KAJIAN
Tentang
2. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Lingkup kajian ini dibatasi pada tinjauan sejarah
pembentukan awal satuan Kodam IKN, sosiologi dan psikologi yang disusun dengan
tata urut sebagai berikut:
3. Dasar.
5. Aspek Sejarah
Merujuk pada istilah Nusantara ialah sebuah istilah yang berasal dari
perkataan dalam bahasa Kawi (sebuah bentuk bahasa Jawa Kuno yang
banyak dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta), yaitu (nusa) terj. har. "pulau"
(antara) terj. har. "luar". Di Indonesia, istilah "Nusantara" secara spesifik
merujuk kepada Indonesia (kepulauan Indonesia), kata ini tercatat pertama kali
dalam kitab Negarakertagama untuk menggambarkan konsep kenegaraan
yang dianut Majapahit; yang kawasannya mencakup sebagian besar Asia
Tenggara, terutama pada wilayah kepulauan. Di luar Indonesia, istilah
Nusantara digunakan untuk merujuk kepada Kepulauan Melayu (Malay
Archipelago), yang terletak di antara daratan utama Indochina—Indochina
terdiri atas Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Malaysia—dan
daratan Australia.
Artinya:
Sang Maharaja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang
mashur, Sang Aswawarman (VANSAKARTTA) namanya, yang seperti Sang
Ansuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang
Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang
terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarman, raja yang
berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan
kenduri (selamatan yang dinamakan) emas amat banyak. Buat peringatan
kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.
Kutai Ing Martadipura merupakan nama Kerajaan Tertua dan Pertama kali
di wilayah Nusantara. Pendirinya adalah Maharaja Kundungga, namun sebutan
Kutai di sematkan oleh Belanda, Kotei untuk menyebut nama daerah ini. Bukti
sejarah yang di temukan berupa situs dan Prasati yang berada di Muara
Kaman, Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur.
6. Aspek Sosiologi.
a. Sepaku
Merupakan nama daerah dimana Ibu Kota Nusantara ( IKN ) dibangun
dan dikembangkan, merupakan symbol kebanggan dari rakyat daerah tersebut
dan semangat juang dalam membangun daerahnya.
b. Nusantara
Merupakan istilah yang dipilih untuk Ibu Kota yang diletakkan di wilayah
IKN. Dari aspek sosiologis menggambarkan keberagaman Suku, Agama, etnis
maupun kebudayaan dan konsep persatuan yang menggabungkan banyak
wilayah terpisah menjadi satu.
c. Kudungga /Kundungga
Asal nama kudungga yang merupakan nama asli orang Indonesia dan
berasal dari Bahasa asli Indonesia yang selaras dengan penamaan Nusantara
sebagai Ibu Kota baru NKRI, sebelum terpengaruh dengan Bahasa
Hindu/India.
d. Sadurangas
Merupakan Kerajaan/ awal dari Kesultanan Paser yang merupakan
kerajaan dimana berdiri diwilayah yang sekarang akan dibangun IKN, memiliki
filosofis perjuangan dan perlawanan terhadap penindasan dan penjajahan di
masa Belanda.
e. Wangsakarta
Merupakan gelar dari Raja Aswawarman ( Anak dari Raja Kundungga)
dan merupakan ayah dari Raja Mulawarman yang merupakan Raja membawa
kejayaan bagi Kerajaan Kutai Martadipura.
7. Aspek Psikologi.
a. Sepaku
Daerah yang sebagian besar dihuni suku asli dan memiliki semangat
kedaerahan yang cukup kental terhadap perkembangan/kemajuan daerah.
b. Nusantara
Merupakan istilah yang dipilih untuk Ibu Kota yang diletakkan di wilayah
IKN. Dari aspek psikologis bersifat heterogen dan jauh dari istilah kedaerahan.
c. Kudungga/ Kundungga
Kudungga merupakan orang tua dari Raja- raja Kutai berikutnya seperti
Aswawarman yang kelak memiliki putra Mulawarman dan merupakan Raja
yang membawa Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaan.
d. Sadurangas
Awal dari Kerajaan Paser /kesultanan paser, memiliki semangat juang
daya juang untuk maju terhadap ketertinggala/penjajahan.
e. Wangsakarta
Merupakan gelar dari Raja Aswawarman ( Anak dari Raja Kundungga)
dan merupakan ayah dari Raja Mulawarman yang merupakan Raja membawa
kejayaan bagi Kerajaan Kutai Martadipura.
BAB II
ANALISA
8. Umum. Dalam kajian terhadap penamaan Kodam IKN ini akan mengacu
kepada aspek sejarah, sosiologi dan psikologi. Sehingga perlu dikaji dan dianalisa
secara mendalam agar dalam merumuskan nama Kodam ini dapat mewadahi dari
rangkaian perkembangan pembentukan dan pengabdian TNI dari sejak berdiri
sampai dimasa yang akan dating.
BAB III
PENUTUP
12. Kesimpulan.
13. Saran.
b. Agar pemberian nama lebih universal supaya bisa mewadahi dari seluruh
kodam yang ada di Indonesia ( Nusantara)
c. Agar pemberian nama tidak sama dengan nama daerah setempat,
supaya tidak menimbulkan salah arti dan kerancuan dalam pemanggilan.
Azif Rizal
Letnan Kolonel Inf NRP 11940016140171