Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR NASIONAL I HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN

Singaraja, 5 Oktober 2019

EFEKTIVITAS ASAS LUBER JURDIL PADA PEMILU DI INDONESIA


I Gusti Ayu Herlina Dipa Lestari a,1*
a Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
1
Herlinadiva98@gmail.com

ABSTRAK
Pemilihan umum (pemilu) dalam pelaksaannya haruslah dilakukan dengan cara bersih.
Pelaksanaan pemilu di Indonesia menganut asas Luber yang merupakan singkatan dari Langsung,
Umum, Bebas, Rahasia. Pada era reformasi berkembang lagi asas Jurdil, yang merupakan
singkatan dari Jujur, dan Adil. Asas luberjurdil tersebut sangatlah tepat dan efektiv. Asas luberdil
sangat mempengaruhi pemilu di Indonesia. Meski asas tersebut sudah berjalan dengan efektiv di
Indonesia, tetapi pada pemilihan umum (pemilu) yang di selnggarakan khususnya pemilihan umum
(pemilu) tahun 2019 masih banyak ditemu kecurngan-kecurangan yang dilakukan oleh berbagai
pihak. solusi yang dapat diberikan dari adanya penerapan asas luberjurdil tersebut yaitu
pengawasan dari aparat-aparat yang berwajib ataupun dari pantia pengawas pemilu lebih diperketat
lagi sehingga perbuatan kecurangan-kecurangan yang dilakukan tersebut dapat kurangi maupun
diberantas.
Kata Kunci : Pemilu, Asas Luberjurdil, Kefektivan, Solusi.

PENDAHULUAN pertama pada tanggal 14 November 1945 yang


dibebkan oleh dikeluarkannya Maklumat Wakil
Demokrasi di Indonesia adalah suatu Presiden No. X/1945 pada 16 Oktober 1945 dan
proses sejarah dan politik perkembangan diikuti kemudian oleh maklumat Pemerintah pada
demokrasi di dunia secara umum, hingga 3 November 1945 yang berisi tentang seruan
khususnya di negara Indonesia, mulai dari untuk mendirikan partai-partai politik di
pengertiannya serta konsepsi demokrasi menurut Indonesia. Sistem pemerinahan parlementer yang
para tokoh dan founding fathers Kemerekaan pertama di Indonesia dimulai pada 14 November
Indonesia terutama bapak Soekarno, Mohammad 1945 sampai 12 Maret 1946 dibawah
Hatta dan Soetan Sjahrir. Selain itu juga proses ini kepemimpinan Perdana Menteri Pertama
juga mengambarkan perkembangan demokrasi di Indonesia, Soetan Sjahrir atau disebut juga
Indonesia, dimulai saat Kemerdekaan Indonesia, sebagai Kabinet Sjahrir I. Demokrasi Perlementer
berdirinya Republik Indonesia Seikat, di Indonesia semakin kuat dengn memiliki
kemunculan fase kediktatoran Soekarno dalam landasan konstitusional, yaitu Undang-Undang
Orde Lama dan Soeharto dalam Orde Baru, Dasar Sementara 1950.
Hingga Proses Konsolidasi Demokrasi pasca
Reformasi 1998 hingga saat ini. Era Demokrasi Politik di era Demokrasi Parlementer
Parlementer di Indonesia sering juga disebut beberapa kali mengalami ketidakstailan,
bsebagai era demokrasi konstitusional. puncaknya yaitu pada saat gagalnya anggota
Munculnya sistem parlementer di Indonesian Koonstituante dalam membentuk suatu Undang-
disebabkan karena jatuhnya cabinet presidensial Undang dasar yang baru bagi bangsa Inonesia.

275
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SEMINAR NASIONAL I HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
Singaraja, 5 Oktober 2019

Dari kegagalan Kontituante tersebut kemudian Pancasila. Pada masa pemerintahan Soehato
yang apada akhirnya mendorong Presiden demokrasi Pancasila tidak berjalan dengan mulus,
Soekarno mengemukakan Konsepsi Presiden sehingga merebaknya korupsi, kolusi dan
pada tanggal 21 Februari 1957. Dalam konsepsi nepotisme (KKN) dan juga pembangunan
tersebut Presiden Soekarno mengatakan bahwa ekonomi yang dirasakan oleh rakyat yang
demokrasi parlementer adalah demokrasi Barat kemudian menimbulkan masalah kemiskinan
dan Harus diganti. Puncak kekisruhan politik seperti di akhir-akhir masa demokrasi terpimpin.
pada saat itu berakhir pada saat Presiden Akbitnya adalah kelompok-kelompok yang anti
Soekarno mengeluarkan Dekerit Presiden pada 5 terhadap Presiden Soeharto semakin menguat,
Juli 1959 yang menyatakan bahwa konstitusi terutama kelompok intelektual seperti mahasiswa
Indonesia kembali pada Undang-Undang Dasar dan juga kaum pemuda. Kelompok mahasiswa
1945 yang sekaligus juga mengakhiri kabinet dari berbagai universitas di seluruh Indonesia dan
parlementer yang terakhir yang dipimpin oleh Ali juga organisasi-organisasi mahasiswa yang
Sastroamidjojo atau yang juga disebut sebagai tergabunng dalam Kelompok Cipayung
Kabinet Ali II dan juga seluruh sistem demokrasi melakukan aksi demonstrasi menuntut agar
parlementer di Indonesia. Setelah berakhirnya era Soeharto mundur dari Jabatan sebagai Presiden
emokrasi parlementer, negara Indonesia mulai Indonesia. Akhirnya karena teus menerus diterpa
memasuki fase demokrasi lainnya yaitu gelombang demonstrasi yang menuntutnya untuk
demokrasi Tepimpin. Demokrasi terpimpin mundur dan kehilangan kepercayaan dari orang-
dimulsu pada saat Presiden Soekarno orang terdekatnya, Presiden Soeharto akhirnya
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. menyatakan mundur pada 21 Mei 1998 atau yang
Seiring berjalannya waktu, demokrasi terpimpin dikenal sebagai era Reformasi 1998 sekaligus
yang digagas oleh Soekarno semakin menunjukan menandai akhir dari era Pancasila. 1
penyelewengan dan justru menjauhi konsep dan
nilai demokrasi itu sendiri, hal tersebut bukan Pemilihan Umum (pemilu) di Indonesia
hanya dikarenan adanya intervensi penuh pada pada awalnya ditunjukan untuk memilih anggota
lembaga legislative dan yudikatif tetapi juga lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD, Provinsi,
terdapat pembredelan terhadap partai politik yang dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah Amendemen
dianggap melawan presiden Soekarno.Era keempat Undang-Undang 1945 pada tahun 2002,
demokrasi terpimpin berakhir dengan peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres),
sejarah yang sangat kela bagi Bangsa Indonesia, yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati
yaitu Peristiwa Gerakan 30 September/Partai untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari
Komunis Indonesia atau yang kita kenal dengan rakyat sehingga pilpres pun dimasukanke dalam
G30S/PKI. Jumlah korban dalam peritiwa rangkaian dari pemilu.Pemilihan Presiden untuk
tersebut bukan hanya 6 jenderal dan 1 oerwira selanjutnya seiring berjalannya waktu
Angkatan Darat Indonesia sajar, tetapi juga dilaksanakan melalui pemilu. Pilpres sebagai
(diduga) jutaan orang komunis yang sebenarnya bagian dari pemilu mulai diadakan pertama kali
tak tauhu menau tentang G30S/PKI tersebut ikut pada pemilu tahun 2004. Pada tahun 2007,
terbantai hamper diseluruh wilayah Indonesia. berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun
G30S/PKI selain mengakhiri era demokrasi 2007 pemilihan kepala daerah (pilkada) juga
terpimpin, sekaligus juga mengawali suatu fase dimasukan sebagai bagian dari rezim pemilu .
kediktatoran yang dipimpin oleh Jenderal Pemilihan Umum atau pemilu pertama kali
Soeharto atau yang disebut sebagai era demokrasi diadakan di Indonesia pada tahun 1955, dari tahun
tersebut sudah tercatat sebanyak 12 kali Indonesia

1
Wikipedia, 2019, Demokrasi_di_Indonesia, URL:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_di_Indo
nesia , diakses pada tanggah 2 Oktober 2019

276
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SEMINAR NASIONAL I HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
Singaraja, 5 Oktober 2019

telah melaksanakan pemilu, yaitu pada tahun dilakukan dengan cara bersih. Bersih yang
1971, 1977, 1982, 1992, 1997, 1999, 2004, dimaksud disini yaitu tidak menggunakan cara
2009,2014, 2019. Pemilu pertama dilaksanakan licik atau dengan cara menyuap ataupun
pada tanggal 29 September untuk memlih membagi-bagikan sejumlah uang maupun barang
anggota-anggota Dewan Perwakilan akyat untuk menarik minat pemilih, sehingga sesorang
(DPR). Pemilihan Umum pertama diikui oleh 11 yang mencalonkan diri dapat terpilih nantinya.
Peserta yang terdiri dari 36 partai politik, 34 Pemilu juga harus dilaksanakan secara bebas
organisasi kemasyarakatan, dan 48 perorangan. yaitu pemilu yang member kebebasan kepada
Pemlihan umum kedua, dilakukan pada 15 setiap pemilih untuk memberi suaranya kepada
Desember untuk memilih anggota-anggota para calon atau kepada partai politik menurut
Dewan Konstituante. Pemilihan umum kedua pilihannya sendiri.
diikuti oleh 91 peserta yang terdiri dari 39 partai
politik, 23 organisasi kemasyarakatan, dan 29 Konstitusi di Indonesia mengatur
perorangan. mengenai pemilu di Indonesia di dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 22E, untuk menjamin
Pemilu 1971 ditujukan untuk memilih hak rakyat Indonesia dalam memilih pemimpin
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)dengan dan wakil pemimpin pilihan mereka. Dalam
sistem pemilihanang proporsional dengan stelsel Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 22E dijelaskan
daftar. Pemilu 1999 juga menerima partisipasi bahwa Pemilu dilaksanakan secara langung,
demokrasi di Indonesia, hal tersebut terbukti dari umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima
jumlah peserta yang mengikui pemilihan tahun sekali sesuai dengan Undang-Undang
sebanyak 48 partai politik. pemilu 2014 Nomor 15 Tahun 201 tentang Penyelenggara
masyarakat secara langsug dapat memilih DPR, Pemilihan Umum.
DPD, DPRD, Presiden, dan Wakil Presiden.
Pemilu 2009, merupakan pemilihan umum Pelaksanaan pemilu di Indonesia
setelah pemilu 2004 yang diikuti dengan menganut asas Luber yang merupakan singkatan
pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden. dari Langsung, Umum, Bebas, Rahasia. Asas
Pemilu 2014 dilaksanakan dua kali, yang pertama Luber sudah ada sejak jaman Orde Baru.
untuk memilih anggota legislatif, kemudian yang Kemudian pada era reformasi berkembang lagi
kedua untuk memilih Presiden dan Wakil asa Jurdil, yang merupakan singkatan dari Jujur,
Presiden. Pemilu 2019 diselenggarakan secara dan Adil. Adapun yang dimaksud dengan asas
serentak antara pemilu legislatif dan pemilu Luber dan Jurdil adalah :
Presiden serta Wakil Presiden pada tanggal 17
April 2019 . 2Dari latar belakang diatas maka 1. Langsung
dapat ditarik permasalahan, apakah penerapan Yang artinya rakyat sebagai
asas luberjurdil di Indonesia sudah efektiv ? serta pemilih mempunyai hak untuk
bagaiamana solusi yang dapat diberikan dari secara langsung memberikan
adanya penerapan asas tersebut ? suaranya sesuai dengan
kehendak hati nuraninya an
PEMBAHASAN juga tanpa perantara.
2. Umum
Seperti yang telah kita ketahui, negara Yang artinya semua Warga
Indonesia sudah beberapa kali melaksanakan Negara Inoenesia yang telah
pemilihan umum (pemilu). Pemilihan umum berumur 17 tahun atau telah
(pemilu) dalam pelaksanaannya haruslah menikah berhak untuk ikut

2
Wikipedia, 3 Oktober 2019, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_d
Pemilihan_umum_di_Indonesia, URL: i_Indonesia , diakses pada : 4 Oktober 2019

277
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SEMINAR NASIONAL I HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
Singaraja, 5 Oktober 2019

memilih dan telah berusia 21 penyelenggaran pemilu yang aman di Indonesia.


tahun berhak di pilih dengan Asas luberjurdil tersebut sangatlah tepat dan
tanpa ada diskriminasi efektiv. Asas luberdil sangat mempengaruhi
(pengecualian) pemilu di Indonesia, dari adanya asas tersebut
3. Bebas masyarakat pemilih bebas memilih sesuai dengan
Yang artinya rakyat pemilih isi hati dan kehendaknya tanpa paksaan atau
berhak memilih menurut hati intervensi dari berbagai macam pihak. Di
nuraninya, tanpa adanya Indonesia sendiri penerapan dari asas tersebut
pengaruh, tekanan atau paksaan sudah efektiv. Terbukti pada pemilihan umum
dari siapa pun / dengan apapun. yang diselenggarakan dari tahun ke tahun.
4. Rahasia
Yang artinya rakyat pemilih Meski asas tersebut sudah berjalan
ijamin oleh peraturan tidak dengan efektiv di Indonesia, tetapi pada
akan diketahui oleh pihak siapa pemilihan umum (pemilu) yang di selnggarakan
pun dan dengan jalan apapun khususnya pemilihan umum (pemilu) tahun 2019
siapa yang dipilihnya dan masih banyak ditemu kecurngan-kecurangan
kepada siapa suaranya yang dilakukan oleh berbagai pihak. Kecurangan-
diberikan . kecurangan tersebut berupa money politik.
5. Jujur Terdapat pihak-pihak yang mencalonkan diri
Yang artinya dalam pada saat pemilu 2019 yang tertangkap
penyelenggaraan pemilu, memberikan sejumlah uang ataupun membagi-
penyelenggaraan pelaksana, bagikan suatu barang kepada masyarakat pemilih
peemrintah dan partai politik dengan tujuan agar masyarakat pemilih tersebut
peserta pemilu, pengawas dan nantinya pada saat pemilihan umum dapa
pemantau pemilu, termasuk memilihnya. Cara-cara licik seperti itu masih saja
pemilih, serta semua pihak terjadi di Negara Indonesia ditengah keefektivan
yang terlibat secara tidak asas luberjurdil tersebut. Tentunya sangat
langsung, harus bersikap secara disayangkan sekali, tetapi diluar kecurangan-
jujur sesuai dengan peraturan kecurangan yang dilakukan oleh beberapa pihak
perundang-undangan yang tersebut, banyak juga seseorang yang
berlaku di Indonesia. mencalonkan diri tidak menggunakan cara-cara
6. Adil yang curang.
Yang artinya dalam
penyelenggaraan pemilu setiap Penerapan asas luberjurdil di Indonesia
pemilihan dan partai politik sebenarnya sudah sangat efektiv. Hal-hal ataupun
peserta pemilu mendapat kecurangan-kecurangan yang terjadi tersebut
perlakuan yang sama serta bukan salah pemerintah dalam menerapkan asas
bebas dari kecurangan pihak tersebut, melainkan kembali lagi pada diri setiap
mana pun.3 orang atau masing-masing orang itu sendiri.
Seberapa sadarnya akan maksud dan tujuan dari
Dalam penyelenggaran pemilu di adanya asas luberjurdil tersebut. Dari adanya hal
Indonesia, penggunaan asas tersebut sangatlah tersebut, solusi yang dapat diberikan dari adanya
berpengaruh dalam pemilihan umum. Isi dari penerapan asas luberjurdil tersebut yaitu
masing-masing asas tersebut sangat tepat guna pengawasan dari aparat-aparat yang berwajib
kepentingan kepentingan kelancaran ataupun dari pantia pengawas pemilu lebih

3
Frenki, Asas-Asas Dalam Pelaksanaan Pemilihan Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung,
Umum Di Indonesia Menurut Fiqh Siyasah, Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019

278
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SEMINAR NASIONAL I HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
Singaraja, 5 Oktober 2019

diperketat lagi sehingga perbuatan kecurangan- DAFTAR PUSTAKA


kecurangan yang dilakukan tersebut dapat
kurangi maupun diberantas. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_di_In
donesia
Efektivitas asas luberjurdil tersebut
benar-benar bisa berjalan dengan bagus apabila https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umu
solusi tersebut benar-benar sudah dapat m_di_Indonesia
diterapkan dengan baik. Tetapi selain penerapan
solusi tersebut, kesadaran dari masing-orang juga Frenki, Asas-Asas Dalam Pelaksanaan
perlu ditingkat oleh dirinya sendiri, karena jika Pemilihan Umum Di Indonesia Menurut Fiqh
orang-orang tersebut tidak mempunya Siyasah, Fakultas Syariah IAIN Raden Intan
Lampung, Diakses pada tanggal 4 Oktober
kesadaran dari dirinya sendiri, maka akan
2019
susah juga untuk dapat menerapkan asas
tersebut dengan baik. Keefektivan asas
tersebut dapat dikatakan berjalan dengan baik
apabila sudah berkurangnya atau tidak ada
lagi kecurngan-kecurangan yang dilakukan
selama pemilihan umum (pemilu).
KESIMPULAN
Pemilihan umum (pemilu) dalam
pelaksaannya haruslah dilakukan dengan cara
bersih. Konstitusi di Indonesia mengatur
mengenai pemilu di Indonesia di dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 22E, untuk menjamin
hak rakyat Indonesia dalam memilih pemimpin
dan wakil pemimpin pilihan mereka.
Pelaksanaan pemilu di Indonesia menganut asas
Luber yang merupakan singkatan dari Langsung,
Umum, Bebas, Rahasia. Asas Luber sudah ada
sejak jaman Orde Baru. Kemudian pada era
reformasi berkembang lagi asa Jurdil, yang
merupakan singkatan dari Jujur, dan Adil. Asas
luberdil sangat mempengaruhi pemilu di
Indonesia, dari adanya asas tersebut masyarakat
pemilih bebas memilih sesuai dengan isi hati dan
kehendaknya tanpa paksaan atau intervensi dari
berbagai macam pihak. Di Indonesia sendiri
penerapan dari asas tersebut sudah efektiv. Solusi
yang dapat diberikan dari adanya penerapan asas
luberjurdil tersebut yaitu pengawasan dari aparat-
aparat yang berwajib ataupun dari pantia
pengawas pemilu lebih diperketat lagi sehingga
perbuatan kecurangan-kecurangan yang
dilakukan tersebut dapat kurangi maupun
diberantas.

279
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Anda mungkin juga menyukai