Anda di halaman 1dari 18

Kelahiran, Pertumbuhan, Masa

Muda dan Peran Sosial


Nabi Muhammad SAW
PASUKAN BERGAJAH

• Tinjauan dalam surat al-Fil


• Abrahah dan geopolitik-ekonomi Jazirah
Arab
• Posisi strategis Mekah
• Promosi Mekah kepada dunia sebagai
pengantar kemunculan nabi dan risalah
Islam
TARIKH KELAHIRAN NABI SAW

• Seluruh ulama dan sejarawan sepakat


Nabi Saw lahir pada hari Senin.
• Tanggal kelahiran Nabi Saw tidak
disepakati. Para ulama menyebut versi
yang berbeda antara tanggal 2, 8, 10 & 12
Rabi’ul Awwal.
• Tahun kelahirannya disebut tahun gajah,
atau pada tahun penyerangan pasukan
Abrahah. Tepatnya, 50 hari setelah
serangan Abrahah. (Ibn Katsir, as-Sirah)
BERSAMA BANI SA’AD
• Bani Sa’ad adalah suku kecil yang mendiami wilayah
dekat Thaif.
• Bani Sa’ad merupakan salah satu klan Hawazin.
• Sebagaimana suku nomad lainnya, Bani Sa’ad
bergantung pada peternakan dan pertanian ‘alami’.
• Dalam kondisi paceklik dan musim panas, Bani Sa’ad
mengandalkan jasa menyusui bayi-bayi keluarga kaya
Quraisy.
• Rasulullah Saw tinggal bersama keluarga Halimah
selama 5 tahun.
GEMBALA & NIAGA
• Sejak tinggal bersama keluarga Halimah, Nabi Saw
sudah terbiasa ikut menggembala bersama
saudara-saudara se-susunya.
• Selain menggembala, berniaga merupakan
keterampilan yang ‘dipelajari’ Nabi Saw sejak usia
dini.
• Kegiatan menggembala & berniaga memupuk
pengalaman dan modal penting dalam pertumbuhan
Nabi Saw hingga setelah menjadi Rasul.
Menjelang Masa Kenabian
Masa Muda & Peran Sosial
Rasulullah Saw
Masa Muda & Peran Sosial Rasulullah Saw

• Pendidikan keterampilan,
Menggembala dan
Berdagang
• Mentalitas & Kemandirian
• Peran Sosial, Perang Fijar &
Hilf al-Fudhul
• Pernikahan & Keluarga
• Modal Kepemimpinan &
Ketokohan; al-Amin
“Ini Dia al-Amin”
• Pada usia Nabi Saw 35 tahun, Quraisy merekonstruksi
Ka`bah karena rusak berat.
• Pembangunan Ka`bah dikerjakan oleh semua klan
Quraisy karena faktor kehormatan.
• Dana pembangunan Ka`bah hanya diterima dari sumber
yang ‘halal’.
• Kekurangan dana menyebabkan perubahan bentuk
Ka`bah dari konstruk Nabi Ibrahim.
• Polemik peletakan Hajar Aswad yang hampir
menyebabkan perang saudara.
• Muhammad Saw sebagai penyelesai masalah;
kebijaksaan yang menaklukkan hati, “Ini dia al-Amin. Ini
dia Muhammad (orang yang terpuji).”
3 TAHUN
DAKWAH TERBATAS
Peran Isteri Salehah
• Sikap Khadijah yang tenang meringankan kegelisahan Rasul SAW
Ketika ‘panik’ mendapat wahyu pertama
• Pernyataan Khadijah yang menyejukkan:
“Demi Allah, tidak mungkin Allah hendak menghinakanmu dengan
cara itu. Sesungguhnya selama ini engkau selalu:
1) menyambung hubungan baik dengan keluarga (silaturahim),
2) mengangkat beban hidup orang yang tidak berdaya,
3) memberdayakan orang yang tidak punya,
4) menjamu tamu,
5) selalu membantu ketika terjadi bencana.
(Shahih Bukhari)
Amanah Kerasulan

• Status kerasulan ditandai dengan


turunnya Surah alMuddatstsir
• Ayat kedua: “Qum fa-andzir”
merupakan perintah pertama dari
Allah kepada Rasul-Nya untuk
menyampaikan risalah Islam
Ayat-ayat Kerasulan

“Wahai orang yang berselimut - Bangkitlah dan berilah peringatan - dan


Tuhanmu, agungkanlah - dan pakaianmu, bersihkanlah - dan kenistaan,
tinggalkanlah - dan janganlah kamu memberi untuk meminta balasan
yang lebih banyak -dan untuk Tuhanmu, bersabarlah.” (QS al-
Muddatstsir: 1-7)
Dakwah Terbatas

• Tiga tahun pertama dakwah dilaksanakan


secara terbatas. Dakwah disampaikan
terbatas hanya kepada orang-orang
tertentu yang berpotensi menerima dan
beriman.

• Pendekatan dakwah terbatas bersifat


individu dan belum membentuk
masyarakat.
GENERASI
AS-SABIQUN AL-AWWALUN
GENERASI
AS-SABIQUN AL-AWWALUN

• Asy-Sya’bi: Para sahabat Nabi SAW


yang memeluk Islam sampai peristiwa
Bai’at ar Ridhwan (Hudaibiyah)

• Sa’id bin Musayyib, Ibn Sirin, Hasan al


Bashri, Qatadah: Para Sahabat Nabi
SAW yang sempat shalat menghadap
dua Qiblat (sebelum Badar)
(at-Thabari, Jami’ al-Bayan & Ibn Katsir, Tafsir al Qur’an al-’Azhim)
As-Sabiqun (Muhajirin)

Bani Asad : Khadijah binti Khuwailid, Zubair bin `Awwam


Bani Hasyim : Ali & Ja`far bin Abu Thalib, Hamzah, `Ubaidah bin Harits
Bani Taim : Abu Bakar, Thalhah bin Ubaidullah, Asma binti Abu Bakar
Bani Abd Syams : Usman bin Affan, Abu Hudzaifah bin Utbah, Ummu Habibah binti
Abu Sufyan, Khalid bin Sa`id bin al‐`Ash
Bani Zuhrah : Abdurrahman bin Auf, Sa`ad bin Abu Waqqash
Bani Abd Dar : Mush`ab bin Umair
Bani Makhzum : Abu Salamah, Ummu Salamah, al‐Arqam, Ayyasy bin Abu
Rabi`ah
Bani `Adi : Sa`id bin Zaid, Atikah binti Zaid, Zaid bin Khaththab,
Umar bin Khaththab
Bani Jumah : Usman bin Mazh`un, Qudamah bin Mazh`un
Bani Sahm : Khunais bin Hudzafah
Karakteristik As-Sabiqun
• Muda: Berusia rata‐rata antara 20‐40 tahun
• Generasi kedua (pelapis) ‘kelas menengah’: putra keluarga
terpandang dan tokoh penting
• Lintas etnik: Membangun hubungan egaliter tanpa sentiment kelomp
ok dan kelas masyarakat
• Haus perubahan: tergambar dalam dialog Ja`far dengan Najasy
• Pecinta Ilmu: Aktvitas Dar al‐Arqam dan meningkatnya jumlah yang
mampu baca tulis secara signifikan
• Visoner: Sibuk dengan persoalan‐persoalan besar di tengah keterbat
asan
• Mapan dan matang di usia muda: Mampu mengoptimalkan
potensi diri dan mengambil peran penting dalam bidang masing-
masing
Aspek Strategis As-Sabiqun

“Selama periode Mekah, Islam telah menyebar ke seluruh klan


Quraisy secara seimbang. Tidak ada satu pun klan yang berperan
terlalu dominan dalam mengemban dakwah baru ini. Ini merupakan
fenomena yang sepenuhnya berbeda dengan karakter kabilah yang
ada saat itu. Meski Islam kehilangan peluang untuk memanfaatkan
system kabilah dan fanatismenya untuk melindungi dakwah dan
penyebarannya, tapi di saat yang sama klan‐klan Mekah tidak
menghabisinya dengan alasan menguntungkan klan tertentu dan
menjadikannya lebih unggul ketimbang klan mana pun.”

(Akram Dhiya al‐`Umari, as‐Sirah an‐Nabaiyyah ash‐Shahihah, 1/133)

Anda mungkin juga menyukai