Anda di halaman 1dari 7

Cerita ini diawali dengan seorang anak bernama Budi(misalnya namanya itu) , anak yang pandai dan

menjadi kebanggaan orangtuanya(ato apalah Sifat hidupnya). Tapi, dia memiliki satu sifat buruk yang
melekat pada dirinya, yaitu dia suka meremehkan perempuan bahkan sering mengejek teman-teman
perempuannya.

Budi : "Ahh hari ini cuaca cerah... Itu berarti tepat waktunya untuk mengerjai anak-anak perempuan!!!!
Hihihi seru nih!"

(Budi melihat salah satu anak perempuan yang lewat)

Budi : "Halo A !!"(sapa Budi dengan senyum di wajah)

A : "Ha-halo Budi.. A-a- ada apa ya?" (jawab perempuan itu *dengan gugup)

Budi : " Tanganmu kotor ya.... " (tunjuk Budi pada tangan *A)

*A : " Eh iya, aku habis hapus papan tulis tadi..."

Budi : "Kesempatan emas nih....." (kata Budi dalam hati) "Kamu bisa ke wastafel yang dekat cermin
sekolah, A"

A : "Oh, terimakasih Budi. Aku cuci tangan dulu ya .."

Budi : "Iya *A, tidak perlu sungkan..."

Tiba-tiba hal tak terduga terjadi

Woooshhhh splashhhh serrrrrrrrrr

A : "Ahhh...."

Seketika semua mata tertuju pada A. Kemudian guru datang dan membawa A ke ruang BP untuk
mempertanggung jawabkan perbuatannya. A yang pasrah pun mengikuti saja.

Budi : " YESSSS! AKU BERHASIL ! DASAR PEREMPUAN GAMPANG KETIPU !!!! HAHAHA!!!"

Keesokan harinya di sekolah...

A :" Budi!"

(Budi tak mendengar)

A : "Budi, Budi !!"

(Tak ada respon)

A : "BUDIII!!!"

(Budi menoleh)

Budi : " Oh, pagi A!"

A : " Hmmm, langsung intinya ! Aku mau tanya ke kamu-"

Budi : " Tanya apa sih?" (Sela Budi)


A : " Kamu sengaja kan suruh aku pake wastafel itu buat cuci tangan, padahal kamu sudah tahu itu
rusak..."

Budi : " Ihh kamu jangan asal nuduh A..."

A : "Udah ngaku aja, aku nggak marah kok..."

Budi : "Ihh, kamu main nuduh aja, aku nggak tahu kalau wastafelnya rusak. Kemarin sebelum kamu
pakai aku udah pakai kok. Aman-aman aja tuh" (Budi membela dirinya)

A : " Bohong!!! Pasti kamu bohong!!!"

Budi : " Sudah dibilang bukan, tetap nggak percaya... Udah begini aja, aku minta maaf kalau aku salah ke
kamu. Ini aku ada roti pandan buat kamu."

A :" Iya aku maafin, Budi. Lain kali jangan ulangi lagi ya. Makasih juga pudingnya ya!"

A menerima roti itu dengan gembira dan sesampai di kelas, dia langsung makan roti pemberian Budi.
Tiba-tiba....

A : " Ahhh.... Ahhh... Aduhhh sakittt !!!!! Ahhhhh.... Ahhhh.... Aduhhhh aduhhhhh!!!"

Budi yang sepertinya sudah tahu hal itu, tersenyum dari jauh.

Budi : " Hihi... Rencana berhasil !! Lemah banget sih cewek itu...( Gumam Budi sambil memasang
senyum liciknya..)

Hari-hari seterusnya, Budi selalu mengerjai orang-orang yang ditemuinya tak peduli apapun
keadaannya....

Budi : " Yang penting dia perempuan!!"

Beberapa hari berlalu dan A sudah pulih dari sakitnya.

Budi : " Selamat pagi, A! Sudah sehat?"

A : " ..."

Budi : "Huhhhhh, dicuekin....." (Omel Budi sembari menggigit pisang di tangannya)

Tiba-tiba, Budi berulah lagi...

Budi : " Kayaknya enak nih ngerjain A lagi... Sengaja buang kulit pisangnya ahhh..."

Plung.... Budi membuang kulit pisang ke lantai dan hal tak terduga terjadi...

Sreekkkk... Brukkkkkk.....

A : " AHHHHHHH!!!! BU.... AH... DI...... ADUH!!"

Budi : " Hahaha rasain... Itu akibatnya cuekin aku... Hahaha hahaha...."

A : " Bu... Hah hah... Di.... Kamu ke ke keterlaluan ya .... "

Budi : " Makanya jangan jadi perempuan... DASAR CEWEK ITU LEMAH"
A : " HAH?! (tiba-tiba A menangis) hiks...hiks...hiks...hiks..."

Budi menghiraukan*A* yang menangis dan berjalan pulang ke luar dari sekolah dengan santainya.

Sesampainya di rumah...

Budi :"Enaknya jadi cowok.... Hoammmm!!! Ngantuk ahh ... Tidur enak nih"

Budi pun tertidur....

Saat dia bangun dari tidurnya dia bukanlah seorang laki laki lagi melainkan jadi perempuan.

Budi (Versi Perempuan): “ Hah apa ini? Kenapa aku menjadi perempuan? Ada dimana aku sekarang?”

Tanya Budi dengan cepat

Saat dia melihat keluar jendela, dia sadar dia tidak berada di dunia asli. Dia berada di dunia lain yang ia
tidak ketahui.

Budi: “ Aku harus kembali ke dunia asalku.” Gumam Budi. Lalu dia bangkit dari ranjangnya dan jalan ke
luar pintu dengan santai. Saat dia berada di depan kaca dia berkata dalam hati

Budi: “Cukup cantik juga perempuan ini.” Dia melanjutkan melangkah hingga ke depan pintu dan saat
dia membukanya dia hanya melihat ruangan yang cukup besar dan memiliki khas Jawa Tengah.

C: “Hei B sudah bangun ya?” Sapa seorang wanita yang cukup tua di depan kamar mandi

Budi: “B? Siapa itu?.”

C: “Apa yang kau katakan B. Itu adalah dirimu.” Lanjut seorang wanita itu.

Budi: “Siapa kamu?”

C: “Ayolah aku ini ibu mu tau? Ada apa denganmu? Apa kau merasa tidak enak badan?” Ucap Ibu B

B: “Aku… Aku baik baik saja.” Ucap B dengan agak ragu.

C: “Cepatlah bersiap atau kamu akan terlambat ke sekolah”

B: “Baik bu.”

B bersiap dengan cepat dan berangkat ke sekolah sambil memikirkan apa yang sebenarnya terjadi
dengan dirinya, mengapa dia berada di dunia lain. B memikirkan itu sambil berangkat ke sekolah yang
dia tidak tahu sebenarnya B ini sekolah dimana, tapi dia bisa jalan sampai dimana si B bersekolah.

Sesampainya di sekolah dia membaca plang yang berada diatasnya, disitu tertulis “SMA Wisteria”

B: “SMA Wisteria?” Gumam B

Saat dia ingin memasuki kelas dimana dia belajar, dia melihat seorang guru laki laki yang berdiri di depan
pintu kelas B saat B ingin masuk guru itu berkata
Guru:” Lagi lagi kamu terlambat ya B. Kamu tahu kan apa konsekuensinya ketika kamu terlambat
masuk?”

B:” Tapi bukannya masuk sekolah masih 15 menit lagi pak?”

Guru:” Diam kamu! Kalo saya bilang terlambat ya terlambat! Cepat push up 50x!” Balas guru itu dengan
nada tinggi.

B hanya bisa mengikuti perintah guru tersebut, saat dia sedang push up dia melihat seorang laki laki
tampan yang masuk ke kelasnya dan disapa oleh guru tersebut dengan baik.

B berkata :” Kok dia bisa masuk tanpa kena konsekuensi pak? Kenapa saya harus push up sedangkan dia
tidak?”

Guru:” Dia itu laki laki. Jangan samakan derajat perempuan dengan laki laki, cepat selesaikan push up
nya kita akan segera memulai pelajaran!” Ucap guru itu dengan tegas.

B menyelesaikan push up nya dan pergi ke tempat duduknya.

Saat pelajaran dimulai ada beberapa laki laki yang terlambat dan mereka diperbolehkan masuk tanpa
adanya konsekuensi. B merasa kesal dengan hal itu tapi dia hanya berdiam diri.

Bahkan hingga akhir pelajaran pun dia tetap merasa kesal. Saat dia tiba dirumah ayahnya langsung
menyuruh dia untuk pergi membuat kopi.

Ayah:” Hey B cepat bikinkan ayah kopi.”

B:” Baik ayah aku akan membuat kopi setelah mengganti baju.”

Ayah:” Kalo ayah bilang cepat ya cepat! Tidak usah ganti baju langsung bikin kopi saja sana ayah sudah
haus.”

B sadar dia tidak boleh melawan ayahnya karna bisa bisa dia diusir oleh ayahnya sendiri, dia hanya
mengangguk dan berjalan masuk ke rumah sambil menaruh tasnya di kursi.

Saat B sudah selesai membuat kopi dia segera mengantarkannya ke ayahnya, tetapi di tengah jalan kopi
itu tumpah dan gelasnya pecah. B langsung ketakutan dan gemetar.

Ayahnya yang tau hal itu langsung memarahi B dengan berkata

Ayah:” Kamu itu becus ga sih! Mengantarkan kopi saja tidak bisa!” Ucap ayah dengan geram
B:” Maaf ayah. Aku terpeleset karna lantainya sedikit basah.” Ucap B dengan nada lesu.
Ayah:” Awas ya lain kali kamu begini lagi, langsung ayah tampar kamu.” Ucap ayah
B:” Baik ayah.”

B membersihkan pecahan gelas dan cairan kopi tersebut lalu segera kembali membuat kopi dan
mengantarkannya kepada ayahnya. Kali ini dia mengantarkannya dengan benar, setelah dia selesai
mengantarnya dia langsung mengambil tasnya dan pergi kekamar. Saat di kamar dia merenung, teringat
dengan hidupnya di dunia asalnya.

B:” Ternyata jadi perempuan itu ga enak ya.” Ucap dirinya.


Dia ingin merubah kenyataan di dunia yang dia tidak ketahui ini. Dia berencana untuk pergi ke kerajaan
dan bilang kepada raja bahwa wanita juga harus diperlakukan secara normal dan setara dengan laki laki.

Dia sekarang ingin tidur siang dan setelah bangun dari tidurnya dia pergi mandi dan saat malam dia
belajar tentang bagaimana agar dia bisa masuk ke kerajaan dan bilang pada raja itu.

“Setiap tahun pintu kerajaan akan dibuka untuk penduduk kerajaan itu dan bisa bertemu dengan raja itu
secara langsung” Tertulis di sebuah buku tradisi kerajaan yang ada di mejanya.

“Dan pintu itu dibuka setiap tanggal 22 February.” B langsung dengan sigap melihat kalender, dia
melihat sekarang adalah tanggal 19.

B:” Wah kebetulan sekali tradisi itu belum terlewatkan.” Ucap B dengan girang

Dia langsung pergi ke ranjangnya dan tidur agar besok dia tidak terlambat lagi.

Keesokannya saat dia bangun, dia langsung mandi dan memakai baju dengan cepat, Ketika sudah selesai
memakai baju B langsung sarapan. Sarapan dia pagi itu adalah nasi goreng sisa kemarin. B langsung
melahapnya dengan cepat dan langsung berangkat ke sekolah, tak lupa dia berpamitan terlebih dahulu
dengan kedua orang tuanya.

Sesampainya di sekolah dia melihat guru laki laki itu belum menunggu di depan kelas dia langsung lari ke
kelasnya dan duduk di tempat yang sudah disediakan oleh sekolah tersebut. Saat dia duduk, dia
kecapean karna sudah berlari, dia mengambil air minum dia dan meminumnya dengan tenang. Ketika
sudah tenang dia mengambil buku tradisi kerajaan itu dan membacanya.

Di buku itu di tulis siapa saja yang pernah masuk ke kerajaan tersebut “Hampir selama kerajaan ini
dibangun, tidak ada seorang perempuan pun yang pernah masuk kedalam sini.”Isi buku itu. Lalu dia
berfikir, mengapa tidak ada seorang pun perempuan yang masuk ke kerajaan itu? Pikir B dalam hati. Lalu
dia melihat ada seorang perempuan lain masuk ke kelasnya, B bertanya kepada perempuan itu yang
kalo tidak salah namanya C

B:” Hei, Namamu C kan?”

C:” Ya, ada apa?”

B:” Aku ingin bertanya tentang tradisi kerajaan yang setiap tahun bahwa pintu kerajaan itu dibuka dan
rakyat diperbolehkan masuk, mengapa tidak ada seorang perempuan yang pernah masuk ke kerajaan
itu?” Tanya B dengan panjang.

C:” Itu karna mereka tidak diperbolehkan oleh ayahnya atau pasangan mereka.” Jawab C

B:” Mengapa seperti itu?”

C:” Karna menurut mereka perempuan itu tidak pantas masuk ke kerajaan.”

B hanya diam termenung, lalu dia berterima kasih kepada C karna sudah menjawabnya. B pun menjadi
semakin semangat untuk masuk ke kerajaan tersebut karna namanya akan di ingat oleh rakyat kerajaan.
Sesampainya di rumah, Ayah tetap meminta ke B agar dibuatkan segelas kopi. B membuatnya dan
mengantarnya kepada ayah tanpa ada suatu halangan. Lalu dia melihat ibunya di dapur sedang
memasak, B mendekati ibunya dan bertanya

B:” Bu, mengapa tradisi kerajaan itu tidak ada seorang perempuan pun yang pernah masuk ke
kerajaan?”

Ibu:” Siapa bilang? Ada seorang perempuan yang pernah masuk situ, hanya saja nama dia tidak tertulis
di buku tradisi agar dia tidak merasa malu karna hina baginya untuk masuk ke kerajaan.” Lanjut ibu

B:” Oh oke bu.” B langsung pergi kekamarnya dan merenungkannya lagi.

B:” Aku mengerti sekarang mengapa cewe yang sering ku jahili di dunia asalku menangis kemarin itu.”
Lanjut B

Dia tidak tidur siang itu karna dia merenungkan hal yang sering dia lakukan ke perempuan di dunia
aslinya.

B:” Aku berjanji aku tidak akan mengganggu perempuan lagi di dunia asalku.” Ucap B.

Dia pergi mandi dan makan malam bersama keluarganya, lalu dia lanjut belajar. Kali ini dia belajar
pelajaran yang dikasih oleh sekolahnya. Lalu dia bangun di pagi hari dan langsung mandi dan memakai
baju dengan cepat, lalu sarapan dengan cepat dan langsung berangkat sekolah.

Saat B berada di sekolah dia memikirkan tentang baju apa yang akan dia pakai ke tradisi kerajaan itu. Dia
memikirkan itu selama dia di sekolah. Saat di rumah dia bertanya kepada ibunya

B:” Bu aku inging pergi ke tradisi kerajaan itu, tetapi baju apa yang akan aku pakai bu?”

Ibu:” Kamu serius ingin pergi ke kerajaan itu? Kamu akan di maki maki oleh orang lain loh.”

B:” Iya bu aku yakin, aku sudah siap untuk itu.”

Ibu:” Kamu sudah tanya Ayah?”

B:” Belum bu, ini aku ingin menanyakannya.”

Ibu:” Sebaiknya tidak usah, soalnya ayah pasti akan melarangmu.”

B:” Oke bu” B hanya mengiyakan perkataan ibunya.

Keesokan harinya, saat dimana dia akan pergi ke kerajaan itu. Dia berpakaian seadanya, karna keluarga
B juga keluarga yang kurang mampu. B bersiap siap dan bergegas ke kerajaan tanpa ketahuan ayah.
Sesampainya di kerajaan, rakyat diperbolehkan masuk saat jam 10 tepat. B melihat jam sekarang jam
9.30 dia masih bisa ber istirahat. Lalu dia mendengar sebuah percakapan 2 laki laki yang satu ke pada
yang lainnya

Laki laki pertama:” Ih lihat itu, dia tidak tahu malu dia ingin masuk ke kerajaan.”

Laki laki kedua:” Iya dasar perempuan tak tau diri, dia pikir dia siapa bisa masuk ke kerajaan dengan
nyaman.”
Ucap kedua laki laki itu, B hanya mengabaikannya. Ternyata bukan hanya kedua laki laki itu, tetapi
hampir semua orang membicarakannya. B tetap tidak memerdulikannya.

Saat gerbang di buka, semua orang berjalan masuk ke kerajaan itu dan semua orang memulainya
dengan berjabat tangan dengan Raja kerajaan itu. B mendapat antrian yang cukup dekat dengan raja,
saat dia sudah berada di depan raja, raja itu berkata.

Raja:” Wah kamu adalah satu satunya perempuan yang pernah masuk kerajaan ini.” Tapi dia berbicara
dengan nada angkuh atau dengki.

B:” Iya tuan, oiya tuan bolehkah aku meminta satu hal?”

Raja:” Karna kamu perempuan pertama yang pernah masuk sini, aku kabuli permintaanmu.” Padahal
raja itu menyimpan dendam terhadap B karna sudah mengotori tangannya.

B:” Aku ingin semua manusia di dunia ini mau itu laki laki atau perempuan di perlakukan sama
semuanya.” Ucap B dengan tegas.

Raja itu tertawa sambil berkata

Raja:” Bahahaahaha kamu pikir kamu siapa? Hey kalian lihat ini, perempuan ini ingin dia diperlakukan
sama dengan laki laki!”

Anda mungkin juga menyukai