201210040311337
MMM (C)
Bisnis penerbitan pers pada prinsipnya merupakan perpaduan dari tiga bidang kegiatan, yaitu
bidang redaksional, percetakan, dan bisang usaha. Kegiatan bidang itu dalam melaksanakan
kegiatannya, harus saling terkait dan terikat pada penyelesaian pekerjaan masing-masing sesuai
dengan aturan yang sudah di tentukan. pers baik cetak maupun elektronik bisa dikelola secara
bisnis karena mempunyai peluang menghasilkan banyak sumber penghasilan, diantaranya:
1. Medianya : Sebenarnya, antara surat kabar, majalah dan televisi dalam hal menyampaikan
informasi, tak ada bedanya. Sistem penyajiannyalah yang berbeda. Ini yang membuat
diantaranya harus saling bersaing guna memenuhi target audiensnya. Persaingan inilah
yang membuat mereka harus mengelola secara bisnis.
2. Isinya : surat kabar dan majalah menjual kolom dengan diisi berita dan iklan. Televisi
menjual waktu dengan diisi iklan dan sponsor. Persaingan menjual informasi dan berebut
iklan inilah merupakan kegiatan yang dapat menghasilkan uang. Itu pula sebabnya
pengelola pers, harus mengelola medianya itu secara bisnis.
3. SDM-nya : pekerja pers merupakan aset perusahaan yang amat menentukan maju dan
tidaknya penerbitan pers tersebut. Pengelola SDM penerbitan ini, memacu perusahaan
untuk mengelola secara bisnis. Profesionalisme SDM ini, dapat pula dijadikan ajang
bisnis.
Dalam penerbitan pers, masing-masing bidang mempunyai tanggung jawab, peran serta tujuan
yang sama. Untuk itu, penerbitan pers harus mampu menciptakan, memelihara dan menerapkan
system kerja yang proporsional dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan di antara
sesama personil. Sampai sekarang belum ada satu bentuk organisasi perusahaan penerbitan pers
yang sudah baku. Tetapi secara sederhana organisasi perusahaan penerbitan pers dapat di pilah-
pilih sebagai berikut:
Top Manager ( Pemimpin Umum), adalah orang pertama dalam suatu perusahaan penerbitan
pers. Ia mengendalikan perusahaannya, baik bidang redaksional maupun bidang usaha. Ia
mempunyai kekuasaan yang luas, mengambil kebijaksanaan, menentukan arah perkembangan
penerbitannya, dan memperhitungkan rugi/laba dari perusahaannya. Dalam mengembangkan
perusahaannya, pemimpin umum memegang tiga kendali berupa, Bidang Redaksi(editor
department), Bidang Percetakan(printing department), dan Bidang Usaha(business
department). Hasil akhir dari semua komponen kerja pada perusahaan, pemimpin umumlah
yang harus mempertanggungjawabkan kepada pemiliknya (owner).
Editor Departement (Bidang Redaksi) :
1. Pemimpin Redaksi, adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap semua isi
penerbitan pers. Sesuai dengan undang-undang pokok pers, pemimpin redaksi
bertanggung jawab jika ada tuntutan hokum yang di sebabkan oleh isi pemberitaan pers.
Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan keredaksian di perusahaannya
yang meliputi penyajian berita, penentuan liputan, pencarian focus pemberitaan, penentuan topic,
pemilihan berita utama (Head Line),berita pembuka (Opening News), menugaskan atau membuat
sendiri tajuk rencana dan sebagainya.
1. Bagian Setting dan korektor adalah bagian yang menerima naskah dari luar. Ada kalanya
pemberi order dari luar hanya menyerahkan naskah yang masih mentah. Artinya, naskah
cetakan itu baru berupa ketikan manual. Jika ada order seperti ini, bagian setting dan
korektor harus mengerjakan dengan mengetik ulang pada computer.
2. Bagian Desain adalah suatu pekerjaan yang menggabungkan antara seni dengan teknologi
computer guna menghasilkan suatu karya seni yang dapat menunjang perwajahan dari
suatu penerbitan pers.
iii. Bagian Layout (tata letak/perwajahan) atau yang lebih di kenal dengan sebutan layout dalam
suatu penerbitan pers, mempunyai peranan yang penting karena hasil kerja layout inilah yang
berhadapan dengan konsumen atau pembacanya. Jika menarik akan menimbulkan daya tarik
tersendiri bagi pembacanya.
1. Bagian reproduksi tugasnya membuatkan film dan plate cetak. Film di buat dalam dua
bagian, yaitu positif dan negative. Film positif adalah film warna putih tulisan hitam,
sedangkan film negative adalah film hitam dengan tulisan putih.
Bidang Cetak, adalah bagian mencetak penerbitan baik untuk Koran maupun majalah.
Prosesnya, master plate baja yang merupakan bagian dari isi penerbitan di pasang pada mesin
cetak sesuai dengan tempatnya. Bidang cetak umumnya di tangani dua bagia, yaitu operator
cetak dan bagian pengepakan hasil penerbitan.
Bidang Perawatan, tugasnya merawat mesin. Mesin cetak sebelum dan sesudah bekerja selalu
di bersihkan dari bekas tinta-tinta maupun dari kotoran-kotoran kertas Koran. Perawatan ini
penting untuk menjaga kualitas pencetakannya.
Administrasi keuangan, administrasi keuangan pada bidang cetak adalah bagian yang
mengurusi persoalan keuangan. Misalnya, bagian kasir tugasnya menerima uang hasil dari
menarik ongkos cetak, mengatur pembelian bahan baku percetakan seperti kertas, tinta, film,
dan obat-obatan reproduksi. Akuntansi percetakan tugasnya mengendalikan keuangan antara
penerimaan dan pengeluaran.
Bagian Administrasi umum dan Personalia, tugasnya mengatur tenaga kerja, bagian inilah
yang mengurusi gajidan kesejahteraan karyawan, keamanan kerja serta pemeliharaan gedung.
Dalam me-manage percetakan, seorang manajer percetakan harus melakukan kegiatan-kegiatan
sebagian berikut.
Acting: melaksanakan tugas, memproduksi, mengemas produk, menjual produk dan selanjutnya.
Kesulitan, kemunduran usaha, dan kegagalan menjual produknya, harus dipandang sebagai
sukses yang tertunda. Krisis moneter dan krisis ekonomi perlu dijadikan modal untuk memaksa
diri berubah mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu, pengusaha penerbitan pers perlu
memperhatikan :
3) Kiat-kiat kompetitor
1. Memulai dari top management. Tanpa ada komitmen dari top management, pemikiran
para pelaksana lapangan tentang layanan pelanggang tidak akan membuahkan
hasil yang efektif.
2. Merapatkan barisan pelaksana tingkat menengah (middle management). Manager
harus meningkatkan pembinaannya terhadap staf-staf yang selama ini
cenderung menolak perubahan organisasi.
3. Membentuk tim evaluasi pengembangan usaha, yang terdiri dari tiga kelompok kerja :
Kelompok satu : Mencakup manajemen tingkat menengah.
Agar kerja tim tetap solid dan saling mengisi, tiap tim harus terdiri dari unit-unit kerja yang
terkait dalam proses bisnis yang dilakukan kelompok satu dan kelompok dua yang terdiri atas
bagian produksi, pembelanjaan, pemasaran, dan keuangan. Sedangkan kelompok tiga atau tim
kasus, bertugas khusus menganalisis peningkatan proses kerja yang berkaitan dengan pencapaian
target usaha yang jelas serta terjaminnya penataan ulang organisasi.
Menurut perhitun gan bisnis yang sehat, esensi “mutu percetakan prima” dan “kepuasan
konsumen” dengan meningkatkan teknologi cetak yang canggih adalah kebutuhan manajemen.,
bukan sekedar memenuhi tantangan investasi dari para kompetitor. Manajemen yang sehat selalu
mempertimbangkan :
Peluang usaha
Kemampuan sumber daya manusia
Perhitungan modal
Unsur-unsur depresiasi di perusahaan
Dalam mengidentifikasi kemajuan teknologi era globalisasi, intinya adalah mendekatkan jarak
antara pelanggan dengan penerbit. Perusahaan penerbitan pers harus sadar adanya implikasi dari
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, penerbit surat kabar atau majalah pun harus
secara sungguh-sungguh memenuhi selera konsumen melalui bentuk dan cara-cara kerja yang
inovatif.
1) Pembagian tugas
3) Disiplin
4) Kesatuan perintah
5) Kesatuan pengarahan
6) Ketertiban
7) Keadilan
8) Prakarsa
10) Kesatuan
Dari 14 asas tersebut oleh Henry Fayol diringkas menjadi 4 yang disebut fungsi manajemen, yaitu
Planning, Organizing, Acting, dan Controlling (POAC). Planningdiartikan sebagai penetapan
tujuan, penetapan aturan, penyusunan rencana dan sebagainya. Organizing meliputi pembentukan
bagian-bagian, pembagian tugas, pengelompokan pegawai dan lain-lain. Acting terbagi atas
melaksanakan tugas, memproduksi, mengemas produk, menjual produk. Controlling meliputi
melihat pelaksanaan tugas, menyeleksi produk, mengevaluasi penjualan dan sebagainya.
Dalam perkembangan selanjutnya, POAC yang dicetuskan Henry Fayol, dikembangkan oleh
Luther Gulic menjadi POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,
Reporting, dan Budgeting). Planning artinya merencanakan
pekerjaan. Organizing mengorganisasikan pekerjaan. Staffing mengisi pegawai atau tenaga kerja
pada pekerjaan. Directing memberi wewenang pada orang-orang tertentu untukmemimpin
pekerjaan. Coordinating menyatukan persepsi atau pengertian/pemahaman antarbagian dalam
suatu pekerjaan terhadap langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai sasaran atau
produk. Reportingmembuat laporan tentang hasil pekerjaan. Budgeting menentukan pembiayaan
yang diperlukan dalam mengoperasionalkan pekerjaan.
Manusia dalam melaksanakan hajat hidupnya membutuhkan media untuk memperoleh informasi
sekaligus bisa berkomunikasi dengan lingkungannya. Maxwell E. McCombs dan Lee B. Becker
dalam bukunya “Using Mass Communications Theory” menyebut ada tujuh sebab mengapa
manusia membutuhkan media massa :
1) Harga bahan baku melonjak sampai empat kali lipat, dibandingkan harga sebelumnya.
2) Kontribusi biaya kertas koran mencapai 40-45% dari komponen biaya produksi.
3) Akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, daya beli masyarakat terhadap koran menjadi
menurun. Penurunan daya beli ini terdiri dari berbagai strata, antara lain :
Pembaca kelas atas, yang semula berlangganan dua sampai tiga koran, menyeleksi kembali
langganannyadan hanya memilih berlangganan satu surat kabar saja.
Pembaca kelas menengah, memilih surat kabar yang murah karena sadar akan penghematan
pengeluaran.
Pembaca kelas bawah, meninggalkan langganannya, memilih beli koran eceran. Itupun jika
mereka merasa sangat perlu informasi dari media cetak dan tidak diperoleh dari produk
elektronika.
4) Menurunnya daya beli masyarakat ditambah dengan melonjaknya bahan baku koran,
membuat biaya produksi tiap eksemplar koran atau majalah menjadi besar.
5) Bagi penerbitan pers beroplah kecil langsung menunda atau bahkan menutup
penerbitannya.
Untuk mengatasi permasalahn tersebut, sebelum meluncurkan produksinya, perusahaan
penerbitan pers, baik yang akan tampil maupun yang sudah lama ada, harus memperhitungkan
secara matang rumusan laba rugi usahanya. Setidaknya ada tiga langkah yang bisa dimanfaatkan
guna mempertahankan kehidupan pers tersebut, yakni :
Dalam manajemen penerbitan pers modern yang sekarang ini sedang ditekuni para penerbit surat
kabar atau majalah, strategi yang diterapkan adalah menempatkan redaksi sebagai kepala bagian
yang setingkat dengan bagian iklan, sirkulasi dan sebagainya. Tetapi dalam operasionalnya,
pengasuh penerbitannya mengikuti aturan yang selama ini sudah ada, yakni redaktur pelaksana
sebagai kepala bagian produksi, yaitu memproduksi berita dan informasi. Sedangkan unit kerja
lainnya adalah sirkulasi dan iklan, menjalankan tugasnya berjualan kepada masyarakat.
Manajemen modern penerbitan pers seperti ini, menempatkan pemimpin redaksi lebih bersifat
politis dan policy sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tapi yang berperan dalam perusahaan
adalah direksi perusahaan tersebut. Sebab perusahaan itulah yang membiayai dan memodali
usaha penerbitannya.
Mendirikan suatu penerbitan sebuah surat kabar, terutama yang terbit harian, harus
memperhitungkan pendekatan usaha jangka pendek, baru kemudian jangka panjang. Sebagai
pengelola yang berbentuk badan usaha, yang melengkapinya dengan manajemen, paling tidak
harus membaca tren-tren bisnis media cetak tahun-tahun terakhir yang menggambarkan
komposisi sebagai berikut :