Anda di halaman 1dari 50

NOTULEN MATERI

SATU MENIT SELAMA


BULAN RAMADHAN
1441 H

Disusun oleh
Hendrik Kurniawan Yusuf1

1
Bukan narasumber dalam notulen ini, hanya sebagai penyusun dan
perangkum, sebagai paqir ilmu agama yang membagikan beberapa materi yang
telah serta sedang dipejari, guna hanya untuk mengharapakan ridha Allah
Ta’ala semata. Aamiin.
1
Isnin, 04 Ramadhan 1441 H

KETUKLAH LANGIT RAMADHAN


Ustadz Najmi Umar Bakkar

Rasulullah ‫ﷺ‬telah bersabda, "Barang siapa berpuasa di bulan

Ramadhan dan beribadah (sallat tarawih) pada malam harinya karena


iman serta mengharapkan ganjaran Allah Ta’ala, maka keluarlah dia
dari segala dosanya sebagaimana bayi yang baru lahir dari kandungan
ibunya" (HR. Ibnu Majah no.1328 dan Ahmad III/128, hadits dari
Abdurrahman bin 'Auf, lihat Shahih Sunan Ibnu Majah no. 1101)

َ ‫الصِّيا ُم والقرآنُ يشفعان للعب ِد يو َم القيام ِة يقو ُل الصِّيا ُم أيْ ربِّ منعتُه الطَّعا َم وال َّشهوة‬
‫يل فشفِّعني فيه قال فيشفعان‬ ِ َّ‫فشفِّعني فيه ويقو ُل القرآنُ منعتُه النَّو َم بالل‬

"Puasa dan al-Qur’an akan memberi syafaat bagi seorang hamba di


hari Kiamat. Puasa berkata: "Ya Rabb, aku telah menghalangi makan
dan syahwatnya, maka berikanlah syafaat untukku kepadanya". Dan al-
Qur’an berkata : "Ya Rabb, aku telah menghalanginya tidur di malam
hari, maka berikan syafaat untukku kepadanya". Beliau bersabda :
"Lalu keduanya pun memberi syafa’at" (HR. Ahmad no. 6626, ath-
Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir 14/72 no. 14672 dan al-Hakim no.
2036, hadits dari Ibnu Amr, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhib no.
984)

2
"Apabila datang bulan Ramadhan, maka pintu Surga dibuka, dan
pintu Jahannam ditutup, serta syaitan pun dibelenggu" (HR. Bukhari
no. 3277, hadits dari Abu Hurairah)

Dibukanya pintu Surga bisa berarti bahwa Allah Ta'ala membuka


pintu hati manusia untuk mudah melakukan berbagai ketaatan yang
menggiringnya ke Surga. Ditutupnya pintu Neraka bisa berarti bahwa
Allah memalingkan hati, mata dan telinga hamba-Nya dari hal-hal
buruk yang dapat menghantarkannya ke Neraka. Adapun
dibelenggunya syaitan bisa berarti bahwa Allah melemahkan kekuatan
syaitan untuk menggoda manusia. Dimana ketika syahwat ditahan,
maka syaitan-syaitan pun akan terbelenggu dan tertawan. Yang malas
ibadah, akan kembali sadar. Yang semangat ibadah, akan bertambah.
Yang lalai dzikir, akan semangat berdzikir. Yang malas ke masjid, rajin
ke masjid.

Al-Hafizh Ibnu Hajar ‫رحمه هللا‬berkata, "Dahulu generasi awal dari


para shahabat serta orang-orang yang mengikuti mereka senantiasa
menjaga amal-amal yang sunnah sebagaimana mereka menjaga amal-
amal yang fardhu, dan mereka tidak membedakan kedua amal itu dalam
rangka untuk meraih pahalanya." (Fathul Bary III/265)

Ramadhan adalah kesempatan kita untuk memperbanyak doa dan


mengetuk pintu langit, karena ia saat yang mustajab untuk
dikabulkannya doa dan permohonan. Tidak ada yang dapat mengetahui
betapa agungnya hari-hari tersebut kecuali orang yang telah kehilangan
darinya, yaitu penghuni kubur yang telah mengalami kematian.
Seandainya Allah Ta'ala mentakdirkan bagi para penghuni kubur untuk
3
dikeluarkan dari kuburnya, niscaya mereka akan berkata, "Jangan
pernah kau sia-siakan satu detik pun dari hari-hari Ramadhan." []

4
Selasa, 5 Ramadhan 1441

PERBANYAK DOA DI BULAN RAMADHAN


Hendrik Kurniawan Yusuf

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ٌ ‫ َولِ ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم فِي ُك ِّل يَوْ ٍم َولَ ْيلَ ٍة َد ْع َوةٌ ُم ْستَ َجابَة‬،‫ار فِي ُك ِّل يَوْ ٍم َولَ ْيلَ ٍة‬ ِ َّ ِ ‫إِ َّن‬
ِ َّ‫َلِل ُعتَقَا َء ِمنَ الن‬

“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan


dari neraka di setiap siang dan malam Ramadhan, dan bagi setiap
muslim di setiap malam dan siangnya ada doa yang pasti dikabulkan.”
(HR. Ath-Thobarani dalam Al-Mu’jam Al-Aushat dari Abu Sa’id Al-
Khudri radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1002)

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

‫ َو َد ْع َوة ُ ْال ُم َسا ِف ِر‬،‫ َو َد ْع َوةُ الصَّائِ ِم‬،‫ َد ْع َوة ُ ْال َوالِ ِد‬،‫ت ََل تُ َر ُّد‬ ُ ‫ثَ ََل‬
ٍ ‫ث َد َع َوا‬

“Ada tiga doa yang tidak akan ditolak: Doa orang tua (untuk
anaknya), doa orang yang berpuasa, dan doa musafir.” (HR. Al-Baihaqi
dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 1797) []

5
Selasa, 5 Ramadhan 1441

PUASA JIWA
Hendrik Kurniawan Yusuf

Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata :

‫إذا صمت فليصم سمعك و بصرك و لسانك عن الكذب و المحارم و دع أذى الجار و‬
‫ليكن عليك وقار و سكينة يوم صومك و َل تجعل يوم صومك و يوم فطرك سواء‬

“Jika engkau berpuasa, maka puasakanlah pendengaran,


penglihatan dan lisanmu dari dusta dan perkara yang diharamkan.
Jangan sampai engkau menyakiti tetanggamu. Juga bersikap tenanglah
di hari puasamu. Jangan jadikan puasamu seperti hari-hari biasa.”
(Lathoiful Ma’arif, hal. 277) []

6
Rabu, 6 Ramadhan 1441 H

PUASANYA SEORANG ANAK


Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah

1. Ketika Seorang Anak Memaksakan Diri Untuk Berpuasa

Tanya: Anakku yang masih kecil tetap berpuasa Ramadhan


meskipun puasa bisa membahayakannya, karena usianya yang masih
kecil dan ia kurang sehat. Apakah aku boleh menegasinya agar ia
berbuka?

Jawab:Apabila ia masih kecil (belum mencapai usia baligh) maka


ia tidak harus berpuasa, namun jika sanggup berpuasa tanpa keberatan,
maka hendaknya ia diperintah agar berpuasa.

Dahulu para Shahabat memerintahkan anak-anak mereka untuk


berpuasa, sampai sebagian dari anak kecil tersebut menangis (karena
lapar) maka mereka memberinya mainan untuk menghiburnya. Akan
tetapi jika jelas bahwa puasa membahayakannya maka ia (harus)
dilarang melakukan puasa. Bila Allah melarang kita untuk memberikan
kepada anak kecil (yang belum baligh. -pent) harta mereka karena takut
terjadi kerusakan terhadap harta tersebut, maka sesungguhnya rasa
takut terjadinya mudharat (dampak buruk/kerusakan) pada badan lebih-
lebih lagi untuk melarang mereka darinya.

7
Akan tetapi pelarangan dilakukan bukan dengan cara kekerasan,
karena hal itu tidak pantas dilakukan di dalam bermuamalah terhadap
anak-anak ketika mentarbiyah (mendidik) mereka.

2. Memerintahkan Anak Kecil untuk Berpuasa sebagai Bentuk Kasih


Sayang Kepada Mereka

Tanya: Apakah anak kecil yang berumur kurang dari 15 tahun


diperintahkan untuk berpuasa sebagaimana mereka diperintahkan untuk
mengerjakan salat)?

Jawab: Ya. Anak-anak yang belum baligh diperintahkan untuk


berpuasa kalau mereka mampu. Sebagaimana dahulu para Shahabat
radhiallahu 'anhum melakukannya terhadap anak-anak mereka. Para
Ulama telah menetapkan bahwa para wali harus memerintahkan anak-
anak kecil yang berada dalam tanggung jawabnya untuk berpuasa,
dalam rangka melatih dan membiasakan mereka dan menanamkan
dasar-dasar keislaman dalam jiwa mereka, sehingga puasa menjadi
seperti sebuah tabiat bagi mereka.

Tetapi jika berpuasa memberatkan atau membahayakan mereka,


maka sesungguhnya mereka tidak diharuskan berpuasa. Hanya saja di
sini saya ingin mengingatkan suatu permasalahan yang dilakukan
sebagian orang tua, yaitu mereka melarang anak-anaknya untuk
berpuasa menyelisihi apa yang dahulu para Shahabat lakukan.

Para orang tua mengaku melarang anak-anaknya berpuasa sebagai


bentuk kasih sayang kepada mereka.
8
Padahal kasih sayang yang sebenarnya terhadap anak-anak adalah
dengan memerintahkan mereka menjalankan syariat Islam dan
membiasakannya, dan menjadikan anak-anak senang dengan syariat
Islam. Karena tanpa diragukan lagi ini merupakan tarbiyah yang baik,
dan kesempurnaan tanggung jawab.

Telah shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau


bersabda:

‫إن الرةل راع ي أهل بيته ومسؤول عن رعيته‬

“Sesungguhnya seorang laki-laki adalah penanggung jawab bagi


keluarganya, dan dia akan ditanya tentang tanggung jawabnya terhadap
mereka.”

Maka seyogyanya bagi para wali yang telah Allah bebankan


kepadanya kewajiban mengurus/bertanggung jawab atas istri dan anak-
anak, hendaknya bertakwa kepada Allah dalam mengurusi mereka dan
hendaknya para wali menjalankan kewajibannya, yaitu memerintahkan
mereka (isteri dan anak-anaknya) dengan syariat Islam. []

_________________

Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin (19/83)

9
Rabu, 6 Ramadhan 1441 H

TINGKATAN PUASA
Hendrik Kurniawan Yusuf

Ibnu Qudamah menjelaskan tingkatan orang berpuasa, yaitu:

1. Tingkatan orang awam yang hanya sebatas menahan perut dan


kemaluan saja.

2. Tingkatan puasa khusus, yaitu juga menahan pandangan lisan,


penglihatan, dan semua anggota badan dari perbuatan dosa

3. Tingkatan puasa yang lebih khusus, yaitu menahan diri dari


keinginan-keinginan yang jelek yang dapat menjauhkan dari
Allah

Semoga kita semua berada pada tingkatan ketiga. Aamiin.

_________________

Mukhtasar Minhajul Qashidin hal. 45

10
Khamis, 7 Ramadhan 1441 H

WAKTU PUASA
Hendrik Kurniawan Yusuf

Waktu puasa dimulai dari terbit fajar Subuh sampai terbenam


matahari. Dalilnya, yaitu firman Allah, yang artinya, “Dan makan dan
minumlah kalian sampai jelas bagi kalian putihnya siang dan hitamnya
malam dari fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam.”
(Al-Baqarah: 186).

Setelah jelas waktu fajar, maka kita menyempurnakan puasa


sampai terbenam matahari, lalu berbuka sebagaimana disebutkan dalam
hadits Umar _Radhiyallahu ‘anhu_ bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :

‫ت ال َّش ْمسُ فَقَ ْد أَ ْفطَ َر الصَّائِ ُم رواه‬


ِ َ‫إِ َذا أَ ْقبَ َل اللَّ ْي ُل ِم ْن هَهُنَا َو أَ ْدبَ َر النَّهَا ُر ِم ْن هَهُنَا َو َغ َرب‬
‫البخاري ومسلم‬

“Jika telah datang waktu malam dari arah sini dan pergi waktu siang
dari arah sini serta telah terbenam matahari, maka orang yang berpuasa
telah berbuka.” (Riwayat Al Bukhari dan Muslim)

Waktu berbuka tersebut dapat dilihat dengan datangnya awal


kegelapan dari arah timur setelah hilangnya bulatan matahari secara
langsung. Semua itu dapat dilihat dengan mata telanjang, tidak
memerlukan alat teropong untuk mengetahuinya. []

11
Khamis, 7 Ramadhan 1441 H

PERBANYAKLAH DOA MENJELANG BERBUKA PUASA


Hendrik Kurniawan Yusuf

Perlu diketahui bahwa ketika hendak berbuka puasa adalah salah


satu waktu terkabulnya do’a.

،‫ت ََل تُ َر ّد‬ ُ ‫ ” ثَ ََل‬:‫صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


ٍ ‫ث َد َع َوا‬ ِ ‫ع َْن أَن‬
َ ِ‫ قَا َل َرسُو ُل هللا‬:‫َس ب ِْن َمالِ ٍك قَا َل‬
‫ َو َد ْع َوةُ ا ْل ُم َسا ِف ِر‬،‫ َو َد ْع َوةُ الصّـَا ِئ ِم‬،‫َد ْع َوةُ ا ْل َوا ِل ِد‬

“Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’ anhu dia berkata, Nabi


Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ada tiga orang yang do’anya
tidak ditolak : (1) Doa orang tua kepada anaknya, (2) Orang yang
berpuasa ketika berbuka, (3) Do’a orang yang sedang safar (musafir).”
Hadits Shohih [HR. al-Baihaqi 3/345 dan yang lainnya]. Dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani di dalam kitab Silsilah Ahaadits as-Shahihah no.
1797) []

12
Jumaat, 8 Ramadhan 1441 H

TIDAK SAHUR, APAKAH PUASA SAH?


Hendrik Kurniawan Yusuf

Mungkin ada yang bingung. Semalam sebenarnya sudah berniat


untuk berpuasa. Namun, ternyata tidak bangun makan sahur. Bangun
paginya pun telat, pas waktu adzan shubuh. Apakah boleh tetap
berpuasa ketika itu?

Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah pernah


ditanya: “Ada orang yang tertidur dan luput dari makan sahur di bulan
Ramadhan, namun dia sudah berniat untuk makan sahur. Apakah
puasanya tetap sah?”

Jawabnya, puasanya tetap sah karena sahur bukanlah syarat sahnya


puasa. Makan sahur hanyalah mustahab (dianjurkan atau sunnah).
Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan sahurlah
karena di dalama makan sahur terdapat keberkahan” (HR. Bukhari no.
1923 dan Muslim no. 1095)

Catatan: Jadi jika sudah berniat di malam hari, lalu makan sahurnya
kelewatan karena ketiduran misalnya, maka dia masih boleh berpuasa
hingga waktu maghrib. Inilah syaratnya, harus ada niat di malam hari
terlebih dahulu.

_________________

Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 15/321

13
Sabtu, 9 Ramadhan 1441 H

HIDANGAN TERBAIK KETIKA SAHUR


Ustadz Ammi Nur Baits

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda,

‫نِ ْع َم َسحُو ُر ا ْل ُم ْؤ ِم ِن التَّ ْم ُر‬

’Sebaik-baik sahurnya orang mukmin adalah kurma.’ (HR. Abu


Daud 2345, Ibnu Hibban 3475 dan dishahihkan al-Albani dan Syuaib
al-Arnauth).

Kemudian disebutkan at-Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir, dengan


sanad yang di dalamnya terdapat perawi Ibnu Lahai’ah, dari sahabat
Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu,

‫ نعم سحو ٌر للمسلم‬:‫ فقال‬،‫أن النبي صلى هللا عليه وسلم أخذ حفنة من تمر‬

Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengambil


segenggam kurma, kemudian beliau bersabda, “Ini sebaik-baik
hidangan sahur orang muslim.” (Mu’jam al-Kabir, 17/282)

Keterangan: Yang dimaksud Tamr adalah kurma kering. Dan


umumnya kurma yang beredar di tempat Indonesia sudah kering,
berwarna hitam. Sedangkan kurma basah (Ruthab) berwarna hijau atau
kecoklatan.

14
Hadis di atas menunjukkan keistimewaan dan anjuran untuk makan
sahur dengan kurma.

Mengapa Kurma?

Mula Ali al-Qori – ulama madzhab hanafi – menukil keterangan at-


Thibi,

‫وإنما مدح التمر في هذا الوقت ألن في نفس السحور بركة وتخصيصه بالتمر بركة‬
‫على بركة إذا فطر أحدكم فليفطر على تمر فإنه بركة ليكون المبدوء به والمنتهى إليه البركة‬

Dianjurkan menggunakan kurma di waktu sahur, karena sahur


sendiri adalah keberkahan. Dan dikhususkan kurma, sehingga menjadi
keberkahan bertumpuk keberkahan. Apabila kalian berbuka, hendaknya
dia berbuka dengan kurma, karena kurma itu berkah. Sehingga
mengawali buka dengan berkah, dan ujungnya juga berkah. (Mirqah al-
Mafatih, 6/306)

Allahu a’lam. []

15
Sabtu, 9 Ramadhan 1441 H

MENYEGERAKAN WAKTU BUKA PUASA


Hendrik Kurniawan Yusuf

Di antara hal yang dianjurkan saat puasa adalah menyegerakan


waktu buka puasa. Ini yang dikatakan sebagai sunnah puasa. Bahkan
berbuka mesti ada karena Islam melarang melakukan puasa terus
menerus tanpa ada waktu berbuka atau yang dikenal dengan istilah
melakukan puasa wishol.

Hadits nomor 658 dari kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar


membawakan hadits:

‫ ََل يَزَا ُل‬: ‫هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬


َّ ‫صلَّى‬ ِ َّ ‫ أَ َّن َرسُو َل‬، ُ‫هللاُ َع ْنه‬
َ ‫هللا‬ َّ ‫ض َي‬ِ ‫َوع َْن َسه ِْل ب ِْن َس ْع ٍد َر‬
ْ ِ‫النَّاسُ ِبخَ ي ٍْر َما َع َّجلُوا ا ْلف‬
ٌ َ‫ط َر ُمتَّف‬
‫ق َعلَ ْي ِه‬

‫ قَا َل‬: ‫هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬


َّ ‫صلَّى‬ َّ ‫ض َي‬
َ ‫هللا ُ َع ْنهُ ع َْن النَّبِ ِّي‬ ِ ‫ث أَبِي هُ َر ْي َرةَ َر‬ ِ ‫ي ِم ْن َح ِدي‬ ِّ ‫َولِلتِّرْ ِم ِذ‬
ْ ِ‫ أَ َحبُّ ِعبَا ِدي إلَ َّي أَ ْع َجلُهُ ْم ف‬: ‫هللاُ َع َّز َو َج َّل‬
‫طرًا‬ َّ

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada
dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.”
(Muttafaqun ‘alaih). []

16
Selasa, 12 Ramadhan 1441 H

PUASA ADALAH PENGHALANG DARI SIKSA NERAKA


Hendrik Kurniawan Yusuf

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ َّ‫صيَا ُم ُجنَّةٌ يَ ْست َِج ُّن بِهَا ا ْل َع ْب ُد ِمنَ الن‬


‫ار‬ ِّ ‫إِنَّ َما ال‬

”Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari


siksa neraka.” (HR. Ahmad 3: 396)

Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wa sallam bersabda,

‫َريفًا‬ َّ ‫هللا بَ َّع َد‬


ِ َّ‫هللاُ َوجْ هَهُ ع َِن الن‬
ِ ‫ار َسب ِْعينَ خ‬ ِ َّ ‫يل‬ َ ‫َم ْن‬
ِ ‫صا َم يَوْ ًما ِفى َس ِب‬

“Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam


melakukan ketaatan pada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari
neraka sejauh perjalanan 70 tahun.” (HR. Bukhari no. 2840) []

17
Selasa, 12 Ramadhan 1441 H

MENCICIPI MASAKAN KETIKA BERPUASA


Hendrik Kurniawan Yusuf

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah


mengatakan,

.‫ ولكن َل تفعله إَل إذا دعت الحاجة إليه‬،‫َل يبطل الصوم ذوق الطعام إذا لم يبتلعه‬

"Mencicipi masakan (makanan) tidaklah membatalkan puasa


seseorang apabila dia tidak menelannya. Akan tetapi sebaiknya hal
tersebut tidak ia lakukan kecuali jika memang dibutuhkan."[]

_________________

Majmu' al- Fatawa 19/357

18
Rabu, 13 Ramadhan 1441 H

PUASA TETAPI TIDAK SALAT


Hendrik Kurniawan Yusuf

Pakar fikih Kerajaan Saudi Arabia pada masa silam, Syaikh


Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya,
“Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan salat?” Beliau
rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang
meninggalkan salat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan
salat berarti kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan salat termasuk
bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala,

ِ ‫ص ُل ْاْلَيَا‬
َ‫ت ِلقَوْ ٍم يَ ْعلَ ُمون‬ ِ ‫فَإِ ْن تَابُوا َوأَقَا ُموا الص َََّلةَ َوآَتَ ُوا ال َّز َكاةَ فَإِ ْخ َوانُ ُك ْم ِفي الد‬
ِّ َ‫ِّين َونُف‬

”Jika mereka bertaubat, mendirikan salat dan menunaikan zakat,


maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At-
Taubah: 11)

Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫صَلَ ِة‬ ُ ْ‫بَيْنَ ال َّرج ُِل َوبَيْنَ ال ِّشرْ ِك َوا ْل ُك ْف ِر تَر‬


َّ ‫ك ال‬

“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran


adalah meninggalkan salat.” (HR. Muslim, No. 82)

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah melanjutkan, “Kami katakan,


‘Salatlah kemudian tunaikanlah puasa.’ Adapun jika engkau puasa
namun tidak salat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir
19
(sebab meninggalkan salat) tidak diterima ibadah darinya.” (Majmu’
Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 17:62)

Semoga Allah ‫ﷻ‬selalu memberikan kemudahan dan hidayah-Nya

agar kita selalu beribadah kepada-Nya. Allahu yahdik. []

20
Rabu, 13 Ramadhan 1441 H

BAHAYA DOSA KETIKA PUASA


Hendrik Kurniawan Yusuf

Saudaraku rahimakumullah, puasa haruslah mencegah kita dari


ucapan dan perbuatan yang haram, agar kita terdidik dan akhirnya
menjadi orang yang bertakwa. Perbuatan dosa ketika sedang puasa
sangat berbahaya, yaitu akan menjadikan puasa kita sia-sia.

Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫َلِل َحا َجة ٌ فِي أَ ْن يَ َد‬


ُ‫ع طَ َعا َمهُ َو َش َرابَه‬ ِ َّ ِ ‫ْس‬
َ ‫ور َوا ْل َع َم َل بِ ِه َوا ْل َجهْل فَلَي‬ ُّ ‫َم ْن لَ ْم يَ َد ْع قَوْ َل‬
ِ ‫الز‬

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan yang haram,


perbuatan yang haram dan kejahilan maka Allah tidak butuh ia
meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Al-Bukhari dari Abu
Hurairah radhiyallahu'anhu)

Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam juga bersabda,

‫ َورُبَّ قَا ِئ ٍم َحظُّهُ ِم ْن ِقيَا ِم ِه ال َّسهَ ُر‬، ُ‫ع َو ْال َعطَش‬


ُ ‫صيَا ِم ِه ْالجُو‬ ُّ ‫صا ِئ ٍم َح‬
ِ ‫ظه ُ ِم ْن‬ َ َّ‫رُب‬

"Bisa jadi orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus
dari puasanya, dan bisa jadi orang yang salat malam hanya
mendapatkan begadang malam dari salat malamnya." (HR. Ath-
Thobarani dalam Al-Kabir, Shahihut Targhib: 1084)

21
Semoga kita semua selalu dijauhkan dari sifat tercela, selalu berada
dalam lindungan, hidayah Allah subhanahu wa ta'ala, dan senantiasa
berada pda koridor yang telah Ia tetapkan. Aamiin []

22
Rabu, 13 Ramadhan 1441 H

PELAJARI ILMU DAN AMALKAN


Rumasyo.com

Para ulama selalu menasehatkan kepada kita, “Amalkanlah Ilmu!”


Ilmu bukan hanya sekedar tambah wacana, untuk berbangga diri, atau
supaya disebut pintar debat. Siapa yang tidak mengamalkan ilmu, maka
sia-sialah ilmunya bagai pohon yang tidak berbuah.

Malik bin Dinar berkata,

‫من طلب العلم للعمل وفقه هللا ومن طلب العلم لغير العمل يزداد بالعلم فخرا‬

“Barangsiapa yang mencari ilmu (agama) untuk diamalkan, maka


Allah akan terus memberi taufik padanya. Sedangkan barangsiapa yang
mencari ilmu, bukan untuk diamalkan, maka ilmu itu hanya sebagai
kebanggaan (kesombongan)” (Hilyatul Auliya’, 2: 378).

Dalam perkataan lainnya, Malik bin Dinar berkata,

‫ٕاذا تعلم العبد العلم ليعمل به كسره علمه و ٕاذا تعلم العلم لغير العمل به زاده فخرا‬

“Jika seorang hamba mempelajari suatu ilmu dengan tujuan untuk


diamalkan, maka ilmu itu akan membuatnya semakin merunduk.
Namun jika seseorang mempelajari ilmu bukan untuk diamalkan, maka
itu hanya akan membuatnya semakin sombong (berbangga diri).”
(Hilyatul Auliya’, 2: 372)

Wahb bin Munabbih berkata,

23
‫مثل من تعلم علما َل يعمل به كمثل طبيب معه دواء َل يتداوى به‬

“Permisalan orang yang memiliki ilmu lantas tidak diamalkan


adalah seperti seorang dokter yang memiliki obat namun ia tidak
berobat dengannya.” (Hilyatul Auliya’, 4: 71)

Ibrahim Al Harbi berkata,

“Ayahku pernah membawaku pada Basyr bin Al Harits, lanta ia


berkata, “Wahai Abu Nashr (maksudnya: Basyr bin Al Harits), anakku
sudah masyhur dengan penulisan hadits dan ia terkenal sebagai orang
yang berilmu.” Lantas Basyr menasehatiku, “Wahai anakku, namanya
ilmu itu mesti diamalkan. Jika engkau tidak bisa mengamalkan
seluruhnya, amalakanlah 5 dari setiap 200 (ilmu) seperti halnya
hitungan dalam zakat dirham -perak- (yaitu 1/40 atau 2,5%).” (Hilyatul
Auliya’, 8: 347) []

24
Khamis, 14 Ramadhan 1441 H

DI ANTARA ANUGERAH TERBESAR BULAN RAMADHAN


Hendrik Kurniawan Yusuf

Berkata al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah,

"Di antara anugerah terbesar bulan Ramadhan adalah perjumpaan


dengan waktu mustajabnya doa."

Seorang hamba berdoa memohon surga dan memohon keselamatan


dari api neraka, kemudian dikabulkan permintaannya itu, maka dia telah
berjaya dengan memperoleh kebahagiaan yang abadi.

Allah Ta'ala berfirman:

‫ار َوأُ ْد ِخ َل ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد فاز‬


ِ َّ‫فَ َمن ُزحْ ِز َح َع ِن الن‬

"Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga


maka dia telah berjaya" (QS. Ali Imran: 185) []

_________________

Lathaiful Ma'arif, 216

25
Khamis, 14 Ramadhan 1441 H

DUA JIHAD DI BULAN RAMADHAN


Rumasyo.com

Ada dua jihad di bulan Ramadhan yang perlu diperjuangkan. Dua


hal ini butuh perjuangan untuk bisa terus merutinkannya dan hanya
taufik Allah yang bisa memudahkannya. Apakah itu?

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menjelaskan,“Ketahuilah


bahwa seorang mukmin melakukan dua jihad di bulan Ramadhan. Jihad
pertama adalah jihad pada diri sendiri di siang hari dengan berpuasa.
Sedangkan jihad kedua adalah jihad di malam hari dengan shalat
malam. Siapa yang melakukan dua jihad dan menunaikan hak-hak
berkaitan dengan keduanya, lalu terus bersabar melakukannya, maka ia
akan diberi ganjaran di sisi Allah dengan pahala tanpa batas (tak
terhingga).” Ini yang beliau sebutkan dalam Lathoiful Ma’arif, hal. 306.
[]

26
Khamis, 14 Ramadhan 1441 H

PELIHARALAH PUASAMU
Ustadz Hilal Abu Naufal Al-Makassary

Saudaraku, berpuasa tidak hanya sekedar menahan diri dari makan,


minum dan semua pembatal puasa yang lainnya, namun juga
"mempuasakan" anggota tubuh dari dosa dan maksiat.

Jabir bin Abdillah_radiyallahu anhu_menuturkan,

‫ و ْليَ ُك ْن‬،‫ َو َد ْع أَ َذى ا ْلخَا ِد ِم‬،‫ب َوا ْل َمآثِ ِم‬


ِ ‫صرُك َولِ َسانُك ع َِن ا ْل َك ِذ‬ َ َ‫ص ْم َس ْمعُك َوب‬ ُ َ‫ص ْمتَ فَ ْلي‬ُ ‫«إ َذا‬
»‫ك َس َوا ًء‬ َ ‫صيَا ِم‬
ِ ‫ك َويَوْ َم‬ َ ‫ط ِر‬ْ ِ‫ َوَلَ تَجْ َعلْ يَوْ َم ف‬،َ‫صيَا ِمك‬
ِ ‫َعلَيْك َوقَا ٌر َو َس ِكينَةٌ يَوْ َم‬

"Tatkala Anda berpuasa, maka puasakan pula pendengaran,


penglihatan dan lisanmu dari dusta dan dosa, jauhilah dari menggangu
tetangga, hendaknya Anda tetap tenang dan tidak tergesa-gesa disaat
berpuasa. Dan jangan samakan antara hari dimana Anda tidak berpuasa
dengan hari ketika Anda berpuasa."[Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah :
8973].

Berkata Tabi'in Jalil, Yahya bin Abi Katsir rahimahulloh,

) ‫يصوم الرجل عن الحَلل الطيب ( يعني الطعام والشراب‬

! ) ‫ لحم أخيه ( يعني الغيبة والنميمة‬: ‫ويفطر على الحرام الخبيث‬

"Seseorang berpuasa dari sesuatu yang halal lagi baik (makan dan
minum) namun berbuka dengan sesuatu yang haram lagi buruk, berupa

27
"daging saudaranya" (yakni ghibah dan menggunjing)[Al-Hilyah :
3/69]

Asy-Syeikh, Prof DR. Abdurrozzaq Al-Badr _hafizahullah_


menerangkan,

،‫ بصيام جوارحنا عن الكذب والمأثم‬،‫أعاننا هللا أجمعين على حفظ صيامنا وتكميله‬
.‫ وأن َل يكون يوم فطرنا ويوم صيامنا سواء‬،‫وبلزوم السكينة والوقار‬

"Semoga Allah menolong kita semua agar dapat memelihara puasa


kita dan menyempurnakannya dengan mempuasakan anggota tubuh
kita dari dusta dan dosa-dosa, dan agar kita tetap tenang dan tidak
tergesa-gesa, dan agar tidak menyamakan antara hari kita tidak
berpuasa dengan hari kita berpuasa."2

Itulah hakikat puasa yang sesungguhnya, puasa yang berkualitas,


puasanya orang-orang istimewa.

Fadhilatus Syeikh Abdul Aziz Ar-Rajihi _hafizahullah_


menerangkan,

‫ بل‬،‫الصيام الحقيقي ليس مجرد اإلمساك عن الطعام والشراب والتمتع الجنسي فحسب‬
.‫ وحفظ للجوارح عن السيئات‬، ‫وترك للمحرمات‬،‫هو مع ذلك أداء للواجبات‬

"Puasa yang hakiki bukanlah sekedar menahan diri dari makan,


minum dan kesenangan hawa nafsu semata, bahkan puasa yang hakiki
adalah puasa yang disertai dengan menunaikan semua kewajiban dan

2
http://al-badr.net/muqolat/4526
28
meninggalkan semua yang diharamkan, serta menjaga anggota tubuh
dari perbuatan buruk."3

Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdirrahman Ibnu Qudamah Al-


Maqdisi rahimahullah menuturkan,

‫ وصـوم‬،‫ وصـوم الخـصــوص‬،‫ صــوم العـمــوم‬:‫" للـصــوم ثـلـاث مــراتــب‬


.‫خـصــوص الخـصــوص‬

:‫● فأمـا صـوم العـمــوم فـهـو‬

.‫كـف البـطــن والـفــرج عـن قـضـاء الشـهــوة‬

:‫● وأمــا صــوم الخـصـوص‬

‫ وسـائــر‬،‫ والبـصــر‬،‫ والسـمــع‬،‫ والـرجـل‬،‫ والـيـد‬،‫ واللسـان‬،‫فـهـو كـف الـنظــر‬


.‫الجــوارح عـن اْلثــام‬

:‫● وأمـا صـوم خصـوص الخـصـوص فهـو‬

ّ ‫ واألفـكــار المـبـعـدة عـن ه‬،‫صـوم القـلــب عـن الهـمــم الدنيـئــة‬


"‫هللا‬

"Puasa itu ada 3 (tiga) tingkatan:

(1). Puasa Umum : menahan perut dan kemaluan dari menunaikan


syahwat

(2). Puasa Khusus : menahan pandangan, lisan, tangan, kaki,


pendengaran, penglihatan dan seluruh anggota tubuh dari dosa

3
Ilmam Bisyai'in Min Ahkamis Shiyam, hal. 8
29
(3) Puasa Yang Lebih Khusus : menahan hati dari ambisi/keinginan
yang hina, dan segala pola pikir yang membuat jauh dari
Allah.”4

Allohu A'lam. []

4
Mukhtashor Minhajul Qoshidin, hal.55
30
Jumaat, 15 Ramadhan 1441 H

BERBAGI DI BULAN BERKAH DAN SAAT WABAH


Hendrik Kurniawan Yusuf

Pahala kebaikan di bulan Ramadhan tidak ada bandingannya, di


saat yang sama wabah Covid-19 melanda negeri ini sehingga pahalanya
semakin besar, insya Allah.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

ْ ‫أَوْ ِإ‬
‫ط َعا ٌم فِي يَوْ ٍم ِذي َم ْس َغبَ ٍة‬

"Atau memberi makan pada hari kelaparan." [Al-Balad: 14]

Al-Imam Ibrahim An-Nakha'i rahimahullah berkata,

‫في يوم الطعام فيه عزيز‬

"Hari kelaparan maknanya hari ketika makanan sangat berharga."


[Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qurthubi]

Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata,

‫ وهو مع السغب الذي هو الجوع أفضل‬، ‫وإطعام الطعام فضيلة‬

"Memberi makan adalah amalan yang utama, dan memberi makan


di masa kelaparan pahalanya lebih besar." [Tafsir Al-Qurtuhubi]

Perbanyak Sedekah di bulan penuh berkah

31
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa manfaat sedekah
begitu banyak, hanya Allah yang bisa menghitungnya, di antara
manfaatnya adalah:

َّ ‫ع السُّوْ ِء َوتَ ْدفَ ُع البََلَ َء َحتَّى ِإنَّهَا لَتَ ْدفَ َع ع َِن‬


:‫ قا َ َل ِإ ْب َرا ِه ْي ُم النَّخ َِعي‬, ‫الظا ِل ِم‬ َ ‫ار‬
ِ ‫ص‬ َ ‫أَنَّهَا تَ ِق َي َم‬
َ ‫ظ ال َما َل َوتَجْ لِبُ الر ِّْز‬
‫ق‬ ْ ُ‫ َوت‬, ‫ص َدقَةَ تَ ْدف َ ُع ع َِن ال َّرج ُِل الظَّلُوْ ِم‬
ُ َ‫طفِ ُئ الخَ ِط ْيئَةَ َوتَحْ ف‬ َّ ‫َو َكانُوْ يَ َروْ نَ أَ َّن ال‬
‫ب الثِّقَّةَ بِاَلِلِ َو ُحسْنَ الظَّنِّ بِ ِه‬ َ ‫َوتُ ْف ِر ُح القَ ْل‬
َ ‫ب َوتُوْ ِج‬

“Sungguh bersedekah itu mencegah kematian yang jelek,


mencegah malapetaka (bala), sampai sedekah itu melindungi dari orang
yang zalim. Ibrahim An-Nakha’i mengatakan, ‘Orang-orang dahulu
memandang bahwa sedekah akan melindungi dari orang yang suka
berbuat zalim.’ Sedekah juga akan menghapus dosa, menjaga harta,
mendatangkan rezeki, membuat gembira hati, serta menyebabkan hati
yakin dan berbaik sangka kepada Allah.” 5 []

5
‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin, hlm. 31
32
Jumaat, 15 Ramadhan 1441 H

ANCAMAN BAGI YANG MEMBATALKAN PUASA


RAMADHAN TANPA UZDUR SYAR'I
Abu Syamil Humaidy ‫حفظه الله تعالى‬

Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda,

‫ اصْ َع ْد َحتَّى إِ َذا‬:‫ض ْب َع َّي فَأَتَيَا بِي َجبَ ًَل َو ْعرًا فَقَ َاَل لِي‬
َ ِ‫بَ ْينَا أَنَا نَائِ ٌم إِ ْذ أَتَا ِني َرج ََُل ِن فَأ َ َخ َذا ب‬
ِ َّ‫ هَ َذا ُع َوا ُء أَ ْه ِل الن‬:‫ات؟ قَا َل‬
,‫ار‬ ُ ‫ َما ه َ ِذ ِه ْاألَصْ َو‬:‫ت‬
ُ ‫ت َش ِدي ٍد فَقُ ْل‬ َ ِ‫ت فِي َس َوا ِء ا ْل َجبَ ِل فَإِ َذا أَنَا ب‬
ٍ ْ‫صو‬ ُ ‫ُك ْن‬
‫ َم ْن هَؤ ََُل ِء؟‬:‫ت‬ ُ ‫ فَقُ ْل‬,‫ق ِبي فَإِ َذا ِبقَوْ ٍم ُم َعلَّ ِقينَ ِب َع َرا ِقي ِب ِه ْم ُم َشقَّقَ ٍة أَ ْشدَاقُهُ ْم ت َِسي ُل أَ ْشدَاقُهُ ْم َد ًما‬
َ َ‫ثُ َّم ا ْنطَل‬
‫ق ِبي فَإِ َذا ِبقَوْ ٍم أَ َش ِّد ش َْي ٍء ا ْنتِفَا ًخا َوأَ ْنتَنِ ِه‬ َ َ‫ ثُ َّم ا ْنطَل‬,‫صوْ ِم ِه ْم‬َ ‫ هَؤ ََُل ِء الَّ ِذينَ يُ ْف ِطرُونَ قَ ْب َل ت َِحلَّ ِة‬:‫فَقِي َل‬
ُ ‫ فَقُ ْل‬,‫ِريحًا َوأَ ْس َوئِ ِه َم ْنظَرًا‬
‫ ال َّزانُونَ َوال َّز َوا ِني‬:‫ َم ْن هَؤ ََُل ِء؟ قِي َل‬:‫ت‬

“Ketika aku tidur, (aku bermimpi) melihat ada dua orang yang
mendatangiku, kemudian keduanya memegang lenganku dan
membawaku ke gunung yang terjal. Mereka mengatakan, ‘Naiklah!’
Ketika aku sampai di atas gunung, tiba-tiba aku mendengar suara yang
sangat keras. Aku pun bertanya, ‘Suara apakah ini?’ Mereka menjawab,
‘Ini adalah teriakan penghuni neraka.’ Kemudian mereka membawaku
melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba, aku melihat ada orang yang
digantung dengan mata kakinya (terjungkir), pipinya sobek, dan
mengalirkan darah. Aku pun bertanya, ‘Siapakah mereka itu?’ Kedua
orang ini menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka
sebelum waktunya (meninggalkan puasa).’ Mereka membawaku
melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba ada beberapa orang yang badannya
bengkak, baunya sangat busuk, dan wajahnya sangat jelek. Aku

33
bertanya, ‘Siapa mereka?’ Kedua orang itu menjawab, ‘Mereka para
pezina lelaki dan wanita’.” (HR. Ibnu Hibban, no. 7491; Al-Hakim, no.
2837; Ibnu Khuzaimah, no. 1986; dinilai sahih oleh banyak ulama, di
antaranya Al-Albani dan Al-A’dzami)

Hadits di atas merupakan ancaman sangat keras yang Allah tujukan


untuk orang yang sengaja meninggalkan puasa Ramadhan, baik tidak
puasa dari awal atau membatalkan puasa tanpa sebab yang benar.
Kerasnya hukuman untuk orang yang melanggar larangan ini
menunjukkan bahwa meninggalkan puasa ramadhan atau
membatalkannya adalah DOSA BESAR

Orang yang sengaja tidak berpuasa di siang hari Ramadhan tanpa


udzur syar'i, maka diancam akan mendapatkan adzab yang pedih di
akhirat nanti.

Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan,

‫ فكيف يكون حال من َل‬،‫فهذه عقوبة من صام ثم أفطر عمداً قبل حلول وقت اإلفطار‬
!‫يصوم أصَلً ؟‬

“Maka ini adalah siksaan bagi orang yang berpuasa kemudian


berbuka dengan sengaja sebelum masuk waktu berbuka, terus
bagaimana keadaan orang yang tidak berpuasa sama sekali,

‫نسأل هللا السَلمة والعافية في الدنيا واْلخرة‬

Kita memohon kepada Allah keselamatan dan kesehatan di dunia


dan akhirat.”

34
Semoga bisa menjadi renungan untuk kita, dan lebih meningkatkan
kualitas puasa dan ibadah di bulan yang penuh Berkah ini. Barakallahu
fiikum. []

_________________

Silsilah Ash-Shahihah, no.3951

35
Sabtu, 16 Ramadhan 1441 H

PUASA ITU LUAR BIASA


Ustadz Yulian Purnama

1. Puasa Ramadhan Adalah Salah Satu Rukun Islam.

Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman Allah


Ta’ala,

‫صيَام كما ُكتب على الذين من قبلكم لعلّكم تتّقون‬


ّ ‫يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم ال‬

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian
bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).

Dan juga karena puasa Ramadhan adalah salah dari rukun Islam
yang lima. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

، ‫وإقام الصَل ِة‬


ِ َّ ُ‫ شَهاد ِة أن َل إلهَ إَل هللا‬: ‫س‬
، ِ‫وأن محمدًا رسو ُل هللا‬ ٍ ‫بُنِي اإلسَل ُم على خم‬
َ‫وصوم رمضان‬
ِ ، ‫ والح ِّج‬، ‫وإيتا ِء الزكا ِة‬

“Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah


muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan
puasa Ramadhan” (HR. Bukhari no. 8, 4515 – Muslim no. 16).

2. Puasa Adalah Ibadah yang Tidak Ada Tandingannya

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda kepada Abu


Umamah Al-Bahili radhiallahu’anhu,
36
‫ فإنَّك َل‬، ‫ عليك بالسُّجو ِد‬، ‫َّوم فإنَّه َل مث َل له‬
ِ ‫ عليك بالص‬، ‫عليك بالهجر ِة فإنَّه َل مث َل لها‬
ً‫ وحطَّ عنك بها خطيئة‬، ً‫تس ُج ُد َلِلِ سجدةً إَل رفعك هللا ُ بها درجة‬

“Hendaknya engkau hijrah, karena ia ibadah yang tidak ada


tandingannya, hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah
yang tidak ada tandingannya, hendaknya engkau bersujud karena
tidaklah engkau sujud sekali melainkan Allah tinggikan derajatmu satu
derajat dan menghapus satu dosamu” (HR. An Nasa-i no. 2220.
Dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa-i).

3. Allah Ta’ala Menyandarkan Puasa kepada Diri-Nya

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

‫أجزي ِب ِه‬ ِ ‫يقو ُل هللاُ ع َّز وج َّل كلُّ ع َم ِل‬


ِ ‫ابن آد َم له إَل الصيا َم فهو ِلي وأنا‬

“Allah ‘azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu bagi


dirinya, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalas pahalanya” (HR. Bukhari no. 1904 , Muslim no. 1151).

4. Puasa Menggabungkan Tiga Jenis Kesabaran

Sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam


menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah. Dan
semua ini ada dalam ibadah puasa. Padahal pahala kesabaran itu tidak
terbatas.

Allah Ta’ala berfirman,


37
ٍ ‫َّابرُونَ أَجْ َرهُ ْم ِب َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬ ِ ‫ِإنَّ َما يُ َوفَّى الص‬

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu diganjar pahala oleh


Allah tanpa batasan” (QS. Az Zumar: 10).

5. Puasa Akan Memberikan Syafaat Di Hari Kiamat

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

َ ‫الصِّيا ُم والقرآنُ يشفعان للعب ِد يو َم القيام ِة يقو ُل الصِّيا ُم أيْ ربِّ منعتُه الطَّعا َم وال َّشهوة‬
ِ َّ‫فشفِّعني فيه ويقو ُل القرآنُ منعتُه النَّو َم بالل‬
‫يل فشفِّعني فيه قال فيشفعان‬

“Puasa dan Al-Qur’an, keduanya akan memberi syafaat kelak di


hari kiamat. Puasa berkata: ‘Ya Rabb, aku menahannya makan dan
menyalurkan syahwatnya, maka izinkanlah aku memberi syafaat
padanya’. Al Qur’an berkata: ‘Ya Rabb, aku menahannya dari tidur di
malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat padanya’. Allah
berfirman: ‘jika demikian berilah ia syafa’at’” (HR. Ahmad 10/118.
Ahmad Syakir dalam Ta’liq-nya terhadap Musnad Ahmad menyatakan
bahwa sanadnya shahih). []

38
Sabtu, 16 Ramadhan 1441 H

AMALAN YANG DIANJURKAN SELAMA BULAN


RAMADHAN
Asy-Syaikh Al-Allamah Shalih Al-Fauzan hafidzahullah

Sangat banyak amal kebaikan yang dianjurkan dalam bulan


Ramadhan. Yang terpenting adalah menjaga pelaksanaan apa yang
Allah ‫ﷻ‬wajibkan di bulan Ramadhan dan bulan lainnya seperti shalat

serta puasa.

Kemudian memperbanyak ibadah sunnah seperti:

1. Membaca Al-Quran.

2. Shalat Tarawih (Tahajjud)

3. Sedekah atau i'tikaf.

4. Memperbanyak dzikir, tasbih, tahlil, takbir dan duduk di masjid


untuk beribadah.

Menjaga puasa dari segala hal yang bisa membatalkannya. Atau


mencacat pahalanya seperti ucapan atau perbuatan yang haram dan
makruh.

Semogakita sema selalu diberikan kekuatan iman, Islam, sehat, dan


rohaniah dalam menjalankan ibadah kepada Allah .‫ﷻ‬Aamiin. []

39
Sabtu, 16 Ramadhan 1441 H

HARAPAN BULAN RAMADHAN


Ustadz Muhammad Nuzul Dzikry, Lc

Bukankah kita ingin menjalani ibadah di bulan Ramadhan dengan


tenang dan nyaman tanpa terpengaruh hiruk pikuk dunia?

Maka perbanyaklah istighfar.

Allah ‫ﷻ‬berfirman,

‫ُوا َربَّ ُك ْم ثُ َّم تُوب ُٓو ۟ا ِإلَ ْي ِه يُ َمتِّ ْع ُكم َّم هتعًا َح َسنًا‬
۟ ‫َوأَن ٱ ْستَ ْغ ِفر‬
ِ

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan


bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian),
niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik dan hidup yang
nyaman kepadamu." (QS. Huud : 3)

Bukankah kita ingin berada di puncak kesehatan dan kekuatan di


bulan Ramadhan hingga dapat maksimal dalam beribadah?

Maka perbanyaklah istighfar.

Allah ‫ﷻ‬berfirman,

‫ُوا َربَّ ُك ْم ثُ َّم تُوب ُٓو ۟ا ِإلَ ْي ِه يُرْ ِس ِل ٱل َّس َمآ َء َعلَ ْي ُكم ِّم ْد َرارًا َويَ ِز ْد ُك ْم قُ َّوة ً ِإلَ هى قُ َّوتِ ُك ْم‬
۟ ‫َو هيقَوْ ِم ٱ ْستَ ْغفِر‬

"Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada


Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan

40
yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan
kepada kekuatanmu." (QS. Huud: 52)

Bukankah kita ingin memiliki hati yang bersih yang selalu


memompa semangat kita dalam mendekat kepada Allah ‫ﷻ‬di bulan

Ramadhan?

Maka perbanyaklah istighfar.

Allah ‫ﷻ‬berfirman,

۟ ُ‫َك ََّل ۖ بَلْ ۜ َرانَ َعلَىه قُلُوب ِهم َّما َكان‬


َ‫وا يَ ْك ِسبُون‬ ِ

"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa dan kesalahan yang


selalu mereka usahakan itulah yang menutupi dan mengotori hati
mereka." (QS. Al Muthaffifin: 14)

Ternyata penyebab kotornya hati dan kandasnya kita dalam


beribadah adalah dosa.

Saudaraku,

Marilah basahi lisan kita dengan istighfar dan bertaubat kepada


Allah .‫ﷻ‬Istighfar yang lahir dari sebuah rasa takut kepada Allah Al

Mutakabbir (Yang Maha Memiliki Keagungan) dan bukan hanya


sekedar pemanis bibir. []

41
Ahad, 17 Ramadhan 1441 H

SUDAHKAH TADABBUR AL-QURAN


Ustadz Najmi Umar Bakkar

1. Allah ‫ﷻ‬berfirman, "Kitab (Al-Quran) yang Kami telah turunkan

kepadamu penuh dengan keberkahan, agar mereka


mentadabburi ayat-ayatnya, dan agar orang-orang yang berakal
sehat mendapat pelajaran." (QS. Shad [38]: 29)
2. Rasulullah ‫ﷺ‬telah bersabda, "Sesungguhnya rumah yang

dibacakan di dalamnya al-Quran, maka rumah tersebut akan terlihat


oleh para penduduk di langit sebagaimana terlihatnya bintang-
bintang oleh penduduk di bumi." (HR. Ahmad, lihat Silsilah ash-
Shahihah no. 3112).
3. Ibnu Abbas ‫رضي هللا عنهما‬berkata, "Orang yang membaca
(menghafal) al-Quran, maka dia tidak akan dikembalikan kepada
usia pikun." (lihat Shahiihut Targhiib no. 1435).
4. Hasan bin Ali ‫رحمه هللا‬berkata, "Bacalah al-Quran hingga bisa
mencegahmu (dari berbuat dosa). Apabila tidak bisa juga
mencegahmu, berarti itu tidak (dianggap) membaca." (lihat Kanzul
Ummal I/2776).
5. Ibnu Taimiyyah ‫رحمه هللا‬berkata, "Maka sesungguhnya apabila
seseorang itu membaca & berusaha untuk mentadabburi al-Quran,
maka niscaya itu merupakan sebab terkuat yang mencegahnya dari
maksiat atau sebagian maksiat." (Majmu' Fatawa XX/123).

42
6. Ibnul Qayyim ‫رحمه هللا‬berkata, "Maka membaca sebuah ayat
dengan cara memikirkannya dan memahaminya, maka itu lebih
baik dibandingkan dengan membaca hingga khatam (tetapi) tanpa
tadabbur dan memahami." (Miftah Daaris Sa’adah I/187).
7. Ibrahim al-Maqdisi ‫رحمه هللا‬berkata, "Perbanyak dalam membaca
al-Quran dan janganlah engkau meninggalkannya, karena hajat-
hajatmu akan dimudahkan sesuai dengan banyaknya bacaan al-
Quranmu." (Adz-Dzail 'alaa Thabaqatil Hanabilah II/98).

Semoga kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah melain Al-


Quran. Aamiin. []

43
Ahad, 17 Ramadhan 1441 H

PUASA YANG TIDAK DITERIMA


Hendrik Kurniawan Yusuf

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

َ ‫َلِل َحا َجةٌ فِي أَ ْن يَ َد‬


ُ‫ع طَ َعا َمه ُ َو َش َرابَه‬ ِ َّ ِ ‫ْس‬
َ ‫ور َوا ْل َع َم َل بِ ِه فَلَي‬ ُّ ‫َم ْن لَ ْم يَ َد ْع قَوْ َل‬
ِ ‫الز‬

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah


mengamalkannya, maka Allah tidak butuh terhadap sikapnya
meninggalkan makan dan minumnya (puasanya)." (HR. Bukhari)

Al-Muhallab berkata,

‫ك ع َِن الطَّ َع ِام‬ ُّ ‫ث َوقَوْ ِل‬


ُ ‫ َك َما يُ ْم ِس‬،‫الزوْ ِر‬ ِ َ‫ك ع َِن ال َّرف‬
ُ ‫اإل ْم َسا‬ ِّ ‫ِف ْي ِه َد ِل ْي ٌل َعلَى أَ َّن ُح ْك َم ال‬
ِ ْ ‫صيَ ِام‬
ُ ‫ك قَبُوْ لُهُ ِم ْنه‬
َ ‫ َوتُ ِر‬،‫َط َربِّ ِه‬
ِ ‫ْرضُ لِ َسخ‬ ِ ُ‫ك فَقَ ْد تَ ْنقُص‬
ِ ‫ َوتُع‬،ُ‫صيَا َمه‬ ِ ‫َوال َّش َرا‬
َ ِ‫ َو ِإ ْن لَ ْم يُ ْم ِس ْك ع َْن َذل‬،‫ب‬

Dalam hadits tersebut terdapat dalil bahwa hukum puasa itu adalah
menahan diri dari perbuatan keji dan perkataan dusta sebagaimana dia
menahan diri dari makan dan minum. Barangsiapa yang tidak menahan
dirinya dari perkara-perkara tersebut, maka sungguh hal itu akan
mengurangi nilai puasanya, menyebabkan murka Allah dan tidak
diterimanya puasanya.

44
Semoga apa yang kita kerjakan dengan niat baik, penuh keikhlasan
karena Allah ,‫ﷻ‬serta penuh kehati-hatian tidak sia-sia di mata-Nya.

Aamiin. []

_________________

Syarh Ibnu Baththal ‘Ala al-Bukhari, 4/23

45
Isnin, 18 Ramadhan 1441 H

ADAB HATI SAAT MAKAN SAHUR


Hendrik Kurniawan Yusuf

Asy-Syaikh Al-'Allamah Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

‫إنه ينبغي لإلنسان حين تسحره أن يستحضر أنه يتسحر امتثاَل ألمر هللا ورسوله‬
‫ويتسحر مخالفة ألهل الكتاب وكرها لما كانوا عليه ويتسحر رجاء البركة في هذا السحور‬
‫ويتسحر استعانة به على طاعة هللا حتى يكون هذا السحور الذي يأكله خيرا وبركة وطاعة‬
‫وهللا الموفق‬

“Sungguh sepatutnya bagi seseorang, ketika makan sahur


hendaklah menghadirkan dalam hatinya bahwa ia melakukannya dalam
rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan demi menyelisihi ahlul
kitab (yahudi dan nasrani) serta membenci perbuatan mereka yang tidak
mau makan sahur.

Dan hendaklah ia makan sahur dalam rangka mengharap


keberkahan dari Allah dan menguatkannya untuk taat kepada Allah,
sehingga dengan niat-niat tersebut, makan sahurnya bernilai kebaikan,
keberkahan dan ketaatan kepada Allah. Wallaahul Muwaffiq.” [Syarhu
Riyadhis Shaalihin, 5/285] []

46
Isnin, 18 Ramadhan 1441 H

TIDUR DAN DIAMNYA ORANG BERPUASA


Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

ِ ‫الصَّائِ ُم فِي ِعبَا َد ٍة َو ِإ ْن َكانَ َراقِدًا َعلَى فِ َر‬


‫اش ِه‬

"Orang yang berpuasa itu tetap dalam kondisi beribadah meskipun


dia tidur di atas kasurnya". [HR Tamâm]

Sanad hadits ini dha'if, karena dalam sanadnya terdapat Yahya bin
Abdullah bin Zujâj dan Muhammad bin Hârûn bin Muhammad bin
Bakar bin Hilâl. Kedua orang ini tidak ditemukan keterangan tentang
jati diri mereka dalam kitab Jarh wat Ta'dil (yaitu kitab-kitab yang berisi
keterangan tentang cela atau cacat ataupun pujian terhadap para rawi).
Ditambah lagi, dalam sanad hadits ini terdapat perawi yang bernama
Hâsyim bin Abu Hurairah al Himshi. Dia seorang perawi yang majhûl
(tidak diketahui keadaan dirinya), sebagaimana dijelaskan oleh adz-
Dzahabi rahimahullah dalam kitab beliau rahimahullah Mizânul I'tidâl.
Imam Uqaili rahimahullah mengatakan, "Orang ini haditsnya
mungkar."

Ada juga hadits lain yang semakna dengan hadits diatas yaitu hadits
yang diriwayatkan oleh Dailami rahimahullah dalam kitab Musnad
Firdaus lewat jalur Anâs bin Mâlik Radhiyallahu 'anhu dengan lafazh:

ِ ‫الصَّائِ ُم فِي ِعبَا َد ٍة َوإِ ْن َكانَ نَ ََ ائِ ًما َعلَى فِ َر‬


‫اش ِه‬

47
"Orang yang berpuasa itu tetap dalam ibadah meskipun dia tidur di
atas kasurnya".

Sanad hadits ini maudhû' (palsu), karena ada seorang perawi yang
bernama Muhammad bin Ahmad bin Sahl. Orang ini termasuk pemalsu
hadits, sebagaimana diterangkan oleh Imam adz-Dzahabi dalam kitab
ad-Dhu'afa.

Silahkan, lihat kitab Silsilah ad-Dha'îfah wal Maudhû'ah, no. 653


dan kitab Faidhul Qadîr, no. 5125

Ada juga hadits lain yang semakna:

‫َف َو ُدعَا ُؤهُ ُم ْستَ َجابٌ َو َذ ْنبُهُ َم ْغفُوْ ٌر‬ َ ‫ص ْمتُهُ تَ ْسبِ ْي ٌح َو َع َملُهُ ُم‬
ٌ ‫ض اع‬ َ ‫نَوْ ُم الصَّائِ ِم ِعبَا َدةٌ َو‬

"Tidurnya orang yang sedang berpuasa itu ibadah, diamnya


merupakan tasbih, amal perbuatannya (akan dibalas) dengan
berlipatganda, doa'nya mustajab dan dosanya diampuni." (Dikeluarkan
oleh al-Baihaqi dalam Syu'abul Imân dan lain-lain dari jalur
periwayatan Abdullah bin Abi Aufa).

Sanad hadits ini maudhû', karena dalam sanadnya terdapat seorang


perawi yang bernama Sulaiman bin Amr an-Nakha'i, seorang pendusta.
[Lihat, Faidhul Qadîr, no. 9293, Silsilatud Dha'ifah, no. 4696]

Jadi orang yang tidur pada saat puasa adalah tidur pada umumnya.

Semoga Allah ‫ﷻ‬selalu memberikan kita hidayah. Aamiin.[]

48
Selasa, 19 Ramadhan 1441 H

MALAM SERIBU BULAN PASTI HADIR


Dr. Muhammad Arifin Baderi, Lc., MA

Saudara! Hari hari ini banyak dari kaum muslimin yang terobsesi
untuk mendapatkan lailatul qadar! Mereka sibuk membicarakan dan
mendiskusikan perihal keutamaan Lailatul Qadar. Berbagai upaya
dilakukan untuk mengetahui indikasi-indikasi hadirnya lailatul qadar.

Saudara! Percayalah bahwa malam tersebut pasti hadir, kita ketahui


tanda tandanya ataupun kita tidak mengetahuinya, kita menyadari
kedatangannya ataupun tidak menyadarinya.

Dahulu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam beri’tikaf dan


meningkatkan ibadahnya di malam malam terakhir bulan Ramadhan.
Sebagaimana beliau juga membangunkan keluarganya untuk bersama-
sama beribadah di malam-malam tersebut.

Beliau tidak menyibukkan diri dengan mengidentifikasi ciri-ciri


kedatangan malam lailatul qadar. Beliau lebih memilih untuk
meningkatkan amalam di kesepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
Dengan demikian dapat dipastikan bahw beliau telah beramal hingga
maksimal di malam lailatul qadar yang jatuh pada salah satu malam dari
kesepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.

Itulah pesan yang Beliau sampaikan melalui sabdanya:

ِ ‫فَ َم ْن َكانَ ُمتَ َح ِّريَهَا فَ ْليَتَ َح َّرهَا ِمنَ ال َع ْش ِر األَ َو‬


‫اخ ِر‬

49
“Barang siapa dari kalian mencari lailatul qadar, hendaknya ia
mencarinya di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.”
(Muttafaqun alaih).

Saudara! Daripada kita memikirkan dan terus bertanya kapan


lailatul qadar datang, lebih bijak bila kita bertanya: apa yang saya
lakukan pada malam malam yang tersisa di bulan Ramadhan ini guna
memanfaatkan kehadiran lalilatul qadar?

Percayalah bahwa kita pasti melalui momentum lailatul qadar


sebagaimana orang-orang kafir dan fasik pun juga melalui momentum
yang sama. Namun yang membedakan antara anda dari mereka adalah
amalan kita, mereka bergelimang dalam dosa dan maksiatnya,
sedangkan kita bisa mengisi lailatul qadar dengan lantunan Al qur’an,
dzikir, doa, dan shalat malam. []

50

Anda mungkin juga menyukai