Anda di halaman 1dari 3

PENGAMBILAN SAMPEL

LABORATORIUM
Rumah Sakit Umum Daerah No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas 849.4/359/RSUD.KPS/VI/2019 0 3
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur,
Tanggal Terbit :
PROSEDUR 01 Juni 2019
OPERASIONAL dr. Agus Waluyo, MM
NIP. 19710821 200012 1 002

Pengertian Pengambilan sampel laboratorium adalah tata cara pengambilan sampel


darah dari vena pasien.
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan permintaan
pemeriksaan laboratorium bagi petugas.
2. Mencegah kesalahan pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel.
Kebijakan Pedoman pelayanan laboratorium RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas sesuai Peraturan Direktur RSUD dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Kuala Kapuas No : 849.4/448/RSUD.KPS/VI/2019.
Referensi 1. Good Laboratory Practices , 2008.
2. Permenkes 411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik.
3. Permenkes Nomor 43 Tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik yang Benar.
Prosedur
1. Analis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Analis mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan, yaitu :
a. Vacutainer needle (jarum vacutainer)
b. Vacutainer needle holder
c. Vacutainer tubes (tabung vakutainer) sesuai jenis sampel pemeriksaan
d. Wing needle
e. Spuit
f. Tourniquette (pembendung)
g. Kapas alkohol
h. Plester / Hypafix
i. Swab Alkohol 70 %
3. Analis menyapa memperkenalkan diri serta menjelaskan kepada pasien
mengenai jenis pemeriksaan serta tindakan yang akan dilakukan
4. Melakukan pengambilan darah
a. Pengambilan darah dengan spuit
1) Menyiapkan tourniquette, spuit, tabung, plester
2) Meminta pasien meletakkan tangannya di atas meja
3) Melakukan palpasi (perabaan) pada lokasi vena yang akan ditusuk
4) Memasang turniquette pada lengan + 3 jari di atas lipatan siku.
Pemasangan turniquette tidak boleh lebih dari 1 menit untuk
mencegah terjadinya hemokonsentrasi.
5) Lokasi vena yang akan ditusuk didesinfeksi dengan kapas alkohol
70 % dengan sekali usapan.

Page 1 of 3
6) Menusuk vena pasien dengan posisi lubang jarum menghadap ke
atas. Setelah darah terlihat masuk ke dalam spuit, thorah ditarik
hingga didapatkan volume darah yang diinginkan.
7) Melepas turniquette, menutup tempat jarum ditusukkan dengan
kapas dan menarik jarum spuit dari vena dengan segera.
Selanjutnya meletakkan spuit pada tempat yang disediakan.
8) Menutup kapas tersebut dengan plester / hypafix.
b. Pengambilan darah dengan vacutainer needle (jarum vacutainer)
1) Menyiapkan turniquette, jarum, holder, tabung dan plester /
hepavyx.
2) Memasang jarum pada holder dengan cara memasukkan bagian
jarum yang tertutup karet ke dalam lobang holder lalu memutarnya
searah jarum jam hingga kencang.
3) Meminta pasien untuk meletakkan tangannya di atas meja.
4) Melakukan palpasi (perabaan) untuk mencari lokasi vena yang
akan ditusuk.
5) Memasang turniquette pada lengan + 3 jari di atas lipatan siku.
Pemasangan tidak boleh lebih dari 1 menit untuk mencegah
terjadinya hemokonsentrasi.
6) Mendesinfeksi lokasi vena yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol 70 % dengan sekali usapan.
7) Menusukkan jarum pada vena pasien dengan posisi lobang jarum
menghadap ke atas.
8) Memasukkan tabung vacutainer ke dalam holder dengan cara
mendorongnya hingga tertancap pada jarum. Selanjutnya darah
akan terhisap masuk ke dalam tabung dan akan berhenti sendiri
jika volume telah sesuai dengan kapasitas isi tabung.
9) Jika diperlukan sejumlah volume darah lagi (misalnya untuk jenis
pemeriksaan yang lain), tabung vakutainer pertama ditarik dari
holder lalu dimasukkan tabung yang kedua/berikutnya dan
seterusnya sesuai aturan urutan tabung hingga didapatkan volume
darah yang dikehendaki.
10) Melepas turniquette lalu menarik (mengeluarkan) tabung dari
dalam holder
11) Menutup daerah vena yang ditusuk dengan kapas dan segera
menarik keluar jarum dari vena.
12) Menutup kapas tersebut dengan plester / hypafix.

c. Pengambilan darah vena dengan menggunakan wing needle


1) Jika menggunakan spuit
a) Melepaskan bagian jarum yang berpelindung karet
b) Melepaskan jarum spuit
c) Memasang selang wing needle pada ujung spuit dengan cara
memutar searah jarum jam hinga kencang.
2) Melakukan pengambilan darah seperti pada cara pengambilan
darah menggunakan spuit.

Page 2 of 3
Alur Kegiatan -
Unit Terkait 1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Rawat Jalan
Dokumen Terkait 1. Pedoman Pelayanan Laboratorium
2. SPO Penerimaan Sampel Laboratorium
3. SPO Persiapan Pasien
4. SPO Pelayanan Sampling
5. SPO Pengambilan Sampel Rawat Inap
6. SPO Pengumpulan Sampel Oleh Pasien
7. SPO Penyimpanan Sampel
8. SPO Pengiriman Sampel
Catatan Perubahan -
Lampiran -

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai