Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN OBSERVASI

UMKM TERNAMA DI
PURWAKARTA
DELISA DELICIOUS
Disajikan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

OLEH:
Kelompok 5

Adhira Kania Azahra 030121005


Arfany Fajriah 030121019
Arini Eka Syahrani 030121017
Fadya Inayah Fadillah 030121030
Rinanti Rahmah 030122056

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


(STIE) DR. KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan adalah usaha yang saat ini banyak diminati oleh banyak orang.

Mereka dapat mengembangkan usaha sesuai minat dan hobinya, namun

kewirausahaan harus dijalankan dengan ketelatenan dan kesabaran.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu contoh

yang sekarang ini banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita. Usaha jenis ini

dimulai dengan modal yang seminimal mungkin dan mendapatkan laba atau

keuntungan yang lumayan besar. Apabila UMKM ini dirintis dengan baik, maka

usaha tersebut akan berkembang menjadi usaha yang besar.

Usaha dalam bidang kuliner merupakan yang banyak berkembang saat ini.

Untuk di daerah Purwakarta salah satunya yaitu “ Delisa Delicious ”. Usaha tersebut

berawal dengan memproduksi kue brownies pada tahun 2014 oleh pasangan suami

istri di Purwakarta dengan modal yang tidak besar, hingga berkembang merambat ke

dunia food and beverages dan memiliki 4 outlet sampai saat ini.

Untuk menguraikan lebih lanjut tentang usaha “Delisa Delicious”, laporan ini

mencoba untuk membahas bagaimana manajemen pemasaran, manajemen sumber

daya manusia dan kendala-kendala yang dihadapi. Adapun judul laporan untuk

memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan adalah “Laporan Observasi UMKM

Ternama di Purwakarta Delisa Delicious”.


BAB II

PEMBAHASA

A. Profil Usaha

Nama Usaha : Delisa Delicious

Nama Pemilik : Pak Daniel dan Istri

Tahun berdiri : 6 November 2014

Modal Awal : Rp1.000.000

B. Sejarah dan Perkembangan Delisa Delicious

Usaha Delisa Delicious didirikan oleh Bapak Daniel Bersama istrinya pada tahun

2014. Nama “Delisa” ini diambil dari nama anak dari Bapak Daniel. Awal mulanya

Pak Daniel memulai usaha ini bersama sang istri dengan modal Rp1.000.000 untuk

membuat kue brownies dengan resep dari sang Ibu mertua. Penjualan produk

brownies Delisa pertama kali yaitu melalui media sosial yaitu facebook dan BBM dan

seluruh pengerjaan produksi dilakukan di rumah. Lalu dilakukan juga penjualan di

Pasar Kaget Dian Anyar.

Hingga sekarang tahun 2022, Delisa Delicious sudah menjual berbagai macam

produk, diantaranya brownies, kue tart, puding, bolu gulung, dessert box, roti, donat,

berbagai minuman kopi dan bukan kopi nasi goring dan masih banyak yang lainnya.

Delisa juga kini memiliki 4 outlet di Purwakarta yaitu di Gg. Rusa II No. 34 Nagri

Kidul, Jl. Mr. Dr. Kusumahatmaja No. 47 Cipaisan, Jl. Veteran No. 76 Nagri Kaler,

Jl. Ipik Gandamanah No. 46 Tegalmunjul. Usahanya kini terus berkembang karena

outlet dari Delisa di desain sangat modern dan nyaman untuk bersantai sambil

menikmati berbagai macam produk dari Delisa.


C. Manajemen Sumber Daya Manusia

Pada awal mula berdiri, Delisa dijalankan langsung oleh Pak Daniel bersama istrinya

dan juga sudah mempunyai karyawan namun masih 1 orang untuk membantu

produksi. Pak Daniel berfokus pada pengurusan usaha seperti manajemen

operasional, pemasaran, dan lain-lain. Sedangkan sang istri berfokus pada produksi

produk, yakni dalam hal membuat brownies yang dapat menjadi ciri khas dari Delisa.

Sekarang Delisa telah memiliki karyawan sebanyak 43 orang. Dan terbagi dalam 6

departemen, yaitu diantaranya :

1. Departemen Store

2. Departemen General Affair

3. Departemen HRD

4. Departemen Purchasing and Finance

5. Departemen Marketing (Digital Marketing dan Creative Communication)

6. Departemen Produksi

D. Kendala dalam Bisnis Kuliner

Jika dari sisi produk, dalam sektor kuliner ini riskan untuk kadaluarsa, lalu produk

agak sulit untuk diekspan sampai luar kota. Dalam hal ini, Delisa mengatasinya yaitu

dengan cara membuka “pasukan reseller” untuk dapat menjual produk produk Delisa

selain dalam wilayah outlet yang dimiliki. Selain itu juga melalui “jastip” atau jasa

titip. Dimana konsumen yang berada di luar kota dapat membeli produk Delisa

melalui jasa titip tersebut.

E. Manajemen Pemasaran di Delisa Delicious

a. Strategi Penjualan

Strategi penjualan di Delisa sejak awal di 2014 sudah memanfaatkan teknologi

digital yaitu dengan memanfaatkan media sosial facebook dan BBM. Dengan hal
tersebut, Delisa mulai berkembang melalui strategi penjualan digital. Melalui

aplikasi BBM, Delisa memulai dengan membuat dan mengunggah status produk

Delisa sehingga pelanggan dapat membeli secara online. Sedangkan melalui

facebook, Delisa memanfaatkan fitur-fitur gratis yang disediakan oleh facebook,

seperti status, grup jual beli, dan lain-lain. Pada saat awal berdiri Delisa juga

berjualan secara offline yaitu di Pasar Kaget Dian Anyar.

Strategi penjualan di tahun sekarang yaitu 2022, Delisa sudah mempunyai

berbagai outlet, yang artinya pengungjung dapat langsung datang ke outlet Delisa,

sedangkan Delisa juga masih tetap memanfaatkan penjualan secara online seperti

Instagram, Whatsapp, Grab Food, dan lainnya. Selain itu, untuk menjangkau

pembeli dari luar kota, Delisa membuka penjualan secara reseller dan juga jasa

titip.

Kemudian dari sisi target konsumen, Delisa Delicious memiliki kategori

konsumen yang disebut dengan “Panel Segitiga” yaitu:

1) Middle Up

Merupakan kategori konsumen menengah ke atas, sehingga tersedia

produk dengan harga yang mahal seperti kue tart custom.

2) Middle

Merupakan kategori konsumen menengah, tersedia juga produk dengan

harga yaitu mulai dari Rp18.000.

3) Middle Low

Merupakan kategori konsumen menengah ke bawah, tersedia produk

dengan harga yang terjangkau yaitu mulai dari Rp5.000.

Dengan adanya “Fanel Segitiga” ini sehingga membuat jangkauan

konsumen lebih luas lagi, dapat dinikmati dari kalangan manapun yang
nantinya akan meningkatkan penjualan meskipun dalam kondisi ekonomi

negara jika sedang dalam kesulitan, seperti kemarin saat terjadi pandemi.

b. Promosi dan Branding

Pola marketing yang dimiliki Delisa Delicious saat ini ada 3 yaitu:

1) Traffic

Traffic yaitu untuk memunculkan cashflow sales. Yaitu caranya dengan

membuka reseller dan jasa titip.

2) Sales

Dalam era digital ini, kita harus memaksimalkan media sosial sebagai sarana

promosi penjualan. Seperti melakukan berbagai promosi dengan

memanfaatkan media sosial Instagram, TikTok, Whatsapp. Tentunya jika kita

belum memiliki modal yang banyak, kita bisa memanfaatkan fitur yang ada

dengan membuat konten yang menarik dan memiliki nilai atau value bagi para

pengguna media sosial. Delisa sendiri mempunyai keyakinan bahwa “Content

is Queen” yaitu menegaskan bahwa dalam hal promosi, konten sangatlah

berpengaruh terhadap penjualan suatu produk, agar masyarakat mengetahui

usaha yang kita miliki. Dalam hal penggunaan media sosial, Delisa Delicious

menggunakan TikTok fokus untuk branding, sedangkan Instagram dan

Whatsapp fokus sebagai media promosi. Dalam hal konten sebagai promosi,

Delisa Delicious memiliki 4 faktor konten yang dinamai “AIDA”

A = Attention (Perhatian)

Dalam hal ini, konten harus memiliki daya tarik bagi para penikmat konten di

sosial media sebagai strategi promosi. Biasanya dalam konten promosi, dalam

3 detik pertama adalah hal yang tepat untuk menarik perhatian bagi yang

menonton sebuah konten.


I = Interest (Daya Tarik)

Proses penyajian konten harus memiliki daya tarik sehingga penonton akan

menonton konten kita sampai akhir.

D = Desire

Menerima informasi dan memanfaatkan 5 indra.

A = Action

Korelasikan konten dengan fakta atau sesuatu yang akan dilakukan oleh

audiens.

Kemudian jika kita telah memiliki modal yang banyak, maka kita juga bisa

memanfaatkan fitur fitur berbayar yang nantinya dapat digunakan sebagai

sarana promosi dengan jangkauan yang lebih luas. Salah satunya misalnya

dengan mengajak para influencer untuk mempromosikan produk kita. Namun,

pemanfaatan influencer ini tergantung apakah penting atau tidak dari tujuan

strategi promosi usaha. Dalam hal ini, Delisa Delicious mempunyai 3 kategori

influencer yaitu:

1) Nano : jumlah pengikut dibawah 10.000 akun

2) Mikro : jumlah pengikut 10.000 – 100.000 akun

3) Makro : jumlah pengikut lebih dari 100.000 akun

3) Brand Awareness

Dalam hal branding, dari penentuan nama usaha Delisa, dibelakangnya

memakai nama “Delicious” hal ini dilakukan untuk memunculkan karakter

dari usaha Delisa dan menjadi diferensiasi yang nantinya akan menimbulkan

persepsi dari orang orang saat mengingat produk dari Delisa Delicious.
Selain itu, untuk meningkatkan brand awareness dari Delisa Delicious, strategi

yang akan dilakukan yaitu dengan menempelkan stiker logo Delisa Delicious

di transportasi umum.

c. Kerja Sama dengan Usaha Lain

Ciri khas produk dari Delisa ini yaitu brownies, namun kini sudah berkembang

mempunyai berbagai produk yang dijual. Seperti salah satunya yaitu “Nasi

Goreng Pedjoeang”. Nasi goreng tersebut merupakan hasil dari kerja sama dengan

salah satu usaha milik salah satu keluarga Pak Daniel. Sehingga, sekarang produk

yang dijual oleh Delisa lebih bervariasi.

F. Tips memulai UMKM

4 point penting dalam memulai usaha UMKM:

1) Knowledge

Pengetahuan didapat dengan berbagai cara, ada yang belajar dulu baru melakukan,

ada yang juga yang melakukan/ action dulu baru belajar. Hal itu tergantung

kembali kepada diri kita sendiri.

2) Capital

Modal atau capital ini dapat bersumber dari diri sendiri atau orang lain. Hal ini

juga unsur terpenting dalam membuka usaha.

3) Relation

Relasi sangatlah penting jika kita baru memulai membuka usaha. Hal ini agar

dapat memperluas promosi terkait produk yang akan kita jual.

4) Mentor

Kita juga perlu mentor atau adanya bimbingan dari seseorang yang kita lihat

sudah sukses menjalani usaha dari kecil bertahun tahun hingga usahanya besar.
Hal penting lain juga yaitu inovasi dan adaptasi. Suatu usaha akan berkembang

jika dengan dilakukannya inovasi dan adaptasi. Karena kita harus dapat

menyesuaikan dengan perkembangan jaman, sehingga usaha kita dapat terus

berkembang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mendirikan sampai mempertahankan usaha bukanlah hal yang mudah.

“Delisa Delisious” dimulai dengan modal yang kecil untuk menjual kue brownies

dengan hanya mengadalkan relasi dalam media sosialnya bisa berkembang tidak

hanya di dunia cake and bakery saja tapi kini merambat ke food and beverages .

Usaha kecil yang dirintis dengan baik dengan ketelatenan dan penuh kesabaran bisa

membuat usaha tersebut menjadi besar.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu inovasi dan adaptasi.

Suatu usaha akan berkembang jika dengan dilakukannya inovasi dan adaptasi. Kita

harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman, sehingga usaha kita dapat

terus berkembang, namun tetap mempertahankan differensiasi produk sendiri.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai