Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TA 2020/2021 FAKULTAS

SASTRA, BUDAYA, DAN KOMUNIKASI

FM-UAD-PBM-04-16/R

Nama : Didi Risaldi


NIM : 2000025003

MATA KULIAH (sks) : Sejarah Sastra

Laga Adhi Dharma, S.S., M.A.


Selasa, 26 Januari 2021

PRODI
Sastra Indonesia A

JAM MULAI / WAKTU


: 10.00 – 11.30
SOAL

1. Sejarah mencatat para pengarang/sastrawan/penyair Indonesia memiliki popularitas


serta pengaruh sesuai eranya, silakan tuliskan secara detail sejarah hidup salah satu
pengarang/sastrawan/penyair baik dari periode balai pustaka, pujangga baru, angkatan
45, 60, 70, 80, 90, 20an yang menginspirasi saudara.

2. Bagaimana kontribusi pengarang tersebut di dalam arena sastra Indonesia, baik secara
lokal, nasional, maupun dunia?

3. Apa pemikiran dan ide dari pengarang/sastrawan/penyair yang saudara kagumi


tersebut, yang masih relevan serta dapat digunakan menjadi sumber inspirasi bagi
para pembelajar sastra Indonesia saat ini?

JAWABAN

1. Andrea Hirata

Dasar kehidupan manusia memiliki kecendrungan tertentu, dan umumnya menjadi


titik tapak tilasnya. Mengambil salah satu dari itu, menulis merupakan kecendrungan
yang berkembang menjadi suatu keterampilan. Bagaimana ―meramu‖ pengamatan
sampai imajinasi menjadi kemasan karya tulis, mudah terjangkau, bisa dinikmati
dalam kondisi apapun. Memberikan pengetahuan kepada para pembaca tanpa perlu
harus mengalami peristiwa terkait.

Berangkat dari akar terciptanya karya tulis, tentu berasal dari seorang penulis. Latar
belakang si penulis seringkali mempengaruhi gaya, alur, dan cerita yang ditulisnya.
Tumbuh kembang dari lingkungan sederhana atau mungkin keterbatasan, mempunyai
daya tarik yang begitu kuat, jika si penulis benar mampu menggambarkannya.

Andrea Hirata, merupakan sosok penulis yang mampu melakukan hal tersebut.

Tumbuh dan dewasa di keluarga miskin serba kekurangan, realita keras yang hidup di
lingkungan tempat ia belajar sampai bermain, bahkan saat dimana ia harus tertawa,
bayangan kesedihan memenuh di dadanya. Sesak. Andrea Hirata lalu tahu, bahwa
tawanya ternyata mengandung pendewasaan diri—kesedihan tidak harus selalu sedih.

Terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin. Andrea kecil memulai kehidupan
penuh petualangannya sedari gubuk ―bukan‖ gubuk Sekolah Dasar Muhammadiyyah,
Bangka Belitong, tanah kelahirannya. Awal kisah dari seorang anak kecil yang
tumbuh bermain, namun mampu mempertahankan sekolah yang hampir saja bubar.

Beranjak dewasa kehidupan Andrea tidak semata menjadi sukses, bahkan di titik
inilah petualangan hidupnya menjadi sangat menarik. Terpikat dengan gadis kaya
perawakan Tionghoa, merupakan satire untuk dirinya sendiri “mana mungkin bisa
seorang kumuh nun miskin bersanding bahagia dengan gadis menawan sepertinya”.
Pencapaian Karir
Tidak banyak penulis Indonesia yang mampu meraih kesuksesan sangat gemilang.
Dengan penghargaan yang melimpah diterima, dan karya tulisnya yang diterjemahkan
ke lebih dari 10 bahasa di dunia. Laskar Pelangi menjembatani terwujudnya, karir
Andrea melesat tinggi, yang kemudian mendorong lahirnya karya tulis Andrea
berikutnya dengan inti kisah tidak jauh berbeda, bergelut dengan kehidupan nyata.
―Laskar Pelangi‖, ―Sang Pemimpi‖, ―Edensor‖, ―Maryamah Karpov‖. Teramu
menjadi satu, dikenal khalayak luas dengan ―Tetralogi Laskar Pelangi‖.
Di tahun berikutnya, Andrea kembali tampil dengan gemilang. Karya tulis yang lahir
dari buah imajinasinya sudah tidak lagi diragukan. Memanjakan para pembaca,
menyeretnya masuk hingga larut ke dalam kisah yang dituang Andrea. ―Cinta Dalam
Gelas‖, ―Padang Bulan‖, ―Buku Besar Peminum‖ terselimut satu dalam keranjang
―Dwilogi Padang Bulan‖.
Andrea kembali melahirkan karya tulis dengan ciri yang berbeda dari sebelumnya,
pada kurun waktu yang tidak jauh. Dengan kisah yang yang tidak saling berkaitan
―Laskar Pelangi Song Book‖, ―Ayah‖, ―Sebelas Patriot‖, ―Orang-Orang Biasa‖,
―Guru Aini‖, ―Sirkus Pohon‖. Keenam novel ini masing-masing meraih pula
kesuksesannya. Menciptakan bekas di benak dan hati pembaca

2. Berpengaruh Dalam Panggung Besar Sastra & Pariwisata

Kemajuan literasi masyarakat Indonesia cukup terpengaruh dengan keberadaanya


karya tulis Andrea Hirata. Sebab banyak pembaca yang mampu ―ditarik‖ oleh
keterpikatan cerita yang dikemasnya. Tidak hanya dari kalangan pembaca, beberapa
penulis muda yang baru akan terjun pun mendapat dorongan menulis cukup besar.
Pada kancah global, keberadaan sosok Andrea Hirata cukup diperhitungkan. Seiring
fenomena tersebut, nama Indonesia sendiri disebut dan dikenal luas.

Dengan tampilnya Andrea Hirata sebagai sosok terakui dunia, maka besar pengaruh
pada sastrawan dan penulis Indonesia lainnya mendapat perhatian.

Museum Kata yang didirikan oleh Andrea Hirata merupakan bentuk realistis dari
keterciptaannya kesadaran sastra. Terletak di Jalan Raya Laskar pelngi No.7,
Gantong, Belitung Timur, tidak semata kemudian milik hak kekayaan literasi, namun
pula berkembang luas menjadi sektor pariwisata. Kehadiran Museum Kata Andrea
Hirata turut membantu pada keberlangsungan jalannya ekonomi daerah.

Jika masuk ke dalamnya, dijumpai foto-foto yang tergantung seolah membisikkan


kenangan hidup atas peristiwa yang terjadi. Ruang Ikal, Ruang Lintang, Ruang
Mahar, adalah beberapa nama ruangan yang diberi berdasar para tokoh di dalam
―Laskar Pelangi‖. Sejumlah foto yang ada pada museum ini menyajikan perjalanan
panjang karya sastra kebanggaan masyarakat Belitong.
Penghargaan Diraih
Berbagai penghargaan yang diraih oleh Andrea Hirata antara lain:

 GERMANY’S 2013 BUCHAWARDS WINNER


 BOOK FESTIVAL NEW YORK 2013 (GENERAL FICTION
CATEGORY) WINNER

 HONORARY OCTOR OF LETTERS (HON LITT) FROM WARWICK


UNIVERSITY 2015

3. Kesederhanaan & Kiat Produktif Menulis

Menjalani hidup dengan tanpa ponsel bukan perkara mudah, akan tetapi, itulah yang
dijalani Andrea Hirata selama 4 tahun lamanya. Bukan tanpa alasan, ia berdalih
bahwanya tidak ingin mendapat gangguan dalam proses kreatif maupun produktifnya
dalam menulis.

Berawal dari kesuksesan karya tulisnya, berujung pada seringnya ia mendapat


panggilan untuk menghadiri dan terlibat dengan khalayak luas yang mempunyai
kepentingan. Ia merasa lelah dengan itu, dan memutuskan untuk meninggalkannya.

Jika saja ada kerabat atau orang yang ingin hanya sekadar berbincang santai
dengannya, ia masih tetap melayani. “Karena pada dasarnya, orang Melayu gemar
berbincang, sedari pagi hingga petang” ujarnya dengan niatan tidak ingin
menghilangkan tradiri masyarakat Melayu. Andrea Hirata hanya mengandalkan surel
untuk saling berkabar.

Relevansi & Desir Kekaguman

Perubahan masa yang berkembang tidak kemudian menggiling habis tradisi literasi
dan realita sastra di Indonesia. “Semakin banyak orang yang menulis, saat ini pun
tidak sedikit yang menulisnya di media digital akan tetapi eksistensi non-digital tidak
pula harus ditinggalkan, terbukti dengan masih banyaknya kecintaan orang dengan
buku-buku klasik” salah satu ungkapan Andrea Hirata yang saat ini tetap terasa
keberlangsungannya.

Pengamatan tajam yang dilakukan Andrea Hirata berhasil menciptakan karya tulis
yang sedemikian ―liar‖, mampu mengotak-atik imajinasi membolak-balikannya. Tidak
jarang, mata terbelalak, dahi berkerut dibuatnya. Era dewasa ini, ketajaman
pengamatan yang dilakukannya terus relevan dengan pokok-pokok menulis, menggali
kedalaman suatu tulisan. Tidak hanya merujuk pada karya sastra puisi dan novel, tetapi
berlaku juga pada proses kepenulisan karya ilmiah.

Kekaguman saya pribadi bermula saat membaca karya tulis berbentuk novel dengan
judul ―Laskar Pelangi‖, dimana pada novel itu, penggambaran peristiwa yang terjadi
begitu kuat. Dengan deskripsi serta gaya kepenulisan yang bermain atau sebut saja
bertele-tele menimbulkan imajinasi yang terbang bebas, mengurung sampai
“terledakkan” oleh penceritaan yang benar tepat bersarang.

Tidak dapat dipungkiri berhari-hari membaca karya tulis Andrea Hirata, rasanya
seperti terperosok ke dalam lembah—tidak bisa beranjak keluar, bahkan lebih
terjerumus masuk, dan menemukan kausalitas yang berjalan apa adanya namun
memiliki nilai “heroik”.

Beberapa bulan berlalu, masih dalam pengaruh ―dosis‖ Laskar Pelangi, akhirnya saya
tergerak untuk menulis, pada awalnya hanya menulis beberapa bait kalimat, lalu
berkembang menjadi suatu keutuhan bacaan.

Intisari

Andrea Hirata merupakan sosok penulis berkualitas, dengan tetap pada unsur budaya
yang melekat pada karya tulisnya. Berperan penting pada perkembangan literasi dan
sastra. Serta pula sosok yang menginspirasi namun memiliki kepedulian sampai
kesederhanaan.

_____________________________________________________________________

Ketua Program Studi


Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A.

Dosen Pengampu
Laga Adhi Dharma, S.S., M.A.

Anda mungkin juga menyukai