TESIS
Oleh :
HASTUTI
Nomor Induk Mahasiswa: 105060205117
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ANALISIS HOTS (HIGH ORDER THINKING SKILL) PADA
SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER DALAM MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV
WILAYAH GUGUS II KECAMATAN BONTONOMPO
TESIS
HASTUTI
Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.051.17
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
iv
ABSTRAK
Hastuti, 2020. Analisis Hots (High Order Thinking Skill) pada Soal
Penilaian Tengah Semester Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Kelas IV Wilayah Gugus II Kecamatan Bontonompo, dibimbing oleh
Rosleny B dan Muhammad Nawir.
v
vi
KATA PENGANTAR
Tesis ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat yang
harus dipenuhi dalam jenjang perkuliahan di pascasarjana khususnya di
Unismuh Makassar.
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril selama studi
dan senantiasa memberikan kasih sayang yang tidak ternilai.
2. Dr. Rosleny Babo, M. Si., dan Dr. Muhammad Nawir. M.Pd., Dosen
pembimbing yang telah membimbing selama penyusunan tesis.
3. Sulfasyah, S. Pd., M. Pd., Ph. D., Ketua Jurusan Program Studi
Pendidikan Dasar Unismuh Makassar yang senantiasa memberikan
motivasi dan bimbingan kepada kami.
4. Dr. Darwis Muhdina, M. Ag., Direktur Pascasarjana Unismuh
Makassar.
5. Prof. Dr. H. Ambo Asse., M. Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
vii
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana Pendidikan Dasar yang
telah memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Teman-teman angkatan 2017 program Studi Pendidikan Dasar yang
selalu ada dalam kebersamaan selama perkuliahan, baik suka maupun
duka.
HASTUTI
NIM. 105060205117
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................... iv
3. Pembelajaran IPS............................................................ 32
ix
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................ 38
C. Pembahasan ...................................................................... 86
A. SIMPULAN ......................................................................... 99
1. INSTRUMEN PENELITIAN
2. IZIN PENELITIAN
3. DATA SEKOLAH
4. DATA INFORMASI
6. DOKUMENTASI
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dini, dasar, dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam
yang berbunyi:
1
2
proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai
belajar.
kompetensi peserta didik Mimin (2006; 16). Penilaian belajar peserta didik
peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi
dari Allah SWT yakni akal dan pikiran. Karena kedua hal inilah yang
dengan firman Allah SWT dalam Surat Az-Zumar ayat 9 yang berbunyi:
(٩ )
apakah topik yang diajarkan di kelas sudah tepat. Untuk dapat melakukan
sekolah, salah satu instrumen atau alat penilaian yang biasa digunakan
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif
tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat
tidak.
reflektif, metakognitif, dan kreatif. Jenis soal ini mengacu pada Taksonomi
Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl. Level kognitif
C6 (mencipta).
rendah. Mullis, et al. (2012, p.56) menyatakan hasil prestasi TIMSS tahun
didik kelas VIII SMP (eight grade)berturutturut 397 dan 386 (skala 0
berdasarkan hasil survei PISA pada tahun 2015, Indonesia berhasil naik
6
enam peringkat dari posisi sebelumnya yakni dua terbawah dari 72 negara
skor 403. Untuk matematika, rata-rata negara OECD 490, namun skor
Indonesia baru 397. Padahal, rata-rata OECD adalah 493. Hasil studi
materi uji di TIMSS yang tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. Pada
masalah; (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah; dan (4)
melakukan investigasi.
7
menarik dan kontekstual, menyusun kisi-kisi soal, menuliskan butir soal sesuai
dengan kisi-kisi dan pedoman penulisan butir soal, serta membuat kunci jawaban
sosial pada mata pelajaran IPS juga masih dianggap sulit oleh
aspek penting yang perlu diterapkan dalam pembuatan soal agar peserta
menuliskan butir soal yang menuntut berfikir tingkat tinggi, yaitu materi
yang akan ditanyakan akan diukur dengan perilaku yang sesuai ranah
agar butir soal yang ditulis dapat memenuhi berfikir tingkat tinggi, maka
setiap butir soal tersebut yang diberikan dasar pertanyaan (stimulus) yang
berpikir tingkat tinggi seperti pada soal Penilaian Tengah Semester (PTS).
tanggal 29 oktober 2018 dimana guru tersebut tidak membuat sendiri soal
Sosial (IPS) kelas IV akan tetapi mengambil soal dalam bank soal di
internet yang relevan dengan materi yang akan diberikan pada siswa dan
juga langsung mengambil soal tersebut pada buku cetak tanpa ada kisi-
kisi soal yang seharusnya menjadi acuan pembuatan soal. Kemudian guru
yang menjadi acuan untuk membuat soal di Sekolah Dasar (SD). Selain
(PTS) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang dirancang dan
disusun oleh guru pun cenderung lebih banyak menguji tentang aspek
9
siswa untuk belajar aktif dan menyajikan berbagai konsep materi yang
kegiatan pembelajaran.
dan berpikir kreatif. Yang lebih ditekankan di sini yaitu dalam kelompok
hambatan serta dicari solusi yang paling rasional, hasil penelitian bisa
mendatang. Atas dasar tersebut, perlu dilakukan kajian analisis yang lebih
Dalam Mata Pelajaran IPS. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian
dengan judul “Analisis Hots Pada Soal Penilaian Tengah Semester Dalam
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui :
D. Manfaat Penelitian
maupun praktis. Secara rinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi guru
c. Bagi sekolah
d. Bagi peneliti
berikutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
“Analisis Soal Tes Hasil Belajar (Hots) Matematika Materi Pecahan untuk
mengetahui kualitas soal yang dibuat. Soal yang berkualitas baik akan
“Penyusunan Soal Hots bagi Guru PKN dan IPS Sekolah Menengah
13
14
guru dalam menulis soal Hots, dari 84 peserta sebanyak 2 soal yang
masih berada pada level Lots. Kendala yang dihadapi: (1) 1 instruktur
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan dapat kita lihat bahwa,
soal Hots. Soal yang berkualitas baik akan dapat mengukur tingkat
Arikunto (2006: 205), analisis butir soal adalah suatu prosedur yang
terhadap butir tes yang kita susun. Tujuan dari analisis butir soal adalah
telah digunakan dalam tes hasil belajar, sehingga guru tes dapat menulis
sebagai alat untuk menilai hasil belajar yang baik dengan mengajukan
sejalan dengan pendapat Indra kusuma (dalam Basuki & Hariyanto. 2014,
hlm. 22) menyatakan bahwa “tes adalah suatu alat atau prosedur yang
yaitu: (1) Tes formatif (2) Tes sumatif, dan (3) Tes submatif.
16
penilaian yang baik maka harus soal harus memiliki mutu yang
baik pula.
rancangan pembelajaran.
Tes adalah salah satu alat evaluasi yang sering digunakan, seperti
baik maka perlu dilakukan analisa bentuk masalah. Dalam hal ini, alat
Costa (1985).
berpikir kritis adalah suatu proses berpikir reflektif yang berfokus untuk
18
berkembang dalam lingkungan yang selalu adanya rasa ingin tahu dalam
diambil dari sistem taksonomi Bloom yang lama. Jika dicocokkan dengan
taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson & Krathwohl (2010,
analisis (C4), dan evaluasi (C5), karena pada versi revisi, dimensi sintesis
eksternal.
yaitu kemampuan berpikir kritis paling baik diukur dan dinilai dalam
konteks pembelajaran tertentu, bukan secara umum. Untuk itu, guru yang
2005:42).
Berpikir kritis bukan hanya sebuah instumen akan tetapi tidak mudah
menerima fakta, tidak puas dengan fakta pendukung. Dalam hal ini
kebenaran.
sudut pandang.
soal yang harus diselesaikan oleh siswa. Soal-soal yang dapat diberikan
bukan hanya terbatas pada level aplikasi (C3) tetapi juga sampai level
mencipta (C6). Oleh karena itu, dalam proses penulisan soal, guru dapat
kognitif.
2017):
menyatakan.
menggantikan. Menerapkan
menyesuaikan, menemukan.
24
menafsirkan, merekomendasi.
a. Kemampuan Guru
berperan sebagai pembimbing dan dalam hal ini menyangkut fisik dan
didiknya.
seorang guru memiliki tugas tidak hanya mengajar tetapi juga harus dapat
26
dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Teknik
hidup di era globalisasi ini juga sangat ketat. Ketatnya persaingan ini telah
berbasis Hots tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.
yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas
28
contoh kata kerja menentukan pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2
dan C3. Dalam konteks penulisan soal-soal Hots, kata kerja „menentukan‟
infrastruktur.
29
soal dituntut untuk dapat menentukan perilaku yang hendak diukur dan
dalam konteks tertentu sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu
tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran. Oleh karena itu dalam
dalam menulis soal (kontruksi soal), dan kreativitas guru dalam memilih
stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan
pendidikan.
para guru dalam menulis butir soal Hots. Secara umum, kisi-kisi
dapat dibuat soal-soal Hots, (b) memilih materi pokok yang terkait
dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d)
butir soal Hots. Kaidah penulisan butir soal Hots, agak berbeda dengan
relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format
terlampir.
b. Pilihan Ganda
bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal
(stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci
benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar,
Jawaban yang benar diberikan skor 1, dan jawaban yang salah diberikan
skor 0.
berupa tes tertulis, yaitu soal bentuk objektif. Jika pertanyaan obyektif
adalah tes atau ujian dari jawaban atas pertanyaan yang diberikan atau
32
validitas dan reliabilitas yang lebih tinggi, dan lebih mudah digunakan, dan
guru dapat mengukur berbagai bidang kognitif. Agar penilaian bisa lebih
mudah, lebih cepat dan lebih obyektif. Selain kelebihan, soal pilihan ganda
peserta didik.
tersebut.
3. Pembelajaran IPS
(Depdikbud : 1994).
masa lalu hingga masa kini, sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai
4. Gugus Sekolah
Dalam sebuah gugus terdapat Pusat Kerja Guru (PKG), Kelompok Kerja
Kependidikan :
Dasar ;
a) Pasal 28
penyuluhan,
Belanja Sekolah,
C. Kerangka Konsep
thingking. Berpikir kritis pada dasarnya adalah proses berpikir yang lebih
kunci
soal-soal Hots baik yang berbentuk pilihan ganda atau uraian secara
umum sama dengan penulisan soal tingkat rendah, tetapi ada beberapa
dalam konteks tertentu sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu
tidak selalu tersediah dibuku pelajaran. Oleh karena itu dalam penulisan
dalam menuliskan soal, dan kreativitas guru pun dalam memilih simulus
soal harus sesuai dengan situasi dan kondisi didaerah sekitar satuan
pendidikan.
Proses kemampuan
guru dalam menyusun
soal Hots
Kategori Hots
38
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
nuansa yang lebih berharga dari pada sekedar pernyataan jumlah atau
Kabupaten Gowa.
38
39
bulan yaitu bulan Oktober sampai bulan November 2019 tahun ajaran
2019/2020.
sampling, yakni untuk mencari data yang sesuai dengan kriteria yang
ini
Kecamatan Bontonompo.
1. Observasi
yang telah dibuat oleh guru-guru SD kelas IV yang ada di wilayah gugus II
ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang pada
informan yang sama (Patton dalam Sutopo, 2002 : 58). Pertanyaan yang
dan kelenturan cara ini akan mampu mengorek kejujuran informan untuk
soal Hots. Tujuan dilakukan wawancara pada penelitian ini yaitu untuk
(2017, Pasal 23), dan faktor yang mempengaruhi kemampuan guru dalam
kisi soal, memilih stimulus yang menarik dan kontekstual, menuliskan butir
kritis, menurut Devi (dalam Laily 2015:29), bahwa ada beberapa pedoman
42
para penulis soal untuk menuliskan butir soal yang menuntut berpikir
tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan prilaku
mengevaluasi, dan mencipta kemudian agar butir soal yang ditulis dapat
menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal yang diberikan
pertanyaan yang akan diajukan yang telah disusun dan divalidasi terlebih
dahulu terkait proses guru dalam menyusun soal Hots, apakah soal PTS
Kemendikbud (2017 pasal 23) dan pendapat Devi (Laily 2015). Setelah
3. Dokumentasi
berpikir kritis murid sesuai dengan level kognitif c4, c5, c6 yaitu analisis,
untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen soal PTS dan
arsip tertulis yang terdapat di gugus II serta segala bentuk yang berkaitan
berikut: :
Reduksi Data
Penarikan
Kesimpulan
44
guru tersebut yaitu level kognitif Lots C1, C2, C3 dan level
Anderson.
2. Penyajian Data
teks yang bersifat naratif dan hasil analisis soal Hots yang masuk
3. Penarikan Kesimpulan
1. Triangulasi Sumber
menyusun butir soal Hots yang telah didapatkan dari sumber guru
2. Triangulasi Metode
3. Triangulasi Waktu
observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
pejabat yang bergelar Kare, yang awalnya mengakui sebagai bagian dari
yang saat itu dipimpin oleh Somba Tumapa‟risika Kallonna, maka otomatis
diserahkan sebagai hadiah kepada anak Raja Lemo Appa saat melakukan
praktis Kare terakhir dijabat oleh Kare I Yuseng Daeng Mallingkai. Usai
Gowa yang saat itu di jabat oleh I Kumala Karaeng lembang Parang,
48
49
Gowa menunjuk dan mengangkat anak Kare I Yuseng, yakni I Poli Daeng
Bone dan Gowa atau lazim di sebut Tirak Butta, untuk menghindari
muncul ular berkepala dua, yang setelah ditebas hidup kembali. Setelah
rambut ke Bontonompo.
saat yang sama yakni di tahun 1952, pihak kerajaan Gowa menarik
Karaeng Bontonompo yang saat itu dijabat oleh Andi Machmud. Maka
dilantik pada hari Kamis, 10 September 1987 oleh Bupati Kepala Daerah
Bontonompo.
Le‟leng dan dua orang suro. Kedua Jannang dan Anrongguru dipilih oleh
yang tidak dipilih oleh rakyat, tetapi ia diangkat dan dipecat oleh Gubernur
Celebes, dan atau dengan kata lain bukan wakil rakyat. Selanjutnya
52
1) Kelurahan Bontonompo
2) Kelurahan Tamallayang
3) Kelurahan Kalase'rena
4) Desa Bontolangkasa
6) Desa Barembeng
7) Desa Kalebarembeng
8) Desa Bategulung
9) Desa Manjapai
Tamallayang yang berjarak sekitar 18,5 Km ke arah selatan dari ibu kota
unit, Sekolah Dasar Negeri 12 unit, Sekolah Dasar Inpres 15 unit, Sekolah
lanjutan pertama lima unit, sekolah lanjutan atas satu unit, Sekolah
dua unit, pustu 14 unit. Terdapat pula sarana ibadah (masjid), pasar,
dan musim hujan. Biasanya musim kemarau dimulai pada Bulan Juni
rata-rata 676 mm, sedangkan curah hujan terendah pada Bulan Juli -
tanah, tingkat perpindahan tanah bagian atas oleh erosi dan juga gerakan
ditinjau dari ketinggian daerah yang berisar 0-25 meter diatas permukan
laut (mdpl).
ketinggian 3-1.150 mdan sudut lereng < 70%. Kenampakan sifat fisik
Kabupaten Gowa.
termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Pada lokasi penelitian
57
kondisi hidrologi kawasan tersebut meliputi air dalam tanah. Air tanah
dalam adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan
dibawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya
air selain air sungai dan air hujan. Selain air permukaan, sumber air
ini yaitu air tanah dalam. Air tanah dalam yang digunakan oleh
untuk dikonsumsi sebagai air minum tetapi ditinjau dari sifat kimianya
tanah dangkal melalui sumur gali, juga dilayani melalui aliran air
4. Kondisi Demografis
wilayahnya yaitu pada sisi utara kec. Bajeng, disisi Timur kelurahan
Bontonompo.
1 Manjapai 3,25
2 Barembeng 2,14
3 K. Barembeng 2,34
5 Bategolong 2,27
7 Katangka 3,68
8 Kalase‟rena 2,34
9 Tamallayang 1,75
10 Bontonompo 3,45
13 Romallasa 1,50
14 Bulogading 2,80
Jumlah 33,62
59
Setelah melihat dan mengamati table diatas maka dapat diketahui bahwa
Kalaserena yang mempunyai luas daerah yang sama yaitu 2,34 KM2,
KM2.
Dalam sebuah gugus terdapat Pusat Kerja Guru (PKG), Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (KKKS), dan Kelompok Kerja Guru (KKG), Sehingga pada
pendidikan
Bontorannu
Bontosallang
Bulogading 1 Utara
Bulogading II tangnga
Salekowa ng
Annasappu selatan
Romanglasa
61
Utara
kemampuan guru dalam menyusun soal Hots dan hasil analisis yang
yang dilakukan terhadap delapan sekolah hanya enam sekolah saja yang
memiliki soal PTS yang akan dianalisis oleh peneliti untuk menjawab
PTS yang akan dianalisis yaitu dari SD Salekowa dan SD Bulogading II.
B. Hasil Penelitian
kemampuan berfikir kritis murid, dimana Soal yang baik adalah yang
mana kriteria pengembangan soal Hots (High order thinking skills) yang
disusun oleh guru dapat kita lihat dari hasil pedoman observasi dan
pembuatan soal Hots (High order thinking skills) sebagian besar tidak
Romanglasa yakni Ibu MA, dan SDN Bontosallang yakni Bapak PS,
mengakui bahwa soal PTS dibuat dengan menjadikan buku cetak sebagai
soal tersebut tidak terlalu paham tentang ranah kognitif Bloom pada level
salah seorang guru SDI Salekowa yakni Ibu HA (28 Tahun) wali kelas IV,
bahwa:
pemahaman mereka tentang Hots yang membuat para guru tidak dapat
63
guru dalam menyusun soal Hots adalaha pelatihan, dimana jika dilihat dari
hanya beberapa guru saja yang pernah mengikuti pelatihan tersebut dan
kinerja guru. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap
Soal tersebut memang sudah sesuai dengan kisi-kisi soal begitu pula
Hots atau belum dan saat di ajukan sebuah pertanyaan apakah mereka
memahami soal tersebut sudah termasuk pada soal Hots, dengan sangat
jelas mereka mengatakan bahwa tidak mengerti akan hal itu. Hal ini
sesuai dengan pernyataan oleh salah seorang guru SDI Bontorannu Ibu
““Jujur saja, kalau soalnya PTS yang saya berikan kepada murid itu
saya ambil di internet dan sebagian lagi saya buat sendiri, kisi-kisi
soalnya ada, KD dan Indikatornya sesuai dengan kisi-kisinya. Saya
paham mengenai soal Hots, hanya saja jika saya ditanya bagaimana
penyusunannya, itu sangat ribet menurutku. Soal yang tingkat rendah
saja kadang murid susah untuk menyelesaiakan, apalagi jikalau soal
tersebut sudah Hots” (Hasil Wawancara Rabu, 9 Oktober 2019).
langsung di internet.
Ibu MA ( 46 Tahun ) wali kelas IV, terkait tentang Hots saat diwawancarai
bahwa :
“Mohon maaf sebelumnya, tapi saya tidak memahami apa itu soal
Hots, mungkin karena pengaruh umur juga makanya sudah tidak
mengerti. kalau tentang c1 sampai c6 saya tahu pengelompokanya,
c1 sampai c3 itu dia tingkat soalnya rendah, kalau c4 sampai c6 itu
dia berfikir tingkat tinggi. Tapi kalau masalah Hots saya tidak
mengerti” (Hasil Wawancara Selasa, 8 Oktober 2019).
peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam, guru punya andil
informasi secara kritis. Hal inilah yang perlu diasah dalam meningkatkan
adalah Dalam hal penilaian yang otentik sesuai dengan harapan yang
diinginkan dalam kurikulum 2013, sangat penting bagi seorang guru untuk
peserta didik juga demikian, bila proses pembelajaran Hots sudah mampu
pembiasan dan pengkayaan soal-soal Hots, maka hal ini akan berdampak
pada kesiapan peserta didik dalam menghadapi ujian lainya, dan mampu
ini belum terlalu paham apa itu ranah kognitif Bloom, serta guru kelas IV
seorang guru SDI Bulogading II Ibu HW (32 Tahun) wali kelas IV berikut :
sudah direvisi dan pastinya sudah masuk pada kategori Hots, hanya saja
ini akan mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan
mendalam.
sendiri dan memiliki kisi-kisi soal. Hal tersebut seperti dikemukakan oleh
salah seorang guru SDN Bontosallang Bapak PS (37 Tahun) wali kelas IV,
bahwa :
“Soal PTS ada. Tapi jujur saja kalau soal PTS tersebut bukan saya
yang buat. Kisi-kisinya juga ada, tapi kalau saya ditanya apakah
sudah Hots, ini yang tidak saya pahami karena saya minta tolong ke
teman untuk dibuatkan soalnya, bukan saya yang buat (Hasil
wawancara Kamis, 10 Oktober 2019).
Hots adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
guru. akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak guru yang belum bisa
70
Kemampuan menyusun soal Hots merupakan hal penting bagi guru untuk
peningkatan kualitas guru, Melalui KKG ada pertemuan dari para guru
sesuai kelompok yang ditetapkan. Dalam pertemuan itu, para guru dilatih
71
dengan baik sebagaimana mestinya. Hal tersebut yang menjadi salah satu
lebih memilih mengambil soal langsung di internet atau meminta soal PTS
kepada teman yang lebih mampu menyusun soal, padahal sudah menjadi
susah bagi sebagian guru, materi penulisan soal Hots merupakan materi
yang memakan waktu dan energi yang cukup banyak bagi peserta
sehingga alokasi jumlah jam pelajarannya pun cukup lama. Para guru
harus berpikir keras untuk menyusun stimulus hanya untuk satu soal saja
dengan KKO pada IPK yang akan diukur dan redaksinya yang mudah
inilah yang membuat beberapa guru tidak mampu dalam menyusun butir
soal dan memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah
murid.
72
“Sebagian kecil dari bahan bacaan yang saya buatkan soal, tetapi
begitulah kalau gurunya terlalu malas buat soal PTS yang ada
stimulusnya yang berbentuk bahan bacaan, jadi soalnya masih yang
biasa-biasa saja yang saya berikan kepada murid. Kalau gambar-
gambar ada, itu pun kadang langsung ambil dibuku ikut k 13 dan
tinggal saya sesuaikan, biasanya nanti soal bacaan ada kalau bentuk
soalnya itu soal cerita” (Hasil wawancara Selasa, 08 Oktober 2019).
dalam menentukan deskripsi stimulus pun harus harus singkat, padat dan
jelas. Setelah guru menentukan stimulus yang dinilai tepat atau relevan,
bukan hal yang mudah, karena soal yang dibuat harus diawali dengan
sebelumnya kepada peserta didik yang sama, soal tersebut tidak lagi
lalu dijabarkan menjadi kisi-kisi soal, dan berikutnya dibuat menjadi soal
yang utuh. Sehinggal dari hasil wawancara tersebut, maka hal paling
guru dalam menulis stimulus soal Hots adalah melalui penguatan literasi.
Maksud literasi disini adalah bukan hanya dalam konteks membaca dan
menulis, tetapi juga jenis literasi yang lainnya, seperti literasi informasi,
literasi lingkungan, literasi seni dan budaya, literasi sains, literasi IPTEK,
menunjang dan memperkaya redaksi dan variasi soal Hots yang dibuat
oleh. Saat guru banyak membaca, berdiskusi dengan rekan sejawat, dan
lama.
stimulus soal Hots. Dengan kata lain, kemampuan literasi guru pun harus
ditingkatkan.
74
Adapun hasil observasi dan wawancara yang dapat kita lihat pada
Kecamatan Bontonompo
dua guru yang memiliki soal PTS tanpa memiliki kisi-kisi soal terlebih
dahulu, dan terdapat empat guru yang memiliki kisi-kisi soal tetapi
penyusunan soal Hots pada indikator ini guru menyusun kisi-kisi soal
yang dimiliki guru lebih sebagian kecil tidak memiliki stimulus didalam
soal, sehingga bentuk penyusunan soal Hots pada indikator ini guru
kurang.
penulisan butir soal ini guru tidak memahami apakah soal PTS tersebut
sudah sesuai dengan kisi-kisi soal yang mereka miliki, karena kisi-kisi
dan sebagian lagi meminta kepada teman untuk dibuatkan soal PTS,
sehingga bentuk penyusunan soal Hots pada indikator ini guru menyusun
empat guru yang tidak memiliki penskoran atau kunci jawaban yang
harusnya disiapkan oleh seorang guru dalam menyusun soal Hots. Dua
berikan kepada murid dalam penyusunan butir soal sudah sesuai dengan
ranah kognilif bloom yaitu analisis, evaluasi dan mencipta. Hal demikian
dikarenakan guru tidak menyususn sendiri soal PTS yang mereka berikan
soal Hots pada indikator ini guru membuat soal sesuai dengan ranah
Kecamatan Bontonompo.
oleh peneliti dapat kita simpulkan bahwa masih banyak pengaruh atau
menyusun kisi-kisi soal, menuliskan butir soal sesuai dengan kisi-kisi dan
beberapa pedoman para penulis soal untuk menuliskan butir soal yang
menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur
ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal yang
didik.
penyusunan soal dan butir soal terdapat faktor yang mempengaruh guru
dalam penyusunan soal Hots dimana faktor tersebut diperoleh dari hasil
wawancara, yaitu :
Tahun)
merupakan soal kriteria Hots (High order thinking skills) di mana soal
tingkat yang lebih tinggi, dalam artian tidak hanya mengujikan pada aspek
ingatan atau hapalan saja, namun menguji sampai pada aspek analisis,
pengembangan soal Hots pada PTS pembelajaran IPS yang disusun oleh
80
Hots serta penulisan butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi
sesuai dengan pedoman para penulis butir soal. Soal-soal yang dibuat
Dasar (KD) yang sesuai dengan K 13 yang telah dibuat oleh guru mata
harus dikuasai guru. Guru pun harus kreatif dalam membuat soal-soal
baru. Bila guru tidak terampil dan kreatif dalam pembuatan soal-soal,
maka guru akan kesulitan membuat soal yang berbobot dan benar-benar
mampu menguji kemampuan siswa. Akan terlihat siswa yang pandai dan
siswa yang lemah dari pengujian soal-soal itu. Guru pun akan segera
guru kelas IV yang tidak memiliki soal PTS sehingga peneliti tidak dapat
dari ke dua sekolah tersebut. Guru dengan mengatakan tidak memilik kisi-
kisi soal dalam menyusun soal PTS, sehingga sangat jelas bahwa
“Sebenarnya saya tidak memiliki kumpulan soal PTS, soal PTS yang
saya berikan kepada murid adalah soal yang langsung saya ambil di
buku cetak dan saya catat dipapan” (hasil wawancara Senin, 7
Oktober 2019).
Berdasarkan hasil wawancara bahwa guru membuat soal PTS
secara langsung tanpa ada bukti fisik dari soal yang telah diberikan
butir soal Hots. Sehingga dari hasil wawancara tersebut, tidak diperolah
oleh salah seorang guru SDN Annassapu yakni Ibu HR (57 Tahun) wali
informan wali kelas IV SDN Annassappu yakni ibu HR, tidak diperoleh
kembali diwaktu yang berbeda untuk meminta soal PTS yang telah
Annassappu dan meminta soal PTS yang dimaksdkan wali kelas IV SDN
kepada peneliti untuk meminta soal kepada guru kelas V, namun peneliti
yang dimana soal PTS kelas IV akan dianalisis sesuai dengan kriteria
terdapat dua sekolah yaitu guru SDI Bulogading I yakni ibu SS dan guru
SDN Annasappu yakni ibu HR yang tidak diperoleh soal PTS untuk
83
hanya terdapat enam sekolah saja yaitu SDN Kokoa yakni ibu SR, SDI
Salekowa yakni ibu HA, SDI Bulogading II yakni ibu HW, SDI Bontorannu
yakni ibu KM, SDI Romanglasa yakni ibu MA, dan dari SDN Bontosallang
yakni bapak PS yang akan dianalisis soal PTS yang memenuhi kriteria
pengembangan soal Hots pada PTS pembelajaran IPS yang disusun oleh
soal yang tidak memenuhi kriteria pengembangan soal Hots (High order
thinking skill).
penyusunan soal dan butir soal Hots (High order thinking skill), langkah
dapat diketahui soal yang mana saja masuk pada level kognitif Hots.
11 Menyebutkan C2
12 Mengkategorikan C2
5 SDN TEMA 1 Menghafal
C1
1
Bulogading
TEMA 2 Menyebutkan
C1
II 1
TEMA 3 Menyebutkan
C1
1
TEMA 1 Menentukan
C3
1
6 SDN 2 Menunjukkan C1
TEMA 2 Menyebutkan C1
85
Kokowa 1
2 Mengidentifikasi C1
dan hasil analisis kriteria soal Hots pada PTS pembelajaran IPS yang
Dari hasil analisis terhadap 31 butir soal yang disusun guru kelas IV di
kriteria pengembangan soal Hots (High order thinking skills). Dari hasil
analisis 31 butir soal, terdapat 21 soal yang masuk pada level kognitif c1,
yakni dari SDI Salekowa pada tema 1 soal nomor 10. SDI Bontorannu
pada tema 1 soal nomor 11 dan nomor 12. SDN Romanglasa pada tema 1
soal nomor 3 dan nomor10, tema 2 soal nomor 1, nomor 5, nomor 14,
nomor 15 dan tema 3 pada soal nomor 9 dan nomor 10. SDN
Bontosallang pada tema 1 soal nomor 10, nomor 11, dan soal nomor 12.
SDN Bologading pada tema 1 soal nomor 1, tema 2 soal nomor 1 dan
tema 3 soal no 1. SDN Kokowa pada tema 1 soal no 1 dan tema 2 soal no
1, 2. Kemudian terdapat 7 soal yang masuk pada level kognitif c2, yakni
dari SDI Salekowa tema 1 soal nomor 11. SDI Bontorannu tema 2 soal
nomor 10, nomor 11 dan nomor 12. SDN Bontosallang tema 2 soal nomor
10, nomor 11, nomor 12. Kemudian Ditemukan 3 soal yang termasuk level
kognitif c3, dari SDI Salekowa tema 1 soal nomor 12, SDN Romanglasa
mengukur keterampilan berfikir kritis murid sesuai dengan teori Devi (Layli,
butir soal diperoleh 21 soal yang dinyatakan masuk pada level kognitif C1,
7 butir soal yang dinyatakan masuk pada level kognitif C2, dan 3 butir soal
yang dinyatakan masuk pada level kognitif C3. Jumlah total dari hasil
analisis level kognitif adalah sebesar 100% masuk kategori Lots dan tidak
ditemukan satu soal pun masuk pada level kognitif Hots sehingga sesuai
dengan data yang diperoleh tentang penyususnan soal Hots guru kelas IV
dan disusun oleh guru ini sebagian besarnya tidak memenuhi kriteria
pengembangan soal Hots (High order thinking skills) dan 100% soal
C. Pembahasan
peserta didik secara Higher Order Thinking Skills (Hots) agar kualitas
Salah satu hal yang penting yang perlu dikuasai oleh guru adalah
butir soal Hots. Untuk menulis butir soal Hots, seorang guru dalam
Selain itu uraian materi yang akan ditanyakan (yang menuntut penalaran
tinggi) tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran. Karena hal tersebut
dalam memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di
beberapa pedoman para penulis soal untuk menuliskan butir soal yang
menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur
ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal yang
didik.
kognitif yang sama, Kd yang berada pada level kognitif C4, C5,C5 dapat
guru tidak mampu menyusun butir soal Hots sesuai dengan langkah-
langkah penyusunan soal Hots. Butir soal Hots yang dimiliki guru lebih
berpikir kritis murid, dimana stimulus yang digunakan harus tepat artinya
umumnya baru dan belum pernah dibaca oleh peserta didik, stimulus
Dalam konteks ujian sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan
Hots. Kaidah penulisan butir soal Hots, agak berbeda dengan kaidah
90
materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama, setiap
empat guru yang tidak memiliki penskoran atau kunci jawaban yang
menuliskan butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi
yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku yang sesuai dengan ranah
agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka
oleh peneliti dapat kita simpulkan bahwa terdapat beberapa kendala yang
butir soal Hots, selanjutnya beberapa guru tidak memiliki kisi-kisi soal
dimana kisi-kisi soal tersebut dapat membantu guru dalam menyusun butir
menjadi sebuah butir soal dan sebagian guru tidak memahami bagaimana
informasi, hal yang harus guru perhatikan dalam langkah penyusunan soal
besar dalam keberhasilan peserta didik. selama ini tidak sedikit guru yang
masih mengajarkan soal-soal yang bersifat hafalan dan hal inilah yang
bontonompo. Padahal, tantangan guru di era saat ini tidak mudah. Mereka
berpikir kritis. Pembelajaran dan soal-soal Hots memang menjadi hal baru
bagi para guru. Karena itu, guru perlu dilatih secara berkelanjutan,
kemampuan guru tersebut dalam menyusun soal Hots yang diperoleh saat
guru dalam menyusun soal Hots adalah pelatihan, dimana jika dilihat dari
hanya beberapa guru saja yang pernah mengikuti pelatihan tersebut dan
itu Hots disebabkan karena faktor usia. faktor usia tersebut yang
harus ditempuh guru agar tetap menjadi guru yang profesional. Ketiga
kelas secara keseluruhan belum Hots (Ibu HW, SDI Bulogading II), dan
faktor inilah yang menyebabkan mengapa guru susah menyusun soal PTS
kelas belum sepenuhnya berorientasi Hots. padahal diera ini Guru harus
standar akademik, dan hal tersebut hanya bisa terjadi jika adanya
soal Hots. Salah satu upaya guru untuk meningkatkan kemampuan guru
literasi disini adalah bukan hanya dalam konteks membaca dan menulis,
tetapi juga jenis literasi yang lainnya, seperti literasi informasi, literasi
lingkungan, literasi seni dan budaya, literasi sains, literasi IPTEK, dan
menunjang dan memperkaya redaksi dan variasi soal Hots yang dibuat
oleh. Saat guru banyak membaca, berdiskusi dengan rekan sejawat, dan
namun jika seorang guru malas dalam melakukan berbagai hal maka hal
salah satu kesulitan untuk menyusun Soal PTS yang berkarakter Hots
adalah karena kurangnya pemahaman mereka tentang Hots. maka dari itu
95
dalam rangka peningkatan kualitas guru, Melalui KKG ada pertemuan dari
para guru sesuai kelompok yang ditetapkan. Dalam pertemuan itu, para
guru dilatih serta untuk saling memberikan informasi, namun menurut hasil
soal PTS.
oleh peneliti dapat kita simpulkan bahwa masih banyak pengaruh atau
kendala yang guru miliki dalam pembuatan soal PTS yang berkarakter
tersebut, dalam kegiatan KKG guru bisa dilatih atau diberi bekal tambahan
keterampilan berpikir kritis murid, dimana pada forum tersebut juga bisa
pembelajaran IPS.
soal-soal Hots baik yang berbentuk pilihan ganda atau uraian secara
umum sama dengan penulisan soal tingkat rendah, tetapi ada beberapa
pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut
berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan
tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan
hanya terbatas pada level aplikasi (C3) tetapi juga sampai level mencipta
(C6). Oleh karena itu, dalam proses penulisan soal, guru dapat
kognitif.
pengembangan soal Hots pada PTS pembelajaran IPS yang disusun oleh
soal yang tidak memenuhi kriteria pengembangan soal Hots (High order
kognitif Hots (High order thinking skill), langkah selanjutnya yang peneliti
lakukan adalah menilai hasil Level Kognitif. Dari keseluruhan butir soal
yang sudah dianalisis tadi dengan dapat diketahui soal tersebut tidak
satupun masuk pada level Hots Artinya soal yang dirancang dan disusun
soal Hots (High order thinking skills) dan 100% soal tersebut tidak dapat
A. Simpulan
Skills) pada soal penilaian tengah semester dalam mata pelajaran Ilmu
penelitian ini.
Mutu soal Hots yang disusun guru setelah di teliti dan dianalisis
menyusun soal Hots masih kurang dan perlu bimbingan karena selama
melatih diri dalam menyusun soal yang mengukur berfikir tingkat tinggi
penyususn soal Hots (kemendikbud 2017, psl 23) dan butir soal Hots
(menurut Devi dalam Layli, 2015) Dilihat dari hasil penelitian kemampuan
99
100
guru dalam menyusun soal Hots dan hasil analisis Artinya kemampuan
guru dalam menyusun soal soal Hots dan hasil analisis kriteria
guru miliki dalam pembuatan soal PTS yang berkarakter Hots, sehingga
semester, berupa soal pilihan ganda kelas IV diperoleh 31 butir soal yang
keseluruhan butir soal yang sudah dianalisis tadi dapat diketahui soal
tersebut tidak satupun masuk pada level Hots Artinya soal yang dirancang
dan disusun oleh guru ini sebagian besarnya tidak memenuhi kriteria
pengembangan soal Hots (High order thinking skills) dari 31 butir soal
101
tersebut 0% (Hots) dan 100%(Lots) dimana soal Lots tersebut tidak dapat
B. SARAN
beberapa saran dalam hasil analisis Hots (High Order Thinking Skills)
Dari Hasil Analisis Hots pada soal PTS yang disusun guru
sebaik mungkin untuk membantu guru dalam menyusun soal Hots dan di
berorientasi Hots dan melatih diri dalam menyusun soal yang mengukur
berfikir tingkat tinggi murid sesuai dengan ranah kognitif Bloom yaitu
Awaliyah, Siti. 2018. Penyusunan Soal Hots Bagi Guru PPKN dan IPS
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal. Universitas Negeri Malang
Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (Eds). 2010. Kerangka landasan untuk
pembelajaran, pengajaran, dan asesmen: revisi taksonomi
pendidikan Bloom.(Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. hlm 403.
102
103
Costa, A.L. and Presseisen, B.Z., 1985. Glossary of Thinking Skill, in A.L.
Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching
Thingking, Alexandria: ASCD
Lestari, A. (2018). Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Soal Buatan Guru Ujian Akhir Semester (Uas) Mata Pelajaran
104
Mullis, I. V. S., Martin M. O., Foy P., & Arora A. (2012). TIMSS 2011
international results in mathematics.Boston: TIMSS & PIRLS
International Study Center.
Paul, Richard and Linda Elder. 2005. The Miniature Guide to Critical
Thinking ”CONCEPTS & TOOLS”. The Foundation of Critical
Thinking: California
dan Maryam.
menulis tesis dengan judul Analisis Hots (High Order Thinking Skill) pada
106
L
A
M
P
I
R
A
N
107
108
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
HASTUTI
Nomor Induk Mahasiswa : 105060205117
109
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
Nama : HASTUTI
NIM : 105060205117
Program Studi : Magister Pendidikan Dasar
Pembimbing I : Dr. Hj. Rosleny Babo, M. Si.
Pembimbing II : Dr. Muhammad Nawir. M.Pd.
110
HASTUTI
Kepada Yth.
Bapak/Ibu….
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir, saya sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu
dan memberi saran terhadap instrument penilaian yang saya kembangkan dalam rangka
penilaian “ANALISIS HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) PADA SOAL
PENILAIAN TENGAH SEMESTER DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DI KELAS IV WILAYAH GUGUS II KECAMATAN BONTONOMPO”
(studi kasus : Sekolah Dasar di Kecamatan Bontonompo Gugus II).
Hasil penilaian dari Bapak/Ibu merupakan bantuan yang tak terhingga nilainya
dalam rangka penulisan tugas akhir. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
karunia dan rahmatNya kepada Bapak/Ibu beserta keluarga.
Atas partisipasi Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terima kasih.
LEMBAR VALIDASI
PEDOMAN OBSERVASI DAN PEDOMAN WAWANCARA
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu, berilah checlist (v) pada kolom
yang sesuai dengan kriteria.
2. Mohon menulislah kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan
memilih salah satu kategori yang sesuai.
3. Jika ada yang perlu dikomentari, tuliskan pada tempat yang tersedia.
3. Kejelasan huruf
4. Istilah yang digunakan tepat dan mudah dipahami
5. Cukup aspek-aspek pedoman observasi, pedoman
wawancara dan instrument dokumentasi
Penilaian umum
PEDOMAN OBSERVASI
1. Identitas Observasi
Nama Sekolah :
Kelas yang diamati :
Hari, Tanggal :
Waktu :
2. Aspek yang diamati
Proses penyusunan soal
Observasi
7 Guru membuat soal hanya ada satu kunci jawaan yang tepat
8 Guru membuat soal yang memiliki petunjuk yang jelas tentang cara
pengerjaan soal
jawaban
114
Indonesia
Item Pertanyaan
No Variabel Indikator
LAMPIRAN 3
DATA SEKOLAH
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD INPRES BULOGADING I
2 NPSN : 40301374
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Taipaleleng
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 92153
Kelurahan : Bontobiraeng Utara
Kecamatan : Kec. Bontonompo
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan
Negara :
6 Posisi Geografis : -5,3276 Lintang
119,4217 Bujur
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD INPRES BULOGADING II
2 NPSN : 40314413
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Borongtangnga
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 92153
Kelurahan : Bulogading
Kecamatan : Kec. Bontonompo
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan
Negara :
6 Posisi Geografis : -5,3301 Lintang
119,4023 Bujur
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI ROMANGLASA
2 NPSN : 40314385
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Romanglasa
117
RT / RW : 1 / 1
Kode Pos : 92153
Kelurahan : Romanglasa
Kecamatan : Kec. Bontonompo
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan
Negara :
6 Posisi Geografis : -5,3314 Lintang
119,4087 Bujur
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD INPRES BONTOSALLANG
2 NPSN : 40301452
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Bontosallang
RT / RW : 2 / 3
Kode Pos : 92153
Kelurahan : Romanglasa
Kecamatan : Kec. Bontonompo
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan
Negara :
6 Posisi Geografis : -5,332 Lintang
119,409 Bujur
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD INPRES BONTORANNU
2 NPSN : 40314249
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Bontorannu
RT / RW : 1 / 1
Kode Pos : 92153
Kelurahan : Bontonompo
Kecamatan : Kec. Bontonompo
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan
Negara :
6 Posisi Geografis : -5,3369 Lintang
119,4298 Bujur
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI KOKOWA
118
2 NPSN : 40301142
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Kokowa
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 92153
Kelurahan : Bontobiraeng Utara
Kecamatan : Kec. Bontonompo
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan
Negara :
6 Posisi Geografis : -5,3256 Lintang
119,4243 Bujur
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI ANASSAPPU
2 NPSN : 40314276
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Anassappu
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 92153
Kelurahan : Bontobiraeng Selatan
Kecamatan : Kec. Bontonompo
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan
Negara :
6 Posisi Geografis : -5,3359 Lintang
119,4186 Bujur
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD INPRES SALEKOWA
2 NPSN : 40300986
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : SALEKOWA
RT / RW : 2 / 2
Kode Pos : 92153
Kelurahan : KALEBAREMBENG
Kecamatan : Kec. Bontonompo
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan
Negara :
119
NIP : 196512311986112020
NIP :-
NIP : 196907152008012022
NIP :-
Jabatan
: Guru Kelas IV
Unit Kerja
: Korwil Kec. Bontonompo
NIP :-
NIP : 196312311986112011
NIP :-
LAMPIRAN 5
Hasil Analisis Soal IPS Penilaian Tengah Semester Kelas IV Wilayah Gugus II Secara keseluruhan
11. Situs Trowulan terletak di kabupaten ... Soal termasuk LOTS, karena soal
a. Banyuwangi c. Purwokerto tersebut mengandung kata kerja
b. Solo d. Mojokerto operasional tingkatan C1 yaitu
“Menghafal”
12. Tempat ibadah Agama Kristen adalah …. Soal termasuk LOTS, karena soal
a. Vihara c. Masjid tersebut mengandung kata kerja
b. Klenteng d. Gereja operasional tingkatan C1 yaitu
“Menghafal”
TEMA 2 Soal termasuk LOTS, karena soal
10. Contoh kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat didaerah perkotaan adalah… tersebut mengandung kata kerja
a. Petani c. Nelayan operasional tingkatan C2 yaitu
b. Manajer d. Perajin menyebutkan sebuah contoh
11. Contoh kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat Soal termasuk LOTS, karena soal
diperbarui adalah …….. tersebut mengandung kata kerja
a. Pertanian c. Peternakan operasional tingkatan C2 yaitu
123
12. Minyak bumi dan batu bara sumber daya alam . Soal termasuk LOTS, karena soal
a. Kekal c. dapat diperbarui tersebut mengandung kata kerja
b. tidak dapat diperbarui d. Alami operasional tingkatan C2 yaitu
“mengkategorikan”
9. Apa yang harus kita lakukan terhadap teman kita yang berbeda agama? Soal termasuk LOTS, karena soal
a. Membatasi tali persaudaraan dengan c. Saling menghargai dan tersebut mengandung kata kerja
teman yang berbeda agama menghormati hak dan kewajiban operasional tingkatan C1 yaitu
antar umat beragama “menjelaskan”
b. Menganggap agama kita yang d. Menjahauinya takut karena dosa
terbaik dan merendahkan agama lain
10. Darimanakah suku asmat berasal? - Soal termasuk LOTS, karena soal
a. Kalimantan c. Papua tersebut mengandung kata kerja
b. Maluku d. Sulawesi operasional tingkatan C1 yaitu
“menghafal”
124
5. Apa yang harus kita lakukan terhadap sumber daya alam kita yang tidak dapat Soal termasuk LOTS, karena soal
diperbaharui? tersebut mengandung kata kerja
operasional tingkatan C1 yaitu
“menunjukkan”
a. Menggunakan berlebihan c. Menghemat dan melestarikan
14. Minyak bumi, emas, besi dan berbagai tambang termasuk ke dalam kelompok Soal termasuk LOTS, karena soal
sumber daya ….. tersebut mengandung kata kerja
operasional tingkatan C1 yaitu
a. Dapat diperbaharui c. Langka “mengelompokkan”
b. Tidak dapat diperbaharui d. Dilindungi
15. Berikut sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah …. Soal termasuk LOTS, karena soal
a. Minyak bumi c. Air tersebut mengandung kata kerja
operasional tingkatan C1 yaitu
b. Batubara d. Emas “menyebutkan”
Tema 1 (Subtema 3), Tema 2 (Subtema 1)
9. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, termasuk batu bara.
125
Berikut manfaat dari batubara yaitu Soal termasuk LOTS, karena soal
tersebut mengandung kata kerja
a. Sebagai bahan bangunan c. Sebagai bahan perhiasan operasional tingkatan C1 yaitu
“menyebutkan”
b. Menghasilakan metanol untuk d. Menghasilkan sulfur
bahan bakar
10. Peran minyak bumi sangat penting bagi kehidupan sehari hari dalam membangun Soal termasuk LOTS, karena soal
perekonomian masyarakat. Berikut manfaat minyak bumi, kecuali ….. tersebut mengandung kata kerja
a. Bahan bakar c. Pembangkit listrik operasional tingkatan C1 yaitu
“Mengidentifikasi”
b. Industri kimia d. Menggoreng
11. Situs Trowulan terletak di kabupaten ... Soal termasuk LOTS, karena soal
a. Banyuwangi c. Purwokerto tersebut mengandung kata kerja
b. Solo d. Mojokerto operasional tingkatan C1 yaitu
“menghafal”
12. Tempat ibadah Agama Kristen adalah …. Soal termasuk LOTS, karena soal
a. Vihara c. Masjid tersebut mengandung kata kerja
b. Klenteng d. Gereja operasional tingkatan C1 yaitu
“menghafal”
TEMA 2 Soal termasuk LOTS, karena soal
tersebut mengandung kata kerja
10. Contoh kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat didaerah perkotaan adalah… operasional tingkatan C2 yaitu
a. Petani c. Nelayan menyebutkan sebuah contoh
b. Manajer d. Perajin
11. Contoh kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat Soal termasuk LOTS, karena soal
diperbarui adalah …….. tersebut mengandung kata kerja
a. Pertanian c. Peternakan operasional tingkatan C2 yaitu
b. Perkebunan d.Industri alat transportasi menyebutkan sebuah contoh
12. Minyak bumi dan batu bara sumber daya alam . Soal termasuk LOTS, karena soal
126
2. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang dapat memupuk kerja sama adalah… Soal termasuk LOTS, karena soal
A. peran dan tanggung jawab yang jelas tersebut mengandung kata kerja
B. ingin berbagi ide dan pikiran operasional tingkatan C1 yaitu
C. berburuk sangka kepada orang lain “menunjukkan”
D. keinginan untuk mencapai tujuan
2. Berikut ini, hak-hak yang harus didapatkan siswa di sekolah, kecuali …. Soal termasuk LOTS, karena soal
a. mendapat bimbingan dari guru tersebut mengandung kata kerja
b. memperoleh pembelajaran di kelas operasional tingkatan C1 yaitu
c. mendapatkan perlindungan di sekolah “Mengidentifikasi”
128
Peserta didik
mampu
mengidentifikasi
pelaksanaan
kewajiban dalam
129
kehidupan sehari-
hari
2. BAHAS 3.1 Mencermati 4. Dalam membuat laporan percobaan kita harus 5. a. bersamaan 4 Pilihan Ganda, 4,5,6
A gagasan pokok menggunakan kata yang . . . dan Isian , dan
INDO dan gagasan a. baku c. tidak 6. b. keterpaduan 17
NESIA pendukung yang langsung
b. tidak baku d. 7. d. kolase
diperoleh dari teks
langsung
lisan, tulis,
5. Dalam membuat kalimat laporan percobaan, 17. Mematikan krang air
atau visual antar paragraf harus ada . . . tersebut
Peserta didik a. bersamaan c.
mampu menuliskan perbedaan
laporan dengan b. keterpaduan d.
menggunakan kata eksplorasi
baku dan tidak baku 6. . Bacalah teks petunjuk berikut dengan teliti
Di sajikan teks Ambillah kertas bekas ,potong menjadi 12
bacaan cara bagian sama besar, ambil satu bagian lalu susun
pembuatan di meja, ambil satu bagian yang lain, lalu lipat
kerajinan tangan. menjadi 2 bagian sama panjang, potong dan
warnailah susun dibawahnya, ambil lagi, lipat
menjadi 4 bagian sama panjang, potong
warnailah, susun dibawahnya, begitu seterusnya
sampai pecahan 12.
Teks petunjuk diatas adalah cara untuk membuat
..
a. Tas sederhana c. jas hujan
b. Sepatu plastic d. kolase
17. Jika kita menjumpai kerang air yang sedang
berjalan terus sebaiknya yang kita lukukan
adalah ………..
130
3. IPA 3.5 Mengidentifikasi 7. Gaya yang terjadi pada saat melempar 7. b. Gaya dorong 4 Pilihan Ganda, 7,8,9
berbagai sumber pesawat terbang kertas adalah . . . Isian ,dan
energi, perubahan a. Gaya tarik c. Gaya 8. c. Radiasi 18
bentuk energi, dan grafitasi
sumber energi b. Gaya dorong d. Gaya 9 .c. bahan bakar bio
alternatif (angin, air, pegas
matahari, panas 8. Perpindahan panas tanpa zat perantara 18. Tenaga Angin,
bumi, bahan bakar disebut perpindahan secara . . . Tenaga Matahari
organik, dan nuklir) a. Konduksi c. Radiasi dan pembangkit
dalam kehidupan b. Konveksi d. Induksi Listrik Tenaga Air
sehari-hari. 9. Yang bukan termasuk energi alternatif adalah .
Peserta didik ..
mampu memahami a. matahari c. bahan
gaya yang di lakukan bakar bio
pada saat melempar b. angin d.
Peserta didik minyak bumi
mampu memahami 18.Contoh sumber energy alternative adalah
arti perpindahan …………………….
panas
Peserta didik
mampu mengenal
contoh energy
alternative
4. IPS 3.1 Mengidentifikasi 10. Contoh kegiatan ekonomi yang dilakukan 10 b. Manajer 4 Pilihan Ganda 10,1
karakteristik ruang masyarakat didaerah perkotaan adalah… dan Isian 1,12
dan pemanfaatan a. Petani c. Nelayan 11. d.Industri alat dan
sumber daya alam b. Manajer d. Perajin transportasi 19
untukkesejahteraan 11. Contoh kegiatan ekonomi yang
masyarakat dari memanfaatkan sumber daya alam yang tidak 12. b. tidak dapat
tingkat dapat diperbarui adalah …….. diperbarui
kota/kabupaten a. Pertanian c. Peternakan
sampai tingkat b. Perkebunan d.Industri alat 19. Minyak bumi dan
provinsi transportasi Batu bara
131
- Peserta didik 12. Minyak bumi dan batu bara sumber daya
mampu memahami alam .
kegiatan ekonomi a. Kekal c. dapat
yang di lakukan di diperbarui
daerah perkotaan b. tidak dapat diperbarui d. alami
- Peserta didik 19. Contoh sumber energy alternative adalah
mampu memahami ………………
sumber daya alam
yang tidak dapat di
perbaharui
5. SBDP 3.2 Memahami tanda 13. Menyanyikan lagu harus memperhatikan 13. b. nada 4 Pilihan Ganda 13,1
tempo dan tinggi rendahnya…. dan Isian 4,15
rendah nada. a. syair c. ritme 14. b. Sedang dan
Peserta didik b. nada d. 20
mampu memahami Tempo 15 c. Ibu Sud
tanda tempo dalam 14. Lagu” Menananm jagung “ dinyanyikan
sebuah lagu dengan tempo 20. Bu Kasur
a. sangat cepat c. Cepat
b. Sedang d.
Peserta didik dapat Lambat
mengetahui 15. Pecipta “ lagu Menanam Jagung “ adalah
pencipta lagu a. W.R. Supratman c. Ibu
menanam jangung Sud
Peserta dapat didik b. Maladi d. A.T.
mengetahui Mahmud
pencipta lagu ada 20. Lagu” ada sepeda “adalah ciptaan dari . . .
sepeda.
132
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar !
1. Cara menghargai keragaman agama yang ada adalah dengan cara
a. Pura – pura tidak tahu c,. Mengotori tempat ibadah agama orang lain
b. Mengikuti ibadah agama orang lain d. tidak gaduh jika ada orang lain yang beribdah
2. Kemungkinan yang akan terjadi apabila kita tidak memiliki sikap toleransi beragama adalah
3. Yang bukan perwujudan rasa syukur atas keragaman budaya yang dimiliki adalah …..
“Selamat Bekerja”
KUNCI JAWABAN
TEMA 1
A. Pilihan Ganda
B. ISIAN
19.Budha
13. Berikut agama yang di akui menurut peraturan di Indonesia, kecuali …..
a. Islam c. Budha
b. Hindu d. Arteis
14. Contoh seni kebudayaan suku jawa, yaitu …..
TEMA 1
10. Dibawah ini kehidupan zaman praaksara, kecuali ….
a. Belum mengenal tulisan c. Berburu
b. Sebelum sejarah d. Tinggal di perkotaan
11. Situs Trowulan terletak di kabupaten ...
a. Banyuwangi c. Purwokerto
b. Solo d. Mojokerto
12. Tempat ibadah Agama Kristen adalah ….
a. Vihara c. Masjid
b. Klenteng d. Gereja
TEMA 2
10. Contoh kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat didaerah perkotaan
adalah…
a. Petani c. Nelayan
b. Manajer d. Perajin
11. Contoh kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui adalah ……..
a. Pertanian c. Peternakan
b. Perkebunan d.Industri alat transportasi
12. Minyak bumi dan batu bara sumber daya alam .
a. Kekal c. dapat diperbarui
b. tidak dapat diperbarui d. Alami
ASAL SEKOLAH : SDN ROMANGLASA
INDIKATOR SOAL :
Tema 1 (Subtema 1 dan 2)
- Disajikan soal, siswa mampu menyebutkan contoh kerjasama dalam
keberagaman dilingkungan masyarakat.
- Disajikan soal, siswa mampu menjelaskan sesuatu yang harus di
lakukan terhadap teman yang berbeda agama.
- Disajikan soal, siswa mampu menyebutkan suku
b. Maluku d. Sulawesi
Tema 1 (Subtema 3) Tema 2 (Subtema 1)
2. Gambar berikut merupakan rumah adat masyarakat provinsi Maluku yang
bernama .........
b. Batubara d. Emas
11. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, termasuk batu
bara. Berikut manfaat dari batubara yaitu
4. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang dapat memupuk kerja sama
adalah…
E. peran dan tanggung jawab yang jelas
F. ingin berbagi ide dan pikiran
G. berburuk sangka kepada orang lain
H. keinginan untuk mencapai tujuan
TEMA 2
3. Segala sesuatu yang harus dimiliki dan didapatkan setiap manusia disebut ….
c. hak c. kewajiban
d. perilaku d. kepentingan