Anda di halaman 1dari 67

Page 1

MODUL DASAR DASAR MANAJEMEN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

DIVA NURHALIZA HARIYANTI

DYYO SAMUEL TAMBA

NATASYA YOHANA SINAMBELA

SARAH DIAN RIZKI

YOUSA MAHARDIKA SIMATUPANG

Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih  lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat, dan sehingga kami kelompok 4 ini
dapat menyelesaikan modul ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Dasar Dasar Manajemen.

Dalam modul kami ini hendak diuraikan dan dijelakan berbagai macam hal perihal dasar dasar
manajemen yang disertakan dengan sejarah dari manajemen, perkembangan manajemen dari masa lalu
sampai masa modern sekarang, pengertian manajemen, unsur manajemen, fungsi dan jenis manajemen,
prinsip umum dari manajemen, hambatan dalam dasar manajemen, kepimpinan dalam manajemen dan
bahkan sampai pengorganisasian manajemen.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan modul ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
tulus memberikan doa ,saran dan kritik sehingga modul kami ini dapat terselesaikan. Kami juga menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatas nya pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki, oleh karena itu kami menerima segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak yang akan membaca modul kami ini yang berjudul dasar-dasar manajemen.

Harapan yang paling besar dari pembuatan modul ini ialah, semoga modul yang kami susun ini
penuh manfaat, baik untuk pribadi atau kelompok , teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil,menyempurnakan lagi, mengambil hikmah dari modul ini (dasar-dasar manajemen) sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Medan,03 Oktober 2022


Penulis,

Page 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................. 4
BAB1 KONSEP DASAR MANAJEMEN....................................................................................................................5
A. SEJARAH MANAJEMEN.....................................................................................................................................5
B. PERKEMBANGAN MANAJEMEN......................................................................................................................7
C. PENGERTIAN MANAJEMEN............................................................................................................................13
D. MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI.....................................................................................................14
E. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN.........................................................................................................................15
F. FUNGSI MANAJEMEN.......................................................................................................................................19
G. PRINSIP MANAJEMEN......................................................................................................................................25
H. HAMBATAN DALAM PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN.......................................................................33
SOAL LATIHAN BAB I...........................................................................................................................................34
BAB 2 KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN................................................................................................36
A. PENGERTIAN MANAGER.................................................................................................................................37
B. TINGKATAN MANAGER..................................................................................................................................37
C. ETIKA MANAJERIAL........................................................................................................................................38
D. FUNGSI DAN PERAN MANAGER....................................................................................................................39
E. JENIS DAN TUGAS MANAGER........................................................................................................................40
F. CIRI-CIRI MANAGER PROFESIONAL.............................................................................................................43
G. KARAKTERISTIK MANAGER YANG BERHASIL.........................................................................................44
SOAL LATIHAN BAB II.........................................................................................................................................46
BAB 3 PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN......................................................................................48
A. MANAJEMEN DALAM ORGANISASI.........................................................................................................48
B. MANAJEMEN OPERASI.................................................................................................................................52
C. MANAJEMEN KEUANGAN.......................................................................................................................53
D. MANAJEMEN SISTEM INFORMASI.........................................................................................................54
E. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.................................................................................................55
SOAL LATIHAN BAB III............................................................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................66

Page 4
BAB1
KONSEP DASAR MANAJEMEN

Manajemen selalu ada dalam kehidupan kita sehari hari. Segala hal yang kita lakukan akan berjalan
dengan baik bila di jalankan dengan manajemen yang benar. Hal yang dilakukan dengan manajemen yang
baik akan selalu berkembang. Sama halnya dengan manajemen yang dilakukan manusia sejak dulu yang
sekarang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dapat kita simpulkan berarti hampir setiap
aspek manajemen dalam kehidupan manusia dijalankan dengan manajemen yang baik karena kehidupan
manusia senatiasa berkembang dan bertumbuh seiring berjalan nya Zaman.
Setiap orang termasuk kita sebagai seorang mahasiswa perlu mempejari manajemen. Ketika kita
belajar tentang manajemen ini kita harus mempunyai kenginan untuk menjadi manajer atau orang yang
memiliki tanggung jawab untuk mengambil sebuah keputusan dalam suatu orgaisasi. Pada bab 1 ini kita
akan melihat konsep dasar manajemen mulai dari sejarah manajemen dari zaman dahulu sampai sekarang
ini, perkembangan manajemen, apa itu manajemen sebenarnya, apa saja kegunaan dari manajemen, jenis
manajemen, prinsip dalam manajemen, dan aliran manajemen.

A. SEJARAH MANAJEMEN
(Dasar-Dasar Manajemen, Dr Candra HAL 11 ; Pengantar Manajemen dan Bisnis, Ali
Sadikin halaman 5)

Penelitian terhadap awal sejarah manajemen pada 7.000 tahun yang lalu menyebutkan bahwa
manajemen merupakan sebuah proses berdasarkan trial dan error, hanya sedikit atau bahkan tanpa teori, dan
hampir tidak mendapat penyebaran ide dan praktik. Penyebaran yang sedikit ini memperlambat pengaruh
dari praktik manajemen keseluruh dunia.

Manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan
dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman batu, manusia juga menggunakan
keterampilan dan keahliannya untuk membuat alat-alat dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya.

Gambar 1.1 Ilustrasi pembuatann senjata pada zaman batu untuk merelasasikan hidupnya.
sumber : Kompas.com

Page 5
Manajemen kemudian berkembang sesuai perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh oleh manusia itu. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangknan keterampilan manajemen umat manusia.

Awal mula proses manajemen dimulai dari organisasi keluarga, yang kemudian berkembang ke
suku,dan akhirnya mempengaruhi unit politik formal seperti yang ditemukan di awal Babilonia, Bangsa
Mesir, China, Yunani, dan Romawi tercatatat dalam sejarah sebagai bangsa yang melakukan kegiatan
manajerial besar seperti pembangunan piramida, mengorganisasikan pemerintah, merencanakan manuver
militer, mengoperasikan perusahaan perdagangan yang melintasi pelosok dunia, dan mengendalikan
imperium dengan wilaya tersebar luas.

Salah satu penjelasan dari bukti kalau manajemen itu ada sejak zaman dahulu yaitu pembangunan
piramida di Mesir. Piramida mesir dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida
tersebut tidak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang yang di sebut dengan sebutan manager pada
saat itu. Yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia dan bahan bakunya,
memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan melakukan pengawasan terhadap hal yang di rencanakan di
awal, guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Gambar 1.2 Ilustrasi Manajemen pembangunan piramida


sumber : Intisari-Online.com

B. PERKEMBANGAN MANAJEMEN
(Dasar-dasar Manajemen, Dr. Baruddin,M.Ag. 2015, hal 38)

Pada awal perkembangan dunia, manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada
abad ke-18 yang secara khusus menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan adanya pendekatan yang
sistematis mengenai manajemen. Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya sejarah teori dan
aplikatif manajemen yaitu Robert Owen dan Charles Babbage. Pada tahun 1886 seorang insinyur bernama
Frederick W. Taylor menyajikan sebuah tulisan pada pertemuan nasional insinyur. Tulisan yang diajukan
Taylor adalah bahwa kebaikan maksimal bagi masyarakat hanya dapat datang melalui kerja sama manjemen
dan tenaga kerja dalam menerapkan metode ilmiah. Untuk lebih jelasnya marilah kita ikuti beberapa teori
ilmiah menurut perintis dan pencetusnya secara kronologis berikut:

Page 6
1.Robert Owen
Ia adalah seorang manajer beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanark
Scotlandia semenjak tahun 1800-an. Dalam teorinya la menekankan tentang peranan
sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan. Owen memunculkan
gagasan yang mengintrodusir tentang perbaikan kondisi dan persyaratan kerja seperti
pengurangan standar hari kerja dari 13 jam menjadi 10,5 jam perhari, pembatasan
usia tenaga kerja yang usianya kurang dari 10 tahun dan mengadakan toko-toko yang
memberikan pelayanan kepada para karyawan akan kebutuhan sehari-hari dengan
memberikan harga yang dapat dijangkau konsumen. Dengan perbaikan perbaikan
kondisi kerja, pelayanan kesejahteraan bagi karyawan, maupun prosedur kerja
yangdibuat, Owen berharap agar produktivitas tenaga kerja dapat lebih ditingkatkan
lagi.

2. Charles Babbage
Ia adalah seorang profesor matematika yang telah banyak mencurahkan
perhatiannya bagi cara-cara kerja di pabrik supaya lebih efisien. Babbage
menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja yang berkaitan dengan
pembagian pekerjaan. Setiap pekerjaan dalam pabrik dapat dibagi-bagi menjadi
bermacam-macam keterampilan. Sehingga akibatnya setiap pekerja (karyawan) dapat
di didik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggung
jawab khusus sesuai dengan spesialisasinya dari semua bagian keseluruhan
perusahaan. Dengan demikian, waktu dan biaya yang mahal dalam pelatihan dapat
di tekan dan proses pengulangan pekerjaan secara terus menerus dapat
mengakibatkan peningkatan keterampilan pekerja sehingga dapat mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien.

3. Frederick W.Taylor
Mula-mula yang menjadi titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah
berasal dari hasil penelitian F.W Taylor tentang studi waktu kerja (time and motion
studies) pada bagian produksi di perusahaan Midvales Stell. Dengan penelitian
waktu sebagai dasarnya ia dapat memecahkan setiap pekerjaan ke dalam komponen
komponennya dan merancang cara pengerjaannya yang tercepat dan terbaik untuk
setiap pekerjaan. Taylor menekankan bahwa antara waktu penyelesaian pekerjaan
dapat dikorelasikan dengan upah yang diterimakan; yaitu semakin cepat atau tinggi
prestasi kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan semakin tinggi upah yang
diterimanya. Metode pendekatan ini disebut sebagai “sistem upah defferensiasi”
(defferensial rate system).

Itulah ketiga tokoh yang menjadi awal perkembangan manajemen. Berikut ini kelompok kami akan
membahas mengenai perkembangan teori manajemen. Teori adalah sekumpulan prinsip yang disususun
secara sistematis (Dr.Badrudin,2015,page 38). Teori mengenai manajemen yang disususun itu lah yang
membuat manajemen selalu berkembang dalam kehidupan manusia. Berikut ini juga di paparkan
perkembangan teori manajemen dari awal sampai sekarang ini.

Page 7
1. Teori Manajemen Kuno
Manajemen kuno telah dipraktikkan oleh masyarakat kuno. Contonya bangsa mesir yang
membangun piramida, sejarah Yunani kuno dan kerajaan Romawi yang banyak memberikan bukti tentang
pengetahuan manajemen terutama dalam pengelolaan persidangan di pengadilan, praktek pemerintahan,
organisasi tentara, kesatuan usaha-usaha kelompok dan pelaksanaan otoritas. Bahkan contoh manajemen
zaman kuno di indonesia juga ada yaitu contoh bangunan Candi Borobudur yang dimana candi tersebut
dibangun dengan manajemen yang baik sehingga memiliki bangunan yang cukup kompleks bahkan bisa
bertahan sampai sekarang ini. Pada zaman ini untuk menjadi manajer yang baik tidak perlu memhami teori
manajemen tetapi dengan terjun langsung ke lapangan. Itulah kenapa manajemen dulu dianggap sebagai seni
dan praktik bukan sebagai ilmu.

Gambar 1.5 Candi Borobudur salah satu bukti manajemen kuno


Sumber : https://www.liputan6.com/

2.Teori Manajemen Klasik (1900-1940)


Ada 2 tokoh yang mengembangkan teori ini. Teori manajemen klasik berawal dari Robert Owen.
Robert adalah seorang manajer di sebuah perusahaan. Beliau melihat peranan pekerja yang cukup penting
sebagai aset suatu organisasi, maksud nya ketika suatu organisasi memperbaiki kondisi kerja sumer daya nya
terutama SDM nya maka organisasi tersebut akan dapat meningkatkan keuntungan. Dari situ lah beliau
mulai beranjak dengan mendirikan perumahan yang layak, mendirikan toko yang dimana para pekerja dapat
membeli barang kebutuhan di toko tersubut dengan harga yang murah, menguragi jam kerja pekerja per hari
nya ( dulu bisa sampai 15 jam sehari ) menjadi 10.5 jam, dan menolak pekerja di bawah umur 10 tahun.

Teori yang di kembangkan oleh tokoh kedua adalah teori manajemen klasik yang di kembangkan
oleh Charles Babbage. Dalam teori nya ini beliau berpendapat dan menganjurkan untuk melakukan
pembagian kerja , sehingga kerja setiap operasi dalam suatu perusahaan dapat dianalisis secara terpisah.
Sederhana nya ketika seseorang melakukan pekerjaan yang sama secara berulang ulang maka pekerja
tersebut akan semakin terampil dan perusahaan semakin efisien.

Lalu Frederick Winslow Taylor (1856-1915) mengenmbangkan lagi dari teori teori 2 tokoh tersebut
dan dianggap sebagai bapak manajemen ilmiah, seorang insinyur dan industrialis Amerika yang teori
manajemennya dianggap radikal pada zamannya dalam meningkatkan produktivitas. Di samping dia bekerja
pada Midvale Steel Works di Philadelphia sebagai juru mesin tahun 1878 dan mencapai Chief Engineer serta
Page 8
mendapat gelar dalam bidang enjinering yang juga menemukan alat pemetong baja yang bekerja sangat
cepat. Dari pengalamannya Taylor menyadari bahwa problem produktivitas yang sebenarnya berasal dari
sikap tak acuh pekerja dan manajer. Sebagian sikap tak acuh tersebut timbul karena baik para manajer
maupun para pekerja tidak mengetahui apa yang dinamakan “kerja layak untuk setiap hari kerja” dan “upah
layak untuk setiap hari kerja“. Menurutnya, produktivitas merupakan kunci pemecahan bagi pencapaian
upah lebih tinggi dan laba lebih besar.

Akhirnya Taylor mengeluarkan karya ilmiah “The Principles of Scientific Management” tahun 1911
yang didalamnya diungkapkan prinsip-prinsip fundamental sebagai landasan pendekatan ilmiah terhadap
manajemen. Dalam manajemen, Taylor juga beranggapan bahwa para pekerja harus dipilih secara hati-hati
dan cermat dan setelah itu mereka perlu diberi latihan yang memadai untuk dapat bekerja sebaik mungkin.
Taylor juga memiliki pengikut yang mengembangkan teorinya yaitu : Henry L.Gant (1887) seorang Insinyur
mesin yang dikenal sebagai pengembang sistem perencanaan yang.dapat.diawasi.secara.efektif.

Gambar 1.7 Henry L. Gantt


sumber : https://en.wikipedia.org/

3. Teori Manajemen Neo-Klasik/Teori Pendekatan Hubungan Manusiawi (1930-1940)


Teori muncul karena para manajer nya memiliki masalah dengan teori manajemen klasik. Terdapat
berbagai kelemahan pada para manajer. Para manajer tersebut Frustasi da kesulitan karena orang orang tidak
selalu mengikuti pola tingkah laku yang rasional. Teori ini di pelopori oleh Elton Mayo dengan Studi
Hubungan Antar Manusia .

Gambar 1. 8 Elton Mayo seorang psikologsosiolog dan teoritikus organisasi


Sumber : https://www.3v-company.com/

Page 9
Pengikut teori ini adalah Chester I.Barnard (1976) yang menyatakan hakekat organisasi adalah kerja
sama yaitu kesediaan orang saling berkomunikasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Setiap
individu maupun kelompok harus bekerja sesuai dengan kehendak organisasi yang di tempatinya. Barnard
berpendapat bahwa suatu manajemen dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi di
jaga seimbang.

Gambar 1. 9 Chester Barnard adalah ahli bidang teori organisasi, seorang eksekutif
dalam bisinis, dan seorang penulis
Sumber : https://www.goodreads.com/

Pelopor Neo-Klasik lainnya adalah Douglas McGregor yang menyatakan bahwa manajemen akan
mendapatkan manfaat besar bila ia menaruh perhatian pada kebutuhan sosial dan aktualisasi diri karyawan.
Gregor mengemukakan teori X dan teori Y. Teori X berasumsi kalau manusia tidak menyukai kerja, tidak
ada ambisi, tidak bertanggung jawab, menolak perubahan dan lebih baik dipimpin dari pada memimpin.
Sedangkan teori Y berasumsi kalau bawahan mau bekerja, bertanggung jawab, mampu mengendalikan diri
dan berpandangan luas. Jika manajer menggunakan teori X maka tingkat ketergantungan karyawan kepada
atasan sanagat tinggi dan enggan bertindak,tetapi jiak manajer menggunakan teori Y maka karyawan akan
merasa memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri.

Gambar 1. 10 Douglas adalah seorang ahli psikologi sosial.


Sumber : https://www.dictio.id/

Page 10
Ada lagi teori manajemen Neo-Klasik ini juga dikemukakan oleh seorang ahli yaitu Vromm dengan
teori harapan (ekspektasi) pada 2 asumsi,yaitu :

Manusia biasanya meletakkan nilai kepada suatu Suatu usaha menjelaskan motivasi yang terdapat
yang diharapkan dari hasil karyanya. Oleh karena itu pada seseorang selain harus mempertimbangkan
ia mempunyai urutan kesenangan di antara sekian hasil yang dicapai, juga mempertimbangkan
banyak hasil yang ia harapkan. keyakinan orang bahwa yang dikerjakannya
memberikan sumbangan terhadap tujuan yang
diharapkan.
Tabel 1.1 Asumsi dari teori manajemen Neo-Klasik Oleh Vromm
Hakekat Organisasi dalam berkerjasama dengan
Hubungan antar manusia saling berkomunikasi dan berinteraksi
Elton Mayo Chester I. Barnard

HUMAN
RESOURCES

Adanya
Komunikasi dan
interaksi antar
Teori X dan Y pemimpin Teori harapan (Ekspektasi)
Douglas McGregor organisasi dengan
Vromm
bawahannya serta
Bagan 1.1
pengaktualisasian
karyawan
Teori pendekatan hubungan manusia bertujuan untuk akan
aktualisasi SDM
mempermudah
pencapaian tujuan
4. Teori Manajemen Modern (1940-sekarang) organisasi itu
sendiri.

Pada teori ini lebih banyak di lakukan tentang perhitungan,riset,pengembangan atau lebih didasarkan
pada hal-hal yang sifatnya kontemporer (mengikuti perkembangan zaman). Pada teori ini juga lebih banyak
dilakukan hal yang tujuan nya untuk memecahkan masalah masalah untuk perkembangan manajemen
kedepannya. Berikut adalah pendekatan yang dilakukan pada teori manajemen modern ini :

1. Pendekatan Sistem
Pada pendekatan ini konsep manajemen mengartikan sebuah organisasi itu sebagai sebuah sistem
yang menyatu atau berasal dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Menurut William A.Shrode dan D.
Voich mengartikan sistem adalah “a set of interrelated parts, working independently and jointly in pursuit of

Page 11
common objectives of the whole within a complex environment”. Atau dalam bahasa Indonesia sistem
adalah “satu set bagian yang saling terkait, bekerja secara independen dan bersama-sama dalam mengejar
tujuan bersama dari keseluruhan dalam lingkungan yang kompleks”. Menurut Fitzh Gerald dan Stalling
bahwa ”A system can be defines as a network of interrelated procedures that are joint together to
performance activity or to accomplish a spesific objectives”. Atau dalam bahasa Indonesia “Sistem dapat
didefinisikan sebagai jaringan prosedur yang saling terkait yang digabungkan bersama untuk aktivitas
kinerja atau untuk mencapai tujuan tertentu”. Mamduh M. Hanafi juga berpendapat bahwa “sistem itu adalah
gabungan susb-sub sistem yang saling berkaitan”.

Dari ketiga pengertian itu dapat disimpulkan sistem memiliki 4 hal, yaitu :
1. Sistem terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain;
2. Terdapat bagian-bagaian yang saling berhubungan dan dapat berfungsi secara independen atau secara
bersama-sama;
3. Berfungsinya keseluruhan bagian tersebut ditunjukkan untuk mencapai seluruh tujuan;
4. Suatu sistem yang terdiri dari bagian tersebut berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Input

Feedback Proses Interaksi dengan Lingkungan


Transformasi

Output

Bagan 1.2 Model Sistem Secara Umum

Page 12
C. PENGERTIAN MANAJEMEN
(Pengantar Manajemen Dan Bisnis, Ali Sadikin, Isra Misra & Muhammad Sholeh Hudin,
hal 2)

Banyak orang dan para ilmuan yang membuat pengertian akan manajemen ini. Penjelasan
manajemen jika di jelaskan secari rinci akan menjadi sangat luas dan panjang,tetapi menurut kelompok ini
kata manajemen yang diambil dari bahasa Inggris yaitu manage, yang berarti mengatur adalah kegiatan yang
mengatur suatu orgasasi secara efektif dan efisien berdasarkan ilmu pengetahuan dan seni untuk mencapai
tujuan terentu. Ada pula pengertian manajemen menurut para ahli, yaitu :

1. Haimann
Beliau mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain
dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.
2. George R. Terry
Beliau mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan
terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

3. Mary Parker Follett


Manajemen merupakan seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain. Atau degan
kata lain dalam mencapai tujuan di suatu organisasi para manajer membutuhkan
bantuan orang lain untuk melaksanakan tugas yang mungkin diperlukan. Seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.

4. James A.F. Stoner


Menurut beliau, manajemen ialah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan
pengawasan terhadap usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan semua sumber
organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi ini mengandung arti
bahwa manajemen merupakan suatu kesatuan yang dimulai dari perencanaan hingga
pengawasan terhadap penggunaan semua sumber daya untuk mencapai tujuan dari
organisasi.
5. Luther Gullick
Manajemen menjadi suatu bidang (ilmu) yang secara sistematik berusaha memahami
mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Definisi ini mengandung arti bahwa
manajemen adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana dan
mengapa orangorang bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan.

Page 13
6. Robert .L.KatZ
Manajemen merupakan suatu profesi yang menurut persyaratan tertentu. Seorang manajer
harus memiliki tiga keahlian yang hakiki, yaitu kompetensi secara konseptual, social, dan
teknikal.

7. Ricky W. Griffin
Mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyususnan , pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya mansia
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengartian yang lebih luas, manajemen
adalah suatu proses pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama
para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

D. MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI


pengantar manajajemen dan bisnis. Alekh sadikin, hal 8 dan Dasar Manajemen Bisnis,
(

Siti Qona’ah S. Sos. MM hal 6)

Kata ilmu berasal dari bahasa arab, yakni alima, ya’amu ,ilman dengan wazan fa’ala, yaf’alu yang
berarti mengerti, memahami benar-benar. Di dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu merupakan pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu. Jadi kesimpulan yang di dapat dari manajemen sebagai ilmu adalah
manajemen dapat dipelajari, diajarkan kepada orang lain, dan dikembangkan dari masa ke masa. Sebab
timbulnya ilmu manajemen dalam sejarah adalah disebabkan adanya pemborosan-pemborosan baik tenaga
kerja, waktu maupun materi dan biaya didalam setiap pekerjaan dalam suatu organisasi. Menurut Sarinah
(2017) manajemen termasuk sebagai ilmu karena memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:
a) Tersusun secara sistematis dan teratur
b) Objektif rasional sehinga dapat dipelajari
c) Menggunakan metode Ilmiah
d) Mempunyai prinsip-prinsip tertentu.
e) Dapat dijadikan suatu

Dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictionary, kata art (seni) berasal dari bahasa latin yaitu
“artus” yang berarti daya cipta yang timbul dari dalam untuk mewujudkan suatu Kemahiran yang diperoleh
dari pengalaman. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa seni merupakan sebuah
kesanggupan dan dan keahlian seseorang untuk dapat membuat sesuatu bernilai. Manajemen sebagai seni berfungsi
untuk mencapai tujuan dan mendatangkan hasil atau manfaat. Sehingga dapat di simpulkan bahwa manajemen

Page 14
sebagai seni berarti kemahiran dalam mengurus sesuatu yang di kombinasikan dengan daya cipta, sehingga
tujuan yang telahditetapkan dapat tercapai (Sarinah, 2017)
MANAJEMEN

ILMU SENI

1. Adanya objek pengenal 1. Daya cipra yang timbul dari diri seseorang
2. Disusun secara sistematis untuk mewujudkan sesuatu;
3. Bersifat Objektif (tidak berasal dari prasangka) 2. Kemahiran diperoleh dari praktik atau
4. Dapat dipelajari dan diajarkan berdasakan pengalaman;
bukti, rumus, pengukuran, dan perbandingan 3. Didasarkan oleh perasaan, terkaan, uraian,
5. Dikembangkan dengan pengetahuan . dan opini;
4. Dikembangkan dengan latihan.

Bagan1.3 manajemen sebagai ilmu dan seni

E. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
(Dasar-Dasar Manajemen, Abd. Rohman, M.AP, hal 11)

Unsur-unsur manajemen secara sederhana dapat dimaknai sebagai suatu elemen pokok yang harus
ada di dalamnya, dimana manajemen tidak akan sempurna bahkan tidak dapat dikatakan sebagai manajemen
tanpa kehadiran dari elemen-elemen pokok tersebut. Berikut unsur-unsur manajemen menurut beberapa ahli:

John F. Phiffner
& Peterson O. F Mooney James D. George R. Terry
Robert V. Presthus
Manajemen mengandung “Management is the use ofMengemukakan pandangan Dalam bukunya yang
lima unsur pokok, yang man, money and materials dengan memasukkan unsur berjudul “Principle of
dikenal dengan 5M, yaitu: to achieve a common goal”material dan mesin ke Management”, bahwa ada
1. Men (manusia/orang) atau dalam Bahasadalam istilah fasilitas. enam unsur pokok yang
2. Money (uang) Indonesia manajemenSehingga menurutnya terkandung dalam
3. Materials (material) adalah penggunaanunsur manajemen hanya manajemen, diantaranya:
4. Machines (mesin), dan manusia, uang dan bahan meliputi: 1..Men and women
5. Methods (metode/cara) untuk mencapai tujuan 1. Men (manusia/orang) (manusia/orang)
bersama. Dari itu 2. Facilities (fasilitas) 2. Materials (material)
menurutnya unsurunsur 3. Methods (metode/cara) 3. Machines (mesin), dan
manajemen adalah sebagai 4..Methods (metode/cara)
berikut: 5. Money (uang)
1. Methods (metode/cara) 6. Markets (pasar)
2. Men (manusia/orang)
3. Money (uang)
4. Materials (material)

Page 15
Tabel 1.2 unsur-unsur manajemen menurut para ahli

Dari keempat unsur-unsur manajemen diatas dapat di lihat bahwa ,manusia, mesin, material, dan
metode tidak pernah hilang. Jadi menurut kelompok kami keempat hal itu lah yang palig penting dalam
pengembangan suatu manajemen dalam suatu organisai/Perusahaan. Berikut kami uraikan juga penjelasan
mengenai unsur-unsur manajemen tersebut.

1) Men and women (Manusia)


Dalam kegiatan manajemen, sumber daya manusia membuat rencana dan tujuan yang ingin diraih. Untuk
itu, tanpa adanya manusia, kegiatan manajemen tidak akan pernah ada.

Gambar 1. 17 Man/Woman
Sumber : https://www.zonareferensi.com/unsur-unsur-manajemen/

2) Money (Uang)
Uang menjadi unsur penting dalam kegiatan manajemen karena menjadi perantara utama dalam mencapai
tujuan. Biaya operasional dalam sebuah kegiatan manajemen tentu membutuhkan uang agar dapat
berjalan baik.

Gambar 1. 18 Uang
Sumber : https://www.zonareferensi.com/unsur-unsur-manajemen/

3) Materials (Bahan)
Page 16
Unsur manajemen ini adalah salah satu faktor penting karena kualitas bisnis dipengaruhi oleh kualitas
bahan yang dipilih. Jadi, jika bahan yang dipilih buruk, tujuan manajemen akan sulit tercapai.

Gambar 1. 19 Kualitas bahan bangunan dalam bisnis properti


Sumber : https://transrumah.com/

4) Machines (Mesin)
Mesin merupakan unsur lain yang perlu diperhatikan. Dengan adanya mesin atau teknologi, pekerjaan
yang dilakukan oleh sumber daya manusia pasti akan lebih mudah. Tujuan pun dapat tercapai lebih
efektif.

Gambar 1. 20 Mesin
Sumber : https://www.zonareferensi.com/unsur-unsur-manajemen/

5) Methods (Metode)
Unsur ini mempengaruhi kinerja dalam sebuah manajemen. Jika metode yang dibuat berdasarkan target,
fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis, kegiatan manajemen pasti akan berjalan lebih lancar. Unsur ini
juga perlu mendapat campur tangan manusia agar dapat tercipta dengan baik.

Page 17
Gambar 1. 21 Metode/ide menentukan perkembangan organisasi
Sumber : https://blog.scientix.eu/2017/02/methods

6) Markets (Pasar)
Unsur ini terbilang krusial karena sebuah bisnis hanya dapat berkembang jika telah dikenal di pasaran.
Unsur pasar dipengaruhi oleh unsur material karena barang atau jasa yang laku harus memiliki kualitas
baik.

Gambar 1. 21 Pasar tempat dijual nya barang dan jasa


Sumber : https://ir.binus.ac.id/2012/07/02

F. FUNGSI MANAJEMEN
(Dasar Manajemen Bisnis, Siti Qona’ah S. Sos. MM hal 10-11 dan Pengantar
Manajemen, Ali Sadikin, Isra Misra & Muhammad Sholeh Hudin, hal 22)

Fungsi manajemen adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam manajemen sesuai dengan
fungsinya masing-masing dan menurut tahapan pelaksanaan tertentu. Fungsi manajemen mencakup beberapa
hal seperti bagaimana menentukan arah masa depan organisasi, menciptakan kegiatan organisasi, mendorong

Page 18
kerjasama antar anggota organisasi, dan mengawasi kegiatan untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Berikut adalah fungsi manajemen menurut beberapa ahli.
Tabel 1.3 Fungsi-Fungsi manajemen menurut para ahli

Berikut ini kami akan menjelaskan fungsi umum manajemen. Ada 4 fungsi dasar manajemen yaitu yaitu
Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling
(Pengawasan). Keempat fungsi manajemen ini biasanya disingkat dengan POAC. Berikut penjelasannya :

Planning atau Perencanaan


“Planning is the selecting and relating of facts and the making and using of assumptions regarding
the future in the visualization and formulation to proposed of proposed activation believed necesarry to
accieve desired result” (Sukarna,2011). Atau dapat disederhankan dalama Bahasa Indonesia menjadi
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta, membuat dan menggunakan perkiraan atau asumsi
tentang masa depan dengan menggambarkan dan mengembangkan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.

Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Selain untuk lebih
memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya, perencanaan juga memiliki peranan penting
lainnya, yaitu untuk mengkoordinasikan usaha-usaha, untuk mengatasi perubahan, untuk pengembangan
manajer, dan untuk pengembangan standar kinerja.

Pada umumnya suatu perencanaan yang baik berisikan enam unsur pokok, yaitu what, why, where,
when, who and how. Berikut pejelasannya .
1. What : tindakan apa yang harus dikerjakan?
Dalam hal ini haruslah dijelaskan dan diperinci aktivitas yang diperlukan, faktor-faktor yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan tersebut agar tujuan yang dimaksud dapat tercapai.
2. Why : apa sebabnya tindakan itu dikerjakan?
Di sini perlu diperlukan penjelasan dan ketegasan mengapa kegiatan itu harus dikerjakan dan mengapa
tujuan itu harus dicapai.
3. Where : dimana tindakan itu harus dilaksanakan?
Dalam perencanaan harus memuat dimana lokasi kegiatan tersebut akan diselesaikan. Hal ini diperlukan
untuk menyediakan sarana dan fasilitas untuk mengerjakan kegiatan tersebut.
4. When : kapan tindakan itu harus dilaksanakan?
Hal ini diperlukan adanya jadwal waktu dan kapan dimulainya kegiatan hingga berakhirnya kegiatan
tersebut.
5. Who : siapa yang harus melakukan tindakan itu?
Dalam planning harus memuat tentang para pekerja yang mengerjakan kegiatan tersebut. Disamping itu juga
diperlukan kejelasan wewenang dan tanggung jawab para pekerja.
6. How : bagaimana cara melaksanakan tindakan itu?
Dalam planning harus dijelaskan teknik, metode, dan sistem mengerjakan pekerjaan yang dimaksud.
Page 19
Untuk membuat suatu rencana ada beberapa tindakan yang harus dilalui. Tindakan-tindakan atau
langkah langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan tugas dan tujuan.


Bila kita melaksanakan tugas, pasti ada yang menjadi tujuan kegiatan kita itu. Sebaliknya suatu tujuan tidak
akan tercapai bila kita tidak melakukan suatu kegiatan, yakni melakukan suatu tugas. Dengan tugas
dimaksud, kegiatan apa yang harus dilakukan. Dengan tujuan dimaksudkan nilai-nilai yang diharapkan
untuk dipelihara, diperoleh atau diadakan.

2. Mengorganisasi dan menganalisis.


Setelah tugas dan tujuan suatu perusahaan telah ditetapkan langkah berikutnya ialah mengobservasi faktor
yang mempermudah untuk mencapai tujuan. Untuk mendapatkan faktor-faktor tersebut, maka bahan-bahan
dari pengalaman dapat digunakan, demikian juga pengalaman dari pihakpihak yang lain. Bila data tersebut
sudah diperoleh, kemudian dianalisis, untuk menetapkan apakah faktor tersebut masih efektif digunakan
untuk masa depan.

3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan.
Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat diurut-urutkan atas dasar tertentu, misalnya atas dasar lamanya
diselesaikan, besarnya biaya yang diperlukan. Langkah inilah yang disebut dengan mengadakan
kemungkinan-kemungkinan.

4. Membuat sintesis (alternatif).


Terdapat beberapa kemungkinan untuk mencapai suatu tujuan yang memaksa si pembuat rencana harus
memilih berbagai alternatif. Pemilihan salah satu kemungkinan selalu mengandung unsur yang baik di
samping adanya sela-sela negatifnya.

Gambar1.22 Seorang pemimpin yang sedang membuat rencana untuk kedepannya


Sumber : https://www.entrepreneur.com/

Organizing atau Pengorganisasian


“Organizing is the determining, grouping and arranging of the various activities needed necessary

Page 20
forthe attainment of the objectives, the assigning of the people to thesen activities, the providing of suitable
physical factors of enviroment and the indicating of the relative authority delegated to each respectives
activity“ (Yayat M. Herujito, 2001). Atau dalam penyederhanaan kelompok kami “Organisasi adalah
pengidentifikasian, pengelompokan, dan pengaturan berbagai aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan, penugasan personel untuk aktivitas tersebut, penyediaan faktor lingkungan fisik yang sesuai, dan
penunjukan wewenang terkait yang didelegasikan ke setiap aktivitas.”

Dalam pola hubungan kerja dan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab ada beberapa bentuk
organisasi menurut para ahli , maka bentuk-bentuk organisasi itu dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Bentuk Organisasi Garis


Organisasi Garis adalah bentuk organisasi yang tertua dan paling sederhana. Penciptanya adalah Henry
Fayol dari Perancis sering juga disebut bentuk organisasi militer karena digunakan pada zaman dahulu di
kalangan militer. Ciri-ciri bentuk organisasi garis adalah organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit
dan saling kenal, serta spesialisasi kerja belum begitu tinggi.

2. Bentuk Organisasi Fungsional


Organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor, di mana segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan
yang jelas. Sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

3. Bentuk Organisasi Garis dan Staf


Bentuk organisasi ini pada umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas, mempunyai
bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, dan jumlah karyawannya banyak. Penciptanya
Harrington Emerson. Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu atau lebih tenaga staf. Staf adalah
orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada
pejabat pemimpin di dalam organisasi tersebut.

4. Bentuk Organisasi Staf dan Fungsional


Bentuk organisasi staf dan fungsional merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk
organisasi garis dan Staf. kelebihan dan kekurangan dari bentuk organisasi ini adalah kelebihan dan
kekurangan dari bentuk organisasi yang dikombinasikan.

KEKURANGAN
Bentuk Organisasi Bentuk Organisasi Bentuk Organisasi Bentuk Organisasi
DAN
KELEBIHAN Garis Fungsional Garis dan staf staf dan fungsional

Page 21
Kesatuan komando Pembidangan tugas-  Digunakan oleh
terjamin baik karena tugas jelas, setiap organisasi
pimpinan berada diatas besar,
satu tangan, Spesialisasi karyawan
dapat dikembangkan  Pengambilan
Proses pengambilan dandigunakan keputusan yang Kombinasi dari
keputusan berjalan semaksimal mungkin, sehat lebih mudah
dengan cepat karena kelebihan bentuk
dapat diambil
jumlah orang yang diajak Digunakan organisasi garis dan
tenaga- karena adanya staf
KELEBIHAN berkonsultasi masih tenaga ahli dalam ahli, staf ditambah
sedikit atau tidak ada berbagai bidang, kelebihan bentk
sama sekali, sesuai dengan fungsi-  Perwujudan organisasi
"the
fungsinya. right man in the fungsional
Rasa solidaritas di antara right place" lebih
karyawan umumnya mudah
tinggi karena saling dilaksanakan.
mengenal.

 Seluruh organisasi  Karena adanya  Karena karyawan


terlalu bergantung spesialisasi, sukar tidak saling
kepada satu orang mengadakan tour of mengenal, solidaritas
sehingga kalau orang dury sukar diharapkan,
itu tidak mampu, Kombinasi dari
seluruh organisasi akan  Para karyawan lebih  Karena rumit dan kekurangan bentuk
terancam kehancuran, mementingkan kompleksnya organisasi garis dan
KEKURANGAN bidangnya sehingga susunan organisasi, staf ditambah
sukar koordinasi kekurangan bentk
 Adanya kecenderungan
melaksanakan kadang-kadang
pimpinan bertindak organisasi
koordinasi sukar diterapkan.
secara otokratis, fungsional

 Kesempatan karyawan
untuk berkembang
terbatas.
Tabel 1.4 Kelebihan dan kekurangan dari bentuk-bentuk organisasi

Adapun prinsip-prinsip pengorganisasian adalah sebagai berikut:


1. Perumusan tujuan dengan jelas ,
2. pembagian kerja,
3. menempatkan tenaga kerja,
4. tanggung Jawab,
5. Otorisasi atau pelimpahan tanggungjawab.

Page 22
Gambar 1.23 Ilustrasi pemimpin yang sedang melakukan prinsip pengorganisasian
Sumber: https://www.nature.com/

 Acuacting atau Pelaksanaan


“Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the
objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts.” (Sukarna, 2011)
Atau dalam penyederhanaan kelompok kami “Pelaksanaan adalah membangkitkan dan mendorong semua
anggota tim untuk sungguh-sungguh dan tekun mencapai tujuan mereka, selaras dengan perencanaan
kepemimpinan dan kerja organisasi”.

Sebagai suatu pengendalian manajemen yang bebas dalam menyelesaikan tanggung jawabnya secara
efektif maka fungsi pengawasan adalah :
1. Untuk menilai apakah pengendalian manajemen telah cukup memadai dan dilaksanakan secara efektif.
2. Untuk menilai apakah laporan yang dihasilkan telah menggambarkan kegiatan yang sebenarnya secara
cermat dan tepat.
3. Untuk menlai apakah setiap unit telah melakukan kebijaksanaan dan prosedur yang menjadi tanggung
jawabnya.
4. Untuk meneliti apakah kegiatan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. yaitu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Maka dapat disimpulkan fungsi manajemen adalah membantu seluruh manajemen dalam
menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif dengan melaksanakan analisa, penilaian, rekomendasi dan
penyampaian laporan mengenai kegiatan yang diperiksa. Pelaksanaan tanpa rencana tidak akan berjalan
dengan efektif karena tujuan, anggaran, standar, metode kerja, prosedur dan rencana semuanya sudah
ditetapkan dalam rencana.

Page 23
Gambar 1.24 Ilustrasi pemimpin dan bawahannya yang sedang melaksanakan
rencana untuk mencapai tujuan oganisasi
Sumber: https://lancangkuning.com/

 Controlling atau Pengawasan


“Controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished, that is the
standard, what is being accomplished. That is the performance, evaluating the performance, and if the
necessary applying corrective measure so that performance takes place according to plans, that is
conformity with the standard”. (Sukarna,2011) Atau dalam penyederhanaan kelompok kami “Pengawasan
dapat didefinisikan sebagai proses menentukan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dicapai yaitu kinerja, mengevaluasi kinerja, mengambil tindakan korektif. Jika perlu untuk menjaga kinerja
sesuai rencana, yaitu memenuhi standar”.
Ada berbagai jenis metode pengawasan dalam manajemen. Biasanya pada fungsi manajemen ini
yang dicapai adalah output (hasil) nya. Berikut adalah jenis jenis metode pengawasan .

1. Metode Pengendalian Umpan Maju (Mengantisipasi masalah sebelum terjadi).


Dalam metode ini segala informasi mengenai sumber daya sangat diperlukan manajer dalam
menentukann sumber daya mana saja yang dibutuhkan untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan
sehingga masalah masalah yang ada dapat diantisipasi sebelum terjadi masalah.
2. Metode Pengendalian Berjalan (Mengelola masalah pada saat terjadi)
Pada metode ini sumber informasi yang diterima adalah hasil observasi dari first line manager.
Tindakan perbaikan ini ditujukan pada perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi.
3. Metode Pengendalian Umpan Balik (Mengelola masalah setelah terjadi).
Pada metode ini informasi harus merepresentasikan karakteristik dari keluaran. Misalnya
memperbaiki proses produksi ketika banyak produk yang dikembaikan oleh pelanggan dikarenakan rusak.

Gambar 1.25 Ilustrasi pemimpin yang sedang mengontrol dan mengarahkan bawahannya
sumber : https://id.depositphotos.com/

G. PRINSIP MANAJEMEN
(Manajemen, Kurniawan Prambudi Utomo, SE,MM, hal 11 )

Prinsip di sisi lain adalah seperangkat aturan yang perlu diperhatikan saat berlatih teknik agar dapat

Page 24
bekerja secara efisien. Prinsip dibentuk atas dasar situasi kerja. Namun, nilai dan moral tidak dapat
diabaikan dalam menjalankan prinsip manajemen dalam suatu organisasi karena organisasi ini harus
memenuhi segala macam tanggung jawab baik itu tanggung jawab sosial maupun etika.Prinsip manajemen
didasarkan pada pengalaman dan perubahan dalam industri bisnis, oleh karena itu prinsip-prinsip ini
mungkin tidak sekokoh sains. Mereka melibatkan perilaku manusia dan digunakan sesuai dengan situasi
yang diperlukan. Dengan demikian, prinsip-prinsip ini berubah terhadap waktu.

Bapak prinsip umum manajemen, Henry Fayol adalah seorang industrialis Prancis. Ia bergabung
dengan perusahaan pertambangan sebagai seorang insinyur dan naik ke posisi direktur pelaksana pada tahun
1888. Saat itu, perusahaannya berada pada tahap kebangkrutan bank. Dengan pengalaman administrasi yang
luas, Fayol banyak berkontribusi pada perusahaannya. Ketika dia pensiun pada tahun 1918, perusahaan itu
dalam kondisi sangat baik. Henri Fayol menyadari perlunya prinsip-prinsip manajemen. Dia
mengidentifikasi 14 prinsip manajemen. Prinsip-prinsip ini adalah:

1. Pembagian kerja (division of work)

Sebagai faktor yang diperlukan untuk efisiensi dalam pemanfaatan tenaga kerja. Teori ini
biasa juga di sebut Right man in the right place. Misalnya, bank memiliki beberapa operasi, seperti
pengumpulan dan pembayaran uang tunai, penerbitan buku cek, dll. Semua kegiatan tersebut dibagi
dan dialokasikan untuk orang yang berbeda di bank. Metode melakukan pekerjaan ini juga
meningkatkan efisiensi mereka dan menjadikan mereka ahli di bidangnya.

Gambar 1.26 Ilustrasi pembagian divisi kerja


sumber : https://study.com/

2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)

Menurut prinsip ini, harus ada keseimbangan yang tepat antara wewenang dan tanggung
jawab. Wewenang adalah tugas yang diharapkan dilakukan oleh bawahan. Wewenang tanpa
tanggung jawab mengarah pada perilaku yang tidak bertanggung jawab, sedangkan tanggung jawab
tanpa wewenang akan membuat seseorang menjadi tidak efektif. Menurut Fayol, “Kewenangan
adalah hak untuk memberi perintah dan memperoleh ketaatan, dan tanggung jawab adalah akibat
wajar dari wewenang. Kedua jenis wewenang tersebut adalah wewenang resmi, yaitu wewenang
untuk memerintah, dan wewenang pribadi, yaitu wewenang manajer individu.

Misalnya, jika seorang mandor diberi tanggung jawab untuk memproduksi 50 unit per hari,
maka ia harus diberi wewenang yang diperlukan untuk mencapai target tersebut. Jika dia tidak diberi
wewenang untuk mengambil bahan baku dari toko, maka dia tidak bisa disalahkan.

Page 25
Gambar 1.27 Ilustrasi tanggungjawab dan wewenang yang harus seimbang
sumber : https://www.shutterstock.com/

3. Disiplin (discipline)

Disiplin mengacu pada ketaatan pada aturan dan peraturan organisasi. Disiplin membutuhkan
pengawasan yang baik pada semua tingkatan manajemen. Menurut Fayol, pengawasan yang baik di
semua tingkatan, aturan yang jelas dan adil, serta sistem hukuman yang terintegrasi akan membantu
menjaga disiplin. Ini adalah suatu keharusan untuk semua tingkat manajemen.

Misalnya, karyawan harus disiplin untuk bekerja secara efektif dan efisien untuk memenuhi
janji bonus, kenaikan, dan promosi. Kelancarannya mensistematisasikan fungsi organisasi dengan
menyediakan hubungan yang lebih baik antara manajemen dan karyawan.

Gambar 1.28 Ilustrasi disiplin memiliki integritas antar segala hal dalam organisasi
sumber : https://www.geeksforgeeks.org/

4. Kesatuan perintah (unity of command)

Ini adalah prinsip yang menyatakan bahwa karyawan harus menerima perintah dari satu
atasan saja. Misalnya, ada seorang penjual yang diminta untuk membuat kesepakatan dengan pembeli
dan dia diizinkan untuk memberikan diskon 12%. oleh manajer pemasaran. Tetapi departemen
keuangan mengatakan kepadanya untuk tidak menawarkan diskon lebih dari 6%. Dalam hal ini, tidak
ada kesatuan komando, yang akan menyebabkan kebingungan dan penundaan.

Page 26
Gambar 1.29 Ilustrasi karyawan yang harus patuh pada satu atasan
sumber : https://gamasemesta.com/

5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)

Ini menyiratkan bahwa harus ada satu kepala dan satu orang untuk bukti kegiatan yang
memiliki tujuan yang sama. Menurut prinsip ini, semua kegiatan harus dilakukan di bawah arahan
satu kepala, dan harus ada koordinasi yang efektif dalam semua kegiatan. Prinsip ini memastikan
kesatuan tindakan dan menghindari duplikasi pekerjaan yang tidak perlu.

Misalnya, jika sebuah organisasi memiliki empat departemen untuk kegiatan yang berbeda,
maka setiap departemen harus dipimpin oleh satu atasan, dan karyawannya harus memberikan
seluruh upaya mereka untuk mencapai rencana organisasi. Setiap divisi harus memiliki tanggung
jawab, rencana, dan sumber daya pelaksanaannya. Seharusnya tidak ada duplikasi upaya yang tidak
perlu dan pemborosan sumber daya.

Gambar 1.30 Ilustrasi karyawan dan pemimpin yang ingin mencapai tujuan yang sama brsama
sumber : https://www.geeksforgeeks.org/

6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual


interests to the general interests)

Menurut prinsip ini, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus didahulukan dari
kepentingan individu. Kepentingan organisasi yang harus ditempatkan di atas kepentingan karyawan.
Termasuk seorang manajer harus mengorbankan kepentingannya. Manajer dapat mencapai tujuan
mereka ketika organisasi pulih dari krisis keuangan.

Misalnya, suatu organisasi yang menginginkan output yang maksimal dari karyawannya
Page 27
dengan memberikan gaji yang lebih sedikit. Ada karyawan di sisi lain yang ingin mendapatkan gaji
maksimal sambil bekerja paling sedikit. Dalam kedua situasi tersebut, kepentingan perusahaan akan
menggantikan kepentingan individu mana pun. Karena kepentingan pekerja dan pemangku
kepentingan lebih penting daripada kepentingan satu orang.

Gambar 1.31 Ilustrasi seluruh warga organisasi yang harus mementingkan


kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
sumber : https://www.geeksforgeeks.org/

7. Pembayaran upah yang adil (renumeration)

Menurut prinsip ini, remunerasi atau kompensasi yang dierkan oleh tempat dimana si
karyawan bekerja harus adil dan memuaskan bagi karyawan dan organisasi. Prinsip ini mengarah
pada hubungan yang harmonis dalam organisasi. Remunerasi yang adil harus ditentukan berdasarkan
peraturan pemerintah yang berkaitan dengan upah, posisi keuangan organisasi, sifat pekerjaan, dan
biaya hidup. Karyawan harus dibayar upah yang wajar untuk layanan mereka, yang harus memberi
mereka standar hidup yang moderat. Misalnya, jika sebuah organisasi memperoleh laba yang lebih
tinggi, maka ia harus membagi sebagian bagiannya dengan karyawan dalam bentuk bonus.

Gambar 1.31 Ilustrasi remunerasi yang adil pada setiap karyawan


sumber : hthttps://ilmumanajemenindustri.com/

8. Sentralisasi dan Desentralisasi (Centralization and Decentralization)

Sentralisasi mengacu pada pemusatan wewenang di tingkat atas, dan desentralisasi berarti
distribusi di semua tingkat manajemen. Menurut prinsip ini, harus ada keseimbangan yang tepat
antara sentralisasi dan desentralisasi. Terlalu banyak sentralisasi menyebabkan hilangnya kendali
manajemen puncak. Oleh karena itu keseimbangan yang optimal harus dijaga sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Misalnya, wewenang untuk mengambil keputusan penting harus diberikan

Page 28
kepada manajemen puncak, sedangkan wewenang yang berkaitan dengan kegiatan operasional harus
diberikan kepada tingkat menengah dan bawah.

Gambar 1.32 Ilustrasi sentralisasi dan desentralisasi dalam suatu organisasi


sumber : https://www.geeksforgeeks.org/

9. Hirarki (hierarchy)

Menurut prinsip ini, ada rantai skalar otoritas atau hirarki dan komunikasi yang bergerak
dalam garis lurus dari atasan ke bawahan terendah. Henri Fayol mengizinkan jalan pintas rantai
dalam keadaan darurat yang dikenal sebagai papan gang. Gang plank memungkinkan komunikasi
langsung antara dua karyawan dengan level yang sama.

Misalnya, E ingin berkomunikasi dengan I untuk beberapa pekerjaan penting. Pesan harus
bergerak secara teratur dari E ke D, lalu ke C, B, A, dan kemudian turun dari A ke F lalu ke G, H dan
akhirnya ke I. Ini akan memakan banyak waktu sehingga untuk menghindari keterlambatan dalam
pekerjaan ini, Fayol menyarankan konsep Gang Plank ini. Dalam konsep ini 'E' dapat berkomunikasi
langsung dengan 'I' pada masalah yang mendesak, papan geng memungkinkan dua karyawan dengan
tingkat yang sama untuk berkomunikasi langsung dengan masing-masing tetapi masing-masing harus
menegakkan atasannya.

Gambar 1.33 Hirarki yang bergerak lurus dari atas ke bawah


sumber : https://www.istockphoto.com/
10. Tatanan (order)

Menurut prinsip ini, harus ada tempat yang layak untuk segala sesuatu dan semua orang.
Henri Fayol menekankan pada dua jenis tatanan yaitu tatanan material dan tatanan sosial. Dalam
tatanan materi, harus ada rencana untuk semuanya. Ini memastikan memperbaiki tempat untuk

Page 29
berbagai alat material. Dalam tatanan sosial, harus ada tempat yang ditentukan bagi setiap karyawan,
yang menjamin tempat/kabin yang layak dan tetap bagi setiap karyawan. Misalnya, harus ada
perencanaan tentang tempat khusus untuk mandor di sebuah pabrik agar pekerjaan dapat dilakukan
dengan mudah.

Gambar 1.34 Hal yang benar di tempat yang benar dan di waktu yang tepat
sumber : https://www.geeksforgeeks.org/
11. Keadilan (equity)

Menurut prinsip ini, tidak boleh ada diskriminasi di antara karyawan berdasarkan segala hal
yang memiliki perbedaan diantara segala perbedaan dalam karyawan. Ini mengarah pada kelancaran
dan keberhasilan kerja perusahaan. Ini meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan, menciptakan
hubungan antara manajer dan karyawan. Tetapi perlu kita ketahui, bahwa adil dan keadilan adalah
dua hal yang berbeda. Adil adalah memberikan segala hal yang sama untuk setiap orang tanpa
terkecuali, sedangkan keadilan adalah memberikan segala hal yang sama kepada semua orang
menurut situasi masing-masing personal. Misalnya, pekerja yang melakukan pekerjaan serupa di
organisasi yang sama harus dibayar dengan upah yang sama terlepas dari jenis kelamin, kasta,
agama, dan bahasa mereka.

Gambar 1.35 Ilustrasi perbedaan adil dan keadilan


sumber : https://manajemenrumahsakit.net/

12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)

Fayol mengatakan bahwa karyawan harus dipertahankan pada posisinya untuk waktu yang
wajar untuk menunjukkan stabilitas hasil menciptakan rasa memiliki, dan pekerja didorong untuk
meningkatkan kualitas kerja mereka. Hal ini akan meningkatkan efisiensi karyawan, dan juga akan

Page 30
meningkatkan reputasi organisasi. Perubahan karyawan yang terus menerus mengganggu lingkungan
kerja. Misalnya, karyawan baru harus diberi waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan budaya dan
lingkungan baru di tempat kerja.

Gambar 1.35 Ilustrasi masa jabatan yang semakin lama meningkatkan kualitas kerja mereka
sumber : https://www.geeksforgeeks.org/

13. Inisiatif (Inisiative)

Inisiatif adalah motivator yang kuat dari perilaku manusia dan sumber kekuatan bagi
organisasi.Menurut prinsip ini, pekerja harus mendorong dan harus diberi kesempatan untuk
mengambil inisiatif dalam membuat dan melaksanakan rencana. Henri Fayol menyarankan agar
karyawan di semua tingkatan harus didorong untuk mengambil inisiatif dalam bekerja. Ini akan
memotivasi karyawan, meningkatkan komitmen pada karyawan terhadap organisasi untuk bekerja
lebih baik dan lebih tertarik pada organisasi dan hal ini meningkatkan pertumbuhan mental dan rasa
memiliki pada karyawan. Ini. Misalnya, organisasi harus memiliki sistem saran karyawan sehingga
mereka memiliki perasaan memiliki.

Gambar 1.36 Ilustrasi karyawan yang ikut memberikan saran/inisiatif dalam membuat rencana
sumber : https://www.geeksforgeeks.org/

14. Semangat kesatuan (esprits de corps)

Berdasarkan prinsip ini, manajemen harus mengambil langkah-langkah yang wajar untuk
menumbuhkan rasa memiliki dan kerja tim di antara karyawan. Untuk hasil terbaik, upaya individu
dan kelompok perlu digabungkan. Untuk melakukan ini, manajer harus mengganti "saya" dengan
"kami" dalam percakapan untuk menginspirasi kerja tim di antara karyawan. Hal ini akan

Page 31
menciptakan suasana saling percaya, sehingga menciptakan hubungan yang baik antara manajemen
dan pekerja. Prinsip ini menyiratkan bahwa persatuan adalah kekuatan dan perluasan dari prinsip
kesatuan perintah. Fayol di sini menekankan perlunya kerja tim dan pentingnya komunikasi untuk
mendapatkannya.

Gambar 1.37 Ilustrasi karyawan dan pemimpin yang melaksanakan persatuan adalah kekuatan
sumber : https://www.123rf.com/photo_59419296_esprit-de-corps-group-loyalty-people-graphic-concept.html

H. HAMBATAN DALAM PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN


(Abd. Rohman, M.AP. Dasar-Dasar Manajemen HAL 54)
Penerapan fungsi-fungsi dan prinsip-prinsip dalam manajemen seperti yang telah dipaparkan di atas
bukan suatu mudah dan seringkali harus berbenturan dengan berbagai hambatan. Menurut Sukwiaty, dkk
dalam buku Dasar-Dasar Manajemen ang ditulis oleh Abd. Rohman, M.AP. Beberapa hambatan yang yang
sering terjadi dalam penerapan fungsi-fungsi manajemen secara umum dapat dibagi dalam dua golongan,
yaitu:

HAMBATAN INTERNAL HAMBATAN EKSTERNAL


Manajer belum sepenuhnya memahami aspek-aspek Adanya berbagai peraturan, ketentuan, dan perundang-
yang berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen, undangan pemerintah, baik tingkat pusat ditingkat
daerah,
Manajer seringkali masih kurang mampu Adanya dampak negatif dari pengembangan organisasi
menjabarkan fungsi-fungsi manajemen secara lain yang sejenis,
operasional,
Organisasi belum siap melaksanakan fungsi-fungsi Tidak mendukungnya infrastruktur yang ada di luar
manajemen yang digariskan oleh manajer, organisasi.
Belum tersedianya sarana dan prasarana yang dapat
mendukung pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen,
Adanya faktor risiko dan ketidakpastian di dalam
pelaksanaan kegiatan.
Tabel 1.5 Hambatan dalam manajemen di dalam organisasi dan di luar organisasi

Dibalik hambatan-hambatan itu pastinya ada cara untuk mengatasi hal tersebut yang telah dilakukan
oleh beberapa organisasi dalam pengembbangan manajemen. Beberapa upaya untuk mengatasi hambatan
hambatan tersebut yaitu:

Page 32
(a) meningkatkan koordinasi antar pegawai melalui kegiatan informal,
(b) menambah fasilitas penunjang pekerjaan kantor,
(c) mensosialisasikan tugas pokok tertulis kepada pegawai,
(d) memberikan pengarahan yang jelas kepada pegawai.

Page 33
SOAL LATIHAN BAB I
A. Pilihan Berganda

1. Pencetus prinsip yang memunculkan gagasan tentang perbaikan kondisi dan persyaratan kerja seperti
pengurangan standar hari kerja dari 13 jam menjadi 10,5 jam perhari, pembatasan usia tenaga kerja yang
usianya kurang dari 10 tahun dan mengadakan toko-toko yang memberikan pelayanan kepada para
karyawan akan kebutuhan sehari-hari dengan memberikan harga yang dapat dijangkau konsumen
adalah...
A. Henry Fayol
B. Robert Owen
C. Leonardo Da Vinci
D. Charlesss Babbage
E. Chester Barnard

2. Teori yang dipakai mulai tahun 1940 sampai sekarang adalah teori manajemen ...
A. Teori manajemen kuno
B. Teori manajemen Klasik
C. Teori maanajemen Neo-klasik
D. Teori manajemen modern
E. Teori manajemen campuran

3. Pencetus teori X dan teori Y adalah ...


A. Elton Mayo
B. Mc. Gregor
C. Henry Fayol
D. Robert Owen
E. Chester Barnard

4. Berikut pengertian manajemen menurut George R. Terry adalah ...


A. Pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
B. Seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain
C. Fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk
mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan bersama.
D. Proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggota organisasi
dan penggunaan semua sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.
E. Suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana dan mengapa orangorang bekerja sama untuk
mencapai sebuah tujuan.

5. Menurut Henry Fayol terdapat beberapa prinsip manajemen salah satunya yaitu mengenai penempatan
pegawai. Prinsip manajemen yang dimaksud adalah ...
A. Otoritas
B. Pembagian kerja
C. Kesatuan perintah
D. Pemusatan
E. Kepentingan bersama

Page 34
6. Keberhasilan fungsi manajemen dapat terlaksana dengan baik jika kebutuhan sumber daya dan sarana
terpenuhi diantaranya, kecuali ...
A. Sumber daya manusia
B. Uang
C. Bahan
D. Mesin
E. Otoritas

7. Teori manajemen yang menitikberatkan pada fungsi-fungsi manajemen adalah ...


A. Aliran perilaku
B. Aliran analisis sistem
C. Aliran manajemen ilmiah
D. Aliran klasik
E. Aliran manajemen mutu

8. Planning, Organizing, Motivating, Controlling, Evaluating merupakan fungsi manajemen menurut ...
A. Sondang P. Siagian
B. Henry Fayol
C. M. Gullick
D. Harlod Koontz
E. George R. Terry

9. Penentuan tujuan yang jelas, pembagian kerja, pelimpahan wewenang, kesatuan komando, rentangan
kekuasaan merupakan prinsip-prinsip dari ...
A. Directing
B. Planning
C. Actuating
D. Organizing
E. Controlling

10. Berikut yang merupakan penerapan fungsi manajemen actuating di sekolah (OSIS) adalah ...
A.Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja
agar dapat bekerja efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
B. Menentukan suber daya yang dibutuhkan
C. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan
D. Menerapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
E. Melakukan koordinasi antar bagian agar terhindar dari komunikasi yang buruk

B. ESSAY

1. Jelaskan sejarah manajemen secara ringkas !


2. Jelaskan mengenai teori x dan teori y yang di kemukakan oleh Gregor
3. Apa fungsi manajemen?
4. Sebutkan unsur-unsur manajemen!
5. Pada umumnya suatu perencanaan yang baik berisikan enam unsur pokok, sebutkan dan jelaskan!

Page 35
BAB 2
kepemimpinan dalam manajemen
Pemimpin dan kepemipinan merupakan seni dan keterampilan orang dalam memanfaatkan
kekuasaannya untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan aktivitas tertentu yang diarahkan pada
tujuan yang telah ditetapkan. Memimpin adalah mengerjakan sesuatu demi tujuan tertentu, tetapi
dilaksanakan oleh orang yang dipimpin. Menurut Stephen P. Robbins kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi kelompok menuju tercapainya sasaran. Sifat kepemimpinan dalam memikul tanggung
jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya yang telah didelegasikan
kepada orang-orang yang dipimpinnya. Jadi kepemimpinan lebih bersifat fungsional.

Gambar 2.1 Stephen adalah seorang dosen dan


guru besar di beberapa universitas
sumber : https://sso.penerbitsalemba.com/

Dari penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah sesorang
yang menduduki posisi formal dalam suatu organisasi, serta mengarahkan sumber daya organisassi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Mencapai tujuan tersebut, pemimpin harus bekerjasama dengan
para bawahannya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya menghasilkan, baik itu dalam bentuk
barang atau jasa.

Gambar 2.2 Ilustrasi seorang pemimpin yang sedang memimpin rapat


sumber : https://www.intipesan.com/

Page 36
A. PENGERTIAN MANAGER

Gambar 2.3 Ilustrasi apa itu manajer


Sumber ; https://luis-goncalves.com/content/uploads/2017/02/Scrum-Manager_luis-goncalves.png

Manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu
organisasi dalam mencapai sasarannya. Mengelola pekerjaan manajer berarti kita berbicara tentang empat
fungsi spesifik dari manajer, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan.
Walaupun kerangka kerja ini masih terus diteliti, pada umumnya masih diterima. Setidaknya ada tiga tingkat
manajemen yaitu Manajer Lini Pertama atau Tingkat Pertama, Manajer Menengah dan Manajer Puncak.
Bidang- bidang dalam manajemen cukup banyak seperti manajer sumber daya manusia, manajer operasi,
manajer pemasaran, dan manajer keuangan.

B. TINGKATAN MANAGER

Gambar 2.4 Level level dari manajer


Sumber : https://ngerangkum.com/wp-content/uploads/2021/02/manajemen-perusahaan-top-level-management.jpg

 Top Manager
Bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. Umumnya dipegang oleh Dewan
Direktur, Direksi Utama, Presiden, Chief Executive Officer (CEO).

 Middle Manager
Mengarahkan kegiatan manager lain, juga mengarahkan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan
kebijakan organisasi. Contohnya Kepala Bagian, Kepala Seksi, Kepala Devisi.

 Lower Manager
Memimpin dan mengawasi tenaga operasional, misalnya
mandor, pengawas lapangan.

Page 37
C. ETIKA MANAJERIAL
(MANAJEMEN, KURNIAWAN PRAMBUDI UTOMO, SE,MM HAL 15)

Gambar 2.5 Illustrasi tentang apa itu etika bisnis


Sumber : https://muhammadarifpra.files.wordpress.com/2019/03/etika2.jpg?w=768

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ricky W.
Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika manajerial ke dalam tiga kategori:

1. Perilaku Terhadap Karyawan


Meliputi aspek perekrutan, PHK/pemecatan, gaji/kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan
penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus
didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak
etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh
lantaran takut kehilangan pekerjaannya.

Gambar 2.6 Pendapat Mubarak Ahmad Chief Operating Officer BCA Group mengenai etika manajerial
Sumber ; impianclub.com

2. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya


Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain
seperti : pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.

3. Perilaku Terhadap Organisasi


Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan.
Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran. Konflik kepentingan
Page 38
terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan
atasannya, misalnya menerima suap.Sementara itu, pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan
di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.

D. FUNGSI DAN PERAN MANAGER

Gambar 2.7 tentang apa saja peran dan fungsi manajer


Sumber ; https://www.dictio.id/

Fungsi dari seorang manajer adalah:


1. Memahami visi dan misi perusahaan.
2. Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
3. Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan (membuat plan atau
rencana).
4. Melakukan usaha untuk menyediakan resources dalam
melaksanakan plan yang telah dibuat.
5. Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi.
6. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources agar rencana yang dibuat dapat
berjalan sebagaimana mestinya
7. Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menghadapi hal-hal yang di luar perkiraan).

Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah sebagai berikut:
1. Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-pihak lain.
• Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinya.
• Leader : manajer harus bisa memimpin bawahanya secara efektif.
• Liaison: manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.

2. Informational Role
• Monitoring : manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang dipimpinya dalam
rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data.
• Disseminator : manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanyakepada pihak
yang membutuhkannya.
• Spoke person : manajer harus berperan menyampaikan kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih
tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang mudah dimengerti

Page 39
3. Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul diunit organisasi yang
dipimpinya. Setiap keputusan mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer tidak
boleh mundur untuk mengambil keputusan.
• Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul,
mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagiorganisasi/unit yang dipimpinnya.
• Disturbance Handler : Manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi gangguan-
gangguan.
• Resource Allocator : Manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.
• Negotiator : Manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan unit-unit yang
lain.

E. JENIS DAN TUGAS MANAGER

Jenis manager :

Gambar 2.8 Perbedaan Manager Fungsional dan Manager Umum


Sumber : https://riechell.files.wordpress.com/

1. Manajer fungsional
Manajer yang bertanggung jawab atas satu aktivitas dalam perusahaan. Misalnya, manajemen keuangan atau
manajemen pemasaran.

2. Manajer umum
Manajer yang bertanggung jawab atas semua aktivitas produksi, penjualan, pemasaran, dan keuangan di
sebuah perusahaan atau anak perusahaan.

Page 40
Tugas manager :
1. Perencanaan

Gambar 2.9 Ilustrasi planning


Sumber : freepick.com

Manajer merencanakan mengenai soal rencana bisnis, kebutuhan tenaga kerja, target pertumbuhan, hingga
penyusunan anggaran bersama timnya agar perusahaan dapat berkembang dan tujuan perusahaan bisa
tercapai.

6. Pengaturan

Gambar 2.10 Ilustrasi organizing


Sumber : freepick.com

Manajer melakukan pengaturan pekerjaan, pendistribusian tugas, penetapan target, penyusunan prosedur
operasional dan standar kinerja, serta penerapan proses kerja yang efisien.

Page 41
7. Pengawasan

Gambar 2.11 Ilustrasi pengawasan(controlling)


Sumber : nichonotes.blogspot.com

Tugas ini diikuti dengan pengendalian tim agar semua kegiatan dilakukan sesuai rencana. Dalam
pengawasannya, manajer harus mampu mengidentifikasi hambatan tim dan memberikan solusinya.

8. Evaluasi

Gambar 2.12 Ilustrasi apa itu evaluasi


Sumber : depositphotos.com

Tugas mengevaluasi ini mencakup proses dalam kegiatan perusahaan dan juga evaluasi kinerja setiap
karyawan.

Page 42
9. Kepemimpinan

Gambar 2.13 Ilustrasi Perbedaan Kepemimpinan Manager dengan Bos


Sumber : Dreamstime.com

Tugas manajer ini adalah yang utama karena manajer merupakan pemimpin di setiap divisi. Sebagai
pemimpin, manajer harus mampu memotivasi seluruh karyawan untuk bekerja sesuai arahan agar dapat
mencapai tujuan bersama

F. CIRI-CIRI MANAGER PROFESIONAL


Edgar H. Schein dan Borje O. Saxberg dalam Stoner James A.F. dan Charles Wankel merumuskan
ciri-ciri orang profesional sebagai berikut:

1.Orang-orang profesional mendasarkan setiap keputusannya pada prinsip-prinsip umum.


Dengan pengetahuan yang luas, seorang profesional akan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan
objektif pribadinya yang berlaku secara umum dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Namun
demikian, pada saat-saat tertentu seorang profesional juga harus melihat dan memperhatikan masukan dan
saran dari pihak lain.
2.Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi, bukan melalui
vaforitisme, atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Manajer yang profesinal, mendapatkan kedudukannya sebagai manajer karena kedudukanya diraih atas kerja
keras dan prestasi-prestasi yang telah ia dapatkan, bukan berdasarkan pada kedekatan orang-orang yang
memiliki wewenang untuk menjadikannya sebagai manajer.
3.Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang melindungi kliennya.
Manajer yang profesional harus melakukan sesuatu berdasarkan pada kebutuhan objektif kliennya dan
berorientasi pada pelayanan terhadap klien atau anggotanya. Sehingga dari itu, manajer harus mampu
membaca dan melihat apa yang menjadi kebutuhan klien atau anggotanya, memunculkan pilihan-pilihan
terbaik sebagai alternatif, dan pada akhirnya memilih satu alternatif terbaik yang dapat mengakomodasi
berbagai kebutuhan anggota atau kliennya.
4.Orang-orang profesional mengabdikan dan mengikatkan diri pada organisasi yang mewadahinya.
Manajer yang profesional akan menghadiahkan kehidupannya pada pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya. Manajer profesional tidak memisahkan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaannya, dalam arti
kata bahwa penjiwaan terhadap pekerjaan sangat dibutuhkan untuk mengantarkan organisasi mencapai
tujuan dengan maksimal.

Page 43
G. KARAKTERISTIK MANAGER YANG BERHASIL
1. Mendengarkan.

Gambar 2.14 Perbedaan karakteristik manager yang berhasil


Sumber : pinterest

Manajer yang hebat tidak mendominasi orang lain untuk terus berbicara. Mereka akan berbicara seperlunya
dan menghabiskan sisa waktunya untuk mendengarkan keluh kesah karyawannya. Merek juga akan rela
menyediakan waktu untuk mendengarkan pendapat-pendapat bawahannya.

2. Mentor.

Gambar 2.15 Perbedaan karakteristik manager yang berhasil


Sumber : pinterest

Seorang manajer idaman juga tidak akan sungkan-sungkan dalam membagikan pengalaman mereka dengan
orang lain, terutama karyawan mereka.

Page 44
3. Memberikan Karyawannya Otonomi.

Gambar 2.16 Perbedaan karakteristik manager yang berhasil


Sumber : pinterest

Manajer yang baik adalah seorang yang percaya bahwa anggota timnya akan menjalani pekerjaan dengan
rasa tanggung jawab yang penuh. Oleh karena itu, mereka bukanlah orang yang suka curiga dengan
karyawan mereka, melainkan memberikan otonomi pada karyawan. Mereka mendorong karyawan untuk
membuat keputusan mereka sendiri, mau mengembangkan diri, dan lain sebagainya.

4 Memimpin dengan Memberi Contoh yang Benar.

Gambar 2.17 Ilustrasi Pemimpin memberikan contoh yang benar


Sumber : pinterest

Manajer yang baik bukanlah mereka yang memerintahkan hal-hal baik namun mereka sendiri tidak
melakukannya. No! manajer yang baik adalah mereka yang memimpin dengan memberi contoh yang benar
dari sikap dan sifat mereka sendiri.

Page 45
10. Menjadi Pendukung.

Gambar 2.18 Ilustrasi perbedaan pemimpin yang baik dalam memotivasi pada karyawan
Sumber : boredpanda.com

Ketika para karyawan tahu bahwa manajer mereka akan memberi mendukung dan motivasi yang luar biasa
pada setiap pertumbuhan karyawan, maka karyawan akan bekerja lebih keras atas nama manajer tersebut.

Page 46
SOAL LATIHAN BAB II
A. Pilihan Berganda

1. Fungsi spesifik dari seorang manager yaitu, kecuali .....


A. Merencanakan
B. Mengorganisasikan
C. Mengendalikan
D. Menginformasikan
E. Memimpin
2. Bagian yang bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen yaitu ....
A. Lower manager
B. Top manager
C. Cleaning service
D. Middle manager
E. Karyawan
3. Bagian yang mengarahkan kegiatan lain dan juga kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi
dipimpin oleh .....
A. Kepala devisi
B. Pengawas lapangan
C. CEO
D. Mandor
E. Direksi utama
4. Salah satu peran manager yaitu .....
A. Manager fungsional
B. Manager pemasaran
C. Evaluation
D. Organizing
E. Decision making
5. Menjadi figur head dan leader tergolong dalam peran manager yaitu.....
A. Informational role
B. Decision making
C. Interpersonal role
D. Evaluation
E. Planning

6. Standar perilaku yang memandu manager dalam pekerjaan merupakan pengertian dari .....
A. Manager
B. Planning
C. Peran manager
D. Karakteristik manager
E. Etika manajerial

7. Seorang manajer menjelaskan kepada karyawannya tentang tujuan dan misi perusahaan yang harus
dipenuhi. Manajer tersebut juga menjelaskan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan
organisasi dan imbalan yang akan diterima karyawan jika tujuan organisasi terpenuhi. Kegiatan manajer
tersebut menjalankan fungsi
A. Pengevaluasian
B. Penggerakan
C. Perencanaan
D. Pengawasan

Page 47
8. Seseorang dapat dikatakan manajer agresif-progresif jika memiliki pandangan jauh ke depan dan
mengutamakan …
A. informasi untuk pengambilan keputusan
B. garis kewenangan dan peraturan
C. profesionalisme 
D. teknologi untuk pertumbuhan dan perubahan

9. Berikut merupakan ciri-ciri manager yang profesional, kecuali


A. Penghubung
B. Pemantau
C. Perunding
D. Memberikan motivasi
E. Memberikan hal yang tidak perlu

10. Manajer yang bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi dan menciptakan kondisi perubahan,
termasuk dalam tingkat manajemen …
A. operational
B. middle
C. top
D. Lower
E. manajer umum

B. Essay
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manager?
2. Jelaskan serta berikan contoh dari tingkatan manager!
3. Jelaskan mengapa seorang manager harus memiliki etika manajerial !
4. Apakah fungsi dari seorang manajer ?
5. Sebutkan lima hal yang harus dimiliki seorang manajer agar mereka bisa menjadi seorang manajer !

Page 48
BAB 3
PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN

A.MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Menurut kelompok kami organisasi adalah
sekelompok orang yang membentuk suatu komunitas dengan miliki tujuan yang sama atas komunitas nya
tersebut. Untuk dapat membangun suatu komunitas dengan tujuan yang sama maka diperlukan orang orang
yang mampu membangun komunits tersebut dengan berpartisipasi dalam kounitas tersebut.

Dalam Suatu komunitas pasti ada orang yang memimpin komunitas tersebut, biasanya orang yang
memimpin komunitas tersebut adalah orang yang mempelopori pembentukan komunitas tersebut. Menurut
salah seorang ahli yaitu Griffin, organization is a group of people working together in a structured and
coordinated fashion to achieve a set of goals.Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Atau organisasi menurut
Griffin dapat di definisikan juga sebagai sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu
dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama.

Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis organisasinya. Contoh
nya organisasi politik memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan kelembagaan politik
tertentu. Atau bisa juga organisasi politik bertujuan untuk meraih kursi kekuasaan sebanyak banyaknya agar
perannya sebagai pembawa aspirasi rakyat dapat diwujudkan secara optimal. Contoh lainnya dapat adalah
organisasi sosial. Organisasi ini bertujuan untuk menjawab aspirasi rakyat melalui kegiatan tertentu yang
secara nyata dapat dirasakan oleh masyarakat, misalna melalui pemberian sumbangan, pelatihan- pelatihan
dan lain sebagainya.

Dalam dunia pendidikan Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, SMP, SMA/SMK,


Universitas/Politeknik juga adalah sebuah organisasi pendidikan yang memiliki tujuan yang berbeda beda
sesuai dengan tingkatakan nya. Penerapan manajemen dasar pada setiap organisasi dapat dilihat dari aspek
aspek yang ada dalam organisasi tersebut. Penerapan unsur manajemen dasar dalam organisasi harus
memiliki 5M (men,materials,money,machine, and methods), harus memiliki fungsi manajemen yang biasa
disebut POAC (planning,organizing,actuating,controlling), harus memiliki Prinsip-prinsip yang bersifat
lentur (perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah), dan
yang yang paling penting pemimpin dalam suatu organisasi dimana dia lah yang akan mengambil keputusan
Page 49
keputusan yang objektif terhadap organisasi nya.

PERAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

Manajemen sangat penting untuk sebuah organisasi karena pengembangan suatu organisasi dapat
ditentukan dari penerapan manajemen dalam suatu organisasi. Manajemen juga berfungsi agar penerapan
manajemen dalam sebuah organisasi terhadap tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Menurut kelompok kami efektif adalah mencapai suatu tujuan dengan tepat dan dengan cara yang benar.
Sedangkan efisien adalah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan menghemat segala sumber daya
yang di perlukan untuk mencapi tujuan tersebut. Menurut Peter F. Drucker Efektif adalah mengerjakan
pekerjaan yang benar (doing the right things). Sedangkan efesien menurutnya adalahmengerjakan pekerjaan
dengan benar (doing things right).

Sebagai contoh , misal kita adalah seorang pebisnis telepon seluler. Kita mengetahui
(mengasumsikan) bahwa di daerah A masyarakatnya tidak begitu memerlukan telepon seluler. Selain karena
budaya masyarakat cendrung menutup diri dari lingkungan luar, juga dikarenakan prioritas kebutuhan hidup
mereka adalah untuk kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Informasi lain yang bisa kita peroleh ternyata
sinyal di daerah A kurang bagus, sehingga sekiranya kita menggunakan telepon seluler di sana, maka
sinyalnya tidak akan tertangkap jelas. Dari contoh ini, kita akan mengerjakan pekerjaan yang tidak efektif
(tidak tepat) sekiranya kita memaksakan diri menjual produk seluler ke masyarakat A.

Karena kita sudah dapat memprediksikan dari awal bahwa masyarakatnya tidak begitu tetarik dan
membutuhkan telepon seluler, di samping prioritas kebutuhan mereka yang berbeda. Kita semakin tidak
efektif sekaligus tidak efisien ketika memaksakan diri untuk menjual produk telepon seluler tersebut ke
daerah A dengan alasan sinyal yang lemah dapat diperkuat dengan mendirikan pemancar di daerah A. sinyal
yang lemah bukan merupakan alasan yang tepat mengapa masyarakat A cenderung tidak menggunakan
telepon seluler Sehingga , jika pun didirikan pemancar di sana, maka hanya akan memboroskan biaya dari
kegiatan bisnis yang kita lakukan. Biaya semakin besar (tidak efisien) atau keputusan bisnis yang tidak tepat
(tidak efektif).

Ada beberapa fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah yaitu:

• Perencanaan Proses perencanaan


melibatkan penyambutan siswa baru, mengenali hasil pembelajaran awal, dan mempersiapkan mereka untuk
belajar.

• Pelaksanaan Pembelajaran Dalam melaksanakan pembelajaran, pendekatan pembelajaran,


metode pembelajaran, tahapan pembelajaran dan pola pelaksanaan pembelajaran harus diperhatikan.

• Evaluasi Hasil Belajar Untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan belajarnya, mereka
perlu dinilai dengan
menggunakan berbagai alat dan teknik untuk mendapatkan sistem pelaporan.

• Evaluasi Program
Evaluasi program mengukur dan mengevaluasi semua program dalam konteks lingkungan luar, masukan
(masukan), proses, keluaran (keluaran) dan hasil yang diperoleh.

PENERAPAN MANAJEMEN DALAM SEBUAH ORGANISASI DI SEKOLAH


Page 50
Manajemen yang dilakukan di sekolah adalah manajemen sekolah. Dalam hal ini, manajemen
sekolah harus memastikan bahwa potensi sekolah dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi
pencapaian tujuan sekolah. Sebagai orang umum yang bertanggung jawab, kepala sekolah menjadi orang
yang mengelola guru dan staf lainnya untuk bekerja sebaik mungkin dengan menggunakan sarana dan
prasarana yang ada serta potensi masyarakat untuk membantu pencapaian tujuan sekolah.Dalam
menjalankan sekolah, kepala sekolah, wakilnya, guru, dan staf lainnya memiliki tanggung jawab sebagai
berikut :

a. Kepala Sekolah
Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan sekolah, baik di dalam maupun di luar, sebagai berikut.
• Organisasi program kerja sekolah.
• Pelatih siswa.
• Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
• Administrasi sekolah meliputi ketenagakerjaan, keuangan, kemahasiswaan,

peralatan dan administrasi kurikulum.


• Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan dan / atau masyarakat.
• Melakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas guru dan staf.
• Menyediakan staf pendukung (wakil kepala sekolah, guru kelas, pelatih tambahan, pelatih pramuka).
• Memobilisasi karyawan agar dapat bekerja secara maksimal.

b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum


Bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar. Tugasnya meliputi yang berikut ini.
• Setuju dengan pembagian tugas guru.
• Menyusun alat kegiatan belajar mengajar.
• Kelola kegiatan belajar mengajar.
• Penyelenggaraan ujian semester akhir dan ujian semester akhir.
• Kembangkan rencana penilaian.
• Aturlah kegiatan ekstrakurikuler.
• Kembangkan kriteria untuk dukungan kelas dan kurikulum.

c. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan


Bertanggung jawab atas kemahasiswaan, bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar.
Tugasnya adalah sebagai berikut.
• Memperoleh instruksi dan pengawas kegiatan OSIS.
• Menetapkan dan memantau pelaksanaan disiplin sekolah.
• Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

Page 51
• Catat kehadiran dan pelanggaran.
• Pembina dan pelaksana kegiatan 5K.
• Evaluasi siswa untuk mewakili sekolah untuk kegiatan di luar sekolah
• Merencanakan kegiatan setelah lulus.

d. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana


Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan belajar mengajar. Tugasnya meliputi yang berikut ini.
• Penyusunan anggaran sekolah.
• Penggunaan sarana dan prasarana.
• Pengadaan sarana dan prasarana olahraga.
• Inventaris.

e. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas


Bertanggung jawab atas hubungan masyarakat bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar.
Tugasnya adalah sebagai berikut.
• Dukungan dalam pelaksanaan tugas BP3.
• Promosikan kolaborasi dengan komunitas.

f. Wali Kelas
Guru kelas memiliki tugas-tugas berikut.
• Kelola dan atur manajemen kelas.
• Memberikan motivasi dan menciptakan situasi belajar mengajar yang efektif bagi siswa.
• Terus periksa catatan kehadiran siswa.
• Bimbingan untuk siswa yang mengalami masalah di kelasnya.
• Isi sertifikat dan berikan.
• Memberikan informasi kepada guru BP / BK tentang siswa yang bermasalah dan membutuhkan
perlakuan khusus.

g. Guru BP/BK
Tugas para guru BP / BK adalah sebagai berikut.
 Berkoordinasi dengan guru kelas dan guru untuk menyelesaikan
masalah siswa yang melanggar peraturan sekolah.
 Memberikan layanan konsultasi secara efektif dan efisien.
 Ambil tindakan khusus saat menghadapi siswa yang melanggar peraturan.
 Pengembangan program tahunan, semester dan bulanan untuk melaksanakan bimbingan dalam koordinasi
dengan guru kelas dalam menangani siswa yang kesulitan belajar.

h. Kepala Tata Usaha


Tugas Kepala Tata Usaha adalah sebagai berikut.
 Jaga administrasi perlengkapan sekolah.
 Kumpulkan statistik sekolah.
 Atur dan gunakan tenaga kerja dan administrasi siswa.
 Pengembangan program kerja staf administrasi.
 Menghasilkan laporan pelaksanaan kegiatan dan administrasi sekolah.

B. MANAJEMEN OPERASI
Page 52
Manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, atau
kombinasinya melalui proses transformasi dari sumberdaya produksi menjadi output yang diinginkan.

1. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tahapan dalam pengambilan keputusan, yaitu :


1) Identifikasi masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh
2) Tetapkan tujuan dan kriteria keputusan untuk memilih solusi
3) Kembangkan model dengan beberapa alternatifnya
4) Analisis model lalu bandingkan
5) Pilih model terbaik dan tetapkan model terpilih

Model pengambilan keputusan diklasifikasikan dalam 3 bentuk, yaitu :


1) Model Fisik
Model ini menggambarkan objek aslinya. Misalnya prototype suatu mobil, gedung, miniatur dan
lainnya.
2) Model Skematik
Model ini dinyatakan dalam bentuk skema, diagram atau grafik.
3) Model Matematika
Menggunakan simbol, rumus, atau persamaan yang meggambarkan sistem yang diwakili. Mampu
menggambarkan tingkat hubungan abstraksi yang sangat tinggi.

2. PERANCANGAN SISTEM KERJA

Perancangan sistem adalah faktor penting dalam manajemen operasi karena selain berkaitan dengan
produktivitas yang menyangkut kepuasan kerja. Dua elemen penting dalam perancangan sistem kerja, yaitu :
1. Rancangan Tugas
Rancangan tugas atau job design adalah rincian isi dan cara pelaksanaan kegiatan atau tugas yang
mencakup siapa yang megerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, di mana tugas tersebut
dikerjakan, dan hasil apa yang diharapkan.
2. Pengukuran Kerja
Yang berkaitan dengan penentuan waktu standar yaitu waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja
terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas. Terdapat beberapa cara dalam pengukuran waktu standar,
yaitu studi waktu, waktu standar yang ditentukan sebelumnya dan pengambilan sampel kerja.

Page 53
3. PENJADWALAN

Penjadwalan merupakan pengaturan waktu kegiatan operasi yang mencakup kegiatan


mengalokasikan fasilitas, peralatan, tenaga kerja dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi.
Penjadwalan ini bertujuan untuk meminimalkan waktu proses, tunggu langganan, tingkat persediaan,
penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan.
1. Metode Line Balancing
Metode ini banyak digunakan dalam sistem volume tinggi karena menekankan pada pengalokasian
tugas-tugas pada stasiun-stasiun kerja sehingga terjadi penyeimbangan waktu kerja.
2. Metode Run-Out Time ( ROT )
Metode ini sering digunakan dalam satuan pemrosesan secara batch.
3. Metode Pembebanan ( Loading )
Pembebanan berkaitan dengan penugasan pekerjaan pada pusat kerja tertentu sehingga biaya proses,
waktu kosong, dan pemenuhan waktu dapat dilakukan seminimal mungkin.

C. MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Yang meliputi
fungsi keuangan yaitu bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana
(allocation of fund).

1.Fungs i

Manajemen Keuangan

Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan
kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang dilakukan oleh
manajer keuangan, yaitu :
1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan manajer lainnya yang bertanggung jawab atas
perencanaan umum perusahaan
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan.
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan manajer lain di perusahaan agar perusahaan dapat
beroperasi secara efisien
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana
perusahaaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan

2. Tujuan Perusahaan dan Peranan Manajemen Keuangan


Page 54
Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan
sebagai berikut :
1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena
memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan
perusahaan
3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang dan mungkin beragam.

3. Manfaat Nilai Waktu Uang

1. Future Value
Future value atau nilai yang akan datang adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat
bunga tertentu.
2. Present Value
Present value adalah jumlah nominal nilai mata uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan
datang.
3. Anuiti
Anuiti adalah rentetan pembayaran yang biasanya sama besar yang dibayarkan pada interval waktu
yang sama, misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam
pembelian angsuran dan lain sebagainya.

D. MANAJEMEN SISTEM INFORMASI


Sistem informasi adalah suatu sistem yang ada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial. Robert dan Donal
Symanzky mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen berbeda, yaitu manusia,
data, hardware dan software. Setiap komponen tersebut berinterksi satu sama lainnya yang membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Sistem informasi manajemen adalah istem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Pada
sistem ini digunakan perangkat keras (hardware) dan peraangkat lunak (software) komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah data base. Lapisan sistem informasi manajemen,
yaitu lapisan pertama terdiri dari informasi, penjelasan transaksi dan penjelasan status. Lapisan kedua terdiri
dari sumber-sumber informasi yang mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari
sumber daya informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
Page 55
manajemen. Terakhir lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan
perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Beberapa kegunaan sistem informasi manajemen, yaitu :


1. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka.
2. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Aktivitas Manajemen
3. Sistem Informasi Manajemen untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
4. Sistem Informasi untuk Pengendalian Manajemen
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk melakukan
pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru dan mengalokasi
sumber daya.
5. Sistem Informasi untuk Perencanaan Strategis
Tujuannya untuk mengembangkan strategi di mana suatu organisasi akan mampu mencapai
tujuannya.
6. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu subsistem yang didasarkan atas fungsi
yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Dalam masing-masing subsistem fungsional terdapat
aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan
perencanaan strategis

E. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan pengelolaan SDM yang secara holistic
merencanakan, mengorganisaikan, menggerakkan dan mengendalikan SDM sebagai aset yang dianggap
lebih penting dibanding sumber daya lainnya. Tugas manajemen SDM adalah untuk meningkatkan
kontribusi produktif orang-orang yang ada di dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung
jawab secara strategis, etis dan sosial. Penerapan fungsi manajemen SDM terbagi 2, yaitu secara makro dan
mikro. Secara makro fungsi pokok manajemen umum seperti fungsi manajerial yang dilakukan oleh badan-
badan pemerintah yang diserahi tugas dalam pengelolaan SDM seperti departemen tenaga kerja. Secara
mikro fungsi manajemen SDM secara fungsi operasional berbagai masalah sebelum masalah tersebut
muncul.

.
1.Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh manajemen SDM

1. Tantangan Eksternal

Page 56
a) Perubahan teknologi
b) Peraturan pemerintah
c) Faktor sosial budaya
d) Pasar tenaga kerja
e) Faktor politik
f) Kondisi perekonomian
g) Faktor geografi
h) Faktor demografi
i) Kegiatan mitra
j) Kegiatan pesaing

2. Tantangan Internal
Muncul karena adanya SDM yang mengejar trade off, di antaranya finansial, penjualan, keuangan,
service, produksi dan lainnya. Selain itu dihadapkan pada serikat pekerja, sistem informasi yang
semakin terbuka dan budaya organisasi.

2.Analisis dan Evaluasi Jabatan

Analisis jabatan adalah proses sejumlah pekerjaan dibagi-bagi untuk menentukan pekerjaan, tugas
dan tanggung jawab yang terlibat, hubungannya dengan pekerjaan lain, syarat-syarat yang harus dipenuhi
dan kapabilitas personal yang disyaratkan untuk mencapai kinerja maksimal dengan prinsip Right Man -
Right Place - Right Time yang mencakup job description dan job specification.
Job Description adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan
tertentu yangditulis berdasarkan fakta-fakta tertentu. Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam uraian jabatan,
meliputi:
1. Identifikasi jabatan
2. Ikhtisar jabatan
3. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan
4. Pengawasan yang harus dilakukan dan diterima
5. Hubungan dengan jabatan lain
6. Mesin, peralatan, dan bahan-bahan yang digunakan
7. Kondisi fisik lingkungan kerja

Tujuannya untuk menghindari terjadinya perbedaan pengertian, pekerjaan rangkap, serta mengetahui
batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan.
Job Specification adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk menduduki suatu jabatan agar
dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan dengan baik. Spesifikasi jabatan terdiri dari :
1. Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja
2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
3. Persyaratan mental dan fisik
4. Persyaratan umur dan jenis kelamin

Tujuannya untuk melakukan evaluasi jabatan, menentukan standar hasil kerja seseorang, melakukan
rekrutmen, seleksi serta pelatihan, menyusun jalur promosi, merencanakan perubahan-perubahan dalam
organisasi dan penyederhanaan kerja, dan mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja.

3. Perencanaan SDM

Page 57
Perencanaan SDM adalah proses penyediaan SDM dengan jumlah, kualifikasi dan waktu yang sesuai
dengan kebutuhan agar organisasi mencapai tujuannya. Tujuan perencanaan SDM antara lain :
1. Menentukan kualifikasi dan kuantitas karyawan
2. Menjamin tersedianya tenaga kerja
3. Menghindari terjadinya mismanajemen
4. Mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
5. Menjadi pedoman dalam menetapkan program rekrut, seleksi, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisplinan dan pemberhentian karyawan serta penilaian karyawan
6. Meyakinkan dan memastikan sejumlah pekerja dalam jumlah tertentu memenuhi persyaratan yang
tersedia
7. Mengidentifikasi apa yang harus diperbuat guna memastikan adanya SDM sesuai kebutuhan

4. Rekrutmen

Rekrutmen adalah keputusan tentang di mana dan bagaimana cara mencari calon tenaga kerja yang
sesuai dengan komposisi yang direncanakan. Prinsip-prinsip rekrutmen adalah :
1. Mutu karyawan yang akan direkrut sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
2. Jumlah karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan jumlah jabatan yang tersedia
3. Biaya yang diperlukan diminimalkan
4. Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan
5. Fleksibilitas
6. Pertimbangan-pertimbangan hukum

5. Seleksi

Seleksi adalah proses pemilihan calon tenaga kerja yang paling sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan perusahaan. Sistem seleksi yang efektif memiliki 3 sasaran, yaitu:
1. Keakuratan
Kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat memprediksi kinerja pelamar
2. Keadilan
Memberikan jaminan untuk setiap pelamar yang memenuhi persyaratan diberi kesempatan yang
sama dalam seleksi
3. Keyakinan
Taraf orang-orang yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan manfaat yang diperoleh

Page 58
6.Tahapan Seleksi

a. Sistem Kompensasi

Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada
perusahaan sebagai hadiah utama atas keahlian atau pekerjaan serta kesetiaan dalam bisnis perusahaan.
Tujuan manajemen kompensasi efektif, yaitu :
1. Memperoleh SDM yang berkualitas
2. Mempertahankan karyawan yang ada
3. Menjamin keadilah baik itu keadilan internal maupun keadilan eksternal
4. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
5. Mengendalikan biaya sistem kompensasi yang rasional
6. Mengikuti aturan hukum sistem gaji dan upah yang sehat
7. Memfasilitasi pengertian sistem manajemen kompensasi yang hendaknya mudah dipahami.
Jenis-jenis kompensasi, meliputi :
1. Kompensasi Finansial
a. Kompensasi langsung yaitu pembayaran pokok, pembayaran prestasi, pembayaran insentif,
pembayaran tertangguh
b. Kompensasi tidak langsung yaitu proteksi, komisi di luar jam kerja, fasilitas, saham kumulatif
2. Kompensasi Nonfinansial
a. Karir (aman pada jabatan, peluang promosi, pengakuan karya, prestasi istimewa)
b. Lingkungan kerja (mendapat pujian, bersahabat, nyaman bertugas, kondusif)

b. Audit Sumber Daya Manusia

Audit SDM adalah kegiatan analisis dan evaluasi sistematis tentang kegiatan SDM. Fungsi utamanya
yaitu memberi umpan balik. Lima pendekatan utama audit SDM sebagai berikut.
1. Comparative approach
Organisasi melakukan perbandingan organisasi dengan organisasi lainnya untuk mengetahui wilayah
kegiatan manajemen SDM manakah yang kinerjanya rendah

2. Outside authority approach


Mendasarkan dirinya pada keahlian konsultan yang dipublikasikan sebagai standar tentang kegiatan
apa saja yang harus dievaluasi,

Page 59
3. Statistical approach
Menghasilkan standar statistik tentang kegiatan atau program apa yang harus dievaluasi,

4. Complience approach
Audit SDM melihat beberapa penyimpanan atau devisa dari hukum dan kebijakan serta prosedur
organisasi dan dapat menentukan apakah telah terdapat pemenuhan antara kebijakan organisasi
dengan regulasi formal,

5. Management by objective approach


Dengan pendekatan MBO audit dapat membandingkan hasil aktual dengan tujuan yang telah
ditetapkan

Page 60
SOAL LATIHAN BAB III
A. Pilihan Berganda

1. Proses mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin, disebut :


a. Pemotivasian
b. Perencanaan
c. Pengendalian
d. Kepemimpinan
e. Pengorganisasian

2. Planning, Organizing, Motivating, Controlling, Evaluating merupakan fungsi manajemen menurut ...
A. Sondang P. Siagian
B. Henry Fayol
C. M. Gullick
D. Harlod Koontz
E. George R. Terry

3. Salah satu fungsi organisasi adalah ...


A. Adanya tanggung jawab yang sinergi antara masing-masing bagian dalam perusahaan.
B. Membagi pekerjaan, menetapkan tugas dan tanggung jawab
C. Membentuk susunan jabatan dan peranan
D. Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana.
E. Adanya pembagian kekuasaan antar masing-masing departemen.

4. Fungsi manajemen yang pertama kali harus dilakukan manajemer untuk menjalankan organisasi secara
efektif dan effisien adalah ...
A. Pengendalian
B. Pengorganisasian
C. Perencanaan
D. Pengawasan
E. Pengarahan

5. Sistem seleksi yang efektif memiliki 3 sasaran, yaitu:


A.Keadilan,Kepemimpinan dan Kesehatan
B.Keyakinan,Keakuratan dan Kesehatan
C.Keakuratan,Keadilan dan Keyakinan
D.Keyakinan,Kesatuan dan Kekeluargaan
E.Kekeluargaan,Kesatuan dan Kesehatan

6. Dua elemen penting dalam perancangan sistem kerja, yaitu


A.Rancangan Tugas dan Pengukuran Kerja
B.Pengukuran Keselamatan kerja dan Estimasi Waktu
C.Estimasi Waktu Dan Rancangan Tugas
D.Rancangan Waktu Dan Keselamatan Kerja
E.Keadaan Wilayah dan Estimasi Waktu

7. Berikut ini merupakan prinsip prinsip rekrutmen,kecuali


A.Mutu karyawan yang akan direkrut sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
B.Jumlah karyawan yang akan direkrut bisa lebih banyak daripada jumlah jabatan yang tersedia
C.Biaya yang diperlukan diminimalkan
D.Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan

Page 61
E.Fleksibilitas

8. Organisasi melakukan perbandingan organisasi dengan organisasi lainnya untuk mengetahui wilayah
kegiatan manajemen SDM manakah yang kinerjanya rendah
A.Comparative degree
B.Sdm approach
C.Comparative approach
D.Statistical approach
E.Organization approach

9. Rentetan pembayaran yang biasanya sama besar yang dibayarkan pada interval waktu yang sama,
misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam pembelian
angsuran dan lain sebagainya merupakan manfaat waktu nilai waktu uang bagian
A.Present Value
B.Anuiti
C.Future Value
D.Past Value
E.Value Cash

10. Job Specification adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk menduduki suatu jabatan agar
dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan dengan baik. Berikut ini merupakan spesifikasi
pekerjaan,kecuali
A.Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja
B.Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
C.Persyaratan mental dan fisik
D.Persyaratan umur dan jenis kelamin
E.Persyaratan harta keluarga

B. Essay

1. Model pengambilan keputusan diklasifikasikan dalam 3 bentuk. Tuliskan dan jelaskan bentuk tersebut
2. Tuliskan dan jelaskan tantangan tantangan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia !
3. Tuliskan 7 tujuan dari manajemen kompensasi !
4. Peranan manajemen dalam organisasi?
5. Sebutkan komponen komponen organisasi !

Page 62
KUNCI JAWABAN
BAB I
A. Pilihan Berganda

1. B. Robert Owen
2. D. Teori manajemen modern
3. B. Mc. Gregor
4. A. Pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
5. B. Pembagian kerja
6. E. Otoritas
7. D. Aliran klasik
8. A. Sondang P. Siagian
9. B. Organizing
10. A.Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga
kerja agar dapat bekerja efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

B. Essay
1. Fungsi menajemen merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan dalam manajemen.
Fungsi manajemen terdiri atas planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating
(penggerakan), dan controlling (pengawasan).

2. Unsur-unsur manajemen terbagi menjadi enam bagian, yaitu:


- Manusia sebagai tenaga kerja
- Uang
- Bahan yang diperlukan
- Adanya mesin-mesin
- Sistem kerja
- Adanya pasar untuk menjual hasil barang produksi

3. 1. What : tindakan apa yang harus dikerjakan


Dalam hal ini haruslah dijelaskan dan diperinci aktivitas yang diperlukan, faktor-faktor yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut agar tujuan yang dimaksud dapat tercapai.
2. Why : apa sebabnya tindakan itu dikerjakan?
Di sini perlu diperlukan penjelasan dan ketegasan mengapa kegiatan itu harus dikerjakan dan mengapa
tujuan itu harus dicapai.
3. Where : dimana tindakan itu harus dilaksanakan?
Dalam perencanaan harus memuat dimana lokasi kegiatan tersebut akan diselesaikan. Hal ini
diperlukan untuk menyediakan sarana dan fasilitas untuk mengerjakan kegiatan tersebut.
4. When : kapan tindakan itu harus dilaksanakan?
Hal ini diperlukan adanya jadwal waktu dan kapan dimulainya kegiatan hingga berakhirnya kegiatan
tersebut.
5. Who : siapa yang harus melakukan tindakan itu?
Dalam planning harus memuat tentang para pekerja yang mengerjakan kegiatan tersebut. Disamping
itu juga diperlukan kejelasan wewenang dan tanggung jawab para pekerja.
6. How : bagaimana cara melaksanakan tindakan itu?
Dalam planning harus dijelaskan teknik, metode, dan sistem mengerjakan pekerjaan yang dimaksud.

Page 63
4. Perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman batu,
manusia juga menggunakan keterampilan dan keahliannya untuk membuat alat-alat dari batu guna
merealisasikan tujuan hidupnya.
Awal mula proses manajemen dimulai dari organisasi keluarga, yang kemudian berkembang ke
suku,dan akhirnya mempengaruhi unit politik formal seperti yang ditemukan di awal Babilonia, Bangsa
Mesir, China, Yunani, dan Romawi tercatatat dalam sejarah sebagai bangsa yang melakukan kegiatan
manajerial besar seperti pembangunan piramida, mengorganisasikan pemerintah, merencanakan manuver
militer, mengoperasikan perusahaan perdagangan yang melintasi pelosok dunia, dan mengendalikan
imperium dengan wilaya tersebar luas.

5. Teori X berasumsi kalau manusia tidak menyukai kerja, tidak ada ambisi, tidak bertanggung jawab,
menolak perubahan dan lebih baik dipimpin dari pada memimpin. Sedangkan teori Y berasumsi kalau
bawahan mau bekerja, bertanggung jawab, mampu mengendalikan diri dan berpandangan luas. Jika
manajer menggunakan teori X maka tingkat ketergantungan karyawan kepada atasan sanagat tinggi dan
enggan bertindak,tetapi jiak manajer menggunakan teori Y maka karyawan akan merasa memiliki
kesempatan untuk mengembangkan diri.

BAB II
A. Pilihan Berganda
1. D. Menginformasikan
2. B. Top manager
3. A. Kepala devisi
4. E. Decision making
5. C. Interpersonal role
6. E. Etika manajerial
7. E. Pengorganisasian
8. D. teknologi untuk pertumbuhan dan perubahan
9. D. Memberikan motivasi
10. C. top

B. Essay
1. Manager adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu
organisasi mencapai sasarannya.

2. Top Manager yaitu yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
Contohnya : presiden,CEO
Middle Manager yaitu yang mengarahkan kegiatan manager lain serta kegiatan yang melaksanakan
kebijakan organisasi. Contohnya : kepala bagian, kepala devisi
Lower manager yaitu yang memimpin dan mengawasi tenaga operasional. Contohnya: mandor,
pengawas lapangan

3. Seorang manager atau pemimpin harus memiliki etika manajerial untuk memberikan teladan kepada
bawahannya, memiliki perilaku etis dalam mengatur, mengelola dalam menjalankan organisasi.

4. - Memahami visi dan misi perusahaan

Page 64
- Merumuskan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
- Melaksanakan usaha dalam melaksanakan rencana yang telah dibuat
- Memimpin pelaksanaan rencana dengan memotivasi para pegawai
- Mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan bersiap untuk menghadapi kontigensi

5. - Memiliki wawasan luas tentang organisasi atau bidang bisnis yang digeluti
- Memiliki kepribadian tangguh dan menjunjung tinggi norma yang berlaku di masyarakat.

- Berpengalaman dalam menjalankan bisnis. Pengalaman menjadi guru terbaik, manajer yang memiliki
pengalaman mengelola bisnis serupa akan memiliki lebih banyak pengetahuan dan memahami apa yang
harus dilakukan ketika bekerja.
- Pandai bersosialisasi, kemampuan berbaur dengan semua orang dalam organisasi maupun perusahaan bisa
mempererat hubungan. Kondisi ini bisa menjadikan orang-orang yang ada dalam organisasi atau perusahaan
merasa memiliki keluarga kedua, sehingga mereka bersemangat dan bertekad bisa mencapai tujuan
perusahaan.
- Memiliki kemampuan manajerial. Ini adalah pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manager
profesional. Ilmu ini bisa didapatkan melalui pendidikan formal dan buku.

BAB III
A. Pilihan Berganda
1. C. Pengendalian
2. A. Sondang P. Siagian
3. B. Membagi pekerjaan, menetapkan tugas dan tanggung jawab
4. C. Perencanaan
5. C.Keakuratan,Keadilan dan Keyakinan
6. A.Rancangan Tugas dan Pengukuran Kerja
7. B.Jumlah karyawan yang akan direkrut bisa lebih banyak daripada jumlah jabatan yang tersedia
8. C.Comparative approach
9. B.Anuiti
10. A.Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja

B. Essay
1. 1) Model Fisik
Model ini menggambarkan objek aslinya. Misalnya prototype suatu mobil, gedung, miniatur dan lainnya.
2) Model Skematik
Model ini dinyatakan dalam bentuk skema, diagram atau grafik.
3) Model Matematika
Menggunakan simbol, rumus, atau persamaan yang meggambarkan sistem yang diwakili. Mampu
menggambarkan tingkat hubungan abstraksi yang sangat tinggi.

2. 1. Tantangan Eksternal
a) Perubahan teknologi
b) Peraturan pemerintah
c) Faktor sosial budaya
d) Pasar tenaga kerja
e) Faktor politik
f) Kondisi perekonomian

Page 65
g) Faktor geografi
h) Faktor demografi
i) Kegiatan mitra
j) Kegiatan pesaing

2. Tantangan Internal
Muncul karena adanya SDM yang mengejar trade off, di antaranya finansial, penjualan, keuangan,
service, produksi dan lainnya. Selain itu dihadapkan pada serikat pekerja, sistem informasi yang semakin
terbuka dan budaya organisasi.

3. Tujuan manajemen kompensasi efektif, yaitu :


1. Memperoleh SDM yang berkualitas
2. Mempertahankan karyawan yang ada
3. Menjamin keadilah baik itu keadilan internal maupun keadilan eksternal
4. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
5. Mengendalikan biaya sistem kompensasi yang rasional
6. Mengikuti aturan hukum sistem gaji dan upah yang sehat
7. Memfasilitasi pengertian sistem manajemen kompensasi yang hendaknya mudah dipahami.

4. 1.Penanggung jawab dan pengendali,


2. Pelaksana efektivitas POLC operasional organisasi sehari-hari,
3. Melakukan SWOT analisis,
4. Pengelola SDM dan sumberdaya organisasi,
5. Menjalin akses dengan stakeholders,
6. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

5. A. Tujuan
Merupakan motivasi, misi, sasaran, maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam rentang waktu tertentu,
Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
•Tujuan Jangka panjang
Tujuan Jangka menengah dan •Tujuan Jangka pendek

B. Struktur
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.

C. Sistem
Setiap organisasi baik formal maupun informal, akan menganut suatu sistem yang mengatur bagaimana
cara organisasi mencapai tujuannya. Untuk itulah setiap organisasi memiliki peraturan-peraturan yang
merefleksikan kepentingan-kepentingan organisasi

Page 66
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rohman, M.AP. (2017). Dasar-Dasar Manajemen(1st ed). Jl. Joyosuko Metro IV/No 42 B, Malang,
Indonesia. Inteligensia Media.

Ali Sadikin, Isra Misra & Muhammad Sholeh Hudin (2020). Pengantar Manajemen Dan Bisnis. Yogyakarta.
K-MEDIA.

Dr. Basruddin,M.Ag. (2015). Dasar-dasar Manajemen (3rd ed). Bandung, Indonesia. Alfabeta,CV.

Dr. Candra Wijaya, M.Pd., dan Muhammad Rifa’i, M.Pd (2016). Dasar-Dasar Manajemen Mengoptimalkan
Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Efisien (1st ed). Jl. Sosro No. 16-A Medan. PERDANA
PUBLISHING.

Dr. Wendy Sepmady Hutahaean, S.E., M.Th. (2018). Dasar Manajemen (1st ed). Jl. Ki Ageng Gribig Kota
Malang. Ahlimedia Press.

H.NASHAR, SE., MM., M.Si (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Jl. Tales II No.1 Surabaya. Pena
SALSABILA .

Kurniawan Prambudi Utomo, SE,MM (2015). Manajemen, Bina Sarana Informatika

Miftahul Fikri (2019). Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran Standar Operasional Prosedur
(SOP). www.nulisbuku.com .

PRIYONO (2007). PENGANTAR MANAJEMEN. Jl.Taman Pondok Jati J 3, Taman Sidoarjo. Zifatama
Publisher (1st ed).

Siti Qona’ah S. Sos. MM, 2018, Dasar Manajemen Bisnis, Bina Sarana Informatika

Page 67

Anda mungkin juga menyukai