Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KE-II

UJI MIKROMERITIK

Disusun oleh :

Nadia Aulia Oktaviani (19.71.020981)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D-III FARMASI
PRAKTIKUM KE-II
UJI MIKROMERITIK

A. Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengukur diameter partikel dari granul
dengan metode ayakan.
B. Alat dan Bahan
No. Alat Bahan
1. Timbangan analitik Amylum oryzae
2. Cawan porselin
3. Mesin Pengayak
4. Ayakan no. OPN 40,60,80, dan 100
5. Sendok tanduk

C. Prosedur Kerja
Ditara timbangan menggunakan cawan porselin

Ditimbang Amylum oryzae sebanyak 100g

Dilonggarkan pengait pada mesin ayakan

Dibuka tutup mesin ayakan

Dimasukkan Amylum oryzae sebanyak 100g kedalam ayakan paling atas

Ditutup kembali penutup mesin ayakan

Dikencangkan pengait mesin ayakan

Diatur power menjadi 50% dan waktu selama 5 menit

Ditekan tombol start

Ditunggu sampai selesai

Setelah selesai ditekan tombol stop

Dilonggarkan pengait mesin ayakan

Kemudian dibuka tutup pengayak

Diangkat semua ayakan dari mesin

Lalu ditimbang dan dicatat massa serbuk yang tertahan dari masing-masing ayakan no
mesh 40,60,80,100

D. Data Hasil Pengamatan


Nomor OPN Diameter Bobot Persen n x d
Rata-Rata / d Tertinggal tertinggal / n
(mm) (gr) (%)
40 0,425 2,3 0.023% 0,9775
60 0,250 1,4 0.014% 0,35
80 0,180 1,5 0.015% 0,27
100 0,150 1,5 0.015% 0,225
∑ 0,2575 6,7 0,01675% 0,455625

E. Pembahasan

Ukuran partikel dari suatu obat dapat mempengaruhi penyerapan obat dari dalam
tubuh. Ukuran partikel suatu obat dapat juga sangat mempengaruhi efek farmakologisnya
di dalam tubuh. Hal ini berhubungan dengan derajat kehalusannya. Semakin cepat
diabsorbsi semakin cepat pula respon farmakologisnya. Oleh sebab itu, dalam pembuatan
sediaan obat mengukur diameter partikel sangatlah penting.
Ayakan disusun bertingkat dimulai dari ayakan yang paling kasar diletakkan paling
atas pada mesin penggerak dilanjutkan sampai pada ayakan paling halus yang diletakkan
paling bawah bertujuan untuk mendapatkan diameter partikel halus sesuai dengan
kebutuhan sediaan yang akan dibuat. Pada bagian paling atas dari susunan ayakan
dipasang penutup dari mesin penggerak bertujuan agar tidak ada pengaruh luar yang
mempengaruhi gerakan mesin, misalnya tekanan udara di atasnya atau yang faktor yang
lainnya, sehingga tidak ada gaya lagi yang bekerja kecuali gaya gravitasi yang mengarah
jatuhnya partikel ke arah bawah.
Metode yang digunakan ini merupakan metode yang sangat sederhana karena
cukup singkat. Namun alat atau metode ini tingkat keakuratan yang diperoleh tidaklah
seakurat dengan metode secara mikroskopik.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel pengamatan untuk


• nomor mesh 40 ukuran partikelnya yang dapat melewati pengayak tersebut
sekitar 425 μm. Bobot yang tertinggal sebesar 2,3g dengan perhitungan,
% massa yang tertinggal = massa yang tertahan/jumlah seluruh massa x 100%
% massa yang tertinggal = 2,3gram/100g x100 % = 0,023%
n x d = 0,425mm x 2,3g = 0,9775 mm

• nomor mesh 60 ukuran partikelnya sekitar 250 μm. Bobot yang tertinggal
sebesar 1,4g dengan perhitungan,
% massa yang tertinggal = massa yang tertahan/jumlah seluruh massa x 100%
% massa yang tertinggal = 1,4gram/100g x100% = 0,014%
n x d = 0,250mm x 1,4g = 0,35 mm

• nomor mesh 80 ukuran partikelnya sekitar 180 μm, Bobot yang tertinggal
sebesar 1,5g dengan perhitungan
% massa yang tertinggal = massa yang tertahan/jumlah seluruh massa x 100%
% massa yang tertinggal = 1,5gram/100g x100% = 0,015%
nxd = 0,180mm x 1,5g = 0,27 mm

• nomor mesh 100 ukuran partikelnya yaitu 150 μm. Bobot yang tertinggal
sebesar 1,5g dengan perhitungan,
% massa yang tertinggal = massa yang tertahan/jumlah seluruh massa x 100%
% massa yang tertinggal = 1,5gram/100g x100% = 0,015%
nxd = 0,150mm x 1,5g = 0,225
F. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin kecil

ukuran pori ayakan maka semakin banyak %Amylum oryzae yang tertinggal. Diameter

rata-rata Amylum oryzae yang diperoleh dari percobaan adalah 0,2575 mm.

Semakin besar nomor ayakan, semakin halus hasil yang di dapat, karena lubangnya

semakin kecil.

G. Pustaka
Susi Novaryatiin. 2020. Materi Pembelajaran Fisika Farmasi Mikromeritik 1 dan 2.
Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

Martin, A. 1990. Farmasi Fisika jilid II. Jakarta : Universitas Indonesia Press

Moechtar. 1990. Farmasi Fisika. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press

H. Post Test
1. Apa yang dimaksud dengan mikromeritik?
Mikrometik adalah ilmu atau teknologi untuk mengukur keseragaman ukuran
partikel.

2. Mengapa ukuran partikel dari suatu obat sangat penting?


Ukuran partikel dari suatu obat sangat penting karena ukuran partikel mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek
fisiologinya.

3. Apa kelebihan dan kekurangan metode ayakan?


Kelebihan
1. Sederhana, praktis, mudah dan cepat.
2. Tidak membutuhkan keahlian tertentu dalam melakukan metodenya
3. Dapat diketahui ukuran partikel dari kecil sampai besar
4. Lebih mudah diamati

Kekurangan
1. Tidak dapat mengetahui bentuk partikel secara pasti seperti pada metode
mikroskopi
2. Ukuran partikel tidak pasti karena ditentukan secara kelompok. Tidak dapat
menentukan diameter partikel karena ukuran partikel diperoleh berdasrkan nomor
mesh ayakan
3. Adanya agregasi karena adanya getaran sehingga mempengaruhi validasi data
Tidak dapat melihat bentuk partikel dan dapat menyebabkan erosi pada bahan-
bahan granul

Anda mungkin juga menyukai