Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Tentang


Manajemen Dahulu dan Sekarang

Disusun Oleh:
Aghni Affanda Ibrahim (C0A022021)
Dina Nur Annisa (C0A022034)
Fariz Alfian Nugroho (C0A022005)
Krisna Bayu Aji (C0A022008)
Mutia Amalia Choerunnisa (C0A022016)
Nur Prihatini (C0A022014)
Nurmalihah (C0A022017)
Sevila Yolanda Asyahra (C0A022027)

Administrasi Bisnis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal Soedirman
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah umum manajemen. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Penulis membuat
makalah ini dari kumpulan buku dan internet sebagai pedoman membuat makalah.

Manajemen masih sangat diperlukan untuk mengetahui dan memahami dasar-dasar bisnis dan
mengembangkan pengetahuan tentang manajemen.

Terimakasih penulis ucapkan kepada ibu dosen dan teman mahasiswa yang secara langsung
maupun tidak langsung memberikan motivasi dan membantu dalam pengembangan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan lagi mutunya. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat diharapkan.

Purwokerto, 28 Agustus 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 3
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................................................ 3
D. Ruang lingkup ................................................................................................................................. 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
1. Latar Belakang Sejarah Manajemen ............................................................................................... 5
2. Teori-teori Manajemen Formal ....................................................................................................... 6
1. Manajemen Ilmiah ..................................................................................................................... 6
2. Teori Administrasi Umum ......................................................................................................... 7
3. Pendekatan Kuantitatif ............................................................................................................... 9
4. Perilaku Organisasi .................................................................................................................... 9
5. Pendekatan Sistem ................................................................................................................... 10
6. Pendekatan kontingensi ............................................................................................................ 11
3. Tren dan permasalahan saat ini ..................................................................................................... 12
BAB III................................................................................................................................................. 15
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 15
B. Saran…...........................................................................................................................................15
DISKUSI KELOMPOK ..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 18

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena
pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip
manajemen. Baik langsung maupun tidak langsung, baik disadari ataupun tidak disadari manusia
menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen. Ilmu manajemen ilmiah tumbuh pada sekitar awal abad
ke-20 di benua Eropa Barat dan Amerika. Dimana dinegara-negara tersebut sedang dilanda revolusi
yang dikenal dengan nama revolusi industri, yaitu perubahan-perubahan dalam pengelolaan produksi
yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia
sudah semakin banyak dan beragam jenisnya.

Usaha keras Mattel untuk tampil ke depan dengan sesuatu yang inovatif untuk pasar bukanlah
sesuatu yang luar biasa sekarang ini. Banyak organisasi lainnya baik besar dan kecil telah melakukan
komitmen serupa untuk melakukan inovasi dengan segala tantangan dan penghargaannya. Mengapa?
persaingan global dan tekanan persaingan umum mencerminkan kenyataan sekarang ini berinovasi atau
kalah. walaupun Ivy Rose inovatif dalam mengilhami para karyawannya untuk memikirkan permainan
baru ini, ia menyadari bahwa tidak selalu mudah untuk menerapkan ide-ide baru. Kenyataannya, sejarah
manajemen dipenuhi dengan evolusi dan revolusi dalam menerapkan ide baru.

Melihat sejarah manajemen dapat membantu kita memahami teori dan praktik manajemen sekarang
ini. Sejarah manajemen dapat membantu kita untuk melihat apa yang berhasil dan yang tidak. Dalam
materi kali ini, kami akan membahas tentang asal usul dari berbagai konsep manajemen kontemporer
dan menunjukkan bagaimana konsep tersebut berkembang yang mencerminkan perubahan kebutuhan
organisasi dan masyarakat secara keseluruhan. Kami juga akan membahas kecenderungan dan masalah
yang penting yang sering dihadapi manajer sekarang, untuk menghubungkan masa lalu dengan masa
depan dan memperlihatkan bahwa bidang manajemen masih terus berkembang.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah manajemen?
2. Apa kontribusi yang diberikan para ahli manajemen dahulu ke manajemen sekarang?
3. Bagaimana tren masyarakat memengaruhi praktik manajemen?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah manajemen
2. Mahasiswa dapat mengetahui kontribusi yang diberikan para ahli manajemen dahulu ke
manajemen sekarang

3
3. Mahasiswa dapat mengetahui tren masyarakat yang memengaruhi praktik dan cara kerja
manajemen

D. Ruang lingkup
Ruang lingkup permasalahan dalam makalah ini adalah tentang pendefinisian manajemen dahulu
dan sekarang. Yang meliputi latar belakang sejarah manajemen, perkembangan teori manajemen,
sumbangan-sumbangan penting, tren dan permasalahan saat ini, dan lain sebagainya. Dimana seorang
manajer harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang dihadapi sesuai masanya. Perusahaan yang
baik akan mempunyai manajemen yang baik pula. Manajemen yang cepat tanggap akan terus memacu
diri untuk mengarahkan segala upaya demi menjaga ekstensinya dalam dunia usaha dalam menghadapi
perkembangan.

4
BAB II

PEMBAHASAN
1. Latar Belakang Sejarah Manajemen
Usaha-usaha terorganisasi yang diarahkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Piramida di Mesir dan Tembok Besar Cina merupakan bukti nyata bahwa proyek-proyek yang
ukurannya luar biasa besar yang menggunakan puluhan ribu manusia, telah dilaksanakan jauh sebelum
zaman modern. Piramida merupakan contoh yang sangat menarik. Pembangunan sebuah piramida
melibatkan lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Siapa yang memberitahu masing-masing pekerja
apa yang harus dilakukannya dan siapa yang menjamin bahwa akan ada cukup batu di tempat itu supaya
para pekerja tetap sibuk, jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu adalah manajer. Tanpa
mempedulikan apa sebutan bagi para manajer pada saat itu, seseorang harus merencanakan apa yang
perlu dilakukan, mengorganisasikan manusia serta bahan baku untuk melakukannya, memimpin dan
mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala
sesuatunya dikerjakan menurut rencana.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia,
pusat perekonomian dan perdagangan yang penting. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal
perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi saat ini. Sebagai
contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan ke sepanjang kanal dan pada tiap-tiap
perhentian bahan baku dan tali layar kapal ditambahkan ke kapal tersebut. Bukankah itu sangat mirip
dengan mobil yang meluncur kesepanjang lini perakitan mobil dan sejumlah komponen terus
ditambahkan kemobil tersebut selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem
penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia yang
berfungsi untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.

Contoh-contoh dari masa lalu itu memperlihatkan bahwa organisasi telah ada selama ribuan tahun.
Akan tetapi, dua peristiwa sebelum abad ke-20 memainkan peran yang sangat penting dalam
memajukan kajian manajemen.

Pertama, pada tahun 1776, Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth
of Nations, dimana dia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dan
masyarakat dari pembagian kerja atau Division of Labour, perincian pekerjaan kedalam tugas-tugas
yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Adam Smith
mengatakan bahwa sepuluh orang, masing-masing melakukan pekerjaan khusus, secara bersama-sama
dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam satu hari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja
sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan

5
10 peniti saja dalam sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja itu meningkatkan
produktivitas dengan meningkatkan keterampilan dan kedekatan tiap-tiap pekerja, dengan menghemat
waktu yang lazimnya hilang dalam pergantian tugas-tugas, dan dengan menciptakan sejumlah mesin
dan penemuan yang menghemat tenaga kerja. tetap populernya spesialisasi pekerjaan misalnya, tugas-
tugas spesifik yang dilakukan oleh para pemain tim sepak bola tidak diragukan lagi disababkan oleh
keunggulan ekonomis yang dikemukakan oleh Adam Smith.

Pengaruh penting kedua yang berpengaruh dalam manajemen adalah revolusi industri. Revolusi
yang diawali pada abad ke-18 di Inggris itu melintasi Atlantik menuju Amerika pada ahir Perang
Saudara. Sumbangan penting revolusi industri adalah tenaga mesin dengan cepat menggantikan tenaga
manusia yang pada gilirannya membuat lebih hemat jika memproduksi barang-barang di pabrik,
bukannya di rumah pabrik-pabrik yang besar dan efisien ini membutuhkan kemampuan manajerial.
Dalam keadaan ini, dibutuhkan para manajer untuk mengelola pabrik-pabrik tersebut dan para manajer
membutuhkan teori-teori manajemen formal untuk dijadikan panduan dalam mengelola.

2. Teori-teori Manajemen Formal


1. Manajemen Ilmiah
Kontribusi penting terhadap teori manajemen ilmiah dilakukan oleh Frederick Winslow Taylor
serta Frank dan Lillian Gilbreth.

1. Frederick W. Taylor

Frederick W. Taylor (1856-1913) adalah bapak manajemen Ilmiah. Ia berusaha menciptakan


revolusi mental di antara para pekerja dan manajernya dengan mendefinisikan pedoman yang jelas
untuk meningkatkan efisiensi produksi.

Dengan menggunakan pendekatan serupa untuk pekerjaan lainnya, Taylor mampu merumuskan
“satu-satunya cara terbaik” untuk melakukan tiap-tiap pekerjaan itu. Taylor mencapai perbaikan dalam
produktivitas yang konsisten dalam kisaran 200% atau lebih. Pengikut yang paling menonjol adalah
Frank dan Lillian Gilbreth.

Empat prinsip manajemen menurut Taylor:

1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan
metode lama yang bersifat untung-untungan.
2. Secara ilmiah pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah atau kembangkanlah pekerja tersebut.
3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsiip prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.

6
4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para
pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi
para pekerja.

2. Frank dan Lillian Gilbreth

Keluarga Gilbreth termasuk diantara peneliti pertama yang menggunakan gambar hidup untuk
mempelajari gerakan-gerakan tangan dan tubuh. Mereka menciptakan sebuah alat yang disebut
mikrokronometer yang mencatat gerakan pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan tiap gerakan.

 Bagaimana para manajer sekarang menggunakan manajemen ilmiah?

Pedoman yang ditemukan oleh Taylor dan yang lainnya untuk meningkatkan efisiensi produksi
masih tetap digunakan dalam organisasi di masa kini. Ketika para manajer menganalisis tugas-tugas
dasar yang harus dilakukan, menggunakan studi waktu dan gerakan untuk menghilangkan gerakan yang
sia-sia, mempekerjakan para pekerja terbaik yang memenuhl persyaratan untuk suatu pekerjaan, dan
merancang sistem insentif berdasarkan output, mereka menggunakan prinsip prinsip manajemen ilmiah.

2. Teori Administrasi Umum


Dua ahli teori terkemuka di balik pendekatan administrasi umum adalah Henri Fayol dan Max
Weber.

1) Henri Fayol

Fayol menulis selama periode waktu yang sama dengan Taylor. Ketika Taylor berkonsentrasi pada
manajer lini pertama dan metode ilmiah, perhatian Fayol ditujukan pada aktivitas dari semua manajer.
prinsip manajemen aturan atau kaidah dasar manajemen yang dapat diajarkan di perguruan tinggi dan
diterapkan di semua situasi organisasi.

1. Pembagian kerja spesialisasi. Meningkatkan output dengan membuat para karyawan menjadi
lebih efisien.
2. Wewenang. Para manajer harus mampu memberi perintah. Wewenang memberi mereka hak
tersebut. Namun, bersama dengan wewenang, ikut pula tanggung jawab.
3. Disiplin. Para karyawan harus menaati dan menghormati peraturan-peraturan yang mengatur
organisasi itu.
4. Kesatuan komando. Setiap karyawan harus menerima perintah dari satu orang atasan saja.
5. Kesatuan arah. Organisasi harus mempunyai rencana tindakan tunggal untuk membimbing
manajer dan pekerja.
6. Mengesampingkan kepentingan individu dan mengedepankan kepentingan umum.
Kepentingan satu karyawan atau sekelompok karyawan tidak boleh lebih didahulukan daripada
kepentingan organisasi itu secara keseluruhan.

7
7. Balas jasa. Para pekerja harus mendapatkan upah yang wajar bagi jasa-jasa mereka.
8. Sentralisasi. Istilah ini mengacu pada hingga derajat mana anak buah terlibat dalam
pengambilan keputusan.
9. Rantai skalar. Garis wewenang dari pucuk pimpinan hingga jajaran yang paling rendah
merupakan rantai skalar.
10. Tatanan. Manusia dan barang-barang harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
11. Kesamaan. Para manajer harus bersikap baik hati dan adil terhadap semua bawahan mereka.
12. Stabilitas personalia sehingga tidak ada kekosongan jabatan. Pemimpin harus mengadakan
perencanaan personalia secara berjenjang dan menjamin agar tersedia pengganti untuk mengisi
lowongan
13. Inisiatif. Karyawan yang diizinkan untuk memprakarsai dan menjalankan rencana akan
menunjukkan tingkat usaha yang tinggi.
14. Semangat korps. Meningkatkan semangat tim akan membina keselarasan dan kesatuan di dalam
organisasi itu.

2) Max Weber

Birokrasi Weber merupakan usaha untuk merumuskan prototipe ideal bagi organisasi. Meskipun
banyak karakteristik birokrasi Weber masih tampak dalam organisasi besar, sekarang ini modelnya
tidaklah sepopuler sebagaimana yang terjadi pada abad kedua puluh. Sekarang banyak manajer yang
merasa bahwa tekanan birokrasi pada pembagian kerja yang kaku, ketaatan pada peraturan dan
ketetapan formal, dan penerapan peraturan dan pengendalian yang impersonal melenyapkan kreativitas
karyawan individu dan kemampuan organisasi untuk merespons dengan cepat lingkungan yang semakin
dinamis. Walaupun begitu, bahkan dalam organisasi yang sangat fleksibel yang penuh dengan para
profesional yang berbakat seperti Mattel, General Electric atau Cisco Systems beberapa mekanisme
birokrasi diperlukan untuk menjamin sumber daya digunakan dengan efisien dan efektif.

 Bagaimana para manajer sekarang menggunakan teori administrasi umum?

Sejumlah gagasan dan praktik kerja manajemen kita sekarang ini dapat secara langsung diketahui
sebagai sumbangan para ahli teori administrasi umum. Sebagai contoh, pandangan fungsional tentang
pekerjaan manajer dapat dianggap berasal dari Henri Fayol. Selain itu, 14 prinsip manajemen Fayol
telah berperan sebagai kerangka acuan bagi pengembangan banyak sekali konsep manajemen modern.
Misalnya otoritas manajerial, pengambilan keputusan secara terpusat, pertanggungjawaban hanya
kepada satu atasan, dan sebagainya.

8
3. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap
masalah militer selama Perang Dunia 1. Setelah perang berakhir, banyak dari teknik-teknik yang
digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer diterapkan ke sektor bisnis. Salah satu
kelompok perwira militer, yang dijuluki "Whiz Kids," bergabung dengan Ford Motor Company pada
pertengahan 1940-an dan segera mulai menggunakan sejumlah metode statistik dan model kuantitatif
untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford. Dua di antara mereka yang namanya mungkin
sudah Anda kenal adalah Robert McNamara (yang kemudian menjadi Presiden Ford, Menteri
Pertahanan Amerika Serikat, dan Presiden Bank Dunia), dan Charles " Tex" Thornton (pendiri Litton
Industries).

Pemrograman linear adalah teknik yang dapat digunakan para manajer untuk memperbaiki
keputusan pengalokasian sumber daya Penjadwalan kerja dapat lebih efisien sebagai hasil dari analisis
penjadwalan jalur kritis (Critical Path Analysis). Model kuantitas pesanan ekonomis (economic order
quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum. Masing-masing
merupakan contoh teknik kuantitatif yang diterapkan untuk memperbaiki pengambilan keputusan
manajerial.

 Bagaimana para manajer sekarang menggunakan pendekatan kuantitatif?

Pendekatan kuantitatif secara langsung telah memberikan sumbangan pada pengelolaan


pengambilan keputusan di bidang perencanaan dan pengendalian. Sebagai contoh, ketika manajer
membuat penganggaran, penjadwalan, pengendalian mutu, dan keputusan serupa, mereka biasanya
bergantung pada teknik kuantitatif. Ketersediaan program software komputer yang canggih untuk
membantu menyusun model, persamaan, dan rumus telah membuat penggunaan teknik kuantitatif
menjadi tidak terlalu menakutkan bagi para manajer, walaupun mereka harus tetap mampu menafsirkan
hasilnya.

4. Perilaku Organisasi
Sebagaimana kita ketahui, para manajer merampungkan segala sesuatunya melalui bekerja dengan
orang-orang. Itu menjelaskan mengapa beberapa penulis dan peneliti telah memilih untuk melihat
manajemen dengan memusatkan perhatian pada sumber daya manusia organisasi tersebut. Bidang
kajian yang berkaitan dengan tindakan (perilaku) manusia di tempat kerja disebut perilaku organisasi
(Organizational behavior). Sebagian besar apa yang sekarang in membentuk bidang manajemen sumber
daya manusia beserta pandangan kontemporer mengenai motivasi, kepemimpinan kerja tim, dan
pengelolaan konflik telah muncul dari riset perilaku organisasi itu.

Meskipun ada sejumlah orang pada akhir 1800-an dan awal 1900-an yang menyadari pentingnya
faktor manusia bagi keberhasilan organisasi, ada empat orang yang menonjol sebagal pendukung awal

9
pendekatan perilaku organisasi tersebut. Mereka itu adalah Robert Owen, Hugo Munsterberg, Mary
Parker Follett, dan Chester Barnard. Sumbangan dari orang-orang itu beragam dan khas, walau mereka
mempunyai kesamaan keyakinan bahwa orang adalah aset organisasi yang paling penting dan harus
dikelola dengan tepat.

Kontribusi terpenting di bidang Organization Behavior diberikan oleh Kajian Hawthorne yaitu
sekelompok kajian yang diselenggarakan pada Western Electric Company Works di Cicero, Illinois.
Kajian itu, yang semula dimulai tahun 1924, tetapi pada akhirnya diperpanjang dan dilanjutkan sampal
awal tahun 1930-an, semula dirancang oleh para insinyur industri Western Electric sebagai Pendukung
Awal Perilaku Organisasi (OB)

Pendukung Awal Perilaku Organisasi ini Teridiri dari beberapa orang, yaitu:

1. Robert Owen ( 1700-an )


2. Huge Munsterberg ( 1900-an )
3. Mary Parker Folleti ( 1900-an )
4. Charter Bernard ( 1930-an )

Sebuah percobaan yang digagas oleh para pendukung yang dirancang untuk mengevaluasi pengaruh
sistem pembayaran instensif kerja pada produktivitas kelompok. Yang menghasilkan indikasi bahwa
rancangan insentif itu lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibanding tekanan kelompok.
Para peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupkan penentu
utama perilaku kerja individu.

 Bagaimana para manajer sekarang menggunakan pendekatan perilaku?

Pendekatan perilaku telah banyak membentuk organisasi kontemporer sekarang ini. Dari cara
manajer merancang pekerjaan yang mampu memberi motivasi sampai ke cara mereka bekerja dengan
timnya, cara mereka membuka saluran komunikasi, serta adanya prosedur seleksi karyawan, program
motivasi karyawan, dan organisasi teknik manajemen lingkungan eksternal.

5. Pendekatan Sistem
Sepanjang tahun 1960-an, para peneliti mulai menganalisis organisasi dari sudut pandang sistem,
suatu Sistem ditetapkan dari bagian yang saling berkaitan dan saling bergantungan yang diatur dengan
suatu cara yang menghasilkan sutu kesatuan. Kedua jenis sistem dasar ini adalah tertutup dari terbuka.
Sistem tertutup tidak dipengaruhi dan tidak berintraksi dengan lingkungannya. Sebaliknya, sistem
terbuka secara dinamis berintraksi dengan lingkungannya.

Kegiatan kerja karyawan, kegiatan manajemen, teknologi dan metode operasi menghasilkan produk
dan jasa hasil keuangan informasi hasil manusia. Suatu organisasi dari mengambil masukan (sumber
daya) dari lingkungan dan mengubahnya atau memproses sumber daya tersebut menjadi suatu hasil

10
yang disalurkan ke dalam lingkungan. Organisasi itu “terbuka” bagi lingkungannya dan berintraksi
dengan lingkungan tersebut.

Para peneliti sistem menyebutkan suatu organisasi teridiri dari faktor yang saling tergantung,
termasuk perorangan, kelompok, sikap, motif, struktur, formal, interaksi, tujuan, status, dan wewenang.
Yang berarti manajer mengoordinasikan kegiatan kerja dari berbagai bagian dalam organisasi dan
memastikan bahwa semua bagian organisasi saling tergantung bekerja sama sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai. Sebagai contoh pendekatan sistem akan menyadari, tak peduli seberapa efesiennya suatu
departemen pemasaran tidak mengantisipasi perubahan dalam selera konsumen dan bekerja sama
dengan departemen pengembangan produk, jika departemen pemasaran tidak mengantisipasi perubahan
dalam selera konsumen dan bekerja sama dengan departemen pengembangan produk dalam
menciptakan produk yang diinginkan oleh konsumen, kinerja organisasi secara keseluruhan akan
terhambat.

 Bagaimana para manajer sekarang menggunakan pendekatan sistem?

Sebuah organisasi dibentuk oleh serangkaian faktor yang saling bergantung antara satu sama
lainnya yang meliputi orang-orang, kelompok-kelompok, perilaku-perilaku, struktur formal, beragam
interaksi, berbagai sasaran, status, dan kewenangan. Hal-hal tersebut berarti bahwa dalam menjalankan
aktivitas-aktivitas koordinasi di berbagai bagian dari organisasi, para manajer harus memastikan bahwa
seluruh bagian dari organisasi tersebut dapat bekerja secara selaras demi tercapainya sasaran-sasaran
organisasi.

6. Pendekatan kontingensi
Pendekatan kontingensi bagi manajemen berarti bahwa organisasi dan bahkan unit di dalam
organisasi yang sama adalah beragam, baik dalam besarnya, tujuan, pekerjaan,dan kesukaan. Nilai
utama dari pendekatan kontingensi adalah yang menekankan bahwa tidak ada aturan yang sederhana
atau universal yang dapat diikuti oleh manajer.

Para pemikir manajemen awal seperti Taylor, fayol, dan Weber memberikan pada kita suatu prinsip
manajemen yang mereka anggap secara umum dapat diterima secara universal. Manajemen bukanlah
(dan tidak akan pernah) berdasar pada prinsip yang sederhana untuk diterapkan dalam semua situasi.
Situasi yang berbeda dan berubah ubah mengharuskan manajer menggunakan pendekatan dan teknik
yang berbeda-beda.

 Bagaimana para manajer sekarang menggunakan pendekatan kontingensi?

Para manajer sekarang menggunakan pendekatan kontingensi adalah dengan menelaah secara
seksama situasi yang dihadapi dan memutuskan bahwa ‘jika’ saya berada dalam situasi semacam ini
‘maka’ beginilah cara terbaik bagi saya untuk mengelola. Jadi mereka akan senantiasa mengelola
dengan memperhatikan situasi yang terjadi.

11
3. Tren dan permasalahan saat ini
Berikut merupakan sejumlah kecenderungan dan masalah yang diyakini dapat mengubah cara para
manajer dalam melaksanakan pekerjaan mereka.

1. Globalisasi

Manajemen tidak lagi dibatasi oleh negara. BMW sebuah perusahaan Jerman, membuat
mobil di Carolina Selatan. Perusahaan Swiss ABB Ltd, mendirikan pabrik pembangkit tenaga
listrik di Malaysia,Korea Selatan,cina,dan Indonesia. Dunia benar benar telah menjadi
perkampungan global, walau begitu, globalisasi dapat menjadi kontroversi.

2. Etika

Sepanjang musim panas tahun 2002, tampaknya setiap hari muncul kasus baru tentang
penipuan perusahaan, kecurangan, dan manipulasi keuangan. Lalu apa yang terjadi dengan
etika manajerial? Aspek perilaku manajerial yang penting ini tampaknya telah dilupakan atau
diabaikan ketika para manajer ini mementingkan kepentingan diri mereka sendiri. Satu hal yang
kita tahu adalah persoalan etika tidaklah sederhana ataupun mudah. Dalam dunia kerja sekarang
ini yang terus berubah-ubah, manajer perlu suatu pendekatan untuk menghadapi kerumitan dan
ketidak pastian yang terkait dengan persoalan etika yang muncul

3. Keragaman angkatan kerja

Organisasi sekarang ini didirikan dengan keragaman angkatan kerja seperti keragaman
dalam hal jenis kelamin, ras, etnis, usia, dan lain sebagainya. Apakah berarti bahwa angkatan
kerja sebelumnya tidak beragam? Angkatan kerja sebelumnya juga beragam. Tetapi, individu
yang berbeda merupakan presentase yang kecil dari angkatan kerja sehingga organisasi nyaris
mengabaikan isu tersebut.

Keragaman angkatan kerja sekarang menjadi isu yang dihadapi para manajer yang
menjadikan mereka perlu secara efektif mengelola keragaman. Oleh karena itu, tantangan bagi
para manajer adalah membuat organisasi mereka lebih mengakomodasi beragam kelompok
orang dengan memerhatikan gaya hidup, kebutuhan keluarga, dan gaya kerja yang berbeda-
beda. Manajer yang cerdik mengakui keragaman dapat menjadi aset karena ia membawa serta
banyak jenis pandangan dan keahlian pemecahan masalah ke perusahaan tersebut.

4. Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kegiatan yang terus berkembang. Tepatnya suatu proses dimana
seseorang atau sekelompok orang menggunakan usaha dan sarana yang terorganisasi untuk
mengejar peluang guna menciptakan nilai dan bertumbuh dengan memenuhi apa sumber daya
yang sekarang dikendalikannya.

12
Terdapat 3 tema penting dalam mendefinisikan kewirausahaan, yaitu:

A. Mengejar peluang

Kewirausahaan adalah tentang mengejar kecenderungan dan perubahan lingkungan


yang tidak dapat dilihat atau diperhatikan oleh orang lain.

B. Inovasi
Kewirausahaan meliputi perubahan, revolusi, transformasi, dan pengenalan
pendekatan baru, yaitu produk atau jasa baru atau cara baru untuk melakukan bisnis.
C. Pertumbuhan
Wirausahawan mengejar pertumbuhan. Mereka tidak bisa puas jika tetap kecil atau
tetap sama ukurannya. Wirausahawan ingin bisnis mereka bertumbuh dan bekerja sangat
keras untuk mengejar pertumbuhan sambil mereka terus melihat kecenderungan dan
berinovasi di bidang produk baru dan pendekatan baru.

5. Dunia E-business

E-business (electronic business) adalah istilah komprehensif yang menggambarkan cara


organisasi melakukan pekerjaannya dengan menggunakan jaringan elektronik (berbasis
internet) dengan para anggota bisnis kunci (karyawan, manajer, pelanggan, pemasok, dan
mitra) untuk secara efisien dan efektif mencapai sasarannya. E-business lebih dari e-commerce,
walaupun e-business dapat meliputi e-commerce. E-commerce adalah segala bentuk pertukaran
atau transaksi bisnis di mana sejumlah pihak berinteraksi secara elektronis.

Terdapat tiga kategori perusahaan dalam keterlibatan bisnis, jenis pertama adalah apa yang
akan kita sebut organisasi yang dipermajikan dengan bisnis, organisasi tradisional yang
menciptakan kemampuan e-bisnis, biasanya e-commerce, sambil mempertahankan struktur
tradisionalnya.

Kategori lain keterlibatan e-bisnis adalah organisasi yang dipermudah dalam jenis e-bisnis
itu, organisasi menggunakan internet untuk melakukan fungsi bisnis tradisionalnya dengan
lebih baik, tetapi bukan untuk menjual sesuatu. Dengan kata lain, internet memudahkan anggota
organisasi untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efisien dan efektif. Elektronik
untuk berkomunikasi dengan karyawan, pelanggan, atau pemasok dan untuk mendukung
organisasi tersebut dengan informasi.

Kategori terakhir keterlibatan e-bisnis adalah ketika organisasi menjadi e-bisnis total.
Ketika organisasi menjadi e-bisnis total, ada perubahan tuntas atas cara kerjanya. Sebagai
contoh, di Schwab ketika manajer membuat keputusan untuk menggabungkan operasi

13
tradisional dan e-bisnis, perusahaan tersebut harus memberi harga ulang produk intinya,
melatih ulang seluruh karyawannya, dan memotivasi seluruh sistemnya.

6. Manajemen Pengetahuan dan Organisasi

Sekarang ini para manajer menghadapi lingkungan di mana perubahan terjadi pada tingkat yang
belum pernah terjadi sebelumnya. Inovasi yang terus-menerus di bidang teknologi informasi dan
komputer bersama dengan globalisasi pasar telah menciptakan dunia yang kacau. Hasilnya, banyak
pedoman dan prinsip manajemen masa lalu yang diciptakan untuk dunia yang lebih stabil dan dapat
diramalkan-tidak lagi sesuai.

Organisasi yang sukses pada abad kedua puluh satu harus mampu belajar dan merespons
dengan cepat. Organisasi itu akan dipimpin oleh manajer yang dapat secara efektif menantang
kebijaksanaan konvensional, mengelola basis pengetahuan organisasi, dan membuat perubahan
yang diperlukan. Organisasi ini perlu menjadi organisasi pembelajar (Learning Organizations)-
yaitu organisasi yang telah mengembangkan kapasitasnya untuk terus-menerus belajar beradaptasi,
dan berubah.

7. Manajemen Mutu

Manajemen mutu adalah filosofi manajemen yang didorong oleh perbaikan yang berkelanjutan
dan tanggapan terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan dan berfokus pada perbaikan
berkelanjutan atas proses kerja. Teori manajemen sebelumnya yang berdasar pada keyakinan bahwa
biaya rendah adalah satu satu nya jalan untuk meningkatkan produktivitas.

14
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Mempelajari sejarah sangat penting karena hal ini membantu kita memahami asal-usul berbagai
praktik manajemen yang ada di masa kini dan membantu kita mengetahui pendekatan mana yang
berhasil dan pendekatan mana yang tidak berhasil. Kita dapat melihat contoh-contoh praktik
manajemen masa silam pada pembangunan piramida di Mesir dan lain sebagainya.

Terdapat dua peristiwa penting dalam sejarah manajemen yaitu diterbitkannya buku The Wealth of
Nastions karya Adam Smith, dimana dalam buku itu digagaskan pembagian kerja atau Division of
Labor. Peristiwa penting kedua yaitu adanya revolusi industri, yang berdampak pada menjadi lebih
ekonomisnya produksi barang di pabrik-pabrik ketimbang di rumah-rumah melalui proses manufaktur.
Dalam keadaan ini, dibutuhkan para manajer untuk mengelola pabrik-pabrik tersebut dan para manajer
membutuhkan teori-teori manajemen formal untuk dijadikan panduan dalam mengelola.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam
penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan. Saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

15
DISKUSI KELOMPOK

A. Pertanyaan
1. Apa yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah?
2. Jelaskan perkembangan konsep manajemen masa dahulu dan sekarang!
3. Kenapa sangat penting fungsi manajemen dalam perkembangan zaman?
4. Bagaimana kecenderungan pemikiran manajemen pada saat sekarang ini?
5. Apa saja tantangan tantangan manajer di masa kini?
6. Faktor apa saja yang memberikan pengaruh terhadap manajemen di masa depan?

B. Jawaban
1. A.) pentingnya peranan manajer dalam menggerakan dan meningkatkan produktivitas
perusahaan
B.) tanggung jawab kesejahteraan karyawan
C.) meningkatkan produktivitas karyawan
2. Perkembangan konsep manajemen dahulu lahir karena adanya kebutuhan untuk menaikkan
produktivitas dan dipelopori oleh Fredrik Taylor (yang sering disebut bapak manajemen
ilmiah). Pada konsep manajemn sekarang ini, menurut Henry Fayol manajemen adalah
sebuah kegiatan umum dari semua usaha manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan rumah
tangga. Pada perusahaan ada 5 bidang kegiatan manajemen, yaitu teknis (produksi), komersial
(pemasaran), keamanan, akuntansi, dan manajerial.
3. Manajemen berfungsi sebagai alat untuk peningkatan serta perbaikan masyarakat. Melalui
peningkatan produktivitas dan pekerjaan, manajemen memastikan standar kehidupan yang
lebih baik bagi masyarakat. Ini memberikan keadilan melalui kebijakan seragamnya.
4. Kecenderungan pemikiran tentang manajemen sekarang yaitu bagaimana sebuah organisasi
mampu mengatasi dan mengorganisir orang-orang yang berada di dalam organisasi tersebut.
5. A.) perubahan lingkungan bisnis yang cepat
B.) keberagaman tenaga kerja
C.) globalisasi
D.) kekurangan tenaga kerja yang terampil
E.) fleksibilitas organisasi/perusahaan
F.) tantangan restrukturisasi
G.) teknologi
H.) posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif

16
6. Faktor internal adalah bagian yang dimana akan memberikan pengaruh terhadap sebuah
manajemen yang berada pada bagian internal yang dimana adalah keterampilan manajer
dikarenakan didalamnya akan terdapat 4 kriteria umum yang dimana sebagai berikut:
a. Keterampilan konsepsual
b. Keterampilan kemanusiaan
c. Keterampilan administrative
d. Keterampilan teknik

17
DAFTAR PUSTAKA

Stephen P Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, 2007, PT Macanan Jaya Cemerlang.

18

Anda mungkin juga menyukai