1. a. Dalam mengerjakan soal ini, kita menggunakan definisi integral sebagai sigma atau
jumlahan tak hingga.
Pertama, volume kerucut dapat dipotong menjadi banyak lapisan tipis berbentuk tabung
dengan ketebalan ∆𝑠.
Maka,
𝑟𝑖 4
=
10 − 𝑠𝑖 10
2
𝑟𝑖 = (10 − 𝑠𝑖 )
5
Sebelumnya diketahui melalui Langkah pertama bahwa 𝑉 = 𝜋𝑟𝑖2 ∆𝑠. Menggunakan 𝑟𝑖 yang
telah dinyatakan secara matematis, maka
2
2
𝑉 = 𝜋 ( (10 − 𝑠𝑖 )) ∆𝑠
5
4
𝑉= 𝜋(100 − 20𝑠𝑖 + 𝑠𝑖 2 )∆𝑠
25
Ketiga, karena besarnya gaya menyedot minyak sebanding dengan gaya gravitasi, maka
4
𝐹 = 𝑚𝑔 = 𝜌𝑉𝑔 = 910 × 𝜋(100 − 20𝑠𝑖 + 𝑠𝑖 2 )∆𝑠 × 9,8
25
𝐹 = 1427 𝜋(100 − 20𝑠𝑖 + 𝑠𝑖 2 )∆𝑠
Keempat. Setiap lapisan perlu diangkat sebesar si (perhatikan kembali Langkah pertama). oleh
karena usahanya (W) sebesar
𝑊𝑖 ≈ 𝐹𝑠𝑖
Maka total usahanya adalah sigma (jumlahan) dari limit tak hingga banyaknya lapisan
𝑛
Jadi besarnya usaha yang dibutuhkan untuk menyedot semua minyak di dalam sumur tersebut
adalah 3,06 MJ.
b. Maka besarnya spesifikasi oil well pump jack minimal adalah 3,06 MJ : 20 jam = 0,153 MJ / jam.
2. Dalam mengerjakan soal ini, kita gunakan konsep turunan pertama untuk mendapatkan nilai
optimum.
Pertama, logam yang akan digunakan adalah sebanding dengan besarnya luasan tabung. Luasan
tabung adalah
𝐴 = 2𝜋𝑟 2 (𝑑𝑢𝑎 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔) + 2𝜋𝑟ℎ (𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔)
Kedua, menggunakan data kapasitas maksimal tabung yang diketahui maka dapat ditentukan
nilai h
𝑉 = 10.000
𝜋𝑟 2 ℎ = 10.000
10.000
ℎ=
𝜋𝑟 2
Ketiga, mensubtitusikan h pada luasan sehingga diperoleh persamaan berikut
10.000
𝐴 = 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟
𝜋𝑟 2
20.000
𝐴 = 2𝜋𝑟 2 +
𝑟
Keempat, untuk mendapatkan nilai optimum, maka dilakukan turunan pertama pada A terhadap r
dan A’=0
20.000
𝐴′ = 4𝜋𝑟 −
𝑟2
20.000
0 = 4𝜋𝑟 −
𝑟2
5.000
𝑟3 =
𝜋
3 5.000
𝑟=√
𝜋
3. Dalam mengerjakan soal ini, kita gunakan konsep turunan pertama untuk mendapatkan nilai
optimum.
Pertama, mencari persamaan garis tenda, ada dua titik yakni (0,5) dan (4,0), maka
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
Misalkan (0,5) adalah (x1,y1) dan (4,0) adalah (x2,y2) maka
𝑦−5 𝑥−0
=
0−5 4−0
5
𝑦 =5− 𝑥
4
Kedua, memodelkan luasan tenda
Luasan tenda = A = 2 xy (bentuk persegi panjang xy dan dikali 2)
5
𝐴 = 2 𝑥 (5 − 𝑥)
4
5 2
𝐴 = 10𝑥 − 𝑥
2
Ketiga, nilai optimum merupakan turunan pertama dari luasan tenda (A’) dan A’ bernilai 0
𝐴′ = 10 − 5𝑥
0 = 10 − 5𝑥
𝑥=2
5 5
Maka tingginya adalah 𝑦 = 5 − 4 𝑥 =5 − 4 2= 2,5 m
Untuk mengecek apakah luasannya benar-benar optimum maka dapat dimasukkan nilai x
yang berada dalam rentang 0 hingga 4.
5
𝐴 = 10𝑥 − 𝑥 2
2
𝑥 = 1 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 = 7,5 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛
𝑥 = 2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 = 10 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛
𝑥 = 3 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 = 7,5 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛
Maka x=2 merupakan nilai optimum untuk mendapatkan luasan maksimum,
Oleh karena itu koordinat titik M adalah (2, 2,5).
4. Dalam mengerjakan soal ini, kita gunakan konsep turunan pertama untuk mendapatkan nilai
optimum.
Pertama, pemodelan persoalan secara matematis
Jika CD adalah x, maka BD adalah (27-x). Besarnya 𝐴𝐷 = √𝑥 2 + 92 = √𝑥 2 + 81
√𝑥 2 + 81 27 − 𝑥
𝑇(𝑥) = +
0.5 1.5
Ketiga, mencari nilai optimum dengan menurunkan T terhadap x dan T’(x) =0
𝑥 1
𝑇 ′(𝑥) = −
0.5√𝑥 2 + 81 1.5
𝑥 1
0= −
0.5√𝑥 2 + 81 1.5
𝑥 1
=
0.5√𝑥 2 + 81 1.5
𝑥 = 3,18
Maka untuk mencapai B secepat mungkin, mahasiswa tersesat tersebut harus tiba di 3,18 m dari titik
C.
5.
Besarnya volume adalah
1
𝑉 = 𝜋ℎ2 (3𝑟 − ℎ)
3
1
234,57 = 𝜋ℎ2 6 − 𝜋ℎ3
3
234,57 = 18,84 ℎ2 − 1,046ℎ3
Menggunakan metode numerik (Newton-Rapshon) maka besarnya h diperoleh 3 nilai yakni -
3,24 , 4, dan 17,25. Dikarenakan jari-jari 6 cm, maka besarnya h adalah 4 cm.
Atau bisa juga digunakan kalkulator persamaan polynomial
(https://www.symbolab.com/solver/polynomial-equation-calculator/1.046x%5E%7B3%7D-
18.84x%5E%7B2%7D%2B234.57%3D0?or=input) maka didapatkan h = 4 cm.
6. Sketsa gunungan wayangnya adalah sebagai berikut
Luasan I
Luasan II
Maka luasan gunungan wayang tersebut dapat dibagi menjadi dua, yakni luasan I dan luasan II.
Namun sebelum menghitung luasan, maka perlu dicari terlebih dahulu titik potongnya, maka
𝑥2 𝑥
20
+ 25 = 2 + 52 dikalikan 20
𝑥 2 − 10𝑥 − 540 = 0
Menggunakan rumus abc atau kalkulator polynomial, maka x = -18,77
du/dx (https://www.symbolab.com/solver/calculus-
calculator/%5Cfrac%7B%5Cpartial%7D%7B%5Cpartial%20x%7D%5Cleft(e%5E%7Bx%5E2-
y%5E2%7Dcos%5Cleft(2xy%5Cright)sin%5Cleft(x%5Cright)cosh%5Cleft(y%2B1%5Cright)-
e%5E%7Bx%5E2-
y%5E2%7Dsin%5Cleft(2xy%5Cright)cos%5Cleft(x%5Cright)sinh%5Cleft(y%2B1%5Cright)%5Cright)?or
=input)
dv/dy (https://www.symbolab.com/solver/calculus-
calculator/%5Cfrac%7B%5Cpartial%7D%7B%5Cpartial%20y%7D%5Cleft(e%5E%7Bx%5E2-
y%5E2%7Dcos%5Cleft(2xy%5Cright)cos%5Cleft(x%5Cright)sinh%5Cleft(y%2B1%5Cright)%2Be%5E%7
Bx%5E2-
y%5E2%7Dsin%5Cleft(2xy%5Cright)sin%5Cleft(x%5Cright)cosh%5Cleft(y%2B1%5Cright)%5Cright)?or
=input)
Dapat dilihat bahwa du/dx≠dv/dy, maka f(z) tidak bersifat analitik dan tidak memiliki bentuk
turunan.