Anda di halaman 1dari 5

Standard Test Method for Sampling and Fineness Test of Pulverized Coal

1. Tujuan

Metode ini bertujuan untuk menentukan tingkat kehalusan (Fineness) sampel batu
bara dengan metode sieve analysis dari operasi dry pulverized, tidak bisa diaplikasikan
pada wet pulverized.

2. Alat dan Bahan


- Wadah Sample
- Drying Oven
- Sieves
Spesifikasi E11:
No. 8 USA Standard (2.36 mm)
No. 16 USA Standard (1.18 mm)
No. 30 USA Standard (600 µm)
No. 50 USA Standard (300 µm)
No. 100 USA Standard (150 µm)
No. 200 USA Standard (75 µm)
No. 325 USA Standard (45 µm)
Diameter frame ayakan 203 mm
Tinggi frame dari atas sampai bawah 50.8 mm / 25.4 mm
- Mechanical Sieving Machine
- Timbangan Lab , kapasitas 1000 g dengan sensitivitas 0.1 g
- Mesin pembagi sample
-
3. Prosedur Sampling
- Pengambilan sample Kasar (the collection of Gross Sample), ambil sampel sekurang-
kurangnya 10 kali pengambilan dengan interval waktu yang tetap dengan berat tidak
kurang dari 50 g setiap pengambilan, lalu di simpan di tempat penyimpanan.
- Penyiapan Sample Lab, sampel yang sudah diambil kemudian dicampur semuanya,
setelah itu dibagi lagi dengan alat pembagi (sample riffle), sampai kisaran 500g untuk
sampel Lab.

4. The Fineness Test


- Sample lab yang sudah dipersiapkan dikeringkan ke dalam oven dengan temperature
antara 35 - 40 o C. Pastikan berat sample yang hilang tidak lebih dari 0.1%
perjamnya.
- Setelah sample dikeringkan, kemudian bagi sample menjadi 50 atau 100 gram.
- Setelah sample semua dibagi, persiapkan ayakan dan letakkan 50/100 gram sample di
atas ayakan.
- Masukkan ayakan ke mesin pengayak lalu start selama 10 menit.
- Setelah selesai diayak keluarkan sample yang berada pada wadah paling bawah
(undersize materials), kemudian pindahkan pada wadah penyimpanan. Susun
Kembali ayakannya. Kemudian diayak lagi selama 5 menit. Setelah selesai
timbanglah berat undersize materialsnya, jika beratnya kurang dari 0.5 g selama 5
menit, akhiri proses pengayakan. Jika beratnya lebih dari 0.5 g selama 5 menit.
Lanjutkan proses pengayakan selama 2 menit, jika berat undersize materialsnya
kurang dari 0.2 g selama 2 menit akhiri proses pengayakan, jika masih di atas 0.2 g
maka lanjutkan proses pengayakan selama 2 menit lagi sampai beratnya di bawah 0.2
g.
- Setelah semua syarat terpenuhi, timbanglah berat keseluruhan undersize materialsnya.
Lalu timbang juga berat sample yang berada pada setiap mesh ayakan.
- Kemudian direcord
5. Perhitungan
Hitung persentase tingkat kehalusan (the fineness) dari berat sisa yang berada pada semua
mesh. Kemudian selisih (loss/gain) berat antara berat awal sample dengan berat sample
yang berada dikeseluruhan mesh merupakan bagian dari sample yang berada pada wadah
paling bawah (undersize material).

a. Perhitungan Gain/Loss
Gain/Loss = GL
Berat sample awal = Wo
Berat total undersize materials = Wum
Berat total semua sample di setiap mesh = Wtm

Wo−(Wum+Wtm)
%GL= . 100 %
Wo

Jika % GL > 1% untuk Wum ≤ 75%, dan jika % GL > 2% untuk Wum > 75%. Maka,
buanglah hasilnya dan ulangi proses pengayakan dari awal.

b. Perhitungan % Berat sample


- % Berat Undersize Materials
Wum
%Wum= .100 %
Wo
- % Berat sample pada setiap Mesh
Berat sample setiap mesh
%Wsample setiap mesh= . 100 %
Wo
6. Hasil
Tes kehalusan (the fineness test) dilaporkan dalam bentuk :

Retained on the sieve Passing through the %


(sisa di ayakan) sieve (lolos dari ayakan)

No. 8 (2.36 mm) ….


No. 16 (1.18 mm) No. 8 (2.36 mm) ….
No. 30 (600 µm) No. 16 (1.18 mm) ….
No. 50 (300 µm) No. 30 (600 µm) ….
No. 100 (150 µm) No. 50 (300 µm) ….
No. 200 (75 µm) No. 100 (150 µm) ….
No. 325 (45 µm) No. 200 (75 µm) ….
No. 325 (45 µm) ….
Hasil nya dimasukkan dalam grafik plot Rosin-Rammler
7. Kesimpulan
Hasil dari test fineness yang di plot ke dalam grafik Rosin-Rammler haruslah dalam
bentuk garis lurus, jika ada deviasi yang terlalu lebar maka perlu dilakukan investigasi
atau evaluasi terhadap kinerja Pulverized.

Anda mungkin juga menyukai