PPPK SMK Agribisnistanaman 1-Dikonversi
PPPK SMK Agribisnistanaman 1-Dikonversi
A. Kompetensi
C. Uraian Materi
Agribisnis Tanaman I 1
tersebut diantaranya adalah menentuan taksasi hasil, perencanaan
pelaksanaan panen, perencanaan kebutuhan saprodi panen, kebutuhan
tenaga panen, pengorganisasian kerja, transportasi hingga penjualan produk.
Penentuan lokasi tanaman menghasilkan dilakukan dengan pengamatan
langsung dan menggunakan panduan peta lokasi lahan yang telah
dipetakan. Apabila dari hasil pengamatan menunjukan bahwa tanaman
menghasilkan ada pada petak 1, 2 dan 7 maka dilakukan pemberian tanda
dengan simbol atau sejenisnya untuk menandakan lokasi tersebut sudah
siap panen.
1. Penentuan lokasi tanaman menghasilkan secara manual.
Penentuan lokasi secara manual dilakukan dengan pemberian symbol atau
tanda pada peta lokasi yang sudah dibuat sebelumnya.
2 I Agribisnis
Gambar 3. Tampilan awal google earth
Sumber: Kemendikbud, Estimasi/Taksasi Hasil
3) Pada kolom search ketik lokasi kita berada (misalnya P4TK Cianjur)
atau mencari langsung dengan menscrol untuk membesarkan
dimana lokasi yang akan kita tuju.
Agribisnis Tanaman I 9
5) Tekan Add placemark
10 I Agribisnis
Gambar 8. Penentuan lokasi tanaman menghasilkan menggunakan
aplikasi google earth
Sumber: Kemendikbud, Estimasi/Taksasi Hasil
Agribisnis Tanaman I
Gambar 9. Peta lokasi tanaman menghasilkan
Sumber: Kemendikbud, Estimasi/Taksasi Hasil
c. Pada kolom search ketik lokasi kita berada (misalnya P4TK Cianjur)
atau mencari langsung dengan menscrol untuk membesarkan dimana
lokasi yang akan kita tuju.
12 I Agribisnis
Gambar 11. Tampilan menentukan lokasi
Sumber: Kemendikbud, Estimasi/Taksasi Hasil
d. Tekan search untuk memproses lokasi kita berada, hingga muncul peta
lakasi kita berada.
e. Pada menu bar ‘Places’ klik kanan 🡺 Add 🡺 Folder 🡺 Ketik P4TK
Pertanian
Agribisnis Tanaman I
f. Pada menu bar ‘Places’ folder P4TK Pertanian klik kanan 🡺 Add 🡺
Polygon 🡺 Ketik BLOK 1
g. Pada Task bar New Polygon berisi informasi apa saja yang ingin kita
tampilkan, mulai dari luas lahan, satuan yang digunakan hingga
keterangan lainnya.
14 I Agribisnis
h. Tentukan titik demi titik pada lahan yang ingin kita ukur hingga
terhubung menjadi kesatuan petak.
Agribisnis Tanaman I
Gambar 18. Gambar lokasi lahan tanaman menghasilkan
Sumber: Kemendikbud, Estimasi/Taksasi Hasil
16 I Agribisnis
pengukuran lahan, begitu juga dalam menghitung luas lahan tanaman
menghasilkan.
Pengukuran luas tanaman menggunakan citra satelit harus memahami
karaktristik jenis tanaman yang akan diukur. Untuk mengukur luas tanaman
sayuran menghasilkan dapat dilakukan beradasarkan pengamatan lapang
bahwa lokasi tertentu telah siap panen maka pengukuran luas dapat langsung
diukur. Hal ini disebabkan oleh karekteristik tanaman sayuran memiliki tingkat
kematangan serempak, sehingga luas lahan tanaman menghasilkan dalam
ditentukan dengan citra satelit menggunakan google earth. Selain mengukur
luas lahan, penggunaan citra satelit dapat digunakan juga untuk menentukan
populasi, tinggi tanaman, hingga penentuan waktu panen.
Berdasarkan data yang diperoleh dari ketiga lokasi yaitu blok 1, blok 2 dan
blok 7 yaitu 1,11 ha (0,28 ha + 0,44 ha + 0,39 ha) dengan gambar tersaji
berikut
(Gambar 21)
Agribisnis Tanaman I
4. Menghitung Taksasi Hasil Pertanian
18 I Agribisnis
perkembangan (development) atau penuaan (senescence) dan organ
tanaman sayur. Gambar 1 memperlihatkan umur fisiologis pada saat masak
komersial dan beberapa komoditas hortikultura termasuk sayuran (eLISA
UGM diakses 10 Februari 2018).
Gambar 21. Umur fisiologis pada saat masak komersial dan beberapa
komoditas
Sumber: eLISA UGM (panen dan penanganan pascapanen sayuran)
Agribisnis Tanaman I
b. Fisik : Buah mudah dilepaskan dari tangkainya, perubahan
tingkat kekerasan buah dan meningkatnya berat jenis
buah
c. Kimia : Meningkatnya kandungan gula dan menurunnya
kandungan asam
d. Komputasi : Menghitung (menjumlahkan) suhu harian mulal sejak
benih ditanam sampai komoditas siap dipanen
(degree days atau heats unit), dan Menghitung umur
tanaman sejak benih ditanam sampai komoditas slap
dipanen.
e. Fisiologis : Mengukur pola respirasi untuk menentukan tingkat
kematangan, yaitu perbandingan CO2 dan O2
Panduan untuk panen beberapa komoditas sayuran tercantum dalam
Tabel 2. Sebagian besar sayuran, tanda-tanda siap panennya
berdasarkan pada kenampakan visualnya. Dan kenampakan visual
tersebut kemungkinan untuk petani tanaman sayur dalam skala usaha
kecil dan untuk pasar lokal sudah mencukupi tetapi harus diingat bahwa
lingkungan tumbuh tanaman sayur juga mempengaruhi kenampakan
visual sayuran tersebut. Sebagai contoh, pemberian nitrogen yang tinggi
akan menghasilkan tanaman sayur dengan intensitas warna hijau yang
lebih kuat (warna lebih hijau). Suhu yang tinggi setelah tomat dipanen
akan menyebabkan tomat tidak dapat memberikan warna merah yang
disukai oleh konsumen, tetapi warnanya akan menjadi oranye
kekuningan.
Tabel 2. Tanda-tanda tanaman siap panen
Komoditas
Tanda-tanda siap panen
sayuran
Sayuran umbi akar, bulb dan tuber
1 Lobak Akar sudah cukup besar dan renyah
Varietas genjah 3-4 minggu setelah tanam
Varietas dalam: 8-14 minggu setelah tanam.
2 Wortel Akar sudah cukup besar (diameter ± 2 cm) dan renyah.
3 Kentang, bawan Bagian atas tanaman (daun-daun dan batang) sudah
putih, bawang mengering dan rebah (lewat masak umbi keras/liat dan
merah, bawang berserat).
bombay, ketela
rambat, jahe
4 Bawang sayur Panjang dan lebar daun mencapai maksimum.
(green onion)
20 I Agribisnis
Sayuran batang
1. Asparagus Batang muda tingginya sudah mencapai 12,5- 20 cm dan
sebelum pucuk batang pecah mengeluarkan daun-daun.
Sayuran daun
1. Selada, pak Daun dan pelepah daun cukup besar dan cukup keras
choi, sawi tetapi belum berbunga (kelewat masak daun dan
2. Kubis pelepahnya menjadi ulet dan pahit, tangkai bunga
memanjang).
3. Seledri Daun cukup besar tetapi sebelum menjadi berserat.
Sayuran buah
1. Kacang Polong sudah tenisi tetapi biji di dalamnya
panjang, kecipir, masih sangat muda dan bila polong dipatahkan berbunyi,
buncis, kapri ujung polong sudah bisa dibengkokkan.
2. Kacang Polong sudah terisi penuh dan mulai kehilangan warna
hijau (berubah men jadi
coklat), kandungan pati dan protein meningkat.
3. Okra Polong sudah terisi penuh tetapi masih muda, ujung
polong bila dipatahkan berbunyi, laju
pertumbuhansudah
maksimum.
4. Labu botol (labu Buah masih dalam tahap pertumbuhan, kulit masih lunak,
air), gambas, sebelum masak. Kelewat masak bila buah dipijit dengan
pare ular ujung kuku ibu jan tidak dapat menembus daging buah.
5. Terong, pare, Buah sebelum masak (immature), kulit buah halus,
labu siam, berwarna cerah (tajam). Apabila kelewat masak warna kulit
mentimun buah menjadi pudar atau berubah dan ukuran biji menjadi
besar dan keras.
6. Jagung manis Jika ujung kuku ibu jari menekan biji (kernel) maka akan
keluar cairan seperti susu.
7. Tomat Warna buah berubah dan hijau menjadi warna jingga.
Apabila buah dibelah biji tergelincir keluar menempel pada
pisau.
8. Cabai Warna buah hijau tua menjadi hijau pudar atau merah.
9. Blewah Buah mudah dilepaskan dan tangkainya dengan diputar
ningan.
10 Melon Terjadi perubahan warna daging buah dan hijau keputihan
terang menjadi cream, aroma buah menyengat. Buah
mudah dilepaskan dan tangkainya dengan diputar ringan.
11 Semangka Warna bagian pangkal buah berubah menjadi cream, jika
buah ditepuk akan berbunyi nyaring bergema.
Sumber: eLISA UGM (panen dan penanganan pascapanen sayuran)
Agribisnis Tanaman I
serentak/ bersamaan. Oleh kerana itu, jika tanaman sampling siap panen,
sesuai kriteria panen maka secara keseluruhan tanaman dapat dipanen
bersamaan dan dapat menentukan taksi hasil produksi tanaman.
Perhitungan taksasi hasil tentunya harus mengetahui jumlah populasi
tanaman terlebih dahulu.
Menghitung jumlah populasi memang sangat penting dilakukan untuk
menghindari kerugian karena mengalami kekeliruan dalam menyediakan
benih atau bibit yang akan di butuhkan, kebutuhan sarana prasarana dan
jumlah tanaga kerja (Sumarni, 2015). Berikut ini merupakan rumus dasar
dalam menghitung jumlah populasi:
11.100 𝑚2 𝑥
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 0,8
0,6 𝑚 𝑥 0,7 𝑚
8.880
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 =
0,42
22 I Agribisnis
Jadi, penentuan populasi tanaman cabai besar yang memenuhi kriteria
tanaman menghasilkan sebanyak 21.142 tanaman.
Dalam kondisi jarak tanam yang teratur tentu tidak akan sulit menghitung
jumlah populasi per satuan luas. Namun demikian, keadaan akan menjadi
sulit apabila kondisi jarak tanam tidak beraturan. Berikut ini cara yang dapat
dilakukan untuk menghitung cepat populasi tanaman dalam kondisi jarak
tanam tidak diketahui atau tanaman tidak teratur.
1. Lakukan pengambilan sampel luasan yang mewakil populasi.
Sampel yang direkomendasikan untuk tanaman berukuran 4x5 m
(atau ukuran lainya asalkan luasnya 20 m2).
2. Tentukan 10 lokasi pengambilan sampel secara acak atau diagonal
3. Hitung jumlah tanaman yang mendapatkan luasan tersebut
4. Hitung rata-rata populasi hasil perhitungan
5. Hitung populasi tanaman dengan rumus
Contoh:
Luas hamparan lahan 1,1 ha dengan jarak tanam tidak teratur
Hasil perhitungan sampling = 50, 47, 46, 49, 49, 48, 46, 44, 48,
50 Rata-rata hasil sampling =
50+47+46+49+49+48+45+44+48+50
10
= 47,7
∑ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 [ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 ] x efektivitas lahan
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
11.100
= 47,7 𝑥 [ ] 𝑥 80%
20
= 26.473,5 x 0,8
= 21.178,8 tanaman
= 21.179 tanaman
Jadi jumlah populasi tanaman pada lahan seluas 1,1 ha sebanyak
21.179 pohon.
Agribisnis Tanaman I
a. Menghitung jumlah tanaman menghasilkan berdasarkan
persatuan luas
24 I Agribisnis
Penggunaan metode sampling tidak sesuai untuk melakukan taksasi
produksi tanaman yang dipanen secara bertahap kecuali sudah
memiliki data produksi yang akurat/hasil penelitian. Penggunaan
metode sampling sesuai untuk tanaman sekali panen langsung habis
seperti bayam, kubis dan tanaman lainnya. Adapun untuk tanaman
yang dipanen bertahap, dapat digunakan untuk melakukan estimasi
hasil setiap akan panen. Untuk melakukan estimasi hasil tanaman
menghasilkan dengan metode sampling dilakukan dengan caranya
sebagai berikut:
a. Tentukan jumlah tanaman sampling, misalnya 10 tanaman
diambil secara acak atau diagonal.
b. Timbang dari hasil panen tersebut kemudian dirata-ratakan,
misalnya diperoleh rata-ratanya sebanyak 0,42 kg
c. Apabila diketahui jumlah pohon dalam luasan lahan yang
ditanam (1,11 ha) dan hidup (menghasilkan) adalah 20.930
pohon maka estimasi produksi tanaman menghasilkan = 0,42
kg x 20.930 pohon = 8.790 kg atau 8,79 ton
c. Menghitung tingkat produksi tanaman
Agribisnis Tanaman I
Berdasarkan data perkembangan produksi cabai besar (tabel 2), tingkat
produksi cabai yang dihasilkan pada prediksi produksi bulan Maret 2020
mengalami peningkatan persatuan luas (perhektar) sebesar 3,12%
dibandingkan bulan Februari 2020.
D. Latihan Soal
A. data parsial,
B. data spasial,
C. data atribut,
D. data Estimasi,
E. data kontribusi.
26 I Agribisnis
3. Dalam menggambar lokasi pertanaman dengan software, Task bar New
Polygon berisi beberapa informasi yang ingin kita tampilkan, diantaranya ....
A. jenis komoditas dan populasinya,
B. waktu tanam dan perlakuan tanahnya,
C. karakter pemeliharaan dan tipe irigasi,
D. waktu panen dan kuantitas hasilnya,
E. luas lahan dan satuan yang digunakan,
4. Selain mengukur luas lahan, penggunaan citra satelit dapat digunakan juga
untuk menentukan ...
A. waktu tanam, hingga penentuan waktu panen
B. populasi, tinggi tanaman, hingga penentuan waktu panen
C. kesuburan tanaman, waktu pengendalian OPT, hingga penentuan
waktu panen
D. dosis pemupukan, potensi serangan OPT, hingga penentuan waktu
panen
E. populasi tanaman potensial dan yang mati, hingga penentuan
waktu panen
Agribisnis Tanaman I
6. Jarak antara pasar dengan lama waktu sayuran masih layak dikonsumsi harus
pula dipertimbangkan. Sebagai contoh, untuk pasar yang dekat, komoditas
sayuran tertentu dapat dipanen pada saat sudah matang (warna merah) atau
dekat dengan matang, akan tetapi apabila jarak pasarnya jauh (> 500 km)
sehingga rantai pemasarannya panjang, komoditas sayuran tertentu dapat
dipanen pada saat masak hijau (green mature); komoditas dimaksud adalah
....
A. selada dan bayam,
B. kapri dan okra,
C. pakcoi dan sawi,
D. tomat dan cabai,
E. timun dan paria,
28 I Agribisnis
E. Rangkuman
Agribisnis Tanaman I
1. Visual : Adanya perubahan warna, perubahan bentuk dan ukuran, daun
mulai menua (senercense), tubuh tanaman mengeriang
dan
buah/biji sudah berkembang penuh
2. Fisik : Buah mudah dilepaskan dari tangkainya, perubahan tingkat
kekerasan buah dan meningkatnya berat jenis buah
3. Kimia : Meningkatnya kandungan gula dan menurunnya kandungan
asam
4. Komputasi : Menghitung (menjumlahkan) suhu harian mulal sejak benih
ditanam sampai komoditas siap dipanen (degree days atau
heats unit), dan Menghitung umur tanaman sejak
benih ditanam sampai komoditas slap dipanen.
5. Fisiologis : Mengukur pola respirasi untuk menentukan tingkat
kematangan, yaitu perbandingan CO2 dan O2
Melakukan estimasi (taksasi) hasil tanaman menghasilkan dapat dilakukan
dengan menggunakan 2 metode yaitu:
1. Potensi produksi perpohon atau perhektar
2. Menggunakan metode sampling.
Tingkat produksi tanaman merupakan tinggi rendahnya produksi yang dihasilkan
yang dibandingkan dengan standar atau perolehan tahun sebelumnya atau
tempat lain. Tingkat produksi dipengaruhi oleh cara budidaya tanaman yang
dilakukan dan kondisi lingkungan budidaya tanaman. Untuk menghitung tingkat
produksi tanaman harus menyajikan rekaman produksi tanaman atau data
produksi pembanding.
30 I Agribisnis