Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN REGISTER

Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus
berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang
dimaksudkan dengan register itu sebenarnya ?.

Register merupakan sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses


dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya
mikroprosesor selalu menggunakan register-register sebagai perantaranya, jadi
register dapat diibaratkan sebagai kaki dan tangannya mikroprosesor.

 Flags Register.
Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari
suatu keadaan< ya atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit
saja, maka sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat
sampai 16 keadaan.

Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086


Tinjauan Umum

8086 merupakan mikroprosesor 16-bit, artinya bagian ALU, register


internalnya, dan sebagian besar instruksi-instruksinya dirancang untuk bekerja
pada data 16-bit. 8086 memiliki bus data 16-bit, jadi ia dapat membaca data dari
atau menyimpan data ke memori dan port-port yang ada dalam format 16-bit
atau 8-bit .

Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086


EXECUTIONUNIT(EU) : FLAG REGISTER
8086 memiliki register bendera dengan panjang 16-bit. Dari 16-bit itu terdapat 9
bendera yang aktif. Dari 9 bendera yang aktif, 6 bendera di antaranya (bendera
kondisi) digunakan untuk menunjukkan kondisi-kondisi yang dihasilkan oleh
pelaksanaan instruksi yakni bendera CF(carry flag), PF(parity flag),
AF(auxiliary carry flag), ZF(zero flag), SF(sign flag), dan OF(overflow flag).

Sedangkan 3 bendera lainnya (bendera kontrol) digunakan untuk


mengendalikan beberapa operasi prosesor. Bendera-bendera kontrol ini berbeda
dengan 6 bendera kondisi dalam hal cara set dan reset-nya. Keenam bendera
kondisi diset dan direset oleh EU, berdasarkan hasil operasi-operasi aritmetika
atau logika, sedangkan 3 bendera kontrol diset dan direset oleh instruksi-
instruksi khusus yang ada pada program. Bendera itu adalah TF (trap flag), IF
(interrupt flag), dan DF (direction flag).

REGISTER

PENGERTIAN REGISTER
Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus
berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang
dimaksudkan dengan register itu sebenarnya ?.
Register merupakan sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya
mikroprosesor selalu menggunakan register-register sebagai perantaranya, jadi
register dapat diibaratkan sebagai kaki dan tangannya mikroprosesor.

JENIS-JENIS REGISTER
Register yang digunakan oleh mikroprosesor dibagi menjadi 5 bagian dengan
tugasnya yang berbeda-beda pula, yaitu :
 Segmen Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS,DS,ES dan
SS yang masing-masingnya merupakan register 16 bit. Register-register dalam
kelompok ini secara umum digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu
segmen.

Register CS(Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari


segmen yang sedang aktif, sedangkan register SS(Stack Segment) menunjukkan
letak dari segmen yang digunakan oleh stack. Kedua register ini sebaiknya tidak
sembarang diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program anda
nantinya.

Register DS(Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat


segmen dimana data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini
tidak perlu diubah kecuali pada program residen.

Register ES(Extra Segment), sesuai dengan namanya adalah suatu register


bonus yang tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya
digunakan untuk menunjukkan suatu alamat di memory, misalkan alamat
memory video.

Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register segment 16 bit, yaitu


FS<Extra Segment> dan GS<Extra Segment>.

 Pointer dan Index Register.


Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register SP,BP,SI dan DI
yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register dalam kelompok ini
secara umum digunakan sebagai penunjuk atau pointer terhadap suatu lokasi di
memory.

Register SP(Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment


SS(SS:SP) digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack, sedangkan register
BP(Base Pointer)yang berpasangan dengan register SS(SS:BP) mencatat suatu
alamat di memory tempat data.

Register SI(Source Index) dan register DI(Destination Index) biasanya


digunakan pada operasi string dengan mengakses secara langsung pada alamat
di memory yang ditunjukkan oleh kedua register ini. Pada prosesor 80386
terdapat tambahan register 32 bit, yaitu ESP,EBP,ESI dan EDI.
 General Purpose Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan DX
yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok
ini mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana
masing-masing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada gambar 4.1. Akhiran H
menunjukkan High sedangkan akhiran L menunjukkan Low.

+AX+ +BX+ +CX+ +DX+

+-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+

| AH | AL | | BH | BL | | CH | CL | | DH | DL |

+---- +---- + +---- +---- + +-----+----+ +-----+-----+

Gambar General purpose Register

Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk


berbagai keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari
masing-masing register ini yaitu :
Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam
operasi pembagian dan pengurangan.

Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari
suatu segmen.

Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini
menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi.
Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada
prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan
EDX.

 Index Pointer Register


Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory
tempat dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP
juga merupakan register 16 bit. Pada prosesor 80386 digunakan register EIP
yang merupakan register 32 bit.

 Flags Register.
Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari
suatu keadaan< ya atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit
saja, maka sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat
sampai 16 keadaan. Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor 8088 keatas
adalah :

 OF <OverFlow Flag>
Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai 1.
 SF <Sign Flag>
Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1

 ZF <Zero Flag>
Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1.
 CF <Carry Flag>
Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan,
bit ini akan bernilai 1.
0F 0E 0D 0C 0B 0A 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

+-----+-----+------+------+----+-----+-----+-----+----+----+----+----+----+----+----
+----+

| | NT | IOPL |OF | DF | IF | TF | SF | ZF| | AF| | PF | |CF |

+-----+-----+------+------+----+-----+-----+-----+-----+---+----+----+----+----+----
+----+

Gambar Susunan Flags Register 8088

 PF <Parity Flag>.
Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini akan bernilai 1 bila
bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap.
 DF <Direction Flag>
Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah proses.

 IF <Interrupt Enable Flag>


CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini 0.

 TF <Trap Flag>
Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step.

 AF <Auxiliary Flag>
Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA.

 NT <Nested Task>
Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk menjaga jalannya
interupsi yang terjadi secara beruntun.
 IOPL <I/O Protection level>
Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor 80286 dan 80386
untuk mode proteksi.
Adapun susunan dari masing-masing flag didalam flags register dapat anda lihat
pada gambar diatas. Pada prosesor 80286 dan 80386 keatas terdapat beberapa
tambahan pada flags register, yaitu :

 PE <Protection Enable>
Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. flag ini akan bernilai 1 pada
mode proteksi dan 0 pada mode real.
 MP <Monitor Coprosesor>
Digunakan bersama flag TS untuk menangani terjadinya intruksi WAIT.
 EM <Emulate Coprosesor>
Flag ini digunakan untuk mensimulasikan coprosesor 80287 atau 80387.
 TS <Task Switched>
Flag ini tersedia pada 80286 keatas.
 ET <Extension Type>
Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor 80287 atau 80387.
 RF <Resume Flag>
Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas.
 VF <Virtual 8086 Mode>
Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi, mikroprosesor akan
memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada mode proteksi.
Register ini hanya terdapat pada 80386 keatas.

Register

Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses


cukup tinggi, yang digunakan untuk menyimpan data dan/atau instruksi yang
sedang diproses, dan dibentuk oleh 16 titik elektronis di dalam chip
mikroprosessor itu sendiri. Dengan adanya tempat-tempat penampungan data
sementara ini, proses pengolahan akan bisa dilakukan secara jauh lebih cepat
dibandingkan apabila data-data tersebut harus diambil langsung dari lokasi-
lokasi memori.
Register yang dibahas di sini adalah register-register yang terdapat pada
mikroporsesor keluarga Intel dari 80386-80486, yang mana terdiri dari : general
purpose register (register serbaguna), pointer register (register pointer), index
register (register indeks), segment register (register segmen), dan flag register
(register status). Register-register tersebut semuanya menggunakan register 32-
bit, kecuali register segmen yang hanya memiliki lebar 16-bit. Selain sebagai
register 32-bit, register lain (selain register segmen) dapat digunakan sebagai
register 16-bit, dan khusus untuk register serbaguna dapat digunakan untuk
register 8-bit.

Pada masa mikroprosesor 16-bit, semua registernya adalah 16-bit, kecuali


register serbaguna yang dapat berfungsi sebagai register 16-bit dan 8-bit.
Sedangkan pada masa mikroprosesor 8-bit register-registernya adalah register 8-
bit, kecuali register status yang lebarnya 16-bit.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing register di atas.

1. General Purpose Register

General purpose register adalah register yang dipakai untuk keperluan-


keperluan umum pemrograman. Setiap register ini dapat dialamati sebagai
register 32-bit, register 16-bit, dan register 8-bit.

Berikut adalah register serbaguna serta fungsi-fungsi khususnya.

a) Accumulator Register

Accumulator register merupakan register serbaguna yang berfungsi sebagai:

a. tempat penyimpanan sementara hasil suatu operasi aritmatika atau logika;

b. tempat memasukkan nomor layanan interupsi, untuk keperluan pemesanan


sebuah layanan interupsi;

c. tempat menyimpan bilangan yang dikalikan dan setengah bagian terkecil dari
suatu perkalian; dan
d. tempat menyimpan setengah bagian terkecil sebuah bilangan yang akan
dibagi dan hasil bagi suatu pembagian.

b) Base Register

Base register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai tempat


menyimpan alamat offset data yang terletak di memori.

c) Counter Register

Counter register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai:

a. pencacah untuk operasi loop;

b. pencacah untuk operasi shift dan rotate; dan

c. pencacah untuk operasi string.

d) Data Register

Data register merupakan register serbaguna yang berfungsi sebagai:

a. tempat menyimpan setengah bagian terbesar hasil suatu perkalian bilangan


16-bit dan 32-bit;

b. tempat menyimpan setengah bagian terbesar suatu bilangan yang akan


dikenai operasi pembagian, serta sisa suatu pembagian.

2. Pointer Register

Pointer register ini sebenarnya dapat berfungsi sebagai register serbaguna, akan
tetapi register ini lebih sering digunakan untuk menunjukkan alamat sebuah data
di lokasi memori. Penunjukan alamat ini biasanya dibutuhkan pada saat operasi
perpindahan data dari atau ke memori, operasi stack, dan penunjukan alamat
suatu instruksi yang akan dieksekusi.
Berikut ini adalah register-register yang termasuk dalam kategori pointer
register beserta fungsi-fungsi khususnya.

a) Stack Pointer Register (SP dan ESP)

Berpasangan dengan register SS, ditulis sebagai “SS:SP”, stack pointer register
berfungsi untuk:

a. menunjukkan alamat stack memori pada operasi PUSH dan POP.

b. menyimpan alamat instruksi berikutnya ketika memanggil suatu prosedur dan


mengarahkan kembali control unit ketika prosedur yang dipanggil telah selesai
dieksekusi.

b) Base Pointer Register (BP)

Berpasangan dengan register SS, ditulis sebagai “SS:BP”, base pointer register
berfungsi untuk menunjukkan alamat sebuah data di suatu lokasi memori.

c) Instruction Pointer Register (IP)

Berpasangan dengan register CS, ditulis sebagai “CS:IP”, yang berfungsi untuk
menunjukkan alamat instruksi berikutnya.

3. Index Register

Sama halnya dengan Pointer Register, Index Register ini dapat digunakan
sebagai sebuah register serbaguna, akan tetapi lebih sering digunakan untuk
menunjukkan alamat sebuah data di lokasi memori pada operasi-operasi string.

Berikut adalah register-register yang termasuk dalam kategori index register.

a) Source Index (SI)

Source Index Register biasanya digunakan pada operasi string untuk mengakses
alamat suatu data di dalam memori secara langsung.
b) Destination Index (DI)

Fungsi dari Destination Index Register juga sama seperti Source Index Register,
yakni digunakan pada operasi string untuk mengakses alamat suatu data di
dalam memori secara langsung.

4. Segment Register

Terdiri dari 4 register, yaitu code segment, data segment, stack segment, dan
extra segment. Segment adalah bagian dari ruang memori yang berkapasitas 64
kilobyte (65536 byte) dan digunakan secara spesifik untuk menempatkan jenis-
jenis data tertentu. Misalnya code segment digunakan oleh program dan
instruksi-instruksi (code), data segment dialokasikan untuk data-data, stack
segment dipakai untuk menyediakan ruang untuk stack, yang berfungsi untuk
penyimpanan data dan alamat sementara pada saat program utama sedang
mengerjakan program percabangan, dan extra segment sebagaimana halnya data
segment juga dipergunakan sebagai penempatan data-data.

Berikut adalah register-register yang termasuk kategori Segment Register yaitu:

1. Code Segment (CS)

Berfungsi untuk menunjukkan alamat instruksi berikutnya.

2. Data Segment (DS)

Berfungsi untuk menunjukkan alamat data operasi pemindahan data

3. Extra Segment (ES)

Merupakan register segment tambahan yang digunakan pada operasi-operasi


string.

4. Stack Segment (SS)

a. Menunjukan alamat stack memori pada operasi push dan pop

b. Menyimpan alamat instruksi berikutnya ketika memanggil suatu prosedur dan


mengarahkan kembali eksekusi ke program utama.

5. FS dan GS Register
Merupakan register segmen tambahan pada 80836-80486 sehingga segmen
memori yang dapat diakses oleh program menjadi lebih besar.

6. Flag Register

Flag Register berfungsi untuk menunjukkan status sesaat dari mikroprosesor.


Bit-bit pada flag register akan mengalami perubahan, tergantung proses yang
baru saja berlangsung. Bit-bit tersebut adalah sebagai berikut:

1. C (carry): mengindikasikan ada/tidaknya bawaan (carry) setelah operasi


pengurangan. C = 1 berarti ada bawaan, C = 0 berarti tidak ada bawaan. Bit C
berfungsi mengidentifikasi kesalahan (error) pada beberapa program dan
prosedur (procedure).

2. P (parity): mengindikasikan jumlah bit dalam suatu data. P = 0 berarti


paritasnya ganjil, P = 1 berarti paritasnya genap. Paritas dapat digunakan untuk
pengecekan kesalahan pengiriman data.

3. A (auxiliary carry): mengindikasikan ada/tidaknya bawaan (carry) pada bit


ke-3 dan ke-4 setelah operasi pengurangan. A=1 berarti ada bawaan, A=0
berarti tidak ada bawaan. Bit A ini relatif jarang digunakan dalam
pemrograman.

4. Z (zero) : mengindikasikan apakah hasil suatu operasi aritmatika atau logika


bernilai nol atau bukan. Bila Z = 1 berarti hasilnya nol dan Z = 0 berarti
hasilnya bukan nol. Bit Z ini hampir sama dengan bit C, yakni berfungsi untuk
mengidentifikasi kesalahan dalam suatu program.

5. S (sign) : mengindikasikan apakah hasil suatu operasi aritmatika atau logika


positif atau negatif. Bila S = 1 berarti hasil negatif dan S = 0 berarti hasilnya
positif.

6. T (trap) : bila di set 1, dimungkinkan melakukan debugging (penelusuran


kesalahan).

7. I (interrupt) : mengendalikan operasi interupsi perangkat keras. Bila I = 1


berarti pin INTR enable (bisa digunakan), bila I = 0 berarti INTR disable (tidak
bisa digunakan). Untuk mengendalikannya dapat dilakukan dengan instruksi
STI (mengeset I=1) dan CLI (mereset I=0).

8. D (direction) : mengendalikan arah pencacahan (increment atau decrement)


DI dan SI pada operasi string. Bila D = 1 arah pencacahan adalah turun
(decrement), bila D = 0 pencacahan naik (increment). Untuk mengendalikannya
bisa dengan instruksi STD (mengeset D=1) dan CLD (mereset D=0).

9. O (overflow) : mengindikasikan apakah hasil operasi penjumlahan atau


pengurangan melampaui kapasitas mesin atau tidak.

10. IOPL (input-output privilege level) : digunakan untuk operasi protected


mode untuk memilih tingkat keistimewaan (privilege level) piranti masuk-
keluaran.

11. NT (nested task) : mengindikasikan apakah operasi yang sedang dilakukan


digandeng (nested) dengan operasi lain pada operasi protected mode.

12. RF (resume) : digunakan saat debugging untuk mengendalikan kelanjutan


eksekusi.

13. VF (virtual mode) : memilih operasi virtual mode pada operasi protected
mode.

14. AC (alignment check) : untuk mengecek apakah suatu data word atau
doubleword dialamati ke memori yang bukan data word atau bukan
doubleword.

Anda mungkin juga menyukai