Anda di halaman 1dari 6

HUKUM II NEWTON

(M5)

Lindu Dwi Kinantia, Nadilla Syarahb, Iqbal Hamnurb, Loeis Febriansyahb

a
Fisika, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Kamis dan II, Universitas Andalas
b
Laboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: kinantilindu@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum tentang hukum II newton dengan dua macam percobaan.
Percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui hubungan antara percepatan dengan
massa total benda dan percobaan kedua untuk mengetahui hubungan antara percepatan
dengan gaya. Metode dalam penelitian ini memanfaatkan seperangkat alat air track (rel
udara) dengan kereta sebagai objek. Pada percobaan pertama dilakukan sebanyak tujuh
kali dengan memvariasikan massa kereta. Variasi ini dilakukan dengan penambahan
beban dengan massa 25 g pada kereta, penambahan beban dilakukan secara berulang
sampai jumlah data yang diinginkan tercapai. Untuk percobaan kedua variasi dilakukan
dengan memindahkan beban 5 g dari kereta ke beban tergantung. Pada percobaan
pertama didapatkan nilai percepatan maksimum 78,82 ( cm/ s2 ¿ dengan massa total 177
g, dan nilai percepatan minimum 50,04 ( cm/ s2 ¿ dengan massa total 327 g. Nilai %error
percobaan ini sebesar 37,72%, hal ini menunjukkan data yang didapat memiliki ketelitian
yang rendah karena nilai ralat yang bisa ditoleransi <5%. Sedangkan pada percobaan ke-
dua didapatkan nilai percepatan maksimum 84,086 ( cm/ s2 ¿ dengan massa beban 5 g,
dan nilai percepatan minimum 7,92 ( cm/ s ¿ dengan massa beban 40 g. Analisis data
2

yang didapat adalah percepatan suatu benda akan terjadi jika gaya benda berbanding
lurus dengan percepatan dan percepatan berbanding terbalik dengan massa benda.

Kata kunci: air track, gaya benda, hukum II newton, massa benda, perpindahan.

I. PENDAHULUAN newton dalam membentuk pengetahuan


tentang fisika. Dalam kajian kali ini
Fisika adalah sains atau ilmu alam yang kami akan membahas secara khusus
mempelajari materi beserta gerak dan hukum II newton. Hukum II newton
perilakunya dalam lingkup ruang dan merupakan bagian dari hukum newton
waktu, bersamaan dengan konsep yang yang diterbitkan oleh Issac Newton
berkaitan seperti energi dan gaya. Salah (1642-1727). Dalam kehidupan sehari-
satu ilmu sains paling dasar, tujuan hari kita pasti menggunakan berbagai
utama fisika adalah memahami macam benda yang mempunyai massa
bagaimana alam semesta bekerja. Kita yang berbeda dan dapat bergerak.
diharapkan dapat mengenal dan/atau Contoh benda yang biasa kita gunakan,
memahami perubahan atau pergerakan yaitu: katrol, sepeda, mobil, troli, dan
yang ada di alam semesta. Dalam lain sebagainya. Untuk bergerak benda-
mempelajari fisika khususnya hukum II benda tersebut memiliki gaya yang
mendorong atau menariknya, dengan dp d (mv)
demikian benda tersebut memiliki F= =
dt dt
kecepatan dan percepatan. Percepatan
(2)
yang dimiliki oleh suatu benda
mempunyai hubungan dengan prinsip
dv
hukum newton tentang gerak, F=m =ma (3)
khususnya hukum II newton. dt

Issac Newton (1642-1727) menerbitkan Massa yang bertambah atau berkurang


sebuah paper yang amat monumental dari suatu sistem akan mengakibatkan
dan bahkan menjadi buku dasar perubahan dalam gaya. Percepatan yang
melandasi seluruh teori tentang gerak timbul pada suatu benda karena
benda. Hukum II newton yang berbunyi dipengaruhi gaya yang bekerja pada
“Jika resultan gaya pada suatu benda benda, besarnya akan berbanding lurus
tidak nol, maka benda akan mengalami dan searah dengan gaya itu dan
perubahan kecepatan.”. Makna dari berbanding terbalik dengan massa
hukum II newton ini adalah jika ada benda.
gaya yang tidak berimbang terjadi pada
sebuah benda, maka benda yang semula
diam akan bergerak tertentu, atau jika ∑f
benda semula bergerak dapat menjadi
a=
m
diam (kecepatan nol). Bertambah (4)
kecepatannya atau melambat karena
dipengaruhi gaya luar tadi. Dalam
bahasa matematika hal ini diungkapkan Jadi, sebuah benda massa m
dalam rumus- rumus hukum II newton, mengalami gaya resultan sebesar F
yaitu : akan mengalami percepatan a yang
arahnya sama dengan arah gaya, dan
besarnya berbanding lurus terhadap F
∑ F=m . a dan berbanding terbalik terhadap m .
(1)
Seperti contoh berikut :
1. Truk yang membawa massa sedikit
dapat mendapat percepatan yang lebih
Keterangan : besar daripada truk yang membawa
a = percepatan massa muatan sangat banyak.
m = massa 2. Kita mendorong meja yang bermassa
∑ F = gaya total kecil dan bermassa besar,
percepatannya lebih besar pada meja
Simbol dari ∑ berarti “jumlah dari”; F bermassa kecil sehingga lebih cepat
adalah gaya, sehingga ∑ F berarti sampai tujuan.
jumlah vektor dari semua gaya yang 3. Orang dewasa dengan gaya besar
bekerja pada benda tersebut, yang mendorong satu meja dengan
didefinisikan sebagai gaya total. Hukum percepatan lebih besar daripada anak
II newton menyatakan bahwa gaya total kecil yang dorongannya kecil.
pada sebuah partikel sama dengan
banyaknya perubahan momentum linier II. METODE PENELITIAN
( p ) terhadap waktu. Hukumnya berlaku
untuk sistem dengan massa konstan, 2.1. Alat dan Bahan
variabel massa (sebuah konstan) dapat
dikeluarkan dari operator diferensial Pada praktikum kali ini alat dan bahan
dengan menggunakan aturan yang digunakan ialah air track atau rel
diferensial. Maka: udara sebagai lintasan dari kereta,
gerbang cahaya sebagai pendeteksi
transisi dari gelap ke terang atau terang
ke gelap ketika di lewati oleh jumlah data
penghalang dua jari, pencacah waktu ∑ M a= n
sebagai pembaca waktu dari sensor (5)
yang diterima oleh gerbang cahaya,
peniup dan selang sebagai sumber
udara agar kereta dapat meluncur di
lintasan, kereta sebagai objek Massa m 1
pengamatan, penghalang cahaya 2 jari
sebagai penghalang ketika gerbang
melawati gerbang cahaya, beban 5 g, 25
g, 50 g sebagai beban objek, m 1=
∑ Ma
penggantung beban sebagai tempat g
meletakkan beban, benang sebagai (6)
penghubung kereta dan beban, timbang
sebagai pengukur massa beban.
%error
2.2. Prosedur Percobaan

2.2.1. Hubungan Antara Massa Total


dan Percepatan
% error= |m pratikum−m
m teori
teori
|×100 %
(7)
Kedua gerbang cahaya dipasang pada
jarak 30 cm. Pewaktu diatur pada fungsi
Acceleration. Beban 25 g di tempatkan
pada kereta dan di letakkan kereta tepat 2.2.2. Hubungan Antara Gaya dan
Percepatan
sebelum gerbang cahaya. Peniup
dinyalakan dan kemudian dilepas. Kedua gerbang cahaya dipasang pada
Waktu dicatat ketika melewati gerbang jarak 30 cm. Atur pewaktu pada fungsi
cahaya pertama (t 1) dan gerbang cahaya Acceleration. Beban 5 g (total 40 g) di
tempatkan pada kereta dan diletakkan
kedua (t 2) pada tabel 1. Kecepatan dan
kereta tepat sebelum cahaya. Peniup
percepatan dihitung pada titik 1 ( v1 ), dinyalakan. Kemudian dilepaskan.
titik 2 ( v 2) serta benda (a). Lakukan Waktu dicatat ketika kereta melewati
langkah-langkah berikutnya dengan gerbang cahaya pertama (t 1) dan
menambahkan massa 25 g. Hasil kali gerbang cahaya kedua (t 1) pada Tabel 2.
dihitung antara massa total dan Kecepatan dan percepatan dihitung
percepatan benda masing-masing pada titik 1 ( v1 ), di titik 2 ( v 2), dan
percobaan. Rata-rata M a ditentukan benda (a). Langkah berikutnya
berdasarkan Tabel 2. Massa beban m 1 dilakukan dengan memindahkan beban
dihitung menggunakan persamaan (2) 5 g dari kereta ke beban tergantung.
dan dihitung errornya. Grafik dibuat Grafik dibuat antara percepatan (a)
antara percepatan ( a ) terhadap satu per terhadap massa beban (m 1). Hubungan
yang bisa disimpulkan didasarkan pada
1 massa beban terhadap percepatan
massa total ( ). Hubungan yang bisa
M sistem (hukum II newton).
simpulkan didasarkan pada grafik
dengan persamaan 1 (hukum II
newton). III. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Rata - rata M a
3.1. Analisis Hasil Pengukuran
3.1.1 Hubungan antara massa total dan
percepatan
Berdasarkan percobaan yang telah Dari grafik dapat diketahui ada
dilakukan pada kereta yang memiliki keteraturan antara percepatan dan

( M1 )
massa awal 152 g. Didapatkan data hasil
pengukuran kecepatan dan waktu yang massa total, dimana jika nilai naik
dapat dilihat pada tabel 1. Dan data
yang diperlukan pada tabel 1 ini adalah maka nilai ( a )juga naik. Begitu
waktu yang dibutuhkan oleh kereta
untuk sampai pada gerbang cahaya dua. sebaliknya, jika
( )
M
1
turun maka nilai

( a ) juga turun. Jadi, ∑ F=m. aberlaku


dimana ∑ F sebanding dengan ( a )dan
Tabel 1. Hasil pengukuran waktu dan
kecepatan
Massa t1 t2 v1 v2 α
Setelah didapatkan data pada tabel 1. Kereta
(cm/
selanjutnya dapat dilakukan (g) (s) (s) (cm/ s)
(cm/ s) 2
s ¿
pengolahan data seperti yang terdapat
0,024 0,0125
pada tabel 2. 25 7 3 40,48 79,80 78,82
0,025 0,0130
Tabel 2. Hubungan antara massa total dan
50 5 4 39,21 76,68 72,37
percepatan
0,026 0,0135
75 0 3 38,46 73,90 66,36
M .a 0,026 0,0143
Massa Kereta Massa Total
(g) (g) (g.cm/ s2 ) 100 9 3 37,17 69,78 58,12
25 177 13.957,14 0,027 0,0144
125 7 9 36,1 69,01 57,65
50 202 14.618,74
0,028 0,0150
75 227 15.063,72
150 8 3 34,72 66,53 53,67
100 252 14.646,24
0,029 0,0154
125 277 15.969,05 175 1 6 34,36 64,68 50,04

( M1 )
150 302 16.208,34
175 327 16.363,08 ( a )sebanding dengan .
Rata-rata 15.260,90
3.1.2 Hubungan Antara Gaya dan
Percepatan
Berdasarkan hasil pengolahan data pada
tabel 2 diperoleh nilai rata-rata sebesar Data pengukuran percobaan hukum II
15.260,90. Nilai rata-rata ini akan newton dari pergerakan kereta yang
digunakan untuk menentukan nilai ralat digantungkan beban 5 g (berat total 40
atau %error. g) dapat dilihat dari tabel 3 dan data
yang diperlukan pada tabel 3 adalah
kecepatan dan percepatan dari kereta
ketika melalui dua gerbang cahaya.

