Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Media Cetak

Manajemen media cetak terdiri dari dua istilah dengan pengertian berbeda, “manajemen” dan
“media cetak”. Manajemen artinya pengelolaan. Media cetak artinya media massa yang dicetak.
Manajemen media cetak, dengan demikian, artinya pengelolaan media massa cetak, yakni koran
(surat kabar), tabloid, dan majalah.

A. Struktur Organisasi Pers media cetak

Secara umum manajemen media cetak terbagi atas dua bagian besar yakni bagian redaksi dan
bagian perusahaan. Bagian redaksi membawahi semua semua kegiatan yang berhubungan
dengan produk, yakni berita, mulai dari perencanaan peliputan, pencarian berita, pengolahan
data, perancangan halaman dan layout. Sedangkan bagian perusahaan membawahi segala
kegiatan terkait pemasaran produk, produksi, promosi, sirkulasi, iklan, pengelolaan SDM,
berbagai perjanjian kerjasama, dan sebagainya. Semua kegiatan baik pada bagian redaksi
maupun perusahaan, dipimpin oleh seorang pemimpin umum.

Pemimpin umum bertanggung jawab menjalankan organisasi perusahaan secara keseluruhan,


memegang otoritas tertinggi dari seluruh kegiatan yang ada didalam perusahaan, membawahi
semua unit, baik yang ada di dalam lingkup keredaksian maupun perusahaan, namun pada
kondisi tertentu tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang disesuaikan.

1. Bagian Redaksi

Pemimpin redaksi (pemred) merupakan puncak tertinggi dibagian ini. Pemimpin redaksi
bertugas menjalankan organisasi keredaksian sehari-hari dan melakukan pengawasan dan
pembinaan pada unit kerja di bawahnya. Selain itu, pada kondisi tertentu pemred dapat
melakukan fungsinya sebagai wartawandengan komposisi yang disesuaikan. Pemimpin redaksi
bertanggung jawab kepada pimpinan umum. Dalam melaksanakan tugasnya Pemimpin redaksi
dibantu oleh:

a. Redaktur Pelaksana
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional redaksi sehari-hari. Membawahi dan
mengoordinasikan kegiatan beberapa unit menajerial di bawahnya. Menjabarkan dan
mengawasi pelaksanaan konsep media yang telahdigariskan dalam perencanaan
peliputan, penulisan hingga penyajiannya.Menyusun rencana kerja redaksi per empat
bulan, enam bulan, dan atau per tahun.Bertanggung jawab atas perencanaan dan
pengembangan tenaga di redaksi. Menyelenggarakan rapat evaluasi di antara beberapa
unit manajerial yangdibawahinya, setidaknya sekali dalam seminggu, atau sebulan atau
dalam bataswaktu yang disepakati. Pada kondisi tertentu, tetap menjalankan
fungsikewartawanan dalam porsi yang disesuaikan. Melakukan pengawasan dan
pembinaan pada unit kerja di bawahnya. Bertanggung jawab pada pemimpinredaksi.

b. Sekretaris Redaksi
Selain semua unit kerja tadi, Salah satu unit kerja yang tak kalah penting adalah
sekretaris redaksi. Ia bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, pengembangan
dan keuangan redaksi. Ia juga bertanggung jawab atas pengadaan tenaga di redaksi serta
sarana pendukungnya. Ia pula yang menyelenggarakan kegiatan monitoring prestasi
wartawan serta membuat evaluasi hasil kerjawartawan/koresponden. Namun, di samping
serangkaian tugas berat tadi, sekretaris redaksi juga bertugas menyampaikan berbagai
informasi dan perkembangan baik di dalammaupun di luar redaksi pada pemred dan
redpel. Ia bertugas mengatur, menyelenggarakan dan menghadiri rapat-rapat redaksi.
Menangani administrasi agenda keredaksian dan perencanaan peliputan, serta
bertanggung jawab pada pemred dan redpel.
c. Koordinator Peliputan dan Manajer Produksi
Secara garis komando, koordinator peliputan berada setingkat dengan manajer produksi.
Keduanya bertanggung jawab pada redaktur pelaksana. Koordinator peliputan
membawahi redaktur dan wartawan. Sementara redaktur, membawahi wartawan, baik itu
wartawan tulis maupun wartawan foto.
Manajer produksi adalah penguasa tertinggi pada saat produksi. Pada saat itu, ia
membawahi pengelola halaman, para editor, layouter, dan tenaga pracetak. Ia juga
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang dibuat akanlaku di pasaran,
sekaligus aman.
d. Redaktur
Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah
melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah
yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk
(Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab
penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu
rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.
e. Wartawan
Wartawan ini terdiri dari reporter, fotografer, koresponden (wartawan daerah) dan
contributor (penyumbang naskah). Wartawan ini tidak di batasidengan itu saja tetapi juga
pimred, redaktur pelaksana dapat melakukan tugaswartawan selain menjabat tugas yang
lain di perusahaan mereka.
f. Bidang Pendukung Redaksi
Bagian yang tak kalah pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksiadalah
bagian Perpustakaan dan Dokumentasi serta bagian Penelitian danPengembangan
(Litbang). Litbang memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, dan
memberikan masukan-masukan bagi pengembanganredaksional dan bagian lainnya,
termasuk pembinaan dan pengembangan kualita ssumber daya manusia.

2. Bagian Perusahaan

Secara umum, pemimpin perusahaan bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan, terutama
dari sisi finansial. Ia juga bertanggung jawab atas ketersediaan dan terpeliharannya sumber daya.
Menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan pada unit kerja yang dibawahinya, terus
berkoordinasi dengan pemimpin redaksi dalam menjalankan kegiatannya yang berhubungan
dengan keredaksian, bertanggung jawab pada pemimpin umum. Pemimpin perusahaan dibantu
oleh unit kerja sebagai berikut:

a. Manajer Umum
Terkait rumah tangga perusahaan, seorang pemimpin perusahaan dibantu oleh manajer
umum. Ia bertanggung jawab dalam mengurusi pengadaan dan pemeliharaan barang,
merchandise, dan sebagainya. Dalam melaksanakan tugasnya, ia berkoordinasi dengan
bagian lain, dan dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya
masing-masing.
b. Manajer PSDM
Untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya manusia, pemimpin
perusahaan dibantu oleh seorang manajer PSDM (pengembangan sumber daya manusia).
Manajer ini bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan SDM.
Bertanggung jawab mengatur masalah rekruitmen, penilaian dan penghentian karyawan,
mengatur kebijakan libur, cuti, sakit, dan sebagainya. Dalam melaksanakan tugasnya, ia
berkoordinasi dengan bagian lain, dan dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian
lain sesuai porsinya masing-masing.
c. Manajer Iklan
Seorang manajer iklan, yang bertugas membuat berbagai terobosan, yang intinya dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan dari sektor yang dikendalikannya. Dalam
melaksanakan tugasnya, seorang manajer iklan wajib berkoordinasi dengan bagian lain,
dan dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya masing-
masing. Manajer iklan bertanggung jawabdengan iklan eksternal yaitu iklan yang akan
dipasang oleh konsumen disuatukoran lokal.
d. Manajer Promosi
Terkait masalah promosi, pemimpin perusahaan juga dibantu oleh seorang manajer.
Manajer promosi ini bertanggung jawab membuat berbagai terobosan yang intinya dapat
meningkatkan citra produk dan perusahaan, yang pada akhirnya dapat mendongkrak
pemasukan baik dari sisi iklam maupun penjualan.Dan seperti yang lain, dalam
melaksanakan tugasnya, manajer promosi wajib berkoordinasi dengan bagian lain, dan
dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya masing-masing.
Manajer proposi bertanggung jawab untuk kegiatan promosi perusahaan seperti iklan,
publisitas, spanduk logo danlain-lain untuk membesarkan nama koran lokan tersebut dan
membangkitkankepercayaan publik.
e. Manajer Sirkulasi
Tugas penting lainnya yang dibebankan pada pemimpin perusahaan adalah masalah
sirkulasi. Karena itu, untuk hal tersebut pemimpin perusahaan dibantu seorang manajer
yang bertanggung jawab atas penyebaran dan penjualan produk. Manajer ini harus
mampu membuat berbagai terobosan hingga produknya benar- benar tersebar di pasaran
dan terjual baik di tingkat eceran maupun pelanggan.Sementara dalam melaksanakan
tugasnya, manajer tersebut tetap harus berkoordinasi dengan bagian lain, dan dapat
mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya masing-masing.
f. Sekretaris Perusahaan
Bagian yang juga tak kalah penting harus ada adalah sekretaris perusahaan. Melalui
dirinya serangkaian surat-surat masuk dan keluar, melalui dirinya lah semua rapat-rapat
terkait perusahaan terkoordinasi dan terselenggara dengan baik. Ia juga menjalankan
fungsi-fungsi public relation, dan melakukan beragam terobosan dengan tujuan
menciptakan kenyamanan komunikasi, baik antara karyawan dengan karyawan,
karyawan dengan atasan, atau antara perusahaan dan pihak lain.

Tugas Redaksi

1. Pemimpin Umum (General Manager)

Ia bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar.
Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi
sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha sepanjang
menyangkut pengusahaan penerbitan.

2. Pemimpin Redaksi

Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja
keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.
Di suratkabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh
kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau komandan yang perintah atau
kebijakannya harus dipatuhi bawahannya. Kewenangan itu dimiliki katena ia harus bertanggung
jawab jika pemberitaan medianya ?digugat? pihak lain. Pemimpin Redaksi juga bertanggung
jawab atas penulisan dan isi Tajuk rencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk
opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh Redaktur Pelaksana,
salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang Redaktur, bahkan seorang Reporter atau
siapa pun ? dengan seizin dan sepengetahuan Pemimpin Redaksi? yang mampu menulisnya
dengan menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.
3. Dewan Redaksi

Dewan Redaksi biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Wakilnya,
Redaktur Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang kompeten menjadi penasihat bagian
redaksi. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan
pekerjaan redaksional. Dewan Redaksi pula yang mengatasi permasalahan penting redaksional,
misalnya menyangkut berita yang sangat sensitif atau sesuai-tidaknya berita yang dibuat tersebut
dengan visi dan misi penerbitan yang sudah disepakati.

4. Redaktur Pelaksana

Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Tanggung jawabnya
hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin
langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor.

5. Redaktur

Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah
melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang
akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor),
Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik
tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik
ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.

6. Redaktur Pracetak

Setingkat dengan Redaktur/Editor adalah Redaktur Pracetak atau Redaktur Artistik. Ia


bertanggung jawab menangani? Naskah Siap Cetak? (All In Hand/All Up) dari para redaktur,
yaitu semua naskah berita yang sudah diturunkan ke percetakan dan sudah diset bersih, desain
cover dan perwajahan (tataletak, lay out, artistik), dan hal-ihwal sebelum koran dicetak. Bagian
lain di yang berada di bawah koordinasi Redaktur Pracetak adalah Setter atau juruketik naskah.
Ia bertugas mengetik naskah yang akan dimuat. Ada pula Korektor yang bertugas mengoreksi
(membetulkan) kesalahan ketik pada naskah yang siap cetak.

7. Reporter
Di bawah para editor adalah para Reporter. Mereka merupakan? prajurit? di bagian redaksi.
Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

8. Fotografer

Fotografer (wartawan foto atau juru potret) tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek
tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ia
merupakan mitra kerja yang setaraf dengan wartawan tulisan (reporter). Jika tugas wartawan
tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan berita, opini, atau feature, maka fotografer
menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic Photography, Photographic Communications).
Fotografer menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi foto
jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade), dan menghibur
(to entertain).

9. Koresponden

Selain reporter, media massa biasanya memiliki pula Koresponden (correspondent) atau
wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain (daerah), di
luar wilayah di mana media massanya berpusat.

10. Kontributor

Kontributor atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur
organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Termasuk kontributor adalah
para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis. Para sastrawan juga menjadi kontributor ketika
mereka mengirimkan karya sastranya (puisi, cerpen, esei) ke sebuah media massa. Wartawan
Lepas (Freelance Journalist) juga termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang
tidak terikat pada media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di
media mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat. Termasuk kontributor
adalah Wartawan Pembantu (Stringer). Ia bekerja untuk sebuah perusahaan pers, namun tidak
menjadi karyawan tetap perusahaan tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang dikirim
atau dimuat.

11. Bidang Pendukung Redaksi


Bagian yang tak kalah pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksi adalah bagian
Perpustakaan dan Dokumentasi serta bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Litbang
memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, dan memberikan masukan-
masukan bagi pengembangan redaksional dan bagian lainnya, termasuk pembinaan dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia.

12. Bagian Usaha (Business Department)

Bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing) atau


penjualan (saling) media massa. Bagian ini merupakan sisi komersial meliputi
sirkulasi/distribusi, iklan, dan promosi. Biasanya, bagian pemasaran dipimpin oleh seorang.
Pemimpin Perusahaan atau seorang Manajer Pemasaran (Marketing Manager) yang
membawahkan Manajer Sirkulasi, Manajer Iklan, dan Manajer Promosi.

Prinsip Dasar Sistem Pekerjaan Kewartawan

1. News Gathering.

Hal ini adalah proses awal dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media massa
yang diwakili wartawannya mulai mengumpulkan berita.

2. News Editing.

Hal ini adalah proses lanjutan dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media
massa yang diwakili oleh para redaktur melakukan penyuntingan berita.

3. News Distributing.

Hal ini adalah proses akhir dari sistem pemberitan, yakni tahapan satu organisasi media massa
menyebarkan berita kepada publiknya.

4. News Evaluating.

Hal ini banyak berkaitan dengan sistem media massa yang senantiasa berupaya mengembangkan
mutu-bukan hanya jumlah-beritanya, sehingga menerapkan pola analisa isi (contents analysist)
yang biasanya dilakukan oleh satu unit/divisi khusus dalam manajemen keredaksian. Dari
tahapan evaluasi tersebut, maka media massa berupaya pula mengadakan perbaikan mutu isi
karya jurnalistiknya melalui “editorial clinic” dan pendidikan berkelanjutan (continuing
education).

Manajemen Redaksional Media Cetak

Manajemen redaksional adalah proses pengelolaan materi pemberitaanmelalui tahap-tahap


perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang mencakup proses peliputan,
penulisan, sampai pada penyuntingan (editing).

1. Perencanaan

Tahap perencanaan adalah untuk menentukan isi berita esok hari dan membahas berita-berita
yang perlu di tindaklanjuti. Proses pencarian dan penciptaan berita biasanya dimulai diruang
redaksi melalui rapat proyeksi atau rapat perencanaan berita. Hal ini perlu dilakukan karena
berita yang baik adalah hasil perencanaan yang baik. Contoh nyata dari perencanaan adalah salah
satu koran lokal yaitu Manado Post yang melakukanrapat redaksi tiga kali seminggu yaitu senin,
kamis dan saptu. Senin adalah rapatuntuk perencanaan selama seminggu dan rapat kamis untuk
evaluasi tengahminggu dan rapat sabtu untuk edisi minggu dan perencanaan minggu
selanjutnya.Setiap berita yang ditampilkan di koran lokal ini selalau melalui rapat dan
persetujuan dari pimpinan redaksi sehinga menghasilkan berita yang terkontrolserta tidak
menyalahi aturan dari manajemen mereka sendiri.

2. Pengorganisasian

Tahap ini merupakan penyusunan struktur organisasi dan pembagiantugas pekerjaan serta
penempatan orang berikut jabatannya di dalam struktur organisasi.Pada proses redaksional
terdapat staffing yang berfungsi untuk melaksanakan aktifitas redaksional atau menempatkan
orang-orang yangterlibat langsung ke dala m unit kerja bidang redaksional, yang merupakan
fungsi vital karena menyangkut ‘sang pelaksana’.

3. Penggerakan

Tahap penggerakan adalah aktivitas yang menggerakan orang-orang untuk menghasilkan produk
jurnalistik. Tahap penggerakan meliputi:

a. Peliputan: proses mencari berita (news hunting) atau meliput bahan berita dengan teknik
reportase, wawancara, dan risetkepustakaan.
b. Penulisan: menggunakan teknik melaporkan (to report) yangmerujuk pada pola piramida
terbalik dan mengacu pada 5W+1H.
c. Penyuntingan: proses memperbaiki atau menyempurnakan tulisansupaya lebih logis,
mudah dipahami, dan tidak rancu, serta tetapmemperhatikan fakta dan data agar terjaga
keakuratannya.

4. Pengawasan

Tahap ini untuk mmengetahui apakah pelaksanaan kerja telah sesuai denganrencana semula atau
tidak. Tahap ini sangat penting untuk menjaga apakah rubric yang dibuat tidak keluar jalur dan
kaidah jurnalistik.

Sturktur manajemen di setiap media cetak berbeda satu sama lain tergantungdengan kebijakan
dan peraturan dari suatu media cetak. Media cetak A berbeda dengan media cetak B. Selain itu
manajemen dari koran berbeda denganmanajemen tabloid dan majalah karena sasaran pasar
sama tapi tujan pemberitaan berbeda karena itu, setiap manajemen media cetak menyesuaikan
sessuai isi atau konten berita serta peratuan dan kebijakan perusahaan masing-masing

Asep Syamsul M. Romli, S.IP 2002 Jurnalistik Terapan Dan Kepenulisan, Bandung: BATIC

PRESS

Anda mungkin juga menyukai