Anda di halaman 1dari 4

Siapakah Kerajaan Tertua Di Indonesia ?

Kebanyakan masyarakat indonesia beranggapan bahwa Kutai sebagai Kerajaan tertua di


Indonesia.ini merambah ke buku-buku resmi yang seharusnya didasarkan pada riset dan survey
yang serius. Dalam buku-buku sejarah ataupun buku-buku pintar yang banyak beredar di
pasaran.

Rujukan

Salah satunya data di Buku Salasilah Kutai terbitan Bagian Humas Pemerintah Daerah
Tingkat II Kutai (1979) yang naskahnya berasal dari buku De Kroniek van Koetei
karangan C.A. Mees (1935). Sementara buku C.A. Mees sendiri bersumber dari naskah
kuno dalam tulisan huruf Arab karya Tuan Chatib Muhammad Tahir pada 21 Dzulhijjah
1285 Hijriah.

Kerajaan Kutai Kertanegara sendiri baru berdiri pada awal abad ke-13. Kerajaan baru di Tepian
Batu atau Kutai Lama ini raja pertamanya, Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325).

Dengan adanya dua kerajaan di kawasan Sungai Mahakam ini tentunya menimbulkan friksi
diantara keduanya. Pada awal abad ke-16 terjadilah peperangan besar diantara kedua kerajaan
Kutai ini. Kerajaan Kutai Martadipura berakhir saat raja terakhirnya yang bernama Maharaja
Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran
Anum Panji Mendapa.

Kembali ke pertanyaan awal, sebenarnya kerajaan apa yang layak disebut kerajaan tertua di
Indonesia atau Nusantara. Tercatat ada sebuah kerajaan yang memiliki peninggalan tertulis
cukup tua, yaitu kerajaan Tarumanegara.

Tarumanagara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah yang
sekarang menjadi provinsi Banten, Jawa Barat dan Jakarta pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.

Bukti-bukti tentang kerajaan ini tersebar luas di daerah banten, tapi sumber utama bukti
keberadaan Taruma adalah 7 prasasti yang ditemukan di jawa barat

Rujukan

Tujuh prasasti tersebut adalah: 1. Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern
1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor 2. Prasasti
Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya,
Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya
menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai
Gomati oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai
tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering
terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim
kemarau. 3. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai
Cidanghiang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang,
Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman. 4. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor.
5. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor 6. Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor . 7.
Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor.

Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa Kerajaan Tarumanegara dibangun oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman tahun 358 M.

Kebudayaan Tarumanegara sudah tinggi, seperti tercantum dalam prasasti Tugu, yang
menjelaskan tentang penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai
Gomati oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya (tahun 417). Penggalian
sungai tersebut merupakan gagasan raja-raja tarumanegara untuk menghindari bencana alam
berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang
terjadi pada musim kemarau. Konsep ‘banjir kanal’ yang dianggap pemecahan masalah banjir di
jakarta saat ini, ternyata sudah dipikirkan oleh raja-raja Tarumanegara.

Tapi apakah kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan tertua di Indonesia? Pertanyaan itu lagi-lagi
tidak bisa langsung disetujui.

Pernahkah dengar Salakanagara? Dalam naskah Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang
disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) dikisahkan bahwa
Jayasinghawarman

Rujukan

Jayasingawarman adalah seorang Maharesi dari Salankayana ( wilayah otonami di


kerajaan kuno ) di India yang mengungsi ke Nusantara karena daerahnya diserang dan
ditaklukkan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Maurya. (berpusat di wilaah Patna,
India) Di kemudian hari setelah Jayasinghawarman mendirikan Tarumanagara, pusat
pemerintahan beralih dari Rajatapura (salakanagara) ke Tarumangara. Salakanagara
kemudian berubah menjadi Kerajaan bagian dari Tarumanagara.

pendiri Tarumanagara adalah menantu Raja Dewawarman VIII, penguasa Salakanagara. Karena
itu dianggap Salakanagara sudah ada sebelum Tarumanagara.

Kerajaan Salakanegara, berdasarkan Naskah Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara


Rujukan

Naskah Wangsakerta adalah istilah yang merujuk pada sekumpulan naskah yang disusun
oleh Pangeran Wangsakerta secara pribadi atau oleh "Panitia Wangsakerta". Menurut isi
Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa (bagian) V sarga (jilid/naskah) 5 yang
berupa daftar pustaka, setidaknya perpustakaan Kesultanan Cirebon mengoleksi 1703
judul naskah, yang 1213 di antaranya berupa karya Pangeran Wangsakerta beserta
timnya. Naskah kontroversial ini kini tersimpan di Museum Sejarah Sunda "Sri Baduga"
di Bandung. Dikatakan kontroversial karena beberapa sebab: terlalu historis, isinya tidak
umum sebagaimana naskah-naskah sezaman (babad, kidung, tambo, hikayat). cocoknya isi
naskah dengan karya-karya sarjana Barat (J.G. de Casparis, N.J. Krom, Eugene Dubois,
dsb.), sehingga ada dugaan bahwa naskah ini disusun dengan merujuk pada karya para
ahli tersebut. keadaan fisik naskah (kertas/daluang, tinta, bangunan aksara) menunjukkan
naskah yang dijadikan rujukan merupakan salinan dan tulisannya kasar, tidak seperti
naskah lama pada umumnya.

diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara. Konon, kota ini disebut
Argyre

Rujukan

Dalam mitologi Yunani dan Romawi, Argyre adalah pulau mistis yang terbuat dari perak
(penghasil perak) dan berada di kawasan timur. Nama itu berasal dari bahasa yunani,
argyros (silver). Berdasar penelitian pada tulisan Ptolomeus, diperkirakan yang disebut
Argyre adalah kerajaan kuno Salakanegara. Penduduknya kebanyakan bangsa Sunda
kuno. (wikipedia.com)

oleh Ptolemeus

Rujukan

Ptolomeus dari Alexandria, Mesir adalah seorang filsuf yang menaruh perhatian khusus
pada astronomi dan geografi. Karya besarnya adalah Almagest, karya astronomi yang
diyakini kebenarannya lebih dari seribu tahun. Ia menyatakan bahwa bumi bulat dan
merupakan pusat alam semesta.

dalam tahun 150, terletak di daerah Teluk Lada Pandeglang. Argyre digambarkan sebagai sebuah
kerajaan kota (polis) yang merupakan tempat perdagangan dan pertanian yang makmur.

Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah Aki Tirem. Raja pertama Salakanagara bernama
Dewawarman yang berasal dari India. Ia mula-mula menjadi duta negaranya (India) di Pulau
Jawa, kemudian menjadi menantu Aki Tirem atau Sang Aki Luhurmulya atau Angling dharma.
Istrinya atau anak Aki Tirem bernama Pwahaci Larasati. Saat menjadi raja Salakanagara,
Dewawarman I ini dinobatkan dengan nama Prabhu Dharmalokapala Dewawarman Haji
Raksagapurasagara. Rajatapura adalah ibukota Salakanagara yang hingga tahun 362 menjadi
pusat pemerintahan Raja-Raja Dewawarman (dari Dewawarman I - VIII).

Kalau Salakanagara telah tercatat dalam catatan Ptolomeus tahun 150, bisa diartikan bahwa
Salakanagara adalah kerajaan pertama di Nusantara yang bisa dibuktikan melalui
peninggalannya. Sayang keberadaannya memang masih diperdebatkan, karena peninggalannya
tak ada yang dalam bentuk prasasti. Kebanyakan peninggalannya

Rujukan

Menhir Cihunjuran, Dolmen, Batu Magnit; Batu Dakon, Pemandian Prabu Angling
Dharma.

berupa situs pertanian atau religius. Bagaimanapun, keberadaan kerajaan ini patut dijadikan
catatan dalam perjalanan sejarah Indonesia, apalagi jika kita ingin menjawab pertanyaan
mengenai kerajaan tertua di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai