Anda di halaman 1dari 3

Nama: Fatharyani

Nim: 202141085

ALIRAN UTAMA DALAM FILSAFAT ILMU

 IDEALISME
Idealisme merupakan sebuah pemikiran filosofis yang telah memberikan pengaruh besar
terhadap dunia pendidikan selarna beberapa abad. Sebagai sebuah filsafat, ideaIisme
kurang memberikan pengaruh secara langsung terhadap pendidikan pada abad ke-20
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Tapi bagaimanapun juga, secara tidak
langsung, gagasan-gagasan idealisme masih saja merembes ke dalam pendidikan
barat.Sebelum menjadi sebuah aliran filsafat yang berkembang di abad ke- 19 M.
Sebenarnya gagasan-gagasan idealisme telah diperkenalkan oleh Plato jauh sebelum itu.
Secara histoiis, idealisme telah diformulasi dengan jelas dan diintrodusir oleh Plato pada
abad ke-4 sebelum Masehi (S.M). Dengan gagasan-gagasan dan pemikiran filosofis tersebut,
akhirnya Plato dijuluki dengan bapak idealisme. Filsafat idealisme berkembang dengan
pesat. Idealisme, dengan penekanannya pada kebenaran yang tak berubah, mempunyai
pengaruh kuat terhadap pernikiran kefilsafatan. Gereja Kristen tumbuh dan berkembang di
dunia, dirembesi oleh neo-platonisme.Dalam dunia pemikiran moden, idealisme ditumbuh
kernbangkan olehtokoh-tokoh seperti Rene Descartes (1596-1650), George Berkeley (1685-
1753)), Immanuel Kant ( 1724- 1804) dan George Hegel (1770-1831). Tokoh idealisme yang
menerapkan gagasan-gagasan idealisme pada pendidikan modern di antaranya adalah J.
Donald Butler danHerman H. Horne. Sepanjang sejarahnya, idealisme terkait dengan agama,
karena keduanya sama-sama berfokus pada aspek spritual dan moral. Bagaimana
sebenarnya filsafat idealisme tersebut. Artikel ini membahas apakah filsafat idealisme itu,
apa pokok-pokok pikiran filsafat idealisme dan bagaimana gagasan idealisme berimplikasi
dalam bidang pendidikan. Untuk menjawab itu, maka akan diuraikan filsafat idealisme,
pokok-pokok pikiran idealisme dan implikasi idealisme dalam bidang pemikiran pendidikan.

 PRAGMATISME
Pragmatisme berasal dari kata bahasa yunani yaitu pragma yang berarti tindakan,
Perbuatan. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran
Sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu
Kebenaran sifatnya menhadi relatif tidak mutlak. Suatu konsep atau peraturan sama
sekaliTidak memberikan kegunaan bagi masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna
bagiMasyarakat. Aliran pragmatisme adalah aliran yang bersedia menerima segala hal,
asalkan hal Tersebut berakibat baik atau berguna. Aliran ini mementingkan kegunaan suatu
pengetahuan Dan bukan kebenaran objektif dari pengetahuan. Pragmatisme akan menguji
suatu Pengetahuan dan akan mengetahui kebenaran pengetahuan tersebut melalui
konsekuensi Dari pelaksanaan pengujiannya. Dengan demikian, aliran pragmatisme tidak
mau direpotkan Dengan pertanyaan-pertanyan seputar kebenaran yang bersifat metafisik.

 EMPIRISME
Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan perananpengalaman dalam
memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal.Empirisme secara etimologis
berasal dari kata bahasa Inggris empiricism danexperience. Kata-kata ini berakar dari kata
bahasa Yunani έμπειρία (empeiria)dan dari kata experietia yang berarti “berpengalaman
dalam”, “berkenalandengan”, “terampil untuk”. Sementara menurut A.R. Lacey berdasarkan
akarkatanya empirisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwapengetahuan
secara keseluruhan atau parsial didasarkan kepada pengalamanyang menggunakan
indera.Selanjutnya secara terminologis terdapat beberapa definisi mengenaiEmpirisme, di
antaranya: doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harusdicari dalam pengalaman,
pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan
apa yang dialami, pengalamaninderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan
bukan akal (Bagus(2000:197-198), Edwards (1967:499), Lacey (2000:88)). Tokoh-tokoh
yangmembangun dan mengembangkan aliran empirisme ini antara lain: FrancisBacon
(1210-1292), Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704),George Berkeley (1665-
1753), David Hume (1711-1776) dan Roger Bacon(1214-1294).Menurut aliran ini adalah
tidak mungkin untuk mencari pengetahuanmutlak dan mencakup semua segi, apalagi bila di
dekat kita terdapat kekuatanyang dapat dikuasai untuk meningkatkan pengetahuan
manusia, yangmeskipun bersifat lebih lambat namun lebih dapat diandalkan. Kaum
empiriscukup puas dengan mengembangkan sebuah sistem pengetahuan yangmempunyai
peluang besar untuk benar, meskipun kepastian mutlak tidak akanpernah dapat dijamin.

 POSITIVISME

Positivisme merupakan pradigma ilmu pengetahuan yang paling awal muncul Dalam
dunia ilmu pengetahuan. Keyakinan dasar aliran ini berakar dari paham Ontologi yang
menyatakan bahwa realitas ada (exist) dalam kenyataan yang berjalan Sesuai dengan
hukum alam (natural laws). Upaya penelitian dalam hal ini adalah Untuk mengungkapkan
kebenaran realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut Senyatanya berjalan.
Positivisme muncul abad ke-19 dimotori oleh sosiolog Auguste Comte, dengan buah yang
ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan.Positivisme muncul abad ke-19
dimotori oleh sosiolog Auguste Comte, dengan buah Karyanya yang terdiri dari enam jilid
dengan judul The course of positive philosophy (1830-1842). Positivisme merupakan
peruncingan tren pemikiran sejarah barat modern Yang telah mulai menyingsing sejak
ambruknya tatanan dunia Abad pertengahan, Melalui rasionalisme dan empirisme.
Positivisme adalah sorotan yang khususnya
Terhadap metodologi dalam refleksi filsafatnya. Dalam positivisme kedudukan Pengetahuan
diganti metodologi, dan satu-satunya metodologi yang berkambang Secara menyakinkan
sejak renaissance, dan sumber pada masa Aufklarung adalah Metodologi ilmu-ilmu alam.
Oleh karena itu, positivisme menempatkan metodologi Ilmu alam pada ruang yang dulunya
menjadi wilayah refleksi epistemology, yaitu Pengetahuan manusia tentang kenyataan (Budi
Hardiman, 2003 : 54). Positivisme berakar pada empirisme. Positivisme adalah: bahwa ilmu
adalah Satu-satunya pengetahuan yang valid, dan fakta-fakta sejarah yang mungkin dapat
Menjadi obyek pengetahuan. Dengan demikian positivisme menolak keberadaan segala
Kekuatan atau subyek di belakang fakta, menolak segala penggunaan metode diluar Yang
digunakan untuk menelaah fakta.

 MANFAAT MEMPELAJARI 4 ALIRAN

 Bisa membuat seseorang untuk berani dalam mengambil langkahnya di dalam


kehidupan ini, karena ia terus termotivasi oleh keyakinan kuat yang ia bentuk baik dari
membaca buku – buku, melihat lingkungan sekitarnya ataupun dari pengalaman
hidupnya sendiri.

 Dapat membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan Secara sistematis dan
kritis serta mengkomunikasikan ide secara efektif.

 Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.

 Menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan untuk menuju kemuliaan sehingga mampu


menembus dimensi sekularisme ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai