Anda di halaman 1dari 4

nfeksi aliran darah adalah 

masuknya bakteri atau jamur ke dalam aliran


darah dan menyebabkan gejala berupa demam, menggigil, lemas, atau
penurunan tekanan darah. Infeksi aliran darah bisa disebabkan
oleh beberapa kondisi dan perlu ditangani secepatnya.
Infeksi aliran darah terbagi menjadi infeksi aliran darah primer dan infeksi aliran
darah sekunder. Infeksi aliran darah primer terjadi tanpa ada sumber infeksi lain
selain di darah, sedangkan infeksi darah sekunder adalah infeksi yang terjadi akibat
infeksi pada bagian tubuh lain yang masuk ke dalam aliran darah.

Penyebab Infeksi Aliran Darah


Infeksi aliran darah paling sering disebabkan oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri
yang bisa menyebabkan infeksi aliran darah adalah Staphylococcus
aureus, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa,
dan Enterococcus faecalis.
Selain itu infeksi jamur, misalnya jamur dari golongan Candida, juga bisa
menyebabkan infeksi aliran darah.
Jika dibagi menurut sumbernya, infeksi aliran darah bisa dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu:

Infeksi aliran darah primer


Infeksi aliran darah primer didefinisikan sebagai infeksi yang terjadi langsung pada
aliran darah di dalam pembuluh darah. Infeksi aliran darah primer harus dikonfirmasi
dengan adanya mikroorganisme patogen di dalam aliran darah, tanpa adanya infeksi
di organ atau jaringan tubuh lain.
Umumnya, kondisi ini dikaitkan dengan pemasangan kateter pembuluh darah,
sehingga sering disebut dengan catheter-related bloodstream infection (CRBSI) dan
central line-associated bloodstream infection (CLABS).

Infeksi aliran darah sekunder


Infeksi aliran darah sekunder adalah infeksi pada organ atau jaringan lain yang
menyebar ke aliran darah. Beberapa penyakit infeksi yang sering memicu terjadinya
infeksi aliran darah sekunder adalah:

 Infeksi saluran kemih


 Pneumonia
 Peritonitis
 Endokarditis
 Meningitis

Seseorang berisiko terkena infeksi aliran darah sekunder apabila:

 Memiliki sistem imun yang lemah


 Tidak mendapatkan penanganan yang tepat untuk penyakit infeksi yang
dialaminya
 Berusia sangat muda atau di atas 65 tahun

Gejala Infeksi Aliran Darah


Gejala infeksi aliran darah umumnya mirip dengan gejala penyakit infeksi pada
umumnya, di antaranya:

 Demam dan menggigil
 Napas yang cepat
 Jantung berdebar-debar
 Tubuh berkeringat
 Lelah dan lemas

Kapan harus ke dokter


Lakukan pemeriksaan ke dokter bila mengalami gejala di atas. Jika sudah
didiagnosis mengalami penyakit infeksi, lakukan kontrol secara teratur untuk
mencegah penyebaran infeksi.

Diagnosis Infeksi Aliran Darah


Dokter akan menanyakan keluhan yang dirasakan pasien dan riwayat
kesehatannya. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk
memeriksa tanda-tanda vital, seperti suhu, tekanan darah, frekuensi pernapasan,
dan denyut nadi.
Infeksi aliran darah akan dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan
laboratorium dilakukan untuk memeriksa keberadaan bakteri atau mikroorganisme di
dalam aliran darah. Beberapa jenis pemeriksaan laboratorium yang akan dilakukan
adalah:

 Kultur darah, untuk menilai jenis mikroorganisme yang menjadi penyebab


infeksi aliran darah
 Tes darah, untuk memeriksa ada tidaknya infeksi di dalam darah

Selain itu, jika dicurigai mengalami infeksi aliran darah sekunder akibat penyebaran
infeksi di bagian tubuh lain, dokter akan melakukan beberapa tes lain, seperti tes
urine, Rontgen, USG, CT scan, atau MRI.

Pengobatan Infeksi Aliran Darah


Pengobatan infeksi aliran darah bertujuan untuk meredakan gejala sekaligus
mencegah komplikasi. Jenis dan lamanya waktu pengobatan akan disesuaikan
dengan penyebab dan tingkat keparahan infeksi.
Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi aliran darah antara lain:

 Antibiotik yang diberikan melalui suntikan untuk mengatasi bakteri penyebab


infeksi
 Obat untuk meredakan demam dan nyeri, seperti paracetamol
 Obat-obatan vasoaktif untuk meningkatkan tekanan darah

Selain itu, jika disebabkan oleh penggunaan kateter pembuluh darah, maka
penggantian dan penyesuaian penggunaan kateter akan dilakukan untuk mengatasi
infeksi aliran darah.

Komplikasi Infeksi Aliran Darah


Infeksi aliran darah bisa menyebabkan infeksi pada bagian dan organ tubuh yang
lain. Jika infeksi menyebar ke seluruh tubuh (sepsis) dan menyebabkan
terganggunya sirkulasi atau aliran darah, maka bisa terjadi syok septik. Syok
septik adalah kondisi yang berbahaya dan membutuhkan penanganan segera.
Selain itu bisa terjadi acute respiratory distress syndrome (ARDS), jika infeksi aliran
darah menyebabkan sepsis dan merusak sistem pernapasan.

Pencegahan Infeksi Aliran Darah


Untuk mencegah infeksi aliran darah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan,
yaitu:

 Jaga kebersihan dan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,


atau dengan hand sanitizer.
 Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala penyakit infeksi.
 Ikuti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter sampai penyakit infeksi
benar-benar dinyatakan sembuh.
 Jangan menggunakan jarum suntik atau obat-obatan suntik secara
sembarangan.
 Lakukan vaksinasi wajib sesuai dengan jadwal.

Anda mungkin juga menyukai