Anda di halaman 1dari 9

Jawaban UTS Kalkulus Teknik

Dr. Nur Abdillah Siddiq

1. a. Dalam mengerjakan soal ini, kita menggunakan definisi integral sebagai sigma atau
jumlahan tak hingga.

Pertama, volume kerucut dapat dipotong menjadi banyak lapisan tipis berbentuk tabung
dengan ketebalan ∆𝑠.

Maka volume dari lapisan tipis tersebut adalah


𝑉 = 𝜋𝑟𝑖2 ∆𝑠
dimana 𝑟𝑖 menyatakan jari-jari lapisan tipis ke i. Nilai i = 0 menandakan jari-jari di
permukaan. Menggunakan analogi yang sama, si adalah jarak antara ketinggian permukaan
dengan lapisan tipis ke i.

Kedua, suku 𝑟𝑖 dinyatakan secara matematis melalui perbandingan segitiga

Maka,
𝑟𝑖 4
=
10 − 𝑠𝑖 10
2
𝑟𝑖 = (10 − 𝑠𝑖 )
5
Sebelumnya diketahui melalui Langkah pertama bahwa 𝑉 = 𝜋𝑟𝑖2 ∆𝑠. Menggunakan 𝑟𝑖 yang
telah dinyatakan secara matematis, maka
2
2
𝑉 = 𝜋 ( (10 − 𝑠𝑖 )) ∆𝑠
5
4
𝑉= 𝜋(100 − 20𝑠𝑖 + 𝑠𝑖 2 )∆𝑠
25

Ketiga, karena besarnya gaya menyedot minyak sebanding dengan gaya gravitasi, maka
4
𝐹 = 𝑚𝑔 = 𝜌𝑉𝑔 = 910 × 𝜋(100 − 20𝑠𝑖 + 𝑠𝑖 2 )∆𝑠 × 9,8
25
𝐹 = 1427 𝜋(100 − 20𝑠𝑖 + 𝑠𝑖 2 )∆𝑠
Keempat. Setiap lapisan perlu diangkat sebesar si (perhatikan kembali Langkah pertama). oleh
karena usahanya (W) sebesar

𝑊𝑖 ≈ 𝐹𝑠𝑖
Maka total usahanya adalah sigma (jumlahan) dari limit tak hingga banyaknya lapisan
𝑛

𝑊 = lim ∑ 1427 𝜋(100 − 20𝑠𝑖 + 𝑠𝑖 2 )∆𝑠 × 𝑠𝑖


𝑛→∞
𝑖=1

Dan bentuk di atas dapat dinyatakan sebagai bentuk integral


10
𝑊 = ∫ 1427 𝜋𝑠(100 − 20𝑠 + 𝑠 2 )𝑑𝑠
2
10
𝑊 = 1427 𝜋 ∫ (100𝑠 − 20𝑠 2 + 𝑠 3 )𝑑𝑠
2

𝑊 = 3,06 × 106 𝐽 atau 3,06 𝑀𝐽

Jadi besarnya usaha yang dibutuhkan untuk menyedot semua minyak di dalam sumur tersebut
adalah 3,06 MJ.

b. Maka besarnya spesifikasi oil well pump jack minimal adalah 3,06 MJ : 20 jam = 0,153 MJ / jam.

2. Dalam mengerjakan soal ini, kita gunakan konsep turunan pertama untuk mendapatkan nilai
optimum.

Pertama, logam yang akan digunakan adalah sebanding dengan besarnya luasan tabung. Luasan
tabung adalah

𝐴 = 2𝜋𝑟 2 (𝑑𝑢𝑎 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔) + 2𝜋𝑟ℎ (𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔)
Kedua, menggunakan data kapasitas maksimal tabung yang diketahui maka dapat ditentukan
nilai h
𝑉 = 10.000

𝜋𝑟 2 ℎ = 10.000
10.000
ℎ=
𝜋𝑟 2
Ketiga, mensubtitusikan h pada luasan sehingga diperoleh persamaan berikut
10.000
𝐴 = 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟
𝜋𝑟 2
20.000
𝐴 = 2𝜋𝑟 2 +
𝑟
Keempat, untuk mendapatkan nilai optimum, maka dilakukan turunan pertama pada A terhadap r
dan A’=0
20.000
𝐴′ = 4𝜋𝑟 −
𝑟2
20.000
0 = 4𝜋𝑟 −
𝑟2
5.000
𝑟3 =
𝜋

3 5.000
𝑟=√
𝜋

Maka besarnya jari-jari tabung adalah 11,67 dm atau 1,167 m.

Kelima, menggunakan nilai r maka nilai h dapat dihitung


1
10.000 10.000 10.000 10.000 5.000 3
ℎ= = 2 = 1 = 1 = 2( ) = 2𝑟
𝜋𝑟 2 𝜋
5.000 3 5.000 1−3 5.000 5.000 −3
𝜋( 𝜋 ) 𝜋( 𝜋 ) 𝜋( 𝜋 ).( 𝜋 )

Maka besarnya ketinggian tabung adalah 2r atau 2.334 m.

Oleh karena itu, dimensi tangki adalah sebagai berikut:

3. Dalam mengerjakan soal ini, kita gunakan konsep turunan pertama untuk mendapatkan nilai
optimum.
Pertama, mencari persamaan garis tenda, ada dua titik yakni (0,5) dan (4,0), maka
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
Misalkan (0,5) adalah (x1,y1) dan (4,0) adalah (x2,y2) maka
𝑦−5 𝑥−0
=
0−5 4−0
5
𝑦 =5− 𝑥
4
Kedua, memodelkan luasan tenda
Luasan tenda = A = 2 xy (bentuk persegi panjang xy dan dikali 2)
5
𝐴 = 2 𝑥 (5 − 𝑥)
4
5 2
𝐴 = 10𝑥 − 𝑥
2

Ketiga, nilai optimum merupakan turunan pertama dari luasan tenda (A’) dan A’ bernilai 0
𝐴′ = 10 − 5𝑥
0 = 10 − 5𝑥
𝑥=2
5 5
Maka tingginya adalah 𝑦 = 5 − 4 𝑥 =5 − 4 2= 2,5 m
Untuk mengecek apakah luasannya benar-benar optimum maka dapat dimasukkan nilai x
yang berada dalam rentang 0 hingga 4.
5
𝐴 = 10𝑥 − 𝑥 2
2
𝑥 = 1 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 = 7,5 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛
𝑥 = 2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 = 10 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛
𝑥 = 3 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 = 7,5 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛
Maka x=2 merupakan nilai optimum untuk mendapatkan luasan maksimum,
Oleh karena itu koordinat titik M adalah (2, 2,5).

4. Dalam mengerjakan soal ini, kita gunakan konsep turunan pertama untuk mendapatkan nilai
optimum.
Pertama, pemodelan persoalan secara matematis
Jika CD adalah x, maka BD adalah (27-x). Besarnya 𝐴𝐷 = √𝑥 2 + 92 = √𝑥 2 + 81

Kedua, gunakan persamaan kecepatan dimana waktu = jarak/kecepatan.


√𝑥 2 +81
Maka lamanya waktu mendayung =
0.5
27−𝑥
Lamanya waktu berlari = 1.5

Kemudian waktu total (T) adalah .

√𝑥 2 + 81 27 − 𝑥
𝑇(𝑥) = +
0.5 1.5
Ketiga, mencari nilai optimum dengan menurunkan T terhadap x dan T’(x) =0
𝑥 1
𝑇 ′(𝑥) = −
0.5√𝑥 2 + 81 1.5
𝑥 1
0= −
0.5√𝑥 2 + 81 1.5
𝑥 1
=
0.5√𝑥 2 + 81 1.5
𝑥 = 3,18
Maka untuk mencapai B secepat mungkin, mahasiswa tersesat tersebut harus tiba di 3,18 m dari titik
C.

5.
Besarnya volume adalah
1
𝑉 = 𝜋ℎ2 (3𝑟 − ℎ)
3
1
234,57 = 𝜋ℎ2 6 − 𝜋ℎ3
3
234,57 = 18,84 ℎ2 − 1,046ℎ3
Menggunakan metode numerik (Newton-Rapshon) maka besarnya h diperoleh 3 nilai yakni -
3,24 , 4, dan 17,25. Dikarenakan jari-jari 6 cm, maka besarnya h adalah 4 cm.
Atau bisa juga digunakan kalkulator persamaan polynomial
(https://www.symbolab.com/solver/polynomial-equation-calculator/1.046x%5E%7B3%7D-
18.84x%5E%7B2%7D%2B234.57%3D0?or=input) maka didapatkan h = 4 cm.
6. Sketsa gunungan wayangnya adalah sebagai berikut
Luasan I
Luasan II

Maka luasan gunungan wayang tersebut dapat dibagi menjadi dua, yakni luasan I dan luasan II.
Namun sebelum menghitung luasan, maka perlu dicari terlebih dahulu titik potongnya, maka
𝑥2 𝑥
20
+ 25 = 2 + 52 dikalikan 20

𝑥 2 + 500 = 10𝑥 + 1040

𝑥 2 − 10𝑥 − 540 = 0
Menggunakan rumus abc atau kalkulator polynomial, maka x = -18,77

Oleh karena itu, dua titik tersebut berpotongan di titik -18,77


−18,77 𝑥 1 −18.77
Luasan 1 = ∫−104 + 52𝑑𝑥 = |4 𝑥 2 + 52𝑥| = −944,27— 2,704� = 1759,73
2 −104
0 𝑥2 1 0
Luasan 2 = ∫−18,77 20 + 25 𝑑𝑥 = |60 𝑥 3 + 25𝑥| = 0— 579.47� = 579,47
−18,77
Maka luasan gunungan wayang adalah 2*(1759.73+579.47)=4678,3 satuan luasan.

7. Menggunakan persamaan Cauchy-Rieman, maka fungsi perlu dikelompokkan agar menjadi


f(z)=u(x,y) + iv(x,y).
2
Maka fungsi 𝑓(𝑧) = 𝑒 𝑧 sin (𝑧 + 𝑖) harus dijabarkan dalam bentuk x,y dengan mensubtitusikan z =
x+iy
2
𝑓(𝑧) = 𝑒 𝑧 sin(𝑧 + 𝑖)
2
𝑓(𝑧) = 𝑒 (𝑥+𝑖𝑦) sin(𝑥 + 𝑖𝑦 + 𝑖)
2 +2𝑖𝑥𝑦−𝑦 2 )
𝑓(𝑧) = 𝑒 (𝑥 sin(𝑥 + 𝑖𝑦 + 𝑖)
2 −𝑦 2 )
𝑓(𝑧) = 𝑒 (𝑥 . 𝑒 2𝑖𝑥𝑦 sin(𝑥 + 𝑖𝑦 + 𝑖)
Menggunakan rumus Euler,
𝑒 𝑖𝑥 = cos 𝑥 + 𝑖 sin 𝑥
Maka

𝑒 2𝑖𝑥𝑦 = cos 2𝑥𝑦 + 𝑖 sin 2𝑥𝑦


2 −𝑦2 )
𝑓(𝑧) = 𝑒 (𝑥 . (cos 2𝑥𝑦 + 𝑖 sin 2𝑥𝑦). sin(𝑥 + 𝑖(𝑦 + 1))
Bentuk sin (a+b) dapat diurai menjadi sin a cos b + cos a sin b

sin(𝑥 + 𝑖(𝑦 + 1)) = sin 𝑥 cos 𝑖(𝑦 + 1) + cos 𝑥 sin 𝑖(𝑦 + 1)


2 −𝑦 2 )
𝑓(𝑧) = 𝑒 (𝑥 . (cos 2𝑥𝑦 + 𝑖 sin 2𝑥𝑦). (sin 𝑥 cos 𝑖(𝑦 + 1) + cos 𝑥 sin 𝑖(𝑦 + 1))
Bentuk cos ix = cosh z dan sin ix = i sinh z , maka
2 −𝑦 2 )
𝑓(𝑧) = 𝑒 (𝑥 . (cos 2𝑥𝑦 + 𝑖 sin 2𝑥𝑦). (sin 𝑥 cosh (𝑦 + 1) + i cos 𝑥 sinh (𝑦 + 1))
Dipisahkan agar menjadi f(z)=u(x,y) + iv(x,y).
2 −𝑦 2 )
𝑓(𝑧) = 𝑒 (𝑥 . (cos 2𝑥𝑦 sin 𝑥 cosh(𝑦 + 1) − sin 2𝑥𝑦 cos 𝑥 sinh(𝑦 + 1))
2 2
+ 𝑖𝑒 (𝑥 −𝑦 ) . (cos 2𝑥𝑦 cos 𝑥 sinh(𝑦 + 1) + sin 2𝑥𝑦 sin 𝑥 cosh (𝑦 + 1))
Maka
2 −𝑦2 )
u(x,y)= 𝑒 (𝑥 . (cos 2𝑥𝑦 sin 𝑥 cosh(𝑦 + 1) − sin 2𝑥𝑦 cos 𝑥 sinh(𝑦 + 1))
2 −𝑦 2 )
v(x,y) = 𝑒 (𝑥 . (cos 2𝑥𝑦 cos 𝑥 sinh(𝑦 + 1) + sin 2𝑥𝑦 sin 𝑥 cosh (𝑦 + 1))

Persamaan Cauchy-Riemann mensyaratkan du/dx = dv/dy

du/dx (https://www.symbolab.com/solver/calculus-
calculator/%5Cfrac%7B%5Cpartial%7D%7B%5Cpartial%20x%7D%5Cleft(e%5E%7Bx%5E2-
y%5E2%7Dcos%5Cleft(2xy%5Cright)sin%5Cleft(x%5Cright)cosh%5Cleft(y%2B1%5Cright)-
e%5E%7Bx%5E2-
y%5E2%7Dsin%5Cleft(2xy%5Cright)cos%5Cleft(x%5Cright)sinh%5Cleft(y%2B1%5Cright)%5Cright)?or
=input)

dv/dy (https://www.symbolab.com/solver/calculus-
calculator/%5Cfrac%7B%5Cpartial%7D%7B%5Cpartial%20y%7D%5Cleft(e%5E%7Bx%5E2-
y%5E2%7Dcos%5Cleft(2xy%5Cright)cos%5Cleft(x%5Cright)sinh%5Cleft(y%2B1%5Cright)%2Be%5E%7
Bx%5E2-
y%5E2%7Dsin%5Cleft(2xy%5Cright)sin%5Cleft(x%5Cright)cosh%5Cleft(y%2B1%5Cright)%5Cright)?or
=input)
Dapat dilihat bahwa du/dx≠dv/dy, maka f(z) tidak bersifat analitik dan tidak memiliki bentuk
turunan.

Anda mungkin juga menyukai