FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA KOLAKA 2022 Total Plate Count (TPC) Salah satu metode enumerasi mikroorganisme secara tidak langsung ialah total plate count (TPC) atau enumerasi mikroba dengan metode angka lempeng total (ALT). Metode enumerasi mikroorganisme dengan TPC mempunyai prinsip hanya menghitung jumlah bakteri yang hidup, yaitu yang dapat membelah dan membentuk keturunan. Dengan kata lain, metode total plate count disebut juga dengan metode viable count. Metode total plate count tidak dapat menghitung setiap sel tunggal bakteri, akan tetapi menghitung jumlah koloni yang jelas terlihat atau representatif (Madigan dkk. 2011). Penghitungan jumlah koloni berdasarkan pada alasan bahwa setiap koloni yang terlihat merupakan hasil dari pemebelahan sel tunggal bakteri, walaupun sebenarnya tidak selamanya tepat (Hogg 2005; Tortora dkk. 2010). Mengingat hal tersebut, metode total plate count diekspresikan dalam colony forming unit (CFU), bukannya sel tunggal, per unit volum (Hogg 2005). Colony forming unit merupakan unit yang membentuk koloni, satu koloni merepresentasikan satu sel tunggal. Metode perhitungan mikroorganisme total plate count dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu secara spread-plate dan pour-plate (Madigan dkk. 2011). Umumnya, koloni yang dihitung pada metode TPC sulit dihitung karena koloni yang akan dihitung sangat banyak. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu serial pengenceran. Sampel yang akan diperiksa biasanya diencerkan sebanyak 10 kali pada setiap seri. Pengenceran dilakukan sampai konsentrasi tertentu, kemudian diambil sejumlah volume tertentu dari pengenceran dan ditanam secara pour plate atau spread plate di atas medium yang sesuai. Setelah diinkubasikan, ambil cawan petri yang mempunyai pertumbuhan koloni antara 30 – 300 koloni. Jumlah mikroorganisme per 1 ml sampel dapat diperoleh dengan mengkalikan jumlah CFU yang terhitung dengan volume sampel yang diinokulasikan, kemudian dibagi dengan pengenceran yang digunakan (Gandjar dkk. 1992; Madigan dkk. 2011; Tortora dkk. 2010:). Ketika melakukan metode TPC, sampel harus diencerkan terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan agar koloni mikroba lebih mudah dihitung. Jika tidak dilakukan pengenceran, jumlah koloni akan sangat padat dan sulit dihitung. Menurut standar, jumlah koloni yang baik untuk dihitung pada setiap cawan petri berkisar antara 30 sampai 300 koloni. Untuk menghitung sampel mikroba maka langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan pengenceran sampel. Masing-masing seri pengenceran diinokulasikan ke dalam cawan petri secara spread plate. Selain itu, sampel diinokulasi secara duplo yang bertujuan untuk membandingkan hasil inokulasi pada kedua cawan petri (Jutono dkk. 1980). Berikut gambar cara enumerasi total mikroba dengan metode TPC:
Cara enumerasi mikroorganisme dengan total plate count
1. Sediakan tabung reaksi sesuai dengan jumlah pengenceran, misal 5 tabung. Masing-masing tabung diisi dengan medium atau aquades sebanyak 9 ml. 2. Membuat pengenceran sampel yang akan diperiksa mulai dari 10-1 hingga 10-5. Caranya yakni memasukkan 1 ml sampel atau inokulum awal ke dalam tabung reaksi pertama kemudian kocok, maka konsentrasi tabung reaksi pertama adalah 10-1. Selanjutnya ambil 1 ml larutan dari tabung reaksi pertama ke dalam tabung reaksi kedua dan kocok hingga homogen, maka tabung kedua konsentrasi menjadi 10-2. Lakukan proses tersebut hingga tabung ke-5 3. Sediakan 5 cawan petri yang berisi medium bakteri. Beri tanda sesuai dengan urutan pengenceran tabung reaksi. 4. Ambil masing-masing pengenceran dari kelima tabung sesuai dengan jenis pengenceranya ke dalam cawan petri. 5. Inkubasikan biakan bakteri tersebut selama 24-48 jam di dalam inkubator. 6. Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada setiap pengenceran. Jumlah bakteri yang ada dalam 1 ml sampel adalah berbanding terbalik dengan pengenceran. Sebagai contoh hasil dari pengenceran 10-5 terdapat 10 koloni, maka jumlah bakteri adalah 10 x 10-5 sel bakteri per 1 ml sampel. 7. Pengamatan koloni dilakukan selama tahap 24 jam dan 48 jam. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan sudah mulai terlihat secara signifikan pada waktu 48 jam, kemungkinan pada waktu tersebut merupakan fase log dari pertumbuhan mikroba. Fase log merupakan fase mikroba mengalami pembelahan sel. Ketika pengamatan pada tahap 24 jam dilakukan, kemungkinan mikroba masih berada pada fase lag, yaitu fase mikroba tidak mengalami pembelahan sel dan peningkatan aktivitas metabolisme (Tortora dkk. 2010). Satuan yang dipakai dalam penghitungan TPC adalah CFU (Colony Forming Units). Satuan tersebut digunakan karena lebih dari satu mikroorganisme dapat hidup dalam satu koloni. Rumus yang digunakan adalah: CFU = rerata koloni : (Jumlah vol. inokulasi x faktor pengenceran) Daftar Pustaka
Gandjar, I., I.R. Koentjoro., W. Mangunwardoyo. & L. Soebagya. 1992.
Pedoman praktikum mikrobiologi dasar.
Hogg, S. 2005. Essential microbiology.
Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. Kabirun, Suhadi & Susanto. 1980.
Pedoman praktikum mikrobiologi umum.
Madigan, M. T., J. M. Martinko, D. A. Stahl, D. P. Clark. 2011. Brock
biology of microorganisms, 13th ed.
Tortora, G. J., B. R. Funke & C. L. Case. 2010 . Microbiology : An