Anda di halaman 1dari 2

Metode linguistik umum

Sebelumnya Metode merupakan pengumpulan data disertai cara atau tekkniknya dalam suatu
kajian kebahasaan. Lazimnya, metode linguistik ini dilakukan oleh para peneliti bahasa
sebagai petunjuk dan perbandingan berdasarkan data yang telah ada.
Metode dalam linguistik umum.
Metode dalam linguistik umum digunakan dalam proses mengkaji bahasa. Pilihan metode
yang digunakan berkonsekuensi terhadap alur penelitian hingga menghasilkan temuan
penelitian. Kridalaksana (2005) menyebutkan bahwa linguistik menggunakan metode
induktif dan deduktif.Berikut penjelasan tentang metode induktif dan metode dedukatif;
Metode Induktif
Metode Induktif adalah kebalikan dari metode deduktif. Seperti biasa kongkrit dan fakta-
fakta diuraikan terlebih dahulu, baru kemudian dirumuskan menjadi suatu kesimpulan
atau jeneralisasi. Pada metode induktif, data dikaji melalui proses yang berlangsung dari
fakta,.
Ada empat tahapan dalam metode induktif
1. Pengamatan data
Peneliti mengumpulkan data dan menjelaskan temuan dalam bentuk pernyataan-pernyataan .
2. Wawasan struktur data
Peneliti mengidentifikasi pola keteraturan dalam data bahasa sehingga diketahui kaidah-
kaidah yang berlaku dalam bahasa yang di teliti
3. Perumusan hipotesis
Pada tahapan ini, temuan berupa pola keteraturan atau kaidah-kaidah pada tahap 2 disusun
dalam bentuk proposisi-proposisi yang berisi gambaran baru tentang bahasa
4. Pengujian hipotesis. Pada tahapan ini, rumusan pada langkah 3 diuji dengan fakta lain. Hal
itu disebabkan teori dianggap sahih jika hasil itu dapat diuji oleh peneliti lain dengan hasil
yang sama

Metode deduktif adalah cara analisis dari kesimpulan umum atau jeneralisasi yang diuraikan
menjadi contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta untuk menjelaskan kesimpulan
atau jeneralisasi tersebut.Deduktif digunakan dalam sebuah penelitian disaat penelitian
berangkat dari sebuah teori yang kemudian di buktikan dengan pencarian fakta.

Metode dalam linguistik bandingan.


Metode dalam linguistik bandingan digunakan dalam menentukan langkah-langkah dalam proses
membandingkan bahasa. Terdapat beberapa metode dalam linguistik bandingan, yaitu metode komparatif,
klasifikasi genetik, leksikostatisik, dan glotokronologi yang di jelaskan sebagai berikut.

1. Metode komparatif adalah cabang linguistik yang meneliti perkembangan bahasa dari satu waktu ke
waktu yang lain, mengamati cara-cara perubahan bahasa, dan meneliti penyebab perubahan bahasa.
tugas utama linguistik komparatif adalah menganalisis dan memberikan penjelasan tentang sifat
perubahan bahasa.
2. Klasifikasi Genetis adalah metode bahasa yang dikelompokkan atas dasar garis keturunan. Diyakini
bahasa asalnya memiliki induk bahasa (proto) yang melahirkan keturunan-keturunan bahasa.
3. Leksikostatistik adalah suatu metode perbandingan bahasa yang ditemukan oleh seorang ahli bahasa
Maurice Swadesh, yang mempergunakan 'perbendaharaan kata-kata dasar universal' (basic
vocabulary) sebagai objek analisisnya.
4. Glotokronologi adalah suatu teknik dalam linguistik historis komparatif yang berusaha mengadakan
pengelompokan dengan lebih mengutamakan perhitungan waktu (time depth) atau perhitungan usia
bahasa-bahasa kerabat.

Peran teori-teori dalam linguistik umum dan linguistik bandingan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah
Kegiatan pengajaran bahasa merupakan upaya yang mengakibatkan siswa dapat mempelajari
bahasa dengan cara efektif dan efisien. Teori linguistik itu sendiri dipilahkan untuk
memungkinkan seorang guru bahasa memperoleh pengetahuan bagaimana menerapkan teori-
teori linguistik itu dalam pengetahuan bahasa, karena kita tahu bahwa orang yang mahir
dalam bahasa tidak menjamin kalau dia orang yang bisa mengajarkan bahasa kepada oang
lain. Pengajaran bahasa tujuan utamanya, yaitu mencapai hasil pengajaran bahasa, murid
menguasai bahasa sasaran sebagai alat komunikasi dengan baik (Basiran dalam Miftah
2010).[6] Bagi seorang guru, bertutur dan memahami sebuah bahasa adalah satu hal, dan hal
lainnya adalah bagaimana mencapai pengetahuan teknis yang diperlukan untuk memahami
dan menjelaskan sistem bahasa itu, fonem, morfem, kata, kalimat, dan struktur wacananya.
Masing-masing mempunyai pandangan yang lain terhadap bahasa, dan adalah bijaksana
apabila guru bahasa memperhatikan perbedaan-perbedaan itu agar memperoleh gambaran
yang terpadu mengenai objeknya.. Metode pengajaran bahasa dan pengajarannya itu sendiri
pada akhirnya tergantung pada apa sebenarnya bahasa itu menurut pandangan guru dan
penyusun metode (Mackey 1965:139).[7] Oleh karena itu linguistik sangat berperan penting
dalam pengajaran bahasa yang bertujuan agar siswa dapat terampil komunikasi dalam
berbagai konteks komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai