Anda di halaman 1dari 173

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI


DESA DARMARAJA KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN
SUMEDANG
Disusun Oleh :
Nama : SANDI EKA RIFALDI
NPM : E. 1635222838
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Skripsi

dan Komprehensif Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA)

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)

SEBELAS APRIL SUMEDANG

2021
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
SEBELAS APRIL SUMEDANG

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi:

EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI


(BPNT) DI DESA DSARMARAJA KECAMATAN
DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG

Diterima dan disetujui untuk dipertahankan

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Akadun, M.Pd Edi Setiawan, S.Sos., M.Si


NIDN. 00-3008-6401 NIDN. 99-0400-4066

Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA)
Sebelas AprilSumedang,

Rika Kusdinar, S.Sos., M.Si


NIDN. 04-3012-7102
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
SEBELAS APRIL SUMEDANG

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : SANDI EKA RIFALDI


NPM : E.1635222838
JUDUL PENELITIAN : EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN
PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI DESA DARMARAJA KECAMATAN
DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG

Telah Mempertahankan Skripsi ini di hadapan Panitia Penguji Skripsi Sekolah


Tinggi Ilmu Adminitrasi (STIA) Sebelas April Sumedang

Hari :
Tanggal :
Waktu :

TELAH DINYATAKAN LULUS

Panitia Penguji Skripsi :

Ketua Sidang : (…..………………..)

Sekretaris : (………..…………..)

Pembimbing I : (…..………………..)

Pembimgbing II : (…..………………..)
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
SEBELAS APRIL SUMEDANG

LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI

Judul Skripsi :

EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI


DESA DARMARAJA KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN
SUMEDANG

Telah dilakukan Perbaikan Sesuai dengan Saran dan Koreksi Dosen Penguji Pada
Ujian Sidang Skripsi

Tim Penguji Skripsi :

Penguji I : (……………...)

Penguji II : (………….…..)

Penguji III : (………….…..)


MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN

MOTTO:

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubahkeadaan suatu kaum sehingga mereka


merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S Ar Ra’ad : 11)

“Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya” (An Najm : 39)

PERSEMBAHAN
Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, sekaligus sebagai
ungkapan terimakasihku kepada :
Orang tuaku (Ekem Runanta dan Reren Reni Rohaeni)
yang sangat berjasa dalam kehidupanku.
Teman-teman seperjuangan dan teman terdekatku
Yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama proses penyusunan
skripsi ini.
Terimakasih atas semuanya

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS


Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul, EFEKTIVITAS
PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI DESA
DARMARAJA KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG
ini, sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang
merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan
ataupun pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan
yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelannggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.

Sumedang, Agustus 2021


Yang membuat pernyataan,

SANDI EKA RIFALDI

ABSTRAK
EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI
DESA DARMARAJA KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN
SUMEDANG
Disusun Oleh :

Nama : SANDI EKA RIFALDI


NPM : E.1635222838

PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA


126 halaman, 5 bab, 50 tabel, 3 gambar, 11 lampiran,
Daftar Pustaka 29 buku dan 3 dokumen
Efektivitas lebih menekan pada hal yang ingin dicapai, efektvitas dinilai
sangatlah penting untuk mendorong pada sesuatu hal yang akan dicapai, dimana
dengan efektivitas diharapakan dapat terukur bahwa sejauhmana program dan
organisasi melaksanakan seluruh tugas atau mencapai semua sasarannya. Bantuan
Pangan Non Tunai merupakan salah satu instrumen kebijakan penting dalam
penanggulangan kemiskinan bagi masyarakat miskin berpenghasilan rendah.
Sesuai arahan Presiden RI tentang bantuan sosial dan keuangan inklusif, maka
sejak tahun 2017 Rastra yang merupakan kebijakan subsidi sebagian
ditransformasi menjadi pola bantuan melalui Program BPNT. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai,
faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi efektivitas program BPNT dan
upaya-upaya yang dilakukan dalam nengantisipasi faktor penghambat yang
mempengaruhi efektivitas program BPNT di Desa Darmaraja Kecamatan
Darmaraja Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan kualitatif dengan jenis
deskriptif informan penelitian yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur
Keuangan, Kassie Kesejahteraan, dan pelaksana yang terkait pelaksanaan
efektivitas program BPNT di Desa Darmaraja, dengan teknik pengumpulan data
yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dan dengan pengolahan data yaitu
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan triangulasi. Hasil
penelitian ini yaitu efektivitas program bantuan pangan non tunai (BPNT) di Desa
Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang cukup baik, terdapat
faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi efektivitas program BPNT seperti
kualitas dan kompensasi aparatur, sarana dan prasarana, dan pengawasan dan
terdapat upaya-upaya yang dilakukan dalam mengantisipasi factor-faktor
penghambat yaitu dengan meningkatkan kemampuan dan kualitas aparatur dalam
melaksanakan program kebijakan, memperjelas tupoksi dan menyediakan fasilitas
untuk melaksanakan program kebijakan, peningkatan kemampuan dan
keterampilan pemimpin, baik dari segi manajerial maupun technical skill,
Peningkatan sikap pemimpin, sehingga memiliki ketangguhan dalam melakukan
pengawasan.
Kata kunci : Efektivitas Program, Program BPNT, Desa Darmaraja
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI
DESA DARMARAJA KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN
SUMEDANG
Arranged by :

NAME : SANDI EKA RIFALDI


PRINCIPAL NUMBER : E.1635222838

STUDY PROGRAM : ILMU ADMINISTRASI NEGARA


126 pages, 5 chapters, 50 tables, 3 pictures, 11 attachment,
References 29 books and 3 documents
Effectiveness emphasizes more on what is to be achieved, effectiveness is
considered very important to encourage something to be achieved, where with
effectiveness it is hoped that it can be measured that the extent to which programs
and organizations carry out all tasks or achieve all of their goals. Non-Cash
Food Assistance is one of the important policy instruments in poverty reduction
for the low-income poor. In accordance with the direction of the President of the
Republic of Indonesia regarding social assistance and inclusive finance, since
2017 Rastra, which is a subsidy policy, has been partially transformed into a
pattern of assistance through the BPNT Program. This study aims to determine
the effectiveness of the non-cash food assistance program (BPNT), the inhibiting
factors that affect the effectiveness of the BPNT program and the efforts made in
anticipating the inhibiting factors that affect the effectiveness of the BPNT
program in Darmaraja Village, Darmaraja District, Sumedang Regency. The
method used is qualitative with descriptive type of research informants, namely
the Village Head, Village Secretary, Head of Finance, Kassie Welfare, and
implementers related to the implementation of the effectiveness of the BPNT
program in Darmaraja Village, with data collection techniques namely
observation, interviews, and documentation and with data processing, namely
data reduction, data presentation, conclusion drawing, and triangulation. The
results of this study are the effectiveness of the non-cash food assistance program
(BPNT) in Darmaraja Village, Darmaraja District, Sumedang Regency is quite
good, there are inhibiting factors that affect the effectiveness of the BPNT
program such as the quality and compensation of personnel, facilities and
infrastructure, and supervision and there are efforts which is done in anticipating
the inhibiting factors, namely by increasing the ability and quality of the
apparatus in implementing policy programs, clarifying the main tasks and
providing facilities for implementing policy programs, increasing the capabilities
and skills of leaders, both in terms of managerial and technical skills, improving
the attitude of leaders, so that they have resilience in carrying out supervision.
Keywords: Program effectiveness, The BPNT Program, Darmaraja Village
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunianya kepada kita sekalian, dengan ridho-Nya,

sehingga kami telah menyelesaikan skripsi yang berjudul : “EFEKTIVITAS

PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI DESA

DARMARAJA KECAMATAN DARMARJA KABUPATEN SUMEDANG”

Adapun penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

menempuh sidang skripsi dan komprehensif STIA Sebelas April Sumedang.

Pada penyusunan ini penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Yth. Bapak H. Yuyun Hidayat, Drs, Selaku Ketua Yayasan Pendidikan


Sebelas April Sumedang.
2. Yth. Ibu Rika Kusdinar, S.Sos., M,Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Sebelas April Sumedang.
3. Yth. Bapak Dadan Setia Nugraha, S.Sos., M,Si selaku pembantu Ketua I
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Sebelas April Sumedang.
4. Yth. Bapak Shofwan Hendryawan, M.Pd selaku pembantu Ketua II Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Sebelas April Sumedang.
5. Yth. Ibu Irma Hermayanti, SPd., M.Si selakun pembantu Ketua III Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Sebelas April Sumedang.
6. Yth. Ibu Lalas Sulastri, S.Sos., M,Si selaku Ka. Prodi Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Sebelas April Sumedang.
7. Yth. Bapak Dr. H. Akadun, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah
membantu dan membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
8. Yth. Bapak Edi Setiawan, S.Sos., M.Si.. selaku dosen pembimbing II yang
telah membantu dan membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
9. Yth. Bapak Adang Budiman selaku kepala desa Darmaraja.
10. Yth. seluruh Staf / pegawai kantor desa Darmaraja.
11. Seluruh narasumber penelitian, yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian penelitian ini.
12. Sahabat dan rekan-rekan, dan keluarga serta semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas penelitian kualitatif, baik secara moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, semua ini karena masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Semoga amal baik, bantuan, dan dorongan balasan pahala dari allah SWT.

Amien

Sumedang, agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERBAIKAN SKRIPSI
MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
ABSTRAK
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1

B. Fokus Masalah.......................................................................................5

C. Tujuan Penelitian...................................................................................5

D. Kegunaan Penelitian..............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakekat Administrasi.............................................................................7
2.1.1 Pengertian Administrasi Negara..................................................7
2.1.2 Ruang Lingkup Administrasi negara...........................................8
2.1.3 Kaitan Administrasi Negara dengan Efektivitas Program...........9
2.1.4 Teori Kebijakan Publik..............................................................10
2.2 Hakekat Efektivitas Program...............................................................11
2.2.1 Pengertian Efektivitas................................................................11
2.2.2 Pengertian Efektivitas Program.................................................12
2.2.3 Ukuran Efektivitas Program......................................................13
2.2.4 Hambatan-Hambatan Dalam Efektivitas Program....................17
2.2.5 Upaya-Upaya Mengatasi Hambatan Efektivitas Program.........17
2.2.6 Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).........................................18
2.3 Kajian Penelitian Terdahulu................................................................22
2.4 Kerangka Pemikiran dan Pertanyaan Penelitian..................................24
2.4.1 Kerangka Pemikiran..................................................................24
2.4.2 Pertanyaan Penelitian.................................................................26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian.................................................................................29
3.2 Penentuan Sasaran, Informan Penelitian..............................................31
3.2.1 Penentuan Sasaran.....................................................................31
3.2.2 Informan Penelitian....................................................................32
3.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................................34
3.4 Prosedur Pengolahan dan Analisis Data..............................................35
3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian...............................................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...........................................................39

1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Desa Darmaraja..........39

2. Visi dan Misi Desa Darmaraja.............................................................40

3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Kantor Desa Darmaraja..........41

4. Keadaan Pegawai.................................................................................49

B. Efektivitas Program BPNT di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja

Kabupaten Sumedang................................................................................50
1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai.................................................50

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan...................................................56

3. Proses Analisis Dan Perumusan Kebijaksanaan Yang Mantap...........63

4. Perencanaan Yang Matang..................................................................70

5. Tersedianya Sarana dan Prasarana.......................................................76

6. Sistem Pengawasan Dan Pengendalian................................................82

C. Faktor-Faktor Penghambat Program Bantuan Pangan Non Tunai............88

1. Kualitas Dan Kompetensi Aparatur.....................................................88

2. Sarana Prasarana..................................................................................93

3. Pengawasan..........................................................................................98

D. Upaya-Upaya Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Program Bantuan Pangan

Non Tunai................................................................................................105

1. Kualitas Dan Kompetensi Aparatur...................................................105

2. Sarana Dan prasarana.........................................................................111

3. Pengawasan........................................................................................118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..............................................................................................123

B. Saran........................................................................................................124

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman


Tabel 1.1 Jumlah Penerima Bantuan Pangan Non Tunai Di Desa Darmaraja.........3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................22
Tabel 2.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Penelitian.............................................................27
Tabel 3.1 Daftar Sasaran Penelitian.......................................................................32
Tabel 3.2 Daftar Informan Penelitian.....................................................................33
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian....................................................................38
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Menurut Kelompok Umur...........................................49
Tabel 4.2 Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan......................................49
Tabel 4.3 Reduksi Data Penyusunan Program Tahunan........................................51
Tabel 4.4 Triangulasi Penyusunan Program Tahunan...........................................52
Tabel 4.5 Reduksi Data Kegiatan Sesuai Peraturan Yang Berlaku........................54
Tabel 4.6 Triangulasi Kegiatan Sesuai Dengan Peraturan Yang Berlaku..............55
Tabel 4.7 Reduksi Data Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Pelaksana Program
Kebijakan...............................................................................................................57
Tabel 4.8 Triangulasi Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Pelaksana Program
Kebijakan...............................................................................................................59
Tabel 4.9 Reduksi Data Strategi Koordinasi Yang Dilakukan...............................61
Tabel 4.10 Triangulasi Strategi Koordinasi Yang Dilakukan................................62
Tabel 4.11 Reduksi Data Kegiatan Pengumpulan Data.........................................64
Tabel 4.12 Triangulasi Kegiatan Pengumpulan Data Bantuan Pangan Non Tunai
................................................................................................................................65
Tabel 4.13 Reduksi Data Kegiatan Pengkajian Data Sumber Daya Manusia .......67
Tabel 4.14 Triangulasi Kegiatan Pengkajian Sumber Daya Manusia ...................69
Tabel 4.15 Reduksi Data Anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan program
Bantuan Pangan Non Tunai ..................................................................................71
Tabel 4.16 Triangulasi Anggaran Yang Disiapkan Untuk Program Bantuan
Pangan Non Tunai..................................................................................................72
Tabel 4.17 Reduksi Data Standar Prosedur Yang Jelas ........................................74
Tabel 4.18 Triangulasi Standar Prosedur Yang Jelas.............................................75
Tabel 4.19 Reduksi Data Kelengkapan Sarana Dan Prasarana..............................77
Tabel 4.20 Triangulasi Kelengkapan Sarana Dan Prasarana.................................78
Tabel 4.21 Reduksi Data Kondisi Sarana Dan Prasarana Yang Baik....................80
Tabel 4.22 Triangulasi Kondisi Sarana Dan Prasarana Yang Baik........................81
Tabel 4.23 Reduksi Data Pengarahan Yang Dilakukan Oleh Pimpinan................83
Tabel 4.24 Triangulasi Pengarahan Yang Dilakukan Oleh Pimpinan....................84
Tabel 4.25 Reduksi Data Pemeriksaan Terhadap Kegiatan Program Kebijakan...86
Tabel 4.26 Triangulasi Pengarahan Yang Dilakukan Oleh Pimpinan...................87
Tabel 4.27 Reduksi Data Pemeriksaan Terhadap Kegiatan Program Kebijakan...89
Tabel 4.28 Triangulasi Pemeriksaan Terhadap Kegiatan Program Kebijakan......90
Tabel 4.29 Reduksi Data Rendahnya kemampuan aparatur dalam melaksanakan
program kebijakan..................................................................................................91
Tabel 4.30 Triangulasi Rendahnya Kemampuan Aparatur Dalam Melaksanakan
Program Kebijakan.................................................................................................93
Tabel 4.31 Reduksi Data TUPOKSI Yang Jelas....................................................94
Tabel 4.32 Triangulasi TUPOKSI Yang Jelas.......................................................96
Tabel 4.33 Reduksi Data Kurangnya Faslitas Untuk Melaksanakan Program
Kebijakan...............................................................................................................97
Tabel 4.34 Triangulasi Kurangnya Fasilitas Untuk Melaksanankan Progran
Kebijakan...............................................................................................................99
Tabel 4.35 Reduksi Data Pemimpin Tidak Memiliki Kemampuan Dan
Keterampilan Yang cukup, Baik Dari Segi Manajerial Maupun Technical Skill 101
Tabel 4.36 Triangulasi Pemimpin Tidak Memiliki Kemampuan Dan Keterampilan
Yang Cukup, Baik Dari Segi Manajerial Maupun Technical Skill......................102
Tabel 4.37 Reduksi Data Kelemahan Sikap Pemimpin, Sehingga Tidak Mungkin
Memiliki Ketangguhan Dalam Melakukan Pengawasan.....................................104
Tabel 4.38 Triangulasi Kelemahan Sikap Pemimpin, Sehingga Tidak Mungkin
Memiliki Ketangguhan Dalam Melakukan Pengawasan.....................................105
Tabel 4.39 Reduksi Data Meningkatkan kemampuan aparatur dalam
melaksanakan program kebijakan........................................................................106
Tabel 4.40 Triangulasi Meningkatkan kemampuan aparatur dalam melaksanakan
program kebijakan................................................................................................108
Tabel 4.41 Reduksi Data Meningkatkan Kualitas Kerja Aparatur Dalam
Menjalankan Program .........................................................................................109
Tabel 4.42 Triangulasi Meningkatkan Kualitas kerja aparatur dalam menjalankan
program................................................................................................................111
Tabel 4.43 Reduksi Data Memperjelas TUPOKSI..............................................112
Tabel 4.44 Triangulasi Memperjelas TUPOKSI..................................................114
Tabel 4.45 Reduksi Data Menyediakan Fasilitas Untuk Melaksanakan Pogram
Kebijakan.............................................................................................................116
Tabel 4.46 Triangulasi Menyediakan Fasilitas Untuk Melaksanakan Pogram
Kebijakan.............................................................................................................117
Tabel 4.47 Reduksi Data Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan Pemimpin,
Baik Dari Segi Manajerial Maupun Technical Skill............................................119
Tabel 4.48 Triangulasi Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan Pemimpin,
Baik Dari Segi Manajerial Maupun Technical Skill............................................120
Tabel 4.49 Reduksi Data Peningkatan Sikap Pemimpin, Sehingga Memiliki
Ketangguhan Dalam Melakukan Pengawasan.....................................................122
Tabel 4.50 Triangulasi Peningkatan Sikap Pemimpin, Sehingga Memiliki
Ketangguhan Dalam Melakukan Pengawasan.....................................................123
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...........................................................................26
Gambar 3.1 Langkah Desain Penelitian.................................................................31
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Desa Darmaraja Kabupaten Sumedang..42
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan negara Indonesia sebagaimana tertulis dalam Pembukaan Undang

undang Dasar 1945 alenia ke-4 yang salah satu isinya memajukan kesejahteraan

umum, yang telah diamanatkan kepada pemerintah untuk mengurangi kemiskinan.

Kesejahteraan umum dapat dicapai jika masalah kemiskinan dapat ditanggulangi,

namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang hidup dalam

kemiskinan. Kemiskinan sudah menjadi permasalahan di Indonesia sejak dulu,

dan bahkan terus-menerus menjadi permasalahan yang berkepanjangan.

Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat

multidimensional, oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan

secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarsakat, dan

dilaksanakan secara terpadu.

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang (2019) jumlah angka

kemiskinan di kabupaten sumedang mencapai 100 ribu jiwa orang dan akan di

targetkan turun 15 ribu jiwa atau setara dengan 9.05% atau menurun signifikan

sebesar 0.71 dari tahun sebelumnya capaian tersebut termasuk yang paling tinggi

di Jawa Barat sebagaimana di publikasikan oleh BPS. Hal-hal yang masih

mengakibatkan angka kemiskinan itu terjadi karena disebabkan oleh kenaikan

harga-harga kebutuhan pokok yang masih belum bisa di kendalikan pemerintah

dan menandakan masih tingginya angka kemiskinan di kabupaten sumedang hal


19

ini juga menandakan bahwa masyarakat kita sekarang ini masih ada sebagian yang

belum sejahtera.

Program raskin pada bulan September 2015 telah diganti nama menjadi

program beras sejahtera (rastra). Program ini di Instruksi oleh Presiden Nomor 5

Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras

oleh Pemerintah, dalam hal ini pemerintah ditugaskan untuk mengubah

kehidupan masyarakat menjadi lebih sejahtera serta mengurangi beban

pengeluaran para rumah tangga sasaran dalam memenuhi kebutuhan dan

ketersediaan pangan

Rastra adalah Penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat

berpendapatan rendah yang bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para

Keluarga Sasaran Penerima Manfaat (KPM) dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Selain itu juga untuk meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah

dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok sebagai salah satu hak dasarnya.

Selanjutnya kementrian sosial (kemensos) melakukan transformasi rastra

menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Transformasi bantuan tersebut

merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017 tentang

Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai. Transformasi Rastra menjadi

BPNT mulai dilakukan secara bertahap mulai tahun 2017 di 44 kota. Pada 2018,

dilaksanakan perluasan BPNT dari 44 kota menjadi 219 kabupaten/ kota secara

bertahap dengan target 10 keluarga penerima manfaat (KPM). Guna


20

menyeragamkan transformasi Rastra menjadi BPNT, kemensos menargetkan per

1 September 2019 Tidak ada lagi rastra dan aturan ini berlaku nasional.

Selain itu juga warga Darmaraja mengharapkan peningkatan kualitas

bantuan pangan non tunai (BPNT) berupa beras. Sebab selama ini, rastra atau

yang sebelumnya dikenal dengan beras miskin (raskin) yang kualitasnya tidak

layak konsumsi seperti adanya kerikil batu-batu kecil, adanya kutu beras, dan

warna beras yang sedikit kuning. Dan juga menimbulkan komentar pedas dari

warga., Sudah seharusnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa beras yang

menjadi konsumsi masyarakat kalangan menengah ke bawah kualitasnya

diperbaiki lagi. Dan warga darmaraja dan sekitarnya mengharapkan kedepannya

program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berjalan dengan lancar sesuai

dengan apa yang di harapkan.

Tabel 1.1
Jumlah penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) di Desa Darmaraja,
Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.

No Desa Darmaraja Jumlah KK

1 Dusun cikiray 39

2 Dusun cibarengkok 30

3 Dusun kaum 15

4 Dusun kaum kaler 13

5 Dusun kaum kidul 10

6 Dusun kaum tengah 2

Total 6 109

Sumber: Desa Darmaraja Tahun 2020


21

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa di Desa Darmaraja, terdapat 6 Dusun,

dari 6 dusun tersebut sebanyak 109 KK yang menerima bantuan beras. Setiap

keluarga yang menerima bantuan beras disediakan 10Kg/ KK/ bulan secara gratis

dari PT. Jasa Prima Logistik Bulog, kemudian akan diberitahukan dari dusun

masing-masing penerima bantuan tersebut, maka keluarga penerima manfaat

(KPM) diwajibkan tidak membayar sepeserpun atau sudah ditetapkan secara

gratis.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang hasilnya dituangkan dalam bentuk proposal dengan judul

“EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

DI DESA DARMARAJA KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN

SUMEDANG”.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa

Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang?

2. Faktor-faktor apakah yang menghambat efektivitas Bantuan Pangan Non

Tunai (BPNT) di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten

Sumedang?
22

3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan efektivitas

program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Darmaraja Kecamatan

Darmaraja Kabupaten Sumedang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan rumusan masalah

yang telah dikemukakan diatas, yaitu sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di

Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang

2. Untuk mengetahui penghambat efektivitas program Bantuan Pangan Non

Tunai (BPNT) di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten

Sumedang.

3. Untuk mengetahui upaya-upaya mengatasi hambatan efektivitas program

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja

Kabupaten Sumedang.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, penelitian yang dilakukan

peneliti diharapkan dapat memenuhi kegunaan sebagai berikut :

1. Kegunaan teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran terhadap ilmu pengetahuan secara umum dan ilmu sosial pada

khususnya yang berkaitan dengan masalah sosial dan untuk mengembangkan


23

kemampuan penulis dalam berfikir ilmiah sistematis ketika melihat suatu

fenomena sosial yang ada disekitar.

2. Kegunaan praktis

a. Dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Sebelas April Sumedang, khususnya yang berkaitan dengan

efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

b. Sebagai bahan masukan bagi kantor Desa Darmaraja Kecamatan

Darmaraja Kabupaten Sumedang yang berkaitan dengan efektivitas

program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakekat Administrasi

2.1.1 Pengertian Administrasi Negara

Administrasi Negara merupakan suatu kajian ilmu dimana di dalamnya

biasanya mengatur mengenai aparatur Negara dan pelaksanaan tugasnya dalam

mencapai tujuan Negara. Menurut Waldo, (2005:18) mengemukakan admnistrasi

negara sebagai berikut:

Administrasi negara sebagai suatu organisai dan manajemen manusia


dalam pemerintahan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu, Administrasi Negara merupakan suatu seni dan ilmu tentang
manajemen yang dipergunakan untuk mengatur unsur-unsur negara.
Selanjutnya Iskandar, (2005:54) memberikan pengertian administrasi

negara sebagai “Keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur

pemerintah dari suatu negara dalam usaha pencapaian tujuan negara”. Sementara

menurut Land dan Rosenbloom (Kasim, 1998:32) menyatakan bahwa

“Administrasi publik harus dilaksanakan dengan melihat kebutuhan masyarakat”.

Secara lebih mendalam Rosenbloom (Pasolong, 2008:8) mendefinisikan

administrasi negara sebagai;

Pemanfaatan teori-teori dan proses-proses manajemen, politik dan hukum


untuk memenuhi keinginan pemerintah dibidang legislatif, eksekutif,
dalam rangka fungsi-fungsi pengaturan dan pelayanan terhadap
masyarakat secara keseluruhan atau sebagian.

24
8

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat diketahui bahwa

administrasi negara adalah kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau

lembaga dalam melaksanakan secara efektif dan efesien. Dengan demikian,

administrasi negara dibutuhkan dalam sebuah sistem pemerintah, baik kerajaan,

totaliter, sosialis, parlementer, demokrasi, dan sebagainya untuk mencapai tujuan

agar para pegawai yang berada dan pelayanan kepada masyarakat.

2.1.2 Ruang Lingkup Administrasi Negara

Ruang lingkup atau cakupan Administrasi Negara sangat kompleks

tergantung perkembangan kebutuhan manusia dan dinamika masalah yang

dihadapi masyarakat. Dikatakan Chandler dan Plano (dalam Keban, 2008: 4)

bahwa kehidupan manusia menjadi semakin kompleks maka apa yang dikerjakan

oleh pemerintah atau administrasi Negara juga semakin kompleks. Untuk

mengetahui ruang lingkup administrasi Negara maka bisa dikaji dari tulisan-

tulisan teoritis dan praktis administrasi Negara yang popular dan dapat dijadikan

dasar.

Harus diakui bahwa cakupan ruang lingkup administrasi Negara sangat

kompleks tergantung dari perkembangan kebutuhan atau dinamika masalah yang

dihadapi masyarakat. Salah satu cara untuk melihat cakupan atau ruang lingkup

administrasi Negara adalah dengan mengamati jenis-jenis, lembaga-lembaga

departemen dan non deparrtemen yang ada.

Menurut LAN RI (2003 : 10) mengemukakan bahwa ditinjau dari segi

unsurnya yang pokok dalam kehadirannya sebagai disiplin dan sebagai system

lingkup perhatian administrasi terserbut meliputi hal-hal sebagai berikut :


9

1. Tata nilai yang menjadi dasar dan tujuan serta acuan perilaku dari sistem-
sistem dan proses administrasi Negara, yang menyentuh nilai-nilai
kultural dan institusional yang berkembang dalam kehidupan Negara
bangsa, termasuk landasan falsafah dan etika serta pandangan hidup yang
mendasari ataupun nilai-nilai spiritual yang menikmatinya.
2. Organisasi pemerintahan Negara, yang meliputi tatanan organisasi
aparatur pemerintahan Negara yang berada di wilayah pemerintahan
Negara dan sering disebut birokrasi pemerintahan, terdiri dari organisasi
lembaga eksekutif (pemerintahan), legislatif (badan perwakilan rakyat),
yudikatif (badan peradilan) dan lembaga Negara lainnya yang diperlukan
serta saling berhubungan dalam rangka penyelenggaraan Negara, termasuk
organisasi kesekertariatan lembaga-lembaga tersebut.
3. Manajemen pemerintahan Negara, meliputi kegiatan pengelolaan
pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan dalam berbagai
bidang kehidupan dan wilayah pemerintahan umum dan pembangunan
wilayah pemerintahan.
4. Sumber daya aparatur negara, sumber daya manusia sebagai unsur
dominan dalam penyelenggaraan negara peran administrasi negara dalam
pengelolaan kebijakan pemerintahan negara.
5. Sistem dan proses kebijakan negara, sebagai sistem penyelenggaraan
negara peran administrasi negara dalam pengelolaan kebijakan pemerintah
negara.
6. Posisi, kondisi dan peran masyarakat bangsa dalam bernegara. Negara
eksis pada suatu wilayah karena adanya kesepakatan masyarakat bangsa
yang hidup pada wilayah tertentu.
Hukum administrasi negara yaitu meliputi dimensi hukum yang berkaitan

dengan pengaturan sistem dan proses penyelenggaraan negara, termasuk

mengenai eksistensi, tugas, fungsi, lembaga-lembaga pemerintahan negara, saling

berhubungan satu sama lain, dan karya masing-masing lembaga serta tata cara

menghasilkannya. Dimaksudkan agar kelembagaan negara tersusun dan

terselenggara secara efisien, proporsional, efektif, tertib, dan legitimate.

2.1.3 Kaitan Administrasi Negara dengan Efektivitas Program

Suatu program dikatakan efektif apabila usaha atau tindakan yang

dilakukan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Efektivitas digunakan sebagai


10

tolak ukur untuk membandingkan antara rencana dan proses yang dilakukan

dengan hasil yang dicapai.

Selanjutnya mengenai pengertian efektivitas program dikemukakan oleh

(Julia,2010 : 26) “ Efektivitas program dapat dirumuskan sebagai tingkat

perwujudan sasaran yang menunjukan sejauh mana sasaran program yang telah

ditetapkan”.

Efektivitas Program dalam setiap pelaksanaan kegiatan pencapaian

tujuan organisasi dapat berjalan dengan baik apabila tujuan dan sasaran program

yang telah dirumuskan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas program dipengaruhi oleh

sejauh mana tujuan dan sasaran direalisasikan dalam setiap kegiatan. Dimana

dalam sebuah organisasi terdapat program yang harus dicapai oleh organisasi

tersebut dan berpedoman pada tujuan dan sasaran organisasi

2.1.4 Teori Kebijakan Publik

Menurut Thomas R. Dye memberikan pengertian dasar mengenai

kebijakan Publik sebagai apa yang tidak dilakukan maupun yang dilakukan oleh

pemerintah. Sedangkan Easton memberikan pengertian kebijakan Publik sebagai

pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang

keberadaannnya mengikat, sehingga cukup pemerintah yang dapat melakukan

sesuatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari

sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian

nilai-nilai kepada masyarakat.


11

Sedangkan menurut Carl J. Federick sebagaimana dikutip Leo Agustino

mendefinisikan kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan

seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana

terdapat hambatan-hambatan dan kesempatan terhadap pelaksanaan usulan

kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga

menunjukan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan

tujuan merupakan bagian yang penting dari definisi kebijakan, karena

bagaimanapun kebijakan harus menunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan

dari pada apa yang diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu masalah

Lingkup dari studi kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai

bidang dan sektor seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan

sebagainya. Di samping itu dilihat dari hirarkinya, kebijakan publik dapat bersifat

nasional, regional maupun lokal seperti undang-undang, peraturan pemerintah,

peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan pemerintah daerah/provinsi,

keputusan gubernur, peraturan daerah kabupaten/kota, dan keputusan

bupati/walikota. Secara terminologi pengertian kebijakan publik itu ternyata

banyak sekali, tergantung dari sudut mana kita mengartikannya.

Menutrut Robert Eyestone mendefinisikan kebijakan publik sebagai

“hubungan antara unit pemerintah dengan lingkungannya.” Banyak pihak

beranggapan bahwa definisi tersebut masih terlalu luas untuk dipahami, karena

apa yang dimaksud dengan kebijakan publik dapat mencakup banyak hal.

Menurut Nugroho, ada dua karakteristik dari kebijakan publik, yaitu:


12

1. Kebijakan publik merupakan sesuatu yang mudah untuk dipahami, karena

maknanya adalah hal-hal yang dikerjakan untuk mencapai tujuan nasional.

2. Kebijakan publik merupakan sesuatu yang mudah diukur, karena

ukurannya jelas yakni sejauh mana kemajuan pencapaian cita-cita sudah

ditempuh.

Kebijakan publik menurut Thomas Dye adalah apapun pilihan pemerintah

untuk melakukan atau tidak melakukan (public policy is whatever government

choose to do or not to do). Konsep tersebut sangat luas karena kebijakan publik

mencakup sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah ketika pemerintah

menghadapi suatu masalah publik, misalnya pemerintah tidak membuat kebijakan

ketika mengetahui bahwa ada jalan raya yang rusak. James E. Anderson

mendefinisikan bahwa kebijakan publik sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh

badan-badan dan aparat pemerintah. Walaupun disadari bawa kebijakan publik

dapat dipengaruhi oleh para aktor dan faktor dari luar pemerintah. Dalam konteks

ini kebijakan publik dipahami sebagai pilihan kebijakan yang dibuat oleh pejabat

atau badan pemerintah dalam bidang tertentu, misalnya bidang pendidikan,

politik, ekonomi, pertanian, industri, pertahanan, dan sebagainya.

Keberhasilan kebijakan suatu program dikaji berdasarkan perspektif

proses implementasi dan perspektif hasil. Pada perspektif proses implementasi,

program pemerintah akan dikatakan berhasil jika pelaksanaannya sesuai dengan

petunjuk, arahan dan ketentuan pelaksanaan yang dibuat oleh pembuat program

yang mencakup antara lain cara pelaksanaan, agen pelaksana, kelompok sasaran

dan manfaat program. Sedangkan pada perspektif hasil, program dapat dinilai
13

berhasil apabila program membawa dampak seperti yang diinginkan dan sesuai

dengan tujuan. Suatu program mungkin saja berhasil dilihat dari sudut proses,

tetapi boleh jadi gagal ditinjau dari dampak yang dihasilkan, atau sebaliknya.

2.2 Hakekat Efektivitas Program

2.2.1 Pengertian Efektivitas

Efektivitas adalah suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh

seseorang atau organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak rencana yang berhasil dicapai maka

suatu kegiatan dianggap semakin efektif.

Menurut Ravianto (2014:11) mengemukakan bahwa efektivitas sebagai

berikut:

Pengertian efektivitas ialah seberapa baik pekerjaan yang


dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai
dengan diharapkan. Artinya apabila suatu pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya,
maupun mutunya maka dapat dikatakan efektif.
Sementara itu menurut Gibson et.al (Bungkeas 2013:46) bahwa

efektivitas sebagai berikut :

Pengertian efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan


dengan prestasi individu, kelompok dan organisasi. Semakin dekat
prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan “standar” maka
mereka dinilai semakin efektif.
Sedangkan menurut wira (2015:43) mengemukakan bahwa

efektivitas sebegai berikut :

Efektivitas dapat digunakan untuk mengukur suatu kerja organisasi


karena efektivitas merupakan kemampuan untuk dapat memilih
14

tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, pelaksanan pekerjaan atau
program di dalam organisasi dikatakan efektif apabila dapat
memilih pekerjaan yang harus dilakukan dengan metode (cara)
yang tepat untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah

pengukur dalam arti tercapainya indikator-indikator yang telah ditentukan, seperti

sasaran, sosialisasi, tujuan dan pemantauan program. Jadi apabila indikator-

indikator tersebut telah dicapai, baru dapat dikatakan efektif.

2.2.2 Pengertian Efektivitas Program

Pengertian efektivitas program adalah suatu aktivitas yang dilakukan

untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan untuk maksud tertentu telah

mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi efektivitas program merupakan suatu

upaya yang dilakukan untuk mengukur apakah suatu program telah mencapai

tujuan atau hasil yang diharapkan.

Menurut Julia (2010 : 26) mengemukakan bahwa efektivitas program

adalah sebagai berikut :

Efektivitas program dapat dirumuskan sebagai tingkat perwujudan


sasaran yang menunjukan sejauh mana sasaran program yang telah
ditetapkan”.

Sementara menurut Setiawan 2005:75 mengemukakan bahwa efektivitas

program adalah sebagai berikut :

Efektivitas program merupakan penilaian terhadap tingkat


kesesuaian program salah satu cara untuk mengukur efektivitas
program. Efektivitas program dapat diketahui dengan
membandingkan tujuan program dengan output program.
15

Sedangkan menurut Budiani (2007:52) mengemukakan bahwa efektivitas

program adalah sebagai berikut :

Efektivitas program adalah suatu keadaan yang terjadi karena


dikehendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan
maksud tertentu dan memang dikehendaki. Maka pekerjaan
tersebut dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atau
mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendaki sebelumnya.

Dari definisi menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

efektivitas program adalah proses penilaian terhadap suatu program untuk

mengukur seberapa efektivitas suatu program, di mana dapat diumpamakan dalam

kegiatan program pelatihan. Suatu program pelatihan dapat dikatakan sukses

dapat dilihat dengan dilakukannya pengukuran terhadap reaksi peserta program.

2.2.3 Ukuran Efektivitas Program

Sementara Gibson (Tangkilisan 2005:141) mengatakan mengenai ukuran

efeftivitas program, sebagai berikut :

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai;


2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan;
3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang jelas;
4. Perencanaan yang matang;
5. Tersedianya sarana dan prasarana;
6. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik;
Dari ukuran efektivitas program tersebut dapat di uraikan, sebagai

berikut :

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

Tujuan merupakan suatu patokan atau titik pencapaian didalam organisasi

yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pengukuran efektivitas suatu

program diperlukanya perincian akan tujuan program dengan jelas mulai dari
16

perumusan tujuan, adanya penyusunan program, program yang memiliki dasar

pelaksanaan dan suatu program dibuat berdasarkan kebutuhan yang dianggap

penting.

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

Strategi merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,

strategi merupakan hsail pemikiran dengan berprinsip pada cara bagaimana

tujuan dapat dengan mudah tercapai. Tercapainya tujuan dari suatu program

melalui beberapa proses dan upaya mulai dari strategi koordinasi, komunikasi

dan strategi pengawasan.

3. Proses analisi dan perumusan kebijaksanaan yang jelas

Proses perumusan permasalahan program dilakukannya pengkajian, adanya

pendataan, serta adanya konsultasi. Dimana setiap kebijakan yang diputuskan

merupakan hasil pemikiran dan mempertimbangkan hasil analisis ketiga faktor

tersebut.

4. Perencanaan yang matang

Dalam upaya pencapaian tujuan diperlukan penyusunan perencanan yang

matang. Perencanaan adalah proses perumusan segala hal kebutuhan untuk

pencapaian tujuan. Perencanaan suatu program yang baik ialah suatu program

yang dapat mewujudkan misi organisasi, merealisasikan kebijakan, dapat

menyesuaikan anggaran serta prosedur dan aturan.

5. Tersedianya sarana dan prasarana


17

Penunjang suatu program menjadi hal yang dianggap penting meliputi sarana

dan prasarana. Sarana prasarana yang baik ialah yang menerapkan prinsip in-

put yang minimal dengan mencapai output yang maksimal, serta kebutuhan

penunjang tersebut dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan suatu program

tersebut. Kebutuhan yang baik yaitu yang dapat mencakup kebutuhan visi dan

misi program, pihak sasaran program dan berbagai hal yang dianggap

mendukung dalam pencapaian hasil program.

6. Sitem pengawasan dan pengendalian

Dalam pelaksanaan suatu program harus dilakukan suatu proses pengawasan

dan pengendalian sehingga setiap langkah atau kebijakan untuk mencapai

tujuan program akan tetap terkendali. Sistem pengawasan dapat dilakukan

melalui kegiatan pengarahan pan pemeriksaan.

Pendapat lain Budiani (2007:53) menyebutkan beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur efektivitas program adalah sebagai berikut :

a. Ketepatan sasaran program,


Yaitu sejauh mana peserta program tepat yang sudah ditentukan
sebelumnya. Ketetapan sasaran lebih berorientasi kepada jangka
pendek dan lebih bersifat operasional, penentu sasaran yang tepat baik
ditetapkan secara individu maupun sasaran yang ditetapkan organisasi
sesungguhnya sangat menentukan keberhasilan aktivitas organisasi.
Demikian pula sebaliknya, jika sasaran yang ditetapkan itu kurang
tepat maka akan menghambat pelaksanaan berbagai kegiatan itu
sendiri.
b. Sosialisasi program
Yaitu kemampuan penyelenggaraan program dalam melakukan
sosialisasi program sehingga informasi mengenai pelaksanaan program
dapat tersampaikan kepada masyarakat pada umumnya dan sasaran
peserta program pada khususnya. Memberikan informasi merupakan
langkah awal yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal dan memperlancar dalam melanjutkan suatu pekerjaan,
18

karena dengan pengetahuan bagi orang yang menerima informasi


tersebut.
c. Tujuan program
Yaitu sejauh mana kesesuaian antara hasil program dengan tujuan
program yang telah ditetapkan sebelumnya. Pencapaian tujuan adalah
keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu
proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin
terjamin, diperlukan pentahapan baik dalam arti pentahapan
pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti
periodesasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor yaitu:
kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongkrit.

d. Pemantauan program
Yaitu kegiatan yang dilakukan setelah dilaksanakan program sebagai
bentuk perhatian kepada peserta program. Pelaksanaan meliputi
tindakan mengecek dan membandingkan hasil yang dicapai dengan
standar-standar yang telah digariskan. Apabila hasil yang dicapai
menyimpang dari standar yang berlaku perlu dilakukan tindakan
korektif untuk memperbaikinya. pengawasan dilakukan untuk
mengamati pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin
agar supaya pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pengukuran efektivitas diatas, peneliti

menggunakan indikator-indikator untuk mengukur efektivitas menurut Gibson

(Tangkilisan 2005:141) karena peneliti ingin mengetahui ukuran efektivitas

dalam program bantuan pangan non tunai (BPNT) berdasarakan kejelasan tujuan

yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses analisis dan

perumusan kebijaksanaan yang mantap, perencanaan yang matang, Tersedianya

sarana da prasarana dan sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat

mendidik.

2.2.4 Hambatan-Hambatan Dalam Efektivitas Program

Proses pelaksanaan program akan selalu menemukan hambatan dalam

pelaksanaannya, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan proses efektivitas


19

program terhambat. Hasibuan dalam Samsudin dkk (2014:2) mengatakan ada

beberapa faktor yang menghambat efektiivitas program, antara lain :

1. Kualitas Aparatur.
Bahwa kualitas sumber daya manusia pada dasarnya adalah tingkat
pengetahuan, kemampuan dan kemauan yang terdapat pada sumber
daya manusia. Dan kemampuan adalah kapasitas individu untuk
melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.
2. Sarana prasarana
Sarana dan prasarana merupakan penunjang atau peralatan kerja dalam
hal ini termasuk dalam pengertian sarana prasarana. Bahwa faktor
sarana dan prasarana diartikan sebagai peralatan penting dalam
penyelenggaraan aktivitas pemerintah, dalam hal ini sarana digunakan
untuk mempermudah atau memperlancar gerak dan aktivitas
pemerintah.
3. Pengawasan
Adalah satu diantara fungsi manajemen yang merupakan proses
kegiatan pemimpin untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan
tugas dalam sebuah lembaga akan terlaksana dengan baik sesuai
dengan kebikajan, intruksi, rencana dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
2.2.5 Upaya-Upaya Mengatasi Hambatan Efektiivitas Program
Ketika terjadi suatu hambatan dalam efektivitas program, maka akan

diadakan suatu upaya untuk mengatasi hambatan yang dihadapi, Hasibuan Dalam

Samsudin dkk (2014:2) mengatakan ada beberapa upaya yang dilakukan untuk

mengatasi faktor yang menghambat efektivitas program, anatara lain:

1. Kualitas dan Kompetensi Aparatur.


Meningkatkan kualitas-kualitas sumber daya manusia dalam tingkat
pengetahuan, kemampuan dan keamanan aparatur dalam menjalankan
tugas serta memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Peningkatan kualitas dan kompetensi aparatur pun dilakukan dengan
adanya pelatihan dan pendidikan.
2. Sarana dan prasarana
Menyediakan kebutuhan program kegiatan dalam artian sarana dan
prasarana, di mana sarana dan prasarana merupakan penunjung atau
peralatan kerja mempermudah atau memperlancar gerak dan aktivitas
pemerintah.
3. Pengawasan
20

melakukan kegiatan pengawasan oleh atasan terhadap pelaksanaan


program. Pemimpin pun di tuntut untuk memastikan dan menjamin
bahwa tujuan dan tugas dalam sebuah lembaga akan terlaksana dengan
baik sesuai dengan kebijakan, intruksi, rencana dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.

2.2.6 Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

Untuk menanggulangi masalah kemisikinan dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat miskin melalui jaminan sosial dari pemerintah.

Kemudian pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 15 Tahun 2010, tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dari

diterbitkannya Peraturan Presiden tersebut, maka dibentuklah Tim Nasional

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) ditingkat pusat, yang

keaggotaannya terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan

pemangku kepentingan lainnya. Selanjutnya, di tingkat provinsi dan

kabupaten/kota, dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)

provinsi dan kabupaten/kota.

Salah satu program yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengurangi

beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok adalah program bantuan

pangan non tunai (BPNT) sesuai dengan Peraturan Presiden RI No.63 Tahun 2017

tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai. Untuk meningkatkan

efektifitas dan ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial serta mendorong

keuangan inklusif. Presiden Republik Indonesia pada Rapat

Kabinet Terbatas tentang Keuangan Inklusif tanggal 26 April 2016

memberikan arahan agar bantuan sosial dan subsidi disalurkan secara nontunai.
21

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden no. 82 Tahun 2016 tentang Strategi

Nasional Keuangan Inklusif yang menyatakan bahwa strategi pengelolaan

keuangan dan keterhubungan masyarakat dengan perbankan merupakan upaya

untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Saat ini strategi tersebut

dilaksanakan melalui penyaluran program bantuan sosial secara nontunai kepada

para penerima bantuan.

Program bantuan pangan non tunai (BPNT) adalah bantuan pangan yang

disalurkan secara non tunai dari pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat

(KPM) setiap bulan, melalui mekanisme akun elektronik berupa kartu keluarga

sejahtera (KKS) yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di tempat

yang telah bekerjasama dengan bank Himbara. Di dalam kartu keluarga sejahtera

(KKS) elektronik tersebut, terdapat sistem Saving account dan e-Wallet/dompet

elektronik, sehingga peserta keluarga penerima manfaat (KPM) dapat

membelanjakan dana bantuan sosial untuk membeli43 bahan kebutuhan pokok.

Apabila dana bantuan tersebut masih tersisa dan tidak habis dalam jangka waktu 1

bulan, maka dana tersebut akan secara otomatis tersimpan di tabungan serta dapat

digunakan kembali pada bulan berikutnya.

Berdasarkan Permensos No. 10 Tahun 2017 dan Permensos No. 25 Tahun

2016 Bantuan pangan non tunai merupakan bantuan dari program pemerintah

yang diberikan kepada warga miskin di Indonesia yang sudah data masuk ke

dalam program keluarga harapan (PKH) atau keluarga penerima manfaat (KPM)

setiap bulannya melalui mekanisme kartu elektronik atau akun elektronik yang

digunakan hanya untuk membeli kebutuhan pangan masyarakat di E-Warong


22

(elektronik warong) atau pedagang bahan pangan yang tedaftar memenuhi

persyaratan dan bekerjasama dengan bank negara seperti Bank BRI, BTN, dan

lain sebagainya.

Tujuan program bantuan pangan non tunai (BPNT) salah satunya adalah

untuk mengurangi beban pengeluaran kebutuhan pangan masyarakat serta

memberikan nutrisi seimbang kepada keluarga penerima manfaat (KPM) secara

tepat sasaran dan tepat waktu. Hal ini telah diatur pada PERMENSOS No.10

Tahun 2017 tentang Program keluarga harapan (PKH) dan PERPRES RI No.63

Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai, serta

PERMENSOS No.25 Tahun 2016 tentang Bantuan Pengembangan Usaha Melalui

Eletronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga

Harapan.44 Pemerintah terus berupaya memperbaiki berbagai program bantuan

yang diberikan agar dapat tepat sasaran, efektif dan mampu memberikan dampak

yang signifikan dalam mengurangi jumlah penduduk miskin. Beberapa program

bantuan pemerintah seperti bantuan langsung pemerintah, bantuan beras untuk

rakyat miskin, bantuan beras untuk kesejahteraan rakyat, bantuan pangan secara

non tunai, dan subsidi input pertanian diarahkan untuk membantu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat (Rachman, 2018:3). Bantuan dalam bentuk program

seperti halnya beras sejahtera (Rastra) dan bantuan pangan non tunai (BPNT)

untuk masyarakat penerima diberikan dengan harga yang disubsidi.

Menurut Suparmoko dalam Rachman (2018:3) “Subsidi (transfer) adalah

salah satu bentuk pengeluaran pemerintah yang juga diartikan sebagai pajak

negatif yang akan menambah pendapatan mereka yang menerima subsidi atau
23

mengalami peningkatan pendapatan riil apabila mereka mengkonsumsi atau

membeli barang-barang yang disubsidi oleh pemerintah dengan harga jual yang

rendah”. Subsidi dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu subsidi dalam bentuk

uang (cash transfer) dan subsidi dalam bentuk barang atau subsidi innatura (in

kind subsidy). Jika dilihat dari efektifitas penggunaan biaya, maka program cash

transfer lebih baik dibandingkan dengan in-kind transfer. Currie and Gahvari

dalam Rachman (2018: 3). Implementasi bantuan pangan non tunai (BPNT) telah

diatur dalam buku Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai yang

disusun oleh Kementerian/Lembaga Lintas Sektor terkait, yaitu Kemenko

Pembangunan45 Manusia dan Kebudayaan, Kemenko Perekonomian,

BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam

Negeri. TNP2K, dan Kantor Staf Presiden. Pedoman pelaksanaan ini juga

digunakan sebagai tuntunan, arahan, atau rambu-rambu teknis oleh pelaksana

program, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Penyalur Bantuan

Pangan Non Tunai, e-warong sebagai agen penyalur bahan pangan, dan pihak

terkait lainnya.

2.3 Kajian Penelitian Terdahulu

Dalam penyusunan penelitian proposal ini penulis terlebih dahulu

menggunakan penelitian terdahulu yang berupa skripsi sesuai dengan judul yang

peneliti ajukan, hal tersebut untuk mempermudah peneliti dalam menyusun dan

mempertimbangkan penyusunan proposal.

Berikut adalah hasil-hasil penelitian terdahulu disajikan dalam bentuk

tabel seperti dibawah ini :


24

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Nama
Peneliti Hasil
No Persamaan Perbedaan
Dan Judul penelitian
Penelitian
1 Hani Fitria 1. Menggunakan motode 1. Lokus penelitian. Hasildari
(2012) kualitatif 2. Tahun penelitian penelitian
Efektivitas 2. Kajian penelitian yang tersebut
Pengelolaan sama yaitu mengenai menunjukan
Program efektivitas program bahwa
Bantuan efektivitas
Oprasional pengelolaan
Sekolah (BOS) program BOS
(studi pada di SMK PGRI
SMK PGRI sudah berjalan
PANDAAN). dengan efektif
Universitas hal ini dilihat
Negeri Surabaya dari
pengelolaan
program BOS
yang
digunakan
dengan
semestinya.
2 Damianus Ding, 1. Mengkaji tentang 1. tujuan, lokasi Hasil dari
2014. efektivitas penelitian, aspek penelitian
Efektivitas pelaksanaan suatu dalam melihat tersebut
pelaksanaan program efektivitas berbeda menunjukan
program secara umum
Nasional efektivitas
Pemberdayaan pelaksanaan
Masyarakat PNPM-MP di
Mandiri Desa Noha
Perdesaan Boan secara
(Pnpm-Mp) khusus
program
simpan pinjam
perempuan
(SPP) belum
cukup efektif,
hal ini dapat
dibuktikan
dengan adanya
sejumlah
pembangunan
prasarana
seperti :
semenisasi
jalan gang,
saluran air
bersih, saluran
drainase, dan
25

tangga tepian.

3 Rohana tiara 1. Menggunakan 1. Lokus penelitian Hasil


Mardianto metode kualitatif 2. Tahun penelitian penelitian ini
2019 2. kajian penelitian menunjukkan
Efektivitas yang sama bahwa
program menggunakan Program
bantuan pangan efektivitas BPNT di Kota
non tunai di program Palembang
kota Palembang yaitu
Fakultas pencapaian
IlmuSosial tujuan,
Politik integrasi dan
Universitas adaptasi,
Sriwijaya diketahui
tingkat
efektivitas
34,75% yang
dapat diartikan
bahwaprogram
BPNT telah
berjalan cukup
efektif.

Dari beberapa contoh hasil penelitian diatas, maka dapat digambarkan

beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian ini dengan hasil-hasil

penelitian sebelumnya adalah pada salah satu variabel yang digunakan dalam

membahas pokok permasalahan, yaitu efektivitas program sedangkan perbedaan

antara penelitian sebelumnya adalah pada kaitan pembahasan program itu sendiri.

2.4 Kerangka Pemikiran dan Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Kerangka Pemikiran

Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mempunyai peran strategis

dalam upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Keberhasilan program BPNT salah satunya dapat dilihat dari seberapa

efektif tahap pelaksanaan program tersebut. Suatu program dikatakan efektif


26

apabila rencana yang telah dibuat sesuai dengan tujuan program atau dengan kata

lain dapat diukur melalui pembandingan output atau hasil pelaksanaan program

dengan rencana serta tujuan dari program tersebut. Melihat beberapa hal tersebut

maka peneliti memiliki pe,ikiran bahwa program tersebut dapat dilakukannya

penelitian dengan mengukur efektivitas dari pelaksanaan program yang dilakukan

oleh penyelenggara program tersebut dengan mengaplikasikan pada beberapa

pengembangan pertanyaan terkait dengan efektivitas, hambatan dan upaya yang

dihadapi dalam penyelenggaraan program tersebut. Menurut direktorat jendral

pembinaan pelatihan dan produktivitas Departemen KetenagaKerjaan (Setiawan

2005:74) bahwa :

Efektivitas program merupakan penilaian terhadap tingkat kesesuaian


program merupakan salah satu cara untuk mengukur efektivitas program.
Efektivitas program dapat diketahui dengan membandingkan tujuan
program dengan output program.

Sementara Gibson (Tangkilisan 2005:141) mengatakan mengenai ukuran

efektivitas program, sebagai berikut :

1. kejelasan tujuan yang hendak dicapai;

2. kejelasan strategi pencapaian tujuan;

3. proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap;

4. perencanaan yang matang;

5. tersedianya sarana dan prasarana;

6. sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik.

Selain dari pada itu terdapat berbagai hambatan-hambatan yang ditemukan

dalam pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hasibuan dalam
27

Samsudin dkk (2014:2) mengatakan ada beberapa faktor yang menghambat

efektivitas program, antara lain :

1. kualitas Aparatur.

2. Sarana prasaran

3. Pengawasan

Untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program

Bantuan pangan Non Tunai (BPNT). Hasibuan dalam Samsudin Dkk (2014:2)

mengatakan ada bebrapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor yang

menghambat efektivitas program, antara lain :

1. Kualitas dan Kompetensi Aparatur.

2. Sarana prasarana

3. Pengawasan

Dari rangkaian pengaplikasian pertanyaan-pertanyaan tersebut maka pada

akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa program tersebut

diselenggarakan secara efektif atau tidak efektif. Maka dapat digambarkan

pada alur bagan sebagai berikut :

Efektivitas Program

Gibson (Tangkilisan
2005:141) mengatakan
Hasibuan dalam Samsudin Dkk Hasibuan dalam
mengenai ukuran
efektivitas program, (2014:2) mengatakan ada Samsudin Dkk (2014:2)
sebagai berikut :
beberapa faktor yang mengatakan ada bebrapa
1. kejelasan tujuan yang
hendak dicapai; menghambat efektivitas program, upaya yang dilakukan untuk
2. kejelasan strategi
antara lain : mengatasi faktor yang
pencapaian tujuan;
3. proses analisis dan 1. kualitas Aparatur. menghambat efektivitas
perumusan kebijaksanaan
2. Sarana prasaran program, antara lain :
yang mantap;
4. perencanaan yang 3. Pengawasan 1. Kualitas dan
matang;
Kompetensi
5. tersedianya sarana dan
28

Gambar 2.1

Efektif
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Tidak Efektif

2.4.2 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, peneliti membuat kisi-kisi

pertanyaan, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi untuk digunakan

sebagai bahan pengamatan penelitian secara langsung pada objek penelitian

mengenai variabel penelitian yaitu Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai BPNT Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang yang

di sajikan dalam bentuk tabel seperti dibawah ini :

Tabel 2.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Penelitian

Fokus No
Dimensi Indikator
Permasalahan Item

1 2 3 4
1. Kejelasan a. Penyusunan program tahunan
1
tujuan yang
Efektivitas
hendak
Program Gibson b. Kegiatan sesuai dengan
dicapai; 2
(Tangkilisan peraturan yang berlaku
2005:141)
2. Kejelasan a. Strategi komunikasi yang 3
strategi dilakukan pelaksana program
pencapaian Kebijakan
29

tujuan; b. Strategi koordinasi yang 4


dilakukan
3. Proses a. Kegiatan pengumpulan data
5
analisis dan
perumusan
kebijaksanaan b. Kegiatan pengkajian sumber
6
yang mantap daya

a. Anggaran yang disiapkan untuk


4. Perencanaan pelaksanaan program kebijakan 7
yang matang
b. Standar prosedur yang jelas 8
a. Kelengkapan Sarana dan
5. Tersedianya Prasarana 9
sarana dan
prasarana; b. Kondisi Sarana dan Prasarana
10
yang baik
a. Pengarahan yang dilakukan
6. Sistem oleh pimpinan 11
pengawasan
Faktor-faktor dan b. Pemeriksaan terhadap kegiatan
penghambat pengendalian program kebijakan 12
Keberhasilan
Hasibuan dalam a. Rendahnya kemampuan
Samsudin Dkk 1. Kualitas dan aparatur dalam melaksanakan
13
(2014:2) kompensasi program kebijakan
Aparatur.
b. Rendahnya Kualitas aparatur
dalam menjalankan program 14

a. TUPOKSI yang tidak jelas


15
2. Sarana
prasarana b. Kurangnya fasilitas untuk
16
melaksanakan program kebijakan
3. Pengawasan a. Pemimpin tidak memiliki
kemampuan dan keterampilan
17
Upaya-upaya yang cukup, baik dari segi
mengatasi manajerial maupun technical skill
hambatan 18
pelaksanaan b. Kelemahan sikap pemimpin,
program Hasibuan sehingga tidak mungkin memiliki
ketangguhan dalam melakukan
30

pengawasan.
a. Meningkatkan kemampuan
1. Kualitas dan aparatur dalam melaksanakan
19
kompetensi program kebijakan
Aparatur.
b. Meningkatkan Kualitas kerja
dalam Samsudin aparatur dalam menjalankan 20
Dkk (2014:2) program
a. Memperjelas TUPOKSI 21
2. Sarana
prasarana
b. Menyediakan fasilitas untuk
melaksanakan program kebijakan 22
a. peningkatan kemampuan dan
keterampilan pemimpin, baik dari
3. Pengawasan segi manajerial maupun technical 23
skill.

b. Peningkatan sikap pemimpin,


sehingga memiliki ketangguhan 24
dalam melakukan pengawasan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Secara kosakata Indonesia, deskriptif artinya menjelaskan atau

menggambarkan. Penelitian deskriptif merupakan upaya pengolahan data menjadi

sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat

dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri (Sonny

Leksono, 2013 : 181)

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

penelitian kualitatif atau sering disebut metode naturalistik, karena penilaiannya

dilakukan pada kondisi yang alamiah (Natural Setting).

Pendekatan penelitian kualitatif ini digunakan karena dianggap lebih

mudah dalam menyesuaikan dengan kenyataan dihadapi dilapangan. Hal ini juga

sesuai dengan pendapat moleong (2002: 17) sebagai berikut:

Pendekatan kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, antara lain :

1. Dapat menyesuiakan pendekatan kualitatif lebih mudah apabila berhadapan

dengan kenyataan kenyataan ganda.

2. Pendekatan ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara

penelitian dan responden

29
30

3. Pendekatan ini lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman

pengaruh bersama dan terhadap pola pola nilai yang dihadapi.

Adapun metode penelitian menurut Sugiono (2005: 1)

mengemukakan bahwa, Pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan

yang digunakan untuk meneliti pada objek yang alami, dimana penelitian

adalah sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data di lakukan

secara triangulasi (penggabungan), data yang di hasilkan bersifat

deskriptif, dan analisis data di lakukan secara induktif hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah

pedekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang atau pelaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan

pada latar dan individu tersebut secara holistic (Moleong, 2000 : 5)

Dengan demikian, melalui penelitian deskriptif kualitatif ini

peneliti berusaha menggambarkan permasalahan yang ada dalam

kaitannya dengan “EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN PANGAN

NON TUNAI (BPNT) DI DESA DARMARAJA KECAMATAN

DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG” dan menganalisisnya

sampai kesimpulan. Maka, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan desain

sebagai berikut :
31

Mengidentifikasi Fokus
Permasalahan

Membuat Tinjauan Pustaka

Mengonsep Kisi-kisi
Pertanyaan Penelitian

Membuat Instrumen
Penelitian

Pedoman Wawancara Pedoman Observasi Pedoman Dokumentasi

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Hasil Penelitian

Gambar 3.1
Langkah Desain Penelitian

3.2 Penentuan Sasaran, Informan Penelitian

3.2.1 Penentuan Sasaran

Dalam melaksanakan penelitian, setiap kegiatan pengumpulan data selalu

berhadapan dengan objek yang akan diteliti baik berupa manusia, benda maupun

aktivitas-aktivitas atau kejadian-kejadian dimana suatu masalah dapat untuk

keseluruhan karakteristik objek, penelitian ini disebut objek penelitian.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh

Spandley (dalam Sugiyono, 2013: 49-50) dinamakan, “social situation” atau


32

situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat, pelaku dan aktivitas yang

berinteraksi secara sinergis. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan

dengan responden tetapi narasumber, partisipan atau informan. Yang menjadi

sasaran dalam penelitian ini, yaitu seluruh pegawai pada Kantor Desa Darmaraja

Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang sebanyak 10 orang.

Tabel 3.1
Daftar Sasaran Penelitian

No Jabatan Jumlah (orang)

1 Kepala Desa 1

2 Sekretaris Desa 1

3 Kaur Pemerintahan 1

4 Kaur Keuangan 1

5 Kaur Pembangunan 1

6 Kasie. Kesejahteraan 1

7 Staf Pemerintahan 1

8 Staf Keuangan 1

9 Staf Pembangunan 1

10 Staf Administrasi & Umum 1

11 Polisi Desa 1

Jumlah 10

Sumber: Hasil Penelitian, 2020

3.2.2 Informan Penelitian

Informan adalah orang yang benar-benar memahami permasalahan dengan

argumen bahwa mereka mengetahui banyak mengenai fenomena yang terjadi


33

dilapangan. Adapun informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang dapat

memberikan informasi kepada peneliti. Penentuan informan penelitian ini

menggunakan porposive sampling, yaitu teknik penentuan informan penelitian

dengan pertimbangan tertentu yang sengaja ditentukan oleh peneliti. Adapun

infroman dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2
Daftar Informan Penelitian

No Unsur/Jabatan Jumlah Orang

1 Kepala Desa 1

2 Sekretaris Desa 1

3 Kaur Keuangan 1

4 Kasie. Kesejahteraan 1

Jumlah 4

Sumber: Hasil Penelitian, 2020

No Nama Tempat Tanggal lahir Pendidikan

1 Adang Budiman Sumedang, 12-05-1957 SLTP

2 Icang Mulyadi Sumedang, 17-07-1978 SLTA

3 Nina Fitriyani, SE Sumedang, 04-03-1984 S1

4 Entang Rohidin Sumedang, 17-10-1965 SLTA

Sumber: Hasil Penelitian, 2020


Dari uraian diatas, diperoleh jumlah informan sebanyak 4 orang yang terkait

dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa

Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang. bahwa pemilihan ke 4

informan tersebut tepat adanya sebagai narasumber data.


34

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan serta mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab masalh

penelitian. Dalam penelitian kualitatif data yang didapatkan haruslah jelas,

mendalam dan spesifik, teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan

cara:

1. Studi perpustakaan, penelitian yang dilakukan mengenai data yang

bersumber dri buku-buku atau perpustakaan yang berhubungan dengan

masalah yang dteliti.

2. Sumber lapangan :

a. Observasi, yaitu kegiatan yang terencana, terarah, sistematis untuk

memperoleh data dan informasi tentang suatu proses kegiatan dimana

peneliti juga bersikap sebagai pelaku.

b. Wawancara, adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu.

Wawancara itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan, dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2002: 135)

c. Dokumentasi, yang merupakan pengumpulan data dengan mengkaji

dokumen atau arsip yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan

diteliti
35

3.4 Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013: 247), mengemukakan bahwa,

“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung terus sampai tuntas, hingga datanya jenuh”. Aktivitas tersebut adalah

meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan lapangan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah

menjalankan analisis, menggolongkan atau pengkategorisasian kedalam

tiap permasalahan melalui uraian singkat mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan

diverifikasi. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

spesifik dan mempermudah penelitian melakukan pengumpulan data

selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama

penelitian berada dilapangan maka jumlah data akan semakin banyak,

semakin kopleks dan rumit. Oleh karena itu reduksi data perlu dilakukan

sehingga data tidak bertumpuk agar tidak mempersulit analisis.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data,

penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi


36

terorganisasikan, apat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan,

hubungan anatara kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam

bentuk tersebut mempermudah peneliti dalam memahami apa yang terjadi.

Pada langkah ini, peneliti berusaha dan memiliki makna tertentu untuk

menjawab masalah penelitian. Penyajian data yang baik merupakan satu

langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan

handal. Dalam melakukan penyajian data tidak semata-mata

mendeskripsikan secara naratif, akan tetapi disertai proses analisi yang

terus-menerus sampai proses penarikan kesimpulan. Langkah berikutnya

dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan

berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data.

3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi

Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang

telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan atau

verfikasi adalah usahsa untuk mencari atau memahami makna atau arti,

keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau disposisi.

Sebelum melakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi dari kegiatan-

kegiatan sebelumnya. Setelah melakukan verifikasi maka dapat diatrik

kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk

narasi. Penarikan kesimpulan ini merupakan tahap akhir dari pengolahan

data.

4. Keabsahan Data
37

Keabsahan data adalah setiap keadaan harus mampu mendemostrasikan

nilai yang benar, menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan dan

memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat konsistensi dari

prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya

(Meleong, 2011: 320). Dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa

teknik keabsahan data yaitu:

a. Member check, yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan

oleh pemberi data.

b. Triangulasi, yaitu pengecekan dari berbagai sumber dengan berbagai

cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2013: 372). Triangulasi terdiri

dari beberapa macam, diantaranya adalah triangulasi sumber, teknik

dan waktu.

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.

Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian. Tempat

penelitiannya adalah Kantor Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten

Sumedang. Waktu penelitian dilaksanakan dari mulai 16 September 2019 – 2020.


38

Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan Penelitian
40

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Desa Darmaraja

Sebagaimana Peraturan Bupati Sumedang Nomor 02 Tahun 2016

tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2015

tentang Organisasi Pemerintahan Desa. Desa Darmaraja mempunyai

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi sebagai berikut.

a. Tugas

Desa mempunyai tugas yang dilimpahkan oleh Kecamatan untuk

melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah.

b. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas pokok diatas, Desa

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum;

2) Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;

3) Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum;

4) Pengkoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan

Peraturan Bupati;

5) Pengkoordinasian pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum;


41

6) Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan

perangkat daerah di tingkat kecamatan;

7) Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan desa dan atau

kelurahan;

8) Pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang

tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan daerah yang ada di

desa;dan

9) Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan perundang-

undangan.

Tugas dan fungsi desa darmaraja seperti di atas dapat meningkatkan efektivitas

program bpnt salah satunya melaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan daerah

yang ada di desa dan dikarenakan pelimpahan tugas dan wewenang dari

pemerintah pusat kepada desa sesuai peraturan yang berlaku. Peningkatan

efektivitas juga berkaitan dengan pemimpin yang memiliki kewenangan untuk

menetapkan peraturan desa yang diterbitan melalui musyawarah desa dan ini akan

mempengaruhi peningkatan efektivitas program sehinggga persoalan-persoalan

social, ekonomi, suatu program bisa dirumuskan dalam peraturan desa

2. Visi dan Misi Desa Darmaraja

a) Visi

Terwujudnya peningkatan kualitas pelaksanaan pelayanan terhadap

masyarakat demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.


42

b) Misi

1) Meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan desa

2) Dan pelayanan terhadap masyarakat untuk menambahkan

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahnya.

3) Meningkatkan segala kebijakan yang tidak lepas dari musyawarah

untuk mufakat

4) Memberdayakan dan menggairahkan kembali bentuk gotong

royong dalam berbagai bidang

5) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sumber daya

alam

6) Meningkatkan perbaikan sarana dan prasarana pembangunan

7) Memberdayakan agribisnis berbasis kelompok

8) Mewujudkan dan pengembangan ekonomi kemasyarakatan

9) Mewujudkan masyarakat madani yang berpendidikan, beragama,

berbudaya, dan berperilaku sehat

Keberadaan Visi dan misi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di masa

mendatang oleh segenap warga Desa Darmaraja. Dengan visi ini

diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Darmaraja yang maju dalam

bidang pertanian sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun dan

makmur. Di samping itu, diharapkan juga akan terjadi inovasi

pembangunan desa di dalam berbagai bidang utamanya pertanian,

perkebunan, peternakan, pertukangan, dan kebudayaan yang ditopang oleh

nilai-nilai keagamaan, tidak lupa juga bantuan sosial dari pemerintah


43

seperti bantuan pangan non tunai melaui desa juga visi dan misi Desa

Darmaraja akan mengalami peningkatkan efektivitas program dilihat dari

beberapa visi misi diantaranya meningkatkan kinerja aparatur

pemerintahan desa melalui arahan-arahan dari pemimpin sesuai dengan

peraturan sehingga akan berdampak kepada peningkatan efektivitas

program

3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Kantor Desa Darmaraja

a. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Desa Darmaraja terdiri dari :


1) Kepala Desa Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, Kepala

Dusun, dengan sususan selengkapnya sebagai berikut :

2) Sekretaris Desa

3) Kepala Urusan

4) Kepala Seksi

5) Kepala Dusun

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Struktur Organisasi

sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2016 tentang Peraturan

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2015 tentang Organisasi

Pemerintahan Desa Darmaraja sebagaimana Gambar berikut :


44

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Desa Darmaraja


Kabupaten Sumedang

Kepala Desa
BPD Adang Budiman

Sekretaris Desa
Icang Mulyadi
KASI Pelayanan KASI Pemerintahan
Agus Musopa Asep RSY

KAUR Umum KAUR Keuangan KAUR Perencanaan


Ai Widiana Nina Fitriyani Rahmat Gunawan
Staf
Otang Taryana

Operator
Hana Pertiwi

KASI Kesejahteraan
Entang Rohidin

Kadus Kaum Kadus Cikiray


Edi Junaedi Ence Koswara

b. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi di Kecamatan Darmaraja

Kabupaten Sumedang

Berdasarkan Peraturan Bupati Sumedang Nomor 28 Tahun 2017


tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Kecamatan Darmaraja
Kabupaten Sumedang, dijelaskan tugas Pokok dan Uraian Tugas sebagai
berikut :
1) Kepala Desa

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan desa,


melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa,
dan pemberdayaanmasyarakat desa.
Untuk melaksanakan tugas pokok terebut, uraian tugas Kepala Desa
adalah :
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
45

b) Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;

c) Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan AsetDesa;

d) Menetapkan Peraturan Desa;

e) Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

f) Membina kehidupan masyarakat Desa;

g) Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;

h) Membina dan meningkatkan perekonomian desa

sertamengintegrasikannya agar mencapai perekonomianskala

produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuranmasyarakat

desa;

i) Mengembangkan sumber pendapatan desa;

j) Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan

Negara guna meningkatkan kesejahteraanmasyarakat desa;

k) Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakatdesa;

l) Memanfaatkan teknologi tepat guna;

m) Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;

n) Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan ataumenunjuk

kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; dan

o) Melaksanakan wewenang lain yang sesuai denganketentuan

peraturan perundang-undangan.

2) Sekretaris Desa
46

Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinansekretariat desa


dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa.Sekretaris Desa bertugas
membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretaris Desa memiliki fungsi:
a) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti penomoran produk

hukum di Desa, tata naskah,administrasi surat menyurat, arsip

dan ekspedisi;

b) Melaksanakan urusan umum seperti penataanadministrasi

perangkat desa, penyediaan prasaranaperangkat desa dan

kantor, penyiapan rapat,pengadministrasian aset, inventarisasi,

dinas dan pelayanan umum;

c) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusanadministrasi

keuangan, administrasi sumber-sumberpendapatan dan

pengeluaran, verifikasi administrasikeuangan dan administrasi

penghasilan Kepala Desa,Perangkat Desa, BPD dan lembaga

pemerintahan desalainnya;

d) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusunrencana

anggaran pendapatan dan belanja desa,penyusunan rancangan

peraturan desa prakarsaPemerintah Desa, menginventarisir

data-data dalamrangka pembangunan, melakukan monitoring

danevaluasi program, serta penyusunan laporan; dan

e) Koordinasi penyelenggaraan kegiatan denganpelaksana teknis

maupun pelaksana kewilayahansebagai bahan pelaporan

kepada Kepala Desa.

3) Kepala Urusan
47

Kepala Urusan bertugas membantu membantuSekretaris Desa dalam


urusan pelayanan administrasipendukung pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan.Untuk melaksanakan tugas Kepala Urusan
mempunyaifungsi:
a) Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum memilikifungsi

melaksanakan urusan ketatausahaan yaitupenomoran produk

hukum di Desa, tata naskah,administrasi surat menyurat, arsip

dan ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat desa,

penyediaanprasarana perangkat desa dan kantor,

penyiapanrapat, pengadministrasian aset, inventarisasi,

perjalanan dinas dan pelayanan umum;

b) Kepala Urusan Keuangan memiliki fungsi melaksanakan

urusan keuangan yaitu pengurusan administrasi keuangan,

administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,

verifikasi administrasi keuangan dan administrasi Penghasilan

Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD dan lembaga pemerintahan

desa lainnya;

c) Kepala Urusan Perencanaan memiliki fungsi melaksanakan

melaksanakan urusan perencanaanyaitu menyusun rencana

anggaran pendapatan danbelanja desa, penyusunan rancangan

peraturan desa prakarsa Pemerintah Desa, menginventarisir

data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring

dan evaluasi program, serta penyusunan laporan; dan

d) Kepala urusan umum dan perencanaan memiliki fungsi

melaksanakan urusan ketatausahaan danperencanaan yaitu


48

penomoran produk hukum di Desa, tata naskah, administrasi

surat menyurat, arsip dan ekspedisi, dan penataan administrasi

perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan

kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi,

perjalanan dinas dan pelayanan umum, menyusun rencana

anggaran pendapatan dan belanja desa, penyusunan rancangan

peraturan desa prakarsa Pemerintah Desa, menginventarisir

data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring

dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

4) Kepala Seksi

Kepala Seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas

operasional. Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai

fungsi:

a) Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan

manajemen tata praja Pemerintahan, menyusun rancangan

regulasi desa, pembinaanmasalah pertanahan, pembinaan

ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya

perlindunganmasyarakat, kependudukan, penataan dan

pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan Profil

Desa;

b) Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan

pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan

bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta


49

motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik,

lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga,

dan karang taruna;

c) Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan

penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi

masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat,

keagamaan, dan ketenagakerjaan; dan

d) Kepala seksi kesejahteraan dan pelayanan mempunyai fungsi

melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan,

pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, tugas sosialisasi

dan motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi,

politik,lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda,

olahraga, dan karang taruna, penyuluhan dan motivasi terhadap

pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan

upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya

masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.

5) Kepala Dusun / Kewilayahan

Tugas Kepala Dusun meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa,

dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Untuk menjalankan tugasnya,

Kepala Dusun mempunyai fungsi:


50

a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, mobilitas

kependudukan, dan penataan dan pengelolaan kewilayahan;

b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayah kerjanya;

c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam

meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam

menjaga lingkungan di wilayah kerjanya; dan

d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam

menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

e) Melakukan pemilihan kepada masyarakat di dusun tersebut

guna memberikan bantuan sosial dari pemerintah kepada

masyarakat yang membutuhkan

Aparatur/ pegawai Desa Darmaraja ini dapat meningkatkan pelaksanaan Program

Bantuan pangan Non Tunai karena kualitas para aparatur pegawai BPNT di Desa

Darmaraja ini cukup mumpuni dan juga sangat memengaruhi pelaksanaan

kegiatan program bantuan dan memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing

dan diberi pengarahan oleh pimpinan, pegawai diwajibkan melakukan

pemeriksaan sesuai pekerjaannya masing-masing terlebih dahulu suapaya tidak

ada kesalahan yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan program bantuan, tidak

lupa juga Kepala Desa Darmaraja yang sudah mempunyai

kemampuan/pengalaman untuk mengarahkan dan membimbing suatu program.

4. Keadaan Pegawai

a. Jumlah Pegawai menurut Kelompok Umur


51

Berdasarkan Tabel 4.1 jumlah pegawai Desa Darmaraja, tidak

terdapat pegawai dengan kelompok umur dibawah 30 tahun. Sedang

sisanya pada setiap kelompok terdapat masing-masing 2 (dua) pegawai.

Tabel 4.1
Jumlah Pegawai Menurut Kelompok Umur

Usia (tahun)
No
Unit Kerja 26- 36- 41- 46- JUMLAH
. 20-25 31-35 >50
30 40 45 50

1 Kepala Desa - - - - - - 1 1

2 Sekretaris - - - - 1 - - 1

3 Kepala Urusan - - 2 1 - - - 3

4 Kepala Seksi - - - 1 - 1 1 3

5 Kepala Dusun - - - - 1 1 - 2

JUMLAH - - 2 2 2 2 2 10

Sumber: Profil Desa Darmaraja


b. Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Sebagian besar pegawai Desa Darmaraja adalah mereka yang memiliki


tingkat pendidikan SMP sejumlah 3 (tiga) orang SMA sejumlah 6 (enam)
orang dan S1 sebanyak 1 (satu) orang.
Tabel 4.2
Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan
No. Unit Wilayah Jml
SD SMP SMA D3 S1

1. Kepala Desa - 1 - - - 1

2. Sekretaris Desa - - 1 - - 1

3. Kepala Urusan - 1 1 - 1 3

4. Kepala Seksi - 1 2 - - 3
52

5. Kepala Dusun - - 2 - - 2

TOTAL - 3 6 - 1 10

Sumber :Profil Desa Darmaraja


Pegawai di Desa Darmaraja seperti pada tabel di atas mampu meningkatkan
efektivitas program bantuan dengan pengalaman dan kemapuan para pegawai di
bidangnya masing-masing dan juga peran pemimpin yang mampu mengarahkan
dan mengawasi yang mempengaruhi berjalannya/peningkatan suatu efektivitas
program BPNT di Desa Darmaraja
B. Efektivitas Program BPNT di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja

Kabupaten Sumedang

Peneliti menyusun penelitian berdasarkan data yang didapatkan

dari hasil observasi lapangan, hasil studi kepustakaan, dokumentasi dan

wawancara dengan informan yang dianggap kompeten dalam menjelaskan

Efektivitas Program BPNT di Desa Datrmaraja Kecamatan Darmaraja

Kabupaten Sumedang. Adapun informan yang memberikan penjelasan

berjumlah 4 orang yakni: Kepala Desa Darmaraja, Sekretaris Desa

Darmaraja, Kaur Keuangan, dan kassie. Kesejahteraan.

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

a. Penyusunan program tahunan

Penulis menanyakan kepada informan bagaimana penyusunan

program bantuan pangan non tunai tahunan di desa darmaraja kecamatan

darmaraja kabupaten sumedang :

Menurut Kepala Desa Darmaraja, penyusunan program BPNT di

desa darmaraja dilakukan melalui rapat yang membahas tentang tujuan dan
53

visi misi program tersebut sehingga program tersebut berjalan sesuai

dengan apa yang di targetkan.

Menurut Sekretaris Desa Darmaraja, penyusunan program BPNT

tahunan di desa daramaraja yaitu harus diadakannya rapat supaya program

tersebut berjalan dengan lancar dan tentunya isi dari rapat tersebut

membahas mengenai visi dan misi.

Menurut Kaur Keuangan, bahwa penyusunan program BPNT

tahunan di desa darmaraja selalu dilaksanakan dengan rutin sesuai

peraturan yang sudah ditetapkan dan juga program tersebut di sampaikan

melalui rapat yang didalamnya membahas tentang visi dan misi yang

sesuai dengan yang sudah ditetapkan sebelumnya melaui rapat tersebut.

Menurut Kassie. Kesejahteraan, di Desa Darmaraja ini penysunan

program BPNT tahunan dilaksanakan dengan melalui rapat yang

didalamnya mengenai visi dan misi yang telah di sepakati sebelumnya

bersama sama.

Tabel 4.3
Reduksi Data Penyusunan Program Tahunan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Penyusunan program di Penyusunan program


Desa Darmaraja tahunan di Desa
dilakukan melalui rapat Darmaraja ini sangat
yang membahas tentang tersusun dengan rapih
tujuan dan visi misi dari penyampaian
program tersebut melalui rapat terus
sehingga program didalamnya membahas
tersebut berjalan sesuai tentang visi dan misi
54

dengan apa yang di dari program tahunan


targetkan. tersebut dan program ini
tepat sasaran sesuai
2 Sekretaris Desa Penyusunan program dengan apa yang telah
tahunan di Desa direncanakan
Darmaraja yaitu harus sebelumnya.
diadakannya rapat supaya
program tersebut berjalan
dengan lancar dan
tentunya isi dari rapat
tersebut membahas
mengenai visi dan misi.

3 Kaur keuangan Bahwa penyusunan


program tahunan di Desa
Darmaraja selalu
dilaksanakan dengan
rutin sesuai peraturan
yang sudah ditetapkan
dan juga program tersebut
di sampaikan melalui
rapat yang didalamnya
membahas tentang visi
dan misi yang sesuai
dengan yang sudah
ditetapkan sebelumnya
melaui rapat tersebut.

4 Kassie. Di Desa Darmaraja ini


Kesejahteraan penysunan program
tahunan dilaksanakan
dengan melalui rapat
yang didalamnya
mengenai visi dan misi
yang telah di sepakati
sebelumnya bersama
sama

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang,

dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :


55

Tabel 4.4
Triangulasi Penyusunan Program Tahunan

Hasil Study
Hasil Observasi Hasil Wawancara
Dokumentasi

Penyusunan program Penyusunan program tahuan di desa RPJMDes


bantuan pangan non darmaraja ini sangat tersusun dengan kantor Desa
tunai tahunan di Desa rapih dari penyampaian melalui rapat Darmaraja
Darmaraja terus didalamnya membahas tentang
direncanakan sejak visi dan misi dari program tahunan
awal sebelum kegiatan tersebut dan program ini tepat sasaran
dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah di
rencanakan sebelumnya

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Kesimpulan diatas menunjukan bahwa Penyusunan program tahuan di

Desa Darmaraja ini sangat tersusun dengan rapih dari penyampaian melalui rapat

terus didalamnya membahas tentang visi dan misi dari program tahunan tersebut

dan program ini tepat sasaran sesuai dengan apa yang telah di rencanakan

sebelumnya

b. Kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku

Penulis menanyakan kepada informan mengenai Sejauh mana

kegiatan bantuan pangan non tunai di desa darmaraja kecamatan darmaraja

kabupaten sumedang sesuai dengan peraturan yang berlaku :

Menurut Kepala Desa, tentunya kegiatan bantuan pangan non tunai

di Desa Darmaraja ini sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagaimana

mestinya dan juga kegiatan ini sudah di rundingan atau di sepakati

bersama dengan landasan menjungjung tinggi azas musyawarah mufakat.


56

Menurut Sekretaris Desa, sudah semestinya kegiatan bantuan

pangan non tunai tersebut dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku

dari pusat sehingga tidak terjadi penyimpangan dan kegiatan tersebut bisa

berjalan baik dan sukses sehingga bantuan pun sampai tepat sasaran.

Menurut Kaur Keuangan, dalam upaya melakukan kegiatan

bantuan pangan non tunai yang bersifat taat hukum, maka kegiatan

tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku guna menghasilkan kegiatan

yang memiliki payung hukum yang jelas.

Menurut Kassie. Kesejahteraan, guna pencapaian tujuan kegiatan

bantuan pangan non tunai yang berjalan lancar, maka dalam setiap

kegiatannya selalu berpedoman pada peraturan yang jelas agar bantuan

yang diberikan pun bisa tepat sasaran.

Tabel 4.5
Reduksi Data Kegiatan Sesuai Dengan Peraturan Yang Berlaku

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Tentunya kegiatan bantuan Dalam melakukan


pangan non tunai di desa kegiatan bantuan
darmaraja ini sesuai
pangan non tunai
dengan peraturan yang sesuai peraturan yang
berlaku sebagaimanaberlaku dari pusatnya
mestinya dan juga kegiatansesuai dengan hukum
ini sudah di rundingan atau
dan juga harus
di sepakati bersama dengandiadakannya suatu
landasan menjungjungrundingan yang
tinggi azas musyawarah disepakati bersama
mufakat sehingga tidak terjadi
penyimpangan dan
2 Sekretaris Desa Sudah semestinya kegiatan kegiatan pun berjalan
bantuan pangan non tunai dengan baik sesuai
tersebut dilakukan
57

berdasarkan peraturan yang yang di harapkan


berlaku dari pusat sehingga
tidak terjadi penyimpangan
dan kegiatan tersebut bisa
berjalan baik dan sukses
sehingga bantuan pun
sampai tepat sasaran.

3 Kaur keuangan Dalam upaya melakukan


kegiatan bantuan pangan
non tunai yang bersifat taat
hukum, maka kegiatan
tersebut dilakukan sesuai
aturan yang berlaku guna
menghasilkan kegiatan
yang memiliki payung
hukum yang jelas.

4 Kassie. Guna pencapaian tujuan


Kesejahteraan kegiatan bantuan pangan
non tunai yang berjalan
lancar, maka dalam setiap
kegiatannya selalu
berpedoman pada
peraturan yang jelas agar
bantuan yang diberikan
pun bisa tepat sasaran.

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Kantor Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai

berikut :

Tabel 4.6
Triangulasi Kegiatan Sesuai Dengan Peraturan Yang Berlaku

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Kegiatan bantuan Dalam melakukan RPJMDes Darmaraja


pangan non tunai di kegiatan bantuan pangan
58

Desa Darmaraja di non tunai sesuai Kecamatan Darmaraja


lakukan sesuai aturan peraturan yang berlaku
yang ada. dari pusatnya sesuai
dengan hukum dan juga
harus diadakannya suatu
rundingan yang di
sepakati bersama
sehingga tidak terjadi
penyimpangan dan
kegiatan pun berjalan
dengan baik sesuai yang
di harapkan

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Kesimpulan diatas menunjukan bahwa Dalam melakukan kegiatan

bantuan pangan non tunai sesuai peraturan yang berlaku dari pusatnya

sesuai dengan hukum dan juga harus diadakannya suatu rundingan yang di

sepakati bersama sehingga tidak terjadi penyimpangan dan kegiatan pun

berjalan dengan baik sesuai yang di harapkan.

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan


a. Strategi komunikasi yang dilakukan pelaksana program kebijakan

Penulis menanyakan kepada informan tentang Bagaimana strategi

komunikasi yang dilakukan pada pelaksana program kebijakan BPNT di

Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang :

Menurut Kepala Desa, strategi komunikasi yang dilakukan pada

pelaksana program kebijakan BPNT di Desa Darmaraja ini yaitu

memberikan komunikasi kepada para pegawai melalui secara langsung

yang artinya berkomunikasi secara bertatap muka dan komunikasi secara


59

tidak langsung yang artinya berkomunikasi melalui perantara contohnya

melalui pesan yang tujuannya sama yaitu komunikasi tersebut tepat

Menurut Sekretaris Desa, strategi komunikasi yang dilakukan

pelaksana program kebijakan BPNT di desa ini terlaksana dengan baik,

dengan dua cara yaitu komunikasi langsung dan tidak langsung agar

penyampaian pesan dari pimpinan kepada para bawahannya tersempaikan

sebagaimana mestinya

Menurut Kaur Keuangan, sebelum melakukan penyampaian pesan

komunikasi kebijakn BPNT hendaknya setiap anggota harus memastikan

kejelasan informasi yang dimiliki baik dari isi pesan sampai sumber pesan

itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua penyampaian pesan yang

disampaikan bisa dipertanggungjawabkan baik isi maupun sumbernya.

Menurut Kassie. Kesejahteraan, setiap pesan yang disampaikan

melalui komunikasi kebijakan BPNT langsung maupun tidak langsung

selalu disertai dengan penjelasan yang dapat meyakinkan para pegawai

dan mampu dipahami oleh semuanya, maka dari itu selalu dilakukan

penggunaan bahasa yang mudah di mengerti dan langsung kepada intinya

sehingga bisa dipahami oleh para pegawai

Tabel 4.7
Reduksi Data Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Pelaksana Program
Kebijakan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Strategi komunikasi yang Setiap pesan maupun


60

dilakukan pada pelaksana informasi yang


program kebijakan BPNT disampaikan melalui
di Desa Darmaraja ini yaitu komunikasi kebijakan
memberikan komunikasi BPNT di Kantor Desa
kepada para pegawai Darmaraja harus
melalui secara langsung memiliki bahasa yang
yang artinya berkomunikasi baik dan mudah
secara bertatap muka dan dimengerti serta jelas
komunikasi secara tidak inti pesan serta tujuan
langsung yang artinya pesan tersebut sampai
berkomunikasi melalui akhirnya bisa
perantara contohnya dipahami dengan
melalui pesan yang mudah oleh seluruh
tujuannya sama yaitu para pegawai. Selain
komunikasi tersebut tepat itu sumber pesan atau
informasi yang
2 Sekretaris Desa Strategi komunikasi yang disampaikan juga
dilakukan pelaksana perlu diperhatikan
program kebijakan BPNT agar pesan yang
di desa ini terlaksana disampaikan atau
dengan baik, dengan dua informasi tersebut bisa
cara yaitu komunikasi dipertanggung
langsung dan tidak jawabkan.
langsung agar penyampaian
pesan dari pimpinan kepada
para bawahannya
tersempaikan sebagaimana
mestinya

3 Kaur Keuangan Sebelum melakukan


penyampaian pesan
komunikasi kebijakn BPNT
hendaknya setiap anggota
harus memastikan kejelasan
informasi yang dimiliki
baik dari isi pesan sampai
sumber pesan itu sendiri.
Hal ini dimaksudkan agar
semua penyampaian pesan
yang disampaikan bisa
dipertanggungjawabkan
baik isi maupun sumbernya.

4 Kassie. Setiap pesan yang


Kesejahteraan disampaikan melalui
komunikasi kebijakan
BPNT langsung maupun
61

tidak langsung selalu


disertai dengan penjelasan
yang dapat meyakinkan
para pegawai dan mampu
dipahami oleh semuanya,
maka dari itu selalu
dilakukan penggunaan
bahasa yang mudah di
mengerti dan langsung
kepada intinya sehingga
bisa dipahami oleh para
pegawai

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8
Triangulasi Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Pelaksana
Program Kebijakan

Hasil Hasil Hasil Study Dokumentasi


Observasi Wawancara
62

Setiap pegawai Setiap pesan


desa maupun
menyampaikan informasi yang
komunikasi/pe disampaikan
san dengan melalui
menggunakan komunikasi
bahasa yang kebijakan BPNT
baik. di Kantor Desa
Darmaraja harus
memiliki bahasa
yang baik dan
mudah
dimengerti serta
jelas inti pesan
serta tujuan
pesan tersebut
sampai akhirnya
bisa dipahami
dengan mudah
oleh seluruh
para pegawai.
Selain itu
sumber pesan
atau informasi
yang
disampaikan
juga perlu
diperhatikan
agar pesan yang
disampaikan
atau informasi
tersebut bisa
dipertanggung
jawabkan.

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Kesimpulan diatas menunjukan bahwa Setiap pesan maupun

informasi yang disampaikan melalui komunikasi kebijakan BPNT di

Kantor Desa Darmaraja harus memiliki bahasa yang baik dan mudah

dimengerti serta jelas inti pesan serta tujuan pesan tersebut sampai

akhirnya bisa dipahami dengan mudah oleh seluruh para pegawai. Selain
63

itu sumber pesan atau informasi yang disampaikan juga perlu diperhatikan

agar pesan yang disampaikan atau informasi tersebut bisa dipertanggung

jawabkan.

b. Strategi koordinasi yang dilakukan

Penulis menanyakan kepada informan Bagaimana strategi

koordinasi yang dilakukan di desa darmaraja kecamatan darmaraja

kabupaten sumedang :

Menurut Kepala Desa, strategi koordinasi yang dilakukan di desa

Darmaraja yaitu untuk mengatur suatu organisasi atau kegiatan-kegiatan

sehingga peraturan dan tindakan yang akan di dilaksanakan tidak saling

bertentangan satu sama lain sehingga tercapailah suatu pengaturan yang

tertata dengan baik

Menurut Sekretaris Desa, memang di sutau kantor desa atau

organisasi itu harus di adakannya strategi koordinasi begitu pula di Desa

Darmaraja ini, sehingga jika ada suatu kegiatan atau unsur yang berbeda-

beda waktu dan tempat/ kepentingan bisa terarah dengan tujuan yang telah

di tetapkan bersama-sama dan tidak menggangu suatu kepentingan lain

Menurut Kaur Keuangan, di Desa Darmaraja ini strategi koordinasi

yang dilakukan oleh para pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku,

walaupun di setiap kegiatan yang dilakukan itu berbed-beda dengan

pegawai lainnya dan keragaman ini perlu di selaraskan agar dapat

mencapai tujuan bersama yang di harapkan di Desa Darmaraja ini.


64

Menurut Kassie. Kesejahteraan, dengan menerapkan strategi

koordinasi yang dilakukan di Desa Darmaraja ini dapat mencapai tujuan

target yang telah di tetapkan sehingga walaupun para pegawai berbeda

keragaman waktu tempat dan tugas, tetapi saling mengikat dan selaras satu

sama lain. namun dalam hal target dan tujuan harus tercapai bersama-sama

Tabel 4.9
Reduksi Data Strategi Koordinasi Yang Dilakukan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Strategi koordinasi yang Strategi koordinasi


dilakukan di desa yang dilakukan di
Darmaraja yaitu untuk Desa Darmaraja yaitu
mengatur suatu organisasi salah satunya dengan
atau kegiatan-kegiatan perencanaan yang
sehingga peraturan dan matang dan ini akan
tindakan yang akan di meliputi waktu,
dilaksanakan tidak saling agenda, maka setiap
bertentangan satu sama pegawai atau pihak
lain sehingga tercapailah akan mampu
suatu pengaturan yang memepersiapkan diri
tertata dengan baik sebelumuya, juga akan
terarah sesuai dengan
2 Sekretaris Desa Memang di sutau kantor peraturan yang berlaku
desa atau organisasi itu dan juga bisa
harus di adakannya strategi mengatasi perbedaan
koordinasi begitu pula di waktu tugas dan
Desa Darmaraja ini, keragaman dari para
sehingga jika ada suatu pegawai tersebut,
kegiatan atau unsur yang sehingga perbedaan-
berbeda-beda waktu dan perbedaan tersebut
tempat/ kepentingan bisa terikat dan selaras
terarah dengan tujuan yang menjadikannya suatu
telah di tetapkan bersama- tujuan dan target yang
sama dan tidak menggangu telah di tetapkan
suatu kepentingan lain sebelumnya tercapai
3 Kaur Keuangan Di Desa Darmaraja ini
strategi koordinasi yang
dilakukan oleh para
pegawai sesuai dengan
65

peraturan yang berlaku,


walaupun di setiap
kegiatan yang dilakukan
itu berbeda-beda dengan
pegawai lainnya dan
keragaman ini perlu di
selaraskan agar dapat
mencapai tujuan bersama
yang di harapkan di Desa
Darmaraja ini.

4 Kassie. Dengan menerapkan


Kesejahteraan strategi koordinasi yang
dilakukan di Desa
Darmaraja ini dapat
mencapai tujuan target
yang telah di tetapkan
sehingga walaupun para
pegawai berbeda
keragaman waktu tempat
dan tugas, tetapi saling
mengikat dan selaras satu
sama lain. namun dalam
hal target dan tujuan harus
tercapai bersama-sama

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Kantor Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai

berikut :

Tabel 4.10
Triangulasi Strategi Koordinasi Yang Dilakukan

Hasil Study
Hasil Observasi Hasil Wawancara
Dokumentasi

Bahwa setiap pegawai Strategi koordinasi yang perencanaan matang


melakukan tugasnya dilakukan di Desa dalam RKP Desa, RPJM
berbeda-beda dan Darmaraja yaitu salah Desa,RPJP Desa
masing-masing namun satunya dengan
66

tujuan nya tetap sama perencanaan yang matang


dan ini akan meliputi
waktu, agenda, maka
setiap pegawai atau pihak
akan mampu
memepersiapkan diri
sebelumuya juga akan
terarah sesuai dengan
peraturan yang berlaku
dan juga bisa mengatasi
perbedaan waktu tugas
dan keragaman dari para
pegawai tersebut,
sehingga perbedaan-
perbedaan tersebut terikat
dan selaras
menjadikannya suatu
tujuan dan target yang
telah di tetapkan
sebelumnya tercapai

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Kesimpulan diatas menunjukan bahwa Strategi koordinasi yang

dilakukan di Desa Darmaraja terarah sesuai dengan peraturan desa yang

berlaku dan juga bisa mengatasi perbedaan waktu tugas dan keragaman

dari para pegawai tersebut, sehingga perbedaan-perbedaan tersebut terikat

dan selaras menjadikannya suatu tujuan dan target yang telah di tetapkan

sebelumnya tercapai

3. Proses Analisis Dan Perumusan Kebijaksanaan Yang Mantap


a. Kegiatan pengumpulan data Bantuan pangan Non Tunai

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana

kegiatan pengumpulan data bantuan pangan non tunai di desa darmaraja

kecamatan darmaraja kabupaten sumedang :


67

Menurut Kepala Desa, kegiatan pengumpulan data BPNT di Desa

Darmaraja itu sangatlah dibutuhkan dan penting untuk siapa saja warga

yang menerima bantuan tersebut sehingga program bantuan pangan ini

tepat sasaran sesuai target dari pengumpulan data BPNT

Menurut Sekretaris Desa, untuk membagikan program bantuan

pangan tersebut harus diadakannya kegiatan pengumpulan data yang

nantinya akan di pilih siapa saja warga yang berhak menerima bantuan

program ini dan program bantuan pun tercapai/ sesuai target

Menurut Kaur Keuangan, kegiatan pengumpulan data BPNT ini

bertujuan untuk memilih dan menyaring siapa saja warga Darmaraja yang

berhak mendapatkan program tersebut sehingga tidak ada yang namanya

kesalahan ssaran penerima bantuan ini, juga program bantuan pun tepat

sasaran sesuai peraturan

Menurut Kassie Kesejahteraan, untuk membagikan program

bantuan pangan kepada masyarakat dibutuhkannya suatu kegiatan

pengumpulan data yang bertujuan untuk memilih dan memilah siapa saja

keluarga yang berhak menerima bantuan ini.

Tabel 4.11
Reduksi Data Kegiatan Pengumpulan Data

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa kegiatan pengumpulan Bahwa untuk


data BPNT di Desa mencapai target yang
Darmaraja itu sangatlah tepat sasaran untuk
dibutuhkan dan penting membagikan program
68

untuk siapa saja warga bantuan pangan


yang menerima bantuan tersebut harus ada
tersebut sehingga yang namanya
program bantuan pangan kegiatan pengumpulan
ini tepat sasaran sesuai data BPNT yaitu
target dari pengumpulan dengan cara
data BPNT peserta/warga tersebut
syaratnyta harus
2 Sekretaris Desa untuk membagikan sebagai keluarga
program bantuan pangan penerima
tersebut harus manfaat(KPM) yang
diadakannya kegiatan tercantum dalam data
pengumpulan data yang pusat pelayanan
nantinya akan di pilih keluarga
siapa saja warga yang sejahtera(PPKS) atau
berhak menerima bantuan data penerima bantuan
program ini dan program dan pemberdayaan
bantuan pun tercapai/ social yang bersumber
sesuai target dari data terpadu
kesejahteraan sosial
3 Kaur Keuangan kegiatan pengumpulan
data BPNT ini bertujuan
untuk memilih dan
menyaring siapa saja
warga Darmaraja yang
berhak mendapatkan
program tersebut
sehingga tidak ada yang
namanya kesalahan
ssaran penerima bantuan
ini, juga program bantuan
pun tepat sasaran sesuai
peraturan

4 Kassie. untuk membagikan


Kesejahteraan program bantuan pangan
kepada masyarakat
dibutuhkannya suatu
kegiatan pengumpulan
data yang bertujuan untuk
memilih dan memilah
siapa saja keluarga yang
berhak menerima bantuan
ini.

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


69

Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12
Triangulasi Kegiatan Pengumpulan Data Bantuan Pangan Non
Tunai

Hasil Study
Hasil Observasi Hasil Wawancara
Dokumentasi

Kegiatan pengumpulan Bahwa untuk mencapai Data kegiatan


data yang tepat sasaran target yang tepat sasaran pengumpulan Data Desa
kepada keluarga untuk membagikan Darmaraja
penerima manfaat program bantuan pangan
tersebut harus ada yang
namanya kegiatan
pengumpulan data
BPNT yaitu dengan cara
peserta/warga tersebut
syaratnyta harus sebagai
keluarga penerima
manfaat(KPM) yang
tercantum dalam data
pusat pelayanan keluarga
sejahtera(PPKS) atau
data penerima bantuan
dan pemberdayaan social
yang bersumber dari data
terpadu kesejahteraan
sosial

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa untuk mencapai target

yang tepat sasaran untuk membagikan program bantuan pangan tersebut

harus ada yang namanya kegiatan pengumpulan data BPNT seperti contoh

salah satunya mensurvey siapa saja warga yang layak mendapatkan


70

bantuan itu yang nantinya bertujuan untuk memilih keluarga yang tepat

untuk diberikannya bantuan program tersebut.

b. Kegiatan pengkajian sumber daya manusia


Penulis menanyakan kepada informan mengenai Bagaimana

kegiatan pengkajian sumber daya manusia di Desa Darmaraja Kecamatan

Darmaraja Kabupaten Sumedang yang berkaitan dengan Program Bantuan

Pangan Non Tunai:

Menurut Kepala Desa, jadi dalam kegiatan pengkajian sumber daya

manusia di Desa Darmaraja yang berkaitan dengan program bantuan ini

yaitu untuk mendata pekerjaan seluruh warga desa darmaraja yang

nantinya bisa dilihat dari pekerjaan-pekerjaan tersebut siapa saja yang

berhak mendapatkan program bantuan yang jika pekerjaan itu termasuk

dalam kriteria maka warga itu mendapatkan program bantuan.

Menurut Sekretaris Desa, sangat penting bagi Desa Darmaraja

untuk pengkajian sumber daya manusia di desa ini yang nantinya data

tersebut dipilih dan dipilah siapa saja warga yang mendapatkan bantuan

program ini yang sesuai dengan peraturan-peraturan BPNT

Menurut Kaur Keuangan, memang harus di adakannya suatu

kegiatan pengkajian sumber daya manusia di Desa Darmaraja ini karena


71

untuk mencapai target program bantuan pangan non tunai yang tepat

sasaran, dan pendataa itu sangat penting karena jika tidak dilakukan maka

terjadi sebuah target yang tidak tercapai.

Menurut Kassie. Kesejahteraan, pada dasarnya memang di

butuhkannya suatu kegiatan pengkajian sumber daya manusia begitu pula

di Dsa Darmaraja ini, karena untuk memilih siapa saja warga darmaraja

yang mendapatkan program bantuan tersebut dan bisa dilihat dari suatu

pekerjaan nya apakah warga ini berhak atau tidak mendapatkannya dan

juga untuk mencapai sutu targetv dan tujuan sesuai dengan peraturan

BPNT

Tabel 4.13
Reduksi Data Kegiatan Pengkajian Data Sumber Daya Manusia

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Jadi dalam kegiatan Bahwa kegiatan pengkajian


pengkajian sumber daya sumber daya manusia
manusia di Desa berperan sangat penting di
Darmaraja yang berkaitan Desa Darmaraja ini yaitu
dengan program bantuan pengkajian data SDM
ini yaitu untuk mendata dengan cara bahwa target
pekerjaan seluruh warga dari program ini adalah
desa darmaraja yang harus para penerima
nantinya bisa dilihat dari manfaat program dengan
pekerjaan-pekerjaan kondisi sosial ekonomi
tersebut siapa saja yang terendah kemudian nama
berhak mendapatkan keluarga penerima
program bantuan yang manfaat(KPM) itu
jika pekerjaan itu termasuk di dalam daftar
termasuk dalam kriteria penerima manfaat(DPM)
maka warga itu dan ditetapkan oleh KPA di
mendapatkan program kementrian sosial
bantuan. kemudian DPM itu bisa
diakses oleh pemerintahan
2 Sekretaris Sangat penting bagi Desa
72

Desa Darmaraja untuk kabupaten/ kota melalui


pengkajian sumber daya aplikasi SIKS –NG menu
manusia di desa ini yang bantuan sosial pangan
nantinya data tersebut (BSP) yang didalamnya
dipilih dan dipilah siapa memuat informasi DPM
saja warga yang seperti alamat tinggal dll
mendapatkan bantuan
program ini yang sesuai
dengan peraturan-
peraturan BPNT

3 Kaur Memang harus di


Keuangan adakannya suatu kegiatan
pengkajian sumber daya
manusia di Desa
Darmaraja ini karena
untuk mencapai target
program bantuan pangan
non tunai yang tepat
sasaran, dan pendataa itu
sangat penting karena jika
tidak dilakukan maka
terjadi sebuah target yang
tidak tercapai.

4 Kassie. Pada dasarnya memang di


Kesejahteraan butuhkannya suatu
kegiatan pengkajian
sumber daya manusia
begitu pula di Dsa
Darmaraja ini, karena
untuk memilih siapa saja
warga darmaraja yang
mendapatkan program
bantuan tersebut dan bisa
dilihat dari suatu
pekerjaan nya apakah
warga ini berhak atau
tidak mendapatkannya dan
juga untuk mencapai sutu
targetv dan tujuan sesuai
dengan peraturan BPNT

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


73

Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai, dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut :

Tabel 4.14
Triangulasi Kegiatan Pengkajian Sumber Daya Manusia

Hasil Study
Hasil Observasi Hasil Wawancara
Dokumentasi

Menurut hasil Bahwa kegiatan pengkajian sumber Survey


observasi bahwa daya manusia berperan sangat penting
Kegiatan di Desa Darmaraja ini yaitu
pengkajian sumber pengkajian data SDM dengan cara
daya manusia di bahwa target dari program ini adalah
Desa darmaraja harus para penerima manfaat program
selalu dilakukan dengan kondisi sosial ekonomi
sesuai peraturan terendah kemudian nama keluarga
penerima manfaat(KPM) itu termasuk
di dalam daftar penerima
manfaat(DPM) dan ditetapkan oleh
KPA di kementrian sosial kemudian
DPM itu bisa diakses oleh
pemerintahan kabupaten/ kota melalui
aplikasi SIKS –NG menu bantuan
sosial pangan (BSP) yang didalamnya
memuat informasi DPM seperti alamat
tinggal dll

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan pengkajian

sumber daya manusia berperan sangat penting di Desa Darmaraja ini dan

untuk pengkajian kepada warga darmaraja salah satunya dengan

mensurvey mengecek rumah ke rumah warga sehingga bisa didapati siapa

saja warga yang berhak mendapatkan program ini dan juga bisa di ketahui

dari segi pekerjaan dari para warga tersebut


74

4. Perencanaan Yang Matang


a. Anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan program Bantuan Pangan Non

Tunai

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana proses

perencanaan anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan program BPNT

di desa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang :

Menurut Kepala Desa, bahwa anggaran program Bantuan pangan

Non Tunai itu berasal dari pemerintah pusat yang nantinya di gelontorkan

kepada tiap-tiap desa yang ada di seluruh indonesia guna memberikan

keringanan kepada para warga yang mendapatkan bantuan begitu pula di

Desa Darmaraja ini

Menurut Sekretaris Desa, anggaran untuk program bantuan pangan

non tunai yaitu dari pemerintah pusat guna memberikan bantuan kepada

warga yang tidak mampu sekanjutnya anggaran itu di serahkan kepada

tiap-tiap desa yang nantinya di laksanankan dan dilakukan oleh pegawai

BPNT

Menurut Kaur Keuangan, anggaran bantuan pangan non tunai itu

berasal dari pusat dan di salurkan kepada tiap-tip desa begitu pula di Desa

Darmaraja ini nantinya anggaran itu di guanakan untuk menjalankan

program bantuan pangan non tunai ini selanjutnya di berikan kepada

masyarakat yang kurang mampu yang sesuai dengan peraturan


75

Menurut Kassie. Kesejahteraan, program bantuan pangan non tunai

yaitu anggarannya dari pemerintah pusat yang nantinyadi salurkan kepada

desa, selanjutnya di berikan kepada warga yang mendapatkan bantuan

yang sesuai target dan sasaran

Tabel 4.15
Reduksi Data Anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan program
Bantuan Pangan Non Tunai

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Bahwa anggaran program Bahwa anggaran


Bantuan pangan Non Tunai Bantuan pangan Non
itu berasal dari pemerintah Tunai di Desa
pusat yang nantinya di Darmaraja ini adalah
gelontorkan kepada tiap- dari pemerintah pusat
tiap desa yang ada di yang nantinya di
seluruh indonesia guna gelontorkan kepada
memberikan keringanan tiap-tiap desa yang ada
kepada para warga yang di seluruh indonesia.
mendapatkan bantuan Juga akan di kerjakan
begitu pula di Desa dan di laksanakan oleh
Darmaraja ini pegawai Bantuan
Pangan Non tunai itu
2 Sekretaris Desa Anggaran untuk program sendiri dan diberikan
bantuan pangan non tunai kepada keluarga
yaitu dari pemerintah pusat penerima manfaat itu
guna memberikan bantuan sendiri
kepada warga yang tidak
mampu sekanjutnya
anggaran itu di serahkan
kepada tiap-tiap desa yang
nantinya di laksanankan
dan dilakukan oleh
pegawai BPNT

3 Kaur Keuangan Anggaran bantuan pangan


non tunai itu berasal dari
pusat dan di salurkan
kepada tiap-tip desa begitu
pula di Desa Darmaraja ini
nantinya anggaran itu di
guanakan untuk
76

menjalankan program
bantuan pangan non tunai
ini selanjutnya di berikan
kepada masyarakat yang
kurang mampu yang sesuai
dengan peraturan

4 Kassie. Program bantuan pangan


Kesejahteraan non tunai yaitu
anggarannya dari
pemerintah pusat yang
nantinya di salurkan
kepada desa, selanjutnya di
berikan kepada warga yang
mendapatkan bantuan yang
sesuai target dan sasaran

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut :

Tabel 4.16
Triangulasi Anggaran Yang Disiapkan Untuk Program
Bantuan Pangan Non Tunai

Hasil Study
Hasil Observasi Hasil Wawancara
Dokumentasi

Menurut hasil observasi, Bahwa anggaran RPJMDes Desa


anggaran BPNT dari Bantuan pangan Non Darmaraja
pusat dilaksaakan Tunai di Desa Darmaraja
pegawai dan di ini adalah dari
diberikan kepada KPM pemerintah pusat yang
nantinya di gelontorkan
kepada tiap-tiap desa
yang ada di seluruh
indonesia. Juga akan di
kerjakan dan di
laksanakan oleh pegawai
Bantuan Pangan Non
tunai itu sendiri dan
diberikan kepada
77

keluarga penerima
manfaat

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Kesimpulan diatas menunjukan bahwa anggaran Bantuan pangan

Non Tunai di Desa Darmaraja ini adalah dari pemerintah pusat yang

nantinya di gelontorkan kepada tiap-tiap desa yang ada di seluruh

indonesia. Juga akan di kerjakan dan di laksanakan oleh pegawai Bantuan

Pangan Non tunai itu sendiri dan diberikan kepada keluarga penerima

manfaat dan juga sebelum melaksanakan program bantuan, desa darmaraja

sudah melihat dasar hukum pengelolaan keuangan desa dan dijadikan

pedoman dalam pelaksanaan alokasi dana desa

b. Standar prosedur yang jelas

Penulis menanyakan kepada informan mengenai sejauh mana

kejelasan standar prosedur pelaksanaan program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang :

Menurut Kepala Desa, bahwa kegiatan pelaksanaan program

Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja sesuai dengan standar dari

pemerintah pusat dan juga sesuai dengan peraturan prosedur yang telah di

tetapkan agar program bantuan tersebut tepat sasaran.

Menurut Sekretaris Desa, kegiatan pelaksanaan Program Bantuan

Pangan Non Tunai di Desa ini sesuai dengan keputusan atau peraturan dan

prosedur dari pemerintah pusat sehingga ketika melaksanakan tugas

program bantuan berjalan lancar dan tidak terdapat masalah.


78

Menurut Kaur Keuangan, kejelasan standar program Bantuan

Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja telah ditetapkan oleh Pemerintah

Pusat sehingga pihak Desa tinggal menerapkan standar dan prosedur

tersebut sebaik-baiknya.

Menurut Kassie Kesejahteraan, guna melancarkan pelaksanaan

program Bantuan Non Tunai di Desa Darmaraja, pihak Desa selalu

berpedoman pada prosedur yang ditetapkan sebelumnya sehingga

penyaluran bantuan berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti.

Tabel 4.17
Reduksi Data Standar Prosedur Yang Jelas

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Bahwa kegiatan Pada proses


pelaksanaan program pelaksanaan
Bantuan Pangan Non penyaluran Bantuan
Tunai di Desa Darmaraja Pangan Non Tunai di
sesuai dengan standar dari Desa Darmaraja
pemerintah pusat dan juga dilakukan standarisasi
sesuai dengan peraturan yang berpedoman pada
prosedur yang telah di prosedur yang
tetapkan agar program ditetapkan oleh
bantuan tersebut tepat Pemerintah Pusat yaitu
sasaran. diantaranya dengan
melakukan koordinasi
2 Sekretaris Desa Kegiatan pelaksanaan di tingkat
Program Bantuan Pangan pemerintahan
Non T unai di Desa ini kabupaten/ kota,
sesuai dengan keputusan penyiapan dan
atau peraturan dan pengecekan data KPM
prosedur dari pemerintah
79

pusat sehingga ketika agar dalam


melaksanakan tugas pelaksanaannya di
program bantuan berjalan lapangan bisa berjalan
lancar dan tidak terdapat baik sesuai rencana
masalah. dan bantuan pun bisa
tersalurkan dengan
3 Kaur Keuangan Kejelasan standar program tepat sasaran.
Bantuan Pangan Non
Tunai di Desa Darmaraja
telah ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat sehingga
pihak Desa tinggal
menerapkan standar dan
prosedur tersebut sebaik-
baiknya.

4 Kassie Guna melancarkan


Kesejahteraan pelaksanaan program
Bantuan Non Tunai di
Desa Darmaraja, pihak
Desa selalu berpedoman
pada prosedur yang
ditetapkan sebelumnya
sehingga penyaluran
bantuan berjalan lancar
tanpa hambatan yang
berarti.

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.18 sebagai berikut :

Tabel 4.18
Triangulasi Standar Prosedur Yang Jelas

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil


StudyDokumentasi

Menurut hasil observasi, Pada proses pelaksanaan Juklat dan juknis


pelaksanaan Bantuan penyaluran Bantuan
Non Tunai berpedoman Pangan Non Tunai di
pada aturan pemerintah Desa Darmaraja
80

yang sudah ada. dilakukan standarisasi


yang berpedoman pada
prosedur yang
ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat agar
dalam pelaksanaannya di
lapangan bisa berjalan
baik sesuai rencana dan
bantuan pun bisa
tersalurkan dengan tepat
sasaran.

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa pada proses

pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja

dilakukan standarisasi yang berpedoman pada prosedur dan peraturan yang

ditetapkan oleh Pemerintah Pusat agar dalam pelaksanaannya di lapangan

bisa berjalan baik sesuai rencana dan tidak lupa juga para pegawai bantuan

sosial yang berperan melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan tugas

pekerjaan juga sesuai dengan fungsi dan tanggungjawab masing masing

pegawai dan bantuan pun bisa tersalurkan dengan tepat sasaran

5. Tersedianya Sarana dan Prasarana


a. Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Penulis menanyakan kepada informan mengenai Sejauh mana

kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di Desa Darmaraja bisa

memenuhi dalam pelaksanaan program BPNT :

Menurut Kepala Desa, sarana dan prasarana di Desa Darmaraja

sudah memadai begitu pula fasilitas penunjang kegiatan program Bantuan


81

Pangan Non Tunai yang lengkap sehingga mepermudah dalam melakukan

kegiatan pelaksanaan program BPNT

Menurut Sekretaris Desa, sarana dan prasrana penunjang kegiatan

program BPNT ataupun fasilitas di Desa Darmaraja sudah memadai dan

berdampak baik pada pelaksanaan program

Menurut Kaur Keuangan, pada dasarnya sarana dan prasarana

sangat di butuhkan bagi suatu organisasi maupun suatu program yang akan

di laksanakan dan program ataupun fasilitas BPNT di Desa Darmaraja

sarana da prasarananya memadai

Menurut Kassie. Kesejahteraan, di Desa Darmaraja, sarana dan

prasarana untuk menunjang suatu kegiatan program Bantuan Pangan Non

Tunai sudah memadai dan kegiatan pun berjalan semestinya

Tabel 4.19
Reduksi Data Kelengkapan Sarana Dan Prasarana

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Sarana dan prasarana di Sarana dan prasarana di


Desa Darmaraja sudah Desa Darmaraja sudah
memadai begitu pulamemadai seperti gor
fasilitas penunjang kegiatanyang bisa digunakan
program Bantuan Pangan untuk kegiatan
Non Tunai yang lengkap pelaksanaan program
sehingga mepermudah BPNT juga kursi untuk
dalam melakukan kegiatan para KPM menunggu
pelaksanaan program BPNT pembagian bansos
sehingga program
2 Sekretaris Desa Sarana dan prasrana tersebut pun berjalan
penunjang kegiatan program dengan baik sesuai
BPNT ataupun fasilitas di dengan peraturan-
Desa Darmaraja sudah
82

memadai dan berdampak peraturan program ini


baik pada pelaksanaan
program

3 Kaur Keuangan Pada dasarnya sarana dan


prasarana sangat di
butuhkan bagi suatu
organisasi maupun suatu
program yang akan di
laksanakan dan program
ataupun fasilitas BPNT di
Desa Darmaraja sarana da
prasarananya memadai

4 Kassie. Di Desa Darmaraja, sarana


Kesejahteraan dan prasarana untuk
menunjang suatu kegiatan
program Bantuan Pangan
Non Tunai sudah memadai
dan kegiatan pun berjalan
semestinya

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut :

Tabel 4.20
Triangulasi Kelengkapan Sarana Dan Prasarana

Hasil Hasil Hasil Study Dokumentasi


Observasi Wawancara

Menurut hasil Sarana dan


observasi prasarana di
bahwa sarana Desa Darmaraja
dan prasarana sudah memadai
untuk seperti gor yang
melakukan bisa digunakan
kegiatan untuk kegiatan
program BPNT pelaksanaan
83

sudah memadai program BPNT


seperti juga kursi untuk
melakukan para KPM
kegiatan menunggu
program pembagian
bantuan di bansos sehingga
dalam gor dan program tersebut
tersedia kuri pun berjalan
untuk dengan baik
menunggu sesuai dengan
giliran peraturan-
pembagian peraturan
bantuan program ini

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa Sarana dan prasarana

di Desa Darmaraja sudah memadai begitu pula fasilitas dalam melalukan

kegiatan program Bantuan Pangan Non Tunai ini sehingga program

tersebut pun berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan-peraturan

program ini.

b. Kondisi Sarana dan Prasarana yang baik


Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana

kondisi sarana dan prasarana yang ada di desa darmaraja kecamatan

darmaraja kabupaten sumedang dalam pelaksanaan program BPNT :

Menurut Kepala Desa, kondisi sarana dan prasarana program

BPNT di Desa Darmaraja ini sudah memadai hal ini dapat dilihat dari, alat

yang digunakan untuk transaksi pengambilan bantuan, selanjutnya

disediakan tempat duduk untuk menunggu giliran pengambilan bantuan,


84

dan tempat pendistribusian bantuan kepada keluarga penerima manfaat

sudah disediakan tempat khusus untuk pengambilan bantuan.

Menurut Sekretaris Desa, di Desa Darmaraja ini kondisi sarana dan

prasarana sudah cukup memadai dan juga bisa dilihat dari tempat atau gor

yang dijadikan tempat pembagian bantuan, selanjutnya para penerima juga

di sediakan tempat duduk untuk menunggu

Menurut Kaur Keuangan, alat-alat untuk menunjang program

Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini kondisinya cukup baik

diantaranya alat-alat yang digunakan untuk transaksi, di sediakan tempat

berupa gor untuk pembagian bantuan dan lain-lain

Menurut Kassie. Kesejahteraan, dalam melakukan kegiatan

pembagian program bantuan di butuhkan sarana dan prasarana yang

kondisinya baik seperti alat transaksi untuk pembagian bantuan dan juga

tempat untuk melakukan kegiatan program di Desa Darmaraja ini

Tabel 4.21
Reduksi Data Kondisi Sarana Dan Prasarana Yang Baik

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Kondisi sarana dan Kondisi sarana dan


prasarana program BPNT prasarana di Desa
di Desa Darmaraja ini Darmaraja sudah baik
sudah memadai hal ini dan bisa dilihat dari
dapat dilihat dari sarana sarana yang digunakan
yang digunakan, untuk melakukan
selanjutnya disediakan kegiatan pembagian
tempat duduk untuk bantuan seperti di
menunggu giliran sediakannya kursi
pengambilan bantuan, dan untuk menunggu, dan
85

tempat pendistribusian juga kegiatan ini


bantuan kepada keluarga dilakukan
penerima manfaat sudah memanfaatkan fasilitas
disediakan tempat khusus gedung gor
untuk pengambilan
bantuan.

2 Sekretaris Desa Di Desa Darmaraja ini


kondisi sarana dan
prasarana sudah cukup
memadai dan juga bisa
dilihat dari tempat atau gor
yang dijadikan tempat
pembagian bantuan,
selanjutnya para penerima
juga di sediakan tempat
duduk untuk menunggu

3 Kaur Keuangan Untuk menunjang program


Bantuan Pangan Non
Tunai di Desa Darmaraja
ini kondisinya cukup baik
diantaranya fasilitas yang
digunakan untuk kegiatan,
di sediakan tempat berupa
gor untuk pembagian
bantuan dan lain-lain

4 Kassie. Dalam melakukan kegiatan


Kesejahteraan pembagian program
bantuan di butuhkan sarana
dan prasarana yang
kondisinya baik seperti
fasilitas untuk pembagian
bantuan dan juga tempat
untuk melakukan kegiatan
program di Desa
Darmaraja ini

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tuani di Desa Darmaraja dapat dilihat pada tabel 4.22 sebagai berikut :
86

Tabel 4.22
Triangulasi Kondisi Sarana Dan Prasarana Yang Baik

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study Dokumentasi

Menurut hasil Kondisi sarana dan


observasi bahwa prasarana di Desa
kondisi sarana dan Darmaraja sudah baik
prasarana di Desa dan bisa dilihat dari
darmaraja sudah sarana yang
memadai digunakan untuk
melakukan kegiatan
pembagian bantuan
seperti di sediakannya
kursi untuk
menunggu, dan juga
kegiatan ini dilakukan
memanfaatkan
fasilitas gedung gor

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa Kondisi sarana dan

prasarana di Desa Darmaraja sudah baik dan bisa dilihat dari alat-alat

yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembagian bantuan seperti alat

untuk melakukan transaski pembagian bantuan, di sediakannya kursi untuk

menunggu, dan juga kegiatan ini dilakukan memanfaatkan fasilitas gedung

gor
87

6. Sistem Pengawasan Dan Pengendalian


a. Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana

pengarahan terhadap kegiatan program BPNT di Desa Darmaraja

Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang :

Menurut Kepala Desa, bahwa kegiatan Bantuan Pangan Non Tunai

di Desa Darmaraja sesuai peraturan yang berlaku dari pemerintah pusat

dan juga sesuai dengan pengarahan dari pimpinan program ini agar

tercapai tujuan

Menurut Sekretaris Desa, pengarahan terhadap kegiatan program

Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini dilaukakn oleh

pimpinan program ini yang tujuannya yaitu agar jika ada suatu program

hal yang melenceng/ kurang tepat makan akan di perbaiki dan diarahkan

sesuai tujuan program dari awal

Menurut Kaur Keuangan, memang dalam suatu program selalu

dibutuhkan pengarahan begitu pula pengarahan oleh pimpinan program

Bantuan Pangan Non Tunai di Desa ini supaya dapat terarah dan

terkendali

Menurut Kassie. Kesejahteraan, pengarahan yang dilakukan

pimpinan terhadap program Bantuan Pangan Non Tunai ini supaya dalam

pelaksanaan kegiatannya terarah dan teratur sehingga berjalan dengan

semestinya
88

Tabel 4.23
Reduksi Data Pengarahan Yang Dilakukan Oleh Pimpinan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Bahwa kegiatan Bantuan Kegiatan pelaksanaan


Pangan Non Tunai di Desa Program Bantuan
Darmaraja sesuai peraturan pangan Non Tunai di
yang berlaku dari Desa Darmaraja diberi
pemerintah pusat dan juga pengarahan oleh
sesuai dengan pengarahan pimpinan seperti
dari pimpinan agar memberitahu pegawai
program ini tercapai tujuan tentang apa yang harus
dilakukan, dimana,
2 Sekretaris Desa Pengarahan terhadap bagaimana
kegiatan program Bantuan melakukannya dan
Pangan Non Tunai di Desa melakukan
Darmaraja ini dilaukakn pengawasan secara
oleh pimpinan program ini ketat. Sehingga
yang tujuannya yaitu agar program juga sesuai
jika ada suatu program hal dengan peraturan-
yang melenceng/ kurang peraturan dari
tepat makan akan di pemerintah supaya
perbaiki dan diarahkan program ini tepat
sesuai tujuan program dari sasaran sesuai tujuan
awal yang telah ditetapkan
3 Kaur Keuangan Memang dalam suatu
program selalu dibutuhkan
pengarahan begitu pula
pengarahan oleh pimpinan
program Bantuan Pangan
Non Tunai di Desa ini
supaya dapat terarah dan
terkendali

4 Kassie. Pengarahan yang


Kesejahteraan dilakukan pimpinan
terhadap program Bantuan
Pangan Non Tunai ini
supaya dalam pelaksanaan
kegiatannya terarah dan
teratur sehingga berjalan
dengan semestinya

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


89

Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.24 sebagai berikut :

Tabel 4.24
Triangulasi Pengarahan Yang Dilakukan Oleh Pimpinan

Hasil Hasil Hasil Study Dokumentasi


Observasi Wawancara

Menurut hasil Kegiatan


observasi, pelaksanaan
setiap Program
melakukan Bantuan pangan
kegiatan Non Tunai di
program selalu Desa Darmaraja
di beri diberi
pengarahan pengarahan oleh
pimpinan seperti
memberitahu
pegawai tentang
apa yang harus
dilakukan,
dimana,
bagaimana
melakukannya
dan melakukan
pengawasan
secara ketat.
Sehingga
program juga
sesuai dengan
peraturan-
peraturan dari
pemerintah
supaya program
ini tepat sasaran
sesuai tujuan
yang telah
ditetapkan

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


90

Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil dokumentasi maka

dapat peneliti simpulkan bahwa Kegiatan pelaksanaan Program Bantuan pangan

Non Tunai di Desa Darmaraja diberi pengarahan oleh pimpinan program juga

sesuai denagn peraturan-peraturan dari pemerintah supaya program ini tepat

sasaran sesuai tujuan yang telah ditetapkan

b. Pemeriksaan terhadap kegiatan program kebijakan

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana

pemeriksaan terhadap kegiatan program BPNT di Desa Darmaraja

Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang :

Menurut Kepala Desa, sebelum atau sedang melaksanakan

kegiatan program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja

memasng harus ada pemeriksaan supaya kegiatan program ini berjalan

dengan lancar

Menurut Sekretaris Desa, pemeriksaan terhadap pelaksanaan

kegiatan program bantuan ini dilakukan oleh pegawai yang berkaitan

dengan program tersebut dan pemeriksaan itu berlangsung sampai

kegiatan ini selesai

Menurut Kaur Keuangan, memang sebelum melakukan kegiatan

program bantuan ini di haruskan atau diwajibkan untuk pemeriksaan

terlebih dahulu. Contohnya seperti pemeriksaan data-data KPM yang

mendapatkan program bantuan apakah sesuai dan lain-lain


91

Menurut Kassie. Kesejahteraan, bahwa pemeriksaan terhadap

kegiatan program Bantuan Pangan Non Tunai ini memang di haruskan

karena jika tidak dilakukan maka mungkin akan terjadi kesalahan-

kesalahan yang mengakibatkan adanya kendala ketika kegiatan program

ini berlangsung

Tabel 4.25
Reduksi Data Pemeriksaan Terhadap Kegiatan Program Kebijakan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Sebelum atau sedang Untuk melaksanakan


melaksanakan kegiatan kegiatan program
program Bantuan Pangan Bantuan Pangan Non
Non Tunai di Desa Tunai di Desa
Darmaraja memang harus Darmaraja ini
ada pemeriksaan supaya sebelumya diharuskan
kegiatan program ini atau diwajibkan
berjalan dengan lancar melakukan
pemeriksaan terlebih
2 Sekretaris Desa Pemeriksaan terhadap dahulu salah satunya
pelaksanaan kegiatan seperti pemeriksaan
program bantuan ini dan persiapan data
dilakukan oleh pegawai KPM, supaya tidak ada
yang berkaitan dengan kesalahan yang
program tersebut dan mengakibatkan
pemeriksaan itu terhambatnya kegiatan
berlangsung sampai program bantuan
kegiatan ini selesai tersebut yang akan
berdampak kepada
3 Kaur Keuangan Memang sebelum
kegiatan-kegiatan
melakukan kegiatan
selanjutnya seperti
program bantuan ini di
adanya perubahan
haruskan atau diwajibkan
data/penonaktiffan
untuk pemeriksaan terlebih
KPM karena
dahulu. Contohnya seperti
meninggal, sudah
pemeriksaan data-data
mampu, menolak
KPM yang mendapatkan
program, tercatat
program bantuan apakah
ganda
sesuai dan lain-lain

4 Kassie. Bahwa pemeriksaan


92

Kesejahteraan terhadap kegiatan program


Bantuan Pangan Non
Tunai ini memang di
haruskan karena jika tidak
dilakukan maka mungkin
akan terjadi kesalahan-
kesalahan yang
mengakibatkan adanya
kendala ketika kegiatan
program ini berlangsung

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.26 sebagai berikut :

Tabel 4.26
Triangulasi Pemeriksaan Terhadap Kegiatan Program Kebijakan

Hasil Hasil Hasil Study Dokumentasi


Observasi Wawancara
93

Menurut Untuk
hasil melaksanakan
observasi, kegiatan program
kegiatan Bantuan Pangan
peogram Non Tunai di
BPNT Desa Darmaraja
selalu ini sebelumya
diadakannya diharuskan atau
pemeriksaan diwajibkan
melakukan
pemeriksaan
terlebih dahulu
salah satunya
seperti
pemeriksaan dan
persiapan data
KPM, supaya
tidak ada
kesalahan yang
mengakibatkan
terhambatnya
kegiatan program
bantuan tersebut
yang akan
berdampak kepada
kegiatan-kegiatan
selanjutnya seperti
adanya perubahan
data/penonaktiffan
KPM karena
meninggal, sudah
mampu, menolak
program, tercatat
ganda

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa untuk melaksanakan

kegiatan program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini

diharuskan atau diwajibkan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu

suapaya tidak ada kesalahan yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan


94

program bantuan tersebut yang akan berdampak kepada kegiatan-kegiatan

selanjutnya

Tabel 4.27
Rekapitulasi
No Indikator Uraian

1. Penyusunan program tahunan Penyusunan program tahunan di Desa


Darmaraja ini sangat tersusun dengan
rapih dari penyampaian melalui rapat
serta membahas tentang visi dan misi
dari program tahunan tersebut, program
ini dilakukan secara rutin setiap tahunnya
dan tepat sasaran sesuai dengan apa yang
telah direncanakan dalam isi rapat.

2. Strategi koordinasi yang Strategi koordinasi yang dilakukan di


dilakukan Desa Darmaraja yaitu salah satunya
dengan perencanaan yang matang dan ini
akan meliputi waktu, agenda, maka
setiap pegawai atau pihak akan mampu
memepersiapkan diri sebelumuya, juga
akan terarah sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan juga bisa mengatasi
perbedaan waktu tugas dan keragaman
dari para pegawai tersebut, sehingga
perbedaan-perbedaan tersebut terikat dan
selaras menjadikannya suatu tujuan dan
target yang telah di tetapkan sebelumnya
tercapai

Setelah hasil penelitian indikator dan uraian diatas mendukung

teori Gibson dalam Tangkilisan (2005: 65) dan dapat pula diukur dengan

indikator sebagai berikut :

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai yaitu kejelasan tujuan yang

hendak dicapai namun dengan efektivitas organisasi dari sudut


95

pencapaian tujuan, dalam pengertian sebagaimisi terakhir adalah

pekerjaan yang sulit karena sering tujuan tidak dapat ditentukan

dengan pasti

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan adalah adanya kejelasan strategi

untuk melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran tang

ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam mencapai tujuan

C. Faktor-Faktor Penghambat Program Bantuan Pangan Non Tunai

1. Kualitas Dan Kompensasi Aparatur

a. Rendahnya kemampuan aparatur dalam melaksanakan program kebijakan

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana

kemampuan aparatur dalam melaksanakan program BPNT di Desa

Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang :

Menurut Kepala Desa, kemampuan aparatur atau pegawai program

bantuan tersebut di Desa Darmaraja cukup baik dan juga bisa dilihat dari

kinerja para pegawai yang memahami peraturan-peraturan kegiatan

program bantuan ini

Menurut Sekretaris Desa, sangat penting bagi para pegawai

program Bantuan Bantuan Pangan Non Tunai ini untuk memahami

program tersebut untuk bisa menjalankan pelaksanaan kegiatan program

bantuan

Menurut Kaur Keuangan, para pegawai Program Bantuan Pangan

di Desa Darmaraja ini sudah dan atau harus memiliki bekal kemampuan
96

untuk melaksanakan kegiatan program bantuan ini yang nantinya tidak ada

kesalahan yang fatal

Menurut Kassie. Kesejahteraan, bahwa untuk menjadi pegawai

Program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini di haruskan

memiliki kemampuan atau pemahaman mengenai program tersebut

sehingga berjalan dengan lancar

Tabel 4.28
Reduksi Data Pemeriksaan Terhadap Kegiatan Program
Kebijakan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Kemampuan aparatur atau Para pegawai Bantuan


pegawai program bantuan Pangan Non Tunai di
tersebut di Desa Darmaraja Desa Darmaraja ini
cukup baik dan juga bisa sudah atau harus di
dilihat dari kinerja para wajibkan memiliki
pegawai yang memahami kemampuan sehingga
peraturan-peraturan dalam melaksanakan
kegiatan program bantuan kegiatan program
ini bantuan tersebut maka
berjalan sesuai dengan
2 Sekretaris Desa Sangat penting bagi para peraturan-peraturan
pegawai program Bantuan yang sudah di tetapkan
Bantuan Pangan Non
Tunai ini untuk memahami
program tersebut untuk
bisa menjalankan
pelaksanaan kegiatan
program bantuan

3 Kaur Keuangan Para pegawai Program


Bantuan Pangan di Desa
Darmaraja ini sudah dan
atau harus memiliki bekal
kemampuan untuk
melaksanakan kegiatan
program bantuan ini yang
nantinya tidak ada
97

kesalahan yang fatal

4 Kassie. Bahwa untuk menjadi


Kesejahteraan pegawai Program Bantuan
Pangan Non Tunai di Desa
Darmaraja ini di haruskan
memiliki kemampuan atau
pemahaman mengenai
program tersebut sehingga
berjalan dengan lancar

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.29 sebagai berikut :

Tabel 4.29
Triangulasi Pemeriksaan Terhadap Kegiatan Program
Kebijakan

Hasil Hasil Hasil Study Dokumentasi


Observasi Wawancara
98

Menurut hasil Para pegawai


observasi Bantuan Pangan
bahwa para Non Tunai di
pegawai Desa Darmaraja
BPNT sudah ini sudah atau
dan harus harus di
diwajibakn wajibkan
memiliki memiliki
kemampuan kemampuan
dasar sehingga dalam
memahami melaksanakan
program kegiatan
tersebut program
bantuan tersebut
maka berjalan
sesuai dengan
peraturan-
peraturan yang
sudah di
tetapkan

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa Para pegawai Bantuan

Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini sudah atau harus diwajibkan

memiliki kemampuan sehingga dalam melaksanakan kegiatan program

bantuan tersebut maka berjalan sesuai dengan peraturan-peraturan yang

sudah di tetapkan

b. Rendahnya kualitas aparatur dalam menjalankan program


99

Penulis menanyakan kepada informan mengenai sejauh mana

kualitas aparatur mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program di desa

darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang :

Menurut Kepala Desa, memang kualitas para aparatur pegawai

program bantuan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan program

bantuan tersebut, dan juga bisa dilihat dari hasil pekerjaan mereka yang

sangat memuaskan

Menurut Sekretaris Desa, pelaksanaan kegiatan program Bantuan

Pangan Non Tunai memanglah sangat terpengaruhi oleh kualitas para

pegawai, baik itu hasil dari bantuan program tersebut ataupun dari

pelaksanaan program tersebut yang nantinya akan terlihat hasilnya di akhir

kegiatan

Menurut Kaur Keuangan, sudah pasti kualitas aparatur pegawai

program Bantuan Pangan Non Tunai memengaruhi pelaksanaan program

bantuan itu dan saling berkaitan satu sama lain sehingga jika kualitas

aparatur pegawai program bantuan tersebut cukup baik, maka hasilnya pun

akan sama

Menurut Kassie. Kesejahteraan, jika di dalam suatu program

kualitas para pegawainya cukup mumpuni maka hasilnya pun akan bagus,

begitupula kualitas para pegawai program bantuan yang ada di Desa

Darmaraja ini sangat memengaruhi pelaksanaan kegiatan program bantuan

Tabel 4.30
100

Reduksi Data Rendahnya kualitas aparatur dalam melaksanakan program

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Memang kualitas para Bahwa kualitas para


aparatur pegawai program aparatur pegawai
bantuan sangat BPNT di Desa
berpengaruh dalam Darmaraja ini cukup
pelaksanaan kegiatan mumpuni dan juga
program bantuan tersebut, sangat memengaruhi
dan juga bisa dilihat dari pelaksanaan kegiatan
hasil pekerjaan mereka program bantuan
yang sangat memuaskan sesuai dengan
ketentuan yang sudah
2 Sekretaris Desa Pelaksanaan kegiatan ditetapkan namun ada
program Bantuan Pangan beberapa pegawai
Non Tunai memanglah yang kurang mengerti
sangat terpengaruhi oleh dengan program
kualitas para pegawai, baik tersebut
itu hasil dari bantuan
program tersebut ataupun
dari pelaksanaan program
tersebut yang nantinya
akan terlihat hasilnya di
akhir kegiatan

3 Kaur Keuangan Sudah pasti kualitas


aparatur pegawai program
Bantuan Pangan Non
Tunai memengaruhi
pelaksanaan program
bantuan itu dan saling
berkaitan satu sama lain
sehingga jika kualitas
aparatur pegawai program
bantuan tersebut cukup
baik, maka hasilnya pun
akan sama

4 Kassie. Jika didalam suatu


Kesejahteraan program kualitas para
pegawainya cukup
mumpuni maka hasilnya
pun akan bagus, begitupula
kualitas para pegawai
program bantuan yang ada
di Desa Darmaraja ini
101

sangat memengaruhi
pelaksanaan kegiatan
program bantuan

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.31 sebagai berikut :

Tabel 4.31
Triangulasi Rendahnya Kualitas Aparatur Dalam Melaksanakan Program

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Menurut hasil observasi Bahwa kualitas para Adang Budiman SLTP


dalam hal ini kualitas aparatur pegawai BPNT Icang Mulyadi SLTA
pegawai aparatur di Desa Darmaraja ini Nina Fitriyani, SE S1
program bantuan cukup cukup mumpuni dan Entang Rohidin SLTA
mumpuni untuk juga sangat
memengaruhi kegiatan memengaruhi
program bantuan pelaksanaan kegiatan
program bantuan sesuai
dengan ketentuan yang
sudah ditetapkan namun
ada beberapa pegawai
yang kurang mengerti
dengan program tersebut

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa kualitas para aparatur

pegawai BPNT di Desa Darmaraja ini cukup mumpuni dan juga sangat

memengaruhi pelaksanaan kegiatan program bantuan sesuai dengan

ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga terciptalah sebuah tujuan yang

sudah di tetapkan.
102

2. Sarana Prasarana

a. TUPOKSI yang jelas

Penulis menanyakan kepada informan mengenai sejauh mana

kejelasan TUPOKSI pada pelaksanaan program BPNT di desa darmaraja

kecamatan darmaraja kabupaten sumedang :

Menurut Kepala Desa, bahwa untuk melaksanakan kegiatan

program bantuan ini para pegawai menempati pekerjaan dan kemampuan

di bidang masing-masing dengan jelas sesuai dengan kemampuan para

pegawai program bantuan tersebut sehingga sasaran dari program bantuan

pun tepat

Menurut Sekretaris Desa, untuk mencapai sasaran dari program

Bantuan Pangan Non Tunai tersebut, para pegawainya harus menempati

pekerjaan dengan jelas sesuai dengan kemampuan di bidang masing-

masing. Begitu pula di Desa Darmaraja ini, para pegawainya menempati

pekerjaan sesuai dengan kemampuan masing-masing dan otomatis sasaran

pun tercapai

Menurut Kaur Keuangan, dalam melaksanakan kegiatan program

Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini para pegawainya pun

sudah menempati pekerjaan dan kemampuan di bidangnya masing-masing

dengan jelas sehingga tujuan dan sasaran program bantuan yang di

tetapkan sebelumnya akan tercapai


103

Menurut Kassie. Kesejahteraan, memang sudah jelas bahwa para

pegawai program bantuan di Desa Darmaraja ini sudah dan harus

mempunyai kemampuan di bidang nya masing-masing sehingga dalam

melaksanakan kegiatan program bantuan tersebut akan mudah dan tujuan

pun tercapai

Tabel 4.32
Reduksi Data TUPOKSI Yang Jelas

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Bahwa untuk Pekerjaan dan kemampuan


melaksanakan para pegawai program
kegiatan program bantuan yang sudah di
bantuan ini para tempatkan di bidangnya
pegawai menempati masing-masing tersebut
pekerjaan dan diantaranya mengatur
kemampuan di pelaksanaan dan validasi
bidang masing- KPM bansos pangan,
masing sesuai dengan mengatur pelaksanaan
kemampuan para edukasi dan sosialisasi
pegawai program dalam pelaksanaan program
bantuan tersebut bantuan, mengatur
sehingga sasaran dari pelaksanaan registrasi
program bantuan pun penerima kks, mengatur
tepat pemantuan penyaluran
bansos pangan, membuat
2 Sekretaris Desa Untuk mencapai laporan pelaksanaan
sasaran dari program program BPNT kepada
Bantuan Pangan Non dinas sosial/ kota namun ada
Tunai tersebut, para beberapa pegawai yang
pegawainya harus kurang memahami tentang
menempati pekerjaan program tersebut
sesuai dengan
kemampuan di
bidang masing-
masing. Begitu pula
di Desa Darmaraja
ini, para pegawainya
menempati pekerjaan
sesuai dengan
104

kemampuan masing-
masing dan otomatis
sasaran pun tercapai

3 Kaur Keuangan Dalam melaksanakan


kegiatan program
Bantuan Pangan Non
Tunai di Desa
Darmaraja ini para
pegawainya pun
sudah menempati
pekerjaan dan
kemampuan di
bidangnya masing-
masing sehingga
tujuan dan sasaran
program bantuan
yang di tetapkan
sebelumnya akan
tercapai

4 Kassie. Memang sudah jelas


Kesejahteraan bahwa para pegawai
program bantuan di
Desa Darmaraja ini
sudah dan harus
mempunyai
kemampuan di
bidang nya masing-
masing sehingga
dalam melaksanakan
kegiatan program
bantuan tersebut akan
mudah dan tujuan
pun tercapai

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.33 sebagai berikut :

Tabel 4.33
Triangulasi TUPOKSI Yang Jelas
105

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Kemampuan para Pekerjaan dan Petunjuk pelaksanaan


pegawai program kemampuan para
bantuan yang sudah di pegawai program
tempatkan di bidannya bantuan yang sudah di
masing-masing tempatkan di bidangnya
mempengaruhi hasil masing-masing tersebut
akhir dari pelaksanaan diantaranya mengatur
kegiatan tersebut pelaksanaan dan validasi
KPM bansos pangan,
mengatur pelaksanaan
edukasi dan sosialisasi
dalam pelaksanaan
program bantuan,
mengatur pelaksanaan
registrasi penerima kks,
mengatur pemantuan
penyaluran bansos
pangan, membuat
laporan pelaksanaan
program BPNT kepada
dinas sosial/ kota namun
ada beberapa pegawai
yang kurang memahami
tentang program tersebut

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa pekerjaan dan

kemampuan para pegawai program bantuan yang sudah di tempatkan di

bidangnya masing-masing tersebut mempengaruhi dalam pelaksanaan

program bantuan, begitupula hasil dari pekerjaan para pegawai yang tepat

sasaran

b. Kurangnya fasilitas untuk melaksanakan program kebijakan


106

Penulis menanyakan kepada informan mengenai Bagaimana

keadaan fasilitas penunjang pelaksanaan program BPNT di desa darmaraja

kecamatan darmaraja kabupaten sumedang :

Menurut Kepala Desa, keadaan fasilitas di Desa Darmaraja untuk

melaksanakan program Bantuan Pangan Non Tunai cukup memadai tetapi

ada beberapa keadaan fasilitas yang tidak layak seperti sebagian kursi

yang patah sehingga mengakibatkan sebagian para penerima manfaat

menunggu dengan keadaan berdiri

Menurut Sekretaris Desa, mungkin ada sebagian faslitas yang

kurang layak untuk melaksanakan kegiatan program Bantuan Pangan Non

Tunai ini seperti ada sebagian kursi yang patah tetapi beberapa fasilitas

untuk melaksanakan program bantuan selebihnya memadai

Menurut Kaur Keuangan, untuk melaksanakan program Bantuan

Pangan Non Tunai dibutuhkannya suatu fasilitas penunjang supaya

terlaksana tetapi di Desa Darmaraja Ini ada fasilitas yang sedikit

menghambat berjalannya program yaitu ada sebagian kursi yang patah

untuk menunggu para KPM

Menurut Kassie. Kesejahteraan, keadaan fasilitas yang akan di

gunakan untuk melaksanakan program Bantuan Pangan Non Tunai di

Desa Darmaraja ini sesuai dengan standar tetapi ada beberapa fasilitas

yang tidak bisa dipakai seperti kursi tempat duduk para keluarga pnerima

manfaat yang patah


107

Tabel 4.34
Reduksi Data Kurangnya Faslitas Untuk Melaksanakan Program Kebijakan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Keadaan fasilitas di Desa Fasilitas untuk


Darmaraja untuk melaksanakan program
melaksanakan program Bantuan Pangan Non
Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja
Tunai cukup memadai ini sudah cukup baik
tetapi ada beberapa seperti digunakannya gor
keadaan fasilitas yang untuk dijadikan
tidak layak seperti berlangsungnya kegiatan
sebagian kursi yang patah program bantuan namun
sehingga mengakibatkan ada beberapa kekurangan
sebagian para penerima fasilitas seperti kursi untuk
manfaat menunggu menunggu sehingga para
dengan keadaan berdiri keluarga penerima
manfaat(KPM) ada yang
2 Sekretaris Desa Mungkin ada sebagian berdiri menunggu di luar
faslitas yang kurang layak
untuk melaksanakan
kegiatan program
Bantuan Pangan Non
Tunai ini seperti ada
sebagian kursi yang patah
tetapi beberapa fasilitas
untuk melaksanakan
program bantuan
selebihnya memadai

3 Kaur Keuangan Untuk melaksanakan


program Bantuan Pangan
Non Tunai dibutuhkannya
suatu fasilitas penunjang
supaya terlaksana tetapi
di Desa Darmaraja Ini ada
fasilitas yang sedikit
menghambat berjalannya
program yaitu ada
sebagian kursi yang patah
untuk menunggu para
KPM

4 Kassie. Keadaan fasilitas yang


Kesejahteraan akan di gunakan untuk
melaksanakan program
108

Bantuan Pangan Non


Tunai di Desa Darmaraja
ini sesuai dengan standar
tetapi ada beberapa
fasilitas yang tidak bisa
dipakai seperti kursi
tempat duduk para
keluarga pnerima manfaat
yang patah

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.35 sebagai berikut :

Tabel 4.35
Triangulasi Kurangnya Fasilitas Untuk Melaksanankan Progran Kebijakan

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Kurangnya asilitas Fasilitas untuk Kursi tunggu


seperti kusriuntuk melaksanakan program
menunggu para eluarga Bantuan PanganNon
penerima manfaat Tunai di Desa Darmaraja
ini sudah ckup baik
seperti digunakannya gor
untuk dijadikan
berlangsungnya kegiatan
program bantuan namun
ada beberapa kekurangan
fasilitas seperti kursi
untuk menunggu
sehingga para keluarga
penerima manfaat(KPM)
ada yang menunggu di
luar

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa fasilitas untuk


109

melaksanakan program Bantuan PanganNon Tunai di Desa Darmaraja ini

sudah ckup baik namun ada beberapa kekurangan fasilitas seperti kursi

untuk menunggu

3. Pengawasan

a. Pemimpin tidak memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup, baik dari

segi manajerial maupun technical skill

Penulis menanyakan kepada informan mengenai sejauh mana

kemampuan dan keterampilan manajerial kepala desa darmaraja

kecamatan darmaraja kabupaten sumedang dalam memberikan arahan

pada pelaksanaan program BPNT :

Menurut Kepala Desa, bahwa kemampuan dan keterampilan

manajerial kepala Desa Darmaraja dalam memberikan arahan dalam

melaksanakan program bantuan ini cukup baik sesuai dengan peraturan-

peraturan program Bantuan pangan Non Tunai yang sudah ditetapkan

tersebut

Menurut Sekretaris Desa, kemapuan dan keterampilan manajerial

kepala Desa darmaraja ini cukup baik dan juga kepala desa pun dituntut

atau wajib mempunyai skill untuk mengarahkan suatu program tersebut

sesuai dengan jalur peraturan yang sudah ditetapkan

Menurut Kaur Keuangan, dalam melaksanakan kegiatan program

Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini sangat dibutuhkannya

suatu arahan dan bimbingan oleh kepala Desa supaya kegiatan tersebut
110

berjalan dengan lancar dan juga kepala di Desa ini sudah cukup mempnyai

kemampuan untuk mengarahkan da membimbing suatu program bantuan

ini

Menurut Kassie. Kesejahteraan, kepala Desa di Desa Darmaraja ini

sudah cukup mempunyai kemampuan atau skill untuk mengarahkan dan

membimbing suatu kegiatan program bantuan ini sesuai dengan peraturan-

peraturan yang sudah di tetapkan sebelumnya

Tabel 4.36
Reduksi Data Pemimpin Tidak Memiliki Kemampuan Dan Keterampilan
Yang Cukup, Baik Dari Segi Manajerial Maupun Technical Skill

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Bahwa kemampuan dan Kepala Desa


keterampilan manajerial Darmaraja sudah
kepala Desa Darmaraja cukup mempunyai
dalam memberikan arahan kemampuan untuk
dalam melaksanakan mengarahkan dan
program bantuan ini cukup membimbing suatu
baik sesuai dengan program sesuai dengan
peraturan-peraturan peraturan-peraturan
program Bantuan pangan yang sudah ditetapkan
Non Tunai yang sudah sebelumnya
ditetapkan tersebut

2 Sekretaris Desa Kemapuan dan


keterampilan manajerial
kepala Desa darmaraja ini
cukup baik dan juga kepala
desa pun dituntut atau
wajib mempunyai skill
untuk mengarahkan suatu
program tersebut sesuai
dengan jalur peraturan
111

yang sudah ditetapkan

3 Kaur Keuangan Dalam melaksanakan


kegiatan program Bantuan
Pangan Non Tunai di Desa
Darmaraja ini sangat
dibutuhkannya suatu
arahan dan bimbingan oleh
kepala Desa supaya
kegiatan tersebut berjalan
dengan lancar dan juga
kepala di Desa ini sudah
cukup mempnyai
kemampuan untuk
mengarahkan da
membimbing suatu
program bantuan ini

4 Kassie. Kepala Desa di Desa


Kesejahteran Darmaraja ini sudah cukup
mempunyai kemampuan
atau skill untuk
mengarahkan dan
membimbing suatu
kegiatan program bantuan
ini sesuai dengan
peraturan-peraturan yang
sudah di tetapkan
sebelumnya

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.37 sebagai berikut :

Tabel 4.37
Triangulasi Pemimpin Tidak Memiliki Kemampuan Dan Keterampilan
Yang Cukup, Baik Dari Segi Manajerial Maupun Technical Skill

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Kekampuan dan skill Kepala Desa Darmaraja Kepala Desa


112

kepala Desa Darmaraja sudah cukup mempunyai Darmaraja, Adang


sudah cukup baik untuk kemampuan untuk Budiman Sumedang,
membimbing suatu mengarahkan dan 12-05-1957 Lulusan
program bantuan membimbing suatu SLTP
program sesuai dengan
peraturan-peraturan yang
sudah ditetapkan
sebelumnya

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa kepala Desa Darmaraja

sudah cukup mempunyai kemampuan untuk mengarahkan dan

membimbing suatu program sesuai dengan peraturan-peraturan yang

sudah ditetapkan sebelumnya

b. Kelemahan sikap pemimpin, sehingga tidak mungkin memiliki ketangguhan

dalam melakukan pengawasan

Penulis menanyakan kepada informan mengenai sejauh mana

pengawasan yang dilakukan kepala Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja

Kabupaten Sumedang dalam pelaksanaan program BPNT :

Menurut Kepala Desa, pengawasan yang dilakukan oleh kepala

Desa Darmaraja dalam pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai

sudah cukup baik sesuai dengan kemampuan dan pengalaman juga

pengawasan tersebut sesuai dengan peraturan-peraturan yang sudah di

tetapkan

Menurut Sekretaris Desa, untuk melakukan suatu pengawasan

terhadap pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa


113

Darmaraja ini, dibutuhkannya suatu kemampuan kepala desa/ pemimpin

untuk mengarahkan atau membimbing jalannya suatu kegiatan program

bantuan tersebut. Begitupula kepala Desa darmarja ini sudah mempunyai

kemampuan

Menurut Kaur Keuangan, kepala Desa Darmaraja ini sudah cukup

mempnyai kemampuan untuk mengawasi berjalanya suatu pelaksana

program bantuan sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan

Menurut Kassie. Kesejaheraan, sudah seharusnya kepala di Desa

Darmaraja ini mempunyai kemampuan pengawasan terhadap pelaksanaan

program bantuan dan juga kepala Desa Dramaraja pun sudah cukup baik

dalam mengawasi berjalannya program bantuan itu

Tabel 4.38
Reduksi Data Kelemahan Sikap Pemimpin, Sehingga Tidak Mungkin
Memiliki Ketangguhan Dalam Melakukan Pengawasan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Pengawasan yang Secara umum,


dilakukan oleh kepala Desa kemampuan kepala di
Darmaraja dalam Desa Darmaraja dalam
pelaksanaan program pengawasan kegiatan
Bantuan Pangan Non program bantuan
Tunai sudah cukup baik sudah cukup baik
sesuai dengan kemampuan sesuai dengan
dan pengalaman juga peraturan-peraturan
pengawasan tersebut sesuai
dengan peraturan-peraturan
yang sudah di tetapkan

2 Sekretaris Desa Pengawasan yang


114

dilakukan oleh kepala Desa


Darmaraja dalam
pelaksanaan program
Bantuan Pangan Non
Tunai sudah cukup baik
sesuai dengan kemampuan
dan pengalaman juga
pengawasan tersebut sesuai
dengan peraturan-peraturan
yang sudah di tetapkan

3 Kaur Keuangan Kepala Desa Darmaraja ini


sudah cukup mempnyai
kemampuan untuk
mengawasi berjalanya
suatu pelaksana program
bantuan sesuai dengan
peraturan yang sudah
ditetapkan

4 Kaassie. Sudah seharusnya kepala


Kesejahteraan di Desa Darmaraja ini
mempunyai kemampuan
pengawasan terhadap
pelaksanaan program
bantuan dan juga kepala
Desa Dramaraja pun sudah
cukup baik dalam
mengawasi berjalannya
program bantuan itu

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Prorgram Bantuan Pangan Non

Tunai, dapat dilihat pada tabel 4.39 sebagai berikut :

Tabel 4.39
Triangulasi Kelemahan Sikap Pemimpin, Sehingga Tidak Mungkin Memiliki
Ketangguhan Dalam Melakukan Pengawasan

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi
115

Menurut hasil observasi Secara umum, Pelaksana Program


bahwa kemampuan kemampuan pelaksana BPNT
pelaksana program program BPNT di Desa
BPNT dalam Darmaraja dalam
mengaawasi program pengawasan kegiatan
sudah cukup baik program bantuan sudah
cukup baik sesuai
dengan peraturan-
peraturan

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa secara umum,

kemampuan kepala di Desa darmaraja dalam pengawasan kegiatan

program bantuan sudah cukup baik sesuai dengan peraturan-peraturan

Tabel 4.40
Rekapitulasi

No Indikator Uraian

1. Rendahnya kemampuan Para pegawai Bantuan Pangan Non Tunai


aparatur dalam melaksanakan di Desa Darmaraja ini sudah atau harus
program kebijakan di wajibkan memiliki kemampuan dalam
hal kegiatan program bantuan dan tingkat
pendidikan/ umur para pegawai di Desa
Darmaraja ini mendominasi SMA ke
bawah dan umur para pegawai rata-rata
37-64 tahun sehingga pekerjaan mereka
akan mempengaruhi suatu kegiatan
program BPNT tersebut

2. Rendahnya kualitas aparatur Bahwa sumber daya manusia untuk


dalam menjalankan program menjalankan kegiatan BPNT di Desa
Darmaraja ini masih terbatas dan juga
sangat memengaruhi pelaksanaan
kegiatan program bantuan dan sebagian
para pegawai tidak begitu memahami
tentang program tersebut sehingga
efektivitas program pun masih belum
mencapai optimal
116

Kesimpulan dari beberapa indikator diatas yaitu bahwa aparatur

Desa Darmaraja ini harus/diwajibkan memiliki kemampuan yang

berkaitan dengan program bantuan sehingga program bantuan tersebut

akan berjalan dengan baik sesuai apa yang telah ditetapkan juga

pengalaman,tingkat pendidikan, usia para pegawai akan mempengaruhi

suatu kegiatan program Bantuan Pangan Non Tunai. Dan kualitas sumber

daya manusia di Desa Darmaraja ini masih terbatas dikarenakan ada

beberapa pegawai yang kurang memahami program BPNT ini sehingga

akan mempengaruhi kegiatan program

Hasil dari penelitian diatas mendukung teori Hasibuan dalam

Samsudin dkk (2014:2) menyatakan bahwa ada 4 faktor yang

mempengaruhi efektivitas sebagai berikut :

1. Berpendapat bahwa kualitas sumber daya manusia pada dasarnya adalah

tingkat pengetahuan, kemampuan dan kemauan yang terdapat pada sumber

daya manusia

2. Kompetensi Administator menjelaskan bahwa kemampuan adalah

kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan

tertentu.

3. Sarana prasarana merupakan penunjang atau peralatan kerja dalam hal ini

termasuk dalam pengertian sarana prasarana adalah bagian penting dan

ikut menentukan terselenggaranya aktivitas.Faktor sarana dan prasarana di

artikan sebagai peralatan penting dalam penyelenggaraan aktivitas


117

pemerintah, dalam hal ini sarana digunakan untuk mempermudah atau

memperlancar gerak dan aktivitas pemerintah.

4. Pengawasan adalah satu diantara fungsi manajemen yang merupakan

proses kegiatan pemimpin untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan

dan tugas dalam sebuah lembaga akan terlaksana dengan baik sesuai

dengan kebijakan, intruksi, rencana dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

D. Upaya-Upaya Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Program Bantuan

Pangan Non Tunai

1. Kualitas Dan Kompensasi Aparatur

a. Meningkatkan kemampuan aparatur dalam melaksanakan program kebijakan

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana upaya

peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan program BPNT di

desa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang :

Menurut Kepala Desa, upaya meningkatkan kemampuan pegawai

program bantuan di Desa Darmaraja yaitu dengan melalui proses

perencanaan pendidikan, dan pengelolaan tenaga atau pegawai untuk

mencapai suatu hasil yang baik

Menurut Sekretaris Desa, dalam meningkatkan sumber daya

manusia agar pelaksanaan suatu program bantuan di Desa darmaraja

tersebut sukses salah satunya adalah dengan diadakannya suatu pelatihan

BPNT sehingga kemampuan pegawai tersebut meningkat


118

Menurut Kaur Keuangan, untuk meningkatkan kemampuan atau

sumber daya pegawai terhadap program Bantuan Pangan Non Tunai di

Desa darmaraja dibutuhkannya suatu pelatihan tentang BPNT sehingga

dalam melaksanakan program bantuan tersebut besar kemungkinan akan

terlaksana dengan baik sesuai dengan peraturan-peraturan

Menurut Kassie. Kesejahteraan, untuk meningkatkan kemampuan

para pegawai di Desa Darmaraja yaitu dengan diadakannya suatu pelatihan

BPNT yang nantinya dalam pelaksanaan program bantuan tersebut akan

semakin baik

Tabel 4.41
Reduksi Data Meningkatkan kemampuan aparatur dalam melaksanakan
program kebijakan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Upaya meningkatkan Bahwa pegawai


kemampuan pegawai Program Bantuan
program bantuan di Desa Pangan Non Tunai di
Darmaraja yaitu dengan Desa Darmaraja ini
melalui proses perencanaan sudah dilakukanya
pendidikan, dan pengelolaan suatu pelatihan
tenaga atau pegawai untuk tentang BPNT sesuai
mencapai suatu hasil yang dengan peraturan-
baik peraturan yang sudah
ditentukan oleh
2 Sekretaris Desa Dalam meningkatkan pemerintah pusat
sumber daya manusia agar sehingga kemampuan
pelaksanaan suatu program para pegawai pun
bantuan di Desa darmaraja meningkat
tersebut sukses salah
satunya adalah dengan
diadakannya suatu pelatihan
BPNT sehingga kemampuan
pegawai tersebut meningkat

3 Kaur Keuangan Untuk meningkatkan


119

kemampuan atau sumber


daya pegawai terhadap
program Bantuan Pangan
Non Tunai di Desa
darmaraja dibutuhkannya
suatu pelatihan tentang
BPNT sehingga dalam
melaksanakan program
bantuan tersebut besar
kemungkinan akan
terlaksana dengan baik
sesuai dengan peraturan-
peraturan

4 Kassie. Untuk meningkatkan


Kesejahteraan kemampuan para pegawai di
Desa Darmaraja yaitu
dengan diadakannya suatu
pelatihan BPNT yang
nantinya dalam pelaksanaan
program bantuan tersebut
akan semakin baik

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Non Tunai di

Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.42 sebagai berikut :

Tabel 4.42
Triangulasi Meningkatkan kemampuan aparatur dalam melaksanakan
program kebijakan

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Menurut hasil observasi, Bahwa pegawai Program __


untuk meningkatkan Bantuan Pangan Non
suatu kemampuan para Tunai di Desa Darmaraja
pegawai di Desa ini sudah dilakukanya
Darmaraja ini sudah suatu pelatihan tentang
120

dilakukannya suatu BPNT sesuai dengan


pelatihan tentang BPNT peraturan-peraturan yang
sudah ditentukan oleh
pemerintah pusat
sehingga kemampuan
para pegawai pun
meningkat

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa bahwa pegawai

Program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini sudah

dilakukanya suatu pelatihan tentang BPNT sesuai dengan peraturan-

peraturan yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat sehingga

kemampuan para pegawai pun meningkat

b. Meningkatkan Kualitas kerja aparatur dalam menjalankan program

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana upaya

peningkatan kualitas aparatur dalam pelaksanaan program BPNT di Desa

Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang :

Menurut Kepala Desa, untuk meningkatkan kualitas para pegawai

Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini yaitu dengan

diadakannya suatu kegiatan pelatihan tentang BPNT

Menurut Sekretaris Desa, bahwa dalam meningkatkan kualitas para

pegawai di Desa Darmaraja ini yaitu dengan pelatihan-pelatihan yang

sesuai dengan program bantuan tersebut


121

Menurut Kaur Keuangan, memang dalam upaya peningkatan

kualitas para aparatur pegawai di Desa Darmaraja ini yaitu dengan

pelatihan yang nantinya salah satunya meningkatkan produktivitas kerja

dalam melaksanakan program bantuan

Menurut Kassie. Kesejahteraan, bahwa untuk meningkatkan

kualitas kerja para pegawai di Desa Darmaraja ini yaitu dengan diadakan

suatu pelatihan-pelatihan yang nantinya akan meningkatkan salah satunya

yaitu meningkatkan pelayanan

Tabel 4.43
Reduksi Data Meningkatkan Kualitas Kerja Aparatur Dalam Menjalankan
Program

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Untuk meningkatkan Bahwa kualitas


kualitas para pegawai aparatur di Desa
Bantuan Pangan Non Darmaraja ini sudah
Tunai di Desa Darmaraja ditingkatkan melalui
ini yaitu dengan kegiatan pelatihan-
diadakannya suatu kegiatan pelatihan sesuai
pelatihan tentang BPNT dengan peraturan-
peraturan yang sudah
2 Sekretaris Desa Bahwa dalam di tetapkan
meningkatkan kualitas para sebelumnya dan hasil
pegawai di Desa peningkatkan dari
Darmaraja ini yaitu dengan suatu pelatihan
pelatihan-pelatihan yang tersebut yaitu salah
sesuai dengan program satunya meningkatnya
bantuan tersebut prodktivitas kerja
3 Kaur Keuangan Memang dalam upaya
peningkatan kualitas para
aparatur pegawai di Desa
darmaraja ini yaitu dengan
pelatihan yang nantinya
salah satunya
meningkatkan
122

produktivitas kerja dalam


melaksanakan program
bantuan

4 Kassie. Bahwa untuk


Kesejahteraan meningkatkan kualitas
kerja para pegawai di Desa
Darmaraja ini yaitu dengan
diadakan suatu pelatihan-
pelatihan yang nantinya
akan meningkatkan salah
satunya yaitu
meningkatkan pelayanan

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.44 sebagai berikut :

Tabel 4.44
Triangulasi Meningkatkan Kualitas kerja aparatur dalam menjalankan
program

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Menurut hasil observasi Bahwa kualitas aparatur 


bahwa kualitas para di Desa Darmaraja ini
pegawai di Desa sudah ditingkatkan
Darmaraja ini sudah melalui kegiatan
cukup baik yaitu dengan pelatihan-pelatihan
diadakannya suatu sesuai dengan peraturan-
pelatihan peraturan yang sudah di
tetapkan sebelumnya dan
hasil peningkatkan dari
suatu pelatihan tersebut
yaitu salah satunya
meningkatnya
prodktivitas kerja

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


123

Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa kualitas aparatur di

Desa Darmaraja ini sudah ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan-

pelatihan sesuai dengan peraturan-peraturan yang sudah di tetapkan

sebelumnya dan hasil peningkatkan dari suatu pelatihan tersebut yaitu

salah satunya meningkatnya prodktivitas kerja.

2. Sarana Dan prasarana

a. Memperjelas TUPOKSI

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana upaya

peningkatan kejelasan TUPOKSI pada pelaksanaan program BPNT di

Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang :

Menurut Kepala Desa, memang sudah jelas bahwa para pegawai

program bantuan di Desa Darmaraja ini sudah dan harus mempunyai

peningkatan kejelasan dalam kemampuan di bidang nya masing-masing

sehingga dalam melaksanakan kegiatan program bantuan tersebut akan

mudah dan tujuan pun tercapai

Menurut Sekretaris Desa, bahwa untuk melaksanakan kegiatan

program bantuan ini para pegawai menempati pekerjaan dan kemampuan

di bidang masing-masing dengan jelas sesuai dengan peningkatan

kemampuan para pegawai program bantuan tersebut sehingga sasaran dari

program bantuan pun tepat


124

Menurut Kaur Keuangan, untuk mencapai sasaran dan

meningkatkan kejelasan dari program Bantuan Pangan Non Tunai

tersebut, para pegawainya harus menempati pekerjaan dengan jelas sesuai

dengan kemampuan di bidang masing-masing. Begitu pula di Desa

Darmaraja ini, para pegawainya menempati pekerjaan sesuai dengan

kemampuan masing-masing dan otomatis sasaran pun tercapai

Menurut Kassie. Kesejahteraan, dalam melaksanakan kegiatan

program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini para

pegawainya pun sudah menempati pekerjaan dan kemampuan di

bidangnya masing-masing dengan jelas sehingga tujuan dan sasaran

program bantuan yang di tetapkan sebelumnya akan tercapai

Tabel 4.45
Reduksi Data Memperjelas TUPOKSI

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa memang sudah jelas bahwa Kejelasan tugas pokok


para pegawai program dan fungsi pegawai
bantuan di Desa Darmaraja terhadap progrm
ini sudah dan harus Bantuan Pangan Non
mempunyai peningkatan Tunai ini sudah sesuai/
kejelasan dalam kemampuan jelas dengan kemampuan
di bidang nya masing-masing masing-masing para
sehingga dalam pegawai sehingga
melaksanakan kegiatan program pun akan
program bantuan tersebut berjalan dengan lancar
akan mudah dan tujuan pun
tercapai

2 Sekretaris Desa bahwa untuk melaksanakan


kegiatan program bantuan ini
para pegawai menempati
pekerjaan dan kemampuan di
bidang masing-masing
125

dengan jelas sesuai dengan


peningkatan kemampuan para
pegawai program bantuan
tersebut sehingga sasaran dari
program bantuan pun tepat

3 Kaur Keuangan untuk mencapai sasaran dan


meningkatkan kejelasan dari
program Bantuan Pangan
Non Tunai tersebut, para
pegawainya harus menempati
pekerjaan dengan jelas sesuai
dengan kemampuan di bidang
masing-masing. Begitu pula
di Desa Darmaraja ini, para
pegawainya menempati
pekerjaan sesuai dengan
kemampuan masing-masing
dan otomatis sasaran pun
tercapai

4 Kassie. dalam melaksanakan kegiatan


Kesejathteraa program Bantuan Pangan
Non Tunai di Desa Darmaraja
ini para pegawainya pun
sudah menempati pekerjaan
dan kemampuan di bidangnya
masing-masing dengan jelas
sehingga tujuan dan sasaran
program bantuan yang di
tetapkan sebelumnya akan
tercapai

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.46 sebagai berikut :

Tabel 4.46
126

Triangulasi Memperjelas TUPOKSI

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Menurut hasil observasi Kejelasan tugas pokok __


bahwa kejelasan dan fungsi pegawai
pekerjaan dan terhadap progrm
kemampuan para Bantuan Pangan Non
pegawai sudah sesuai Tunai ini sudah sesuai/
dengan tupoksi masing- jelas dengan kemampuan
masing masing-masing para
pegawai sehingga
program pun akan
berjalan dengan lancar

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa Kejelasan tugas pokok

dan fungsi pegawai terhadap progrm Bantuan Pangan Non Tunai ini sudah

sesuai/ jelas dengan kemampuan masing-masing para pegawai sehingga

program pun akan berjalan dengan lancar

b. Menyediakan fasilitas untuk melaksanakan program kebijakan

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana upaya

peningkatan fasilitas penunjang pelaksanaan program BPNT di desa

darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang :

Menurut Kepala Desa, keadaan fasilitas di Desa Darmaraja untuk

melaksanakan program Bantuan Pangan Non Tunai cukup memadai tetapi

ada beberapa keadaan fasilitas yang tidak layak seperti sebagian kursi

yang patah sehingga mengakibatkan sebagian para penerima manfaat

menunggu dengan keadaan berdiri


127

Menurut Sekretaris Desa, mungkin ada sebagian faslitas yang

kurang layak untuk melaksanakan kegiatan program Bantuan Pangan Non

Tunai ini seperti ada sebagian kursi yang patah tetapi beberapa fasilitas

untuk melaksanakan program bantuan selebihnya memadai

Menurut Kaur Keuangan, untuk melaksanakan program Bantuan

Pangan Non Tunai dibutuhkannya suatu fasilitas penunjang supaya

terlaksana tetapi di Desa Darmaraja Ini ada fasilitas yang sedikit

menghambat berjalannya program yaitu ada sebagian kursi yang patah

untuk menunggu para KPM

Menurut Kassie. Kesejahteraan, keadaan fasilitas yang akan di

gunakan untuk melaksanakan program Bantuan Pangan Non Tunai di

Desa Darmaraja ini sesuai dengan standar tetapi ada beberapa fasilitas

yang tidak bisa dipakai seperti kursi tempat duduk para keluarga pnerima

manfaat yang patah

Tabel 4.47
Reduksi Data Menyediakan Fasilitas Untuk Melaksanakan Pogram
Kebijakan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Keadaan fasilitas di Desa Peningkatan fasilitas


Darmaraja untuk untuk melaksanakan
melaksanakan program program Bantuan
Bantuan Pangan Non Pangan Non Tunai di
Tunai cukup memadai Desa Darmaraja ini
tetapi ada beberapa sudah cukup baik dan
keadaan fasilitas yang juga untuk
tidak layak seperti meningkatkan
sebagian kursi yang patah fasilitas-fasilitas
sehingga mengakibatkan penunjang program
128

sebagian para penerima bantuan tersebut


manfaat menunggu dengan diadakannya
keadaan berdiri perbaikan/ digati
dengan yang baru
2 Sekretaris Desa Mungkin ada sebagian jikalau tidsk bisa
faslitas yang kurang layak diperbaiki
untuk melaksanakan
kegiatan program Bantuan
Pangan Non Tunai ini
seperti ada sebagian kursi
yang patah tetapi beberapa
fasilitas untuk
melaksanakan program
bantuan selebihnya
memadai

3 Kaur Keuangan Untuk melaksanakan


program Bantuan Pangan
Non Tunai dibutuhkannya
suatu fasilitas penunjang
supaya terlaksana tetapi di
Desa Darmaraja Ini ada
fasilitas yang sedikit
menghambat berjalannya
program yaitu ada sebagian
kursi yang patah untuk
menunggu para KPM

4 Kassie. Keadaan fasilitas yang


Kesejahteraan akan di gunakan untuk
melaksanakan program
Bantuan Pangan Non
Tunai di Desa Darmaraja
ini sesuai dengan standar
tetapi ada beberapa
fasilitas yang tidak bisa
dipakai seperti kursi
tempat duduk para
keluarga pnerima manfaat
yang patah

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


129

Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas Program bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja dapat dilihat pada tabel 4.48 sebagai berikut :

Tabel 4.48
Triangulasi Menyediakan Fasilitas Untuk Melaksanakan Pogram Kebijakan

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Menurut hasil observasi, Peningkatan fasilitas untuk 


bahwa untuk melaksanakan program
meningkatkan fasilitas Bantuan Pangan Non
penunjang program Tunai di Desa Darmaraja
bantuan, diadakannya ini sudah cukup baik dan
perbaikian fasilitas juga untuk meningkatkan
fasilitas-fasilitas
penunjang program
bantuan tersebut
diadakannya perbaikan/
digati dengan yang baru
jikalau tidsk bisa
diperbaiki

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa peningkatan fasilitas

untuk melaksanakan program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa

Darmaraja ini sudah cukup baik dan juga untuk meningkatkan fasilitas-

fasilitas penunjang program bantuan tersebut diadakannya perbaikan/

digati dengan yang baru jikalau tidsk bisa diperbaiki

3. Pengawasan

a. peningkatan kemampuan dan keterampilan pemimpin, baik dari segi

manajerial maupun technical skill


130

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana upaya

peningkatan kemampuan dan keterampilan manajerial kepala desa

darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang dalam memberikan

arahan pada pelaksanaan program BPNT :

Menurut Kepala Desa, untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan kepala desa dalam memberikan arahan pada pelaksanaan

program BPNT tersebut yaitu dengan diadakannya suatu perencanaan

supaya dalam melakukan kegiatan pelaksanaan program bantuan tersebut

mencapai sasaran sesuai dengan arahan pemimpin

Menurut Sekretaris Desa, bahwa dalam meningkatkan kemampuan

dan keterampilan pemimpin dibutuhkannya suatu pelatihan-pelatihan

suapaya dalam memberikan arahan pelaksanaan program bantuan sesuai

dengan peraturan-peraturan

Menurut Kaur Keuangan, upaya dalam meningkatkan kemampuan

dan keterampilan pemimpin yaitu salah satunya dengan saling

memberikan motivasi, baik pemimpin kepada pegawainya begitupula

sebaliknya yang akan menghasilkan suatu produktif bagi sebuah program

Menurut Kassie. Kesejahteraan, seorang pemimpin tidak bisa

melakukan segalanya seorang diri maka untuk meningkatkan kemampuan

dan keterampilannya yaitu dengan mendelegasikan tugasnya secara efktif,

meluangkan banyak waktu untuk planning

Tabel 4.49
131

Reduksi Data Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan Pemimpin,


Baik Dari Segi Manajerial Maupun Technical Skill

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Untuk meningkatkan Bahwa peningkatan


kemampuan dan kemampuan dan
keterampilan kepala desa keterampilan kepala
dalam memberikan arahan Desa Darmaraja yaitu
pada pelaksanaan program diantaranya dengan
BPNT tersebut yaitu suatu perencanaan,
dengan diadakannya suatu pelatihan-pelatihan
perencanaan supaya dalam yang berkaitan dengan
melakukan kegiatan program tersebut,
pelaksanaan program sebuah motivasi untuk
bantuan tersebut mencapai menghasilkan
sasaran sesuai dengan produktif yang baik,
arahan pemimpin dan melakukan
pendelgasian sehingga
2 Sekretaris Desa Bahwa dalam arahan-arahan dari
meningkatkan kemampuan pemimpin pun terarah
dan keterampilan sesuai dengan
pemimpin dibutuhkannya peraturan dan
suatu pelatihan-pelatihan kemapuan
suapaya dalam
memberikan arahan
pelaksanaan program
bantuan sesuai dengan
peraturan-peraturan

3 Kur Keuangan Upaya dalam


meningkatkan kemampuan
dan keterampilan
pemimpin yaitu salah
satunya dengan saling
memberikan motivasi, baik
pemimpin kepada
pegawainya begitupula
sebaliknya yang akan
menghasilkan suatu
produktif bagi sebuah
program

4 Kassie. Seorang pemimpin tidak


Kesejahteraan bisa melakukan segalanya
seorang diri maka untuk
meningkatkan kemampuan
132

dan keterampilannya yaitu


dengan mendelegasikan
tugasnya secara efktif,
meluangkan banyak waktu
untuk planning

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan efektivitas Program Bantuan Pangan Non

tunai di Desa Damaraja, dapat dilihat pada tabel 4.50 sebagai berikut :

Tabel 4.50
Triangulasi Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan Pemimpin,
Baik Dari Segi Manajerial Maupun Technical Skill

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Menurut hasil observasi Bahwa peningkatan __


bahwa peningkatan kemampuan dan
kemampuan dan keterampilan kepala
ketrampilan kepala Desa Desa Darmaraja yaitu
Darmaraja cukup baik diantaranya dengan
suatu perencanaan,
pelatihan-pelatihan yang
berkaitan dengan rpgram
tersebut, sebuah
motivasi untuk
menghasilkan produktif
yang baik, dan
melakukan pendelgasian
sehingga arahan-arahan
dari pemimpin pun
terarah sesuai dengan
peraturan dan kemapuan

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa bahwa peningkatan

kemampuan dan keterampilan kepala Desa Darmaraja yaitu diantaranya


133

dengan suatu perencanaan, pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan

rpgram tersebut, sebuah motivasi untuk menghasilkan produktif yang baik,

dan melakukan pendelgasian sehingga arahan-arahan dari pemimpin pun

terarah sesuai dengan peraturan dan kemapuan

b. Peningkatan sikap pemimpin, sehingga memiliki ketangguhan dalam

melakukan pengawasan

Penulis menanyakan kepada informan mengenai bagaimana upaya

peningkatan pengawasan yang dilakukan kepala desa darmaraja kecamatan

darmaraja kabupaten sumedang dalam pelaksanaan program BPNT :

Menurut Kepala Desa, upaya untuk meningkatkan pegawasan yaitu

dengan sesering mungkin mengecek hasil dari sutau program bantuan

tersebut

Menurut Sekretaris Desa, bahwa upaya untuk menigkatkan

pengawasan terhadap pelaksanaan program bantuan tersebut salah satunya

yaitu dengan perencanaan yang matang sehingga akan tercapai tujuan

sesuai dengan apa yang sudah di tetapkan

Menurut Kaur Keuangan, untuk meningkatkan pengawasan

terhadap suatu program bantuan yaitu dengan memperjelas rencana-

rencana yang akan dilaksanakan oleh para bawahannya sesuai dengan

aturan sehingga dalam melaksanakan kegiatan tersebut jelas sesuai dengan

rencana
134

Menurut Kassie. Kesejahteraan, upaya untuk meningkatkan suatu

pengawasan yaitu diantaranya dengan melakukan pengawasan rutin baik

secara langsung maupun secara bertahap

Tabel 4.51
Reduksi Data Peningkatan Sikap Pemimpin, Sehingga Memiliki
Ketangguhan Dalam Melakukan Pengawasan

No Informan Deskripsi Hasil Kesimpulan

1 Kepala Desa Upaya untuk Dalam melaksanakan


meningkatkan pegawasan upaya peningkatan
yaitu dengan sesering sikap pemimpin untuk
mungkin mengecek hasil melakukan
dari sutau program bantuan pengawasan, maka
tersebut pemimpin selalu
berupaya melakukan
2 Sekretaris Desa Bahwa upaya untuk pengecekan secara
menigkatkan pengawasan bertahap/ sesering
terhadap pelaksanaan mungkin, perancanaan
program bantuan tersebut yang matang,
salah satunya yaitu dengan memperjelas rencana-
perencanaan yang matang rencana yangkana
sehingga akan tercapai dilaksanakan, dan juga
tujuan sesuai dengan apa melakukan
yang sudah di tetapkan pengawasan rutin baik
secara langsung
3 Kaur Keuangan Untuk meningkatkan
maupun secara
pengawasan terhadap suatu
bertahap
program bantuan yaitu
dengan memperjelas
rencana-rencana yang akan
dilaksanakan oleh para
bawahannya sesuai dengan
aturan sehingga dalam
melaksanakan kegiatan
tersebut jelas sesuai
dengan rencana

4 Kasie. Upaya untuk


Kesejahteraan meningkatkan suatu
pengawasan yaitu
diantaranya dengan
melakukan pengawasan
rutin baik secara langsung
135

maupun secara bertahap

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Adapun triangulasi hasil wawancara, observasi dan studi

dokumentasi berkaitan dengan Efektivitas program Bantuan Pangan Non

Tunai di Desa Darmaraja, dapat dilihat pada tabel 4.52 sebagai berikut :

Tabel 4.52
Triangulasi Peningkatan Sikap Pemimpin, Sehingga Memiliki
Ketangguhan Dalam Melakukan Pengawasan

Hasil Observasi Hasil Wawancara Hasil Study


Dokumentasi

Menurut hasil observasi, Dalam melaksanakan __


bahwa upaya upaya peningkatan sikap
peningkatan sikap pemimpin untuk
pemimpin terhadap melakukan pengawasan,
program bantuan maka pemimpin selalu
tersebut cukup baik berupaya melakukan
pengecekan secara
bertahap/ sesering
mungkin, perancanaan
yang matang,
memperjelas rencana-
rencana yangkana
dilaksanakan, dan juga
melakukan pengawasan
rutin baik secara
langsung maupun secara
bertahap

Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2020


Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan hasil

dokumentasi maka dapat peneliti simpulkan bahwa Dalam melaksanakan

upaya peningkatan sikap pemimpin untuk melakukan pengawasan, maka

pemimpin selalu berupaya melakukan pengecekan secara bertahap/

sesering mungkin, perancanaan yang matang, memperjelas rencana-


136

rencana yangkana dilaksanakan, dan juga melakukan pengawasan rutin

baik secara langsung maupun secara bertahap.


125

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Desa Darmaraja

Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang mengenai Efektivitas Program

Bantuan Pangan Non Tunai Di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten

Sumedang, berikut disampaikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja sudah

berjalan cukup baik, dengan pencapaian sebagai berikut :

a. Penyusunan program bantuan pangan non tunai tahunan di Desa

Darmaraja direncanakan sejak awal sebelum kegiatan dilaksanakan sesuai

dengan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Desa Darmaraja

dan sesuai dengan aturan yang ada dan strategi koordinasi yang dilakukan

di Desa Darmaraja yaitu salah satunya dengan perencanaan yang matang

dan setiap pegawai atau pihak akan mampu memepersiapkan diri

sebelumuya juga akan terarah sesuai dengan peraturan rencana kerja

pemerintah (RKP), peraturan pemerintah jangka menengah (RPJM) Desa/

RPJP yang berlaku dan juga bisa mengatasi perbedaan waktu tugas dan

keragaman dari para pegawai

b. Anggaran BPNT dari pusat dilaksaakan pegawai dan di diberikan kepada

KPM dan pembagian program BPNT, Desa Darmaraja melakukan

pengumpulan data agar tepat sasaran dengan cara harus sebagai keluarga
126

penerima manfaat(KPM) yang tercantum dalam data pusat pelayanan

keluarga sejahtera(PPKS) atau data penerima bantuan dan pemberdayaan

sosial yang bersumber dari data terpadu kesejahteraan sosialjuga sarana

dan prasarana di Desa Darmaraja sudah memadai seperti gor yang bisa

digunakan untuk kegiatan pelaksanaan program BPNT juga kursi untuk

para KPM menunggu pembagian bansos namun ada warga KPM yang

harus berdiri menunggu karena kurangya kursi tunggu

c. Untuk melaksanakan kegiatan program Bantuan Pangan Non Tunai, Desa

Darmaraja melakukan pemeriksaan terlebih dahulu salah satunya seperti

pemeriksaan dan persiapan data KPM, supaya tidak ada kesalahan yang

mengakibatkan terhambatnya kegiatan program bantuan tersebut yang

akan berdampak kepada kegiatan-kegiatan selanjutnya seperti adanya

perubahan data/penonaktiffan KPM karena meninggal, sudah mampu,

menolak program, tercatat ganda

2. Beberapa faktor penghambat Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai

di Desa Darmaraja dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a. sumber daya manusia yang terbatas dikarenakan sebagian para pegawai

sudah memasuki usia lanjut sehingga mempengaruhi dalam suatu

pekerjaan

b. beberapa pegawai yang kurang memahami tentang apa maksud dari

tujuan program Bantuan Pangan Non Tunai

c. sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti kurangnya kursi

tempat duduk untuk menunggu para penerima manfaat


126

3. Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan Efektivitas Program

Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa

Darmaraja yaitu dengan upaya pegawai untuk selalu melakukan inovasi

b. Kepala Desa yang selalu memberi motivasi agar meningkatkan proses

pelaksanaan kegiatan program Bantuan Pangan Non Tunai

c. pegawai Program Bantuan Pangan Non Tunai di Desa Darmaraja ini sudah

diberikannya suatu arahan dan pelatihan tentang BPNT

B. Saran

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada, upaya peningkatan

Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kantor Desa Darmaraja, hasil

penelitian yang peneliti lakukan, maka penulis memberikan saran-saran yang

dapat dijadikan rekomendasi yaitu :

1. Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kantor Desa Darmaraja

sudah berjalan dengan baik, hal tersebut patut dipertahankan serta

ditingkatkan lagi dengan cara meningkatkan kualitas efektivitas program

dengan selalu memperhatikan berbagai hal yang mempengaruhi pada

kelancaran proses Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kantor

Desa Darmaraja agar kedepannya pelaksanannya bisa berjalan semakin baik.

2. Seluruh pegawai Kantor Desa Darmaraja sebaiknya harus bisa meminimalisir

beberapa faktor-faktor penghambat permasalahan yang berkaitan dengan

Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai yaitu dengan melakukan

evaluasi pada proses pelaksanaannya dan melakukan perbaikan pada setiap


126

kekurangan sehingga kedepannya kualitas Program Bantuan Pangan Non

Tunai di Kantor Desa Darmaraja bisa mencapai hasil yang baik.

3. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan juga dokumentasi di Kantor

Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang mengenai

upaya yang dilakukan pegawai sudah baik, namun harus lebih meningkatkan

lagi kemampuan sumber daya manusia salah satunya dalam melaksanakan

kegiatan program Bantuan Pangan Non Tunai. Selain itu juga perlu

diadakannya pelatihan tambahan pada para pegawai agar proses kegiatan

program Bantuan Pangan Non Tunai bisa lebih efektif dan produktif
DAFTAR PUSTAKA

Buku – Buku :

Handoko, T. Hani. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Farida, Sarimaya. 2008. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas.


Bandung: Yurama Widia.
Fitria, Hani. 2012. Efektivitas Pengelolaan Program Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) Studi pada SMK PGRI Pandaan. Universitas Negeri Surabaya.
Gibson, James. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Ke Dua. Jakarta:
Erlangga.
Handayaningrat, Suwarno. 2006. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Hasibuan, Malayu S.P . 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Bumi
Aksara.
Hasibuan, Malayu. 2006. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayat, Yayat. 2011. Teori Efektivitas Dalam Kinerja Karyawan. Yoyakarta: Gajah
Mada University Press.
Iskandar. 2014. Selekta Administrasi Negara. Bandung: Puspaga.
Jhon M. Machowicz. 2016. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, edisi duabelas.
Jakarta: Salemba Empat.
Kaplan , Robert S dan Norton David, P. 2012. Balance Scorecard: Measures That
Drive Performance, Harvard Business review, Massachusetts.
Keban, Yeremial. T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik. Yogyakarta:
Gava Media.
Kencana, Inu. 2003. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: PT Refika Aditama
Komarudin, Ahmad. 2014. Ensiklopedia Manajemen Edisi IX. Jakarta: Bumi Aksara.
LAN RI. 2003. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta: Perum
Percetakan Negara RI.
Mardianto, Tiara Rohana. 2019. Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai di
Kota Palembang. Universitas Sriwijaya.
Martani, H dan Lubis Hari, S.B. 2017. Pemberdayaan Sumber Daya manusia dan
Efektivitas Organisasi. Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial
Indonesia.

Martoyo, Susilo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedelapan.


Yogyakarta: BPFE.

Moeleng, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Mustafa, Bachan. 2001. Sistem Hukum Administrasi Negara Indonesia. Bandung: PT


Citra Adytia Bakti.

Othenk. 2008. Pengertian Efektivitas dan Landasan Teori Efektivitas. Bandung:


Alfabeta.

Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Publik.Jakarta: Alfabeta.


Robbins, P Stephen dan Timothy A. Judge. 2014. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.

Sari, Andajani A. 2017. Efektivitas Teknik Kontrol Diri pada Pengendalian


Kemarahan. Yogyakarta: Universitas gajah Mada.

Sawitri. 2008. Konsep Dasar Kebijakan Publik Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Silalahi, Ulbert. 2010. Studi Tentang Ilmu Administrasi (Konsep, Teori, dan
Dimensi). Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sonny Laksono, 2013. Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi. Bandung: Rajawali Pers.
Tangkilisan, Hessel. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : Gramedia Widiasarana.
Waldo, Dwight. 2005. Pengantar Studi Public Administration. Jakarta: Aksara Baru.
Dokumen :

1. Dokumen Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.

2. Profil Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.

3. Struktur Organisasi Desa Daramaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten

Sumedang.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Bagaimana penyusunan program tahunan didesa darmaraja kecamatan

darmaraja kabupaten sumedang ?

2. Sejauh mana kegiatan didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten

sumedang sesuai dengan peraturan yang berlaku ?

3. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan pelaksana program kebijakan

didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

4. Bagaimana strategi koordinasi yang dilakukan didesa darmaraja kecamatan

darmaraja kabupaten sumedang ?

5. Bagaimana kegiatan pengumpulan data didesa darmaraja kecamatan

darmaraja kabupaten sumedang?

6. Bagaimana kegiatan pengkajian sumber daya didesa darmaraja kecamatan

darmaraja kabupaten sumedang ?

7. Bagaimana proses perencanaan anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan

program kebijakan didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten

sumedang ?

8. Sejauh mana kejelasan standar prosedur pelaksanaan program didesa

darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

9. Sejaumana pelaksanaan program didesa darmaraja kecamatan darmaraja

kabupaten sumedang sesuai dengan visi dan misi?

10. Sejauhmana pelaksanaan program didesa darmaraja kecamatan darmaraja

kabupaten sumedang sesuai dengan kebutuhan sasaran program ?


11. Bagaimana pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan dalam pelaksanaan

program yang dilakukan didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten

sumedang ?

12. Bagaimana pemeriksaan terhadap kegiatan program kebijakan didesa

darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

13. Bagaimana kemampuan aparatur dalam melaksanakan program kebijakan

didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

14. Sejauh mana kualitas aparatur mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program

didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

15. Sejauh mana kejelasan TUPOKSI pada pelaksanaan program didesa

darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

16. Bagaimana keadaan fasilitas penunjang pelaksanaan program didesa

darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

17. Sejauh mana kemampuan dan keterampilan manajerial kepala desa darmaraja

kecamatan darmaraja kabupaten sumedang dalam memberikan arahan pada

pelaksanaan program ?

18. Sejauh mana pengawasan yang dilakukan kepala desa darmaraja kecamatan

darmaraja kabupaten sumedang dalam pelaksanaan program ?

19. Bagaimana upaya peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan

program kebijakan didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten

sumedang ?
20. Bagaimana upaya peningkatan kualitas aparatur dalam pelaksanaan program

didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

21. Bagaimana upaya peningkatan kejelasan TUPOKSI pada pelaksanaan

program didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedan ?

22. Bagaimana upaya peningkatan fasilitas penunjang pelaksanaan program

didesa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang ?

23. Bagaimana upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan manajerial

kepala desa darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang dalam

memberikan arahan pada pelaksanaan program ?

24. Bagaimana upaya peningkatan pengawasan yang dilakukan kepala desa

darmaraja kecamatan darmaraja kabupaten sumedang dalam pelaksanaan

program ?

Anda mungkin juga menyukai