Anda di halaman 1dari 8

Analisi Gaya Bahasa dan Nilai-nilai Kehidupan Pada Novel Laskar Pelangi

Karya Andrea Hirata

DOSEN PENGAMPU: Adi Sucipto, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK II

Dewi Sriwahyuni Sirait

Putri Ramadhani

Rita Adriani

Yeni Yukestri

Fadila Delia Febrianti

Devi Wulan Dari

KELAS: VIIB

S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ASAHAN

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan sebagai makhluk Tuhan yang dibekali dengan akal untuk berpikir.

Kemampuan berpikir tersebut dilengkapi dengan kemampuan berbahasa untuk

mengungkapkan ide, gagasan dan pikiran. Kemampuan berbahasa tersebut sebagai refleksi

kebutuhan manusia akan perlunya berinteraksi dengan yang lain. Manusia memiliki potensi

atau bekal kodrati untuk menguasai bahasa yang dominan di lingkungannya.

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota

kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh

alat ucap manusia. Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol

vokal (bunyi ungkapan) yang bersifat arbitrer. Pesan verbal selalu memakai kata. Kata selalu

merujuk pada keberadaan sebuah bahasa. Ini berarti bahwa manusia menggunakan simbol

bahasa dalam aktivitas komunikasi.

Bahasa merupakan unsur terpenting dalam sebuah karya sastra. Bahasa dalam seni sastra

ini dapat disamakan dengan cat warna dalam seni lukis. Keduanya merupakan unsur bahan,

alat, dan sarana yang mengandung nilai lebih untuk dijadikan sebuah karya. Salah satu

sebagai unsur terpenting tersebut, maka bahasa berperan sebagai sarana pengungkapan dan

penyampaian pesan. Gaya bahasa dan penulisan merupakan salah satu unsur yang menarik
dalam sebuah bacaan. Seorang penulis mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam

menuangkan setiap ide tulisannya. Tulisan yang dihasilkan nantinya mempunyai gaya

penulisan yang dipengaruhi oleh penulisnya, sehingga dapat dikatakan bahwa watak seorang

penulis Sangat mempengaruhi sebuah karya yang ditulisnya.

Sebuah karya sastra baik novel, puisi, maupun drama mutlak memiliki gaya bahasa, yang

mencerminkan cara seorang pengarang dalam menulis sebuah karya sastra. Gaya bahasa

diungkapkan dengan cara yang khas, sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat tercapai

dengan maksimal. Gaya bahasa juga bisa membantu pembaca untuk membedakan karya

masing-masing pengarang, karena setiap pengarang memiliki cara tersendiri dalam

menyampaikan karyanya.

Suatu hasil karya dapat dikatakan memiliki nilai sastra bila di dalamnya terdapat

kesepadanan antara bentuk dan isi. Bentuk bahasanya baik, indah, dan isinya dapat

menimbulkan perasaan haru dan kagum di hati pembaca. Bentuk dan isi sastra harus saling

mengisi yaitu dapat menimbulkan kesan yang mendalam di hati para pembacanya sebagai

perwujudan nilai-nilai karya seni.

Salah satu penulis yang karyanya paling banyak dibaca ialah Andrea Hirata. Hirata

merupakan penulis novel best seller Laskar Pelangi, Hirata tidak berasal dari lingkungan

sastra, namun ia telah menjadi penulis muda Indonesia yang menjanjikan. Sebelumnya Hirata

tidak dikenal, ia tidak pernah menulis sebuah cerpen tiba-tiba menulis sebuah tetralogi.

Sapardi Djoko Damono, guru besar sastra Universitas Indonesia, menyatakan Laskar Pelangi

sebagai novel yang memiliki gaya realis bertabur metafora yang berani, tidak biasa, tidak

terduga, dan sangat memikat.

Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata menciptakan fenomena di Indonesia.

Munculnya Laskar Pelangi bagaikan suatu kejutan di tengah-tengah masyarakat sastra yang
masih 'hanyut' oleh Ayat-ayat Cinta, dan ada semacam polemik yang panas tentang Ayu

Utami. Novel ini merupakan buah tangan pertama Andrea Hirata. Laskar Pelangi sebenarnya

bertolak dari premis yang cukup mudah. la menggarap kenangan, atau secara jujurnya

sobekan-sobekan ingatan pengarang tentang kisah dan pengalaman masa kecilnya. Novel

Laskar Pelangi terbit pada bulan September 2005, sudah dicetak sebanyak 17 kali. Laskar

Pelangi merupakan novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang

Pustaka pada tahun 2005. Novel yang bercerita tentang kehidupan IO anak dari keluarga

miskin di Belitung itu sudah difilmkan oleh Riri Riza dan Mira Lesmana serta menjadi film

terlaris dengan jumlah 4,6 juta penonton.

Fungsi gaya bahasa dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah memperindah

kosakata agar pembaca dapat menerima ide-ide pengarang sekaligus untuk menilai seseorang

yang menggunakan ragam variasi gaya bahasa tersebut, selain itu juga bertujuan untuk

mengutarakan maksud pengarang dengan menggunakan bahasa secara tidak langsung. Karya

sastra tanpa adanya gaya bahasa maka karya sastra tersebut akan hilang estetika dan

keindahannya. Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas

yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk mengkaji gaya bahasa dan nilai-

nilai kehidupan dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Alasan yang melatar

belakangi penelitian ini adalah fungsi dan definisi dari gaya bahasa dan nilai-nilai pendidikan

yang mengungkapkan tentang jiwa dan kepribadian seseorang, oleh karena itu peneliti

tertarik untuk mengkaji gaya bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam novel

Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah

yang ada sebagai berikut.

1. Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata kemungkinan berisi gaya bahasa, hal ini

menarik bagi peneliti.

2. Gaya bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah karya sastra untuk

memperoleh keindahan dalam karya yang ditulisnya.

3. Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata kemungkinan berisi nilai-nilai kehidupan

bagi manusia yang dapat diterapkan dalam kehidupan sekarang yang menarik untuk diteliti

lebih lanjut.

4. Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata kemungkinan berisi tentang ajaran hidup

bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada gaya bahasa dan nilai-nilai kehidupan

yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan. Di bawah ini mendeskripsikan perumusan masalah yang penulis cermati dalam

penelitian:

l. Gaya bahasa apa sajakah yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata?
2. Nilai-nilai kehidupan apa sajakah yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea

Hirata?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, masalah yang akan dirumuskan dalam tujuan

penelitian ini adalah

1. Mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya

Andrea Hirata.

2. Mendeskripsikan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi

karya Andrea Hirata

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti, institusi dan

perkembangan ilmu sastra. Manfaat penelitian ini meliputi secara teoretis maupun secara

praktis.

1. Secara teoretis

a. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai gaya

bahasa dan nilai kehidupan yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya

Andrea Hirata.

b. Penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu sastra bagi pembaca pada

umumnya.

2. Secara praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran langsung mengenai

gaya bahasa dan nilai kehidupan yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi

karya Andrea Hirata.

b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi bagi para mahasiswa

jurusan sastra, pengamat sastra dan masyarakat umum dalam mengekspresikan

karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai