Anda di halaman 1dari 11

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Open Journal System (OJS) Universitas Bengkulu

Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755


http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

IMPLEMENTASI METODE ANALISIS


GAP DAN PROFILE MATCHING UNTUK
SELEKSI PENERIMAAN PENYIAR RADIO
(Studi Kasus PT Radio Swaraunib FM)

Andrian Setiawan1, Desi Andreswari2, Funny Farady Coestera3


1,2,3
Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu.
Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A INDONESIA
(telp: 0736-341022; fax: 0736-341022)

1
i.andriansetiawan@gmail.com
2
desi.andreswari@unib.ac.id
3
ffaradyc@unib.ac.id

Abstrak: Swaraunib FM sebuah radio yang dimiliki oleh Universitas Bengkulu membutuhkan penyiar
yang baik. Pada saat periode penerimaan, terdapat banyak pelamar, di mana akan dipilih sejumlah calon
penyiar berkualitas yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibutuhkan oleh radio tersebut. Oleh karena
itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu memberikan alternatif calon penyiar terpilih.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh
manajemen Swaraunib FM untuk menyeleksi calon penyiar radio terbaik berdasarkan kriteria yang
ditetapkan. Metode pendukung pengambilan keputusan yang diterapkan pada penelitian ini adalah
Analisis Gap dan Metode Profile Matching. Sementara, sistem dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java dengan IDE Netbeans 7.3.1. Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk
membangun aplikasi ini adalah model waterfall dan Unified Modeling Langauge (UML) sebagai
perancangan sistem. Hasil akhir dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah sistem pendukung keputusan
yang menerapkan Analisis Gap dan Metode Profile Matching yang sesuai dengan kriteria penyiar di
Swaraunib FM dalam penerimaan seleksi calon penyiar.
Kata Kunci: calon penyiar, periode pendaftaran, Analisis Gap dan Profile Matching, NetBeans, Java, UML

Abstract: Swaraunib FM, a radio station owned support system which can be utilized by the
by the University of Bengkulu, needs qualified management of Swaraunib FM to opt the best
broadcasters. However, at the time of the candidates based on the defined criteria. The
admission period, there are many applicants, in Decision support methods applied in this study is
which there will be a selection to acquire a the Gap Analysis and Profile Matching Method.
number of qualified candidates in accordance Whilst, the system is established by using the
with the required criteria by the radio. Hence, a Java programming language with IDE Netbeans
system that can assist in rendering the 7.3.1. The system development method used to
alternatives for the elected candidates is build this application is the waterfall model,
necessary. This study aims to develop a decision while the Unified Modeling Langauge (UML) is

249
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

applied as the system design. The end result of bidang broadcasting, kreatifitas dan mengasah
this research is the creation of a decision support kemampuan berkomunikasi yang baik, sesuai
system that implements the Gap Analysis and dengan visi Swaraunib “Menjadi Media Radio
Profile Matching Method in accordance with the Komunikasi Dan Informasi Yang Strategis Dalam
criteria of Swaraunib FM in the recruitment of Bidang Pendidikan Dan Kebudayaan Sesuai Tri
the broadcasters. Dharma Perguruan Tinggi Yang Dapat Bermanfaat
Keywords: broadcaster candidates, admission Secara Langsung Kepada Masyarakat Serta
period, Gap Analysis and Profile Matching, Menjadi Salah Satu Katalisator Perkembangan
NetBeans, Java, UML Provinsi Bengkulu”.
Rektor Universitas Bengkulu Dr. Ridwan
I. PENDAHULUAN
Nurazi, SE, M.Sc berharap bahwa radio Swaraunib

Perkembangan Universitas besar yang ada di bisa menjadi public figur bagi Universitas

Indonesia pada saat ini adalah banyaknya Bengkulu kepada masyarakat Bengkulu,

Universitas yang mendirikan lembaga penyiaran kedepannya Rektor Universitas Bengkulu Dr.

radio sebagai media informasi, promosi dan media Ridwan Nurazi, SE, M.Sc akan membuat Televisi

pembelajaran mahasiswa dalam bidang Universitas Bengkulu yang bernama UTV atau

komunikasi. Peran radio sangat penting dimiliki Unib TV dan radio Dangdut sehingga Universitas

oleh sebuah Universitas karena dapat menunjang Bengkulu memiliki media center layaknya

kerja dari Humas untuk menyampaikan semua Universitas di Luar Negeri, hal ini sesuai dengan

informasi dan kegiatan yang ada pada sebuah Visi Rektor Universitas Bengkulu Menjadi

Univeristas. Radio SwaraUnib FM adalah salah Universitas Kelas Dunia Pada Tahun 2025, yang

satu radio yang terinspirasi dari Universitas Gajah artinya radio Swarauib beserta penyiar dan

Mada Yogyakarta yang berhasil mendirikan manajemen didalamnya ikut membantu

sebuah radio swasta bernama Swaragama FM mewujudkan visi dari Universitas Bengkulu.

dengan semua aset dimiliki oleh Univeritas Gajah Penyiar Radio Swaraunib adalah karyawan

Mada, Radio Swaragama FM dapat membantu yang bekerja di Swaraunib diambil dari mahasiswa

semua kegiatan promosi, menjadi wadah berbagai jurusan, fakultas dan semester di

mahasiswa untuk belajar profesional, dan menjadi Universitas Bengkulu. Dalam penerimaan penyiar

public figur dengan kemampuan komunikasi yang Swaraunib dilakukan secara terbuka dengan proses

baik. Radio Swaragama FM juga menjadi seleksi, penerimaan penyiar biasanya 1 kali dalam

kebanggaan dari Universitas Gajah Mada. setahun tetapi bisa dilaksanakan atau tidak

Pada tanggal 17 September 2008, Koperasi tergantung kebutuhan dan keputusan direktur radio

Pegawai Negeri Universitas Bengkulu mendirikan Swaraunib. Dari semua pendaftar tidak semuanya

PT. Radio Swara Unib sesuai dengan Akta Nomor lolos untuk menjadi penyiar, dilakukan proses

AHU-65041.AH.01.01.Tahun 2008 yang dibuat seleksi dan perangkingan dengan kriteria yang

oleh Notaris Irawan, S.H, Radio Swaraunib sesuai dengan standar dari Swaraunib. Dalam

merupakan media yang dimiliki Universitas proses penerimaan penyiar diradio Swaraunib

Bengkulu dengan harapan bisa menjadi media proses seleksi dilakukan dengan prioritas penilaian

belajar Mahasiwa Universitas Bengkulu dalam dan standar penyiar, apabalia terdapat dua nilai

250
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

calon penyiar yang sama maka dilihat nilai untuk meningkatkan kualitas pengambilan
terbesar pada kriteria dengan prioritas tertinggi, keputusan[2].
dan perlu analisis terhadap calon penyiar yang
B. Analisi Gap dan Profile Matching
sesuai dengan standar penyiar di Swaraunib.
Profile Matching atau dengan Analisis GAP
Proses perhitungan yang dilakukan adalah dengan
Kompetensi adalah sebuah mekanisme
mengkalikan nilai calon penyiar dengan bobot
pengambilan keputusan dengan mengasumsikan
prioritas kriteria penilaian sehingga didapatkan
bahwa terdapat tingkat variabel yang ideal yang
nilai dari kriteria yang digunakan. Proses
harus dimiliki oleh pelamar.
perhitungan tersebut terdapat pada metode profile
Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah dapat
matching dikarenakan nilai dikalikan prioritas
dipenuhi oleh calon penyiar. Dalam proses Profile
maka akan mendapatkan nilai calon penyiar, untuk
Matching secara garis besar merupakan proses
menentukan prioritas calon penyiar yang diambil
membandingkan antara kompetensi individu ke
menggunakan metode analisis GAP yang memiliki
dalam kompetensi standar sehingga dapat
kelebihan dalam analisis calon yang akan dipilih
diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga
sehingga benar-benar mendapatkan calon yang
GAP), semakin kecil GAP yang dihasilkan maka
sesuai dengan standar dari Swaraunib FM.
bobot nilainya semakin besar yang berarti
Metode Analisis GAP adalah metode yang
memiliki peluang lebih besar [1].
melihat dimana selisih dari sebuah nilai awal
Proses perhitungan GAP dilakukan dengan rumus :
dengan nilai standar, sehingga mendapat GAP
GAP = Kompetensi Individu – Kompetensi standar (2.1)
yang akan menjadi selisih nilai. Metode Profile
Keterangan :
Matching adalah metode yang memiliki prioritas
GAP : Perbedaan Kompetensi
penilaian dan perhitungan rangking sistem
Kompetensi Individu: Nilai Kompetensi Individu
pendukung keputusan [1].
Kompetensi Standar: Nilai Kompetensi Standar
Berdasarakan permasalahan yang dijabarkan dalam
Setelah menentukan bobot nilai GAP. Kemudian
latar belakang ini maka diambilah judul
tiap aspek dikelompokkan menjadi 2 (dua)
“Implementasi Analisis GAP Dan Metode Profile
kelompok yaitu kelompok Core Factor dan
Matching Untuk Seleksi Penerimaan Penyiar
Secondary Factor. Untuk perhitungan core factor
Radio”
dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini:
II. LANDASAN TEORI NCF = Σ NC (2.2)
Σ IC
A. Sistem Pendukung Keputusan
Keterangan:
SPK sebagai sebuah sistem berbasis
NCF : Nilai rata-rata core factor
computer yang membantu dalam proses
NC : Jumlah total nilai core factor
pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem
IC : Jumlah item core factor
informasi berbasis komputer yang adaptif,
Sedangkan untuk perhitungan secondary factor
interaktif, fleksibel, yang secara khusus
dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini:
dikembangkan untuk mendukung solusi dari
NSF = Σ NS (2.3)
pemasalahan manajemen yang tidak terstruktur
Σ IS

251
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Keterangan: objek-objek. Bandingkan dengan logika


NSF : Nilai rata-rata secondary factor pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat
NS : Jumlah total nilai secondary factor menerima pesan, memproses data, dan mengirim
IS : Jumlah item secondary factor pesan ke objek lainnya,
Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas Model data berorientasi objek dikatakan dapat
kemudian dihitung nilai total berdasarkan memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan
presentasi dari core dan secondary. Contoh mengubah program, dan digunakan luas dalam
perhitungan dapat dilihat pada rumus di bawah ini: teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi,
N = (x)%NCF + (x)%NSF (2.4) pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih
Keterangan: mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan
N : Nilai total dari aspek pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP
NCF : Nilai rata-rata core factor lebih mudah dikembangkan dan dirawat [4].
NSF : Nilai rata-rata secondary factor
D. Bahasa Pemprograman MySQL
(x)% : Nilai persen yang diinputkan
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem
Hasil akhir dari proses ini adalah ranking dari
manajemen basis data SQL (database management
calon penyiar. Penentuan ranking mengacu pada
system) atau DBMS yang multithread, multiuser,
hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut
dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini :
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
Ha = (x)%N1 + (x)%N2 + (x)%N3 (2.5)
perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU
Keterangan:
General Public License (GPL), tetapi mereka juga
Ha : Hasil Akhir
menjual lisensi komersial untuk kasus-kasus
N1 : Nilai Kriteria 1
dimana penggunaannya tidak cocok dengan
N2 : Nilai Kriteria 2
penggunaan GPL[5].
N3 : Nilai Kriteria 3
(x)% : Nilai Persen yang diinputkan E. Metode Pengembangan Sistem Waterfall

C. Bahasa Pemrograman Java Model ini mengusulkan sebuah pendekatan


kepada perkembangan software yang sistematik
Java adalah bahasa pemrograman yang ampuh
dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan
dan memiliki kekuatan desain berorientasi objek
kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain,
dengan sintaks yang sederhana dan mudah dikenal
kode, pengujian, dan pemeliharaan [6].
disertai dukungan lingkungan yang kokoh serta
enak digunakan. Java memungkinkan programmer F. Unified Modeling Language (UML)
untuk membuat program dan komponen serta Secara umum Unified Modeling Language
applet baru yang lebih menarik Pemrograman (UML) merupakan “bahasa” untuk visualisasi,
berorientasi objek (Inggris: object-oriented spesifikasi, konstruksi, serta dokumentasi. Dalam
programming disingkat OOP) merupakan kerangka visualisasi, para pengembang
paradigma pemrograman yang berorientasikan menggunakan UML sebagai suatu cara untuk
kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam mengkomunikasikan idenya kepada para
paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau pemrogram serta calon pengguna sistem/perangkat

252
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

lunak. Dengan adanya “bahasa” yang bersifat B. Teknik Pengumpulan Data


standar, komunikasi perancang dengan pemrogram Dalam mengumpulkan data, teknik
(lebih tepat lagi komunikasi antar anggota pengumpulan data yang digunakan dalam
kelompok pengembang) serta calon pengguna penelitian ini yaitu dengan metode wawancara,
diharapkan menjadi mulus. Salah satu cara untuk dimana wawancara dilakukan kepada Bapak
mengatur diagram UML adalah dengan INDRA AGUSTIAN S.T., M.Eng. direktur
menggunakan view. View adalah kumpulan dari Swaraunib FM dan juga dengan studi kepustakaan
diagram yang menggambarkan aspek yang sama yang diperoleh dari buku, jurnal, makalah maupun
dari proyek yang terdiri dari Static View, Dinamis artike-artikel yang ada di internet.
View, dan Fungsional View. Ada beberapa jenis C. Metode Pengembangan Sistem
diagram dalam UML ini, seperti [7] : class Sistem yang dikembangkan dalam penelitian
diagram, sequence diagram, usecase diagram, ini menggunakan model pengembangan sistem
activity diagram, object diagram, component sekuensial linier atau model waterfall yang bersifat
diagram dan collaboration diagram. UML hanya sistematis dan berurutan. Adapun penjelasan
berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi tahap-tahap model sekuensial linier dalam
penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut:
tertentu. 1. Rekayasa dan Pemodelan sistem
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah mengidentifikasi masalah yang ada
III. METODOLOGI PENELITIAN
untuk dijadikan suatu sistem sebagai solusi.
A. Jenis Penelitian
Peneliti melakukan identifikasi masalah dengan
Jenis penelitian yang digunakan dalam
menggunakan beberapa literatur yakni, laporan
penelitian ini adalah penelitian terapan, dimana penelitian, jurnal ilmiah dan buku-buku yang
berkaitan dengan penelitian.
biasanya penelitian ini dilakukan dengan
2. Analisis kebutuhan sistem
mengambil permasalahan yang ada dalam sebuah
Pada tahap ini peneliti akan melakukan analisis
organisasi atau perusahaan. Namun walaupun dan definisi kebutuhan sistem dengan teknik
pengumpulan data menggunakan teknik studi
begitu, penelitian atau riset terapan ini memiliki
pustaka yang bersumber dari literatur berupa buku-
nilai yang sama dengan riset dasar karena peneliti
buku, laporan penelitian, karangan-karangan
harus memiliki pengetahuan dasar dalam ilmiah dan lain sebagainya mengenai hal-hal yang
dibutuhkan dan mendukung proses pembuatan
membangun kuesioner maupun faktor-faktor apa
sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa
saja yang akan ditanyakan dan juga harus memiliki
Bidikmisi. Setelah itu, dilakukan analisis sistem
dasar dalam mengolah data secara statistik [8]. yang akan dibangun. Hasil analisis ini akan
dimodelkan dengan membuat diagram UML.
Penelitian terapan ini bertujuan untuk
3. Desain Sistem
merancang dan membangun sistem pendukung
Perancangan sistem dikerjakan setelah tahap
keputusan penerimaan Calon Penyiar.
analisis dan definisi kebutuhan selesai

253
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

dikumpulkan secara lengkap. Kegiatan yang produksi yang benar pula dan bahwa integritas
dilakukan di tahap ini adalah menerjemahkan informasi eksternal.
analisis ke dalam bentuk rancangan antarmuka
E. Analisis Data
(interface), dan rancangan prosedur metode
Analisis data merupakan pemaparan data-
sebelum penulisan program (coding).
data yang akan diolah dalam aplikasi yang
4. Generasi Kode
dibangun, data diambil berdasarkan data di Radio
Hasil perancangan sistem akan diubah menjadi
Swaraunib FM.
bentuk yang dimengerti oleh mesin yaitu ke dalam
1. Data kriteria penilaian adalah data yang
bahasa pemrograman yang telah ditentukan
digunakan sebagai aspek penilian terhadap calon
melalui proses penulisan program (coding). Dalam
penyiar swaraunib, data kriteria dapat dilihat pada
penelitian ini, digunakan IDE Netbeans.
tabel 1
5. Integrasi dan Pengujian Sistem
Tebel 1 Kriteria Penilaian
Sistem yang sudah dibangun akan dilakukan
NO KRITERIA PRIORITAS
pengujian untuk melihat apakah sistem tersebut
1 Suara 40 %
sesuai dengan perencanaan dan perancangan. Pada 2 Selera Musik 35 %
penelitian ini akan dilakukan dengan 3 Pengetahuan 25 %

menggunakan Black-Box dan White-Box sebagai


metode pengujian sistem. 2. Data Sub kriteria adalah data sub kriteria

6. Operasi dan Pemeliharaan dari aspek penilaian calon penyiar swaraunib.

Tahap ini adalah tahap akhir pengembangan a. Data sub kriteria Selera Musik

dan implementasi sistem yaitu pengoperasian Selera musik adalah aspek kriteria

sistem secara nyata. Namun dalam penilaian yang digunakan, sub kriteria selera

pengoperasiannya tetap dibutuhkan dukungan agar musik seperti pada tabel 2.

sistem dapat digunakan dalam jangka panjang Tabel 2 Sub Kriteria Selera Musik
NO SUB PRIORITAS BOBOT
dengan melakukan pemeliharaan sistem. KRITERIA
Pemeliharaan sistem dilakukan bukan hanya 1 Indonesia Faktor Utama / Core 60 %
2 Mancanegara Faktor Pendukung / 40 %
sekedar proses memperbaiki kesalahan program Secondary
tetapi proses yang memiliki karakteristik
memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada b. Data Sub Kriteria Suara

tahapan sebelumnya atau menambahkan fungsi Suara adalah aspek kriteria penilaian

baru yang belum ada pada program tersebut. yang digunakan, sub kriteria suara seperti pada
tabel 3.
D. Metode Pengujian Tabel 3 Sub Kriteria Suara
Pendekatan tes pertama disebut sebagai black-box NO SUB KRITERIA PRIORITAS
1 Power Faktor Utama / Core
testing dan kedua disebut sebagai white-box 2 Artikulasi Faktor Utama / Core
testing. Ketika perangkat lunak komputer sudah 3 Intonasi Faktor Pendukung /
Secondary
dipertimbangkan maka black-box testing dilakukan
c. Data Sub Kriteria Intelektual
untuk menguji antarmuka perangkat lunak. Input
Suara adalah aspek kriteria penilaian yang
dan output dengan benar diterima dengan proses
digunakan, sub kriteria intelektual.

254
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Tabel 4 Sub Kriteria Intelektual 2. Menentukan nilai standar minimal untuk


NO SUB KRITERIA PRIORITAS masing-masing aspek
1 Pengetahuan Faktor Pendukung / Secondary 3. Menggolongkan sub aspek ke dalam Faktor
2 Kreatifitas Faktor Pendukung / Secondary
Utama dan Faktor Tambahan
3 Penyiaran Faktor Utama / Core
4. Mencari nilai GAP
4 Kesopanan Faktor Utama / Core
5. Menentukan bobot berdasarkan GAP
6. Menghitung NSF dan NCF
IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN 7. Menghitung Nilai Total
A. Cara Kerja sistem 8. Melakukan proses Ranking
Secara garis besar cara kerja sistem yang
dibangun ditampilkan dalam Gambar 1.
Start

Input
Username
Password

tidak

Cek login

Halaman Utama

Menampilkan
Menu
ya Data Pendaftran Data
Pendaftaran
Pendaftran

tidak

Menampilkan
Menu Calon Data Calon
ya Data Calon tidak
Penyiar Penyiar
Penyiar

tidak

Menampilkan
Menu SPK ya Data Ranking Hasil
Rangking

tidak

Menu Keluar

YA

Selesai
Gambar 4.1 Diagram Metode Sistem Pendukung
Gambar 1 Alur Kerja Sistem
Keputusan Analisis GAP Dan Metode Profile
Pada gambar 1 diatas dapat dilihat bagaimana Matching
proses–proses alir aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan Penerimaan Penyiar. User harus C. Perancangan Model UML (Unified Modeling
melakukan login terlebih dahulu setelah itu User Language)
dapat masuk kedalam halaman utama. Setalah Pada UML versi 2.0 terdapat 13 diagram yang
masuk kedalam halaman utama User dapat digunakan untuk menggambarkan alur kerja
memilih button yang ada pada halaman utama. aplikasi dan fungsionalitasnya secara keseluruhan.
Pada bagian perancangan ini, hanya akan
B. Alur kerja Metode SPK
digunakan 4 diagram UML, yaitu use case
Berikut tahapan Profile Matching : diagram, activity diagram, class diagram, dan
1. Menentukan aspek dan sub aspek yang akan sequence diagram.
diukur dan dinilai

255
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

1. Use Case Diagram Pada gambar 3 dapat dilihat bagaimana proses


– proses yang dapat dilakukan oleh pengguna pada
sistem seleksi penerimaan calon penyiar radio.
Untuk melakukan proses – proses yang ada di
dalam sistem, pengguna harus terlebih dahulu
melakukan login sebelum masuk kedalam sistem.
Ada beberapa manajemen proses yang dapat
dilakukan oleh operator, yaitu : manajemen
periode pendaftaran, manajemen calon penyiar,
manajemen spk seta manajemen laporan.
3. Sequence Diagram

Gambar 2. Usecase Diagram

Pada aplikasi ini hanya terdapat seorang aktor


yang dinamakan pengguna dan pengguna
tersebutlah yang hanya bisa mengoperasikan
sistem ini. Terdapat sejumlah manajemen data
yang dapat dilakukan oleh operator, seperti :
manajemen perangkingan tetapi sebelum
melakukan perangkingan pengguna harus
menginputkan data calon penyiar, data periode
pendaftaran.Tapi sebelum masuk kedalam sistem,
pengguna harus melakukan login terlebih dahulu
Gambar 4 sequence diagram SPK penerimaan
agar bisa melakukan proses manajemen. calon penyiar

2. Activity Diagram Berdasarkan Gambar 4 diatas, dijelaskan


proses dimulai dari User masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu dengan cara login setelah itu User
dapat memilih menu-menu yang tersedia dalam
sistem kemudian User dapat menginputkan data
yang dibutuhkan.

4. Class Diagram
Desain source code sistem informasi ini,
class-class diklasifikasikan ke dalam 3 package
utama, Controller, Model, dan View. Controller
adalah package yang berisikan class-class yang
berguna untuk control data dan komputasi pada

Gambar 3 Activity Diagram SPK Penerimaan sistem informasi ini. Package Model berisikan
Penyiar class-class yang berfungsi sebagai jembatan antara

256
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

sistem informasi ke environment komputer 2. Perhitungan nilai GAP


(harddisk). Sedangkan package View berisikan Nilai GAP didapat dari selisih nilai calon
source code antarmuka aplikasi. penyiar dan profil penyiar atau dapat dirumuskan :
GAP = Nilai Calon Penyiar – Profil penyiar

Dimana nilai calon penyiar adalah nilai


konversi dari nilai asli, Profil penyiar adalah
standar penyiar.
Standar yang digunakan adalah 5. Perhitungan
GAP seperti pada tabel 4.
Tabel 4 Perhitungan GAP
NO NPM ID MC PR AI II PN KS PY KN
1 A1L013042 3 2 4 4 4 5 4 3 4
Gambar 5 class diagram SPK Penerimaan Penyiar 2 B1A013047 1 1 3 3 3 5 4 1 4
Radio 3 A1F013032 3 2 3 4 4 5 4 3 5
4 D1A013051 1 1 4 4 3 3 3 1 3
5 E1J013144 2 1 4 3 4 3 2 1 5
V. PEMBAHASAN
A. Perhitungan Manual 3. Konversi nilai GAP

Tabel 1 Bobot Penilaian Setelah mendapati nilai GAP dari setiap

Suara kriteria penilaian, langkah selanjutnya adalah


Selera Suara
(Artikulasi, Intelektual Bobot
musik (Power)
Intonasi)
50 - 100 10 - 100 20 – 100 80 – 100 5 mengkonversikan GAP tersebut kedalam bobot
40 – 49 7–9 15 – 19 70 – 79 4
30 – 39 5–6 10 – 14 60 – 69 3 GAP, adapun bobot GAP dapat dilihat di tabel 5.
20 – 29 3–4 5–9 50 – 59 2
0 - 19 0-2 0-4 0 - 49 1 Tabel 5 bobot nilai GAP
Selili Nilai
Pada tabel 2 adalah nilai asli dari perhitungan juri No
sih Bobot
Keterangan

pada calon penyiar. Tidak ada selisih (kompetensi


1. 0 5
sesuai dengan yang dibutuhkan
Tabel 2 Nilai Asli Kompetensi individu kelebihan 1
2. 1 4,5
tingkat/level
NO NPM ID MC PR AI II PN KS PY KN Kompetensi individu Kekurangan
3. -1 4
1 A1L013042 34 26 7 15 16 80 70 60 70 1 tingkat/level
2 B1A013047 15 10 5 13 10 80 70 45 75 Kompetensi individu kelebihan 2
4. 2 3,5
tingkat/level
3 A1F013032 32 23 5 16 17 80 74 65 80
Kompetensi individu Kekurangan
4 D1A013051 15 10 8 15 11 60 68 43 60 5. -2 3
2 tingkat/level
5 E1J013144 20 10 9 11 15 67 58 38 80 Kompetensi individu kelebihan 3
6. 3 2,5
tingkat/level
Tahapan proses metode Analisis GAP dan Profile Kompetensi individu Kekurangan
7. -3 2
3 tingkat/level
Matching adalah : Kompetensi individu kelebihan 4
8. 4 1,5
tingkat/level
1. Pemberian Bobot Nilai 9. -4 1
Kompetensi individu Kekurangan
4 tingkat/level
Tabel 3 Pemberian Bobot Nilai
NO NPM ID MC PR AI II PN KS PY KN Nilai Gap diberikan bobot gap seperti pada tabel 5,
1 A1L013042 3 2 4 4 4 5 4 3 4
hasil pemberian nilai bobot pada tabel 6.
2 B1A013047 1 1 3 3 3 5 4 1 4
3 A1F013032 3 2 3 4 4 5 4 3 5
4 D1A013051 1 1 4 4 3 3 3 1 3
5 E1J013144 2 1 4 3 4 3 2 1 5

257
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Tabel 6 Pemberian Bobot GAP Ns : Nilai Suara


NO NPM ID MC PR AI II PN KS PY KN Ni : Nilai Intelektual
1 A1L013042 3 2 4 4 4 5 4 3 4
2 B1A013047 1 1 3 3 3 5 4 1 4 (x)% : Nilai Persen yang diinputkan
3 A1F013032 3 2 3 4 4 5 4 3 5
4 D1A013051 1 1 4 4 3 3 3 1 3 Prioritas dari setiap kriteria penilaian
5 E1J013144 2 1 4 3 4 3 2 1 5 seperti terlihat pada tabel 10, nilai yang didapat

4. Perhitungan core/ secondarry factor pada tabel prioritas dimasukan kedalam rumus

1) Kriteria Selera Musik seperti diatas.

Tabel 7 Perhitungan Kriteria Selera Musik Tebel 10 Kriteria Penilaian


No NPM NCF = NSF = Σ NS N = NCF x 60% NO KRITERIA PRIORITAS
Σ NC Σ IS + NSF x 40 %
1 Suara 40 %
Σ IC
1 A1L013042 3 2 2,6 2 Selera Musik 35 %
2 B1A013047 1 1 1 3 Pengetahuan 25 %
3 A1F013032 3 2 2,6
4 D1A013051 1 1 1
5 E1J013144 2 1 1,6 Dengan menggunakan rumus didapatlah nilai akhir
seperti pada tabel 11.
2) Kriteria Selera Musik
Tabel 11. Perhitungan Nilai Akhir.
Tabel 8 Perhitungan Kriteria Karakter Suara Nilai
No NPM NPM
NCF = NSF = Σ NS N = NCF x Akhir
No NPM Σ NC Σ IS 60% + NSF x 1 Taufik Abdul Rasyid A1L013042 3,485
Σ IC 40 % 2 Nur Rahmagayana B1A013047 2,375
1 A1L013042 4 4 4
3 Oma Sepriani A1F013032 3,44
2 B1A013047 3 3 3
4 Restu Ernada D1A013051 2,39
3 A1F013032 3,5 4 3,7
4 D1A013051 4 3 3,6 5 Pringga Andani E1J013144 2,74
5 E1J013144 3,5 4 3,7
B. Perhitungan Sistem
3) Kriteria Intelektual Setelah melakukan perankingan menggunakan
Tabel 9 Perhitungan Kriteria Intelektual metode Analisis Gap dan Profile Matching dengan
NCF = NSF = Σ NS N = NCF x data uji yang ada, maka langkah selanjutnya adalah
No NPM Σ NC Σ IS 60% + NSF x
Σ IC 40 % membandingkan perankingan antara perankingan
1 A1L013042 3,5 4,5 3,9
2
yang dilakukan secara manual dengan perankingan
B1A013047 2,5 4,5 3,3
3 A1F013032 4 4,5 4,2 yang dilakukan oleh sistem dengan data uji yang
4 D1A013051 2 3 2,4 sama. Untuk hasil perankingan yang dilakukan
5 E1J013144 3 2,5 2,8
oleh sistem dapat dilihat pada gambar 6.
5. Perhitungan Hasil Akhir atau Ranking
Hasil akhir dari proses ini adalah ranking dari
calon penyiar. Penentuan ranking mengacu pada
hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut
dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini:
Ha = (x)%Nsm + (x)%Ns + (x)%Np
Keterangan:
Ha : Hasil Akhir
Nsm : Nilai Selera Musik
Gambar 6. Hasil Perhitungan Sistem

258
Jurnal Rekursif, Vol. 5 No. 3 November 2017, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

VI. KESIMPULAN memberikan kriteria yang bersifat dinamis untuk


Berdasarkan analisa perancangan sistem, waktu jangka panjang dan tersinkronisasi dengan
implementasi dan pengujian sistem, maka dapat sistem pendaftaran Radio Swaraunib serta
disimpulkan bahwa Analisis Gap dan Profile menggunakan metode yang berbeda.
Matching yang diimplementasikan pada Sistem
REFERENSI
Pendukung Keputusan penerimaan calon penyiar
[1] Sherly, N. (2013). Penerapan Metode Profile Matching
memberikan hasil yang optimal berdasarkan Dalam Sistem. Medan: STMIK Budidarma .
sampel yang diujicobakan. Sistem Pendukung [2] Mursa, C. N. (2010). Implementasi Analisis GAP untuk
Sistem Pendukung Keputusan. Jakarta: UIN Syarif
Keputusan memberikan hasil yang sama dengan Hiidayatullah.
hasil output secara manual dengan keakuratan [3] Purnama, R. (2007). Tuntunan Pemrograman Java, Jilid
1, edisi Revisi. Jakarta: Prestasi Pustaka.
98,8%. Sistem Pendukung Keputusan ini dibangun
[4] Kadir, A. (2008). Dasar Perancangan dan Implementasi
dengan menggunakan bahasa pemrograman Java Database Relasional . Yogyakarta: Andi.

dan database MySQL. [5] Nugroho, A. (2005). Analisis Perancangan Sistem


Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek.
Bandung: Informatika.
VII. SARAN
[6] Pender, T. A. (2002). UML Weekend Crash Course.
Berdasarkan analisa perancangan sistem, Canada: Wiley Publishing, Inc.
implementasi dan pengujian sistem, maka untuk [7] Hasibuan, Z. A. (2007). Metodologi Penelitian pada
Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Jakarta:
pengembangan penelitian selanjutnya penulis Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
menyarankan bahwa Sistem Pendukung Keputusan
Seleksi Penerimaan Calon Penyiar dapat terus
dikembangkan lebih lanjut, yaitu sistem yang

259

Anda mungkin juga menyukai