(PAK)
DIARE
1. Pengertian (Definisi) Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari pada
biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24 jam, atau frekuansi buang air
besar cair lebih dari 3 kali perhari. Buang air besar tesebut dapat/tanpa
disertai lendir dan darah. (Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan
Diagnosis Medis & Nanda, 2015).
DIARE
giardia lamblia, trichomonas hominis), jamur
(cardida albicans).
2) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan
makanan seperti otitis media akut (OMA), Tonsilitis /
tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya.
b. Faktor malabsorbsi
1) Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa,
maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting
dan tersering (intoleransi laktosa).
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsorbsi protein
c. Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Faktor psikologis , rasa takut dan cemas jarang, tetapi dapat terjadi
pada anak.
2. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan tinja
i. Makroskopis dan mikroskopis
ii. Ph dan kadar gula dalam tinja
iii. Biakan dan resitensi feses (colok dubur)
b. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa (pernafasan kusmaul )
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal
ginjal.
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium,
dan posfat.
3. Diagnosa Keperawatan 1. Diare (D.0020)
2. Hipovolemia (D.0023)
3. Defisit nutrisi (D.0019)
4. Hipertermia (D.0130)
5. Resiko ketidakseimbangan cairan (D.0036)
6. Resiko ketidakseimbangan elektrolit (D.0037)
7. Resiko syok (D.0039)
DIARE
DIARE
menurun,hematokrit meningkat,haus,lemah )
b. Monitor intake dan output cairan
c. Hitung kebutuhan cairan
d. Berikan asupan cairan oral
e. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
f. Kolaborasi pemberian cairan isotonis,hipotonis dan koloid
DIARE
d. Monitor komplikasi akibat hipertermia
e. Sediakan lingkungan yang dingin
f. Longgarkan atau lepaskan pakaian
g. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
h. Berikan cairan oral
i. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis ( keringat berlebih )
j. Lakukan pendinginan eksternal ( mis.kompres dingin pada
dahi,leher,dada,abdomen,aksila )
k. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
l. Berikan oksigen,jika perlu
m. Anjurkan tirah baring
n. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
DIARE
g. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
h. Dokumentasikan dan informasikan hasil pemantauan
Intervensi Keperawatan
6. Informasi dan Edukasi 1) Banyak minum air putih 1500 – 2000ml perhari
2) Hindari konsumsi minuman bersoda/minuman ringan yang banyak
mengandung glukosa karena glukosa dapat menyebabkan air terserap
ke usus sehingga memperberat kondisi diare.
3) Biasakan cuci tangan dengan sabun dan air tiap kali sesudah buang air
besar atau kecil dan sebelum menyiapkan makanan untuk mencegah
penularan diare.
4) Cuci peralatan makan dan minum dengan baik dan benar.
5) Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi serat atau sangat
manis hingga gejala diare membaik.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)
DIARE
6) Ajarkan klien dan keluarga cara membuat larutan gula garam (oralit)
7) Buang sampah pada tempatnya.