Tabel 3. Hasil pengukuran waktu dan


kecepatan

Mass t1 t2 v1 v2 α
a (s) (s) (cm (cm (cm
Beba /s) /s) /
n (g) 2
s ¿
Gambar 1. Grafik percepatan terhadap 0,072 0,03 13,7 25,7
5 7.92
66 876 6 9
seper massa total
0,039 0,02 25,0 45,9 24.7
10
94 176 3 5 4
Setelah memasukkan
( M1 )
sebagai 15
0,032
23
0,026
0,01
723
0,01
31,0
2
38,0
58,0
3
68,9
40.0
8
55.0
sumbu x dan nilai ( a )sebagai sumbu y . 20
29 451 3 1 3
25
0,032 0,01 30,3
55,3
35.6 ketidaktelitian praktikan dalam
96 808 39 5 mengambil dan mengolah data.
0,027 0,01 36,0 64,7 48.1
30
73 545 62 2 3
0,025 0,01 39,7 77,2 43.1
35 IV. KESIMPULAN
13 294 9 7 2
0,022 0,01 45,1 84,1 84,0
40
14 188 6 7 86
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa adanya pengaruh
Dari tabel tersebut dapat kita analisis
massa terhadap kecepatan dan
bahwa massa beban itu berpengaruh
terhadap percepatan sistem, dimana percepatan yaitu kecepatan dan
nilai percepatan sistem berbanding percepatan massa beban 25 gram
terbalik dengan massa beban dan masing-masing adalah 40,48 cm/ sdan
percepatan sistem juga berbanding 78,82 cm / s2 lebih besar dari kecepatan
terbalik dengan waktu, namun dan percepatan massa beban 175 gram
berbanding lurus dengan kecepatan
yaitu masing-masing 34,36 cm/ sdan
sistem.
50,04 cm/ s2. Hal tersebut sesuai dengan
Setelah melakukan perhitungan data hukum II newton, yaitu kecepatan dan
pengukuran yaitu kecepatan dan percepatan berbanding terbalik dengan
percepatan dari kereta, maka dapat massa, artinya semakin besar beban
dibuat grafik hubungan antara
benda maka kecepatan dan percepatan
percepatan (α) dan massa beban (m 2 ¿ . benda akan semakin kecil dan
sebaliknya.

V. UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah puji syukur kehadirat


Allah SWT atas segala rahmat dan
ridho-Nya sehingga jurnal percobaan
tentang Hukum II Newton dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Terima kasih kepada Bapak Ardian
Gambar 2. Grafik percepatan terhadap Putra M. Si, selaku kepala Laboratorium
massa beban
Fisika Dasar, tidak lupa pula kami
Grafik diatas membuktikan bahwa ucapkan terima kasih kepada Loeis
hukum II newton berlaku dalam Febriansyah selaku Koordinator Umum,
percobaan ini. Hal ini dapat dibuktikan Iqbal Hamnur selaku Koordinator Alat,
dari bentuk grafik yang menunjukkan Riska Wulan Dari selaku Koordinator
bahwa nilai percepatan (α) berbanding Jurusan dan Nadilla Syarah selaku
terbalik dengan massa benda dan Asisten Pembimbing yang telah
berbanding lurus dengan resultan gaya membantu dan memberikan arahan
yang dihasilkan.
kepada kami dalam membuat jurnal ini,
serta Staf Laboratorium dan seluruh
3.2. Analisis nilai ralat pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan jurnal ini, sehingga jurnal ini
Untuk percobaan A persentase errornya dapat diselesaikan sebagaimana
didapatkan sebesar 37,72%. Ini mestinya.
menunjukkan data yang diperoleh
memiliki ketelitian yang rendah, karena
nilai ralat yang dapat ditoleransi <5%.
Sedangkan nilai ralat yang diperoleh DAFTAR PUSTAKA
lebih besar. Hal ini disebabkan
1. Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika
Dasar I Jilid 1. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.

2. Halliday, Resnick. 2010. Fisika Dasar


Jilid I Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

3. Sururi, Adip Ma’rifu. 2016. Fisika.


Klaten: Intan Pariwara.

4. Tippler, Paul. 1998. Fisika untuk Sains


dan Teknik Jilid I. Erlangga: Jakarta.

5. Young, Hugh D Freedman, Roger A.


2012. Sears and Zemansky’s University
Physics 13th Ed. Boston, USA:
Addison Wesley.

Anda mungkin juga menyukai