TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Persalinan
1. Defenisi
proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan
lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa
2. Tahapan Persalinan
oleh ibu, tahapan tersebut dikenal dengan empat kala yaitu : (Zulfianti,
2020)
bagian bawah. Nyeri ini merupakan nyeri visceral yang berasal dari
oleh leher rahim/ uterus dan perineum. Selama persalinan bila serviks
8
uteri/leher rahim dilatasi sangat lambat atau bilamana posisi fetus (janin)
perubahan serviks dan iskemia uterus, adalah nyeri viseral yang berlokasi
paha. Biasanya nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang pada
saat relaksasi. Nyeri bersifat lokal seperti kram, sensasi sobek dan sensasi
panas yang disebabkan karena distensi dan laserasi serviks, vagina dan
perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap
gerakan tangan (yang menandakan rasa nyeri) dan ketegangan otot yang
Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus atau his yang teratur
kala satu, his yang timbul tidak begitu kuat sehingga ibu masih koperatif
dan masih dapat berjalan-jalan. Kala I persalinan dibagi menjadi dua fase,
9
yaitu fase laten dan fase aktif.
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
atau lebih).
menjadi 4 cm.
(Zulfianti, 2020).
10
2) Kala II (Kala Pengeluaran)
Selama persalinan kala II, pada saat serviks uteri/leher rahim dilatasi
yaitu suatu serabut saraf somatic yang keluar melalui S2, S3 dan S4
segmen sacral. Nyeri pada kala II ini sangat berbeda dengan nyeri
(10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala II disebut juga
dengan kala pengeluaran bayi. Tanda dan gejala kala II adalah ibu
11
jam pada primipara dan 1 jam pada multipara (Cunningham, 2013).
Pada kala II, penurunan bagian terendah janin hingga masuk ruang
pada rektrum sehingga ibu merasa seperti mau buang air besar yang
ada his kuat, pimpin ibu untuk meneran hingga lahir seluruh badan bayi
(Oktarina, 2016).
Kala III persalinan disebut juga dengan kala uri atau kala
pusat
12
tinggi fundus uteri menjadi di atas pusat
2013).
4) Kala IV
berakhir dua jam setelah itu. Pada kala IV paling sering terjadi
jalan lahir dan sisa plasenta. Oleh karena itu harus dilakukan
13
b) Ibu jadi sering berkemih karena kandung kemih tertekan sehingga
dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka
terhadap rangsangan.
e) Lendir vagina yang keluar semakin banyak yaitu akibat dari besarnya
spontan.
a) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
b) Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak
prolaps tali pusat jika bagian bawah janin tidak adekuat mengisi
14
pintu atas panggul. Kondisi ini memungkinkan terjadi jika
sekitar abdomen.
dan mendorong janin keluar. His yang normal mulai dari fundus
15
uteri kemudian ke seluruh korpus uteri. Kemudian adanya
asalnya.
2) Jalan lahir (passage) meliputi jalan lahir ibu, yaitu lebar panggul,
meningkat jika ibu tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya.
16
2.1.3 Konsep Dasar Nyeri Persalinan
1. Pengertian
Nyeri merupakan perasaan tubuh atau bagian dari tubuh manusia, yang
stimulasi saraf sensoris. Nyeri selama persalinan berbeda dari tipe/ jenis
17
komponen psikologis dan komponen fisiologis. Komponen fisiologis
lain) yang dapat menimbulkan nyeri persalinan yang lama dan lebih
berat.
adalah :
18
1) Pengalaman masa lalu
2) Usia
Wanita yang terlalu muda dan terlalu tua mengeluh tingkat nyeri
3) Paritas
4) Kecemasan
5) Emosi
19
otot menjadi kaku dan spastik. Jalan lahir menjadi kaku, sempit
pada T10 sampai L1. Nyeri dapat menyebar dari area pelvis ke
20
akibat kontraksi arteri miometrium. Impuls nyeri ditransmisikan oleh
pada kala I sehingga ibu kadang mengalami kesakitan yang hebat. Hal
1) Farmakologi
untuk menangani nyeri persalinan, namun terapi ini lebih mahal dan
mempunyai efek samping seperti pusing, mual, dan rasa ingin muntah
yang kurang baik bagi ibu dan janin. Efek obat yang diberikan kepada
ibu dapat langsung menurunkan fetal heart rate (FHR) pada bayi, dan
21
analgesik narkotik, senyawa antagonis agonis narkotik campuran,
2) Nonfarmakologi
laporan ibu tentang nyeri itu sendiri, namun demikian, intensitas nyeri juga
dapat ditentukan dengan berbagai macam cara. Salah satu caraya adalah
22
menggunakan skala. Skor/nilai skala nyeri dapat dicatat pada flow chart
ketiga adalah dengan meminta ibu untuk membuat tanda X (silang) pada
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
23
Gambar 2.2 Skala Nyeri Verbal Descriptor Scale
(Sumber: Andarmoyo, 2017)
24
3. Ada rasa nyeri tetapi masih dapat ditahan
4-6 Nyeri sedang 4. Pasien dapat mendeskripsikan nyeri
5. Pasien menunjukkan lokasi nyeri dan dapat
mengikuti perintah dengan baik
6. Pasien dapat mengikuti perintah tetapi meri
ntih atau mendesis
7-10 Nyeri berat 7. Tidak dapat diatasi dengan alih posisi dan n
afas panjang
8. Pasien menjerit dan berteriak
9. Pasien sudah tidak mampu berkomunikasi
10.Pasien melakukan pemukulan.
Sumber : (Manaf et al., 2020).
Pasien diminta untuk menunjuk titik pada garis yang menunjukan letak
garis dan jarak yang dibuat pasien pada garis dari “tidak ada nyeri”
25
Gambar 2.4 Skala Nyeri Visual Analog Scale
(Sumber: Andarmoyo, 2017)
Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak
2.1.3 Aromaterapi
1. Pengertian Aromaterapi
26
membangkitkan semngat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga
(Astuti, 2015).
berikut:
a. Pappermint
b. Lemon
mengurangi rasa anti cemas, anti depresi, dan ati stess. Hasil
27
penelitiannya adalah bahwa dosis optimum limonene (25 mg)
menghasilkan efek anti cemas, anti stress, dan anti depresi yang paling
c. Lavender
sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit
d. Tea tree
ulat.
e. Orange
sumber potasium yang baik untuk jantung dan aliran darah, melegakan
28
f. Mawar
dan sebagai perawatan pada kulit sensitif, kulit kering, dan kulit
alergi.
a. Inhalasi
molekul yang ada pada minyak esensial yang terhirup akan terbawa
kebagian otak dan bagian tubuh lainnya. Pesan yang diterima akan
29
penggunaan aromaterapi secara inhalasi, yaitu dengan dituangkan ke
b. Pijat
c. Kompres
d. Perendaman
1. Pengertian
unga mawar. Aroma mawar efektif pada sistem saraf pusat. Dua bahan dar
i aromaterapi mawar, sytrinol dan 2-phenyl ethyl alcohol pada mawar dike
nal sebagai agen anti ansietas. Menggunakan mawar oil mengurangi kece
masan sebesar 71% pada persalinan dan hanya 14% yang membutuhkan pe
mbiusan lokal (Nasiri, 2021). Bunga mawar berkhasiat sebagai cell rejuve
nator yang membuat sel muda kembali, antiseptik, dan anti radang maka s
30
ering digunakan dalam krim dan lotion untuk memperbaiki kondisi kulit. B
aunya merupakan anti depresan, sedatif, meringankan stres dan rasa nyeri.
masing masing.
mawar, yakni
1. Sitronelol
2. Linalol
3. Eugenol
4. Alcohol
5. Nonil
6. Sitral
7. Geraniol
8. Nerol
9. Feniletil
10. Farnesol
11. Aldehida
31
3. Phatway Aromaterapi Mawar terhadap Nyeri Persalinan
Nyeri Persalinan
Otak
Sistem Limbik
Hipotalamus
Menghambat Nyeri
prostaglandin Berkurang
Gambar 2.6
4. Patofisiologis Aromaterapi Mawar terhadap Nyeri Persalinan
32
Bunga mawar bersifat anti depresan sehingga dapat membuat jiwa me
akit atau nyeri saat persalinan. Jenis aromaterapi yang aman digunakan unt
at aroma terapi minyak esensial bunga mawar dihirup, molekul yang muda
eperti geraniol (yang memiliki persentase kandungan 14,2% dari total seny
awa kimia pada bunga mawar) dan linalol kepuncak hidung, silia muncul d
ari sel-sel reseptor (Kholifah, 2019). Apabila molekul menempel pada ram
n olfaktori ke dalam sistem limbik. Hal ini akan merangsang memori dan r
espon emosional.
orik. Nyeri persalinan merupakan jenis nyeri dengan reseptor serabut saraf
tipe delta C yaitu saraf dengan penerimaan lambat dan nyeri terasa berkela
njutan. Impuls nyeri akan diteruskan melalui tractus ascendens yang diken
33
utnya dibawa ke sinaps columna grisea posterior. Pada sinaps tersebut dile
edulla spinalis, medulla oblongata, pons, korteks serebri maka nyeri akan
Minyak atsiri bunga mawar yang digunakan secara inhalasi akan mem
asuki hidung dan pesan akan mengaktifkan pusat emosi dalam sistem limbi
lasi.
asaan senang, rileks, tenang. Inhalasi terhadap minyak essensial dapat mer
edakan rasa nyeri. Efek positif pada sistem saraf pusat diberikan oleh mole
kul bau yang terkandung dalam minyak essensial, efek positif tersebut me
Iko, 2020).
rata-rata skala nyeri persalinan menjadi 4,50 dengan standar deviasi 1,85.
adalah 0,93 dengan standar deviasi 0,33. Hasil uji statistik didapatkan nilai
34
P = 0,0001 dengan taraf signifikan nilai p<0,05, maka dapat disimpulkan
1) Persiapan alat
2) Persiapan pasien
n persalinan normal.
a) Mencuci tangan.
4) Prosedur pelaksanaan
a) Diffuser yang sudah disiapkan kemudian isi air sebanyak 250-500 ml.
keluar uap.
35
d) Pastikan pasien menghirup aromaterapi mawar tersebut.
al., 2019).
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
Pemberian Aromaterapi
Nyeri Persalinan Kala I
Mawar
diteliti (Notoatmodjo, 2018). Berikut ini merupakan kerangka konsep pada
penelitian ini:
38