Anda di halaman 1dari 22

I.

PENDAHULUAN
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Rumah Sakit Hermina
Balikpapan merupakan rumah sakit umum tipe C yang memiliki produk unggulan
pelayanan ibu dan anak. Salah satu pelayanan yang diberikan adalah instalasi
kamar operasi.
Instalasi kamar operasi merupakan instalasi yang memiliki
keanekaragaman karakteristik pasien dari segi usia dan kasus tindakan operasi,
maka dibutuhkan pelayanan profesional artinya SDM (sumber daya manusia)
yang harus mampu bekerja secara mandiri serta memberikan kepuasan baik
terhadap pasien maupun dokter-dokter provider.
Dengan adanya SDM (sumber daya manusia) di instalasi kamar operasi
yang dapat memberikan pelayanan keperawatan yang profesional, fasilitas yang
menunjang serta suatu sistem yang berkesinambungan diharapkan akan diperoleh
pelayanan yang berkualitas baik sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di
instalasi kamar operasi. Pasien dan keluarga percaya serta merasa aman ketika
dilakukan tindakan operasi di instalasi kamar operasi. Untuk melakukan
pengelolaan pelayanan dengan baik diperlukan adanya program kerja yang dapat
terpantau dan terukur serta dapat dievaluasi secara berkelanjutan.
II. LATAR BELAKANG
Berdasarkan evaluasi program pelayanan di Instalasi Kamar Operasi pada
tahun 2017, ada beberapa yang belum terealisasi dan belum tercapai sesuai
standar diantaranya :
1. SDM

a. Dokter ( kepala instalasi )

Saat ini di instalasi kamar operasi sudah ada 1 orang dokter sebagai kepala
instalasi yang masih merangkap dengan kepala instalasi lain. Dharapkan ke

1
depan sudah ada 1 orang dokter sebagai kepala instalasi yang hanya
memegang 1 instalasi.

b. Perawat ( pelaksana )

Kebutuhan tenaga perawat pada tahun 2017 adalah 15, saat ini yang terse-
dia 8 maka kurang 7 tenaga. Maka akan berkoordinasi dengan manager
keperawatan dan komite keperawatan untuk pemenuhan tenaga.
2 Fasilitas
Sehubungan dengan fasilitas yang masih belum sesuai standar atau sudah tidak
layak pakai dan keberadaannya belum terpenuhi, diantaranya alat kesehatan
dan alat umum seperti :

a. Ruang Pemulihan

b. Ruang CSSU

c. Lampu Operasi

d. Monitor

e. Suction

f. Capnograph

g. Baby Blanket

h. Pembaharuan instrumen bedah


3 Mutu yang tidak tercapai
Mutu yang tidak tercapai di tahun 2017 yaitu persentase kepatuhan
pelaksanaan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen cuci tangan, persentase
persentase kepatuhan SDM tentang identifikasi, persentase kelengkapan
pengisian checklist keselamatan operasi

2
4 Program manajemen resiko belum membudaya untuk semua SDM karena
kurang sosialisasi dan masih belum terpapar pada semua pelaksana
5 Program ABRT, program pastient safety dan cost management masih belum
standar karena masih belum semuanya terpapar serta aplikasi di pelayanan
belum semua dilakukan
III. TUJUAN
III.1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan di instalasi kamar operasi Rumah
Sakit Hermina Balikpapan secara optimal, terarah, terpadu dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan berfokus pada mutu
dan keselamatan pasien sehingga tercapai Visi, Misi dan Tujuan Rumah
Sakit.
III.2. Tujuan Khusus
1. Tercapai dan dapat terselenggaranya pelayanan instalasi kamar operasi
yang berkualitas, bermutu, dan sesuai dengan standar pelayanan
instalasi kamar operasi
2. Tersedianya SDM di instalasi kamar operasi yang berkualitas dan
professional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
3. Terpenuhi saranan dan prasarana instalasi kamar operasi sesuai standar
4. Terciptanya efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam pelayanan di
instalasi kamar operasi
5. Terciptanya lingkungan kerja aman, bersih, rapih tampak baru dan
ramah lingkungan
6. Tercapainya mutu dan keselamatan pasien

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


IV. 1 SDM
a. Kebutuhan jumlah SDM
Jabatan Jumlah SDM Keterangan
3
Kondisi
Standar Kebutuhan
saat ini
Ka Instalasi 1 1 0
Ka Per 1 1 0
Pelaksana 15 8 7 Penambahan 7
tenaga perawat

b. Kebutuhan Pemenuhan Kualifikasi SDM


Pendidikan Sertifikasi
Jabatan Kondisi Kondisi Ket
Standar Kebutuhan Standar Kebutuhan
saat ini saat ini
Ka.Inst Dokter + - 1. 1.Mutu dan -
Keselama-
tan Pasien
2. 2.ACLS + -
3. 3.ATLS - +
3.PPI + -
4.Penanga-
nan + -
Bencana + -
5.Kode + -
Emergensi
6.Sasaran + -
Keselama-
tan Pasien
7. Kainst + -
Ka Per Ners D3 - 4. 1.Mutu dan + -
Kepe- Keselama-
rawat- tan Pasien
an 5. 2.BHD + -
3.PPI - -
4.Penanga- - -

4
nan
Bencana
5.Kode + -
Emergensi
6.Sasaran - -
Keselama-
tan Pasien
7. Kaper - -
Pelaksa- D3 D3 - 6. 1.Mutu dan + -
na Keselama-
tan Pasien
7. 2.BHD + -
3.PPI - -
4.Penanga- + -
nan
Bencana
5.Kode + -
Emergensi
6.Sasaran - -
Keselama-
tan Pasien
7.Bedah -
Dasar
8.Instru – -
mentator
9. PARR -
Pelaksa- SMK SMK - 8. 1.Mutu dan + -
na CSSU Keseha- Keseh Keselama-
tan atan tan Pasien
9. 2.BHD + -
3.PPI + -
4.Penanga- + -
nan
Bencana
5.Kode + -
Emergensi
5
6.Sasaran
Keselama- + -
tan Pasien

Dari tabel diatas dapat disusun kegiatan pokok dan rincian kegiatan di bidang
SDM Instalasi Kamar Operasi sebagai berikut :
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Kebutuhan SDM - Menghitung kebutuhan tenaga dengan
pencapaian pasien rata-rata per hari sesuai
dengan rumus ratio di Instalasi Kamar
Operasi
- Melakukan pengajuan penambahan SDM
beserta analisa kebutuhan tenaga kepada
Manajer Keperawatan
2 Orientasi Melakukan orientasi kepada calon karyawan
dengan cara mengadakan diklat orientasi
karyawan, PD I dan PD II
3 Pendidikan dan Pelatihan Melakukan koordinasi dengan PP dan bagian
Diklat untuk pemenuhan kebutuhan diklat
4 Evaluasi Kinerja - Penilaian kontrak 3 bulan dan 11 bulan

- Penilaian kerja setiap semester

- Penilaian kinerja untuk kenaikan level

IV. 2 Fasilitas
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pemeliharaan alat - Dilakukan uji fungsi oleh user setiap hari
- Dilakukan maintenance rutin alat kesehatan
oleh teknisi atem dan maintenance rutin
alat umum oleh teknisi umum setiap 1
6
bulan sekali di dokumentasikan
2 Kalibrasi Dilakukan kalibrasi alat tiap tahun sekali dan
di dokumentasikan
3 Penambahan alat - Melakukan analisa kebutuhan alat

- Kolaborasi dengan bagian terkait untuk pen-


gadaan (jangmed dan rumga )

- Evaluasi dan Follow up pengadaan

- Rencana penambahan alat

 Monitor
 Set Bedah Histerectomy

 Set Bedah SC

 Lampu Operasi

 Set Instrumen Bedah APP

 Set Instrumen Bedah Orthopedi


4 Penggantian alat Penggantian alat dilakukan ketika ada
kerusakan pada alat

IV. 3 Pengembangan Pelayanan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Penambahan Kamar Penambahan 1 kamar operasi menjadi 3 ruang
Operasi kamar operasi

7
IV. 4 Mutu yang dipantau di Instalasi Kamar Operasi
No Peningkatan Mutu Standar
1 Pemantauan ketidakcocokan diagnosa pre operasi dan <6%
pasca operasi
2 Persentase perubahan saturasi pada anestesi umum 0%
3 Presentase kepatuhan pengisian SOAP oleh DPJP 100 %
pada BRM rawat Inap
4 Persentase ALKES (alat intubasi dan ventilasi) yang 100 %
dilakukan uji fungsi
5 Persentase pemberian edukasi dan discharge planning 100%
oleh DPJP
6 Persentase kepatuhan SDM tentang ketepatan 100 %
identifikasi pasien
7 Persentase kepatuhan SDM tentang penerapan komu- 100 %
nikasi efektif
8 Persentase kepatuhan pemberian obat (7 benar obat) 100 %
9 Persentase evaluasi penerapan Cheklist Keselamatan 100 %
Pasien di Kamar Operasi
10 Persentase kepatuhan pelaksanaan 6 langkah cuci tan- 100%
gan dan 5 moment cuci tangan bagi karyawan
11 Pemantauan angka pasien jatuh di rawat inap 0%

IV. 5 Keselamatan Pasien


No Resiko Upaya Mencegah Resiko
1 Tertinggal kassa, alat instrumen - Lakukan penghitungan kassa, alat
dan jarum operasi di abdomen instrumen dan jarum operasi
pasien sebelum, selama dan sesudah operasi

- Pengawasan oleh PJ, PP dan Kaperu


di lapangan
8
2 Salah Pemberian obat - Lakukan ketepatan identifikasi
sebelum melakukan tindakan

- Melakukan metode 7 benar


pemberian obat

- Melakukan pengawasan pemberian


obat oleh PJ setiap akan memberikan
obat
3 Terbakar anggota tubuh pasien - Lakukan pengkajian kepada pasien
dari alat elektromedik cauter apakah ada tanda-tanda terbakar
sebelum operasi dan riwayat operasi
sebelumnya bila ada

- Berikan penjelasan kepada pasien


dan keluarga pasien tentang
pemasangan alat elektromedik couter
beserta resikonya

- Lakukan pemasangan plate pada area


tubuh yang sudah ditentukan dan
observasi selama operasi
berlangsung

- Gunakan pencil couter dengan benar


dan tidak meletakkan pada anggota
tubuh pasien yang sedang di operasi
bila tidak dipakai dan disimpan di
meja mayo
4 Salah sisi area operasi - Lakukan ketepatan identifikasi
sebelum operasi

9
- Lakukan cheklist keselamatan pasien
operasi dengan melakukan proses
sign in, time ot dan sign out
5 Resiko jatuh pasca tindakan - Pasang pagar penghalang /
pengaman tempat tidur pasien

- Libatkan keluarga / penunggu pasien


di RR pasca tindakan

- Selalu mengobservasi pasien tiap 15


menit

IV. 6 Keselamatan kerja


No Resiko Keselamatan Upaya Mencegah Resiko
1 Tertusuk Jarum Berhati-hati saat penjahitan luka dan tidak
melakukan recaping setelah memberikan
injeksi
2 Kebakaran - Tidak menggunakan sambungan listrik
bentuk T
- Penataan kabel listrik rapih
- Matikan arus listrik jika tidak dipakai

IV. 7 Pencegahan Infeksi


No Resiko Infeksi Upaya Mencegah Resiko
1 Resiko infeksi terpajan - Melakukan SPO penyuntikan yang aman
jarum suntik bekas pakai - Menggunakan APD
- Melakukan diklat kewaspadaan standar
- Memahami SPO alur terpajan benda
tajam bekas pakai

10
- Membuang limbah benda tajam di safety
box
2 Resiko infeksi terpajan - Menggunakan APD
cairan tubuh pasien - Melakukan diklat kewaspadaan standar
3 Tertular penyakit infeksi - Menggunakan APD
dari pasien - Memahami SPO alur pelayanan pasien
dengan penyakit infeksi menular
- Melakukan kepatuhan cuci tangan 6
langkah dan 5 momen
4 Resiko infeksi saluran - Melakukan kepatuhan cuci tangan 6
kencing pada pemasangan langkah dan 5 momen
cateter urin - Menggunakan sarung tangan steril saat
tindakan
- Melakukan tindakan aseptic dan
antiseptic saat tindakan
- Melakukan pemantauan pada pasien
yang dipasang kateter
5 Resiko infeksi daerah - Melakukan kepatuhan cuci tangan 6
operasi pada pasien infeksi langkah dan 5 momen
- Melakukan cuci tangan bedah
- Melakukan tindakan aseptic dan
antiseptic pada saat operasi
- Melakukan SPO perawatan luka
6 Resiko ketidaktersedianya - Melakukan pengecekan cairan handrub
handrub dan handscrub dan handscrub
- Melakukan permintaan sesuai kebutuhan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. SDM
a. Merekap jumlah rata-rata pasien tiap bulan dan TW
11
b. Menghitung ketenagaan berdasarkan rumus perbandingan asuhan
c. Membuat analisa hasil penghitungan ketenagaan
d. Mengusulkan pemenuhan tenaga perawat sesuai standar
e. Membuat permintaan penambahan tenaga
f. Membuat evaluasi dan Follow up tindak lanjut pemenuhan
2. Fasilitas
a. Menginventarisasi jumlah Alkes dan Alum yang ada di ruang perawatan.
b. Menganalisa kebutuhan dan kelayakan Alkes dan Alum di ruang per-
awatan.
c. Mengusulkan perbaikan dan penambahan Alkes dan Alum
d. Mengusulkan permintaan
e. Membuat evaluasi dan tindak lanjut pemenuhan.
1. Pengembangan Pelayanan
a. Menganalisa kebutuhan pelayanan di kamar operasi
b. Mengusulkan kebutuhan pelayanan di kamar operasi
c. Membuat permintaan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan di kamar
operasi
d. Membuat evaluasi dan tindak lanjut pemenuhan
3. Mutu yang dipantau di kamar operasi
a. Pemantauan ketidakcocokan diagnose pre operasi dan post operasi
 Merekap ketidakcocokan diagnosa pasien pre operasi dan post operasi
 Melakukan pendokumentasian dan pelaporan harian, mingguan bu-
lanan dan TW
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
b. Perubahan saturasi pada pasien dengan anestesi umum
 Merekap jumlah pasien yang dilakukan anestesi umum di kamar
operasi

12
 Melakukan pendokumentasian dan pelaporan harian, mingguan bu-
lanan dan TW
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
c. Presentase alkes yang dilakukan uji fungsi
 Melakukan test uji fungsi alkes setiap hari
 Melakukan pendokumentasian dan pelaporan harian, mingguan bu-
lanan dan TW
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
d. Presentase pemberian edukasi dan discharge planning oleh DPJP
 Merekap jumlah pasien yang dilakukan edukasi dan discharge
planning oleh DPJP
 Melakukan pengawasan dan kelangkapan discharge planning oleh
DPJP
 Melakukan pendokumentasian dan pelaporan harian,mingguan
bulanan dan TW
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
e. Persentase Kepatuhan SDM tentang Ketepatan identifikasi
 Mensosialisasikan pemahaman tentang ketepatan identifikasi pasien
 Melakukan pengawasan dan pendataan ketepatan identifikasi di lapan-
gan
 Membuat laporan mingguan, bulanan, dan TW presentasi pencapaian
aplikasi identifikasi pasien di lapangan
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
13
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
f. Persentase kepatuhan SDM dalam penerapan Komunikasi efektif
 Mensosialisasikan pemahaman tentang aplikasi komunikasi efektif
 Melakukan pengawasan dan pendataan aplikasi komunikasi efektif
yang dilakukan oleh SDM di lapangan
 Membuat laporan mingguan, bulanan, dan TW presentasi pencapaian
aplikasi komunikasi efektif di lapangan
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA.
g. Persentase kepatuhan pemberian obat
 Mensosialisasikan SPO pemberian obat dengan metode 7 benar obat.
 Melakukan analisa tingkat pemahaman SDM tentang SPO pemberian
7 benar obat
 Melakukan pengawasan pelaksanan pemberian obat 7 benar
 Membuat laporan harian, minggu, bulan dan TW persentasi pencapa-
ian
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
h. Presentase kelengkapan checklist keselamatan pasien operasi
 Melakukan pengawasan pelaksanaan kelengkapan checklist
keselamatan pasien
 Membuat laporan harian ,minggu ,bulan,dan TW presentasi
pencapaian
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
14
i. Kepatuhan cuci tangan
 Mensosialisasikan tentang manfaat dann dari kepatuhan cuci tangan
 Melakukan pengawasan dan pendataan kepatuhan cuci tangan staf
 Membuat aturan dan berkolaborasi dengan IPCN dalam mendisi-
plinkan staf untuk cuci tangan
 Membuat laporan mingguan, bulanan, dan TW presentasi pencapaian
kedisiplinan staff untuk cuci tangan di lapangan
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
j. Persentase pasien resiko jatuh yang dilakukan manajemen resiko jatuh
 Mensosialisasikan pemahaman tentang manajemen resiko jatuh
 Melakukan observasi dan pendataan pasien beresiko jatuh.
 Melakukan manajemen resiko jatuh terhadap pasien yang sudah teri-
dentifikasi resiko jatuh
 Membuat laporan mingguan, bulanan, dan TW presentasi pasien-
pasien yang beresiko jatuh dan kejadian pasien jatuh di lapangan.
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
k. Persentase kepatuhan pengisian SOAP oleh DPJP pada BRM Rawat inap
 Merekap jumlah BRM rawat inap tentang pengisian SOAP oleh DPJP
 Melakukan pengawasan dan kelengkapan pengisian SOAP oleh DPJP
pada BRM Rawat inap
 Melakukan pendokumentasian dan pelaporan harian, mingguan
bulanan dan TW
 Melaporkan hasil tiap bulan melalui FTP ke bagian mutu
 Bila tidak tercapai maka dilakukan PDSA
 Menjalankan rekomendasi PDSA
15
4. Keselamatan Pasien
a. Menganalisa resiko yang dapat terjadi di kamar operasi terkait kesela-
matan pasien
b. Melakukan upaya pencegahan terhadap resiko yang dapat terjadi di kamar
operasi terkait keselamatan pasien
c. Melakukan pengawasan terhadap resiko yang dapat terjadi di kamar op-
erasi terkait keselamatan pasien
d. Membuat evaluasi dan tindak lanjut terhadap resiko yang dapat terjadi di
kamar operasi terkait keselamatan pasien
5. Keselamatan Kerja
a. Menganalisa resiko yang dapat terjadi di kamar operasi terkait
keselamatan pasien
b. Melakukan upaya pencegahan terhadap resiko yang dapat terjadi di kamar
operasi terkait keselamatan pasien
c. Melakukan pengawasan terhadap resiko yang dapat terjadi di kamar
operasi terkait keselamatan pasien
d. Membuat evaluasi dan tindak lanjut terhadap resiko yang dapat terjadi di
kamar operasi terkait keselamatan pasien
6. Pencegahan Infeksi
a. Resiko infeksi terpajan jarum suntik bekas pakai
 Melakukan SPO penyuntikan yang aman
 Menggunakan APD
 Melakukan diklat kewaspadaan standar
 Memahami SPO alur terpajan benda tajam bekas pakai
 Membuang limbah benda tajam di safety box
b. Resiko infeksi terpajan cairan tubuh pasien
 Menggunakan APD
 Melakukan diklat kewaspadaan standar
c. Tertular penyakit infeksi dari pasien

16
 Menggunakan APD
 Memahami SPO alur pelayanan pasien dengan penyakit infeksi
menular
 Melakukan kepatuhan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen

d. Resiko infeksi saluran kencing pada pemasangan kateter urine


 Melakukan kepatuhan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen
 Menggunakan sarung tangan steril saat memasang kateter
 Melakukan tindakan aseptic dan antiseptic sebelum pemasangan kateter
e. Resiko infeksi daerah operasi pada pasien infeksi
 Melakukan kepatuhan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan
 Melakukan cuci tangan bedah
 Menggunakan APD
 Melakukann tindakan aseptic dan tindakan antiseptic pada daerah
operasi
 Melakukan SPO Perawatan Luka
f. Resiko ketidaktersediaannya handrub dan handscrub
 Melakukan pengecekan cairan handrub dan handscrub
 Melakukan permintaan handrub dan handscrub sesuai kebutuhan
VI. SASARAN

No Kegiatan Indikator Target

1 SDM
a. kebutuhan tenaga a. Jumlah tenaga sesuai dengan a. 100%
kebutuhan perhitungan ketena-
b. Orientasi gaan
b. 100%
karyawan b. Jumlah karyawan baru yang
c. Pelatihan Kamar mengikuti orientasi
c. 100%
Bedah
17
c. Jumlah karyawan kamar operasi
2 Fasilitas
a. Pemeliharaan alat a. Maintenance alat terlaksana a.100%
b. Kalibrasi alat b. Kalibrasi alat terlaksana b. 100%
c. Penggantian / Pe- c. Penggantian/penambahan sesuai c. 100%
nambahan kebutuhan
d.
3 Pengembangan Pelayanan Pengembangan kamar operasi 100%

4 Mutu : - Pemantauan ketidakcocokan < 6%


diagnosa pre operasi dan pasca
operasi 0%
- Persentase perubahan saturasi
pada anestesi umum 100%
- Presentase kepatuhan pengisian
SOAP oleh DPJP pada BRM 100%
rawat Inap
- Persentase ALKES (alat intubasi 100%
dan ventilasi) yang dilakukan uji
fungsi
100%
- Persentase pemberian edukasi
dan discharge planning oleh
DPJP 100%
- Persentase kepatuhan SDM
tentang ketepatan identifikasi
pasien 100%

- Persentase kepatuhan SDM


tentang penerapan komunikasi
100%
efektif
- Persentase kepatuhan pemberian

18
obat (7 benar obat) 100%
- Persentase evaluasi penerapan
Cheklist Keselamatan Pasien di
Kamar Operasi 100%
- Persentase kepatuhan
pelaksanaan 6 langkah cuci
tangan dan 5 moment cuci
tangan bagi karyawan
- Pemantauan angka pasien jatuh
di rawat inap
5 Keselamatan Pasien Tidak ada kejadian patient safety 100%

6 Keselamatan Kerja Tidak terjadi kejadian K3RS 100%

7 Pencegahan Infeksi Tidak terjadi kejadian infeksi 100%

VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

NO KEGIATAN TAHUN 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. SDM :

a. Kebutuhan SDM     
b. Orientasi Karyawan     

      
    
c. Pendidikan dan Pelati-
han 
  

19
d. Evaluasi kinerja

2. Fasilitas

a. Pemeliharaan            

b. Kalibrasi
  
c. Pergantian

d. Penambahan

3. Pengembangan Pelayanan

a. Pembangunan kamar op- 



erasi

4. Mutu            

5. Keselamatan Pasien            

6. Keselamatan Kerja            

7. Pencegahan Infeksi            

VIII. EVALUASI JADWAL KEGIATAN DAN PELAPORAN

VIII.1. Evaluasi Jadwal Kegiatan

Skedul (jadwal) kegiatan tersebut akan dievaluasi setiap tiga bulan


sekali, sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran/penyimpangan jad-
wal dapat segera diperbaiki sehingga tidak menggangu program secara keselu-
ruhan.

20
Evaluasi skedul (jadwal) kegiatan tersebut dilakukan oleh kepala insta-
lasi dan kepala perawatan dan akan dianalisa dan dievaluasi ke Manager
Keperawatan dan Manager Pelayanan Medis.

VIII.2. Pelaporan Evaluasi

Laporan evaluasi skedul (jadwal) kegiatan dibuat setiap tiga bulan


sekali, dibuat dalam bentuk laporan secara tertulis atau dengan cara dikirim
melalui FTP dan ditujukan kepada Manager Keperawatan dan Manager
Pelayanan Medis

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


DALAM

PROGRAM KERJA

Dari senua kegiatan program yang sudah dilakukan pencatatan, pelaporan dan
evaluasi secara harian dan mingguan. Dari hasil mingguan tersebut akan dila-
porkan setiap bulan, triwulan dan dilaporkan ke Manager Keperawatan dan
Manager Pelayanan Medis.

Balikpapan, Januari 2018

Penyusun Mengetahui,

Kepala Instalasi Kamar Operasi Direktur RS Hermina Balikpapan

dr. Dhita Larasati dr. Douglas S. Umboh, Mars


21
22

Anda mungkin juga menyukai