Anda di halaman 1dari 5

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH IM 04.

01
RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV IM 07. 01


Nomor: SK/MKE /196/VII/2017

TENTANG

PEMBENTUKAN CODE RED RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01


LHOKSEUMAWE

KEPALA RUMAH SAKIT TK IM 07 01 LHOKSEUMAWE

Menimbang : a. Bahwa setiap rumah sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat
yang memiliki kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus
gawat darurat dn melakukan resusitasi dan stabilisasi.

b. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit harus sistem


pelayanan pasien emergency (Gawat Darurat) terpadu dalam rumah sakit
dalam rangka mencapai safe community.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam point a


dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Rumkit TK IV IM 07.01
Lhokseumawe.

Mengingat : 1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.
4.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1691/MENKES/PER/VIII/2001 tentang Keselamatan pasien Rumah Sakit
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV IM 07 01


LHOKSEUMAWE TENTANG PEMBENTUKAN TIM CODE RED DI
RUMAH SAKIT TK IV IM 07 01 LHOKSEUMAWE

Kesatu : Pemberlakuan sistem pelayanan gawat darurat terpadu atau code red sebagai
prosedur tetap dalam penanganan pasien emergency/ gawat darurat
dilingkungan Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe.

Kedua : Pelaksanaan pelayanan Pasien Emergency atau gawat darurat di


lingkungan Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe mengacu pada
prosedur Tetap pada sistem pelayanan code red.

Ketiga : Pembinaan, Pelatihan Pengawasan dan evaluasi Penggunaan Prosedur Tetap


sistem code red di unit tertentu atau ruangan disebut dictum kedua
dilaksanakan oleh pihak manajemen Rumah Sakit.

Keempat : Semua biaya diperlukan dengan adanya surat keputusan Kepala Rumah Sakit
ini dibebankan kepada Rumah Sakit TK IV IM 07.01.

Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat ketidaksesuian akan dilakuakan revisi sebagaimna mestinya.

Ditetapkan di Lhokseumawe,
Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01

dr. Subarkat Bangun Satoto, Sp.PK


Mayor Ckm NRP 11990005950771
Lampiran Keputusan Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07 01 Lhokseumawe

Nomor : SK/MKE/196/VII/2017

Tertanggal : 2017

PENGORGANISASIAN TIM CODE RED DI RUMAH SAKIT TK IV IM 07 01


LHOKSEUMAWE

Tim Code Red

Pengamanan pasien : 1. Ns. Sri Widya Astuti, S.Kep

2. Nilawati Cut

3. Rahmawati

4. Nursidah, S,Kep

5. Ns. Tizalikha, S. Kep

6. Melvinawati Amd, Kep

Pengamanan alat : 1. Serda Hendrik Noprianto

2. Dedi Purnawan AMK

3. Dahliana

4. Dimas Ari Nugraha

5. Dewi

Pengamanan Dokumentasi : 1. Serma Irwan

2. Wahyudi

3. Sinaini

4. Kafrawi Amd. Rad

5. Dimas

6. Husna
Penanganan Api : 1. Masruri

2. Koptu Iwan

3. Adi

4. Candra Amd. Kep

5. Ikbal

6. Iwan

Code red response team atau tim code red adalah suatu tim yang dibentuk oleh

rumah sakit yang bertugas merespon kondisi code red didalam area rumah sakit. Tim ini

terdiri dari Tim Medis dan seluruh Anggota Rumah Sakit yang sudah terlatih dalam

pelatihan APAR.

Uraian Tugas Tim Code Red

1. Tim Pemadam Kebakaran


 Memadamkan api pada kesempatan pertama dengan alat yang tersedia secara
cepat dan cepat dan tepat ( menggunakan alat pemadam api ringan atau hidran)
 Melokalisasi area yang terbakar dengan menyemprotkan hidran pada barang yang
mudah terbakar sampai dinas kebakaran dating
 Membantu dilantai lain yang terbakar bila memerlukan tenaga dan bekerja sama
dengan kelompok lain yang memerlukan bantuan
 Menggunakan tangga darurat
 Memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan hidran
kebakaran bangunan
 Menjaga tarjadinya penjalaran kebakaran dengan cara melokalisasi daerah
kebakaran dan menyingkirkan barang-barang yang mudah terbakar, atau menutup
pintu atau jendela
 Mencegah orang yang bukan petugas pemadam atau petugas Tim
Penanggulangan Bencana & Kebakaran mendekati daerah yang terbakar
 Menghubungi kepala keadaan darurat jika kebakaran diperkirakan tidak dapat
diatasi lagi
2. Tim Evakuasi
 Mengintruksikan semua penghuni untuk segara keluar dari bangunan melalui
tangga darurat dengan tertib pada saat kebakaran
 Meminpin pelaksaanaan evakuasi lewat tangga darurat
 Mengarahkan penghuni keluar melalui tangga darurat dengan jalan cepat
 Mengintruksikan penghuni wanita untuk melepas sepatu dengan hak yang tinggi
 Memimpin evakuasi sampai menuju lantai dasar dan berkumpul di lokasi yang
telah ditentukan
 Mengevaluasi jumlah yang dievakuasi, bersama dengan kelompok evakuasi
gedung
 Menghitung jumlah karyawan pada gedung yang terbakar atau bencana lainnya
dan membuat laporan pelaksanaan tugas
 Menjaga ketat jangan sampai ada yang naik lagi ke gedung ke gedung yang
terbakar atau bencana lainnya sebelum ada instruksi lebih lanjut
 Melakukan evakuasi pada orang cacat, wanita hamil, lanjut usia, dan orang sakit
melalui tangga darurat
 Menyelamatkan orang pingsan akibat kebakaran atau bencana lainnya
dengantandu dan segera memberikan pertolongan pertama
 Mengatur dan menunjukkan rute untuk evakuasi, ke daerah tempat berkumpul
 Memeriksa ruangan kantor kemungkinan ada orang yang masih tertinggal
 Bila ternyata masih ada tertinggal di dalam ruangan, segera lapor ke Koordinator
Keadaan Darurat Gedung selanjutnya laporkan ke Kepala Keadaan Darurat
 Menghitung berapa jumlah korban (sakit, pingsan, meninggal, luka-luka) dan
berusaha mengevakuasikan korban tangga darurat atau mobil Dinas Kebakaran

Anda mungkin juga menyukai