Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 6, No. 2, Februari 2022, hlm. 493-498 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis Kepuasan Siswa dalam Penyampaian Materi Pembelajaran secara


Synchronous dan Asynchronous pada Masa Pandemi Covid-19
(Studi Kasus: UPT. SMP Negeri 1 Wlingi)
Elora Dosi Melindasari1, Retno Indah Rokhmawati2, Diah Priharsari3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1eloradosi46@gmail.com, 2retnoindahr@ub.ac.id, 3diah.priharsari@ub.ac.id

Abstrak
E-learning terdapat dua metode penyampaian materi yaitu secara synchronous dan asynchronous.
Penyampaian materi secara synchronous dapat dilakukan dengan memanfaatkan media seperti Google
Meet, Video Conference dan Zoom Meeting. Sedangkan media asynchronous dapat memanfaatkan
platform seperti Google Classroom dan Edmodo. E-learning digunakan sebagai salah satu usaha yang
dilakukan oleh UPT. SMP Negeri 1 Wlingi untuk dapat menyampaikan materi kepada siswa walaupun
interaksi yang dilakukan dengan cara tidak langsung. Penelitian ini akan termasuk penelitian kuantitatif
dengan metode survei kepada siswa kelas IX UPT. SMP Negeri 1 Wlingi. Teknik purposive random
sampling digunakan untuk mengambil sampel penelitian dengan jumlah sampel 177 orang siswa Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penyampaian materi pembelajaran
dengan kepuasan siswa. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil koefisien korelasi product moment yang
dihasilkan sebesar 0.664 dan nilai signifikan yaitu 0.000 lebih kecil pada taraf signifikansi 0.05 yang
termasuk tingkat hubungan yang kuat dan juga merupakan korelasi positif. Artinya, apabila nilai
variabel penyampaian materi pembelajaran meningkat maka nilai dari variabel kepuasan siswa juga akan
meningkat.. Adanya hubungan antara penyampaian materi pembelajaran dengan kepuasan siswa maka
perlu dilakukan peningkatan variasi dan kemampuan dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Kata kunci: E-learning, penyampaian materi pembelajaran, kepuasan siswa, analisis korelasi, koefisien korelasi,
product moment
Abstract
The use of e-learning there are two methods of delivering material, namely synchronously and
asynchronously. Synchronous material delivery can be done by utilizing media such as Google Meet,
Video Conference and Zoom Meeting. Meanwhile, asynchronous media can take advantage of platforms
such as Google Classroom and Edmodo. E-learning is used as one of the efforts undertaken by UPT.
SMP Negeri 1 Wlingi to be able to convey material to students even though they cannot interact directly.
In this study, quantitative research will be used with a survey method to class IX UPT. SMP Negeri 1
Wlingi’s students. Purposive random sampling technique was used to take research samples with a
sample of 177 students.The results of this study indicate that there is a relationship between the delivery
of learning materials and student satisfaction. It can be seen from the results of the product moment
correlation coefficient which is 0.664 and the significant value is 0.000 which is smaller at the 0.05
significance level which includes the level of a strong relationship and is also a positive correlation.
That is, if the value of the variable delivery of learning materials increases, the value of the variable of
student satisfaction will also increase. There is a relationship between the delivery of learning materials
and student satisfaction, it is necessary to increase the variety and ability in delivering learning
materials.
Keywords: E-learning, delivery of learning materials, student satisfaction, correlation analysis, correlation
coefficient, product moment

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk


1. PENDAHULUAN mengatasi kekhawatiran terkait masalah

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 493
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 494

pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan dilakukan dengan memanfaatkan platform


menerapkan lockdown (Yunus & Rezki, 2020). google classroom dengan menggunakan akun
Kondisi ini sangat berdampak pada sektor organisasi yang sudah disediakan oleh
pendidikan yang menyebabkan penyampaian pemerintah.
materi dilakukan secara daring dengan
menggunakan e-learning. 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
E-learning atau electronic learning
merupakan konsep pembelajaran yang dilakukan 2.1 MASA PANDEMI COVID-19
melalui jaringan media elektronik. Pada tahun 2020 telah terjadi penyebaran
Perkembangan tersebut mempengaruhi cara virus Corona yang mengakibatkan terjadinya
hidup seseorang terutama dalam bidang masa Pandemi Covid-19 yang melanda sebagian
pendidikan. Penggunaan e-learning dapat besar negara yang ada di dunia. Pemerintah
dilakukan untuk kegiatan pembelajaran di menetapkan kebijakan untuk dilakukannya
sekolah, perguruang tinggi dan masih banyak pembatasan sosial (social distancing) karena
lagi. Kondisi ini memanfaatkan perkembangan penyebaran virus ini dapat melalui manusia
teknologi yang semakin canggih. Menurut sehingga perlu dilakukannya pembatasan sosial.
Hartono (2016) Pelaksanaan kegiatan e-learning Pembatasan tersebut diterapkan dengan tujuan
mempunyai beberapa manfaat yang dapat untuk mengurangi resiko penularan yang dapat
dirasakan antara lain yaitu lebih efektif dan terjadi pada saat terjadinya kerumunan.
efisien karena waktu dan biaya yang dibutuhkan Masa pandemi ini mempengaruhi berbagai
lebih sedikit. Hal itu sangat cocok digunakan sektor seperti sektor ekonomi, pendidikan, dan
pada saat masa pandemi Covid-19 seperti saat ini juga industri (Amadea & Ayuningtyas, 2020).
karena perekonomian yang tidak stabil sehingga Pengaruh tersebut terlihat dari adanya perubahan
dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan sistem pembelajaran tatap muka menjadi
Menurut Sulistio (2021) Penyampaian pembelajaran online (Arcat, 2020),dimana
materi secara synchronous adalah penyampaian proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh
materi yang memanfaatkan jaringan internet dengan memanfaatkan peran teknologi serta
yang dimiliki sehingga guru dan siswa dapat media pembelajaran..
melakukan komunikasi satu waktu tanpa jeda.
Berbeda dengan penyampaian materi secara 2.2 E-Learning
asynchronous dimana penyampaian materi
tersebut dilakukan oleh guru dan siswa dalam Teknologi yang semakin berkembang pesat
waktu yang berbeda. Penyampaian materi secara pada saat ini sangat berdampak atau sangat
synchronous dan asynchronous merupakan salah memberikan pengaruh sangat besar terhadap
satu usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
dapat menyampaikan materi kepada siswa yang bersifat terbuka dapat membuat jangkauan
walaupun terkendala oleh jarak. Jadi, meskipun yang lebih luas agar orang lain juga dapat
siswa dan guru tidak bertatap muka secara mengakses materi tersebut.
langsung, interaksi antara guru dan siswa tetap Pembelajaran secara daring mempunyai
terjalin (Aynur G. & Funda DAG., 2012). beberapa keunggulan seperti (1) Komunikasi
Kepuasan siswa dalam penyampaian materi guru dan siswa dapat melakukan komunikasi
pembelajaran secara synchronous dan tanpa batas ruang dan waktu (2) Materi
asynchronous dapat dikatakan juga sebagai pembelajaran yang dapat disusun secara
kepuasan pelanggan, karena siswa mempunyai terjadwal (3) Siswa dapat memeriksa kembali
posisi sebagai konsumen atau pelanggan dari materi pembelajaran sewaktu-waktu untuk
suatu lembaga pendidikan. Dimana lembaga mengulang kembali materi yang sudah
pendidikan yang dimaksud adalah UPT. SMP disampaikan sebelumnya.
Negeri 1 Wlingi. UPT. SMP Negeri 1 Wlingi
yang menerapkan penyampaian materi 2.3 Synchronous dan Asynchronous
pembelajaran secara synchronous dan Kegiatan pembelajaran secara daring dapat
asynchronous. Penyampaian materi secara dibagi menjadi dua kategori yaitu synchronous
synchronous dilakukan dengan cara melakukan dan asynchronous. Dalam Suranto (2019),
tatap muka secara daring dengan menggunakan pembelajaran dengan penyampaian materi
platform google meet maupun zoom. secara daring synchronous, yaitu kegiatan
Penyampaian materi secara asynchronous interaksi pembelajaran dengan waktu secara

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 495

¬real-time dan dilakukan penjadwalan untuk Slovin, jumlah sampel yang diperlukan dalam
memudahkan interaksi tersebut. Sedangkan penelitian ini adalah 177 responden.
menurut Darmawan (2018), pembelajaran Pengambilan sampel pada penelitian ini
dengan penyampaian materi secara menggunakan teknik purposive random
asynchronous dilakukan dengan waktu yang sampling. Purposive random sampling
berbeda sehingga tidak perlu dilakukan digunakan dengan menentukan responden yang
penjadwalan. Kedua model ini dapat digunakan akan terlibat adalah responden yang dianggap
dengan mengkombinasikan keduanya untuk akan memberikan sebuah data yang akurat.
saling melengkapi atas kekurangan masing- (Agustina, 2013). Teknik Random Sampling
masing. digunakan karena semua responden memiliki
peluang yang sama untuk berpartisipasi dalam
2.4 Kepuasan Siswa penelitian ini. Adapun langkah penelitian yang
Kepuasan menurut Kamus Besar Bahasa dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada
Indonesia berasal dari kata “puas” memiliki arti gambar 1.
Gambar 1. Langkah Penelitian
yaitu merasa senang, perihal yang bersifat puas,
kesenangan, kelegaan. Kepuasan dapat diartikan
Variabel Penelitian yang digunakan dalam
sebagai perasaan seseorang yang harapan dan
penelitian ini adalah variabel penyampaian
situasi yang sedang berlangsung sesuai dengan
ekspektasinya. Kepuasan pelanggan adalah
perasaan seseorang setelah diberikan perlakuan
dengan mengekspresikan senang atau kecewa
dari harapan dan kesan dari suatu produk
(Maulana,2016)

2.5 Metode Survei


Metode penelitian survei adalah salah satu
bentuk teknik pengumpulan data yang
didapatkan dari sejumlah sampel dengan
instrumen penelitian berupa kuesioner dan materi pembelajaran sebagai variabel
wawancara dari sampel yang ditentukan yang independen dan variabel kepuasan siswa
dapat mewakili populasi tertentu sesuai dengan menjadi variabel dependen. Instrumen penelitian
tujuan dan kepentingan penelitian. Biasanya ini menggunakan angket atau kuesioner.
survei dapat melibatkan responden yang banyak, Teknik pengumpulan data yang digunakan
sebagian atau bahkan seluruh anggota populasi adalah menggunakan media google form kepada
(Suwartono, 2014). siswa kelas IX UPT. SMP Negeri 1 Wlingi.
Setelah data terkumpul, maka peneliti akan
menyusun data yang sudah didapatkan untuk
3. METODOLOGI dikelompokkan dan kemudian akan diolah
Pada penelitian ini akan menggunakan menggunakan perhitungan statistik yaitu
penelitian kuantitatif dengan metode survei. menggunakan SPSS versi 26.0 for windows.
Survei pada penelitian ini melibatkan siswa
kelas IX UPT. SMP Negeri 1 Wlingi tahun
ajaran 2021/2022 sebagai responden. Jumlah
siswa kelas IX UPT. SMP Negeri 1 Wlingi pada
tahun ajaran 2021/2022 berjumlah 317 siswa
yang tersebar dalam sepuluh kelas.
Pengambilan sampel penelitian
menggunakan perhitungan menggunakan rumus
Slovin dengan rumus pada persamaan 1.
𝑁
𝑛 = (1)
1 + 𝑁 𝑒2

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 496

4. HASIL PENELITIAN Karl Pearson diketahui bahwa terdapat empat


pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan
4.1 Uji Validitas item 5, item 6, item 7, dan item 12. Pernyataan
Untuk menguji validitas instrumen yang tidak valid tersebut tidak akan digunakan
penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas isi untuk perhitungan selanjutnya. Terdapat 23 item
yang dilakukan oleh ahli. Untuk menghitung pernyataan yang dapat dilanjutkan pada tahap uji
validitas isi dari sebuah instrumen penelitian reliabilitas.
dapat digunakan rumus Aiken’s V pada
4.2 Uji Reliabilitas
persamaan 2 (Prihono, 2020).
Uji reliabilitas dilakukan kepada item
Σ𝑠 pertanyaan yang valid yaitu 23 item pertanyaan.
𝑉= 𝑛 (𝑐−1)
(2)
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur
seberapa reliabel item pertanyaan yang akan
Variabel s pada persamaan tersebut adalah digunakan pada penelitian. Pengujian reliabilitas
skor yang ditetapkan rater dan dikurangi skor pada penelitian ini menggunakan SPSS versi
terendah (s = r-lo). Dimana nilai r yang 26.0 for windows. Dari hasil uji coba terhadap
dimaksud adalah nilai atau skor yang diberikan 29 siswa dengan 23 item pertanyaan didapatkan
oleh seorang validator. Nilai c adalah angka nilai Cronbach Alpha yaitu 0.923. Nilai
penilaian validitas tertinggi dan nilai lo adalah koefisien Cronbach Alpha variabel x yaitu 0.811
angka penilaian validitas tertinggi. Adapun hasil dan variabel y yaitu 0.904 dapat dikatakan tinggi
kategori validitas instrumen dapat dilihat pada karena nilai Cronbach Alpha melebihi 0,70.
tabel 1 dibawah ini
Tabel 1. Kategori Validitas Instrumen 4.3 Uji Normalitas
Skor Kategori Uji normalitas yang dilakukan berdasarkan
0.80 < rxy ≤ 1.00 Sangat Tinggi nilai skewness dan kurtosis pada masing-masing
0.60 < rxy ≤ 0.80 Tinggi variabel. Penghitungan nilai skewness dan
0.40 < rxy ≤ 0.60 Sedang
0.20 < rxy ≤ 0.40 Rendah kurtosis menggunakan SPSS versi 26.0 for
0.00 < rxy ≤ 0.20 Sangat Rendah windows. perhitungan nilai skewness dan
rxy ≤ 0.20 Tidak valid kurtosis dapat diketahui bahwa variabel X yaitu
variabel penyampaian materi pembelajaran
Dari hasil uji validitas oleh ahli yang telah mempunyai nilai skewness yaitu -0.381 dan nilai
dilakukan dapat diketahui bahwa dari 27 item kurtosis yaitu 0.133. Sedangkan variabel Y atau
pertanyaan terdapat 14 item pertanyaan dengan variabel kepuasan siswa memiliki nilai skewness
validitas yang sangat tinggi karena mendapatkan sebesar -0.506 dan nilai kurtosis yaitu 1.109.
nilai koefisien atau skor Aiken lebih besar dari Nilai skewness dan kurtosis pada masing-masing
0.8. Selain itu, 7 item pertanyaan tersebut variabel bernilai di antara -3 hingga 3 sehingga
memiliki koefisien atau skor Aiken diantara 0.6 data dari kedua variabel tersebut normal
hingga 0.8 sehingga dapat dikatakan bahwa 7
item pertanyaan tersebut memiliki validitas yang 4.4 Uji Multikolinearitas
tinggi. Sedangkan 6 item pertanyaan lainnya
memiliki validitas yang sedang karena koefisien Uji multikolinearitas dapat dilakukan
atau skor Aiken yang didapatkan diantara 0.4 dengan perhitungan nilai tolerance dan Variance
hingga 0.6. Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan
Setelah melakukan pengujian validitas keputusan apabila nilai tolerance diatas 0.1 dan
instrumen penelitian kepada ahli, maka akan nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi
dilakukan uji coba kepada sampel. Pengujian multikolinearitas. Hasil perhitungan nilai
instrumen penelitian ini melibatkan 29 siswa tolerance dan VIF pada penelitian ini dapat
sehingga jumlah responden uji coba yaitu N=29 diketahui nilai tolerance menghasilkan angka 1
dengan nilai rtabel yaitu 0.367. Jumlah item dan nilai VIF menghasilkan angka 1 maka dapat
pernyataan dalam kuesioner ini yaitu 27 item dinyatakan pada penelitian ini tidak terjadi
pernyataan yang terdiri dari 14 item pernyataan multikolinearitas.
untuk merepresentasikan variabel X dan 13 item
4.5 Uji Heteroskedastisitas
pernyataan untuk merepresentasikan variabel Y.
Dari hasil perhitungan Product Moment oleh Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 497

menggunakan metode analisis grafik. Metode dan Ha diterima. Hipotesis yang diterima adalah
analisis ini dapat dilihat pada grafik antara “Ada hubungan antara penyampaian materi
variabel dependen yaitu nilai ZPRED dengan pembelajaran dengan kepuasan siswa”.
nilai residual yaitu nilai SRESID (Monalisa,
2019). Hasil dari perhitungan yang telah 6. DAFTAR PUSTAKA
dilakukan dapat dilihat pada gambar 2 dimana Arcat, A. 2020. Pengaruh Penggunaan Video
titik titik yang dihasilkan menyebar diatas dan Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak Komputer 1 Mahasiswa Pendidikan
maka dapat dikatakan bahwa data dalam Matematika Semester II TP. 2019/2020
penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Pasir Pengaraian. Jurnal
Absis: Jurnal Pendidikan Matematika
Dan Matematika, 3(1), 250–256.
Amadea, Kezia & Ayuningtyas, M. D. 2020.
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran
Sinkronus Dan Asinkronus Pada Materi
Program Linear. Jurnal PRIMATIKA,
9(2), 111-114
Aynur GEÇER & Funda DAĞ. 2012. A Blended
Learning Experience. Educational
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sciences: Theory & Practice. 12(1)-
Winter-438-442

4.6 Analisis Korelasi Product Moment Darmawan, E.2018. Implementasi Model


Pembelajaran Asynchronous Dalam
Analisis korelasi product moment yang Perancangan Aplikasi Simulasi Panduan
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Pecinta Alam Berbasis Android. Cloud
variabel penyampaian materi pembelajaran Information, 3(2)
dengan variabel kepuasan siswa menggunakan
program SPSS versi 26.0 for windows. Hartanto, W. 2016. Penggunaan E-Learning
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
korelasi yang sudah dilakukan dapat diketahui Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu
terdapat koefisien korelasi (rxy) yaitu 0.664 Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu
dengan nilai signifikansi 0.000. Berdasarkan Sosial, 10(1).
penjelasan pada bab sebelumnya, dinyatakan Maulana, Syarif A.2016. Pengaruh Kualitas
bahwa apabila nilai rxy yaitu 0.664 yang bernilai Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan
positif (0<rxy<1) maka hubungan antara variabel Pelanggan PT. TOI. Jurnal Ekonomi,
X dan variabel Y bersifat searah atau 7(2), 113.
berhubungan positif dengan pengertian apabila
Prihono, E. W. 2020. Validitas Instrumen
nilai variabel X meningkat maka nilai variabel Y
Kompetensi Profesional pada Penilaian
juga akan meningkat.
Prestasi Kerja Guru. Ekspose: Jurnal
5. KESIMPULAN Penelitian Hukum Dan Pendidikan, 18(2),
897–910.
Berdasarkan hasil analisis korelasi yang
telah dilakukan dapat diketahui hasil analisis Sulistio, A. 2021. Peningkatan Prestasi Belajar
korelasi product moment diperoleh koefisien Bahasa Inggris Melalui Pembelajaran
korelasi yaitu 0.664. Hal tersebut menunjukkan Jarak Jauh (PJJ) Dalam Penerapan
bahwa hasil koefisien korelasi yang dihasilkan Pembelajaran Sinkron Dan Asinkron
bersifat searah atau berhubungan positif. Artinya Melalui Google Classroom, Google Meet
apabila nilai variabel penyampaian materi Dan Aplikasi E-learning. Secondary:
pembelajaran meningkat maka nilai dari variabel Jurnal Inovasi Pendidikan
kepuasan siswa juga akan meningkat. Nilai Menengah,1(2), 63–69.
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0.000. Nilai Suranto, B. 2019. Virtual Classroom: Strategi
signifikansi tersebut memenuhi kriteria bahwa Pembelajaran Berbasis Synchronous E-
apabila nilai signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak Learning. Seminar Nasional Aplikasi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 498

Teknologi Informasi (SNATI)


Suwartono. 2014. Dasar-dasar Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi
Yunus, N. R., & Rezki, A. 2020. Kebijakan
pemberlakuan lock down sebagai
antisipasi penyebaran corona virus Covid-
19. Salam: Jurnal Sosial dan Budaya
Syar-i, 7(3), 227-238

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai