Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN OBSERVASI I

MATA KULIAH GEOGRAFI SUMBER DAYA


POTENSI PERTAMBANGAN DAN KONSERVASI SDA
KABUPATEN DONGGALA
Oleh:
Kelompok III :
TRI RISKIYATI RAHMADANI A 351 20 036
FITRA ANNISA A 351 20 004
ANDI REIR PETTALOLO A 351 20 046
FADILA LAMANGKONA A 351 20 054
MERY A 351 20 062
MOH. ZAINAL A 351 20 064
NURHANISA A 351 20 012
MEILIANI A 351 20 002
NADARATUN NAZIRAH A 351 20 006
ANDI RIZKY SYAHREZA A 351 20 030
RANGGA MAHARDIKA A 351 20 032
WALDA YANTI M. UMAR A 351 20 050
IZMA A 351 20 074
NUR RAHMI. A A 351 20 058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Wisata Virtual" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Geografi Pariwisata. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang berbagai destinasi wisata menarik di
Indonesia hanya berbekal gawai pintar, dan jaringan internet dari rumah,bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aziz Budianta, S.Si.,MT selaku Dosen
Mata Kuliah Geografi Pariwisata. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 09 Oktober 2022

Kelompok III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


BAB II
PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI POTENSI SUMBER DAYA


A. Dasar Teori
Prinsip umum dalam ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan umat manusia
yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas atau langkah.
Kelangkaan SDA ini merupakan salah stu faktor utama dalam kajian ekonomi yang berwawasan
lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula maka dibutuhkan pengeleloaan SDA secara
arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dan kelangkaan sumber daya memberikan indikasi
tentang bagiamana sehausnya mengelola sumber daya yang langka dimaksud agar tidak
mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya degradasi
lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber daya tidak hanya menggambarkan bagaimana
pentingnya sumber daya tersebut tetapi yang lebih penting adalah bagiamana sebaiknya sumber
daya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan umat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa
yang akan datang.
Lahirnya Undang-undang No 22 tahun 1999 serta revisinya dalam undang-undang No 32
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah berdampak luas kepada semakin terbukanya peluang
daerah (khususnya kabupaten dan kota) untuk mengatur dan mengurus sendiri rumah tangganya
sesuai dengan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Sebagaimana yang tertuang
dalam undang-undang tersebut, kewenangan daerah yang dimaksud mencakup kewenangan
dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
pertahan dan keamanan, peradilan, moneter dan bidang lain yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah (PP). Oleh karena itu, kebijakan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang
meliputi eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan rehabilitasi SDA merupakan kewenangan
pemerintah daerah. Kewenangan tersebut berupa mengeluarkan izin pengelolaan SDA.
Wilayah donggala merupakan salah satu kabupaten di provinsi sulawesi tengah yang
beribu kota di Banawa. Secara administratif daerah terbagi menjadi 21 kecamatan. Daerah ini
mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor pertanian, pariwisata
dan pertambangan. Potensi memiliki perihal penting bagi sebuah daerah maka dari itu
pemerintah diberikan kesempatan untuk mengolah dan mencari potensi daerah. Ketika
pemerintah sudah menemukan potensi daerah hal ini akan membantu darah untuk memanfaatkan
potensi tersebut dan menghasilkan keuntungan untuk pembangunan daerah serta penyerapan
sumber daya manusia.
Bahan tambang yang terkandung dalam kekayaan alam kabupaten donggala, antaralain
berupa sirtu, granit, andesit, dasit, basalt, lempung, dan batu gamping. Sementara itu sumber
daya alam ini juga membutuhkan investor untuk dikelolah sehingga dapat di manfaatkan dan
menghasilkan keuntungan bagi daerah. Pemerintah membutuhkan promosi yang besar untuk
menarik perhatian calon investor untuk melakukan investasi di daerah kabupaten donggala.tata
kelola pertambangan galian C di kabupaten donggala berdampak pada penurunan kualitas
lingkuangan dan berbagai masalah lainnya karena kebijakan pemerintah daerah yang ada selama
ini hanya mementingkan kepentingan ekonomi semata dalam hal ini pendapatan hasil daerah
(PAD) tanpa diiringi perlingdungan terhadap lingkungan dan kepentingan masyarakat lokal
sebagai pemilik sumber daya alam tersebut(Budisetiawan,dkk,2006).
Konversi lahir akibat adanya semacam kebutuhan untuk melestarikan sumber daya alam
yang di ketahui mengalami degradasi mutu secara kajian. Dampak degradasi
tersebut ,menimbulkan kekhawatiran dan kalau tidak di antisipasi akan membahayakan umat
manusia , terutama berimbas pada kehidupan generasi mendatang pewaris alam ini.
Menurut ilmu lingkungan konservasi adalah(a) upaya efisiensi dari pengunaan
energi,produksi,transmisi,atau distribusi yang berakibat pada pengurangan komsumsi energi
dilain pihak menyedikan jasa yang sama tingkatannya.(b) upaya perlingdungan dan pengelolaan
yang hati hati terdahap lingkungan dan sumber alam;(c) (fisik) pengelolaan terhadap kuantitas
tertentu yang stabil sepanjang raeksi kimia atau transformasi fisik; (d) upaya suaka dan
perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan;(e) suatu keyakinan bahwa habitat alami dari
suatu wilayah dapat dikelola ,sementara keanekaragaman genetik dari spesies dapat berlangsung
dengan ,mempertahankan lingkungan alaminya. Konservasi diartiakan sebagai upaya
pengelolaan sumber daya alam secara bijak sana dengan berpedoman pada asas pelestarian.
Sumber daya alam adalah unsur unsur hayati yang terdiri dari sumber daya alam nabati (satwa)
dengan unsur non hayati di sekitarannya yang secara keseluruhan membentuk ekosistem.
B. Tujuan Observasi
Tujuan lembar kerja mahasiswa adalah:
1. Menginventarisasi potensi sumberdaya di wilayah Kec.Banawa
2. Menvisualisasi sumbersumber alam di Kec.Banawa
3. Mendeskripsikan potensi wilayah berdasarkan sumber-sumber alam di Kec. Banawa
C. Instrumen Observasi
1. Alat
a. Alat tulis
b. Perekam audio dan visual
c. Lembar observasi
d. GPS dan
e. Alat lain yang di butuhkan
2. Bahan
a. Peta RBI (atau citra) daerah Kec.Banawa
b. Data pendukung (sekunder) dari instansi, literatur yang relevan, dan hasil-hasil
penelitian
c. Bahan lain yang di butuhkan
D. Prosedur Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam observasi ini sebagai berikut:
1. Enventarisasi potensi sumberdaya:
1. Menyiapkan peta dasar
2. Menyiapkan jenis sumber daya yang akan di identifikasi
3. Survei cepat sumberdaya (dengan ploting lokasi melalui GPS)
4. Inventarisasi dengan mencatat dan mendeskripsikan sumber daya yang telah di
identifikasi
Tabel 1. Lembar inventarisasi
No Jenis Indikator Koordinat/area Deskripsi
1. Sumber daya alam Air S: 00°38’44,5” Laut
Udara/ suhu/ kelembaban E: 119°44’21,3” 28°c
Lahan/ tanah 80,13 km2
Biota (flora dan fauna) Cabai rawit
80 ton,
kelapa
608,95 ton.
Ikan
mencapai 8
ton
Tambang/ mineral
2. Sumber daya Jumlah individu S: 00°39’45,5” Laki-laki:
manusia E: 119°44’31,1” 18.818
Perempuan:
17.938
Jumlah KK
Populasi 36,756
Luas lahan 80,13 km2
3. Sumber daya Prasarana (jalan, S: 00°38’44,6” Jembatan:25
buatan jembatan, terminal, E: 119°44’21,3” Terminal: 1
pelabuhan dll. Pelabuhan: 2
Sarana (moda Mesjid:50
transportasi, jaringan Gereja: 6
internet, jasa Wihara:1
pelayanan,perekonomian, Puskesmas:1
peribadatan, pendidikan, Poskesdes:9
dll.) Posyandu:45
Apotik:4
Rumahsakit:1
Poliklinik:1
Smk N: 2
MA Swasta:
2
SMA N: 1
MTs Swasta:
1

2. Memvisualisasikan sumber-sumber alam di wilayah kec.Banawa


a. Mengubah hasil inventarisasi menjadi data kuantitatif (tabel excel)
b. Menghitung hasil tabel data kuantitatif secara sederhana (rumus menyesuaikan dari
literatur yang dibaca sebelumya)
c. Menyiapakn peta dasr (digitasi dari peta RBI daerah terliput)
d. Memvisualisasikan data kuantitatif dalam bentuk peta tematik
3. Menganalisis potensi wilayah :
a. Mendeskripsikan kekuatan, kelemahan, kendala, dan hambatan dari hasil inventarisasi
sumber daya yang telah divisualisasikan dalam bentuk peta tematik
b. Mendeskripsikan pola perkembangn wilayah kec. Banawa
c. Menganalisis pola dan proyeksi atau arah pembangunan (baik perkembangan dan
pengembangan) berdasar kajian literatur dan hasil pengamatan dengan menggunakan
pendekatan geografi.

A. Dasar Teori
Prinsip umum dalam ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan umat manusia
yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas atau langkah.
Kelangkaan SDA ini merupakan salah stu faktor utama dalam kajian ekonomi yang berwawasan
lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula maka dibutuhkan pengeleloaan SDA secara
arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dan kelangkaan sumber daya memberikan indikasi
tentang bagiamana sehausnya mengelola sumber daya yang langka dimaksud agar tidak
mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya degradasi
lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber daya tidak hanya menggambarkan bagaimana
pentingnya sumber daya tersebut tetapi yang lebih penting adalah bagiamana sebaiknya sumber
daya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan umat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa
yang akan datang.
Lahirnya Undang-undang No 22 tahun 1999 serta revisinya dalam undang-undang No 32
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah berdampak luas kepada semakin terbukanya peluang
daerah (khususnya kabupaten dan kota) untuk mengatur dan mengurus sendiri rumah tangganya
sesuai dengan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Sebagaimana yang tertuang
dalam undang-undang tersebut, kewenangan daerah yang dimaksud mencakup kewenangan
dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
pertahan dan keamanan, peradilan, moneter dan bidang lain yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah (PP). Oleh karena itu, kebijakan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang
meliputi eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan rehabilitasi SDA merupakan kewenangan
pemerintah daerah. Kewenangan tersebut berupa mengeluarkan izin pengelolaan SDA.
Wilayah donggala merupakan salah satu kabupaten di provinsi sulawesi tengah yang
beribu kota di Banawa. Secara administratif daerah terbagi menjadi 21 kecamatan. Daerah ini
mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor pertanian, pariwisata
dan pertambangan. Potensi memiliki perihal penting bagi sebuah daerah maka dari itu
pemerintah diberikan kesempatan untuk mengolah dan mencari potensi daerah. Ketika
pemerintah sudah menemukan potensi daerah hal ini akan membantu darah untuk memanfaatkan
potensi tersebut dan menghasilkan keuntungan untuk pembangunan daerah serta penyerapan
sumber daya manusia.
Bahan tambang yang terkandung dalam kekayaan alam kabupaten donggala, antaralain
berupa sirtu, granit, andesit, dasit, basalt, lempung, dan batu gamping. Sementara itu sumber
daya alam ini juga membutuhkan investor untuk dikelolah sehingga dapat di manfaatkan dan
menghasilkan keuntungan bagi daerah. Pemerintah membutuhkan promosi yang besar untuk
menarik perhatian calon investor untuk melakukan investasi di daerah kabupaten donggala.tata
kelola pertambangan galian C di kabupaten donggala berdampak pada penurunan kualitas
lingkuangan dan berbagai masalah lainnya karena kebijakan pemerintah daerah yang ada selama
ini hanya mementingkan kepentingan ekonomi semata dalam hal ini pendapatan hasil daerah
(PAD) tanpa diiringi perlingdungan terhadap lingkungan dan kepentingan masyarakat lokal
sebagai pemilik sumber daya alam tersebut(Budisetiawan,dkk,2006).
Konversi lahir akibat adanya semacam kebutuhan untuk melestarikan sumber daya alam
yang di ketahui mengalami degradasi mutu secara kajian. Dampak degradasi
tersebut ,menimbulkan kekhawatiran dan kalau tidak di antisipasi akan membahayakan umat
manusia , terutama berimbas pada kehidupan generasi mendatang pewaris alam ini.
Menurut ilmu lingkungan konservasi adalah(a) upaya efisiensi dari pengunaan
energi,produksi,transmisi,atau distribusi yang berakibat pada pengurangan komsumsi energi
dilain pihak menyedikan jasa yang sama tingkatannya.(b) upaya perlingdungan dan pengelolaan
yang hati hati terdahap lingkungan dan sumber alam;(c) (fisik) pengelolaan terhadap kuantitas
tertentu yang stabil sepanjang raeksi kimia atau transformasi fisik; (d) upaya suaka dan
perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan;(e) suatu keyakinan bahwa habitat alami dari
suatu wilayah dapat dikelola ,sementara keanekaragaman genetik dari spesies dapat berlangsung
dengan ,mempertahankan lingkungan alaminya. Konservasi diartiakan sebagai upaya
pengelolaan sumber daya alam secara bijak sana dengan berpedoman pada asas pelestarian.
Sumber daya alam adalah unsur unsur hayati yang terdiri dari sumber daya alam nabati (satwa)
dengan unsur non hayati di sekitarannya yang secara keseluruhan membentuk ekosistem.

B. Tujuan Observasi
Tujuan lembar kerja mahasiswa adalah:
1. Mengetahui potensi SDA kawasan pesisir Kec. Banawa Kab. Donggala
2. Mengetahui dampak aktivitas pertambangan terhadap lingkungan pesisir Kec. Banawa
Kab. Donggala
3. Mengetahui konservasi lingkungan pesisir Kec. Banawa Kab. Donggala
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat tulis
2. Bahan
a. Instrument observasi
b. Peta lokasi pengamatan (RBI/google map)
c. Data awal (sumber data potensi SDA Kab. Donggala)
D. Prosedur Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam observasi ini sebagai berikut:
1. Observasi kondisi fisik daerah pengamatan
2. Menentukan wilayah yang akan menjadi kajian pengamatan
3. Mengamati dan mencatat temuan
4. Data yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan tujuan dari pengamatan.

No Indikator
.
A Jenis Potensi Sumber Daya
1. Kecamatan Banawa sebagai ibukota Kabupaten Donggala Luas wilyahnya
99,04 Km². dan secara geografis berada pada posisi 0º38’34”- 0º49’33”
Lintang Selatan dan 119º48’24”- 119º42’25” Bujur Timur. Sebagian besar
(atau sekitar 50,58%) dari penduduk yang bekerja di Kecamatan Banawa
berprofesi sebagai buruh (seperti tukang bangunan, tukang bengkel)
sebanyak 3.604 jiwa sedangkan peternak merupakan pekerjaan yang
memiliki tenaga kerja terendah di Kecamatan Banawa yaitu sebesar 535
jiwa atau 7,51% dari total penduduk yang bekerja di Kecamatan Banawa.
Hingga sekarang tenaga listrik di Kecamatan Banawa masih disuplai dari
PLTD Silae Palu, dan kebutuhan akan energi listrik di wilayah ini sudah
dapat terpenuhi. Selain fasilitas listrik, air juga merupakan kebutuhan
utama untuk kehidupan masyarakat. Sementara sumber air bersih untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Banawa khususnya untuk
Kelurahan Labuan Bajo sudah dapat terjangkau oleh pelayanan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM).
N Kabupaten Donggala memiliki potensi sumberdaya alam terutama perairan
b2. dan pesisir: (1) Keindahan bawah laut PTK dapat dinikmati melalui
beberapa kegiatan seperti menyelam, scuba diving atau perahu yang
dirancang khusus untuk melihat keindahan terumbu karang, dan snorkeling.
Menikmati taman laut secara langsung dari atas perahu, memancing ikan
tuna dan cakalang, melihat ikan lumba-lumba, penyu, ikan Barracuda,
Bumphead Parrotfish, dan Giant Trevally. Menyelam di pantai Tanjung
Karang memang menakjubkan, clear visibility bisa sampai mencapai 40
meter, saat ini membuat pemandangan alam bawah laut bias terlihat dengan
jelas. Warna-warni ikan kerapu dan badut bisa disaksikan di sini.
Kejernihan air akan memperjelas kecantikan bawah air yang bisa dinikmati
dengan tenang dalam waktu yang cukup lama. Selain itu kesegaran air
pantainya benar-benar mengundang para pendatang dan pelancong untuk
berenang atau sekedar berendam didalamnya. Bagi yang gemar
memancing, perahuperahu juga bisa disewa untuk membawa pengunjung
ke wilayah berkarang dengan kedalaman air yang cukup. Kerapu, Yellow
Fin Tuna, Baronang dan Kakap adalah jenisjenis ikan di perairan tanjung
Karang yang kerap menyantap umpan para pemancing. Dan bila beruntung,
kawanan lumba-lumba akan menjadi pelengkap pengalaman memancing di
PTK. (2) Wisata bahari PTK yang memiliki keindahan alam berupa
pantainya yang berpasir putih dan memiliki air yang jernih, dikelilingi oleh
bukit dan panorama alam taman bawah laut dan ikan-ikan hias yang indah,
serta snorkeling, diving, dan boat dapat difungsikan sebagai lokasi atau
tempat rekreasi yang berlokasi di Kabupaten Donggala.
B Dampak Aktifitas Pertambangan
4. Dampak positif:
1) Menciptakan lapangan pekerjaan
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3) Meningkatkan pendapatan negara
5. Dampak negatif:
1) Merusak struktur tanah
2) Menimbulkan pencemaran lingkungan
3) Mengganggu kesehatan

C Kondisi Wilayah Pesisir


6. Disebabkan oleh beberapa aktivitas manusia seperti perluasan wilayah
darat menuju pantai dan pendirian bangunan di atasnya. Pendirian
bangunan yang melanggar izin dan peraturan di wilayah pesisir tentunya
akan semakin menambah panjang permasalahan yang ada. Permasalahan
lain yang terjadi di pesisir adalah ditemukannya kondisi pangkalan
pendaratan ikan (PPI) di mana kapal-kapal nelayan berada pada posisi yang
stagnan ketika air laut sedang surut, sehingga harus menunggu air laut
pasang kembali agar kapal nelayan dapat kembali berlayar.
7. Sepanjang wilayah pesisir Kelurahan Ganti Kecamatan Banawa yang
berada di Selat Makassar memiliki potensi sumber daya ikan
demersal yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan di wilayah itu
untuk memenuhi kebutuhan hidupya. Daerah ini juga termasuk
daerah yang dapat memberi kontribusi dari usaha hasil perikanan
tangkap. Wilayah pesisir pantai di Kelurahan Ganti khususnya dusun
Kulolu memiliki karakteritik pantai berpasir putih dan berlumpur,
serta sebagian perairan lautnya terdapat terumbu karang. Kondisi
lingkungan seperti ini sebagai habitat ikan demersal dan beberapa ikan
karang. Keberadaan sumberdaya perairan ini dijadikan nelayan sebagai
daerah penangkapan ikan demersal dalam setiap waktu. Alat tangkap
yang digunakan nelayan dalam memanfaatkan potensi ikan demersal
pada umumnya adalah pancing ulur, gillnet dasar, dan bubu dasar.
D Konservasi Lingkungan
8. Salah satu contoh dampak buruk yang bisa terjadi adalah terjadinya
kelangkaan sumber daya alam atau bahkan habis dan tidak dapat diproduksi
lagi. Oleh karena itu, sebagai makhluk hidup, manusia juga harus tetap bisa
melindungi dan menjaga lingkungan sekitar. Salah satunya adalah dengan
konservasi lingkungan. konservasi lingkungan pada dasarnya bisa diartikan
sebagai pengelolaan biosfer secara bebas dan aktif yang bertujuan untuk
menjaga kelangsungan hidup keragaman spesies, memelihara keragaman
genetik yang dimiliki setiap spesies, dan merawat siklus nutrisi dan fungsi
ekosistem. Dengan lestarinya habitat, fungsi-fungsi lingkungan seperti
peran hidrologi, perlindungan tanah dan air, keseimbangan iklim mikro,
dan masih banyak peran lingkungan lainnya, yang bermanfaat bagi
masyarakat di daerah penyangga. Kemampuan dan kemauan manusia
mencapai keseimbangan antara mekanisme alam dengan kebutuhan
manusia menjadi faktor kunci, agar kita mampu mewariskan keindahan
alam, yang artinya, mewariskan alam yang masih relatif utuh, kepada
generasi mendatang.
9. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan sebuah konsep dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam
operasi bisnis dan interaksi dengan para pemangku kepentingan secara
sukarela untuk memberdayakan masyarakat dan untuk menjaga agar
operasional perusahaan berjalan lancar tanpa gangguan. Pemerintah
berperan menyiapkan kebijakan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya
Alam yang di intergrasikan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan di jabarkan dalam berbagai kebijakan pembangunan, dimana
dalam pelaksanaan meletakan pertemuan ekonomi seperti diatas segala-
galanya yang di dukung oleh sektor-sektor antara lain : sektor keamanan,
sektor sosial, sektor teknologi, sektor pendidikan, dan sektor lingkugan
hidup.
10. Program pelestarian yang bisa dilaksanakan di kawasan konservasi;
1. Program agroforestry adalah program yang yang ditujukan khusus
pada kawasan konservasi hutan. Kegiatanya meliputi pengelolaan
hutan bersama antara pemerintah dengan masyarakat, melalui hutan
rakyat atau hutan kemasyarakatan.
2. Conservation fund dan Adops programs
Program ini dapat difungsikan untuk pengembangan konservasi di
daerah wisata. Conservation fund adalah dana sukarela yang
diberikan oleh wisatawan yang peduli terhadap upaya pelestarian
alam. Program yang dilaksanakan Adops program, wisatawan
mengadopsi jenis spesies flora dan fauna langka. Namun, jenis
spesies langka yang diadopsi tidak untuk dibawa pulang. Wisatawan
bertanggung jawab untuk memberikan dana sebagai biaya
konservasi jenis spesies langka yang telah dipilih pada program
adopsi.
3. Konservasi Satwa Langka
Program konservasi satwa langka meliputi penyelamatan,
rehabilitasi, pelepasliaran, reintroduksi, monitoring dan edukasi
masyarakat sekitar. Penyelamatan dan rehabilitasi dilakukan pada
satwa langka yang dalam keadaan kurang sehat atau tidak baik.
Setelah menjalani pemeriksaan baik satwa itu sendiri maupun
lingkungan habitatnya, kemudian dilakukan perbaikan. Setelah
dipastikan dalam kondisi baik, satwa tersebut baru bisa dilepaskan
ke alam liar atau ke habitatnya. Meskipun dilepaskan, reintroduksi
dan monitoring tetap dilakukan pada satwa tersebut. Hal ini juga
harus melibatkan masyarakat sekitar dengan memberi mereka
edukasi dalam perlindungan dan pelestarian satwa langka.
4. Konservasi Pengelolalaan
Program pengelolaan ini dimaksudkan untuk mengelola sumber
daya alam yang ada di kawasan konservasi. Seperti di kawasan laut,
program pengelolaan bisa dilakukan dengan kegiatan ekoturisme.
Kegiatan ini mengelola resiko dan tekanan dari aktivitas nelayan
mencari ikan. Program pengelolaan juga bisa dilakukan di kawasan
konservasi gunung. Kegiatannya bisa dengan membuat resapan air
atau tangkapan air hujan untuk petani sekitar. Konservasi
pengelolaan bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sumber
daya alam sekitarnya secara optimal dan tanpa merusak alam.
5. Program taman nasional
Taman Nasional adalah daerah luas yang ditetapkan sebagai
kawasan konservasi berbagai kekayaan alam yang ada di Indonesia.
Disana banyak terdapat habitat hidup flora dan fauna. Tidak hanya
habitat asli, flora dan fauna langka yang hampir punah dapat
ditempatkan dan dikembangbiakkan di Taman Nasional. Hal ini
disebabkan karena kecemasan habitat yang tidak baik dan tidak
terjaga bila mereka dibiarkan begitu saja. Taman Nasional juga
harus memiliki manajemen dan pengelolaan yang baik sebagai
upaya konservasi flora dan fauna langka.
6. Community Outreach / Penggalangan Partisipasi Masyarakat
Program Community Outreach adalah program dimana masyarakat
diajak untuk ikut berpartisipasi secara langsung dalam upaya
konservasi alam. Pertama, masyarakat dikenalkan dengan potensi
alam sekitarnya. Potensi tersebut bisa dimanfaatkan, seperti untuk
objek wisata atau mendukung mata pencaharian masyarakat sekitar.
Selanjutnya, Masyarakat diajak untuk dapat menjaga, melestarikan
dan mengambil manfaat dari alam. Misalnya, masyarakat yang ada
di kawasan konversi laut tidak harus bekerja sebagai nelayan untuk
menjaga ekosistem ikan di laut, mereka bisa bekerja di bidang
transportasi, budidaya, dsb.
7. Program Monitoring
Monitoring perlu dilakukan di kawasan yang program
konservasinya sudah dianggap berhasil. Jadi, permasalahan alam
yang sudah teratasi tetap perlu dikontrol, baik dalam peraturan,
kebijakan atau manajemennya. Monitoring juga berfungsi untuk
mengontrol apabila ditemukan permasalahan baru dan ditemukan
perubahan yang terjadi dalam kawasan konservasi. Selain kontrol,
program monitoring juga meliputi kegiatan pengamanan dan
pengawasan. Kegiatan ini bertanggung jawab terhadap keamanan
dan terjaganya kelestarian alam, terutama dari pengaruh manusia.

Anda mungkin juga menyukai