Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2

Harga Diri Rendah

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Fathra Annis Nauli, M.Kep., Sp.Kep.J

OLEH :
Ega Minalita (2011126765)

Kelas A 2020 2
KELOMPOK 1

PRODI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2022
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
 Mengkritik diri sendiri
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup yang pesimis
 Penurunan produktifitas
 Penolakan terhadap kemampuan diri
 Terlihat dari kurang memperhatikan perawatan diri
 Berpakaian tidak rapih.
 Selera makan kurang
 Tidak berani menatap lawan bicara.
 Lebih banyak menunduk
 Bicara lambat dengan nada suara lemah
2. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
3. Tujuan
 Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
 Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
 Pasien dapat menetapkan atau memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
 Pasien dapat melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
 Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien. Untuk
membantu pasien agar dapat mengungkapkan dan aspek positif yang masih
dimilikinya, perawat dapat:
 Mendiskusikan sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien seperti kegiatan pasien, di rumah, dalam keluarga dan lingkungan
keluarga serta lingkungan terdekat pasien.
 Memberi pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu
dengan pasien penilaian yang negatif.
b. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan. Untuk melakukan
tersebut, Anda dapat:
 Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat dilakukan
saat ini berdasarkan kemampuan yang telah diidentifikasi.
 Membantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien. Memperlihatkan respons yang
kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
c. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih. Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
 Mendiskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan dan memilih
kemampuan yang akan dilatih.
 Memberikan dukungan dalam memilih kemampuan yang paling mudah
dilakukannya.
 Membantu pasien memilih kemampuan sesuai dengan kondisi pasien saat
ini.
d. Melatih kemampuan yang dipilih pasien. Untuk tindakan keperawatan tersebut
Anda dapat melakukan:
 Memotivasi pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih.
 Mendiskusikan cara melaksanakan kemampuan yang dipilih.
 Memberi contoh cara melaksanakan kemampuan yang dipilih.
 Membantu pasien melakukan sendiri kemampuan yang dipilih.
 Memberikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat
dilakukan pasien.
e. Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih:
 Untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan tersebut, Anda dapat
melakukan hal-hal berikut:
 Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan secara mandiri.
 Membantu pasien memasukkan kemampuan yang telah dilatih dalam
jadwal kegiatan sehari-hari pasien.
f. Berikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan.
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orintasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya ibu ? Iya benar sekali saya perawat Ega ,
masih dengan ibu A?"
b. Evaluasi/Validasi
"Bagaimana perasaan ibu pagi ini ?"
“Bagaimana bu, sudah dicoba merapikan tempat tidur sore kemarin/tadi pagi? Bagus
(kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi), sekarang kita akan latihan
kemampuan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu bu?"
"Ya benar, bu.”
c. Kontrak (Topik,waktu,tempat)
Topik:
"Sesuai janji kita kemarin ibu, bahwa hari ini kita akan latihan mencuci piring ".
Tempat:
Sesuai dengan rencana kita juga kemarin tempatnya dapur ya ibu "
Waktu:
Waktunya sekitar 15 menit. Mari kita ke dapur bu!
2. Fase Kerja
"Baiklah ibu, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya,
yaitu sabun/tapes untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring, dan
air untuk membilas, ibu dapat menggunakan air yang mengalir dari kran ini. Oh ya,
jangan lupa sediakan tempat sampah untuk memb sisa makanan."
"Sekarang, saya perlihatkan dulu ya caranya."
"Setelah semua perlengkapan tersedia, ibu ambil satu piring kotor, buang dulu sisa
kotoran yang ada di piring tersebut ke tempat sampah. Kemudian ibu bersihkan piring
tersebut dengan menggunakan sabun/tapes yang sudah diberikan sabun pencuci piring.
Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikit pun
di piring tersebut. Setelah itu ibu dapat mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di
rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai...
"Sekarang coba ibu yang melakukan..."
"Bagus sekali, ibu dapat mempraktikkan cuci piring dengan baik. Sekarang dilap
tangannya."
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
"Bagaimana perasaan T setelah latihan cuci piring?""
b. Evaluasi Objektif
"Apa saja tadi yang telah kita latih hari ini Ibu ?" "Iya benar sekali. Bagus sekali
ibu."
c. Rencana Tindak Lanjut
"Bagaimana jika kegiatan mencuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-
hari, ibu mau berapa kali mencuci piring?
“Bagus sekali mencuci piring tiga kali setelah makan."
d. Kontrak Yang Akan Datang
Topik:
"Besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah merapika tempat tidur
dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan
mengepel."
Tempat:
"Untuk tempatnya ibu maunya dimana?".
Waktu:
"Mau pukul berapa? Sama dengan sekarang? Baik bu."
"Baiklah kita cukupkan saja ya ibu untuk hari ini, ibu tadi sudah sangat bagus sekali
sudah mempraktikkan cuci piring dengan baik.
Saya permisi dulu ibu, Assalamu alaikum. selamat pagi".

Anda mungkin juga menyukai