Menurut Briggs dikutip dari Ahmad Rohani, 1997, bahan belajar video adalah
suatu alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang merangsang dan sesuai untuk belajar.
Sehingga bahan belajar video dapat diartikan sebagai alat atau perangkat lunak yang
dapat menyajikan pesan atau informasi audiovisual yang dapat merangsang serta sesuai
untuk belajar dalam penyajiannya ditayangkan melalui medium tertentu televisi,
VCD/DVD player. Selain itu video juga dapat ditayangkan melalui
komputer/laptop/tablet (gadget) dan LCD proyektor, bahkan dapat juga ditonton secara
online.
Menurut pengertian dasarnya, video merupakan sebuah bahan belajar audiovisual
yang dapat menampilkan gambar, suara, dan gerak sekaligus. Video sebagai bahan
belajar yang memiliki sifat memanipulasi waktu dapat menghemat dan menambah waktu
siswa dalam melakukan pengamatan. Selain untuk menghemat waktu, Sifat lain yang
dimiliki video yaitu memanipulasi tempat.
B. TAHAP PRAPRODUKSI
Tahap praproduksi adalah tahap perencanaan dan persiapan, hasil akhir yang dari
tahap ini adalah tersusunnya naskah (script) bahan belajar yang telah divalidasi dan
disetujui oleh tim ahli, sehingga naskah tersebut dianggap layak untuk diproduksi.
4. Penulisan Naskah
a. Persiapan Naskah
Naskah dalam perencanaan media diartikan sebagai pedoman tertulis yang berisi
informasi dalam bentuk visual, grafis, dan audio yang dijadikan acuan dalam
pembuatan bahan belajar tertentu, sesuai dengan tujuan dan kompetensi tertentu.
Naskah diperlukan karena bahan belajar yang mengandung materi dan kompetensi
yang diharapkan agar tercapai. Naskah yang baik tidak dibuat secara spontanitas,
langsung jadi, tetapi meliputi beberapa tahapan. Proses penyusunan naskah media
melalui beberapa tahapan, yaitu :
Tahap pertama
Dimulai dari pencarian ide/gagasan mengenai format sajian yang disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran. Yang perlu diperhatikan naskah video pembelajaran
sebaiknya ditulis dengan memperhatikan metode pembelajaran dan faktor kemenarikan
program. Istilah umum untuk program pembelajaran penyajiannya yaitu secara
edutainment, artinya mendidik dan menghibur (perlu dan menarik). Untuk membuat
menarik ada beberapa cara, misalnya adanya konflik, lucu, human interest (menyentuh
perasaan), bintang terkenal, berbeda, mutakhir, dsb.
Tahap Kedua
Pengumpulan data dan informasi untuk membuat, melengkapi, dan memperkaya
naskah bahan belajar tersebut. Mengumpulkan bahan ini dapat dilakukan dengan cara
mengkaji literatur, melakukan survey sederhana, melakukan penelitian secara mendalam,
melakukan pengamatan langsung ke lokasi agar benar-benar sesuai dengan fakta yang
sesungguhnya sebagai bahan untuk membuat naskah.
Tahap Ketiga
Menyusun sinopsis dan treatment. Dalam istilah yang lebih sederhana sinopsis
dapat diartikan sebagai ringkasan cerita. Dalam penulisannya, sinopsis dapat diuraikan
dengan kalimat yang panjang tetapi cukup beberapa kalimat saja, namun tercakup
didalamnya seperti tema, event, dan alur yang dikemas dengan kalimat yang sederhana
dan mudah dipahami. Adapun treatment merupakan perkembangan dari sinopsis.
Sinopsis dan treatment khususnya dibuat untuk media sound, film, video, dan program
media audio.