Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSALINAN

I. KONSEP PERSALINAN
A. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lahir ke dunia luar
(Fatmawati, 2019).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hidup cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Fatmawati, 2019).
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun janin (Fatmawati, 2019).

B. PROSES PERSALINAN
Menurut (Fatmawati, 2019), pada proses persalinan terdapat 4 tahap
persalinan, yaitu :
1. Kala I : kala pembukaan
Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembungkaan
lengkap (10 cm). Dalam kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
a. Fase laten : dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap, pembukaan
kurang dari 4 cm, biasanya berlangsung kurang dari 8 jam.
b. Fase aktif : frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
meningkat (kontraksi adekuat/3 kali atau lebih dalam 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih), serviks membuka dari 4
ke 10, biasanya dengan kecepatan 1 cm/ lebih perjam, terjadi
penurunan bagian terbawah janin, berlangsung selama 6 jam dan
dibagi atas 3 fase, yaitu berdasarkan kurva friedman :
1) Periode akselerasi, berlangsung selama 2 jam pembukaan
menjadi 4 cm
2) Periode dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam
pembungkaan berlangsung cepat dari 4 menjadi 9 cm
3) Periode diselerasi, berlangsung lambat dalam waktu 2 jam
pembukaan 9 cm menjadi 10 cm/lengkap.
2. Kala II (kala pengeluaran janin)
Waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan
mengejan mendorong janin hingga keluar. Pada kala ini memiliki
ciri khas, yaitu :
a. His terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3
menit sekali
b. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara
reflektoris menimbulkan rasa ingin mengejan
c. Tekanan pada rektum, ibu merasa ingin BAB
d. Anus membuka : pada waktu his kepala janin mulai kelihatan,
vulva membuka dan perineum meregang, dengan his dan
mengejan yang terpimpin kepala akan lahir dan diikuti seluruh
badan janin.
Lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda,
yaitu:
a. Primipara kala II berlangsung 1,5 jam – 2 jam
b. Multipara kala II berlangsung 0,5 jam – 1 jam
Pimpinan persalinan
Ada 2 cara ibu mengejan pada kala II yaitu menurut dalam
letak berbaring, merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan
sampai batas siku, kepala diangkat sedikit sehingga dagu
mengenai dada, mulut dikatup ; dengan sikap seperti diatas, tetapi
badan miring kearah dimana punggung janin berada dan hanya
satu kaki yang dirangkul yaitu sebelah atas.
3. Kala III : kala uri
Waktu pelepasan dan pengeluaran uri (plasenta). Setelah bayi
lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras dengan
fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2
kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pengeluaran
dan pelepasan uri, dalam waktu 1 – 5 menit plasenta terlepas
terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan
sedikit dorongan (brand androw, seluruh proses biasanya
berlangsung 5 – 30 menit setelah bayi lahir. Dan pada pengeluaran
plasenta biasanya disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-
200 cc. Tanda kala III terdiri dari 2 fase :
a. Fase pelepasan uri
Mekanisme pelepasan uri terdiri dari
1) Schultze : data ini sebanyak 80 % yang lepas terlebih
dahulu ditengah kemudian terjadi reteroplasenterhematoma
yang menolak uri mula – mula di tengah kemudian
seluruhnya, menurut cara ini perdarahan biasanya tidak ada
sebelum uri lahir dan banyak setelah uri lahir.
2) Dunchan : Lepasnya uri mulai dari pinggirnya, jadi lahir
terlebih dahulu dari pinggir (20%). Darah akan mengalir
semua antara selaput ketuban.
3) Serempak dari tengah dan pinggir plasenta
b. Fase pengeluaran uri
Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri, yaitu :
1) Kustner : Meletakkan tangan dengan tekanan pada / diatas
simfisis, tali pusat diregangkan, bila plasenta masuk berarti
belum lepas, bila tali pusat diam dan maju (memanjang)
berarti plasenta sudah terlepas.
2) Klien : Sewaktu ada his kita dorong sedikit rahim, bila tali
pusat kembali berarti belum lepas, bila diam/turun berarti
sudah terlepas.
3) Strastman : Tegangkan tali pusat dan ketuk pada fundus,
bila tali pusat bergetar berarti belum lepas, bila tidak
bergetar berarti sudah terlepas.
4) Rahim menonjol diatas symfisis
5) Tali pusat bertambah panjang
6) Rahim bundar dan keras
7) Keluar darah secara tiba-tiba
4. Kala IV (kala pengawasan)
waktu setelah bayi lahir dan uri selama 1-2 jam dan waktu
dimana untuk mengetahui keadaan ibu terutama terhadap bahaya
perdarahan post partum.

C. MEKANISME PERSALINAN
Menurut (Fatmawati, 2019), Mekanisme persalinan merupakan
gerakan-gerakan janin pada proses persalinan yang meliputi langkah
sebagai berikut :
1. Turunnya kepala, meliputi :
a. Masuknya kepala dalam PAP
b. Dimana sutura sagitalis terdapat ditengah – tengah jalan lahir
tepat diantara symfisis dan promontorium ,disebut
synclitismus.Kalau pada synclitismus os.parietal depan dan
belakang sam tingginya jika sutura sagitalis agak kedepan
mendekati symfisis atau agak kebelakang mendekati
promontorium disebut Asynclitismus.
c. Jika sutura sagitalis mendekati symfisis disebut asynclitismus
posterior jika sebaliknya disebut asynclitismus anterior.
2. Fleksi, disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya
mendapat tahanan dari pinggir PAP serviks, dinding panggul atau
dasar panggul.
3. Putaran paksi dalam, Yaitu putaran dari bagian depan sedemikian
rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke
depan ke bawah symfisis.
4. Ekstensi, Setelah kepala di dasar panggul terjadilah distensi dari
kepala hal ini disebabkan karena lahir pada intu bawah panggul
mengarah ke depan dan keatas sehingga kepala harus mengadakan
ekstensi untuk melaluinya.
5. Putaran paksi luar, Setelah kepala lahir maka kepala anak memutar
kembali kearah punggung anak torsi pada leher yang terjadi karena
putaran paksi dalam.
6. Ekspusi, Setelah kepala melakukan putaran paksi luar sesuai arah
punggung dilakukan pengeluaran anak dengan gerakan biparietal
sampai tampak ¼ bahu ke arah anterior dan posterior dan badan
bayi keluar dengan sangga susur.

D. TANDA-TANDA PERSALINAN
Menurut (Goretikula, 2019), tanda-tanda persalinan, yaitu :
1. Tanda-tanda persalinan sudah dekat
a. Tanda Lightening Menjelang minggu ke 36, tanda primigravida
terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk
pintu atas panggulyang disebabkan : kontraksi Braxton His,
ketegangan dinding perut, ketegangan ligamnetum Rotundum, dan
gaya berat janin diman kepala ke arah bawah. Masuknya bayi ke
pintu atas panggul menyebabkan ibu merasakan :
1) Ringan dibagian atas dan rasa sesaknya berkurang.
2) Bagian bawah perut ibu terasa penuh dan mengganjal.
3) Terjadinya kesulitan saat berjalan.
4) Sering kencing (follaksuria).
b. Terjadinya His Permulaan : Makin tua kehamilam, pengeluaran
estrogen dan progesteron makin berkurang sehingga produksi
oksitosin meningkat, dengan demikian dapat menimbulkan
kontraksi yang lebih sering, his permulaan ini lebih sering
diistilahkan sebagai his palsu. Sifat his palsu antara lain :
1) Rasa nyeri ringan dibagian bawah.
2) Datangnya tidak teratur.
3) Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda tanda
kemajuan persalinan.
4) Durasinya pendek.
5) Tidak bertambah bila beraktivitas.
c. Tanda-Tanda Timbulnya Persalinan (Inpartu)
1) Terjadinya His Persalinan His merupakan kontraksi rahim yang
dapat diraba menimbulkan rasa nyeri diperut serta dapat
menimbulkan pembukaan servik. Kontraksi rahim dimulai pada
2 face maker yang letaknya didekat cornuuteri. His yang
menimbulkan pembukaan serviks dengan kecepatan tertentu
disebut his efektif.
2) His persalinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut Pinggangnya
terasa sakit dan menjalar ke depan, Sifat his teratur, interval
semakin pendek, dan kekuatan semakin besar. Keluarnya lendir
bercampur darah pervaginam (show), lendir berasal dari
pembukaan yang menyebabkan lepasnya lendir dari kanalis
servikalis. Sedangkan pengeluaran darah disebabkan robeknya
pembuluh darah waktu serviks membuka.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Sebagian ibu
hamil mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput
ketuban. Jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan
dapat berlangsung dalam 24 jam. Namum apabila tidak tercapai,
maka persalinan harus diakhiri dengan tindakan tertentu,
misalnya ekstaksi vakum dan sectio caesarea.
4) Dilatasi dan Effacement : Dilatasi merupakan terbukanya
kanalis servikalis secara berangsur-angsur akibat pengaruh his.
Effacement merupakan pendataran atau pemendekan kanalis
servikalis yang semula panjang 1-2 cm menjadi hilang sama
sekali, sehingga tinggal hanya ostium yang tipis seperti kertas.

E. FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA PERSALINAN


Menurut (Goretikula, 2019), faktor-faktor yang mempengaruhi
persalinan terdiri dari :
1. Faktor passage (jalan lahir)
2. Faktor power (kekuatan/tenaga) : Kekuatan yang mendorong janin
keluar terdiri dari :
a. His (kontraksi otot uterus)
b. Kontraksi otot-otot dinding perut
c. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengenjan
d. Ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum.
Kontraksi uterus atau His yang normal karena otot-otot polos rahim
bekerja dengan baik dan sempurna mempunyai sifat-sifat, yaitu :
a. Kontraksi simetris
b. Fundus dominan
c. Relaksasi
d. Involuntir : terjadi diluar kehendak
e. Intermitten : terjadi secara berkala (berselang-seling)
f. Terasa sakit
g. Terkoordinasi
h. Kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis.
Dalam melakukan observasi pada ibu-ibu bersalinan, hal-hal yang
harus diperhatikan dari his antara lain :
a. Frekuensi his Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit
atau persepuluh menit.
b. Intensitas his Kekuatan his diukur dalam mmHg. Telah diketahui
bahwa aktivitas uterus bertambah besar jika wanita tersebut
berjalan-jalan sewaktu persalinan masih dini.
c. Durasi atau lama his Lamanya setiap his berlangsung di ukur
dengan detik misalnya selama 40 detik.
d. Datangnya his Apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
e. Interval Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his
datang tiap 2 sampe 3 menit.
f. Aktvitas his Frekuensi x amplitudo diukur dengan unit
montevideo.
3. Faktor passanger
a. Janin Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala
janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
b. Plasenta : Plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap
sebagai penumpang atau pasenger yang menyertai janin namun
placenta jarang menghambat pada persalinan normal.
c. Air ketuban : Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati
panggul, penurunan ini terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya
adalah tekanan dari cairan amnion dan juga disaat terjadinya dilatasi
servik atau pelebaran muara dan saluran servik yang terjadi di awal
persalinan dapat juga terjadi karena tekanan yang ditimbulkan oleh
cairan amnion selama ketuban masih utuh.
4. Faktor psikis
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah
benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa
bangga bisa melahirkan atau memproduksia anaknya. Psikologis
tersebut meliputi :
a. Kondisi psikologis ibu sendiri, emosi dan persiapan intelektual
b. Pengalaman melahirkan bayi sebelumnya
c. Kebiasaan adat
d. Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
Sikap negatif terhadap persalinan dipengaruhi oleh :
a. Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan
b. Persalinan sebagai ancaman pada self-image
c. Medikasi persalinan
d. Nyeri persalinan dan kelahiran
5. Faktor penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini bidan adalah
mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada
ibu dan janin.

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. KALA I
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Nama, umur, dan alamat
2) Gravida dan para
3) Hari pertama haid terakhir (HPHT)
4) Riwayat alergi obat
5) Riwayat kehamilan sekarang: ANC, masalah yang
dialami selama kehamilan seperti perdarahan, kapan
mulai kontraksi, apakah gerakan bayi masih terasa,
apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, cairan
warnanya apa? Kental/ encer? Kapan pecahnya?
Apakah keluar darah pervagina? Bercak atau darah
segar? Kapan ibu terakhir makan dan minum? Apakah
ibu kesulitan berkemih?
6) Riwayat kehamilan sebelumnya
7) Riwayat medis lainnya seperti hipertensi, pernafasan
8) Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual,
muntah atau nyeri epigastrium)
b. Pemeriksaan fisik
1) Tunjukkan sikap ramah
2) Minta mengosongkan kandung kemih
3) Nilai keadaan umum, suasana hati, tingkat kegelisahan,
warna konjungtiva, kebersihan, status gizi, dan
kebutuhan cairan tubuh
4) Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan
pernafasan), untuk akurasi lakukan pemeriksaan TD dan
nadi diantara dua kontraksi.
5) Pemeriksaan abdomen
a) Menentukan tinggi fundus
b) Kontraksi uterus
c) Palpasi jumlah kontraksi dalam 10 menit, durasi dan
lamanya kontraksi
(1) Memantau denyut jantung janin (normal 120-
160x/menit)
(2) Menentukan presentasi (bokong atau kepala)
(3) Menentukan penurunan bagian terbawah janin
(4) Pemeriksaan dalam
d) Nilai pembukaan dan penipisan serviks
e) Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah
masuk rongga panggul
f) Jika bagian terbawah kepala, pastikan petunjuknya.
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama
persalinan
b. Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
energy akibat peningkatan metabolisme sekunder akibat
nyeri selama persalinan

B. KALA II
1. Pengkajian
a. Aktivitas fisik/istirahat
1) adanya kelelahan, ketidak mampuan melakukan
dorongan sendiri/ relaksasi.
2) Letargi.
3) Lingkaran hitam di bawah mata.
b. Sirkulasi: tekanan darah dapat meningkat 5-10mmHg
diantara kontraksi.
c. Integritas Ego
1) Respon emosional dapat meningkat.
2) Dapat merasa kehilangan control atau kebalikannya
seperti saat ini klien terlibat mengejan secara aktif.
d. Eliminasi.
1) Keinginan untuk defikasi, disertai tekanan intra
abdominal dan tekanan uterus.
2) Dapat mengalami rabas fekal saat mengejan.
3) Distensi kandung kemih mungkin ada , dengan urine
dikeluarkan selama upaya mendorong.
e. Nyeri/ Ketidaknyamanan
1) Dapat merintih/ meringis selama kontraksi.
2) Amnesia diantara kontraksi mungkin terlihat.
3) Melaporkan rasa terbakar/ meregang dari perineum.
4) Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong.
5) Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 mnt masing-
masing dan berakhir 6090 dtk.
6) Dapat melawan kontraksi , khususnya bila tidak
berpartisipasi dalam kelas kelahiran anak.
f. Pernafasan: peningkatan frekuensi pernafasan.
g. Keamanan
1) Diaforesis sering terjadi.
2) Bradikardi janin dapat terjadi selama kontraksi
h. Sexualitas
1) Servik dilatasi penuh(10 cm) dan penonjolan 100%.
2) Peningkatan penampakan perdarahan vagina.
3) Penonjolan rectal/ perineal dengan turunnya janin.
4) Membrane mungkin rupture pada saat ini bila masih
utuh.
5) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama
kontraksi.
6) Crowning terjadi, kaput tampak tepat sebelum
kelahiran pada presentasi vertex
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada
bagian presentasi , dilatasi/ peregangan jaringan , kompresi
saraf, pola kontraksi semakin intense lama, hiperventilasi
maternal.
b. Resiko infeksi maternal b/d prosedur invasive berulang,
trauma jaringan, pemajanan terhadap pathogen, persalinan
lama atau pecah ketuban

C. KALA III
1. Pengkajian
a. Aktivitas/istirahat : Perilaku dapat direntang dari senang
sampai keletihan.
b. Sirkulasi
1) Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat
kemudian
2) Hipotensi dapat terjadi sebagai respon terhadap
analgesik dan anastesi.
3) Frekuensi nadi lambat pada respon terhadap perubahan
jantung.
c. Makanan/cairan : kehilangan darah normal 200-300ml.
d. Nyeri/ketidaknyamanan : inspeksi manual pada uterus dan
jalan lahir menetukan adanya robekan atau laserasi.
Perluasan episiotomi atau laserasi jalan lahir mungkin ada.
e. Seksualitas : darah yang berwarna hitam dari vagina terjadi
saat plasenta lepas dari endometrium, biasanya dalam 1-5
menit setelah melahirkan bayi. Tali pusat memanjang pada
muara vagina. Uterus berubah dari discoid menjadi bentuk
globular.
f. Pemeriksaan fisik
1) Kondisi umum ibu: tanda vital (tekanan darah, nadi,
respirasi, suhu tubuh), status mental klien.
2) Inspeksi: perdarahan aktif dan terus menerus sebelum
atau sesudah melahirkan plasenta.
3) Palpasi: tinggi fundus uteri dan konsistensinya baik
sebelum maupun sesudah pengeluaran plasenta.
2. Diagnosa keperawatan
a) Risiko cedera (meternal) b/d posisi selama
melahirkan/pemindahan, kesulitan dengan plasenta.
b) Nyeri b/d trauma jaringan, respon fisiologis setelah
melahirkan.

D. KALA IV
1. Pengkajian
a) Aktivitas/Istirahat : Pasien tampak “berenergi” atau
keletihan / kelelahan, mengantuk
b) Sirkulasi
1) Nadi biasanya lambat (50–70x/menit) karena
hipersensitivitas vagal
2) TD bervariasi : mungkin lebih rendah pada respon
terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada
respon terhadap pemeriksaan oksitosin atau hipertensi
karena kehamilan
3) Edema : bila ada mungkin dependen (misal : pada
ekstremitas bawah), atau dapat juga pada ekstremitas
atas dan wajah atau mungkin umum (tanda hipertensi
pada kehamilan)
4) Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran
sampai 400–500 ml untuk kelahiran per vagina atau
600-800 ml untuk kelahiran sesaria
c) Integritas Ego
1) Reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah-ubah
misal : eksitasi atau perilaku menunjukkan kurang
kedekatan, tidak berminat (kelelahan), atau kecewa
2) Dapat mengekspresikan masalah atau meminta maaf
untuk perilaku intrapartum atau kehilangan kontrol,
dapat mengekspresikan rasa takut mengenai kondisi
bayi baru lahir dan perawatan segera pada neonatal.
d) Eliminasi
1) Hemoroid sering ada dan menonjol
2) Kandung kemih mungkin teraba di atas simpisis pubis
atau kateter urinarius mungkin dipasang
3) Diuresis dapat terjadi bila tekanan bagian presentasi
menghambat aliran urinarius dan atau cairan IV
diberikan selama persalinan dan kelahiran.
e) Makanan/Cairan : Dapat mengeluh haus, lapar, mual
f) Neurosensori : Hiperrefleksia mungkin ada (menunjukkan
terjadinya dan menetapnya hipertensi, khususnya pada
pasien dengan diabetes mellitus, remaja, atau pasien
primipara)
g) Nyeri/Ketidaknyamanan : Pasien melaporkan
ketidaknyamanan dari berbagai sumber misalnya setelah
nyeri, trauma jaringan/perbaikan episiotomi, kandung
kemih penuh, atau perasaan dingin/otot tremor dengan
“menggigil”
h) Keamanan
1) Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit (dehidrasi)
2) Perbaikan episiotomi utuh dengan tepi jaringan merapat
i) Seksualitas
1) Fundus keras berkontraksi, pada garis tengah dan
terletak setinggi umbilikus
2) Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah
gelap dengan hanya beberapa bekuan kecil
3) Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau
rabas
4) Striae mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara
5) Payudara lunak dengan puting tegang
j) Penyuluhan/Pembelajaran. : Catat obat-obatan yang
diberikan, termasuk waktu dan jumlah
k) Pemeriksaan Diagnostik. Hemoglobin/Hematokrit (Hb/Ht),
jumlah darah lengkap, urinalisis. Pemeriksaan lain mungkin
dilakukan sesuai indikasi dari temuan fisik.
2. Diagnosa keperawatan
a) Nyeri akut b/d trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan
fisik dan psikologis, ansietas
b) Perubahan proses keluarga b/d transisi / peningkatan
perkembangan anggota keluarga
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, L. (2019). Keperawatan Maternitas I Persalinan. Diktat.

Goretikula, M. (2019). Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny.A.Y.L di


Puskesmas Watunggere Kabupaten Ende Periode 25 Maret s.d 26 Juni 2019.
Laporan Tugas Akhir.
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS DENGAN

PERSALINAN NORMAL DI RUANGAN KAMAR BERSALIN

DI RSUD LAMADDUKELLENG SENGKANG

DISUSUN OLEH :

LIA ADRIANI BAKMA, S. Kep


NIM : 202103016

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

INSTITUT TEKNOLOGI KESAHATAN DAN SAINS

MUHAMMADIYAH SIDRAP

2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY “G” DENGAN

PERSALINAN NORMAL DI RUANGAN KAMAR BERSALIN

DI RSUD LAMADDUKELLENG SENGKANG

DISUSUN OLEH :

LIA ADRIANI BAKMA, S. Kep


NIM : 202103016

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

INSTITUT TEKNOLOGI KESAHATAN DAN SAINS

MUHAMMADIYAH SIDRAP

2021/2022

Anda mungkin juga menyukai