Anda di halaman 1dari 2

PENCEGAHAN RESIKO BUNUH DIRI PADA PASIEN

Logo RS
No. Dokumen No Revisi Halaman

Nomor Dokumen 01 1/2

Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dd/mm/yyyy
(SPO)
Nama direktur
NIP/NIK Direktur
Prosedur kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi ulang serta
PENGERTIAN mengambil tindakan pada pasien yang berisiko melakukan
tindakan bunuh diri.
1. Menciptakan budaya keselamatan pasien
TUJUAN 2. Mencegah dan menentukan implementasi yang tepat untuk
pasien yang memiliki resiko melakukan tindfakan bunuh diri.
Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Nomor
KEBIJAKAN
Tahun 2018 Tentang Pelayanan Resiko Tinggi.
PROSEDUR 1. Melakukan pengkajian awal resiko bunuh diri pada pasien saat
pasien masuk rumah sakit.
2. Resiko rendah skor 0 - 24 ,Resiko sedang skor 25 – 44,
Resiko tinggi ≥ 45.
3. Implementasi resiko bunuh diri (skor 0 – 24 ) :
a. Identifikasi dan jauhkan peralatan atau barang – barang
yang bisa dipakai oleh pasien untuk melakukan bunuh
diri.
b. Berikan kesempatan kepada pasien untuk dikunjungi oleh
anggota keluatrga yang dapat memberikan dukungan
psikis.
4. Implementasi resiko bunuh diri (skor 25 - 44 ) :
a. Identifikasi dan jauhkan peralatan atau barang – barang
yang bisa dipakai oleh pasien untuk melakukan bunuh
diri.
b. Berikan kesempatan kepada pasien untuk dikunjungi oleh
anggota keluatrga yang dapat memberikan dukungan
psikis.
c. Libatkan pasien yang berisiko dan keluarga pasien
tentang rencana perawatan pasien, rencana tersebut
harus menyangkut perawatan setelah keluar dari rumah
sakit
5. Implementasi resiko bunuh diri (skor ≥ 45) :
PENCEGAHAN RESIKO BUNUH DIRI PADA PASIEN

Logo RS
No. Dokumen No Revisi Halaman

Nomor Dokumen 01 2/2

a. Identifikasi dan jauhkan peralatan atau barang – barang


yang bisa dipakai oleh pasien untuk melakukan bunuh
diri.
b. Berikan kesempatan kepada pasien untuk dikunjungi oleh
anggota keluatrga yang dapat memberikan dukungan
psikis.
c. Libatkan pasien yang berisiko dan keluarga pasien
tentang rencana perawatan pasien, rencana tersebut
harus menyangkut perawatan setelah keluar dari rumah
sakit
d. Siagakan staf atau petugas untuk setiap tanda atau
gejala akan terjadinya percobaan bunuh diri.
e. Setiap pergantian shift, komunikasikan setiap perubahan
kondisi atau jika terjadi tanda – tanda pasien akan
melakukan percobaan bunh diri.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit Rawat Inap Umum
UNIT TERKAIT 3. Unit Rawat Inap Bersalin
4. Unit Rawat Inap Khusus (Isolasi)
5. Unit Rawat Inap Intensif ( Critical Care )

Anda mungkin juga menyukai