Anda di halaman 1dari 12

No.

Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

PROSEDUR KERJA
PENANAMAN KACANGAN

Diperiksa Oleh: Disiapkan Oleh:


General Manager Manager Estate

I Wayan Arianto Jimmy Ferinando Karo Karo


Tanggal : Tanggal :

Disahkan Oleh :
Direktur produksi

M. Riyanta
Tanggal :

Riwayat Perubahan Dokumen:


REVISI
No TGL. REVISI RINGKASAN PERUBAHAN HALAMAN
KE-

Halaman 1 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

1. TUJUAN
Menetapkan konservasi tanah dan air, penyediaan bahan organik dan hara N (nitogen agar menghasilkan
tanaman kelapa sawit yang sesuai dengan kriteria mutu yang berlaku di perusahaan.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku di seluruh wilayah operasional perusahaan yang dikelola PT. Binanga Mandala dan
akan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan keadaan wilayah penerapannya bila dibutuhkan.

3. REFERENSI
3.1. Manual Tata Kelola Organisasi Perusahaan

4. DEFINISI DAN SINGKATAN

5. TANGGUNG JAWAB
Seluruh uraian prosedur ini diimplementasikan sepenuhnya kepada Pelaksana Lapangan, Mandor,
Asisten, Askep, Manager dan General Manager serta harus bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan
pengawasan terhadap prosedur kerja ini.

6. URAIAN PROSEDUR
6.1. Jenis kacangan yang digunakan dikategorikan dalam 2 kelompok :
6.1.1. Kacangan konvensional
• PJ (Pueraria javanica)

• CM (Colopogonium mucunoides)

• CC (Colopogonium caeruleum)

6.1.2. Mucuna sp
• Mb (Mucuna bracteata)

• Mc (Mucuna cochichinensis)

Halaman 2 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

Photo 1.2 Biji LCC jenis Colopogonium caeruleum/Cc (kiri) dan Colopogonium mucunoides/Cm (kanan)

Photo 3.4 Biji LCC jenis Centrosema pubescene/Cp (kiri) dan Pueraria javanica/Pj (kanan)

Photo 5.6 Biji LCC jenis Mucuna brateata/Mb (kiri) dan Mucuna cochichinensis/Mc (kanan)

6.2. Kacangan Konvensional


6.2.1. Persiapan Penanaman Biji Kacangan
a. Penanaman kacangan dapat mulai dilakukan setelah kegiatan pemancangan.

b. Campuran kacangan penrfiup tanah yang dianjurkan adalah :

Halaman 3 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

Jenis Kacangan A B C

Colopogonium mucunoides 2.5 kg 2.0 kg 2.0 kg

Centrosema pubescene - - -

Pueraria phaseoloides - - -

Colopogonium caeruleum 0.5 kg 1.0 kg 1.0 kg

Mucuna brateata - - -

Pueraria javanica 3.0 kg 2.5 kg 2.0 kg

Total 6.0 kg 5.5 kg 5.0 kg

Tabel 1. Campuran kacangan penutup tanah yang dianjurkan

c. Untuk meningkatkan persentase perkecunbahan (viabilitas), direkomendasikan untuk


melakukan skarifikasi (scarification) atau pelukaan pada biji kacangan yang akan
ditanam.
d. Penggunaan (inokulasi) bakteri Rhizobium leguminasorum pada saat tanam
kacangan dapat dilakukan jika dibutuhkan.
6.2.2. Penanaman Kacangan Penutup Tanah (LCC)
Penanaman bibit kacangan secara konvensional biasanya menggunakan alat tugal atau
sistim larik.

a. Jika areal belum bersih dari gulma atau masih kotor (ditumbuhi gulma), perlu dibuat
jalur selebar 1.0 m yang dibersihkan atau disemprot dengan herbisida sebelum
penanaman kacangan.
b. Pada areal berkontur, kacangan ditanam diantara teras atau tanggul kontur (lihat
Gambar 2).
c. Biji kacangan dicampur pupuk Rock Phosphate (RP) dengan rasio I : 1.
d. Biji ditanam pada 4 jalur setiap gawangan. Jarak jalur 1 ke pokok sawit adalah 2.3m.
e. Jarak jalur 1 ke jalur 2 adalah 0.6 m. Ada jarak selebar 1.8 m dari jalur 2 ke jalur 3.
Jarak jalur 3 ke jalur 4 adalah 0.6 m. Jarak jalur 4 ke potot sawit adalah 2.3 m,
demikian seterusnya untuk gawangan selanjutnya (lihat Gambar 3).
f. Pancang kecil ditempatkan pada ujung jalur sebagai pedoman untuk penanam.
g. Parit dangkal dibuat pada jalur tanam dengan cangkul. Jika pembuatan parit sulit
dilakukan, maka biji ditanam pada lubang dengan interval 0.5 m yang dibuat dengan
cangkul.
h. Biji diletakkan dalam parit atau lubang dan ditutup dengan lapisan tanah atas setebal
1.0 cm.

Halaman 4 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

i. Periksa jumlah biji yang sudah digunakan dan areal yang sudah ditanami oleh setiap
pekerja untuk mengetahui apakah kerapatan tanam yang diinginkan sudah tercapai.
6.2.3. Pemupukan Kacangan
Dosis pemupukan dasar (RP) adalah sama dengan dosis anjuran campuran kacangan
kg/ha. Sebagai contoh : dengan menggunakan dosis campuran kacangan 6kg/ha, maka
dosis pupuk dasar RP adalah 6 kg/ha.

RP = 6 kg/ha (PJ, CM, CC)

Program pemupukan lanjutan (PJ, CM dan CC)

NPK = 20 kg/ha (umur 4 minggu)

RP = 200 kg/ha (umur 8 dan 14 minggu)

Kacangan Mucuna bracteata (Mb)

Jadwal pemupukan Mucuna bracteata di lapangan adalah sebagai berikut :

Bulan Setelah Tanam Jenis Pupuk Dosis

Saat Tanam RP 30 gr/lubang


2 NPK 40 kg/ha
4 RP 200 kg/ha
8*) RP 100 kg/ha
10*) RP 100 kg/ha

Tabel 2. Jadwal pernupukan Mucuna bracteata.

Catatan : *)

Tidak ada lagi pemupukan di atas 14 minggu setelah tanam,kecuali dengan pertimbangan
khusus yang akan diambil Dept.Agronomi

6.2.4. Pengendalian Gulma

Pada areal dengan topography dan areal bekas semak belukar, pengendalian gulma
disarankan dilakukan selcara manual. Jalur seluas 0.5 m pada kedua sisi jalur tanam
kacangan harus dipertahankan bebas dari gulma dengan cara pengendalian gulma yang
berulang-ulang, karena jalur tersebut akan memberikan kesempatan kacangan untuk
tumbuh tanpa adanya saingan dengan gulma.

Halaman 5 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

Pengendalian ini diperlukan hanya pada saat perkembangan kacangan atau jika
pertumbuhan gulma sangat lebat. Pengendalian dengan menggunakan herbisida hanya
diijinkan pada saat tanaman sawit sudah berumur > 2 tahun. Penggunaan herbisida secara
selektif harus dilakukan secara hati - hati untuk menghindari percikan/tetesan herbisida
yang dapat merusak tanaman kelapa sawit muda atau kacangan.

Guna mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan LCC yang baik, maka selama 4
bulan pertama harus dilakukan pengendalian gulma secara intensif jumlah rotasi dan
interval pengendalian tergantung kepada pertumbuhan gulma setempat.

6.3. Mucuna bracteata (Mb)


6.3.1. Mucuna bracteata (Mb) adalah legume cover crop (LCC) yang cocok untuk dipergunakan di
perkebunan kelapa sawit.

Mucuna bracteata ini memiliki beberapa sifat unggul diantaranya :

a. Pertumbuhan yang jagur (vigour).


b. Dapat memproduksi biomassa 3 (tiga) sampai 4 (empat) kali lebih banyak dari pada
kacangan penutup tanah (LCC) biasa (konvensional).
c. Panjang akar dapat mencapai 3 (tiga) meter ke dalam tanah (dapat digunakan untuk
mencegah erosi pada areal berbukit).
d. Sangat toleran terhadap naungan yang berat.
e. Sesuai padakondisi kering.
f. Sesuai pada kondisi dengan curah hujan dan periode kering yang ekstrim.

Penyediaan benih yang berkualitas baik merupakan syarat penting dalam pengembangan
Mucuna bracteata, namun disebabkan harga benihnya yang mahal direkomendasikan
untuk melakukan usaha perbanyakan di lapangan secara vegetative.

6.3.2. Mengisi dan Menyusun Polybag


a. Ukuran polybag yang digunakan adalah 5 x 7 inchi.
Untuk penanaman Mucuna bracteata pada lahan - lahan yang sangat berpasir seperti
di Kalimantan Tengah, penggunaan polybag bibitan karet lebih sesuai dengan
karakteristik perakaran Mucuna bracteata yang dalam.
b. Tanah yang diisi ke dalam polybag terdiri dari campuran tanah topsoil dan pasir
dengan perbandingan 2 :1 (2 bagian tanah mineral + 1 bagian pasir dicampur merata).
Pupuk phospate ditambahkan ke dalam campuran tanah dan pasir dengan dosis 40 -
50 kg/m3 (dengan asumsi 40 gr/polybag) untuk campuran tanah sebanyak 1m 3 yang
dicampur merata bersamaan dengan pencampuran tanah dan pasir.
c. Polybag yang sudah berisi campuran tanah dan pasir tersebut harus dihentakkan
sebanyak 2-3 kali untuk memastikan media dalam polybag padat sehingga bisa tegak
jika diletakkan di tanah.

Halaman 6 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

d. Kemudian setelah itu polybag disusun rapat dan rapi ke dalam petak persemaian yang
sudah disiapkan terdahulu.
6.3.3. Penyediaan Benih

a. Pelukaan Biji Benih dan Pemilahan (Pemisahan) Biji

• Pelukaan biji (scarifrkasi) perlu dilakukan sebelum ditanam. Hal ini berguna
untuk membantu penyerapan air oleh biii benih sehingga akan mendapatkan
perkecambahan benih yang tinggi. Aturan pelukaan tersebut adalah dengan
melukakan kulit pada bagian ujung depan biji dengan menggunakan pemotong
kuku atau pisau kecil "cutter" (lihat gambar 4).

• Setelah dilakukan pelukaan, selanjutnya kita harus memilah – milah biji


menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu:
✓ Kotiledon yang berwama keputihan diketegorikan sebagai biji benih
bernas (kategori A).
✓ Kotiledon berwarna keperakan dikategorikan sebagai biji benih kurang
bernas (ketegori B).
✓ Biji yang berlubang, kecil dan berkerut dikategorikan sebagai benih rusak
(kategori C).
• Biji - biji tersebut harus dipisah - pisahkan sesuai dengan kategori yang sudah
ditetapkan.
• Hanya biji - biji dengan kategori A dan B saja yang boleh disemaikan di
polybag, sedangkan benih dengan kategori C harus dibuang.
• Biji dengan kategori A dan B harus ditanam dalam kawasan yang berlainan.

b. Penyemaian Benih

• Biji yang sudah dilukakan tersdbut harus disemaikan pada hari yang sama.
• Kedalaman tanam biji adalah 0.5 cm.
• Cara yang betul menanam biji ke dalam polybag adalah dengan meletakkan
bagian hilum kebawah.
• Tutup biji yang sudah ditanam dengan lapisan tanah yang tipis hingga
permukaan tanah rata kembali.
• Tidak diperlukan naungan pada persemaian tersebut.
6.3.4. Penyiraman Benih

Penyiraman benih diperlukan untuk memastikan tanaman/benih mendapatkan air dalam


jumlah yang mencukupi untuk pertumbuhan dan pembesarannya.

Penyiraman dilakukan agar kelembaban tanah tetap terjaga tetapi tidak berlebihan.
Hindari penggenangan air di dalam polybag.

Teknik penyiraman benih sebagai berikut :

Halaman 7 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

a. Penyiraman benih biji yang sudah ditanam langsung dilakukan setelah biji baru saja
ditanam.
b. Jumlah air harus mencukupi sehingga tanah disekeliling tanaman basah.
c. Rotasi penyiraman sangat bergantung kepada cuaca, penyiraman sebaiknya
dilakukan pada saat pagi dan sore hari.
d. Hindari penyiraman yang berlebihan karena dapat menyebabkan benih menjadi
busuk.
e. Disarankan penyiraman semaian dilakukan dengan menggunakan "slang sumisansui
" untuk mendapatkan siraman yang seragam dan pukulan air yang lembut pada tanah
dalam polybag.
f. Air yang digunakan untuk penyiraman haruslah berasal dari sumber air yang beisih
dan harus meng-cover seluruh benih yang ada di areal persemaian.

6.3.5. Perlindungan Hama dan Penyakit (P&D)

Perlu dilakukan perlindungan terhadap hama dan penyakit pada tanaman Mucuna
bracteata ini, terutama serangan serangga perusak, penyakit dan jenis perusak lainnya
yang menyerang. Adapun perlakuannya adalah sebagai berikut :

a. Penyemprotan dengan bahan kimia dilakukan sebelum dilakukan penyiraman dan


sebaiknya jangan dilakukan penyiraman pada saat tanaman baru saja disemprot
dengan kimia.

b. Perlindungan terhadap hama perusak mulai dilakukan pada saat tanaman Mucuna
bracteata berumur 2 minggu sesudah tanam. Bahan kimia yang dianjurkan adalah
Chlorphyrofos dengan konsentrasi/dosis 2.5 ml per liter air.

6.3.6. Pemangkasan

Bertujuan untuk mengubah kepadatan/kerapatan yang dapat Mucuna bracteata. bentuk


tanaman atau mengurangi mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Teknis pemangkasan sebagai berikut :

a. Pemangkasan dilakukan untuk memudahkan pekerjaan pemindahan bibit Mucuna


bracteata dari persemaian ke areal penanaman di lapangan.

b. Pemangkasan dilakukan 2 (dua) minggu sebelum tanaman dipindahkan ke areal


penanaman jika diperlukan.

c. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong ujung sulur batang dengan pisau
atau gunting pemangkas.

Halaman 8 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

6.3.7. Pindah Tanam (Transplanting) ke Areal

a. Untuk mempercepat pertumbuhan Mucuna bracteata di lapangan, lakukan


pengendalian gulma di pertanaman (purification) kacangan yang dimulai dari 2
bulan pertama Bibit Mucuna bracteata baru boleh dipindahkan ke lapangan setelah
berumur 6 - 8 minggu setelah ditanam dipersemaian.

b. Jalur penanaman perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum ditanami.

c. Ukuran lubang yang sesuai adalah 15 cm x 15 cm x 15 cm, taburkan pupuk RP


sebanyak 30 gr ke dalam lubang tanam.

d. Harus berhati * hati ketika membuka polybag untuk menghindari kerusakan atau
kepatahan pada akar tanaman.

e. Kacangan Mucuna bracteata ditanam secara berbaris diantara barisan pokok sawit.

f. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 4 meter atau 300 tanaman untuk areal seluas 1
ha (ihat gambar 4), namun apabila percepatan penutupan areal oleh kacangan
sangat dibutuhkan dilapangan maka kebutuhan Mucuna Bracteata dilapangan dapat
ditambah, mulai dari 4:1 (4 MB untuk 1 pokok tanaman kelapa sawit) atau 572
tanaman/Ha hingga 8:1 atau 1.144 tanaman/Ha. Dan jarak tanaman MB juga
disesuaikan dengan proporsi BM : tanaman kelapa sawit itu sendiri.

g. setelah tanam, dengan prosedur yang sama pada pengendalian gulma unfirk
kacangan biasa.

6.3.8. Perbanyakan Vegetative Mucuna bracteata (Mb) di Lapangan

Mucuna bracteata dapat juga diperbanyak di lapangan dengan cara vegetatif, yaitu melalui
mekanisme pembenaman (enten) batang ke dalam polybag kecil berwarna putih.

Tahapan perbanyakan Mucuna bracteata secara vegetative:

Biji Bibit (polybag) Lapangan Perbanyakan vegetative

Setelah pertumbuhan bibit Mucuna bracteata di porybag kecil membentuk sulur (minimal
dengan panjang 1.0 m dan berjumlah sedikitnya 3 sulur), dapat ditransplanting ke
lapangan, biasanya setelah berumur 1.5 bulan di polybag.

Untuk mencegah stress di lapangan pada tahap penanaman awal, penyiraman dapat
dilakukan pada kondisi kering dan dapat diaplikasi serasah (bahan organik) disekitar
piringannya.

Halaman 9 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

Sulur Sulur

Baby polybag putih Baby polybag putih

Gambar 1. Teknik perbanyakan Mucuna bracteata y ang direkomendasikan.

Catatan:

Khusus pada areal dengan kandungan pasir tinggi untuk pembibitan Mucuna braeteata
disarankan menggunakan polybag yang biasa digunakan pada pembibitan karet.

0.6m

0.6m Palm row

Palm row

Double compressed
bands

Gambar 2. Cara menanam kacangan penutup tanah (LCC) pada areal terasan

Halaman 10 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

Legume drills for cover crop


C. caeruleum

Palm
0.6m 0.6m

Palm Legume drill for

C.caeruleum

2.3 m 1.8 m 2.3 m 9.2 m

7.6 m

Gambar 3. Cara menanam kacangan penutup tanah (LCC) pada areal rata (flat)

Photo 7. Vegetative Mucuna bracteate

Halaman 11 dari 12
No. Dokumen : BM-PK-AGR-003
Tanggal Berlaku : 02 Januari 2019
Revisi No. :0
Tanggal Revisi :0
PENANAMAN KACANGAN

4m

Gambar 4. Bagan penanaman Mucuna bracteata di areal kelapa sawit

6.4. PELAPORAN ADMINISTRASI


Pelaporan adminitrasi operasional penanaman kacangan seperti laporan harian pemeliharaan,
pemakain bahan kimia dan lainnya bisa memakai formulir pemeliharaan tanaman yang tercantum
didalam Prosedur pemeliharaan tanaman BM-PK-AGR-005 Pengendalian Gulma Pada Kelapa
Sawit.

7. LAMPIRAN

Halaman 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai