Anda di halaman 1dari 1

Sedih Melihat Jasa Kucingku Tersayang

Bulu lebat dengan hidung pesek dan ekor yang sedang mengibas-ngibaskan ke arahku itu namanya
Kelly. Dia adalah kucing kesayanganku. Kelly adalah nama yang diberikan oleh ibuku.

Aku suka sekali dengan kucing, dia selalu menemani hariku. Disaat santai menonton tv, sedang belajar,
juga sedang bermain di halaman.

Kami selalu bersama jika aku sedang di rumah. Dia kucing yang manja, tapi sebetulnya dia adalah
kucing yang berani. Jenis kelaminya saja jantan, masak iya sih kalo dia penakut? ya mungkin dia tidak
pernah keluar saja, cuman dia pemberani kok, aku yakin itu.

Sampai suatu hari kami tinggal pergi ke luar kota. Aku sedih karena tidak bisa mengajaknya. Dia akan
menyusahkan bila diajak pergi.

Aku hanya memberikannya makanan yang cukup untuk beberpa hari pada wadah makanannya.

Sebelum keberangkatan, aku peluk dia dan bilang kepadanya.

“Kelly.., kamu baik-baik saja kan di rumah, aku sama mama dan papa mau pergi beberapa hari, kamu
jaga ruamah aja yaa.”

Kelly pun hanya bisa mengeong kecil.

Keesokan harinya aku beserta mama-papaku sudah siap untuk pergi dengan beberapa tas besar di depan
rumah. Papa mengeluarkan mobil dari garasi.

Sebelum kami naik, Kelly pun datang menghampiriku sambil mengeong-ngeong. Kami sengaja
memberi pintu khusus agar bisa dibuat keluar-masuknya peliharaan kami. Dan dia tidak ingin kami
pergi begitu saja meninggalkan dia. Tapi apa boleh buat kami harus pergi.

Aku pun menaruhnya setelah memeluk tubuhnya yang lembut beberapa saat, lalu kami masuk mobil
dan pergi. Ku lihat dari kaca belakang mobil, Kelly mengejar mobil kami, aku pun sedikit sedih karena
telah meninggalkannya.

Lalu aku masih melihatnya dari dalam mobil, setelah berjarak sedikit jauh, Kelly terhenti dan
memandangi mobil kami yang melaju.

Dalam perjalanan aku pun cemas, apa jadinya kalau kucing manja tersebut kami tinggal. Apa dia akan
baik-baik saja? Aku harap sih begitu, semoga dia baik-baik saja.

Tiga hari berlalu, kami pun pulang ke rumah. Tak sabar melihat kucingku, aku segera bergegas masuk
ke dalam rumah. Sesaat aku tidak mendapatinya, aku cari dikamar dia tidak ada, aku cari di rumah
kecilnya juga tidak ada, sampai ketika aku mencarinya di dapur. Aku tidak menyangkanya, ada bercak
darah di sana.

Dan sebentar saja aku melihat kucingku berbaring dekat pintu dapur. Dia tak sadarkan diri. Aku segera
membangunkannya, tapi tubuh kucing tersebut sangat berat, lebih berat 10x dari biasanya. Tubuhnya
juga sudah dingin dan kaku.

Ayahku datang dan menghampirinya, ternyata kucingku telah mati. Aku menangis sejadi-jadinya.
Kenapa dengan kucingku, ada apa dengan dia. Seharunya dia baik-baik saja, kan dia adalah kucing
yang pemberani.

Ayahku mencari tahu kenapa Kelly bisa terbunuh. Dia menelusuri dapur, ruang tamu, tidak ada apa-apa
di sana. Sampai ketika dia melihat ke arah taman dan didapatinya ada seekor ular ukuran sedang
berbaring tewas di sana. Tubuhnya penuh dengan luka cakaran dan gigitan.

Dari sini kita baru tau, kucingku terbunuh setelah melawan ular pengganggu ini untuk melindungi
rumah kami.

Kelly yang malang.

Anda mungkin juga menyukai