4. Dalam kehidupan apa saja tantangan yang sering dihadapi dalam keluarga? Dan bagaimana cara
menghadapinya?
Jawaban:
Kebiasaan dalam keluarga ini dari kecil sudah diajak do'a bersama, dan setiap anak harus memiliki
ujud masing-masing.
Selain itu selalu saling mengontrol dan menjaga antara Kakak dan adik bila berada di luar rumah.
Tidak makan sendiri-sendiri atau makan di depan ruangan TV. Karna dalam suasana seperti nantinya
terjadi dialog.
Disni bapa bukan raja dalam rumah tetapi menjadi sahabat suami dan teman dalam keluarga.
2. Adanya sebuah komitmen atau kesepakatan dalam keluarga membuat keluarga itu semakin dekat.
Tidak boleh membeda-bedakan. Antara laki-laki dan perempuan adalah kedua insan yang berbeda
pasti karakter yang dimiliki juga berbeda-beda, maka dari itu tergantung pada keluarga dari masing-
masing pihak. Seperti kebiasaan istri di pihak keluarga pasti akan berbeda ketika sudah memiliki
pasangan.
3. Kebahagiaan dalam keluarga tidak terukur dari uang, atau harta benda yang dimiliki.
Tidak boleh menunda-nunda suatu pekerjaan atau komitmen yang sudah dibuat.
Jika kita selalu bersyukur dengan suatu yang telah di dapatkan, disitulah kita mendapatkan
kebahagiaan.
Kebahagiaan itu diukur dari kebersamaan. Seperti sore-sore goreng jagung atau goreng pisang
bersama.
Seperti dalam keluarga, jika ada acara keluarga pasti ada kumpul-kumpul uang, sedangkan
penghasilan PNS cukup untuk kebutuhan di dalam keluarga.
Karna kita tidak dapat hidup sendiri, Sehingga harus ikut berpartisipasi dalam keluarga.
Rata-rata banyak keluarga yang bercerai karna banyak perilaku menyimpang, Saling bertolak
belakang sehingga muncul pertengkaran. Contohnya pertengkaran dalam mengurusi anak sehingga
Adanya perceraian.
*Wawancara pastor paroki
Jawaban:
1. Keluarga itu gereja rumah tangga. Keluarga muncul dari perkawinan Katolik. Antara laki-laki dan
satu perempuan. Keharmonisan dalam keluarga terjadi jika suami dan istri saling menghargai, saling
menghormati, saling mengasihi, saling membantu, dan saling melengkapi. Harmonis mengatur atau
menghadapi persoalan-persoalan dengan damai.
2. Orang orang tua Kristen mendidik anaknya dengan memberi contoh teladan yang baik.
3. Prioritas dalam keluarga yang paling pertama adalah keluarga itu sendiri.
Agar keluarga itu baik harus ada keseimbangan jasmani dan rohani.
4. Pandangan gereja tentang kekerasan dalam rumah tangga, gereja tidak pernah mengijinkan
perasaan dalam rumah tangga karena gereja mengajarkan cinta dan damai jika ada sebuah
persoalan bisa dilakukan dengan cara mengoreksi berbicara dengan damai tapi tidak dengan
kekerasan.
* Wawancara Suster
Hidup membiara adalah hidup yang dibaktikan kepada Allah, dengan mempersembahkan diri
seutuhnya hanya kepada Allah.
1. Bingung
2. Ragu
3. Senang
Bimbang karena hidup suster belum tau pasti. Senang karena memiliki keinginan ( cita-cita).
3. Tahap-tahap (FMM)
1. Peminat
2. Aspirasi
3. Calon
4. Postulan
1 tahun
5. Novis (KHK)
6. Profes sementara
Suster muda