Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormone reproduksi. Periode menstruasi penting dalam reproduksi,
periode biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopaouse. Wanita mengalami
siklus menstrusi rata-rata terjadi sekita 28 hari (Tina,2009) dalam (Hutaphea, 2019).

Ketika menstruasi kondisi vagina akan semakin lembab, hal ini dikarenakan permukaan
kulit pembalut bersentuhan langsung dengan vagina. Pembalut yang mengandung banyak
gumpalan darah menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan jamur dan
bakteri. Saat pemakaian, pembalut sering menimbulkan infeksi, iritasi, dan gatal-gatal. Hal
berbahaya lain yang dapat disebabkan oleh pembalut adalah ketika digunakan lebih dari empat
jam lamanya. Tanpa disadari, pemakaian pembalut terlalu lama dapat menyebabkan infeksi,
iritasi, hingga benjolan yang rasanya sangat gatal dan mengganggu. Apabila hal tersebut terjadi,
infeksi sekunder dapat segera terjadi seperti kandidiasis, vaginosis bakterial, dan trikomoniasis.
Jika hal ini terjadi maka akan membuat keadaan lebih buruk (Tony, 2011).

Pembalut yang terlalu lama didiamkan akan menyebabkan masuknya kuman ke dalam
tubuh melalui vagina, lalu merembet ke atas, melewati mulut rahim. Saat kuman tersebut
merajalela, dapat menyebabkan peradangan, perekatan lalu menyumbat saluran telur sehingga
berakibat kemandulan. Ketika menstruasi semakin banyak darah yang terkena kulit, maka akan
semakin besar juga kemungkinan terkena masalah-masalah kulit. Hal itu karena darah
merupakan media pertumbuhan bagi bakteri, jamur dan virus. Salah satu yang perlu ditekankan
dalam menjaga kebersihan vagina saat menstruasi adalah dengan memperhatikan pemakaian
pembalut saat menstruasi. Apabila kita tidak segera mengganti pembalut disaat sedang banyak-
banyaknya, hal ini nantinya dapat menimbulkan iritasi dan lama-lama menjadi infeksi. Kulit
pada area vagina bersifat asam dengan pH 4-4,5, sementara darah bersifat basa pH yang
dikeluarkan oleh darah ini sifatnya kulit. Ketika sedang menstruasi kulit akan menjadi lebih
rentan terhadap iritasi dan bakteri akan lebih tinggi kemungkinannya untuk timbul, salah satu
penyebabnya adalah kelembapan (Sari, 2012).

Saat ini, begitu banyak pilihan jenis pembalut wanita dengan keunggulan masing-masing.
Aroma, warna dan bentuknya pun beragam. Selain itu banyak iklan di media massa yang
menawarkan berbagai kelebihan pembalut wanita sehingga konsumen bingung memilih jenis
pembalut yang akan dipakai saat menstruasi. Karena merek pembalut yang sangat banyak maka
wanita gemar berganti-ganti jenis maupun merek pembalut. Namun hal tersebut harus
diwaspadai, sebab tidak semua jenis pembalut aman bagi kesehatan organ intim kaum
perempuan. Beberapa macam pembalut menggunakan zat kimia berbahaya untuk proses
pemutihan yang akan menghasilkan zat dioxin yang nantinya dapat menjadi pemicu munculnya
masalah kesehatan organ genetalia wanita, apalagi jika kebersihan kurang terjaga, pembalut bisa
menjadi pemicu munculnya keputihan, infeksi, iritasi bahkan radang vagina (Pribakti, 2010).

Keputihan merupakan salah satu masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum
wanita. Keputihan (fluor albus) adalah cairan berlebih yang keluar dari vagina yang merupakan
gejala awal dari kanker leher rahim yang bisa berujung pada kematian. Penyakit ini menyerang
sekitar 50 % populasi perempuan dan mengenai hampir pada semua umur. Data penelitian
tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75 % wanita di dunia pasti menderita
keputihan paling tidak sekali umur hidup dan 45 % di antaranya bisa mengalaminya sebanyak
dua kali atau lebih (Pudiastuti, 2010).

Keputihan terjadi karena beberapa faktor antara lain bakteri, virus, pemakaian pembalut
atau pantyliner, personal hygiene, pemakaian celana yang ketat dan perawatan organ reproduksi
(Sunyoto, 2014). Selain itu, kondisi cuaca Indonesia yang lembab menjadi salah satu penyebab
banyaknya wanita Indonesia yang mengalami keputihan dan keputihan juga dapat disebabkan
karena penggunaan jenis pembalut yang tidak tepat saat menstruasi (Johar,2013).

1. Menstrual hygine,apa saja yg dilakukan perempuan selama haid


2. Jenis dan Penggunaan pembalut (kuali)
3. Dampak minimnya menstrual hygiene
4. Salah satunya keputihan, fisiologis dan patologis
5. Hubungan penggunaan pembalut dengan kejadian keputihan

Anda mungkin juga menyukai