service
wordpress.com/2008/05/07/biosikuriti/diakses pada 2 maret 2018.
Tamaliuddin 2014. Panduan kegiatan sanitasi kandang. Swadaya, Jakarta
Suprijatna et al, 2008 penyakit dalam usaha ayam broiler. Swadaya Jakarta.
Wiharto,1985. Suhu yang baik untuk pertumbuhan ayam. Medika , Semarang.
Tim Vet-I,2007 . Company and product profiles,Penerbit PT Indoherb Sains
Medika,Semarang.
Yemima 2014.Ayam Ras Pedaging ternak penghasil daging yang relatif cepat.
Pt. Indoherb Sains Medika, Semarang.
https ://id.wikipedia.org/wiki/Taebenu,_Kupang#cite_note-kabku
https ://mitrapeternakan.com/persiapan-kandang dan peralatan- ayam –brolier/
https://vetmedicinae.com/koksidiosis-penyakit-berak-darah-pada-
ayam25/09/2019.
5
LAMPIRAN