Era Digitalisasi pada Industri 4.0 di Indonesia saat ini dihadapkan pada
tantangan hadirnya permintaan dan penawaran talenta digital dalam mendukung
perkembangan ekosistem industri teknologi. Tantangan tersebut perlu dihadapi
salah satunya melalui kegiatan inovasi dan inisiasi dari berbagai pihak dalam
memajukan talenta digital Indonesia, baik dari pemerintah maupun mitra kerja
pemerintah yang dapat menyiapkan angkatan kerja muda sebagai talenta digital
Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia sejak tahun 2018, telah menginisiasi Program
Digital Talent Scholarship dan sampai saat ini telah berhasil menganugerahkan
kepada 240.000 penerima pelatihan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Program Digital Talent Scholarship ini ditujukan untuk memberikan pelatihan dan
sertifikasi tema-tema bidang teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan
menjadi bagian untuk memenuhi permintaan dan penawaran talenta digital
Indonesia.
Program DTS 2022 secara garis besar dibagi menjadi Delapan akademi, yaitu:
Fresh Graduate Academy (FGA), merupakan program pelatihan peningkatan
kompetensi bidang TIK yang bertujuan untuk mempersiapkan para lulusan yang
belum atau tidak sedang bekerja agar memiliki kompetensi profesional; Vocational
School Graduate Academy (VSGA), merupakan program pelatihan dan sertifikasi
berbasis kompetensi nasional yang ditujukan bagi lulusan SMK/sederajat serta
Diploma 3 dan 4 yang belum bekerja dan memiliki latar belakang pendidikan sesuai
dengan skema pelatihan masing-masing; Thematic Academy (TA), merupakan
program pelatihan multisektor bagi pengembangan sumberdaya manusia yang
ditujukan kepada peserta pelatihan dari jenjang dan multidisiplin yang berbeda;
Professional Academy (PROA), merupakan program pelatihan untuk meningkatkan
kapabilitas tenaga kerja terampil di bidang TIK yang sesuai dengan kebutuhan
industri; Government Transformation Academy (GTA), merupakan program
pelatihan bertujuan meningkatkan kompetensi ASN dalam mendukung akselerasi
transformasi digital di Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah (K/L/D); Digital
Entrepreneurship Academy (DEA), merupakan program pelatihan pengembangan
sumberdaya manusia yang ditujukan kepada talenta digital di bidang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM); Digital Leadership Academy (DLA), merupakan
pelatihan dengan tujuan meningkatkan kapasitas pemimpin dalam menginisiasi dan
mendorong perubahan menuju transformasi digital melalui upaya merumuskan
kebijakan kolaboratif yang mendorong sinergitas dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan industri digital sehingga meningkatkan daya saing
ekonomi digital Indonesia; Talent Scouting Academy (TSA) merupakan pelatihan
yang bertujuan untuk peningkatan kompetensi dan pemberian kesempatan
sertifikasi global bagi mahasiswa tingkat akhir yang terseleksi.
Selamat mengikuti Pelatihan Digital Talent Scholarship, mari persiapkan diri kita
menjadi talenta digital Indonesia.
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu membuat perencanaan
produksi konten video.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Pelatihan Video Content
Creator adalah untuk membantu peserta latih dapat melakukan perencanaan produksi konten
video dengan benar, efektif, dan efisien.
Latar Belakang
Unit kompetensi ini dinilai berdasarkan tingkat kemampuan dalam perencanaan produksi
konten video. Adapun penilaian dilakukan dengan menggabungkan serangkaian metode untuk
menilai kemampuan dan penerapan pengetahuan pendukung penting. Penilaian dilakukan
dengan mengacu kepada Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dan dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi
(TUK), ruang simulasi atau workshop dengan cara:
● Kehadiran dan Keaktifan Live Session
● Tugas Praktik Harian Individu
● Tugas Akhir / Final Project Individu
● Tugas Akhir / Final Project Persembahan Kelompok
Deskripsi Pelatihan
Materi ini berisi penjelasan tentang research dan perencanaan konten secara umum dan secara
khusus pada sektor pariwisata, cara melakukan pencarian ide untuk konten komunikasi dan
pemasaran, memilih media digital yang menjadi target pemasaran, merancang naskah dan story
board konten video, serta menggunakan content planning template untuk membuat rencana
produksi video.
Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu membuat perencanaan
produksi konten video.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Pelatihan Video Content
Creator yaitu diharapkan peserta memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Melakukan Research dan perencanaan konten secara umum dan secara khusus pada
sektor pariwisata.
2. Melakukan pencarian ide untuk konten komunikasi dan pemasaran.
3. Memilih media digital yang menjadi target pemasaran.
4. Merancang naskah dan storyboard konten video.
5. Menggunakan content planning template untuk membuat rencana produksi video.
Kompetensi Dasar
1. Mampu melakukan research dan perencanaan konten secara umum dan secara khusus
pada sektor pariwisata.
2. Mampu melakukan pencarian ide untuk konten komunikasi dan pemasaran.
3. Mampu memilih media digital yang menjadi target pemasaran.
4. Mampu merancang naskah dan storyboard konten video.
5. Mampu menggunakan content planning template untuk membuat rencana produksi video.
1. Dapat melakukan research dan perencanaan konten secara umum dan secara khusus pada
sektor pariwisata.
2. Dapat melakukan pencarian ide untuk konten komunikasi dan pemasaran dengan
strategis.
3. Dapat memilih media digital yang tepat untuk pemasaran konten videonya.
4. Dapat merancang naskah dan storyboard konten video.
5. Dapat menggunakan content planning template untuk membuat rencana produksi video.
INFORMASI PELATIHAN
Materi Pokok
1. Melakukan research dan perencanaan konten secara umum dan secara khusus pada sektor pariwisata.
2. Melakukan pencarian ide untuk konten komunikasi dan pemasaran.
3. Memilih media digital yang menjadi target pemasaran.
4. Merancang naskah dan storyboard konten video.
5. Menggunakan content planning template untuk membuat rencana produksi video.
RESEARCH DAN PERENCANAAN KONTEN SECARA UMUM DAN
2.1 SECARA KHUSUS PADA SEKTOR PARIWISATA
Research diambil dari kata Bahasa Inggris yaitu “penelitian” yaitu suatu proses investigasi
yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.
Perencanaan merupakan suatu proses dalam berpikir secara logis dan pengambilan
keputusan yang rasional sebelum melakukan berbagai tindakan yang hendak dilakukan.
Perencanaan menurut Newman, dikutip oleh Manullang (2012) : “Planning is deciding in
advance what is to be done.” Jadi, perencanaan merupakan penentuan terlebih dahulu
pada apa yang akan dikerjakan.
Berdasarkan penjelasan dari dua kata di atas, dapat disimpulkan bahwa Research dan
Perencanaan konten merupakan dua hal yang sangat penting dengan tujuan untuk
menciptakan konten yang berwawasan dan menambah daya tarik audience untuk
menikmati konten tersebut.
STRATEGI #1: 5W + 1H
• WHO? (SIAPA?)
Pada unsur “who?”, setelah kamu mengetahui hal apa yang akan dijadikan konten,
kamu harus mencari tahu siapa pencetus atau pendirinya yang akan dijadikan sebagai
konten. Misalkan pendiri tempat, pencetus budaya, dan pembuat cinderamata.
• WHERE? (DIMANA?)
Pada unsur “where?”, kamu akan merumuskan dimana lokasi konten tersebut akan
dibuat.
• WHEN? (KAPAN?)
Pada unsur “when?”, kamu akan merumuskan kapan peristiwa tersebut terjadi.
Tentunya akan menambah wawasan audience.
• WHY? (MENGAPA?)
Pada unsur “why?”, kamu perlu merumuskan alasan audience perlu mengetahui isi
konten tersebut dan mengapa audience harus mempelajari konten tersebut.
• HOW? (BAGAIMANA?)
Pada unsur “how?”, kamu perlu merumuskan sejarah atau kronologis peristiwa
tersebut terjadi maupun tata cara penggunaan suatu hal (Tutorial).
Selain memiliki kegunaan untuk unsur research dan perencanaan konten, unsur
5W + 1H ini dapat digunakan untuk interview dengan narasumber.
Kamu bisa melakukan interview atau pun berdiskusi dengan pihak yang relevan dan
kredibel tentang topik konten yang ingin dibahas. Pihak yang relevan ini antara lain
tokoh pendiri, tokoh saksi, tokoh yang terlibat, komunitas terkait, tokoh peneliti,
maupun tokoh yang berpengalaman lama di bidang tersebut.
STRATEGI #3: MENGGUNAKAN ANSWERTHEPUBLIC.COM
Di website ini, kamu dapat menemukan apa yang audience sering tanyakan atau cari
tentang topik kontenmu. Untuk versi yang gratis, hanya bisa 3x search / hari (Dapat
berubah berdasarkan kebijakan perusahaan kedepannya).
Di website ini, kamu dapat menemukan keyword-keyword yang relevan dengan apa
yang kamu ingin cari. Kamu dapat memilih nama platformnya dan bahasa yang
digunakan terlebih dahulu. Berikut adalah contoh research kata kunci konten yang
menggunakan menu YouTube dan Bahasa Indonesia di keywordtool.io:
• EMPATI:
Kamu bisa meningkatkan rasa empati pada Audience yang menjadi target agar dapat
merencanakan konten yang relevan dengan keadaan saat ini.
2.1.2 RESEARCH DAN PERENCANAAN KONTEN SECARA KHUSUS PADA
SEKTOR PARIWISATA
STRATEGI #1: 5W + 1H
• WHAT (APA?)
Pada unsur ini, kamu dapat memasukan objek wisata apa yang kamu akan jadikan
sebagai konten nantinya. Misalkan, jika kamu ingin memasukkan Taman Hutan Raya
Ir. H. Djuanda, Kota Bandung sebagai bahan konten sektor pariwisata, jadikan itu
sebagai unsur “what?” dalam perencanaan produksi konten khusus pada sektor
pariwisata.
• WHO? (SIAPA?)
Pada unsur ini, setelah kamu mencari tahu objek wisata apa yang ingin kamu jadikan
sebagai konten, kamu perlu mengetahui siapa pendiri objek wisata tersebut. Jadi,
setelah kamu mengetahui bahwa Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda adalah objek
wisata yang akan dijadikan sebagai konten, kamu harus mengetahui siapa pendiri
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Kamu dapat membahas biografinya.
• WHERE? (DIMANA?)
Setelah kamu mengetahui siapa pendiri objek wisata, tentunya kamu akan mencari
lokasi objek wisatanya. Sebagai contoh, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berlokasi di
Kota Bandung, Jawa Barat.
• WHEN? (KAPAN?)
Setelah kamu mengetahui lokasi objek wisata, kamu akan melakukan research terkait
kapan berdirinya Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, kapan disahkannya, dan kapan
terdapat acara besar di wisata tersebut.
• WHY? (MENGAPA?)
Kamu perlu menjelaskan alasan mengapa masyarakat Indonesia perlu mengetahui
bahwa Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan salah satu tempat wisata yang
menarik dikunjungi di Kota Bandung, Jawa Barat.
• HOW? (BAGAIMANA?)
Pada rumusan tersebut, kamu sebagai content creator perlu menjabarkan sejarah
berdirinya objek wisata, sesuai dengan contoh yang diberikan yaitu sejarah berdirinya
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
STRATEGI #2: INTERVIEW/DISKUSI DENGAN PIHAK YANG RELEVAN & KREDIBEL
Di website ini, kamu bisa menemukan berbagai keyword yang berkaitan dengan
keyword pariwisata yang ingin dibahas.
Di website ini, kamu dapat menemukan keyword-keyword yang relevan dengan topik
konten pariwisata yang ingin di-research. Kamu dapat memilih nama platformnya dan
bahasa yang digunakan terlebih dahulu. Berikut adalah contoh research keyword
konten pariwisata yang menggunakan menu YouTube dan Bahasa Indonesia di
keywordtool.io:
• KEYWORD SUGGESTIONS:
Di menu ini, diinfokan kata kunci yang direkomendasikan dan relevan dengan kata
kunci utama.
• QUESTIONS:
Di menu ini, diinfokan rekomendasi pertanyaan yang berkaitan dengan kata kunci
utama.
• HASHTAGS:
Di menu ini, diinfokan rekomendasi Hashtags yang berkaitan dengan kata kunci
utama.
B. KOMPONEN KONTEN SEKTOR PARIWISATA
OBJEK WISATA
CINDERAMATA
Berikut merupakan sumber referensi research dan perencanaan konten yang dapat
kamu cari dalam Sektor Pariwisata:
(HTTPS://WWW.KEMENPAREKRAF.GO.ID/)
Sumber terpercaya lainnya yang bisa kamu
temukan dalam perencanaan konten sektor
pariwisata yaitu dari website dan sosial media
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia atau Kemenparekraf. Dalam
website dan sosial media tersebut, terdapat
informasi mengenai berita pariwisata Indonesia
dan info akurat mengenai dunia pariwisata
Indonesia. Berikut merupakan screenshot dari
tampilan website dan sosial media
Kemenparekraf:
Suka buntu cari ide konten? Suka bingung habis ini mau buat konten apa?
Merasa cari ide konten itu menghabiskan waktu banyak?
A. VIDEO PENGENALAN/INTRODUCTION
Kamu bisa menyajikan konten-konten yang berkaitan dengan unsur perkenalan.
Contohnya:
C. VIDEO BIMBINGAN/TUTORIAL
Kamu bisa berbagi pengalaman kamu tentang pengetahuanmu mengenai virus
corona, dan bisa memberikan bimbingan step by step tentang cara melakukan
vaksinasi atau penanganan tertentu apabila terkena virus corona. Contohnya:
D. VIDEO REKOMENDASI
Kamu bisa memberikan rekomendasi yang sesuai dengan topik konten kamu.
Contohnya:
Sebagai Content Creator terkadang harus berbagi cerita tentang diri kamu maupun
pekerjaan kamu agar followers/subscribers kamu merasa mengenal kamu
dengan lebih dekat. Contohnya:
Misalnya, ide konten pertama dari kategori pertama kamu adalah “Perkenalan Jenis
Corona”, kamu bisa pecah menjadi:
WHAT:
Ceritakan tentang apa saja jenis varian corona yang baru dan gejala yang
ditimbulkan.
WHERE:
Ceritakan tentang dimana saja virus corona bisa melakukan penyebarannya.
WHEN:
Ceritakan kapan waktu terbaik untuk melakukan tes antigen atau PCR saat
terpapar corona
WHO:
Ceritakan tokoh siapa saja yang berperan dalam pembuatan vaksin corona.
WHY:
Ceritakan alasan perlu memahami jenis-jenis Virus Corona.
HOW:
Ceritakan bagaimana cara pengobatan untuk jenis Virus Corona tertentu
secara mandiri
Ok, sudah paham kan? Yuk coba buat ide konten kamu dengan ikuti contoh seperti
diatas tapi sesuai dengan bidang channelmu ya.
2.3 MEMILIH MEDIA DIGITAL YANG MENJADI TARGET PEMASARAN
Ada banyak media digital yang menjadi wadah target pemasaran, seperti website,
media sosial, maupun yang lainnya. Pertanyaannya apakah kamu harus menggunakan
semua media digital untuk pemasaran konten video kamu? Jika mampu, maka itu
menjadi hal yang bagus untuk branding channel kamu, dan mengjangkau audience
yang lebih banyak. Namun, supaya kamu konsisten dalam pembuatan konten di
semua media digital, bukanlah hal yang mudah dan ditambah lagi kamu perlu
mempelajari perkembangan teknologi pada masing-masing digital tapi bukan berarti
tidak bisa. Maka dari itu, kamu perlu mengetahui tipe konten video seperti apa yang
cocok untuk media digital tersebut agar hasilnya akan lebih maksimal.
TIPS MEMILIH MEDIA DIGITAL YANG TEPAT UNTUK KONTEN VIDEO KAMU
Sebelumnya, kamu telah mempelajari Audience Persona (Dari sudut pandang Akun
Creator ke Audience). Bagian materi ini merupakan kebalikannya yang disebut dengan
Account Persona (Dari sudut pandang Audience ke Akun Creator). Akun Content
Creator kamu mau menimbulkan kesan atau pun persepsi apa di mata Audience. Akun
media digital kamu maupun diri kamu, Content Creator, ingin diposisikan seperti apa
sehingga kamu mudah melakukan pemilihan media digital yang sesuai dan
menajamkan keunikan & keunggulan kamu (Unique Selling Proposition & Competitive
Advantage). Maka dari itu, Content Creator penting untuk menentukan Account
Persona yang tepat dan relevan. Account Persona dapat dikaitkan dengan Brand.
“Your brand is what other people say about you when you're not in the room.”
Jeff Bezos, Founder of Amazon
Jadi akun kamu maupun diri kamu mau disebut sebagai apa? Apakah mau disebut
sebagai Content Creator yang ahli di bidang investasi untuk milenial? atau Content
Creator yang ahli di bidang bisnis kuliner? Atau apa? :) Dari segi akun, apakah
akunnya terkesan serius dan formal? atau akunnya terkesan gaul? atau akunnya
terkesan seperti sosok yang berumur milenial? atau apa ya?
Yuk simak tips menjawabnya dengan cara memahami 6 Elemen dari Content Creator
Brand:
1) APPEARANCE
• Penampilan seperti apa yang ingin kamu tampilkan di setiap kontenmu.
• Contoh: Selalu menggunakan baju casual di setiap konten.
2) COMPETENCY
• Kompetensi apa yang kamu kuasai demi menunjang materi kontenmu.
• Contoh: Berkompeten di bidang musik terutama alat musik angklung.
3) COMMUNICATION
• Gaya komunikasi yang ingin ditunjukkan di setiap kontenmu, berlaku saat di caption,
deskripsi, dan voice konten.
• Contoh: Berkomunikasi dengan bahasa Formal dan Tegas atau Gaya
komunikasi milenial.
4) BEHAVIOUR
• Perilaku / Tingkah Laku yang ingin ditunjukkan di setiap kontenmu sehingga dapat
membentuk karakter kamu sebagai Content Creator.
• Contoh: Perilaku menolong sesama, Perilaku menghormati pendapat Audience.
5) ACHIEVEMENTS
• Pencapaian atau Prestasi atau Karya yang dapat dijadikan bukti kalau kamu memang
berkompeten di bidang tersebut sehingga dapat meningkatkan kepercayaan (Trust)
dari Audience. Yuk mari tingkatkan portofolio kamu sebagai Content Creator!
• Contoh: Jika kamu pernah menjadi Atlit Badminton Nasional Indonesia, maka
kamu dapat menceritakan pengalaman dari profesi tersebut di kontenmu.
6) IDENTITY
Berikut adalah komponen-komponen identitas Content Creator Brand:
B. VISUAL
• Logo: Kamu dapat merancang logo yang memorable (Mudah Diingat).
• Color + Font + Style: Kombinasi warna dan tipe font yang digunakan secara
konsisten di setiap konten maupun di penampilan akun media digital kamu.
• Contoh: Nuansa warna yang sering digunakan adalah biru dan putih. Dominan
berwarna biru. Tipe Font: Sans Serif.
C. PLACEMENT
• Kamu ingin meletakkan logo brand akun kamu dimana saja.
• Contoh: Merchandise, YouTube Channel Art, Thumbnail.
D. AUDIO
• Identitas Brand yang dapat didengar dan menerjemahkan keseluruhan pesan &
atribut Brand kamu. Audio dapat memperkuat Brand Awareness dari akun kamu.
• Contoh: Jingle.
3. MEMAHAMI KEPRIBADIAN MEDIA DIGITAL
• INSTAGRAM
Akan menjadi media sosial yang sangat bagus untuk menawarkan konten
yang berbentuk katalog, carousel, maupun video singkat (Reels & Story).
• YOUTUBE
Cocok untuk konten dalam bentuk video atau film yang berdurasi lama
dan beresolusi tinggi. kecuali konten YouTube Shorts yang berdurasi singkat dan
dalam bentuk vertikal.
• TWITTER
Baik untuk bentuk konten percakapan, dan trending topic.
• LINKEDIN
Konten ditujukan untuk para profesional, maupun pebisnis.
Kamu bisa mempelajari media digital apa yang digunakan oleh para Content Creator
yang sudah terkenal dan membahas bidang konten yang sama dengan kamu.
Misalnya, kamu adalah Content Creator di bidang musik. Content Creator A sudah
terkenal secara digital dalam hal musik. Kamu bisa meriset media digital apa saja yang
digunakan oleh beliau dan mengapa beliau memilih media digital tersebut.
Setelah memilih media digital apa yang cocok untuk kontenmu, kamu perlu juga
menguasai cara kerja media digital tersebut:
Sebagai Video Content Creator Pemula, merancang naskah dan storyboard memang
terasa sulit. Kamu bisa ingat! Hal sulit itu terbentuk karena kamu belum terbiasa.
Bisa karena biasa.
Script pada dasarnya berfungsi sebagai konsep dasar dan blueprint dari video yang
kamu buat. Maka dari itu, script ialah komponen yang memandu kamu dalam hal
pembuatan konten video. Script mengandung kronologis run-down (daftar rangkaian
atau alur peristiwa) adegan, aksi, dan dialog yang ada di videomu.
Sebenarnya penting tidak ya script video itu? Nah, pas banget, kita akan bahas
mengenai esensi script dalam suatu produksi video, nih. Coba kamu bayangkan. Kamu
sedang baca buku namun tidak ada pembagian bab maupun sub bab. Lalu, kamu
sudah selesai baca bukunya. Di sebulan kedepannya, kamu ingin mempelajari kembali
pembahasan tertentu yang ada di buku. Apakah kamu akan sulit dan lama mencari
halaman yang mau kamu pelajari kembali? Kamu bisa simpan jawabannya ya.
Begitu juga dengan konten video, kamu perlu membaginya menjadi bagian-bagian
tertentu agar lebih mudah untuk pengecekan terutama apabila terjadi kesalahan.
Maka dari itulah, kamu bisa membuat script videomu karena mengandung garis besar
(Outline) dan detail isi materi konten video.
3 MANFAAT SCRIPT:
• Tema Konten
• Topik Konten
• Judul Konten
• Pesan Konten
1) TEASER / PROLOGUE:
Berisi kata-kata yang membuat Audience penasaran sehingga Audience bersedia
untuk menonton videomu hingga selesai. Kamu bisa mengisikan Dream, Needs, and
Problems (Impian, Kebutuhan, Masalah) dari Audience-mu di bagian ini.
2) BUMPER:
Cuplikan video pengenalan channel kamu seperti berisi animasi logo, potongan
video-video profile, atau pun potongan-potongan teks yang berkaitan dengan niche
kamu.
3) OPENING / INTRODUCTION:
Berisi Pengenalan diri kamu dan Pendahuluan materi konten.
5) CLOSING / EPILOGUE:
Penutupan materi konten dalam bentuk kesimpulan atau pun saran.
6) CALL-TO-ACTION (CTA):
Memberikan suatu ajakan ke audience seperti menghimbau untuk subscribe,
comment, like, and share, menonton video yang lain ya, klik link yang ada di deskripsi
video, dan lain sebagainya.
3 MANFAAT STORYBOARD:
Kamu bisa bagi timeline video kamu menjadi beberapa bagian dasar yaitu:
• PEMBUKA:
Bagian video yang membangun, dan menarik perhatian audiens.
• PERMASALAHAN:
Berisi hal yang menjelaskan konflik/masalah dari isi konten. Kamu bisa
kaitkan dengan masalah yang dihadapi oleh target audiens.
• SOLUSI:
Berisi solusi dari permasalahan diatas.
• CALL-TO-ACTION:
Berisi ajakan/himbauan ke audiens untuk melakukan tindakan yang kamu
inginkan seperti subscribe channel, dan hal lainnya.
2. SIAPKAN DAN ISI TEMPLATE STORYBOARD
Kamu bisa sesuaikan templatenya dengan kebutuhan video yang akan kamu buat.
Contoh templatenya seperti berikut:
Kamu bisa gambarkan mau seperti apa isi konten video kamu, lalu kata-kata apa yang
harus disampaikan dalam setiap adegannya (bisa mengambil dari script video yang
sudah dibuat). Gambarnya tidak perlu bagus, yang penting kamu dan tim kamu
memahami apa maksudnya. Bahkan, kamu bisa melakukan survei tempat terlebih
dahulu dan melakukan foto tempat spot yang mau dipakai di dalam video. Hasil
foto-foto tersebut bisa dimasukkan ke dalam template storyboard video kamu ya.
3. EVALUASI STORYBOARD
Setelah semuanya selesai, kamu perlu cek lagi storyboard kamu, apakah masih ada
yang kurang atau tidak. Kamu juga perlu periksa apakah tujuan dari konten video
sudah tercapai atau belum di dalam storyboard yang kamu sudah rancang.
MENGGUNAKAN CONTENT PLANNING TEMPLATE UNTUK MEMBUAT
2.5 RENCANA PRODUKSI VIDEO
Semua akan menjadi mudah, dan rapi apabila kamu bisa memanfaatkan Content
Planning Template dengan baik untuk proses perencanaan konten kamu! Nah
templatenya seperti ini:
• TOPIC: • TITLE:
Topik Konten judul Konten
• DESCRIPTION: • TAGS:
Deskripsi Video yang mau digunakan Tags yang mau digunakan saat
saat upload video di media digital upload video di media digital
• THUMBNAIL:
Kamu bisa memasukkan link file design thumbnail videonya
(Bisa dimasukkan ke google drive/cloud storage lainnya)
Apa Manfaat Content Planning Template ini?
Pastinya kamu bisa langsung membuat banyak ide konten dengan waktu yang lebih
singkat. Dengan kamu menyusun ide konten yang lebih strategis dan terstruktur,
kamu akan bisa:
Di Content Planning Template ini, kamu bukan hanya bisa menjabarkan ide konten
secara detail namun juga bisa membuat jadwal konten yang tersusun secara
sistematis.
1. Video Pembelajaran
2. E-book
Bahan Tayang
Penilaian
1 Hari/Sampai 8 JP
SAMPAI KETEMU DI BAB 3 YA,
CREATORS!
KAMU PASTI BISA!
Badan Penelitian dan Pengembangan SDM
Kementerian Komunikasi dan Informatika