Anda di halaman 1dari 5

PENDEKATAN TRANSFORMASIONAL DAN STRUKTURAL DALAM

PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian adalah suatu proses di mana kita melakukan susunan langkah-
langkah logis. Proses itulah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid
dan reliabel yang nantinya menghasilkan kesimpulan yang benar dan tepat.1

Penelitian dalam bidang pendidikan/pengajaran banyak yang lebih


diarahkan ada aplikasi dari konsep dan teori, sehingga penelitian pendidikan
dikelompokkan sebagai penelitian terapan (applied research). Di samping itu,
penelitian dalam bidang pendidikan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan
atau keberhasilan suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu sistem, program,
model, metode, media, instrumen, dan sebagainya. Menurut Mahsun (2012), yang
dimaksud dengan penelitian bahasa adalah penelitian yang sistematis, terkontrol,
empiris, dan kritis terhadap objek sasaran yang berupa bunyi tutur (bahasa).

Oleh karena itu untuk mendapatkan karakteristik penelitian yang


sistematis, terkontrol, empiris dan kritis maka dibutuhkan suatu pendekatan yang
transformasional dan struktural dalam suatu penelitian pendidikan bahasa

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang maksud dengan pendekatan transformasional dan struktural
dalam penelitian pendidikan bahasa?
2. Bagaimana karekteristik penelitian dengan pendekatan tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui pendekatan transformasional dan struktural dalam penelitian
pendidikan bahasa
2. Memahami karekteristik penelitian dengan pendekatan transformasional
dan struktural

1
Dr. Umar Sidiq, M.Ag & Dr. Moh. Miftachul Choiri, MA, Metode Penelitian Kualitatif
di Bidang Pendidikan, (Ponorogo : Nata Karya, 2019), hlm. 1
BAB II
PEMBAHASAN
Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada
aplikasi dari konsep dan teori, sehingga penelitian pendidikan dikelompokkan
sebagai penelitian terapan (applied research). Di samping itu, penelitian dalam
bidang pendidikan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan
suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu sistem, program, model, metode, media,
instrumen, dan sebagainya.

Menurut Mahsun (2012), yang dimaksud dengan penelitian bahasa adalah


penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap objek sasaran
yang berupa bunyi tutur (bahasa). Lebih jauh hal ini dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Sistematis

Dikatakan sistematis maksudnya bahwa penelitian itu dilakukan secara sistemis


dan terencana, mulai dari identifikasi masalah yang terkait dengan objek kajian
yang berupa bunyi tutur itu (termasuk di dalamnya upaya menjelaskan masalah itu
secara cermat dan terinci; penyeleksian dan penentuan variabel-variabel dan
instrumen-instrumen yang akan digunakan); menghubungkan masalah-masalah
tersebut dengan teori-teori linguistik tertentu; penyediaan data, analisis,
interpretasi data; sampai pada penarikan kesimpulan serta menggabungkan
kesimpulan-kesimpulan tersebut ke dalam khazanah ilmu bahasa (linguistik).

2. Terkontrol

Terkontrol maksudnya bahwa setiap aktivitas yang dilakukan dalam masing-


masing tahapan dapat dikontrol baik proses pelaksanaan kegiatannya maupun
hasil yang dicapai melalui kegiatan tersebut. Termasuk dalam sifat terkontrol ini
adalah penggunaan metode dan teknik tertentu yang sengaja dipilih ataupun tidak
dipilih.

3. Empiris
Penelitian bahasa bersifat empiris maksudnya bahwa fenomena lingual yang
menjadi objek penelitian bahasa itu adalah fenomena yang benar-benar hidup
dalam pemakaian bahasa, jadi benar-benar bersumber pada fakta lingual yang
senyatanya digunakan oleh penuturnya, bukan fakta lingual yang dipikirkan oleh
si penutur yang menjadi informannya.

4. Kritis

Penelitian bahasa bersifat kritis adalah kritis terhadap hipotesis-hipotesis tentang


hubungan yang diperkirakan terjadi antara bunyi tutur sebagai objek penelitian
bahasa dengan fenomena ekstralingual yang memungkinkan bunyi tutur itu
muncul.

A.
PENDAHULUAN
Aliran structural dan aliran Aliran Struktural merupakan dua aliran yang
masyhur dalam ranah lingustik. Oleh karena itu, banyak ilmuan bahasa
yang kemudian menerapkan kedua aliran tersebut pada berbagai macam
terapan ilmu bahsa, termasuk pembelajaran bahasa arab. Lalu bagaimana
penerapan aliran structural yang dirumuskan oleh linguis Amerika
Bloomfield dan aliran transformasi yang dirumuskan oleh noam
Chomsky?
B. PEMBAHASAN
Dalam penerapannya, para ilmuan dari aliran structural menyarankan agar
pembelajaran bersifat ketatabahasaan/gramatikal. Seorang guru perlu
memilih bahan bahan ajar yang tepat dengan prinsip ketatabahasaan,
dengan cara memilih teori dan menyusun teori tata bahasa yang sesuai.
Untuk memahami tata bahasa yang tepat, perlu sumber yang tepat. Bagi
aliran ini, sumber terbaik bahasa adalah penuturnya. Oleh karena itu,
aktivitas belajar harus dimulai dari mendengar, kemudian dilafalkan dan
berusaha meniru cara berbicara yang sesuai, kemudian dilanjutkan dengan
aktivitas membaca dan menulis. Pendekatan yang bisa diterapkan adalah
pendekatan kontrastif untuk mengukur kesamaan dan perbedaan penuturan
siswa dengan penuturan sumber penutur yang benar. Oleh karenanya guru
sangat dituntut untuk mengadirkan penutur yang baik dan benar, baik dari
guru itu sendiri ataupun orang asing (sebagai penutur asli).
Sedangkan dalam pembelajaran melalui aliran transformasi, siswa dituntut
lebih kreatif dengan memberikan kesempatan secara luas menuturkan
suatu bahasa tanpa adanya suatu aturan verbalisme dalam meniru cara
bertutur. Pendekatan melalui aspek kebutuhan lebih diutamakan
dibandingkan kontrastif, karena bahasa adalah kebutuhan. Selain itu,
gramatikal bersifat implisit dan hanya dipelajari saat dibutuhkan.
Singkatnya adalah saat guru mengajarkan bahasa kepada siswa
adalah”yang penting ngomong, aturan belakangan”, mirip dengan system
yang sering diterapkan di pesantran modern yang mewajibkan santrinya
berbahasa asing seperti gontor.
C. KESIMPULAN
Pembelajaran melalui aliran structural lebih mengedepankan kemampuan
berbahasa yang sesuai dengan penutur aslinya dan mengedepankan
kemampuan dalam meniru cara penuturan yang tepat disertai kemampuan
gramatikal yang baik dengan pendekatan kontrastif. Sedangkan Aliran
Transformasi mengedepankan kreatifitas dan kebebasan siswa dalam
berbahasa tanpa adanya kewajiban meniru penutur aslinya yang mengikat
dan memandang suatu gramatikal hanya bersifat kebutuhan dan bukan
bersifat eksplisit.
D. SUMBER
Fahrurrozi, Aziz. Pembelajaran bahasa arab problematika dan solusinya.
Jurnal Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN : 2356-153X

Anda mungkin juga menyukai