Anda di halaman 1dari 2

TATA LAKSANA PASIEN TB YANG BEROBAT

TIDAK TERATUR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman:


RS.ROSELA
013/SPO/TBDOTS/I/2021 00 1/2
Jl. Interchange No. 3
Tol Karawang Barat
Ditetapkan
Direktur RS Rosela
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR 1 Januari 2021
OPERASIONAL dr. Yesi Karya Lianti,MARS
Kegiatan melacak dan menindaklanjuti pasien TB yang berobat
PENGERTIAN
tidak teratur
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan
TUJUAN terapi serta tindakan selanjutnya terhadap pasien TB yang berobat
tidak teratur .
Keputusan Direktur Nomor 001/SK/ DIR/I/2022 Tentang
KEBIJAKAN
Pedoman Pelayanan TB DOTS
1. Petugas melakukan tindakan pada pasien yang putus berobat
kurang dari 1 bulan:
a. Lacak pasien, berikan edukasi tentang akibat putus obat
b. Diskusikan dengan pasien untuk mencari penyebab berobat
tidak teratur
c. Lanjutkan pengobatan sampai seluruh dosis selesai
2. Petugas melakukan tindakan pada pasien yang putus berobat
PROSEDUR antara 1-2 bulan:
a. Lacak pasien, berikan edukasi tentang akibat putus obat
b. Diskusikan dengan pasien untuk mencari penyebab berobat
tidak teratur
c. Periksa dahak 3 kali SPS dan lanjutkan pengobatan
sementara menunggu hasilnya
d. Bila hasil BTA negatif atau TB ekstra paru Lanjutkan
pengobatan sampai seluruh dosis selesai
TATA LAKSANA PASIEN TB YANG BEROBAT
TIDAK TERATUR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman:


RS.ROSELA
013/SPO/TBDOTS/I/2021 00 2/2
Jl. Interchange No. 3
Tol Karawang Barat
e. Bila satu atau lebih BTA positif:
1) Lama pengobatan sebelumnya kurang dari 5 bulan
Lanjutkan pengobatan sampai seluruh dosis selesai
2) Lama pengobatan sebelumnya lebih dari 5 bulan (jika
kategori 1 maka mulai kategori 2. Jika kategori 2 maka
dirujuk karena kemungkinan kasus kronik)
3. Petugas melakukan tindakan pada pasien yang putus berobat
lebih dari 2 bulan :
a. Periksa dahak 3 kali SPS dan lanjutkan pengobatan
sementara menunggu hasinya
b. Diskusikan dengan pasien untuk mencari penyebab berobat
PROSEDUR
tidak teratur
c. Hentikan pengobatan sambil menunggu hasil pemeriksaan
dahak
d. Bila hasil BTA negatif atau TB ekstra paru pengobatan
dihentikan, lakukan observasi bila gejalanya semakin parah
perlu dilakukan kembali pemeriksaan dahak kembali (SPS
dan atau biakan)
e. Bila satu atau lebih BTA positif:
1) jika kategori 1 maka mulai ke kategori 2
2) kategori 2 maka dirujuk karena kemungkinan kasus
kronik

Unit Terkait Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai