Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

INDONESIA DARI MASA KE MASA

DISUSUN OLEH: ADELIA SYIFANI


KELAS: XI IPS DIPONEGORO
MATA PELAJARAN: SEJARAH PEMINATAN
BAB I
PENDAHULUAN

Pemilihan presiden dan wakil presiden adalah perwujudan demokrasi dalam


sistem presidensial. Amandemen undang-undang dasar negara republik Indonesia
1945 telah meletakkan dasar kelembagaan negara dalam sistem pemerintahan
Indonesia. Berdasarkan pasal 12 E undang-undang dasar negara republik Indonesia
1945 diperkenalkan pemilu legislatif, pemilu presiden dan wakil presiden. Pemilihan
presiden dan wakil presiden terus menerus mengalami perubahan seiring majunya
negara Indonesia menjadi negara demokrasi. Setiap pergantian kepemimpinan
negara, sistem pemilihan presiden dan wakil presiden selalu berubah, disini kita akan
menganalisis proses-proses pemilihan presiden dan wakil presiden dari masa awal
kemerdekaan hingga masa-masa sebelumnya.

BAB II

PEMBAHASAN

Presiden Soekarno merupakan presiden pertama republik Indonesia, ia terpilih


menjadi presiden melalui proses musyawarah panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, presiden Soekarno dipilih menjadi
presiden yang menjabat seumur hidup melalui ketetapan MPR.

Kejatuhan presiden Soekarno pada dekade 60an, setelah itu diganti oleh presiden
Soeharto, Soeharto dipilih dengan sistem ditunjuk oleh MPR sebagai pemegang
jabatan dalam sidang istimewa MPR. Dalam pemilihan presiden berikutnya dilakukan
dalam forum sidang umum MPR.

Pemilihan dilakukan dengan cara pemungutan suara dan yang memilih hanya yang
mempunyai hak yaitu anggota MPR. Pada masa pemerintahan presiden Soeharto
undang-undang dasar tidak memberikan batasan periode seseorang untuk berhak
menjadi presiden. Soeharto mundur pada Mei 1998 dan digantikan oleh wakil
presiden B.J Habibie, B.J Habibie mengambil alih jabatan hingga pemilu berikutnya.
Pemilihan presiden selanjutnya dilakukan pada tahun 1999 dengan sistem yang
sama yaitu dengan cara pemungutan suara dilembaga MPR dan yang terpilih
menjadi presiden selanjutnya adalah Abdurrahman Wahid. Tetapi kekuasaan beliau
tidak berlangsung lama, beliau terpaksa meninggalkan istana karena MPR mencabut
mandat yang pernah diberi sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Setelah habis masanya presiden Abdurrahman Wahid, Megawati yang saat itu
adalah wakil presiden dilantik untuk menggantikan presiden Abdurrahman Wahid
dan ia tercatat sebagai presiden wanita pertama di Indonesia. Presiden Megawati
mempersiapkan segala sesuatu untuk menciptakan pemilihan presiden secara
langsung oleh seluruh rakyat Indonesia, tidak lagi dengan keputusan sidang umum
MPR.

Pada 2004 Susilo Bambang Yudhoyono terpilih menjadi presiden Indonesia


dengan sistem yang telah dibentuk oleh presiden Megawati. SBY mencatat dirinya
dalam sejarah bahwa ia presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat.
Pemilihan presiden pada tahun 2004 sangat menarik untuk diperhatikan, terdapat
banyak berbagai macam mekanisme dalam keseluruhan prosesnya, apa saja? Yaitu:

Pertama, setiap calon presiden diajukan oleh partai politik ataupun gabungan partai
politik tetapi tidak seluruh partai bisa mencalonkan. Metode ini dikenal dengan nama
presidential Threshold, partai yang ingin mengajukan calon presiden harus
mendapatkan minimal 15% kursi di DPR atau suara nasional legislatif 20%. Yang
kedua setiap calon harus mendapat suara 50% agar bisa terpilih menjadi presiden,
apabila tidak ada yang berhasil maka akan dilakukan pemilihan putaran kedua.

Pemilihan presiden pada tahun 3014 masih tetap menggunakan sistem yang sama
yaitu Threshold dan tidak ada kenaikan Threshold, tetapi ada pengurangan calon
menjadi dua calon saja. Hal ini dikarenakan dinamika politik. Dalam pemilihan tahun
2014 ada pembaruan yaitu calon presiden harus mendapatkan minimal 20% suara
dari 17 provinsi.
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.kompasiana.com/bemfeui2014/pemilihan-presiden-
dari-masa-ke-masa_54f7189ea33311190b8b491f
- https://www.neliti.com

Anda mungkin juga menyukai