LAPORAN OBSERVASI I Kelompok 3
LAPORAN OBSERVASI I Kelompok 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Wisata Virtual" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Geografi Pariwisata. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang berbagai destinasi wisata menarik di
Indonesia hanya berbekal gawai pintar, dan jaringan internet dari rumah,bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aziz Budianta, S.Si.,MT selaku Dosen
Mata Kuliah Geografi Pariwisata. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Prinsip umum dalam ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan umat manusia
yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas atau langkah.
Kelangkaan SDA ini merupakan salah stu faktor utama dalam kajian ekonomi yang berwawasan
lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula maka dibutuhkan pengeleloaan SDA secara
arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dan kelangkaan sumber daya memberikan indikasi
tentang bagiamana sehausnya mengelola sumber daya yang langka dimaksud agar tidak
mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya degradasi
lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber daya tidak hanya menggambarkan bagaimana
pentingnya sumber daya tersebut tetapi yang lebih penting adalah bagiamana sebaiknya sumber
daya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan umat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa
yang akan datang.
Lahirnya Undang-undang No 22 tahun 1999 serta revisinya dalam undang-undang No 32
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah berdampak luas kepada semakin terbukanya peluang
daerah (khususnya kabupaten dan kota) untuk mengatur dan mengurus sendiri rumah tangganya
sesuai dengan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Sebagaimana yang tertuang
dalam undang-undang tersebut, kewenangan daerah yang dimaksud mencakup kewenangan
dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
pertahan dan keamanan, peradilan, moneter dan bidang lain yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah (PP). Oleh karena itu, kebijakan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang
meliputi eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan rehabilitasi SDA merupakan kewenangan
pemerintah daerah. Kewenangan tersebut berupa mengeluarkan izin pengelolaan SDA.
Wilayah donggala merupakan salah satu kabupaten di provinsi sulawesi tengah yang
beribu kota di Banawa. Secara administratif daerah terbagi menjadi 21 kecamatan. Daerah ini
mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor pertanian, pariwisata
dan pertambangan. Potensi memiliki perihal penting bagi sebuah daerah maka dari itu
pemerintah diberikan kesempatan untuk mengolah dan mencari potensi daerah. Ketika
pemerintah sudah menemukan potensi daerah hal ini akan membantu darah untuk memanfaatkan
potensi tersebut dan menghasilkan keuntungan untuk pembangunan daerah serta penyerapan
sumber daya manusia.
Bahan tambang yang terkandung dalam kekayaan alam kabupaten donggala, antaralain
berupa sirtu, granit, andesit, dasit, basalt, lempung, dan batu gamping. Sementara itu sumber
daya alam ini juga membutuhkan investor untuk dikelolah sehingga dapat di manfaatkan dan
menghasilkan keuntungan bagi daerah. Pemerintah membutuhkan promosi yang besar untuk
menarik perhatian calon investor untuk melakukan investasi di daerah kabupaten donggala.tata
kelola pertambangan galian C di kabupaten donggala berdampak pada penurunan kualitas
lingkuangan dan berbagai masalah lainnya karena kebijakan pemerintah daerah yang ada selama
ini hanya mementingkan kepentingan ekonomi semata dalam hal ini pendapatan hasil daerah
(PAD) tanpa diiringi perlingdungan terhadap lingkungan dan kepentingan masyarakat lokal
sebagai pemilik sumber daya alam tersebut(Budisetiawan,dkk,2006).
Konversi lahir akibat adanya semacam kebutuhan untuk melestarikan sumber daya alam
yang di ketahui mengalami degradasi mutu secara kajian. Dampak degradasi
tersebut ,menimbulkan kekhawatiran dan kalau tidak di antisipasi akan membahayakan umat
manusia , terutama berimbas pada kehidupan generasi mendatang pewaris alam ini.
Menurut ilmu lingkungan konservasi adalah(a) upaya efisiensi dari pengunaan
energi,produksi,transmisi,atau distribusi yang berakibat pada pengurangan komsumsi energi
dilain pihak menyedikan jasa yang sama tingkatannya.(b) upaya perlingdungan dan pengelolaan
yang hati hati terdahap lingkungan dan sumber alam;(c) (fisik) pengelolaan terhadap kuantitas
tertentu yang stabil sepanjang raeksi kimia atau transformasi fisik; (d) upaya suaka dan
perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan;(e) suatu keyakinan bahwa habitat alami dari
suatu wilayah dapat dikelola ,sementara keanekaragaman genetik dari spesies dapat berlangsung
dengan ,mempertahankan lingkungan alaminya. Konservasi diartiakan sebagai upaya
pengelolaan sumber daya alam secara bijak sana dengan berpedoman pada asas pelestarian.
Sumber daya alam adalah unsur unsur hayati yang terdiri dari sumber daya alam nabati (satwa)
dengan unsur non hayati di sekitarannya yang secara keseluruhan membentuk ekosistem.
B. Tujuan Observasi
Tujuan lembar kerja mahasiswa adalah:
1. Mengetahui potensi SDA kawasan pesisir Kec. Banawa Kab. Donggala
2. Mengetahui dampak aktivitas pertambangan terhadap lingkungan pesisir Kec. Banawa
Kab. Donggala
3. Mengetahui konservasi lingkungan pesisir Kec. Banawa Kab. Donggala
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat tulis
2. Bahan
a. Instrument observasi
b. Peta lokasi pengamatan (RBI/google map)
c. Data awal (sumber data potensi SDA Kab. Donggala)
D. Prosedur Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam observasi ini sebagai berikut:
1. Observasi kondisi fisik daerah pengamatan
2. Menentukan wilayah yang akan menjadi kajian pengamatan
3. Mengamati dan mencatat temuan
4. Data yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan tujuan dari pengamatan.
No Indikator
.
A Jenis Potensi Sumber Daya
1. Kecamatan Banawa sebagai ibukota Kabupaten Donggala Luas wilyahnya
99,04 Km². dan secara geografis berada pada posisi 0º38’34”- 0º49’33”
Lintang Selatan dan 119º48’24”- 119º42’25” Bujur Timur. Sebagian besar
(atau sekitar 50,58%) dari penduduk yang bekerja di Kecamatan Banawa
berprofesi sebagai buruh (seperti tukang bangunan, tukang bengkel)
sebanyak 3.604 jiwa sedangkan peternak merupakan pekerjaan yang
memiliki tenaga kerja terendah di Kecamatan Banawa yaitu sebesar 535
jiwa atau 7,51% dari total penduduk yang bekerja di Kecamatan Banawa.
Hingga sekarang tenaga listrik di Kecamatan Banawa masih disuplai dari
PLTD Silae Palu, dan kebutuhan akan energi listrik di wilayah ini sudah
dapat terpenuhi. Selain fasilitas listrik, air juga merupakan kebutuhan
utama untuk kehidupan masyarakat. Sementara sumber air bersih untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Banawa khususnya untuk
Kelurahan Labuan Bajo sudah dapat terjangkau oleh pelayanan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM).
N Kabupaten Donggala memiliki potensi sumberdaya alam terutama perairan
b2. dan pesisir: (1) Keindahan bawah laut PTK dapat dinikmati melalui
beberapa kegiatan seperti menyelam, scuba diving atau perahu yang
dirancang khusus untuk melihat keindahan terumbu karang, dan snorkeling.
Menikmati taman laut secara langsung dari atas perahu, memancing ikan
tuna dan cakalang, melihat ikan lumba-lumba, penyu, ikan Barracuda,
Bumphead Parrotfish, dan Giant Trevally. Menyelam di pantai Tanjung
Karang memang menakjubkan, clear visibility bisa sampai mencapai 40
meter, saat ini membuat pemandangan alam bawah laut bias terlihat dengan
jelas. Warna-warni ikan kerapu dan badut bisa disaksikan di sini.
Kejernihan air akan memperjelas kecantikan bawah air yang bisa dinikmati
dengan tenang dalam waktu yang cukup lama. Selain itu kesegaran air
pantainya benar-benar mengundang para pendatang dan pelancong untuk
berenang atau sekedar berendam didalamnya. Bagi yang gemar
memancing, perahuperahu juga bisa disewa untuk membawa pengunjung
ke wilayah berkarang dengan kedalaman air yang cukup. Kerapu, Yellow
Fin Tuna, Baronang dan Kakap adalah jenisjenis ikan di perairan tanjung
Karang yang kerap menyantap umpan para pemancing. Dan bila beruntung,
kawanan lumba-lumba akan menjadi pelengkap pengalaman memancing di
PTK. (2) Wisata bahari PTK yang memiliki keindahan alam berupa
pantainya yang berpasir putih dan memiliki air yang jernih, dikelilingi oleh
bukit dan panorama alam taman bawah laut dan ikan-ikan hias yang indah,
serta snorkeling, diving, dan boat dapat difungsikan sebagai lokasi atau
tempat rekreasi yang berlokasi di Kabupaten Donggala.
B Dampak Aktifitas Pertambangan
4. Dampak positif:
1) Menciptakan lapangan pekerjaan
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3) Meningkatkan pendapatan negara
5. Dampak negatif:
1) Merusak struktur tanah
2) Menimbulkan pencemaran lingkungan
3) Mengganggu kesehatan