Menurut Haryati, S.T. et.al ( 2019 : 83 ) Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan ( merugikan,
membahayakan ) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko juga diartikan sebagai ketidakpastian dan
kemungkinan akan terjadi kerugian proses kegiatan saat sekarang atau kejadian di masa mendatang. Manajemen
risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi , menilai dan menyusun prioritas risiko dengan tujuan
untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya. Manajemen risiko rumah sakit adalah kegiatan berupa
pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai, menyusun prioritas risiko dan mengevaluasi untuk
meminimalkan risiko, cedera dan kerugian pada pasien, karyawan Rumah sakit, pengunjung dan organisasi
sendiri.
Tujuan manajemen risiko ini adalah untuk melindungi tenaga kesehatan dalam tuntutan akibat tindakan
yang tidak diharapkan, serta sebagai acuan dalam mengambil keputusan sesuai dengan analisis risiko.
Manajemen risiko melibatkan proses untuk meminimalkan risiko dengan mengembangkan sistem untuk
mengidentifikasi dan menganalisis potensi bahaya untuk mencegah kejadian tidak di inginkan termasuk faktor
etik.
PENILAIAN RISIKO
Risiko yang diperhitungkan merupakan prinsip utama dalam mengelola suatu risiko. Jika bekerja atau
melakukan kegiatan pada titik aman, kegiatan tersebut akan berjalan dengan selamat, sebaliknya jika berada pada
titik risiko (seratus persen bahaya), dengan seketika terjadi kecelakaan atau kejadian lain yang tidak diinginkan.
Prinsip terbaik adalah Perhitungan risiko artinya seseorang melakukan sesuatu berdasarkan perhitungan untung
rugi, perhitungan dan analisa risiko bahaya, perhitungan dampak dan setelah itu baru melakukan tindakan atau
mengambil keputusan. Menghitung risiko adalah kata kunci dalam manajemen risiko. Perhitungan risiko atau
biasa disebutkan dengan Penilaian Risiko diperoleh dari hasil identifikasi bahaya yang selanjutnya dianalisa dan
dievaluasi untuk tingkat dampak bahayanya sehingga dapat ditentukan besarnya risiko serta tingkat risiko serta
menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak.
Setelah semua risiko dapat diidentifikasi, dilakukan penilaian risiko melalui analisa risiko dan evaluasi
risiko. Analisa risiko dimaksudkan untuk menentukan besarnya nilai risiko dengan mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan akibat/dampak yang ditimbulkan dari suatu kecelakaan tersebut.
Berdasarkan hasil analisa dapat ditentukan peringkat risiko sehingga dapat dilakukan pemilahan risiko yang
memiliki dampak besar terhadap organisasi/perusahaan, apakah risiko dengan katagori menengah dan risiko
yang ringan atau dapat diabaikan. Analisa risiko adalah untuk menentukan besarnya risiko yang merupakan
kombinasi antara kemungkinan (likehood) terjadinya kecelakaan dan keparahan (severity atau consequences)
bila kecelakaan itu terjadi.
Analisa risiko (risk analisys) adalah suatu pengujian secara rinci dan sistematis terhadap suatu sistem
yang komplek dan unsur-unsurnya serta keterkaitan yang ada melalui identifikasi risiko. identifikasi risiko
adalah proses pengenalan dan penentuan/ inventarisasi risiko berkaitan dengan adanya unsur-unsur risiko melalui
prediksi probabilitas dan antisipasi severitas sehubungan dengan bahaya dalam sistem. Teknik analisa risiko
adalah untuk menentukan besarnya suatu risiko yang dicerminkan dari kemungkinan dan keparahan yang akan
ditimbulkan, terdapat 3 cara/metode yakni teknik kualitatif, kuantitatif dan semi kuantitatif.
Analisis risiko dilakukan dengan skor risiko yang di hitung dengan menjumlahkan skor dampak dengan
frekuensi kejadiannya. Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks peringkat risiko. Setiap risiko
ditetapkan nilai frekuensi dan nilai dampak yang ada di matriks risiko, masing-masing risiko dijumlahkan
berdasarkan penjumlahan dari frekuensi dan dampak, kemudian di tetapkan minimal 3 ( tiga ) prioritas risiko
yang jumlah nilainya tertinggi.