Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN
A. Langkah Membuat Video Pembelajaran
Video pembelajaran adalah sebuah media yang menyajikan audio visual yang
mengandung materi pembelajaran yang berisikan konsep, prinsip, prosedur, teori dan
contoh terhadap suatu pengetahuan dengan harapan penonton dari video dapat memahami
isi materi pembelajaran tersebut. Berikut langkah-langkah dalam membuat video
pembelajaran :
1. Tentukan tema/topik pembelajaran
Cara membuat video pembelajaran yang pertama adalah dengan menentukan tema
atau topik materi yang akan diajarkan. Gunakan silabus atau Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai acuan dalam membuat video pembelajaran. Jangan sampai
video yang dibuat melenceng dengan tema sehingga menjadi media yang tidak efektif
dalam kegiatan belajar mengajar. 
2. Merencanakan Konsep Video
Cara membuat video pembelajaran di HP berikutnya adalah merencanakan konsep
video yang akan dibuat. Dalam tahap ini harus melakukan identifikasi seperti apa
video yang ingin dibuat, bagaimana target audiens-nya, bagaimana cara pengambilan
gambarnya, berapa lama durasi videonya, di mana tempat pengambilan gambarnya,
aplikasi apa yang akan digunakan, dan lain sebagainya. 
3. Membuat Storyboard
Panduan dalam membuat video dikenal dengan storyboard. Di dalam storyboard dapat
mencantumkan skenario dari video yang akan dibuat, siapa tokohnya, bagaimana
dialognya, cara pengambilan gambarnya, properti yang dibutuhkan dan lain
sebagainya. Biasanya storyboard berbentuk gambar. Tetapi tidak perlu risau jika tidak
pandai menggambar. Storyboard yang butuhkan sifatnya sederhana saja. Dapat
membuatnya dalam bentuk tabel-tabel yang memuat semua komponen acuan dalam
pengambilan gambar.
4. Proses Pembuatan Video
Setelah mempersiapkan Storyboard, peralatan, dan juga properti yang dibutuhkan
sudah siap, kini tiba saatnya untuk melakukan proses perekaman atau pembuatan
video tersebut. Ada hal penting yang harus perhatikan ketika membuat video,
misalnya pencahayaan, angle pengambilan gambar, hingga latar pengambilan gambar.
5. Proses Mengolah dan Mengedit Video
Tahap terakhir dari proses pembuatan video adalah mengolah dan mengedit video.
Terkadang dalam membuat video, mengambil gambar atau merekam secara terpisah-
pisah. Nah, dalam tahap inilah menggabungkan video-video rekaman yang berhasil
diambil menjadi satu kesatuan video pembelajaran yang menarik. Dapat
memanfaatkan aplikasi membuat video pembelajaran yang kini sangat mudah
ditemukan. Jika merasa belum familiar, sisihkan waktu sebentar untuk mempelajari
bagaimana cara kerja aplikasi yang dipilih tersebut. Kini banyak beredar tutorial
membuat video pembelajaran dan juga cara membuat video animasi pembelajaran di
dunia maya. 
B. Cara Mengupload Media Pembelajaran Pada Sistem Internet
1. Persyaratan konten yang akan di upload
a. Konten yang diunggah tidak menggandung SARA
b. Pengunggah bertanggung jawab terhadap isi dan muatan konten digital yang akan
diunggah
c. Memenuhi ketentuan umum dan teknis konten digital Portal Rumah Belajar terdiri
dari:
 Aspek materi :
 Materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku
 Materi bebas dari kesalahan konsep
 Materi mutakhir
 Materi kontekstual
 Materi menunjang pencapaian 4C (Critical thinking, Communication Skill,
Collaboration, and Creativity)
 Materi mudah dicerna/dipelajari
 Referensi (acuan) yang digunakan memadai
 Materi bebas dari sara, pornografi, pornoaksi, radikalisme, dan hoaks
 Materi mendukung penguatan karakter.
 Aspek desain pembelajaran dan pedagogi
 Format sajian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan
 Kompetensi, tujuan dan indikator jelas
 Produk disertai dengan manual penggunaan dan bahan penyerta
 Desain pembelajaran sesuai dengan karakteristik pengguna
 Dilengkapi contoh dan ilustrasi
 Konten memberikan kesempatan pada pengguna untuk melakukan latihan
atau simulasi
 Dilengkapi evaluasi yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran
 Pemilihan topik berdasarkan kebutuhan (guru dan siswa)
 Aspek sajian
 Memudahkan pengguna (user friendly)
 Orisinal
 Jelas
 Menarik
 Interaktif
 Seluruh konten wajib mendukung atau bisa digunakan pada HTML5.
Tidak mengunakan teknologi Flash/SWF, yang akan expired di tahun
2020.
 Aspek teknis
 Kompatibel
 Reusabilitas
 Ukuran efisien
 Skalabilitas
d. Konten harus dibuat dalam bentuk yang dapat dimuat pada halaman web atau
aplikasi multimedia lain (HTML5, PDF, MP3, MP4, Mpeg, AVI, WMV)
e. Konten harus cocok dengan browser-browser yang ada (MS IE, Mozilla Firefox,
Opera, Google Chrome, Safari, dll)
f. Konten harus dilengkapi dengan metadata sesuai dengan standar yang ada, untuk
memudahkan proses pencarian secara elektronik.
g. Konten harus dapat dioperasikan (dibuka) secara mudah ketika user sedang
menggunakan konten tersebut.

2. Mendata konten yang akan di upload


Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan,
menemukan, atau setidaknya membuat menjadikan suatu informasi mudah untuk
ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola. Misalnya, sebuah gambar memiliki
metadata yang menginformasikan sebarapa ukuran file gambar, resolusinya, kapan
dibuat, dan sebagainya.
Metadata direkam komputer secara otomatis saat sebuah data dibuat, sehingga
bisa diketahui kapan, siapa, berapa ukuran file dan juga ekstensinya.
Metadata untuk konten di rumah belajar diperlukan untuk keperluan proses
pencarian secara elektroknik, pengaturan sumber-sumber digital dan memudahkan
proses pemanfaatan ulang, pengarsipan, dan penyimpanan sumber-sumber digital.
Metadata konten sumber belajar dapat mencakup, siapa yang membuat, apa isi dan
struktur dari data, kapan data tersebut dikumpulkan atau dipublikasikan, dimana
lokasi data tersebut disimpan.
1. Data umum: Bahasa pengantar, penjelasan tiap konten, kata-kata kunci, pembuat)
2. Pengguna yang menjadi target (tingkat Pendidikan, umur, dsb)
3. Pengurutan konten (tema, topik, konsep, cakupan, periode, jenis)
4. Persyaratan dan data teknis
5. Informasi lain

3. Alur mengunggah konten


Mengunggah konten melalui fiturWeb dapat dilakukan oleh siapapun yang
memiliki konten pembelajaran dan memiliki akun pada web. Hingga saat ini, unsur-
unsur yang terlibat dalam proses pengunggahan konten adalah:
1. Pengunggah konten terdiri dari akun personal
2. Pengkaji melakukan verifikasi konten yang dikirim pengunggah, kontrol kualitas
dilakukan pada aspek media dan substansi konten.
3. Pengelola konten terdiri dari admin, teknisi, dan manajemen terkait kuantitas serta
aspek-aspek konten lainnya.
Jadi konten yang diunggah oleh pengguna tidak akan langsung publish, melainkan
perlu melewati tahap verifikasi. Konten akan publish setelah lulus verifikasi, atau
dikembalikan ke pengunggah apabila belum lulus verifikasi.
Alur proses mengunggah konten dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
1. Pengunggah konten mempersiapkan konten yang akan diunggah, baik konten
audio, video, maupun konten web. Untuk pengunggah internal pengembang
Rumah Belajar tidak hanya mengunggah konten sendiri, tapi bisa mengunggahkan
konten yangdibuat orang lain dengan kesepakatan, misalnya konten karya guru
hasil pelatihan yang dianggap layak dan diizinkan oleh pembuat konten untuk
dipublikasikan melalui portalweb . Konten yang dipersiapkan harus sesuai dengan
standar dan aturan yang berlaku untuk konten fitur Sumber Belajar.
2. Setelah login dan masuk di fiturweb , khusus unggah konten web dapat dilakukan
pembuatan konten web dengan template yang disediakan pada menu konten web.
Atau disebut sebagai pembuatan konten web secara online, langsung di menu
tambah konten web. Selain cara tersebut, pengunggah konten dapat membuat
konten terlebih dulu, baik konten audio, video maupun web secara terpisah (tidak
langsung di menu tambah konten).
3. Setiap jenis konten yang akan diunggah harus diisikan terlebih dahulu meta
datanya. Hal ini penting untuk klasifikasi dan pendataan konten.
4. Setelah meta data terisi dengan lengkap dan benar, maka konten siap diunggah.
Namun konten tidak secara otomatis terpublikasi. Pengunggah konten harus
menunggu hasil verifikasi konten.
5. Konten masuk ke sistem fitur Sumber Belajar. Pengelola melakukan pendataan,
kemudian memberikan akses kepada pengkaji untuk memverifikasi dan mereviu
konten-konten tersebut.
6. Pengkaji konten melakukan verifikasi dan reviu konten terhadap beberapa
aspek/indikator konten, kemudian memutuskan untuk menolak atau menyetujui
konten untuk dipublikasi.
7. Konten yang ditolak kembali ke pengunggah dan dapat diperbaiki sesuai masukan
pengkaji. Pengembang konten dapat mengunggahnya kembali. Sedangkan konten
yang disetujui akan terpublikasi dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna web.

Anda mungkin juga menyukai